Anda di halaman 1dari 61

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMILTRIMESTER III


DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI PERSALINAN
DIMASAPANDEMI COVID 19 DIWILAYAH KERJA
PUSKESMASSALEWANGENGKAB WAJO
TAHUN 2021

Proposal ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

NELLI AGUSTINA
1714201028

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS
PUANGRIMAGGALATUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini, yang merupakan salah satu

persyaratan untuk mengikuti ujian sidang pada Program S1 Keperawatan Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang.

Selama proses pembuatan proposal ini masih banyak kesulitan dan

hambatan yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan bimbingan serta

kerjasama dari semua pihak yang terlibat didalamnya sehingga hambatan dan

kesulitan itu dapat teratasi dengan baik.

Ucapan terima kasih bagi penulis adalah ungkapan yang tiada batas.

Hanya kata dan hanya berbentuk kalimat, namun sebagai seorang mahluk tak

luput dari khilaf maka layak jika penulis mengucapkannya pada mereka yang

telah menciptakan semacam imajinasi dan spirit juga semangat ketika penulis

mulai merangkai kata menuai bahasa. Bagaimanapun juga langkahku yang ada

sekarang ini tak akan pernah ada tanpa kehadiran mereka. Untuk itu

perkenankanlah penulis dengan segala hormat dan penuh kerendahan hati

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Hj.Fibriani Sulianti Sanusi selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan

Perguruan Puangrimaggalatung untuk mengikuti pendidikan dan memberikan

bimbingan serta pengetahuannya.

iii
2. Bapak dr.H. Abdul Azis, M., M.Kes. selaku Ketua Umum Yayasan

Perguruan Puangrimaggalatung untuk mengikuti pendidikan dan memberikan

bimbingan serta pengetahuannya.

3. Bapak Prof. Dr. H. Imran Ismail, M.S, selaku Rektor Universitas

Puangrimaggalatung yang telah membimbing dan memotivasi penulis.

4. Bapak drg. Anugerah Yanuar Azis, S.KG selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung yang telah

memberikan bimbingan, dan motivasi kerja.

5. Ibu Rosmiati, S.ST., M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas Keperawatan dan

Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung yang telah memberikan

bimbingan, dan dorongan serta pengalaman.

6. Ibu Fatmawati Darwis S.Kep., Ns., M. Kes Selaku Ketua Program Studi S1

Keperawatan Universitas Puangrimaggalatung yang telah memberikan

bimbingan serta pengetahuannya dan motivasinya.

7. Ibu Fitriani,S.Kep.,Ns.,M.Kes Pembimbing 1 yang telah banyak

memberikan bantuan pengetahuan, saran dan masukan selama ini.

8. Ibu Masrah Hasan,S.Kep.,Ns.,M.Biomed selaku pembimbing 2 yang telah

banyak memberikan bantuan pengetahuan, saran dan masukan selama ini .

9. Para Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Puangrimaggalatung Sengkang yang telah memberikan pengetahuan dan

bimbingan dan bantuan selama penulis mengikuti pendidikan.

10. Rekan-rekan Mahasiswa yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah ikut membantu dalam penyusunan proposal.

iv
Spesial untuk Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan dukungan baik

secara moril maupun spritual, dan untuk saudara-saudaraku tersayang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal ini masih jauh

dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga proposal ini dapat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan, amin

Sengkang,

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR ISTILAH ATAU SINGKATAN ................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

A. Tinjauan Umum Kehamilan Trimester III ......................................... 7

B. Tinjauan Umum Kesiapan Persalinan .................................................... 13

C. Tinjauan Umum Kecemasan ................................................................... 17

D. Tinjauan Umum Pandemi Covid-19 ........................................................ 27

BAB III KERANGKA KONSEP ....................................................................... 32

A. Dasar Pemikiran ..................................................................................... 32

B. Bagan Kerangka Konsep ........................................................................ 32

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .............................................. 33

D. Hipotesispenelitian ................................................................................. 34

vi
BAB IVMETODE PENELITIAN ...................................................................... 35

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 35

C. Populasi dan Sampel............................................................................... 35

D. Pengumpulan Data dan Penyajian Data ................................................... 38

E. Analisis Data .......................................................................................... 39

F. Etika Penelitian ...................................................................................... 40

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tabel 2.1 Tabel Kuesinoer HARS ...................................................... 26

2. Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .......................... 33

3. Bagan 2.1. Rentang Respon Kecemasan ............................................. 21

viii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

1. WHO : World Health Organisation

2. AKI : Angka Kematian Ibu

3. SUB- SAHARA : Negara- Negara Di Benua Afrika

4. HDK : Hipertensi Dalam Kehamilan

5. SDGS : Sustainable Development Goals

6. Covid : Corona Virus

7. PAP : Pintu Atas Panggul

8. BAK : Buang Air Kecil

9. BAB : Buang Air Besar

10. HARS :Hamilton Scale For Anxiety

11. RNA : Ribonukleat Acid

12. SARS. COVID : Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus


13.MER.COVID : Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus

14.ACE : Angiotenzin Converting Enzyme

15. SPSS : Statistical Product and Service Solutions

16. Trimester : Siklus Kehamilan

17. Ansietas : Kecemasan

18. Komplikasi Puerperium : Pendarahan Postpartum

19.Ovum : Sel Telur Wanita

20.Spermatozoa : Sel Sperma Laki-Laki

21.Nidasi : Tanda Positif Hamil

ix
22.Implantasi : Embrio Akan Melekat Di Dinding Rahim

23.Infeksi : Serangan Yang di Sebabkan Mikroorganisme

24.Maladptif : Sifat Kekanak-Kanakan

25. Adaptif : Menyesuaikan Diri Dengan Lingkunganya

26. Respon : Balasan Atau Tanggapan

27. Ovarium : Memproduksi Sel Telur

28. Uterus : Rahim

29. Psikologis : Mental,Pikiran dan Perilaku Manusia

30.Virologi : Ilmu Yang Mempelajari Tentang Virus

31.Manifestasi Klinis : Tanda dan Gejal Suatu Penyakit

32.HO : Hipotesis Nol

33.HA : Hipotesis Alternatif

x
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

1. Daftar Kuesioner Data Demografi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas

Salewangeng Kabupaten Wajo.

2. Lembar Persetujuan Responden

3. Lembar Permohonan Menjadi Responden

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu anugerah, khususnya bagi seorang wanita,

yang tengah mendambakan kehadiran buah hati dari pernikahan. Kehamilan

yang terjadi pada seorang ibu akan mendatangkan berbagai perubahan, baik

fisik maupun psikis. Perubahan fisik, pada ibu hamil normal, yaitu seperti

perut semakin besar seiring dengan pertumbuhan janin dapat menyebabkan

seorang ibu hamil cepat merasa lelah, sakit pinggang, kaki bengkak. Trimester

III merupakan kehamilan pertama dengan usia kehamilan 27-40 minggu, masa

ini merupakan masa lebih berorientasi dengan realitas untuk menjadi orang

tua yang menanti kelahiran anak (Nova Winda Setiati, 2019)

Proses kehamilan adalah proses yang panjang yaitu 9 bulan 10 hari

atau lebih tepatnya rata-rata 268 hari, sangat panjangnya maka seringkali

para calon orang tua “terlena” dengan “waktu” yang sudah di sediakan

sehingga banyak sekali calon orang tua yang melalaikan, bahkan tidak

melakukan persiapan untuk menghadapi “hari Besar” dalam keluarga mereka,

yaitu hari persalinan dan kelahiran . Kecemasan menjelang persalinan umum

dialami oleh ibu meskipun persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, cara

untuk meredakan kegelisahan, kekhawatiran, dan kecemasan, serta menambah

kepercayaan diri dengan mencari informasi (Mulyati, 2020).

