Oleh:
Mustafa
NIM : PO7120212 064
ABSTRAK
Latar belakang : sekitar 2,3 juta kasus, dimana sebanyak 1,6 juta penderita
meninggal karena AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan 210.000
penderita berusia dibawah 15 tahun. Atas dasar ini penulis melakukan penelitian
dalam kajian utamanya yaitu bagaimana pengetahuan dan sikap remaja tentang
pencegahan penyakit HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
mengetahui gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Pencegahan HIV-
AIDS Di SMA Negeri I Poso. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif
dimana yang akan diteliti adalah pengetahuan dan sikap. Populasi : berjumlah 629
orang dengan pengambilan sampel secara random sampling di peroleh sampel
sebanyak 209 responden. Hasil Penelitian dari 209 responden yang mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 130 responden (62%), yang mempunyai pengetahuan
cukup sebanyak 48 responden (23%) , dan yang mempunyai pengetahuan Kurang
tentang pencegahan HIV/ AIDS sebanyak 31 responden (15%), dan responden
yang memiliki sikap positif sebanyak 120 responden (57%), dan yang memiliki
sikap negative sebanyak 89 responden (43%). Kesimpulan : Berdasarakn
penelitian yang telah dilakukan SMA Negeri I Poso maka penulis menyimpulkan
bahwa dari 209 responden yang memiliki pengetahuan baik tentang pencegahan
hiv-aids sebanyak 130 orang. Saran : Bagi sekolah dapat memberikan pendidikan
kesehatan yang lebih banyak kepada siswanya khususnya tentang HIV – AIDS
sehingga siswa mempunyai pengetahuan dan sikap yang lebih baik.
iv
KATA PENGANTAR
SAW yang telah membawa kaumNya kejalan kebenaran hingga saat ini.
Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakalah penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
setinggi-tingginya kepada :
v
7. Staf Dosen dan staf tata usaha program studi Keperawatan Poso yang selama
ini telah banyak memberikan bantuan kepada penulis
8. Kepada kedua Orang Tua yang telah banyak memberikan bantuan dan
dorongan baik secara moral dan materil sehingga penulis bisa menyelesaikan
pendidikan.
9. Teman-teman sesama mahasiswa yang telah bersama-sama berjuang untuk
menyelesaikan pendidikan pada waktunya.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun
materil Hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, semoga ALLAH SWT
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh karena itu, besar harapan penulis kepada pembaca atas
kontribusinya baik berupa saran maupun kritikan yang sifatnya membangun demi
berharap semoga kebaikan yang dilakukan akan mendapat imbalan yang berlipat
ganda dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi siapapun.
Amin.
Mustafa
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. iv
A. Latar Belakang............................................................................ 1
vii
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 33
A. Kesimpulan............................................................................... 46
B. Saran ......................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR LAMIRAN
Lampiran 6 : Kuesioner
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dan menjadi masalah global yang melanda dunia. Menurut data dari WHO
(World Health Organization) pada tahun 2012, penemuan kasus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) di dunia pada tahun 2012 mencapai 2,3 juta kasus,
2012 mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2011 kasus baru HIV sebesar
21.031 kasus, kemudian meningkat menjadi 21.511 kasus pada tahun 2012.
Begitu juga dengan AIDS dari tahun 2011 sebanyak 37.201 kasus, meningkat
menjadi 42.887 kasus pada tahun 2012. Proporsi faktor risiko penderita
1
injecting drug user (IDU) sebesar 9,16% dan dari ibu ke anak sebesar 3,76%
kelompok remaja produktif usia 20-29 tahun, hal ini dikarenakan terbatasnya
khususnya remaja baru menyadari bahwa dirinya terinfeksi HIV dan sudah
masuk fase AIDS positif yang bisa menular kepada orang lain.
(Rahayuwati, 2014).
2014 sebanyak 787 kasus. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
20 orang pada tahun 2013-2014. Sedangkan pada tahun 2015 penderita HIV-
B. Rumusan Masalah
di SMAN I Poso?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
SMAN I Poso.
