A. Devinisi
Depresi adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya, dengan
berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan distimik, gangguan
depresif mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar.
Depresi terdapat gangguan penyesuaian diri (gangguan dalam perkembangan emosi jangka
pendek atau masalah-masalah perilaku, dimana dalam kasus ini, perasaan sedih yang mendalam
dan perasaan kehilangan harapan atau merasa sia-sia, sebagai reaksi terhadap stressor) dengan
kondisi mood yang menurun.
B. Epidemiologi
Gangguan depresi berat, paling sering terjadi, dengan prevalensi seumur hidup sekitar 15
persen. Perempuan dapat mencapai 25%. Sekitar 10% perawatan primer dan 15% dirawat di
rumah sakit. Depresi terjadi pada 10 hingga 15 % ibu hamil. Pada anak sekolah didapatkan
prevalensi sekitar 2%. Pada usia remaja didapatkan prevalensi 5% dari komunitas memiliki
gangguan depresif berat.
C. Faktor Resiko
Faktor resiko untuk kejadian depresi pada masa kehamilan antara lain 5:
1. Riwayat gangguan depresi atau gangguan bipolar atau gangguan cemas sebelum kehamilan,
baik pada riwayat pribadi maupun riwayat kesehatan mental keluarga
2. Ketakutan terhadap kelahiran bayi,
3. Kurangnya dukungan sosial,
4. Kehamilan yang tidak diinginkan,
5. Status ekonomi rendah,
6. Riwayat kekerasan dalam rumah tangga, termasuk hubungan pernikahan yang kurang
harmonis (pada masa kehamilan ataupun pada masa kanak-kanak),
7. Wanita yang berperan sebagai orangtua tunggal,
8. Usia pada saat hamil kurang dari 20 tahun (usia remaja) atau usia pada saat hamil mendekati
masa menopause,
9. Wanita perokok,
10. Wanita hamil yang memiliki lebih dari 3 orang anak,
11. Kejadian buruk yang menimpa wanita mendekati masa kehamilannya (kematian orangdekat).
D. MANIFESTASI KLINIK
B. Tenaga.
Kelelahan adalah keluhan yang sering disampaikan pada depresi, seperti sulit untuk
memulai suatu pekerjaan. Kelelahan dapat bersifat mental atau fisik, dan bisa
berhubungan dengan kurangnya tidur dan nafsu makan, pada kasus yang berat, aktivitas
rutin seperti kebersihan sehari-hari atau makan kemungkinan terganggu. Pada bentuk
yang ekstrem dari kelelahan adalah kelumpuhan yang dibuat, dimana pasien
menggambarkan bahwa tubuhnya yang membuat hal ini atau mereka seperti berjalan di
air.
C. Rasa bersalah.
Perasaan tidak berguna dan merasa bersalah dapat menjadi hal yang umum dipikirkan
oleh pasien yang dalam episode depresi. Pasien depresi sering salah menginterpretasikan
kejadian sehari-hari dan mengambil tanggung jawab kejadian negative diluar kemampuan
mereka, ini dapat menjadi suatu porsi delusi. Rasa cemas yang berlebihan dapat
menyertai dan rasa bersalah yang muncul kembali.
D. Gejala lain
Kecemasan, dengan berbagai manifestasi klinis, adalah hal yang umum pada depresi.
Mudah marah dan perubahan mood yang cepat, berlebihan dalam kemarahan dan
kesedihan, dan frustasi juga mudah terganggu untuk hal kecil adalah yang sering terlihat.
Variasi diurnal mood, dengan kekhawatiran pada pagi hari, dapat muncul. Depresi sering
menyebabkan berkurangnya kepercayaan diri dan harga diri dengan pemikiran bahwa
dirinya tidak berguna didukung dengan keputusasaan. Depresi juga berhubungan dengan
peningkatan frekuensi sakit fisik, seperti sakit kepala, sakit punggung, dan kondisi nyeri
kronis lainnya.
E. Pengaruh Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil terhadap Janin yang Dikandung
1. Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya. Jika masalah
ini terjadi saat trimester I maka akan berpengaruh fatal pada proses pembentukan
organnya.
2. Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif. Selain itu memicu
kelahiran premature dan tidak berkembangnya janin.
3. Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai. Artinya, janin sudah lebih
kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu, janin sudah mampu mendengar dan
bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah bias merasakan kondisi psikologis ibunya.
4. Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bisa membuat pertumbuhan janin optimal.