Kecemasan (Ansietas) adalah perasaan takut, tidak jelas dan tidak

didukung oleh situasi. Kehamilan dapat merupakan sumber stressor

1
2

kecemasan, terutama pada seorang ibu yang labil kejiwaanya (Permatasari,

2017).

Kecemasasan adalah sutu keadaan yang memberikan gambaran berupa

luapan emosi yang berbagai rasa yang bercampur aduk yang dirasakan oleh

seseorang atau individu, Kecemasan pun merupakan suatu bentuk proses

adaftasi diri dari keadaan yang sedang dialami atau yang akan dialami di

waktu yang akan datang (Mulyati, 2020).

Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu

(AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Beberapa negara memiliki AKI cukup

tinggi ,seperti Afrika Sub-Saharan 179.000/100.000 jiwa per kelahiran hidup ,

Asia Selatan 69.000/100.000 kelahiran hidup, dan Asia Tenggara

16.000/100.000. Angka kematian ibu di Indonesia 359/100.000 kelahiran

hidup, dan lebih rendah dibandingkan dari negara tetangga yaitu Vietnam

49/100.000 kelahiran hidup.Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh

tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan

(HDK), dan infeksi. Upaya penurunan AKI harus difokuskan pada penyebab

langsung kematian ibu, yang terjadi 90% pada saat persalinan dan segera

setelah persalinan yaitu perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%),

komplikasi puerperium 8%, partus macet 5%, abortus 5%, trauma obstetric

5%, emboli 3%, dan lain-lain 11% (Permatasari R. , 2017).

Berdasarkan target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015

- 2030 ,didapatkan 15.000 dari sekitar 4,5 juta wanita melahirkan menyatakan

adanya rasa takut dan kecemasan.Dinegara berkembang diperkirakan


3

mencapai 3 100 ribu sampai 1.000 lebih per kelahiran yang menyatakan

adanya perasaan cemas, sedangkan di Negara maju berkisar 7-15 per 100 ribu

kelahiran hidup yang menyatakan adanya perasaan cemas pada saat

menghadapi persalinan (Permatasari A. T., 2018).

Covid-19 merupakan salah satu penyakit yang dapat meresahkan

semua orang atau masyarakat, tidak terkecuali di negara Indonesia. sangat

mengganggu. Penyakit ini menyerang saluran pernafasan yang pertama kali

ditemukan di Wuhan, Cina pada Bulan desember 2019 dan telah menyebar ke

berbagai negara salah satunya adalah Indonesia. Kasus Corona Virus di

Indonesia sebesar 165.887 jiwa dengan jumlah kematian yaitu 4,3% (2). Kasus

tersebut menyerang semua kalangan, salah satunya adalah ibu hamil. Hal ini

menyebabkan ibu hamil mengalami rasa cemas bahkan sampai mengalami

depresi serta dapat meningkatkan jumlah kematian (Nurhasanah1, 2021).

Banyak dampak negatif yang disebabkan oleh kecemasan yang dialami

ibu pada masa hamil hingga persalinan, diantaranya janin gelisah hingga

terhambatnya pertumbuhan, dan melemahkan kontraksi otot rahim. Dampak

tersebut akan dapat membahayakan ibu dan janin.Sebuah penelitian di

Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar bayi yang lahir secara prematur

maupun kejadian keguguran banyak dialami oleh ibu hamil dengan tingkat

kecemasan yang tinggi. Ibu hamil pada masa pandemi covid 19 lebih berisiko

terinfeksi virus Corona sebab daya tahan tubuhnya cenderung lebih lemah

(Nicky Danur Jayanti, 2020)


4

Berdasarkan data awal yang di dapat oleh peneliti di Puskesmas

Salewangeng. Pada tahun 2021 bulan januari - bulan april terdapat 94 ibu

hamil yang memeriksakan kehamilanya mengalami kecemasan dimasa

pandemi covid-19. Maka dari itu penulis menganggap penting dan tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu

Hamil Trimester III dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas salewangeng, Kecamatan

Tempe Kabupaten Wajo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut , maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah

“Apakah ada Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III

dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di

Wilayah Kerja Puskesmas Salewangeng,Kec.Tempe,Kab.Wajo?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakahada hubungan tingkat

kecemasan ibu hamil Trimester III dengan kesiapan menghadapi

persalinan di masa pandemi Covid-19 di wilayah kerja puskesmas

salewangeng,Kec.Tempe,Kab.Wajo.

2. Tujuan khusus

Setelah meninjau latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

khusus dari penelitian ini adalah:


5

a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil trimester III di

wilayah kerja Puskesmas Salewangeng, Kec.Tempe,Kab.wajo.

b. Untuk mengetahui kesiapan menghadapi persalinan dimasa pandemi

Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Salewangeng,

Kec.Tempe,Kab.Wajo.

c. Untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat kecemasan pada ibu

hamil trimester III dengan kesiapan menghadapi persalinan dimasa

pandemi covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Salewangeng,

Kec.Tempe,Kab.wajo.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dalam aspek teoritis

maupun aspek praktis sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam aspek teoritis

(keilmuwan) yaitu bagian perkembangan ilmu kesehatan, khususnya

dibidang ilmu keperawatan maternitas terkait dengan hubungan tingkat

kecemasan pada ibu hamil trimester III dengan kesiapan menghadapi

persalinan dimasa pandemi covid- 19 .

2. Secara praktis

a. Bagi Instansi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

Puskesmas dalam pelayanan ibu hamil trimester 3 terkait dengan

hubungan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan


6

b. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

institusi pendidikan sebagai bahan pembelajaran bagi kalangan yang

nantinya akan meneliti mengenai hubungan tingkat kecemasan pada

ibu hamil trimester III dengan kesiapan menghadapi persalinan dimasa

pandemi covid-19.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti sendiri, agar dapat menambah wawasan sertapengetahuan

dalam menerapkan teori yang telah didapat dibangku kuliah.

d. Bagi Peneliti Lain

Hasil peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti lain yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan menjadi

salah satu referensi bacaan bagi peneliti lain.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Kehamilan Trimester III

1. Definisi kehamilan

Kehamilan merupakan suatu masa dimana seorang wanita

membawa embrio atau fetus dalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi

selama 40 minggu pada saat menstruasi terakhir dan kelahiran 38 minggu

dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita hamil disebut gravida.

(Rahmawati, 2017);

Ada tiga jenis trimester pada tahap kehamilan yaitu, Trimester I (1-

3 bulan), Trimester II (4-6 bulan), Trimester 3 (7-9 bulan) . Menurut

Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum, selanjutnya

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas

hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40

minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Bella,

2019).

2. Definisi Kehamilan Trimester III

Trimester adalah sistem pembagian waktu kehamilan lebih kurang

tiga bualn berdasarkan perkembangan fetus ( janin) didalam rahim, juga

berdasarkan perubahan fisik dan psikis yang dialami calon ibu (Qanita,

2011).

7
8

Kehamilan trimester III merupakan waktu mempersiapkan

kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian

pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga periode penantian(Chaterine

Pingkan Mandey, 2020).

Kehamilan Trimester III merupakan klimaks kegembiraan emosi

karena kelahiran bayi. Sekitar akhir bulan ke-8 mungkin mengalami

periode tidak semangat dan depresi, ketidaknyamanan bertambah karena

janin bertambah besar dan menunggunya terlalu lama, sehingga ibu hamil

sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala

sesuatu yang mungkin akan terjadi dan harus dihadapi Pada saat

persalinan(Sari, 2018).