D. Manfaat penelitian
bagi siswa.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Pengetahuan
mutlak diperoleh dari pendidikan non formal saja, akan tetapi dapat
suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
banyak aspek positif dan objek yang diketahui maka akan menimbulkan
sikap makin positif terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO (World
Health Organization) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007) hal 13, salah
diperoleh dari pengalaman sendiri. (A. Wawan dan Dewi M, 2010: 12)
b. Tingkatan Pengetahuan
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
benar.
c. Pengukuran Pengetahuan
kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
sendiri.
ilmiah.
1) Faktor Internal
a) Umur
kematangan jiwa.
b) Pendidikan
kualitas hidup.
c) Pekerjaan
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
b) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
M, 2010;16-18).
B. Konsep Dasar Sikap
a. Definisi Sikap
Herbert Spencer tahun 1862 (dalam Djunaidi, 2011: 1), yang diartikan
yang sedang dihadapi oleh individu, bahkan terhadap diri individu itu
Safrizal, 2010: 1) sikap lebih kompleks, tidak hanya sekedar reaksi perasaan
terhadap suatu objek dengan cara tertentu. Hal ini sejalan dengan yang
Reaksi-reaksi yang diberikan akan berbeda satu dengan yang lain tergantung
Jack (dalam Uno, 2012: 99) bahwa sikap seperti halnya motivasi, bukanlah
tingkah laku tetapi mendorong timbulnya tingkah laku. Lebih lanjut Marvin
dan Jack menjelaskan ada 4 kategori umum tingkah laku yang mungkin
seseorang menjauhi suatu obyek atau situasi tertentu dengan cara yang baik-
baik.
dapat diamati tetapi dapat disimpulkan dari tingkah laku yang dapat
diamati.
bersikap positif atau negatif. Sikap positif ini dapat ditunjukkan dengan
dengan cara tidak memihak atau menjauhi terhadap suatu obyek pada posisi
b. Komponen Sikap
1. Komponen kognitif
individu merasa senang atau merasa tidak senang ketika berpikir tentang
3. Komponen behavior
dapat dilihat secara langsung saja, akan tetapi juga merupakan bentuk-
seseorang.
c. Fungsi Sikap
hasil penelitian Katz, Smith, Brunner & white (dalam Uno, 2012: 100)
disimpulkan bahwa ada lima fungsi sikap penting. Kelima fungsi tersebut
seseorang memiliki sikap positif terhadap teman yang berbeda suku dan
rasa kecemasan atau ancaman bahaya bagi harga diri kita. Misalnya, kita
Dalam keterbatasan waktu kita tetap menjalankan tugas dengan sabar dan
tidak tergesa-gesa. Dalam hal ini, emosi dikontrol dengan baik sehingga
Kita tidak menjadi kaku dengan kondisi sosial atau lembaga tertentu.
Dan fungsi sikap sebagai perilaku adalah sikap itu telah melekat
dalam diri kita dan menjadi bagian dari perilaku kita dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, sikap yang teramati dari diri kita dalam
1. Definisi
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired
transkripsi (dari DNA ke RNA) dan translasi (dari RNA ke protein) pada
umumnya.
berjumlah 200 atau kurang) dan memiliki antibody positif terhadap HIV.
“wasting syndrome”, atau sarcoma Kaposi (pada pasien lebih dari 60 tahun),
(Doengoes, 2010).
2. Etiologi
1983 sebagai retrovirus dan disebut HIV – 1. Pada tahun 1986 di Africa
ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap
e. Penerima darah atau produk darah (tranfusi) (Brunner & Suddart, 2012)
3. Patofisiologi
HIV yang dulu disebut HTLV-III (human T cell lymphotropic virus tipe
produk darah yang terinfeksi, dan cairan tubuh tertentu, serta melalui
perinatal. Virus tidak dapat ditularkn melalui kontak biasa. Virus memasuki
monosit, makrofag, sel dendrite, sel langerhans dan sel microglia. Setelah
mengikat molekul CD4, virus memasuki sel target dan melepaskan selubung
terbentuk saling bergabung dan masuk ke dalam sel target dan membentuk
menyerupai pabrik untuk virus-virus baru. Sel target normal akan membelah
dan memperbanyak diri seperti biasanya dan dalam proses ini provirus juga
ikut menyebarkan anak-anaknya. Secara klinis, ini berarti orang tesebut
terinfeksi untuk seumur hidupnya. Jika sel yang terinfeksi ini dipacu untuk
memproduksi virus, demikian juga sel target (sel hospes) akan dirusak dan
Siklus replikasi HIV dibatasi dalam stadium ini sampai sel yang
antigen, mitogen, sitokin (THF alfa atau interleukin 1) atau produk gen virus
serta pembentukan tunas HIV akan terjadi dan sel T4 akan dihancurkan.
