Anda di halaman 1dari 104

PENGETAHUAN IBU TENTANG ADAPTASI MATERNAL

PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


POASIA KOTA KENDARI SULAWESI
TENGGARA TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan


Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari

Disusun Oleh:

NINING FATMALA
NIM. P00324013087

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D III
TAHUN 2016

ii
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengetahuan Ibu tentang

Adaptasi Maternal pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia

Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2016”. Karya Tulis Ilmiah ini

disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada

program studi D III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari.

Penulis menghanturkan terima kasih banyak kepada Ibu Hj. Sitti

Zaenab, SKM, SST, M.Keb dan Ibu Yustiari, SST, M.Kes selaku

pembimbing I dan II yang dengan penuh keikhlasan memberikan motivasi

dan bimbingan dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini telah melewati perjalanan

panjang dalam penyusunannya yang tentunya tidak lepas dari bantuan

moril dan materil pihak lain. Karena itu sudah sepatutnya penulis dengan

segala kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendai

2. Ibu Halijah, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Kendari.

3. Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes, Feryani, S.Si.T, MPH dan Wa Ode Asma

Isra, S.Si.T, M.Kes selaku dosen penguji yang banyak memberikan

saran dan kritik selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

vi
4. Seluruh dosen pengajar dan staf Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Kendari

5. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

teristimewa dan penuh rasa hormat kepada ayahanda La Midu dan

ibunda Wa Yipo yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan,

moril, dan materil serta segala pengorbanan yang tidak dapat ternilai

dalam mendidik sejak kecil hingga sekarang.

6. Kepada saudara kakak, adik dan sepupu yang tersayang Vivi Nurfianti,

Rizal Alaykum Putra, Muh. Irfandi, Nerlis dan Fitriana Ihi yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan doa serta segala pengorbanan

yang tidak ternilai agar tetap melanjutkan jenjang pendidikan hingga

sekarang.

7. Terkhusus kepada sahabat karib yang terbaik Arief Permana Kusuma,

Angga Abi Mayu dan Almarhum Adit Aldiansyah Prayogi tanpa ragu

selalu menemani, membimbing, menasehati dan mendukung setiap

langkah penulis sehingga menjadi seperti sekarang yang

membanggakan.

8. Teman - teman yang terspesial Mursiana, Safida, Srijayanti, Niniarti,

Neti Herawati, Etrianti, Niluh Loviyani, Nur Dianti dan Nur Haniva yang

tanpa ragu selalu menemani, mengulurkan tangan dan memberikan

nasehat mendidik hingga sekarang

vii
9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Kendari yang tidak bisa disebutkan satu persatu baik itu kakak senior,

teman-teman seperjuangan maupun adik-adik junior.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat

kekurangan dan kekeliruan, karena itu saran dan kritik yang bersifat

konstruktif sangat penulis harapkan. Demikian Karya Tulis Ilmiah ini

disusun, semoga bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Kendari, Agustus 2016

Penulis

viii
ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG ADAPTASI MATERNAL PADA IBU


HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA
KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2016

Nining Fatmala 1, Sitti Zaenab 2, Yustiari 2

Latar belakang : Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007


AKI 228/100.000 KH (Kelahiran Hidup), hasil (SDKI) 2012 AKI 359/100.000 KH.
Target Millennium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai tahun 2015
yaitu AKI 102/100.000 KH. Ini harus ditindak lanjuti dengan Upaya Percepatan
(Akselerasi) Penurunan Angka Kematian Ibu (Upaya PP-AKI dan AKB).
Tujuan penelitian : Mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal
pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2016.
Metode penelitian : jenis penelitian deskriptif. Populasi berjumlah 179 orang,
sampel berjumlah 52 ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari, pengambilan
sampel secara accidental sampling.
Hasil penelitian : Penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan ibu yang
diteliti terdapat 9 orang ibu hamil (17,3%) berpengetahuan baik, 27 orang ibu
hamil (51,9%) berpengetahuan cukup dan 16 orang ibu hamil (30,8%)
berpengetahuan kurang.
Kesimpulan : Sebagian besar ibu hamil berpengetahuan cukup yang paling
banyak terdapat pada ibu berpendidikan menengah, memiliki pekerjaan sebagai
Ibu Rumah Tangga, kelompok umur 20-35 tahun, mendapatkan informasi dan
kelompok multigravida.
Saran : Bagi ibu hamil untuk lebih aktif mengikuti penyuluhan dan mencari
informasi tentang adaptasi maternal baik melalui media massa, media elektronik,
petugas kesehatan, dan sumber informasi lainnya.

Daftar Bacaan :(21 Literatur) (2003 – 2015)


Kata Kunci: Pengetahuan, Adaptasi Maternal, Ibu Hamil
1
Mahasiswi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
2
Dosen Pembimbing Poltekkes Kemenkkes Kendari Jurusan Kebidanan

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN............................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

BAB I PEDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Telaah Pustaka ...................................................................... 8
1. Pengetahuan ................................................................... 8
2. Kehamilan ........................................................................ 17
3. Adaptasi Maternal ............................................................ 18
B. Landasan Teori ...................................................................... 40
C. Kerangka Teori....................................................................... 44
D. Kerangka Konsep ................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................... 46
B. Tempat Penelitian .................................................................. 46
C. Waktu Penelitian .................................................................... 46
D. Populsi dan Sampel ............................................................... 46
E. Variabel Penelitian ................................................................. 48
F. Definisi Operasional ............................................................... 48
G. Instrumen Penelitian .............................................................. 50
H. Prosedur Pengumpulan Data ................................................. 51
I. Pengolahan Data ................................................................... 51
J. Penyajian Data ....................................................................... 52
K. Analisa Data ........................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil ....................................................................................... 54
B. Pembahasan .......................................................................... 64

x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................ 75
B. Saran ..................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kondisi Emosional Ibu selama Hamil ................................... 37

Tabel 2 : Jumlah tenaga pegawai puskesmas Poasia ........................ 55


Tabel 3 : Distribusi Pendidikan Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara
Tahun 2016.......................................................................... 57
Tabel 4 : Distribusi Pekerjaan Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara
Tahun 2016.......................................................................... 57
Tabel 5 : Distribusi Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas
Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ......... 58
Tabel 6 : Distribusi Akses Informasi Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara
Tahun 2016 .......................................................................... 58

Tabel 7 : Distribusi Graviditas Responden di Wilayah Kerja


Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara
Tahun 2016.......................................................................... 59