Pada trimester III ini, kecemasan akan muncul menjelang

persalinan. Pertanyaan dan bayangan yang akan muncul yaitu: apakah

dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat

melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan sering muncul dalam

benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah sejak dahulu

menjadi pokok pembicaraan para wanita. (Permatasari R. , 2017).

3. Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester III

Sistem reproduksi meliputi :

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.


9

b. Serviks

Padasaatkehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih

lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata

dari keadaan yang realatif dilusi dalam keadaan menyebar (dispersi)

dan ter-remodel menjadi serat.

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan

folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat

ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7

minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai

penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.

d. Vagina dan perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia

terlihat jelas pada kulit dan otot-otot diperineum dan vulva, sehingga

pada vagina akan terlihat berwarna keunguan. Perubahan ini

meliputipenipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan

hipertrofi dari sel-sel otot polos.

e. Payudara

Pada trimester III suatu cairan berwarna kekuningan yang

disebut kolostrum yang keluar dari kalenjar-kalenjar asinus yang mulai

bersekresi.dan aerola akan lebih besar dan kehitaman (Ningsih, 2017).


10

4. Perubahan Psikologis Pada Trimester III

Pada ibu hamil trimester III ibu merasa khawatir, takut akan

kehidupan dirinya sendiri, kelainan pada bayinya, dan nyeri persalinan.

Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu hamil merasa dirinya

aneh dan jelek menjadil lebih ketergantungan, malas dan mudah

tersinggung serta merasa menyulitkan sehingga memerlukan dukungan

yang sangat besar dari pasangannya maupun informasi-informasi

kesehatan tentang persalinan yang normal. Pada pertengahan trimester III

peningkatan hasrat seksual akan menghilang karena abdomen yang

semakin besar yang menjadi halangan (Ningsih, 2017).

5. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III

a. Kebutuhan Fisik

1) Nutrisi

VitaminB6 dibutuhkan dengan jumlah yang banyak untuk

membentuk protein dari asam amino, darah merah, saraf otak dan

otot-otot tubuh yang banyak terdapat pada ikan. Makanan yang

banyak mengandung omega-3 seperti daging ikan tuna dan

salmon.Omega-3 berperan pada perkembangan otak dan.Zink

jugadi perlukan untuk sistem kekebalan,kekurangan zink bisa

menyebabkan bibir sumbing. Zink banyak terdapat pada daging

sapi dan ikan.

2) Oksigen
11

Berbagai gangguan pernapasan dapat terjadi saat hamil

terutamaPada trimester III sehingga akan mengganggu pemenuhan

kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang

dikandung, maka ibu hamil perlu melakukan latihan napas melalui

senam hamil,tidur dengan bantal yang lebih tinggi, menghindari

polusi/asap rokok, konsul ke dokter bila ada kelainan atau

gangguan pernapasan.

3) Istrahat

Wanita pekerja harus sering istirahat ± 1-2 jam per hari di

siang hari dan ±7-8 jam perhari dimalam hari.

4) Personal Hygiene

Menjaga kebersihan pada ibu hamil mulai dari trimester I-

trimester III, khususnya ibu hamil pada trimester III dengan

menjaga kebersihan mulai dari kepala sampai ujung kaki.

5) Eliminasi

Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke

PAP, BAB sering opstipasi (sembelit) karena hormone

progesterone meningkat. Menjaga kebersihan vulva setelah. BAK

dan BAB bisa dilakukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja

yang dibersihkan tetapi juga lipatan-lipatan labia mayora dan

minora serta vestibula..

6) Seksual
12

Pada trimester ketiga minat menurun lagi rasa nyaman

sudahjauhberkurang.Pegaldipunggungdanpinggul,tubuhbertambah

beratdengancepat,nafas lebih sesak (karena besarnya janin

mendesak dada dan lambung), kembali merasa mual, itulah

beberapa penyebab turunya minat seksual.Tapi jika termasuk yang

tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga adalah hal

yang normal apalagi termasuk yang menikmati masa kehamilan

(Ningsih, 2017).

b. Kebutuhan Psikologis

1) Support Keluarga

Dukungankeluargasangatdibutuhkanbagiseorangwanitayan

gsedang hamil terutama menjelang persalinan, terutama dukungan

dariorangterdekat.Seorangwanitaakanmerasatenangdannyamanden

ganadanyadukungandanperhatiandariorang-orangterdekat pada saat

detik-detik persalinan.

2) Support Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan dapat memberikan peranannya melalui

dukungan aktif yaitu melalui kelas antenatal dan dukungan pasif

dengan memberikan kesempatan kepada ibu hamil yang

mengalami masalah untuk berkonsultasi.

3) Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan

Peran keluarga khususnya suami sangat diperlukan bagi

seorang wanita hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan


13

suami kepada kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah

anak dan suami istri. Dukungan yang diberikan akan membuatnya

lebih tenang dan nyaman dalam kehamilanya terutama menjelang

persalinan (Ningsih, 2017).

B. Tinjauan Umum Kesiapan Persalinan

1. Definisi Persalinan

Persalinan merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu oleh ibu

hamil, sebuah waktu yang menyenangkan, namun disisi lain merupakan

hal yang paling mendebarkan. Persalinan merupakan proses pengeluaran

hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina keluar

dunia (Permatasari A. T., 2018).

Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai

secara spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan Bayi

dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada usia

kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu

maupun bayi berada didalam kondisi sehat (Permatasari A. T., 2018).

2. Jenis-jenis Ibu Hamil Yang Mengalami Kecemasan dalam

Menghadapi Persalinan

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu’’ dan ini terjadi setelah

orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6

(enam) tingkatan, yakni : (Permatasari R. , 2017).


14

1) Mengetahui (know) Mengetahui diartikan sebagai mengingat

suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk ke dalam

pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

diterima.

2) Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan

untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan

kondisi real (sebenarnya).

4) Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi suatu objek ke dalam struktur organisasi dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari

penggunaan kata kerja, seperti dapatmenggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram

(bahan) terhadap pengetahuan atas objek tertentu.

5) Sintesis (synthesis) menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkanbagian-bagian datam suatu

bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation) dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

melakukan justifikasi ataupenelitian terhadap suatu materi atau

objek penelitian tersebut didasarkankriteria yang ditentukan


15

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada (Permatasari

R. , 2017).

b. Umur

Hamil pada umur kurang dari 20 tahun merupakan umur yang

dianggap terlalu muda untuk bersalin. Baik secara fisik maupun

psikologis, ibu hamil belum tentu siap menghadapinya sehingga

gangguan kesehatan selama kehamilan bisa dirasakan berat. Hal ini

akan meningkatkan kecemasan yang dialaminya. Demikian juga yang

terjadi pada ibu hamil dengan umur lebih dari 35 tahun, umur ini

digolongkan pada kehamilan beresiko tinggi dimana keadaan fisik

sudah tidak prima lagi seperti pada umur 20-35 tahun. Di kurun umur

ini, angka kematian ibu melahirkan dan bayi meningkat, sehingga

akan meningkatkan kecemasan (Permatasari R. , 2017).

c. Tingkat Pendidikan

Ibu hamil yang berpendidikan dasar dan menengah cenderung

lebih banyak mengalami kecemasan dari pada ibu berpendidikan

tinggi. Ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka mereka dapat berfikir secara rasional dan menahan

emosi mereka dengan baik sehingga kecemasan mereka dapat

berkurang. cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan

keluarganya .Dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

semakin besar peluang untuk mencari pengobatan ke pelayanan

kesehatan. Sebaliknya rendahnya pendidikan akan menyebabkan


16

seseorang mengalami stres, dimana stres dan kecemasan yang terjadi

disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan orang

tersebut(Permatasari R. , 2017).