HIV yang baru dibetuk ini kemudian dilepas kedalam plasma darah dan
pengenalan serta memusnakan agen asing teermasuk virus. Namun justru sel
inilah yang terinfeksi dan kemudian dirusak oleh HIV. Karena proses
. Sejalan dengan berkurangnya jumlah sel, respon dari sisa sel T4 terhadap
(karna rendahnya jumlah sek T4), penurunan respon terhadap tes kulit
dengan antigen yang biasa, dan rentan terhadap penyakit-penyakit yang
normal dilindungi oleh kekebalan yang diperantarai sel (Price & Wilson,
2010).
Sesudah infeksi inisial, kurang lebih 25% dari sel-sel kelenjar limfe akan
terinfeksi oleh HIV pula. Replika virus akan berlangsung terus sepanjang
orang yang terjangkit infeksi tersebut. Jika orang tersebut tidak sedang
oleh sebagian penderita sesudah terinfeksi HIV. Sebagian besar orang yang
terinfeksi HIV (65%) tetap menderita HIV / AIDS yang simptomatik dalam
4. Manifestasi klinik
Gejala dini yang sering dijumpai berupa eksantem, malaise, demam yng
meyerupai flu biasa sebelum tes serologi positif. Gejala dini lainya berupa
penurunan berat badan lebih dari 10% dari berat badan semula, berkeringat
getah bening.
mulai terjadi berbagai jenis infeksi yang seharusnya dapat dicegah oeh
lama, kadang-kadang lebih dari satu tahun ditambah dengana gejala yang
5. Kriteria Diagnostik
Diagnostik AIDS di tegakkan bila ditemukan dua tanda, mayor dan satu
tanda minor tanpa penyebab lain, yaitu : (Price & Wilson, 2010).
a. Tanda Mayor
1. Penurunan berat badan lebih dari 10% berat badan semula.
b. Tanda Minor
1. Bat menetap lebih dari 1 bulan.
2. Dermatitis generalisata.
6. Pemeriksaan penunjang
untuk dilakukan tiap 3-6 bulan pada semua pasien yang mengalami
infeksi HIV.
negatif.
HIV.
4) Pemeriksaan P24.
b. Tes untuk deteksi gangguan sistem imun.
1. Hematokrit
2. LED
3. CD4 limfosit
5. Serum mikroglobulin B2
6. Hemoglobulin
7. Penatalaksaan
c) Penatalaksanaan diare
e) Penanganan keganasan
f) Terapi antiretrovirus
terapi tenaga fisik dan akupuntur, yoga, terapi massage, terapi sentuhan.
8. Pencegahan
penelaran infeksi HIV serupa dengan infeksi Hepatitis B. Oleh karena itu,
resiko penularan.
e) Darah dan produk darah, yang mencakup transfulasi yang diberikan pada
diatas.
D. Konsep Dasar Remaja
1. Pengertian Remaja
kematangan sosial dan psikologis. (Yuni, 2012: 10). Batasan usia remaja
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan
fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, adalah suatu periode masa pematangan
organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. (Yuni, 2012:
11)
2012: 11)
(2010: 66) menyebutkan bahwa pada fase ini, seorang remaja akan:
seorang anak dan juga bukan seorang dewasa. Masa ini merupakan masa
prilaku dan sikap juga berkembang. Ada empat perubahan besar yang
terjadi pada remaja, yaitu perubahan emosi, peran, minat, pola prilaku
Masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit untuk diatasi. Hal
Identitas diri yang dicari remaja adalah berupa kejelasan siapa dirinya
dan apa peran dirinya di masyarakat. Remaja tidak puas dirinya sama
Ada stigma dari masyarakat bahwa remaja adalah anak yang tidak rapi,
dewasa menjadi sulit, karena orang tua yang memiliki pandangan seperti
sendiri, baik dalam melihat dirinya maupun melihat orang lain, mereka
belum melihat apa adanya, tetapi menginginkan sebagaimana yang ia
harapkan.
Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa remaja ada tiga tahap
adalah bahwa setiap tahap usia individu mempunyai tujuan untuk mencapai
and Educational yang dikutip oleh Panut Panuju dan Ida Umami adalah:
Mereka dapat bekerja sama dengan orang lain dengan tujuan bersama,
masing- masing.
seefektif mungkin.
lain.
tambah penting.
belajar untuk memilih satu jenis pekerjaan sesuai dengan bakat dan
keluarga dan memiliki anak. Bagi wanita hal ini harus dilengkapi
bahwa pada masa remaja terjdi perubahan yang besar. Tugas-tugas yang
adalah:
a. Memiliki pengetahuan yang benar tentang seks dan berbagai peran jenis
masyarakat.
d. Menetapkan nilai-nilai yang harus diperjuangkan dalam memilih
pasangan hidup.
E. Kerangka Konsep
diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui
konstruksi atau lebih dikenal dengan nama variable. Jadi variable adalah
simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep.
Pengetahuan
Sikap
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif yaitu metode penelitian
1. Waktu penelitian
2. Lokasi penelitian
1. Populasi
dan siswi kelas I, II, III SMAN I Poso berjumlah 629 orang, kelas I berjumlah
228, orang laki-laki 93 orang, perempuan 135, kelas II berjumlah 187 orang
laki-laki 94, perempuan 93, orang kelas III berjumlah 214, laki-laki 95,
Merupakan bagian sampel yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
N
n=
1 + N (d)2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
629
n=
1+ 629 (0,05)2
629
=
1 + 629 (0,0025)
629
=
3
n = 209
Jumlah sampel yang diambil berdasarkan dari masing-masing bagian di
sampel
1. Variabel penelitian
pencegahan HIV-AIDS.
2. Devinisi operasional
a. Pengetahuan
1. Data primer
10. Untuk pertanyaan positif bila responden menjawab benar diberi skor 1
positif ada pada nomor 1, 2, 3, 7, 8, 10, 11, 12, 13, dan 14. Untuk
pertanyaan negative bila responden menjawab benar diberi skor 0 dan bila
setuju dan tidak setuju pernyataan positif terdiri dari 5 item jawaban yang
sangat setuju di beri skor 5, setuju dengan skor 4, dan jawaban netral
(tidak pasti) diberi skor 3, dan tidak setuju diberi skor 2, sangat tidak
setuju diberi skor 1. Pertanyaan Negatif terdiri dari 5 item responden yang
menjawab sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2 , netral (tidak
pasti) diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4, dan jawaban sangat tidak
dan 10. Pertanyaan negatif berjumlah 5 soal yang terdiri dari nomor 1, 2,
3, 4, dan 8.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan diambil dari data
yang diperoleh melalui catatan yang ada di SMAN I Poso yang menunjang
F. Pengolahan data
berarti, maka data mentah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sebelum
1. Editing
2. Coding
Coding adalah pemberian nomor kode atau bobot pada jawaban yang telah
diedit.
3. Tabulasi
yang diteliti.
4. Cleaning
5. Describing
dikumpulkan.
G. Analisa data
F
P= X 100%
N
Keterangan :
P = presentase
F = Frekuensi / jumlah jawaban yang benar
N = Jumlah sampel/ soal
2. Rumus Median
seri pengamatan diurutkan terlebih dahulu menurut besar kecilnya (aray data).
Dengnan rumus sampel ganjil berikut :
N+1
209 + 1
Letak median = = 105
2
Keterangan : n = sampel.