Tabel 8 : Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Adaptasi


Maternal pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2016 ......... 59

Tabel 9 : Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Adaptasi


Maternal pada Ibu Hamil berdasarkan pendidikan di
Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 ......................................................... 60

Tabel 10 : Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Adaptasi


Maternal pada Ibu Hamil berdasarkan pekerjaan di Wilayah
Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara
Tahun 2016 .......................................................................... 61

Tabel 11 : Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Adaptasi


Maternal pada Ibu Hamil berdasarkan umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 ......................................................... 62

Tabel 12 : Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Adaptasi


Maternal pada Ibu Hamil berdasarkan Akses Informasi di
Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 ......................................................... 63

Tabel 13 : Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Adaptasi


Maternal pada Ibu Hamil berdasarkan umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016 ......................................................... 63

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. KERANGKA TEORI........................................................ 45


Gambar 2. KERANGKA KONSEP .................................................... 46

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian
2. Formulir Persetujuan Responden
3. Surat Izin Pengambilan Data Awal
4. Master Tabel Hasil Penelitian
5. Surat Izin Penelitian BALITBANG
6. Surat Izin Rekomendasi Penelitian
7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal,

dan selama kehamilan berlangsung banyak perubahan yang terjadi

dalam tubuh seorang wanita seperti perubahan pada sistem

reproduksi, sistem urinaria, sistem kardiovaskular, sistem

gastrointestinal, metabolisme, sistem muskuloskeletal, sistem

integumen, payudara, sistem endokrin, indeks massa tubuh dan berat

badan, sistem pernafasan serta sistem neurologi. Sehingga penting

bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya agar dapat

mengenali dengan baik perubahan-perubahan yang normal atau tidak

normal yang terjadi akibat kehamilan tersebut (Prawirohardjo, 2010).

Adaptasi maternal merupakan akibat kerja hormon

kehamilan dan tekanan mekanis akibat membesarnya uterus dan

jaringan lainnya. Adaptasi ini melindungi fungsi fisiologi normal

seorang wanita, memenuhi tuntutan metabolik kehamilan tubuh wanita

dan menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan pertumbuhan

janin (Anita Lockhart dan Lyndon Saputra, 2010).

Wanita selama kehamilannya memerlukan waktu untuk

beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya.

Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya

menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar

ibu hamil. Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk payudara, pigmentasi

21
kulit, serta pembesaran abdomen secara keseluruhan

membuat tubuh ibu hamil tampak jelek sehingga menimbulkan rasa

tidak percaya diri pada ibu hamil tersebut. Kekhawatiran dan ketakutan

yang sering terjadi pada ibu hamil ini sebenarnya tidak berdasar, tetapi

sebagian besar ibu hamil belum mengetahui sepenuhnya akan

perubahan yang terjadi tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai

faktor yaitu Pendidikan, Pekerjaan, Informasi, Budaya, Pengalaman,

Sosial Ekonomi dan Umur (Prawirohardjo, 2010).

Hasil penelitian Sunarsih dkk (2009) menyatakan bahwa

masih ada ibu yang berpengetahuan kurang tentang perubahan fisik

pada kehamilan trimester I. Untuk itu ibu hamil memerlukan

penjelasan, nasihat dan saran mengenai perubahan-perubahan yang

terjadi selama kehamilan khususnya dari bidan, perawat dan dokter

sehingga ibu hamil tidak lagi khawatir dengan perubahan yang

dialaminya. (Prawirohardjo, 2010), selain itu penelitian Isti Widayanti

yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang

Perubahan Fisiologi Kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen

Tahun 2013” menunjukan bahwa dari 35 ibu hamil primigravida masih

ada ibu hamil primigravida yang kurang mengetahui perubahan

fisiologi kehamilan yaitu sebanyak 8 responden (22,58%), hal ini

dipengaruhi umur dasn informasi.

Apabila ibu hamil sudah mengerti tentang perubahan fisiologis

yang terjadi pada masa kehamilan maka rasa takut dan cemas selama

hamil dapat dihindari dan apabila terdapat suatu kelainan pada

kehamilan, ibu akan mengerti dan segera memeriksakan diri ke

2
petugas kesehatan, sebaliknya jika ibu hamil tidak mengerti akan

perubahan fisiologis dan psikologis yang terjadi pada masa kehamilan

seorang ibu akan merasa cemas dan takut akan perubahan yang

terjadi pada tubuhnya selama hamil. Disamping itu beban fisik dan

mental biasa dialami oleh ibu hamil karena perubahan fisik dan

hormonalnya seperti bentuk tubuh yang melebar dan kondisi yang naik

turun. Beban ini sering diperparah dengan munculnya trauma-trauma

kehamilan sehingga masalah-masalah yang dihadapi ibupun makin

komplek (Puji Yulianto, 2007).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator keberhasilan

pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah

kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Masih

tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan lambatnya penurunan angka

kematian dimaksud, bisa dilihat dari hasil Survei Demografi Kesehatan

Indonesia (SDKI). Tahun 2007 AKI 228/100.000 KH (Kelahiran Hidup)

sedangkan hasil (SDKI) 2012 AKI 359/100.000 KH. Target Millennium

Development Goals (MDGs) yang sudah harus dicapai pada tahun

2015 yaitu AKI 102/100.000 KH. Ini tentunya harus ditindak lanjuti

dengan Upaya Percepatan (Akselerasi) Penurunan Angka Kematian

Ibu (Upaya PP-AKI dan AKB) (BKKBN, 2012).

Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Kesehatan provinsi

Sulawesi Tenggara pada tahun 2013 ada 78 ibu yang meninggal

dengan penyebab terbanyak yaitu perdarahan (43,03%) dan

preeclampsia sebesar (24,05%) hal ini menunjukan penyebab

kematian ibu yang utama adalah anemia dan keracunan kehamilan,

3
kondisi ini akan lebih diperparah lagi dengan keadaan status gizi yang

buruk, faktor persalinan yang terlalu muda, paritas tinggi, dan infeksii

pada ibu hamil, serta pengetahuan ibu tentang pemanfaatan fasilitas

kesehatan belum maksimal (Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara,

2013).

Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di wilayah kerja

Puskesmas Poasia yaitu Anduonohu, Rahandouna, Anggoeya dan

Matabubu, tercatat jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja

puskesmas poasia tahun 2015 adalah 679 orang. Selain itu peneliti

melakukan wawancara pada 10 orang ibu hamil tentang adaptasi

maternal dan diketahui dari 10 orang ibu hamil tersebut ada 7 orang

(70%) diantaranya yang tidak memahami tentang adaptasi maternal,

dan ada 3 orang (30%) yang memahami tentang adaptasi maternal.