3. Faktor Penyebab Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan

Faktor-faktor yang mendorong meningkatnya kecemasan ibu

bersalin diantaranyayaitu : (Permatasari R. , 2017).

a. Cemas akan keselamatan janin

Pada fase terakhir pertumbuhan janin berlangsung pada

periode tiga bulan terakhir, calon ibu merasa cemas, mudah

tersinggung, tertekan dan gelisah kemudian pada saat-saat

menghadapi persalinan. Calon ibu semakin meras cemas akan

keselamatan janin.

b. Cemasanak lahir cacat

Hampir setiap calon orang tua, khususnya ibu, dihantui

dengan khawatiran tentang janinnya, terutama disaat-saat bersalin.

Perasaan cemas tentang bayi yang dilahirkan normal atau cacat,

selama ketakutannya tidak berlebihan. Hampir semua janin

menunjukkan cacat yang berat, meninggal pada waktu dilahirkan

(Permatasari R. , 2017).

c. cemas menghadapi persalinan

Sebagian besar wanita hamil mencemaskan nyeri persalinan,

wanita bertanya akan seperti apa nyerinya, akan seburuk apa

keadaannya dan apakah ia dapat menahannya. Untuk persalinan


17

pertama, timbulnya kecemasan tentang nyeri persalinan sangat wajar

karena sesuatunya adalah pengalaman baru, dan jika rasa nyeri tidak

terasa malah dapat menimbulkan masalah (Permatasari R. , 2017).

d. Ancaman penyebaran covid-19 dan kekhawatiran tentang penyakit

Covid-19 (jumlah kasus penderita pada ibu hamil Covid-19 yang

tinggi) (Nurhasanah, 2021).

4. Komponen penting yang harus disiapkan dalam menghadapi

persalinan

Rencana persalinan, pengambil keputusan jika terjadi kegawatan,

sistem transportasi jika terjadi kegawatan, pola menabung dan kesiapan

peralatan yang diperlukan (Marniani Konga Naha, 2018).

C. Tinjauan Umum Kecemasan

1. Definisi Kecemasan

Kecemasan adalah sebuah kata yang kita gunakan untuk

menggambarkan perasaan tidak mudah, khawatir, sekaligus takut.

Kondisi-kondisi itu melibatkan baik emosi maupun sensasi fisik yang

mungkin kita alami ketika kita mengalami khawatir atau gugup tentang

sesuatu. (Health), 2018).

2. ProsesTerjadinya Kecemasan

Spielberger mengemukakan konsep tentang kecemasan dengan

membedakan antara anxiety state dan anxiety trait:

a. Anxiety state (kecemasan sesaat)


18

Kecemasan sesaat merupakan peningkatan kecemasan

individu pada suatu kondisi pada saat tertentu. Secara tidak sadar

individu mengalami perasaan-perasaan takut atau tegang, kadarnya

akan meningkat pada keadaan yang dianggap mengancam dan akan

menurun pada keadaan yang tidak menekan atau dianggap tidak

berbahayakan.

b. Anxietytrait yaitu (kecemasan dasar).

Kecemasan dasar adalah kecemasan yang relatif menetap dan

penghayatan kecemasannya cenderung sebagai sifat dan kepribadian.

Individu yang memiliki kecemasan dasar yang tinggi, cenderung

untuk lebih sering menanggapi berbagai situasi stres sebagai situasi

yang membahayakan dengan peningkatan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan individu yang memililiki kecemasan dasar

rendah dalam bereaksi terhadap situasi yang dianggap

mengancam(Permatasari A. T., 2018).

3. Tingkat kecemasan

Menurut Nursalam (2015), klasifikasi tingkat kecemasan

dibedakan menjadi empat, yaitu:

a. Tingkat kecemasan ringan, ditandai dengan:

1) Respon fisiologis seperti ketegangan otot ringan.

2) Respon kognitif seperti tidak dapat menyelesaikan masalah,

memotivasi untuk belajar, kesadaran yang pasif atau agresif pada

lingkungan.
19

3) Respon tingkah laku dan emosi seperti suara melemah, otototot

wajah relaksasi, mampu melakukankemampuan/keterampilan

permainan secara otomatis, dan ada perasaan aman dan nyaman.

b. Tingkat kecemasan sedang, ditandai dengan:

1) Respon fisiologis seperti peningkatan ketegangan dalam batas

toleransi, perhatian terfokus pada penglihatan dan pendengaran,

kewaspadaan meningkat.

2) Respon kognitif seperti lapang persepsi menyempit, mampu

3) memecahkan masalah, fase yang baik untuk belajar, dapat fokus

pada hal-hal yang spesifik.

4) Respon tingkah laku dan emosi seperti perasaan tertantang dan

perlu untuk mengatasi situasi pada dirinya, mampu mempelajari

keterampilan baru.

c. Tingkat kecemasan berat, ditandai dengan:

1) Respon fisiologis seperti aktivitas sistem saraf simpatik

(peningkatan epinefrin, tekanan darah, pernapasan, nadi,

vasokonstriksi, dan peningkatan suhu tubuh), diaphoresis, mulut

kering, ingin buang air kecil, hilang nafsu makan karena

penurunan aliran darah ke saluran pencernaan dan peningkatan

produk glukosa oleh hati, perubahan sensori seperti penurunan

kemampuan mendengar, nyeri, pupil dilatasi, ketegangan otot

dan kaku.
20

2) Respon kognitif seperti lapang persepsi sangat menyempit, sulit

memecahkan masalah, fokus pada satu hal

3) Respon tingkah laku dan emosi seperti lapang personal meluas,

aktifitas fisik meningkat dengan penurunan mengontrol, contoh

meremas tangan, jalan bolak-balik. Perasaan mual. kecemasan

mudah meningkat dengan stimulus baru seperti suara. Bicara

cepat atau mengalami blocking, menyangkal, dan depresi.

d. Tingkat panik, ditandai dengan:

1) Respon fisiologis seperti wajah pucat, dapat terjadi hipotensi,

berespon terhadap nyeri, bising dan stimulus eksterna menurun.

Koordinasi motorik buruk. Penurunan aliran darah ke otot

skeletal.

2) Respon kognitif seperti tidak terkontrol, gangguan berpikir secara

logis, tidak mampu memecahkan masalah.


21

3) Respon tingkah laku dan emosi seperti perasaan marah, takut dan

segan. Tingkah laku menjadi tidak biasa seperti menangis dan

menggigit. Suara menjadi lebih tinggi, lebih keras, bicara cepat

dan blocking(Suhada, 2019).

4. Rentang Respon Kecemasan

Respon adaptif respon maladptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat panik


Bagan 2.1. Rentang Respon Kecemasan (Prastika, 2017).

Berdasarkan bagan 1 kecemasan diidentifikasikan menjadi 4

tingkatan yaitu ringan,sedang, berat, dan panik. Semakin tinggi tingkat

kecemasan individu semakin mempengaruhi kondisi fisik dan psikis.

5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah :

a. Potensi Stressor Suatu peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam

kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa mengadakan

adaptasi atau penyesuaian diri untuk menanggulanginya.

b. Maturasi (Kematangan) yaitu kepribadian dari seorang individu akan

lebih sulit mengalami gangguan akibat stres, karena mempunyai daya

adaptasi yang besar terhadap stressor yang timbul. Sebaliknya

individu yang berkepribadian tidak matang akan bergantung dan peka

terhadap rangsangan sehingga sangat mudah mengalami gangguan

akibat adanya stres.