H. Penyajian data
A. Gambaran Umum
Jalan Talasa No. 06 Kecamatan Poso Kota Utara Kabupaten Poso. SMA
Negeri I Poso mempunyai jumlah siswa sebanyak 629 yang terdiri dari 18
kelas. Kelas X jumlah siswa sebanyak 288, kelas XI jumlah siswa sebanyak
187,untuk kelas IPA jumlah siwa sebanyak 125, untuk Kelas IPS jumlah
siswa sebanyak 62, Kelas XII jumlah siswa sebanyak 214, untuk Kelas IPA
jumlah siswa sebanyak 120, dan Untuk Kelas IPS jumlah siswa sebanyak 94.
ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang OSIS (Organisasi Siswa Intra
B. Hasil Penelitian
No Pengetahuan Frekuensi %
1 Baik 130 62
2 Cukup 48 23
3 Kurang 31 15
2. Sikap
No Sikap Frekuensi %
1 Positif 120 57
2 Negatif 89 43
Sikap
n % n %
Baik 77 66 52 56 129 62
Cukup 23 20 24 26 47 22
Kurang 16 14 17 18 33 16
responden.
C. Pembahasan
1. Pengetahuan
(Notoadmodjo 2010).
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dari 209
AIDS di SMA Negeri I Poso yaitu sebanyak 130 responden (62 %), yang
2. Sikap
suatu perilaku.
sebanyak 17 responden.
BAB V
A. Kesimpulan
Poso maka penulis mencoba menyimpulkan bahwa dari 209 responden yang
yang memiliki sikap positif sebanyak 120 responden (57%), dan yang
pengetahuan baik sikap positif dan negatif berjumlah 129 responden (62%)
B. Saran
infirmasi dari media yang ada, sehingga para remaja memilikki wawasan
dan pemahaman yang tinggi tentang HIV-AIDS agar terhindar dari resiko
3. Bagi Institusi
penelitian serupa.
b. Tempat Penelitian
Riduwan, 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula, Alfabeta : Bandung
.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Afabeta :
Bandung
I. Identitas
Nama : Mustafa
NIM : PO7120212 064
Tempat/Tangal Lahir : Poso, 27 Mei 1994
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : JL. ABD. Wahab Kec. Poso Kota
Selatan Kab. Poso
Nama Orang Tua
Ayah : Usman Dilla
Ibu : Mujiati
Nama : Hairul
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini benar-benar
asli karya saya sendiri bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain, saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apa bila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan KTI ini hasil
Penulis
Mustafa
Lampiran 5
Nama :
Nama : Mustafa
Alamat : JL. ABD. Wahab Kec. Poso Selatan Kota Kab. Poso.
Responden
Lampiran 6
KUESIONER
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
B. Pengetahuan
Beri tanda ( ) pada pertanyaan dibawah bila anda anggap benar dan beri
C. Sikap
Beri tanda ( ) pada pertanyaan dibawah bila anda anggap benar dan beri
NO PERNYATAAN SS S N TS ST
S
1 Sesama pengidap HIV-AIDS boleh berhubungan
seks.
2 Seseorang boleh berhubungan seks jika
pasangannya telah mengidap HIV-AIDS.
3 Seorang pengidap penyakit HIV-AIDS tidak boleh
berbaur dengan orang yang sehat.
4 Seorang pengidap HIV-AIDS tidak boleh menikah
dengan orang yang sehat.
5 Orang yang mengidap HIV-AIDS harus
ditempatkan diruangan khusus (rehabilitasi).
6 Orang yang mengidap HIV-AIDS harus diberi
semangat untuk berjuang hidup.
7 Setiap orang pengidap HIV-AIDS dapat berteman
dengan semua orang.
8 Seorang Pengidap HIV-AIDS tidak boleh serumah
dengan orang sehat.
9 Memberikan motifasi kepada orang yang mengidap
penyakit HIV-AIDS.
10 Memperlakukan pengidap HIV-AIDS dengan baik
dan tidak mengucilkannya dari lingkungan tempat
tinggalnya.
Ket : S : Setuju TS : Tidak Setuju
ST : Sangat Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
ANGARAN BELANJA
2. Transportasi. Rp.50.000