Berdasarkan latar belakang penulis tertarik untuk meneliti

“Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal pada ibu hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

B. Rumusan Masalah

Rumushan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana

Pengetahuan Ibu tentang Adaptasi Maternal pada Ibu Hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

4
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi

maternal pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota

Kendari Sulawesi Tenggara.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal

pada ibu hamil berdasarkan pendidikan.

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal

pada ibu hamil berdasarkan pekerjaan.

c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal

pada ibu hamil berdasarkan umur.

d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal

pada ibu hamil berdasarkan akses informasi.

e. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal

pada ibu hamil berdasarkan graviditas.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang

adaptasi maternal pada ibu hamil.

2. Bagi Ibu Hamil

Menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil khususnya

tentang adaptasi maternal pada ibu hamil.

3. Bagi Tempat Penelitian

5
Sebagai bahan masukan bagi bidan dalam meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan khususnya tentang adaptasi maternal

pada ibu hamil.

4. Bagi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber informasi untuk

melakukan penelitian selanjutnya dan bahan bacaan bagi

mahasiswa.

E. Keaslian Penelitian

Isti Widayanti (2013) yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu

hamil Primigravida tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan di BPS

Mulyati Gemolong Sragen Tahun 2013”. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif bersifat kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah semua

ibu hamil yang datang ke BPS Mulyati Gemolong Sragen pada bulan

Januari-September tahun 2012 sebanyak 314 orang. Tekhnik

pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh. dengan sampel

berjumlah 35 responden. Tekhnik pengumpulan data menggunakan

kuesioner. Hasil penelitian adalah tingkat pengetahuan ibu hamil

primigravida tentang perubahan fisiologi Kehamilandi BPS Mulyati

Gemolong Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu

sebanyak 21 responden (60%), hal ini dipengaruhi oleh umur dan

kurangnya informasi dari media massa serta kurangnya penjelasan

pengalaman dari orang disekitarnya tentang perubahan fisiologi

kehamilan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

oleh Isti Widayanti (2013) yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu

6
hamil Primigravida tentang Perubahan Fisiologi Kehamilan di BPS

Mulyati Gemolong Sragen Tahun 2013” terletak pada judul, lokasi dan

waktu penelitian, populasi penelitian jumlah sampel, variabel penelitian

dan tekhnik pengambilan data.

Dwi Sulistiyani (2013) yang berjudul “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu hamil mengenai perubahan fisik saat kehamilan di

BPM Anik Suroso Mojosongo Surakarta Tahun 2013”. Jenis penelitian

ini adalah deskriptif bersifat kuantitatif. Populasi dari penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah BPM Anik Suroso

Mojosongo Surakarta dari bulan Januari-Juni Tahun 2013 sebanyak

323 orang. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan accidental

sampling dengan sampel berjumlah 54 responden. Tekhnik

pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian adalah

pengetahuan ibu hamil mengenai perubahan fisik Kehamilan

dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 39 responden

(72,22%), hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan

responden sehingga hanya mengikuti pengalaman orang tua tentang

perubahan yang dialami selama hamil karena ini merupakan kehamilan

pertama. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada judul, lokasi

dan waktu penelitian, populasi penelitian jumlah sampel variabel

penelitian dan tekhnik pengambilan data.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan

manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengeliatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo,

2010).

Pengetahuan diperoleh melalui belajar yang merupakan

suatu proses mencari tau yang tadinya tidak tahu menjadi tahu,

konsep mencari tahu mencakup berbagai metode dari konsep,

baik melalui proses pendidikan maupun pengalaman.

Pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang

telah dipelajari, mengingat kembali sekumpulan bahan yang

luas ari hal-hal yang terperinci untuk teori tetapi apa yang

diberikan telah menggunakan ingatan akan terancam

keterangan yang sesuai.

Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan yang dicakup

di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

a) Tahu (Knowledge)
8

8
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan

keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah

kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau

keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali

(recall of facts).

b) Memahami (Comprehension)

Pemahaman di artikan dicapainya pengertian

(understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena

sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah

mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain.

Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan

menterjemahkan, menginterpretasikan, menafsirkan,

meramalkan dan mengeksplorasikan.

c) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan

menerapkan hal yang sudah dipahami ke dalam situasi dan

kondisi yang sesuai.

d) Analisa (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal

tadi menjadi rincian yang terdiri unsur - unsur atau

komponen - komponen yang berhubungan antara yang satu

dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti.

e) Sintesis (Syntesis)

9
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

kembali bagian - bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu

keseluruhan yang mengandung arti tertentu.

f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk

membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal

serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang

lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya.

b. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) ada beberapa cara untuk

memperoleh pengetahuan, yaitu:

1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka

dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila

kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat

dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba)

and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah coba-

coba.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

10
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh

orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan

tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya

diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi

berikutnya, dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh

berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi,

otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-

ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain

menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang

mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris

ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

Hal ini disebabkan karena orang yang menerima

pendapat tersebut menganggap bahwa yang di

kemukakannya adalah benar.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

pengetahuan.

4) Melalui Jalan Pikiran

11
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara

berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuannya.

Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya,

baik melalui induksi maupun deduksi.

5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut

“metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut

metodologi penelitian (research methodology).

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah

1) Pendidikan

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak

pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang

kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang

terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju

kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk

12
berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk

mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang

kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Dalam Notoadmojo (2010), mengatakan pendidikan

dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku

seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

untuk sikap berperan serta dalam pembangunan

Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah menerima informasi. Dengan kategori

pendidikan sebagai berikut :

a) Pendidikan dasar = SD – SMP

b) Pendidikan Menengah = SMA sederajat

c) Pendidikan Tinggi = akademi dan perguruan tinggi

(Notoadmodjo, 2010)

2) Pekerjaan

Dalam Nursalam (2008), mengatakan pekerjaan

adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,

berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja

umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja

13
bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

keluarga. Dengan kategori pekerjaan sebagai berikut :

a) Ibu Rumah Tangga

b) Wiraswasta

c) PNS

d) Pegawai Swasta

(Nursalam, 2008)

3) Umur

Menurut Nursalam (2008), usia adalah umur individu

yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa

dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal

ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

Menurut Saifudin (2006), ada faktor resiko yang

mendukung tingginya angka kematian ibu yaitu “4 Terlalu“

terlalu muda (20 tahun), terlalu tua (35 tahun), terlalu banyak

anak dan terlalu sering hamil. Untuk faktor resiko terlalu tua

dan terlalu muda dapat dijadikan dasar pengelompokan

karakteristik berdasarkan umur ibu hamil.