22

c. Status Pendidikan dan Status Ekonomi Status pendidikan dan status

ekonomi yang rendah pada seseorang menyebabkan orang tersebut

mengalami stres dibanding dengan mereka yang status pendidikan

dan status ekonomi yang tinggi.

d. Tingkat Pengetahuan yang rendah pada seseorangakan menyebabkan

orang tersebut mudah stres.

e. Keadaan Fisik, Stres mudah dialami oleh individu yang mengalami

gangguan fisik seperti cidera, penyakit badan, operasi, cacat , lebih

mudahmengalami stres. Disamping itu orang yang mengalami

kelelahan fisik juga akan lebih mudah mengalami stres.

f. Tipe Kepribadian Ciri-ciri individu yang mudah mengalami

gangguan stres yaitu tidak sabar, kompetitif, ambisius, ingin serba

sempurna, merasa terburu waktu, sangat setia(berlebihan terhadap

pekerjaan), agresif, mudah gelisah, tidak dapat tenang dan diam,

mudah bermusuhan, mudah tersinggung, otot-otot mudah tegang.

g. Sosial Budaya yaitu Cara hidup individu di masyarakat yang sangat

mempengaruhi pada timbulnya stres. Individu yang mempunyai cara

hidup sangat teratur dan mempunyai falsafat hidup yang jelas maka

pada umumnya lebih sukar mengalami stres. Demikian juga

keyakinan agama akan mempengaruhi timbulnya stres.

h. Lingkungan atau situasi Individu yang tinggal pada lingkungan yang

dianggap asing akan lebih mudah mengalami stres.


23

i. Usia yaitu Ada yang berpendapat bahwa faktor usia muda lebih

mudah mengalami stres dari pada usia tua.

j. Jenis Kelaminyaitu Umumnya wanita lebih mudah mengalami stres,

tetapi usia harapan hidup wanita lebih tinggi dari pada pria

(PERMATASARI, 2017).

6. Gejala-gejala Kecemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan karena

adanya ancaman terhadap kesehatan. Individu-individu yang tergolong

normal kadang kala mengalami kecemasan yang menampak, sehingga

dapat disaksikan pada penampilan yang berupa gejala-gejala fisik

maupun mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang

mengalami gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi individu yang

mengidap penyakit mental yang parah Keluhan-keluhan yang sering

dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara

lain sebagai berikut :

a. cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah

tersinggung

b. merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut

c. takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang

d. gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan

e. gangguan konsentrasi dan daya ingat

f. keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,

pendengaran berdering (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas,


24

gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain

sebagainya (Permatasari R. , 2017).

7. Alat Ukur Kecemasan

Menurut Max Hamilton dalam Schlaepfer (2012) kecemasan

dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang di sebut HARS

(Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala ini adalah pengukuran kecemasan

yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu yang

mengalami kecemasan. Menurut skala HARS ada 14 symptom yang

nampak pada individu yang mengalamikecemasan. Setiap item yang di

observasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 sampai dengan 4(Sari, 2018)

Menurut (Sari, 2018)Kuisioner skala HARS (Hamilton Anxiety

Rating Scale) penilaian kecemasan terdiri dari 14 item, meliputi:

a. Perasaan cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah

tersinggung.

b. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan

lesu.

c. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal

sendiri dan pada binatang besar.

d. Gangguan tidur : sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari,

tidur tidak pulas dan mimpi buruk.

e. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit

konsentrasi.
25

f. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada

hobi, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.

g. Gejala somatik : nyeri pada otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak

stabil dan kedutan otot.

h. Gejala semsorik : perasaan ditusuk- tusuk, penglihatan kabur, muka

merah dan pucat serta merasa lemah.

i. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi

mengeras dan detak jantung hilang sekejap.

j. Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering

menarik napas panjang dan merasa napas pendek.

k. Gejala gastrointestinal : sulit menelan, obstipasi, berat badan

menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah

makan, perasaan panas di perut.

l. Gejala urogenital : sering kencing, tidak dapat menahan kencing,

aminorea, ereksilemah atau impotensi.

m. Gejala autonomy : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah,

bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.

n. Perilaku atau sikap : gelisah, jari- jari gemetar, mengkerutkan dahi

atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat dan napas pendek

dan cepat.

Tabel 2.1 Tabel Kuesinoer HARS

Aspek Penilaian
No.
Ketakutan
1.
26

Kecemasan
2.
Kegelisahan/ketegangan
3.
Optimisme
4.
Kesedihan/depresi
5.
Intelektual
6.
Minat
7.
Otot (somatik)
8.
Insomnia
9.
Kardiovaskuler
10.
Pernafasan
11.
Perkemihan
12.
Gastrointestinal
13.
Perilaku
14.

Dengan masing-masing penilaian mempunyai jawaban diantaranya

0 : Tidak ada (tidak ada gejala sama sekali)

1 : Ringan ( Satu gejala dari pilihan yang ada)

2 : Sedang ( separuh dari gejala yang ada ).

3 : Berat (Lebih dari separuh dari gejala yang ada).

4 : Sangat berat ( Semua gejala yang ada ).

Hasilnya :

Skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan.

Skor 14 – 20 = kecemasan ringan.

Skor 21 – 27 = kecemasan sedang.


27

Skor 28 – 41 = kecemasan berat

Skor 42 – 56 = kecemasan berat sekali.

D. Tinjauan Umum Pandemi Covid-19

1. Corona Viruse Disease 2019 (Covid -19)

Pandemic atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pandemi,

seringkali didefinisikan dengan sebuah epidemi dalam skala yang lebih

besar Epidemi sendiri berdasarkan Oxford Dictionary Online adalah

sebuah kasus dengan jumlah besar terhadap suatu penyakit atau sebuah

kondisi medis yang terjadi secara bersamaan pada komunitas tertentu.

World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 dengan

resmi menyatakan bahwa Corona Virus Desease 19 (COVID-19) sebagai

pandemi(Nasrianto, 2020).

Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan

penyakit pada manusia dan hewan. Coronavirus jenis baru yang ditemukan

pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada

Desember 2019 (Rahmayanti, 2021).

Penyebaran covid-19 semakin hari semakin mengkhawatirkan

sehinggamenimbulkan perasaan tertekan dan cemas yang merupakan


28

respon umum dari orang-orang yang terdampak (baiksecara langsung atau

tidak)(ndriWahyuni, 2020).

2. Virologi

Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160

nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah

kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis

coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus

229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43, betacoronavirus

HKU1, Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan

Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) (Muthiah,

2020).

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam

genus betacoronavirus. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa

virus ini masuk dalam 7 subgenus yang sama dengan coronavirus yang

menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Illness (SARS) pada 2002-

2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas dasar ini, International Committee on

Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2. (Muthiah, 2020).

3. Faktor Resiko

Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit komorbid hipertensi

dan diabetes melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif merupakan

faktor risiko dari infeksi SARS-CoV-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih

banyak pada laki-laki diduga terkait dengan prevalensi perokok aktif yang
29

lebih tinggi. Pada perokok, hipertensi, dan diabetes melitus diduga ada

peningkatan ekspresi reseptor ACE (Muthiah, 2020)

Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for

Disease Control and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk

tinggal satu rumah dengan pasien COVID-19 dan riwayat perjalanan ke

area terjangkit. Berada dalam satu lingkungan namun tidak kontak dekat

(dalam radius 2 meter) dianggap sebagai risiko rendah. Tenaga medis

merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi tertular (Muthiah,

2020).

4. Manifestasi Klinis

Gejala COVID-19 relatif tidak spesifik dan orang yang terinfeksi

mungkin tidak menunjukkan gejala. Dua gejala yang paling umum adalah

demam (88%) dan batuk kering (68%). Gejala yang kurang umum

termasuk kelelahan, produksi dahak meningkat, kehilangan indera

penciuman, sesak napas, nyeri otot danpersendian, sakit tenggorokan, sakit

kepala, kedinginan, muntah, hemoptisis, diare, atau sianosis.

Perkembangan lebih lanjut dari penyakit ini dapat menyebabkan

pneumonia berat, sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis, syok septik,

dan kematian (D’prinzessin, 2021).

Periode inkubasi yang biasa (waktu antara infeksi dan onset gejala)

berkisar antara 1 hingga 14 hari (D’prinzessin, 2021).

5. Pencegahan Covid -19


30

Pencegahan COVID-19 untuk menjaga keselamatan kita sendiri

dan orang lain. Beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan

oleh WHO adalah sebagai berikut (WHO, 2019): (D’prinzessin, 2021).

a. Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan dengan usapan

alkohol (alcohol rub) atau cuci dengan sabun dan air. Mencuci tangan

dengan sabun dan air atau menggunakan alcohol rub akan membunuh

virus yang mungkin ada di tangan.

b. Pertahankan jarak setidaknya 1 meter antar individu. Ketika seseorang

batuk, bersin, atau berbicara, droplet akan disemprotkan dari hidung

atau mulut yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, droplet

tersebut dapat terhirup, termasuk virus COVID-19 di dalamnya

c. Hindari pergi ketempat yang ramai dimana orang-orang berkumpul

bersama, kita lebih mungkin untuk melakukan kontak dengan

seseorang yang terjangkit COVID-19 dan lebih sulit untuk menjaga

jarak fisik 1 meter.

d. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Tangan menyentuh

banyak permukaan dan secara tidak sengaja virus dapat melekat

kepadanya. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus

ke mata, hidung, atau mulut. Dari poin tersebut, virus dapat masuk ke

tubuh dan menginfeksi.

e. Pastikan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, seperti menutupi

mulut dan hidung dengan siku saat batuk atau bersin, kemudian segera

buang tisu bekas (jika digunakan) dan cuci tangan. Dengan mengikuti
31

kebersihan pernapasan yang baik, kita akan melindungi orang-orang

sekitar dari virus.

f. Tetap di rumah dan isolasi diri. Jika harus meninggalkan rumah,

kenakan masker untuk menghindari kontak dengan orang lain.

Menghindari kontak dengan orang lain akan melindungi kita dan orang

lain dari kemungkinan terjangkit COVID-19.

g. Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, cari bantuan medis,

tetapi dianjurkan untuk menghubungi petugas kesehatan terlebih

dahulu . Jika memungkinkan ikuti petunjuk dari otoritas kesehatan

setempat. Menghubungi terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia

layanan kesehatan dengan cepat mengarahkan kefasilitas kesehatan

yang tepat. Hal ini juga akan melindungi dan membantu mencegah

penyebaran virus.

h. Senantiasa mencari informasi terbaru dari sumber tepercaya, seperti

dari laman situs WHO atau otoritas kesehatan lokal dan nasional.

Otoritas lokal dan nasional paling baik ditempatkan untuk memberi

nasihat tentang apa yang harus dilakukan orang di setiap daerah

(D’prinzessin, 2021).
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Penelitian ini terdiri dari dua varibel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat yang dipelajari dan dianalisis hubungan antara kedua variebel tersebut.

Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu

hamil trimester III yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel

terikat (dependen). Variabel terikat dalam pnelitian ini adalah kesiapan

menghadapi persalinan dimasa pandemi covid-19 .

B. Bagan Kerangka Konsep

Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul “ Hubungan Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan

Dimasa Pandemi Covid -19 Di Wilayah Kerja Puskesmas

Salewangeng,Kec.Tempe,Kab.Wajo.” adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat kecemasan ibu hamil Kesiapan menghadapi


trimester III persalinan dimasa
pandemi covid -19

Keterangan :

:Variabel Independen

:Variabel Dependen

:Hubungan antar variabel

32
33

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

No Variabel Definisi Alat Hasil ukur skala


penelitian / penilaian
1. Tingkat Suatu kondisi yang Kuesioner Skor : Rasio
tidak menyenangkan 0 = Tidak
kecemasan ibu
yang dialami oleh ibu Ada
hamil trimester
hamil Trimester III 1 = Ringan
III yang akan 2 = Sedang
menghadapi 3 = Berat
persalinan,adanya 4 = Berat
rasa takut,tegang dan Sekali
kekhawatiran
terhadap janinnya Kriteria
atau calon bayi dan Skor:
keselamatan dirinya 14-20 =
sendiri berhubungan Kecemasan
dengan adanya virus Ringan
corona 21-27 =
Kecemasan
Sedang
28-41=
kecemasan
berat
42-56 =
Kecemasan
Berat sekali
2. Kesiapan Proses perencanaan Kuesioner Skor : Rasio
kelahiran normal 0 = tidak
menghadapi
maupun section 1 = ya
34

persalinan caesar(SC)dan Skor total:


antisipasi tindakan 0-5 = tidak
dimasa
apabila terjadi siap
pandemicovid
komplikasisaat 6-10= siap
-19 persalinan atau dalam
keadaan darurat, serta
mematuhi protokol
kesehatan dimana
sekarang pandemi
covid-19

D. HipotesisPenelitian

Dalam penelitian ini rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Dimasa Pandemi

Covid-19DiWilayah Kerja Puskesmas

Salewangeng,Kec.Tempe,Kab.Wajo.

2. Hipotesi Nol (Ho) : Tidak Ada Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Dimasa Pandemi

Covid-19 Diwilayah Kerja Puskesmas Salewangeng

Kec.Tempe,Kab.Wajo
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Dengan tujuan untuk

mengetahui Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dengan

Kesiapan Menghadapi Persalinan DiMasa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas

Salewangeng Kabupaten Wajo 2021.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Salewangeng Kecamatan

Tempe Kabupaten Wajo Terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 saat

ini, penelitian dilaksanakan sesuai dengan anjuran pemerintah yaitu

menjalankan protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan,

menggunakan masker, dan tetap jaga jarak.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Mei –Juni 2021

setelah seminar proposal.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Saryono,2010). Populasi dalam penelitian ini ibu hamil

35
36

yang berkunjung untuk memeriksakan kehamilanya di Puskesmas

Salewangeng Kabupaten Wajo sebanyak 94 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili suatu

populasi yang ada (Suryono, 2010). Ibu hamil yang berjumlah 94 orang .

Jumlah sampel penelitian yang digunakan ditentukan dengan rumus

Slovin. Menurut Anwar (2017:101) Slovin memasukkan unsur

kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat di toleransi.

Rumus yang digunakan sebagai berikut

𝑁
n=
1 + 𝑁𝑒2

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N =Ukuran Populasi

e = Tingkat Kesalahan (5%)

94
n=
1+94.5%2
94
n=
1+94.0.052
94
n=
1+0,235

94
n=
1,235

n = 76 sampel
37

Di dapatkan jumlah sampel sebanyak 76 ibu hamil. Pengambilan

sampel penelitian ini adalah Random Sampling dengan teknik undian.

Dimana Dalam hal ini peneliti akan membuat undian dari semua ibu

hamil trimester III dan akan mengambil secara acak, kemudian nomor ibu

hamil trimester III yang keluar akan menjadi sampel penelitian. Setiap

unsur dari keseluruhan populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

dipilih.Karena mengingat kondisi pandemi COVID-19 saat ini, maka

meneliti terbatas melakukan penelitian.