Menurut Nursalam (2008), manusia adalah umur

individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang

tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

14
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang

lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan

kematangan jiwa. Dengan kategori umur sebagai berikut :

a. 20 tahun

b. 20-35 tahun

c. 35 tahun

(Wiknjosastro, 2007).

4) Sumber Informasi

Seorang yang mempunyai informasi yang lebih

banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih banyak

pula.

5) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam

memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap, kebiasaan dan

kepercayaan.

6) Pengalaman

Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun

orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengulangan

kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan

15
menggunakan cara tersebut dan bila gagal tidak akan

mengulangi cara itu.

7) Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan hidup tergantung dengan hasil pendapatan.

d. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subyek

penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin

kita ukur atau kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan

tingkatan-tingkatannya. Pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat

kualitatif, yaitu:

1) Baik : Hasil persentasi 76% 100%

2) Cukup : Hasil persentasi 56% 75%

3) Kurang : Hasil persentasi 56%

2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan merupakan proses yang normal alamiah

mulai dari konsepsi sampai bayi lahir. Kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan

(Prawirohardjo, 2010).

16
Periode kehamilan dihitung sejak hari pertama haid

terakhir (HPHT) Sampai persalinan. Kehamilan berarti

dimulainya kehidupan berdua dimana ibu mempunyai tugas

penting untuk memelihara janinnya sampai cukup bulan

(Manuaba, 2008).

b. Pembagian waktu kehamilan

Lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40

minggu atau 10 bulan atau 9 bulan sejak hari pertama haid

terakhir (HPHT). Kehamilan dibagi menjadi 3 periode yaitu :

1) Trimester pertama : Berlangsung 0-12 minggu

2) Trimester kedua : Berlangsung 13-27 minggu

3) Trimester ketiga : Berlangsung 28-40 minggu

(Helen Varney, 2006).

c. Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Asrinah dkk (2010), menentukan kehamilan terhadap

beberapa tanda dan gejala hamil :

1) Tanda kehamilan pasti

Terlihat embrio melalui USG, DJJ Positif, gerakan janin dan

terlihat rangka janin

2) Tanda kehamilan tidak pasti

Amenore, mual dipagi hari, mengidam, sering BAK,

Payudara membesar, tidak nafsu makan, konstiasi dan

pigmentasi kulit, serta varises.

3) Tanda kemungkinan hamil

17
Chadwick, kontraksi Braxton Hicks, teraba Ballottement dan

tes biologis positif

3. Adaptasi Maternal

a. Pengertian

Adaptasi maternal merupakan akibat kerja hormon

kehamilan dan tekanan mekanis akibat membesarnya uterus

dan jaringan lainnya. Adaptasi ini melindungi fungsi fisiologi

normal seorang wanita, memenuhi tuntutan metabolik

kehamilan tubuh wanita dan menyediakan kebutuhan untuk

perkembangan dan pertumbuhan janin (Anita Lockhart dan

Lyndon Saputra, 2010).

Kehamilan menyebabkan perubahan umum, seluruh

sistem tubuh wanita hamil akibat meningkatnaya hoemonal

yang dikeluarkan oleh plasenta (Manuaba, 2008).

Kesejahteraaan fisiologis yang optimal dalam kehamilan

merupakan sasaran utama asuhan kebidanan untuk

penyesuaian psikologis yang sehat terhadap kehamilan. Faktor

yang berperan dalam adaptasi kehamilan antara lain lingkungan

sosial, dukungan sosial, perawatan profesional karakteristik

personal, serta proses psikologis yang disadari dan tidak

disadari (Manuaba, 2008).

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Maternal Selama

Kehamilan

18
Menurut Asrinah dkk (2010), kehamilan mengalami

perubahan bentuk tubuh dipengaruhi olehbeberapa faktor

antara lain:

1) Faktor fisik dipengaruhi oleh status kesehatan, gizi dan gaya

hidup.

2) Faktor psikologis meliputi stresor internal, stresor eksternal

dukungan keluarga substance Abuse (Kekerasan yang

dialami ibu hamil dimasa kecil), dan partner Abuse (Koeban

kekerasan yang dialami pasangannya).

3) Faktor lingkungan sosial, budaya serta ekonomi dipengaruhi

adat istiadat, fasilitas kesehatan dan ekonomi.

c. Perubahan-perubahan Fisiologi selama Kehamilan

Menurut Prawirohjardjo (2010), pada perempuan hamil

maka akan terjadi perubahan anatomi dan fisiologi, sebagian

besar terjadi segera setelah fertilisasi danterus berlanjut selama

kehamilan. Adapun perubahan terjadi pada seluruh genitalia

wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga

menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon

somatomatropin, estrogen dan progesteron yang menyebabkan

perubahan pada : rahim dan uterus, ovarium, vagina, patudara,

sirkulasi darah ibu, sistem respirasi, sistem pencernaan,

perubahan kulit, traktus digetivus, traktus urinarius, metabolisme

19
Adaptasi maternal dapat dijelaskan menurut

penjelasannya menjadi adaptasi fisik dan adaptasi fisiologis.

a. Adaptasi Fisik

Perubahan anatomi dan fisiologis pada perempuan

hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi

dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan

perubahan ini merupakan respons terhadap janin. Suatu hal

yang menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan

ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah

proses persalinan dan menyusui selesai. Pemahaman

tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan

merupakan salah satu tujuan dari ilmu kebidanan. Hampir

tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi

selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai

pemahaman mengenai perubahan anatomi dan fisiologis ini

(Prawirohardjo, 2010).

Perubahan Anatomi meliputi :

a) Perubahan pada Alat Reproduksi

(1) Uterus

Rahim yang semula besarnya sejempol atau

beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan

hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1.000 gram saat

akhir kehamilan, otot rahim mengalami hiperplasia dan

20
hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti

pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.

Pertumbuhan uterus pada trimester pertama

terjadi sebagai respon terhadap rangsangan hormon

yaitu hormon estrogen dan progesterone.

Pembesaran uterus terjadi disebabkan karena :

(a) Meningkatnya dilatasi pembuluh darah dan

vaskularisasi

(b) Hiperplasia serabut-serabut otot dan jaringan

fibroelastik

(c) Perkembangan dari deciduas Setelah bulan ketiga

pembesaran uterus karena pertumbuhan fetus.