Adapun kriteria untuk pengambilan sampel yaitu :

a. Kriteris Inklusi

1) Semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya di Puskesmas

Salewangeng

2) Semua ibu hamil yang tahap trimester III (7-9 bulan) yang

memeriksakan kehamilanya di Puskesmas Salewangeng.

b. Kriteria Eksklusi

Semua ibu hamil yang tahap trimester (7-9 bulan) memeriksakan

kehamilanya di Puskesmas Salewangeng yang menolak menjadi

responden dengan alasan tertentu.

D. Pengumpulan Data dan Penyajian Data

1. Pengumpulan Data

a. Data primer didapat dari hasil jawaban pada responden dengan

menggunakan kuesioner yang dibagikan. Kuesioner tersebut meliputi:

data demografi (Nama inisial, Usia,Umur Kehamilan


38

Pekerjaan,Pendidikan, Status Obstetri,Riwayat ANC,No.Hp) dan

Tingkat kecemasan HRS-A (Hamilton Rating Scale for Anxiety).

b. Data sekunder merupakan data jumlah ibu hamil trimester III yang

berkunjung untuk pemeriksaan yang didapatkan Puskesmas

Salewangeng. Lembar kuesioner digunakan sebagai proses untuk

mengambil data.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan

laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan

dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus

sederhana dan jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan

agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan

untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain

lain.Jenis-jenis penyajian data diantaranya, penyajian data dalam bentuk

tulisan (Textular Presentation), penyajian data dalam bentuk tabel (Table

presentation), dan penyajian data dalam bentuk diagram (Diagram

presentation).

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Editing

Dilakukan pemeriksaan ulang pada data yang terkumpul dengan

memastikan kelengkapan jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan.


39

b. Skoring

Pada tahap ini dilakukan pemberian penilaian terhadap item-item

pertanyaan pada kuesioner sesuai yang ditentukan sebelumnya.

c. Coding

Agar memudahkan dalam menganalisis data maka diberikan kode

disetiap jawaban yang diberikan responden.

d. Tabulating

Dilakukan pengelompokan data berdasarkan kategori yang telah

ditentukan sebelum melakukan analisis.

E. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat ini bertujuan menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik masing-masing yang diteliti. Data ini merupakan data primer

yang meliputi (nama inisial, usia,umur kehamilan pekerjaan,pendidikan,

status obstetri,riwayat ANC,No.HP) dan Tingkat kecemasan HRS-A

(Hamilton Rating Scale for Anxiety)

2. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan tingkat kecemasan ibu

hamil trimester III dengan kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas

Salewangeng Kabupaten Wajo tahun 2021. Untuk membuktikan ada atau

tidaknya hubungan tersebut, dilakukan statistik uji Chi-Square dengan

derajat kepercayaan 95% (α =0,05). Pada penelitian ini pengolahan data

menggunakan program software pengolahan data statistik SPSS21, yang


40

nantinya akan diperoleh nilai 𝜌. Nilai 𝜌akan dibandingkan dengan nilai α.

Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai 𝜌 ≤ α (𝜌 ≤ 0,05), maka hipotesis (Ho) ditolak dan (Ha)

diterima, yaitu ada Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Dengan Kesiapan menghadapi Persalinan Di Masa

Pandemi Covid -19 di Puskesmas Salewangeng Kabupaten

Wajo.Tahun 2021.

b. Jika nilai 𝜌> α (𝜌> 0,05), maka hipotesis (Ho) diterima dan (Ha)

ditolak, yaitu tidak ada Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil

Trimester III Dengan Kesiapan menghadapi Persalinan Di Masa

Pandemi Covid -19 di Puskesmas Salewangeng Kabupaten

Wajo.Tahun 2021.

F. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek sehingga dalam

pelaksanaanya tidak boleh bertentangan dengan etika penelitian :

1. Informed consent, yaitu bentuk persetujuan antara penelitian dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan dimana

isinya menjelaskan tentang maksud, tujuan. Dan cara pengisian kepada

responden.

2. Nominity, yaitu nama responden tidak dicantumkan melainkan

menggunakan inisial atau kode pada lembar pengumpulan data dan hasil

penelitian.
41

3. Confidentiality, yaitu data yang didapat selama penelitian akan dijaga

kerahasiaannya dan dilaporkan pada hasil penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dibaca dan dijawab oleh

responden peneliti. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini sudah

menggunakan instrumen yang tersandar yaitu menggunakan kuesioner skala

HARS untuk menilai tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dan kuesioner

skala Gutman untuk menilai kesiapan menghadapi persalinan di masa

pandemi Covid-19 di Puskesmas Salewangeng.


DAFTAR PUSTAKA

Bella, L. Y. (2019). Upaya Ibu Hamil Dalam Mengatasi


GangguanTidur(Skripsi).Online Diakses 27 April 2021

Catur Erty Suksesty, L. K. (2020). Hubungan Kecerdasan Emosional dengan


Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi
Persalinan .

Chaterine Pingkan Mandey, R. K. (2020). Dukungan Suami Dengan Kesiapan


Istri : Study Cross Sectional Di RS Ibu Dan Anak Manado . Journal
Keperawatan

D’prinzessin, C. A. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Covis -19


Terhadap Tingkat Stress Dan Kecemasan Pada Mahasiswa Farmasi
Universitas Sumatera Utara (skripsi). Online Diakes 27 April 2021

Health, N. (. (2018). Mengenal kecemasan & serangan panik. Inggris. Online


Diakses 29 Mei 2021

Marniani Konga Naha, S. H. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Persalinan Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Trimester III
Di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta . Jurnal keperawatan Respati
Yogyakarta .

Mulyati, I. (2020). Pengaruh Kelas Persiapan Persalinan Dengan Whatsapp


Grup (WAG) Pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan Di PMB Bidan Kota Bandung. Jurnal Kesehatan
Indra Husada.

Muthiah, N. N. (2020). Tingkat Pengetahuan dan Upaya Masyarakat tentang


Pencegahan Penularan COVID-19 di Kecamatan Tamalanrea,Kota
Makassar(skripsi). Online Diakses 27 April 2021

Nasrianto, T. Z. (2020). Hubungan Antara Kesabaran Dan Kecenderungan


Depresi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Sedang Mengerjakan
Skripsi Selama Masa Pandemi Covid-19(skripsi) .Online Diakses 27
April 2021

ndriWahyuni, S. (2020). Hubungan Tingkat Treligiusitas Dengan Tingkat


Kecemasan Mahasiswa DiMasa Pandemi Covid-19 .Jurnal Kesehatan .

Nicky Danur Jayanti, S. I. (2020). FCMC Mobile Application Sebagai Metode


Edukasi Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Hamil Di Masa Pandemi
Covid-19 .

42
43

Ningsih, E. S. (2017). Hubungan pengetahuan dengan minat ibu hamil trimester


III dalam mengikuti hypnorbirthing.(skripsi). Online Diakses 27 April
2021

Nova Winda Setiati, S. S. (2019). Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lavender


Untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam
Persiapan Menghadapi Persalinan di Bidan Praktek Mandiri Nurussyifa
Kecamatan Buneseuri Ciamis. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :
Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi.

Nurhasanah, I. (2021). Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Ibu Hamil


Saat Pandemi Covid-19 : Literatur Review. Jurnal Bidan Komunitas .