Untuk menentukan tuanya kehamilan berdasarkan

TFU, maka di pakai patokan sebagai berikut:

(a) Umur kehamilan 12 minggu : TFU 3 jari atas simfisis

(b) Umur kehamilan 16 minggu : TFU pertengahan

simfisis - pusat

(c) Umur kehamilan 20 minggu : TFU 3 jari bawah pusat

(d) Umur kehamilan 24 minggu : TFU setinggi pusat

(e) Umur kehamilan 28 minggu : TFU 3 jari atas pusat

(f) Umur kehamilan 32 minggu : TFU pertengahan pusat

– prosesus sifoideus

21
(g) Umur kehamilan 36 minggu : TFU 3 jari bawah

prosesus sifoideus

(h) Umur kehamilan 40 minggu : TFU pertengahan

pusat-prasesus sifoideus.

Perubahan bentuk uterus pada trimester I seperti

buah pir terbalik, semester II berubah seperti bola, dan

trimester III berbentuk oval dan naik dari rongga pelvis

ke rongga abdomen.

(2) Vagina / Vulva

Vagina dan vulva mengalami perubahan akibat

hormon estrogen. Adanya hipervaskularisasi

mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah,

agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda

Chadwick.

(3) Ovarium

Sejak kehamilan 16 minggu fungsi ovarium

diambil alih oleh placenta, terutama fungsi memproduksi

progesterone dan estrogen. Selama kehamilan ovarium

tenang / beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan

pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak

terjadi siklus menstruasi.

(4) Servik

Akibat peningkatan vaskular serta perubahan

pada jaringan ikat dibawah pengaruh estrogen, servik

22
dalam kehamilan menjadi lunak. Terjadi sekresi kelenjar

dan lendir servik menjadi kental sehingga dapat

berperan sebagai pelindung yang meyumbat ostium

uteri.

(5) Payudara

Payudara akan membesar dan tegang akibat

hormon somatomammotropin, estrogen dan

progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.

Papilla mamma akan membesar, lebih tegak dan

tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mamma

karena hiperpigmentasi.

Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar cairan

berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Namun

proses laktasi dihambat sampai kelahiran karena

adanya hormon estrogen dan progesterone selama

hamil yang cukup tinggi karena diproduksi oleh placenta.

Perubahan payudara pada ibu hamil, yaitu:

(1) Payudara menjadi lebih besar

(2) Areola payudara makin hiperpigmentasi

(3) Glandula Montgomery makin tampak

(4) Puting susu makin menonjol

(5) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena

prolaktin belum berfungsi

23
(6) Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada

sehingga produksi ASI dapat berlangsung.

b) Perubahan pada Perkemihan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung

kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar,

sehingga timbul sering kencing. Pada akhir kehamilan, bila

kepala janin mulai turun ke bawah, keluhan sering kencing

akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan

kembali. Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri membesar

karena pengaruh progesterone. Tetapi ureter kanan lebih

besar dari ureter kiri akibat berubahnya posisi uterus ke

kanan oleh kolon sigmoid.

Pada trimester II kandung kemih terdorong keluar dari

rongga pelvis ke abdomen sehingga saluran uretra

memanjang, juga hyperemia pada kandung kencing dan

uretra sehingga mudah terjadi trauma dan berdarah. Dalam

keadaan normal ginjal mereabsorbsi hampir seluruh glucosa

dan zat nutrien lainnya sehingga kemungkinan ditemukan

glucosuria pada ibu hamil. Ibu hamil juga mengalami protein

urine disebabkan peningkatan kebutuhan asam amino

meningkat kadar urin protein + tidak menunjukkan kondisi

patologis.

c) Perubahan pada Pencernaan

24
(1) Mulut, Selama hamil trimester I mengalami mual karena

peningkatan HCG. Trimester II nafsu makan mulai naik.

(2) Gusi, Mengalami hyperemia dan membengkak karena

meningkatnya kadar estrogen.

(3) Gigi, Gigi pada wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 gr

kalsium dan kurang lebih sama dengan jumlah fostor

setiap hari selama kehamilan dan meningkat 0,4 gr untuk

setiap elemen.

(4) Motilitas Gastrointestinal, Selama kehamilan motilitas

gastrointestinal mengalami penurunan akibat

peningkatan hormon progesterone yang dapat

menurunkan produksi motilin yaitu suatu peptide yang

dapat menstimulasi pergerakan otot usus. Waktu transit

makanan yang melewati gastrointestinal lebih lama/

melambat dibanding pada wanita tidak hamil. Hal

tersebut menyebabkan peningkatan penyerapan air di

usus besar sehingga sering sembelit dan resiko

haemmorroid meningkat. Sedangkan peningkatan

oestrogen menyebabkan menurunnya sekresi HCL

lambung.

(5) Kandung Empedu, Fungsi kandung empedu mengalami

perubahan selama kehamilan karena hypotoni pada otot

dinding kandung empedu. Waktu pengosongan lebih

25
lambat empedu mengalami penebalan akibat

meningkatnya kadar progesterone tidak terjadi

perubahan morfologi pada hati selama kehamilan normal,

namun fungsi hati mengalami penurunan aktifitas serum

alkhali fosfatase mengalami gangguan yang mungkin

disebabkan karena meningkatnya isoenzim alkalin

fosfatase placenta. Penurunan kadar albumin atau

globulin terjadi selama kehamilan merupakan suatu

keadaan yang normal.

d) Perubahan pada Musculuskeletal

Lordosis Progresif merupakan gambaran yang

karakteristik pada kehamilan normal. Untuk

mengkompensasi posisi anterior uterus yang membesar,

lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada

tungkai bawah. Terdapat peningkatan mobilitas sendi

sakroiliaca, sakrocoksigeal, dan sendi pubis selama

kehamilan, kemungkinan akibat perubahan hormonal.

Mobilitas tersebut mungkin menyebabkan perubahan postur

ibu, dan selanjutnya mengakibatkan rasa tidak nyaman

dipunggung bagian bawah, terutama pada akhir kehamilan.

Selama trimester akhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan

lemah kadangkala dialami pada ekstremitis atas. Hal ini

kemungkinan merupakan akibat lordosis nyata yang disertai

dengan fleksi anterior leher dan merosotnya gelang bahu.

26
e) Sistem Respirasi

Frekuensi pernafasan tidak berubah dan elevasi

diafragma menurunkan volume paru saat istirahat namun

terdapat peningkatan “tidal volume” sebesar 40% serta

terjadi kenaikan “minute ventilation “ dari 7.25 liter menjadi

10.5 liter.

Tekanan CO2 (pCO2) plasma fetus lebih besar

dibanding plasma maternal sehingga CO2 dengan mudah

kedalam darah maternal. Selain hal ini, akibat hiperventilasi

pulmonal kadar CO2 dalam plasma maternal menurun

sekitar 8% dibandingkan pada masa sebelum kehamilan.

f) Perubahan pada Cardiovaskuler

Terjadi peningkatan kebutuhan darah untuk itu dan

janin sehingga terjadi peningkatan cardial output. Perubahan

posisi jantung seperti diafragma yang terdorong ke atas,

jantung mengalami elevasi ke atas dan berputar ke bagian

depan sebelah kiri. Perubahan auscultasi berhubungan

dengan perubahan ukuran, perubahan tempat, perubahan

volume dan perubahan cardial output.

Tekanan darah bervariasi, tergantung dari kondisi,

tempat pengukuran, kecemasan, dan posisi maternal.

Selama kehamilan trimester II terjadi penurunan sistolik dan

diastolic sekitar 5-10 mm/ hg karena vase dilatasi perifer

akibat peningkatan hormon selama kehamilan. Wanita hamil

27
mengalami kompresi pada vena illica dan vena cava inferior

oleh uterus dapat menyebabkan meningkatkan tekanan vena

dan menurunnya aliran darah pada kaki. Perubahan ini

menimbulkan oedema dan varises.

Perubahan Fisiologi yang terjadi selama kehamilan :

a) Sistem Endokrin

(1) Peningkatan Basal Metabolic Rate/BMR (sampai 25%

pada saat aterm), peningkatan ini terjadi disebabkan oleh

janin dan uterus dan peningkatan konsumsi oksigen

(2) Terjadi peningkatan metabolisme iodium akibat

hiperplasia ringan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh

kadar estrogen

(3) Paratiroidisme ringan akibat peningkatan kebutuhan akan

kalsium dan vitamin D

(4) Kenaikan kadar hormon paratiroid plasma yang

mencapai puncaknya pada usia kehamilan antara 15 dan

35 minggu

(5) Kelenjar hipofise yang sedikit membesar

(6) Peningkatan produksi prolaktin oleh kelenjar hipofise

(7) Peningkatan kada estrogen dan hipertrofi korteks adrenal

(8) Peningkatan kadar kortisol untuk mengatur metabolisme

protein dan karbohidrat

(9) Penurunan kadar glukosa darah ibu

(10) Penurunan produksi insulin pada awal kehamilan

28
(11) Peningkatan produksi estrogen,progesteron dan

Human Chorionic Somatomammotropin oleh plasenta

(12) Peningkatan kadar kortisol maternal yang akan

mengurangi kemampuan tubuh ibu dalam menggunakan

insulin dan dengan demikian akan memastikan pasokan

glukosa bagi janin serta plasenta

b) Sistem Hematologi

c) Sistem metabolisme

(1) Peningkatan retensi air yang disebabkan oleh kadar

hormon steroid seks yang lebih tinggi sehingga

menimbulkan carpal tunnel syndrome yang tergantung

edema

(2) Penurunan kadar protein serum

(3) Peningkatan tekanan intrakapiler dan permeabilitas

kapiler

(4) Peningkatan kadar lipid, lipoprotein dan kolestrol serum

(5) Peningkatan kebutuhan zat besi akibat tuntutan janin

(6) Peningkatan kebutuhan karbohidrat

(7) Peningkatan retensi protein akibat hiperplasia dan

hipertrofi jaringan maternal

(8) Kenaikan berat badan sebesar 11,3 hingga 13,6 kg.

Umumnya diestimasi terjadi kenaikan sebesar 1,4-, 5,4-

dan 5,4 kg untuk masing-masing trimester pertama,

29
kedua dan ketiga. Kenaikan berat badan ini disebabkan

oleh berat janin 3,4 kg, berat plasenta dan membran

amnion 0,7 kg, cairan amnion 0,9 kg, uterus 1,1 kg,

volume darah 0,9-1,8 kg dan cairan ekstravaskular serta

simpanan lemak 1,8 hingga 4,1 kg

d) Sistem Hormonal

b. Adaptasi Psikologis

Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita

hamil cukup labil. Ia dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan

susana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi emosional

dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami

perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan cenderung bereaksi

berlebihan. Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap

dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman kepada orang lain.

Ia merenungkan mimpi tidurnya, angan-angannya, fantasinya,

dan arti kata-katanya, objek, peristiwa, konsep abstrak, seperti

kematian, kehidupan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Ia dapat

mengidentifikasi bentuk-bentuk fisik yang berhubungan erat

dengan masa usia subur atau mencukupkan diri dengan

kehidupan atau makanan.

Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian

proses psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak

berkaitan erat dengan perubahan biologis yang sedang terjadi.

Peristiwa dan proses psikologis ini dapat diidentifikasi pada

30
trimester ketiga dan pembagian trimester ini akan digunakan

pada diskusi berikut. Respons psikologis umum terhadap

kehamilan yang baru saja dibahas dan proses manapun

peristiwa psikologis khusus lain dapat lain dapat terulang lagi.

a) Pada Kehamilan Trimester I

Segera setealah konsepsi, kadar hormone

progesterone dan estrogen dalam tubuh akan meningkat. Ini

menyebabkan timbulnya mual dam muntah pada pagi

hari,lemah,lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa

tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak

ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan

dan kesedihan. Seringkali, pada awal masa kehamilan ibu

berharap untuk tidak hamil.

(a) Ketidakyakinan / ketidakpastian

Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak

yakin dengan kehamilannya dan berusaha untuk

mengkonfirmasikan kehamilan tersebut. Hal ini

disebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya

tidak begitu jelas atau sedikit berubah. Setiap wanita

memiliki tingkat reaksi yang bevariasi terhadap

ketidakyakinan akan kehamilan. Wanita hamil akan

berusaha untuk mencari kepastian bahwa dirinya hamil,

menjadi takut akan kehamilan yang terjadi dan berharap

31
tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak

hamil.

Fase ini, seorang wanita akan mengobservasi

seluruh bagian tubuhnya untuk memastikan perubahan

yang mengindikasikan tanda- tanda kehamilan,

merundingkan kepada keluarga dan teman tentang

kemungkinan bahwa telah terjadi kehamilan, memvalidasi

kehamilan tersebut dengan menggunakan tes kehamilan.