Permatasari, A. T. (2018).Hubungan Dukungan Suami Dengan Tingkat


Kecemasan Pada Ibu Bersalin Di Klinik Niar Kecamatan Patumbak
Kabupaten Deli Serdang.(skripsi). Online Diakses 26 April 2021

Prastika, D. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Persalinan


Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester 3 Di Puskesmas
Ciputat.(skripsi). Online Diakses 26 April 2021

Qanita. (2011). Yoga untuk Kehamilan , Sehat, Bahagia, dan Penuh Makna.
Bandung: PT Misan Pustaka. Online Diakses 29 Mei 2021

Rahmawati, S. (2017). Hubungan Dukungan Suami Dengan Psikologis Ibu Masa


Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Janti Kota Malang. (skripsi).
Online Diakses 26 April 2021

Rahmayanti, D. (2021). Gambaran Stress Mahasiswa Alih Jenjang Dalam


Mengerjakan Skripsi Di Masa Pandemi Covid -19. (skripsi).Online
Diakses 26 April 2021

RifaiI’e, N. (2019). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan


Menghadapi Proses Persalinan Di Puskesmas Kecematan Cempaka
Putih Dan Puskesmas Kecamatan Kemayoran .(skripsi). Online Diakses
27 April 2021

Sari, W. N. (2018).Hubungan Dukungan Suami Dengan Tingkat Kecemasan


Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Primigravida Trimester III di
Puskesmas Melati II Sleman. (skripsi).Online Diakses 27 April 2021

Suhada, P. (2019). Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dalam
Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Cakranegara. (skripsi). Online
Diakses 27 April 2021
Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Sdr/i Calon Responden
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawaah ini, mahasiswa Keperawatan
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang.
Nama : NELLI AGUSTINA
NIM 1714201028
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Dengan Kesiapan Menghadapi
Persalinan Di Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Salewangeng
Kabupaten Wajo Tahun 2021”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan tidak akan menimbulkan akibat buruk bagi Bapak/Ibu/Sdr/i
sebagai responden. Kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk tujuan penelitian.
Apabila Bapak/Ibu/Sdr/i menyetujui maka dengan ini saya mohon
kesediaan responden untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab
pertanyaaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam lembaran kuesioner.
Atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai responden, saya ucapkan terima
kasih.

Hormat saya

Peneliti
Nelli Agustina
Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Dengan ini masyarakat bersedia menjadi responden dalam penelitian

Saudari Nelli Agustina yang berjudul “Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu

Hamil Trimester III Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Masa

Pandemi Covid -19 di Puskesmas Salewangeng Kabupaten Wajo Tahun

2021”.

Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif

terhadap saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan

akan dirahasiakan.

Responden,
Lampiran 3

DATA DEMOGRAFI

Nama / inisial :

Usia :

Umur kehamilan :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Status obstetri :

Riwayat ANC :

No. Hp :

Dengan ini saya bersedia untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan tidak ada

paksaan dari pihak manapun.


Bagan 1

KODE :

LEMBAR KUESIONER HARS

Kuesioner ini berisi gejala-gejala yang akan timbul saat terjadinya kecemasan.

Silahkan Anda memberi tanda (√) pada kolom isi sesuai dengan yang anda

rasakansaat ini. Skala penilaian berupa :

Nilai 0 : Tidak Ada Gejala (Keluhan)

Nilai 1 : Gejala Ringan

Nilai 2:GejalaSedang

Nilai 3 : Gejala Berat

Nilai 4 : Gejala Berat Sekali

1 Perasaan Cemas 0 1 2 3 4
Cemas
firasat buruk
takut akan pikiran sendiri
mudah tersinggung
2 Ketegangan 0 1 2 3 4
merasa tegang
Lesu
tidak dapat istirahat tenang
mudah terkejut
mudah menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan 0 1 2 3 4
pada gelap
pada orang asing
ditinggal sendiri
pada binatang besar
pada keramaian atau lalulintas
pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan Tidur 0 1 2 3 4
sukar tidur
terbangun malam hari
tidur tidak nyenyak
bangun dengan lesu
banyak mimpi
mimpi buruk
mimpi menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan 0 1 2 3 4
sukar konsentrasi
daya ingat menurun
daya ingat buruk
6 Perasaan Depresi (murung) 0 1 2 3 4
hilangnya minat
berkurang kesenangan pada hobi
Sedih
bangun dini hari
perasaan berubah ubah sepanjang hari
7 Gejala Somatik/Fisik (otot) 0 1 2 3 4
sakit dan nyeri di otot-otot
Kaku
kedutan otot
gigi gemeletuk
suara tidak stabil
8 Gejala Somatik/Fisik (sensorik) 0 1 2 3 4
tinitus (telinga berdenging)
penglihatan kabur
muka merah atau pucat
merasa lemas
perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler 0 1 2 3 4
Takikardia
berdebar-debar
nyeri di dada
denyut nadi mengeras
rasa lesu/lemas seperti mau pingsan
detak jantungmenghilang(berhenti
sekejap)
10 Gejala Respiratori (pernapasan) 0 1 2 3 4
rasa tertekan atau sempit di dada
rasa tercekik
sering menarik nafas
nafas pendek/sesak
11 Gejala Gastrointestinal (pencernaan) 0 1 2 3 4
sulit menelan
perut melilit
gangguan pencernaan
nyeri sebelum dan sesudah makan
perasaan terbakar di perut
rasa penuh atau kembung
Mual
Muntah
sukar buang air besar (konstipasi)
kehilangan berat badan
Gejala Urogenital (perkemihan 0 1 2 3 4
12 dankelamin)
sering buang air kecil
tidak dapat menahan air seni
tidak datang bulan
darah haid berlebihan
darah haid amat sedikit
masa haid berkepanjangan
masa haid amat pendek
haid beberapa kali dalam sebulan
menjadi dingin (frigid)
ejakulasi dini
ereksi melemah
ereksi hilang
13 Gejala Autonom 0 1 2 3 4
mulut kering
muka merah
mudah berkeringat
kepala pusing
kepala terasa berat
kepala terasa sakit
bulu-bulu berdiri
14 Tingkah Laku (sikap) 0 1 2 3 4
Gelisah
tidak tenang
jari gemetar
kerut kening
muka tegang
otot tegang/mengeras
nafas pendek dan cepat
muka merah
BAGAN 2

Kuesinoer Kesiapan Persalinan Di Masa Pandemi Covid-19

Jawablah pertanyaan dan pernyataan dibawah ini dengan cara memberikan tanda

ceklis YA ( √ ),TIDAK ( √) pada pilihan jawaban Anda :

Dengan skor berupa:

1 = Tidak

2 = Ya

Dengan kriteria skor

10- 20 = siap

5-10 = kurang siap

< 5 = tidak siap

No Indikator kesiapan persalinan dimasa pandemi covid-19 Ya Tidak


1. Apakah ibu mengetahui tentang covid-19 (corona virus)
2. Apakah ibu bersedia mematuhi protokol kesehatan dalam
persalinan
3. Apakah ibu siap untuk dilakukan scrinning sebelum
persalinan
4. Apakah ibu bersedia melakukan karantina apabila positif
covid-19
5. Apakah ibu takut melahirkan difasiltas kesehatan karena
takut tertular covid-19
6. Apakah ibu rutin control kehamilan pada dokter/bidan
selama masa pandemi covid -19
7. Apakah lingkungan disekitar ibu mematuhi protokol
kesehatan
8. Apakah keluarga ibu di rumah pernah ada yang terinfeksi
covid-19
9. Apakah ibu pernah terinfeksi covid-19 sebelum hamil
10. Apakah ibu bersedia di lahiran secara sc apabila positif
covid-19

Anda mungkin juga menyukai