(2) Ambivalen

Ambivalen didefinisikan sebagai konflik perasaan

yang simultan, seperti cinta dan benci terhadap

seseorang, sesuatu, atau keadaan (Bobak, Lowdermilk,

& Jensen, 2005). Setiap wanita hamil memiliki sedikit

rasa ambivalen dalam dirinya selama masa kehamilan.

Ambivalen merupakan respon normal individu ketika

akan memasuki suatu peran baru. Beberapa wanita

merasa bahwa ini tidak nyata dan bukanlah saat yang

tepat untuk hamil, walaupun ini telah direncanakan atau

diidamkan.

Wanita yang sudah merencanakan kehamilan

sering berpikir bahwa dirinya membutuhkan waktu yang

lama untuk menerima kehamilan, akan merasa khawatir

dengan bertambahnya tanggung jawab dan perasaan

akan ketidakmampuannya untuk menjadi orang tua yang

32
baik, serta takut jika kehamilan ini akan mempengaruhi

hubungannya dengan orang lain.

(3) Fokus pada diri sendiri/Narsisme

Awal kehamilan, pusat pikiran ibu berfokus pada

dirinya sendiri, bukan pada janin. Ibu merasa bahwa janin

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri ibu,

calon ibu juga mulai berkeinginan untuk menghentikan

rutinitasnya yang penuh tuntutan sosial dan tekanan agar

dapat menikmati waktu kosong tanpa beban. Banyak

waktu yang dihabiskan untuk tidur.

Perubahan fisik dan meningkatnya hormon akan

menyebabkan emosi menjadi labil. Perubahan hormonal

merupakan bagian dari respon ibu terhadap kehamilan.

Perubahan hormon ini dapat menjadi penyebab

perubahan mood, hampir sama seperti saat wanita

mestruasi atau menopause. Mood ibu hamil akan mudah

sekali berubah-ubah. Perubahan ini seringkali membuat

ibu dan orang-orang di sekitarnya menjadi bingung.

(4) Perubahan seksual

Selama trimester I, seringkali keinginan seksual

wanita menurun. Ketakutan akan keguguran menjadi

penyebab pasangan menghindari aktivitas seksual.

Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah

mengalami keguguran.

33
b) Trimester II

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode

kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa

nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang

normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga

merupakan fase ketika wanita menelusur ke dalam dan

paling banyak mengalami kemunduran. Trimester kedua

sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan

pasca-quickening. Quickening menunjukkan kenyataan

adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan

bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis

utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan

identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari

ibunya.

Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada

tubuh. Orang akan mengenali Anda sedang hamil. Pada

akhir trimester kedua, rahim akan membesar sekira 7,6 cm

di atas pusar. Pertambahan berat badan rata-rata 7,65-10,8

kg termasuk pertambahan berat dari trimester pertama.

Janin mulai aktif bergerak pada periode ini.

c) Trimester III

Trimester ketiga sering disebut periode penantian

dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai

menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah

34
sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang

bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir

kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia

memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan

muncul.

Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang

aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang

tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi

yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan

pembesaran uterus, keduanya menjadi hal yang terus

menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Wanita

tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar

pemikiran difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak

spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi itu kelak.

Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita

mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan

kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya akan

lahir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri,

kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah

ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya

tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar,

atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat

tendangan bayi. Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia

mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa

khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan

35
bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan

karena uterusnya yang penuh secara tiba-tiba akan

mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong.

Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan

wanita dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain lebih

lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya.

Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang

semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa

canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan

yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada

pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual

yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang

karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan.

Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau

dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak

nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagi perasaan

secara jujur dengan pasangan dan konsultasi menjadi

sangat penting.

c. Kondisi Psikologis

Kondisi psikologi setiap ibu hamil berbeda satu dengan yang

lainnya. Secara garis besar, kondisi psikologi yang dialami ibu

hamil dapat dijelaskan berikut;

Tabel 1. Kondisi Emosional Ibu Selama Kehamilannya

Usia
Keadaan Emosional
Kehamilan

36
1 Bulan  Emosi berubah cepat, tidak stabil
 Perasaan ibu kosong dan datar
 Menjadi Sentimentil dan ingin diperhatikan setiap
orang
 Berbahaya jika sudah depresi karena dapat
member pengaruh buruk pada janin
2 Bulan  Emosional hampir sama dengan bulan 1
 Perubahan fisik lebih terlihat
3 Bulan  Ketakutan berlebihan akan keguguran
 Lelah secara mental karena menjadi sangat berhati
– hati
 Emoional mulai mereda saat ada kontak gerak
janin yang dirasakan ibu
4 Bulan  Kenyamanan tubuh mulai dirasakan saat rasa
mulai stabil
 Emosional meninggi kembali saat ibu sadar secara
fisik menjadi lebih gemuk
5 Bulan  Emosi kian stabil walaupun masih agak sensitive
 Suasana hati mulai membaik
6 Bulan  Rasa bosan mendera
 Emosinal masih stabil, mekipun terkadang menjadi
tidak sabaran
7 Bulan  Emosional menjadi sedikit tidak stabil lagi, karena
ibu sangat menunggu proses persalinan
8 Bulan  Emosional mulai tidak stabil
9 Bulan  Rasa takut dapat diatasi karenakan rasa cema
terhadap bayi yang akan dilahirkan
Sumber : Elisabeth B. Hurlock Anak Jilid 1, Erlangga, Jakarta

d. Cara Menyeimbangkan Kondisi Psikologi

Ibu yang sedang hamil, pasti akan mengalami

berbagai macam perubahan bukan hanya perubahan secara

fisik namun juga secara psikologis.

Untuk itu ibu-ibu yang kini sedang mengandung buah

hati, harus selalu menjaga kondisi psikologisnya agar tetap baik

37
dan seimbang. Jika kondisi psikologis sang ibu baik pastinya

sang ibu akan lebih tenang atau rileks saat menjalani masa-

masa kehamilannya.

Berikut beberapa cara yang dapat menyeimbangkan

kondisi psikologis saat ibu sedang mengandung, yaitu :

a) Informasi

Mencari informasi seputar kehamilan terutama

mengenai perubahan yang terjadi dalam diri ibu termasuk

hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung agar

janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat

akan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa

mengurangi rasa cemas yang sering muncul karena

ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.

Komunikasi dengan suami. Bicarakanlah perubahan yang

terjadi pada diri ibu selama hamil dengan sang suami,

sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan

yang terjadi pada diri ibu. Tidak jarang jika ibu

mengkomunikasikan hal ini, sang suami akan memberikan

dukungan psikologis yang dibutuhkan.

b) Rajin chek up

Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi

dari dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan yang

sekarang ibu jalani. Jangan lupa, ajaklah suami saat

berkonsultasi ke dokter atau bidan.

38
c) Makan Sehat

Pahami benar pengetahuan mengenai asupan

makanan yang sehat bagi perkembangan janin. Hindarilah

mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin,

seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol,

rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil.

Jauhkan juga zat berbahaya seperti gas buang kendaraan

yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi

perkembangan kecerdasan otak janin.

d) Jaga Penampilan

Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga

kebersihan dan berpakaian yang sesuai dengan kondisi

badan ibu yang sedang berbadan dua. Jangan lupa untuk

melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan

kaki ringan untuk memperlancar persalinan.

e) Kurangi Kegiatan

Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi

fisik saat hamil. Memasuki masa persalinan, ibu dan suami

harus sudah siap dengan berbagai perubahan yang akan

terjadi setelah kelahiran sang bayi.

f) Dengarkan Musik

Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres.

Atasilah kecemasan maupun emosi negatif lainnya dengan

39
mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan

perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.

g) Senam Hamil

Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak

usia kandungan menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa

untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter

kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih

otot-otot yang diperlukan dalam proses persalinan,

melainkan juga memberi manfaat psikologis. Pertemuan

sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi

pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui

kegiatan itu pula secara perlahan kesiapan psikologis calon

ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin mantap.

h) Latihan Pernafasan

Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan

secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan

kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa lebih stabil.

e. Adaptasi Ibu Terhadap Kehamilan

Dengan adanya perubahan hormonal pada dalam tubuh

ibu, maka terjadi symptom fisik dan psikis serta merupakan

stressor dalam kehidupan. Misalnya adaa stressor keluarga

yang tidak disetujui oleh orang tuanya, kesepian, dan

kekhawatiran akan adanya bayinya.

Adaptasi ibu terhadap kehamilannya :

40
1) Menerima kehamilannya

2) Hubungan dengan janin

3) Menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi

4) Menyesuaikan perubahan suami istri

5) Persiapan melahirkan dan menjadi seorang ibu

41
B. Landasan Teori

Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat

perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik

dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap

proses kehamilan yang terjadi (Prawirohardjo, 2010).

Pada setiap kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan

anatomi sesuai tingkat usia kehamilan ibu hamil tersebut.

Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai trimester

terakhir kehamilan yaitu trimester III. Perubahan-perubahan

anatomi yang terjadi pada ibu hamil diantaranya meliputi sistem

pencernaan, sistem perkemihan, dan muskuloskeletal yang

berkembang sesuai dengan kondisi janin yang ada di kandungan

ibu (Prawirohardjo, 2010).

Tingkat pendidikan sesorang dapat mendukung atau

mempengaruhi tingkat pengetahuan, yaitu semakin tinggi

pendidikan maka semakin tinggi pengetahuan seseorang. Karena

pendidikan yang tinggi mempermudah ibu menerima informasi baru

sehingga tidak akan acuh terhadap informasi kesehatan,

sedangkan semakin rendah pendidikan maka pengetahuanpun

sangat terbatas sehingga akan acuh terhadap program kesehatan

yang ada (Indrianto, 2013).

Pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh penghasilan guna guna memenuhi

kebutuhan setiap hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang

42
mempengaruhi pengetahuan . seseorang yang bekerja akan sering

berinteraksi dengan orang lain sehingga memiliki pengetahuan

yang baik pula. Pengalaman bekerja akan memberikan

pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman belajar dalam

bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan dalam

mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menalar

secara ilmiah (Notoatmodjo, 2010).

Umur ibu hamil dapat mempengaruhi pengetahuan ibu

tentang adaptasi maternal selama kehamilan, karena semakin tua

umur ibu maka pengalaman yang didapat ibu semakin banyak

sehingga penetahuanya pun bertambah (Wiknjoasastro, 2007).

Akses informasi memiliki pengaruh terhadap pengetahuan,

semakin banyak informai yang dapat yang diakses maka

cenderung pengetahuannya lebih luas. Begitupun sebaliknya

kurangnya akses informasi yang dimiliki oleh responden

dikarenakan responden kurang aktif memanfaatkan sumber untuk

mengakses informasi dari orang-orang sekitar maupun dari media

massa sehingga pengetahuannya kurang (Notoatmodjo, 2010).

Graviditas adalah frekuensi kehamilan yang dialami oleh

ibu yang diperoleh dari status ibu hamil. Graviditas pada ibu hamil

dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil, dimana

semakin tinggi status graviditas ibu maka semakin luas dan mudah

bagi ibu untuk memperoleh informasi dalam bentuk penglaman,

begitupun sebaliknya ibu hamil yang baru pertama kali hamil

(Primigravida) maka sangat kurang informasi yang dimiliki ibu

43
dikarenakan ibu baru mengalami pengalaman kehamilan pertama

yang pertama (Helen Varney, 2006).

Pengetahuan Ibu Tentang adaptasi maternal selama hamil

sangat penting dimiliki setiap ibu hamil karena dengan adanya

pengetahuan tersebut ibu dapat menyesuaikan dan mulai

beradaptasi bahkan mampu mengantisipasi kemungkinan

kemungkinan efek samping yang akan terjadi. Sehingga dapat

mengurangi atau meminimalisir hal hal negative atau komplikasi

yang akan terjadi selama hamil. Oleh karena itu pelayanan atau

asuhan mengenai ibu hamil yang diberikan bidan dalam bentuk

edukatif sangat penting untuk memonitor dan mendukung

kesehatan ibu dan anak, keluarga (Prawirohardjo, 2010).

Pengetahuan tentang adaptasi maternal selama kehamilan

sangat penting bagi ibu hamil karena dengan mengetahui adaptasi

maternal selama hamil seorang ibu hamil akan lebih muda

menyesuaikan diri selama proses kehamilannya (Prawirohardjo,

2010).

44
C. Kerangka Teori

Faktor yang
mempengaruhi ibu
Pengetahuan tentang adaptasi
hamil : maternal pada ibu hamil
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur 1. Kehamilan
4. Sumber informasi 2. Pengertian
5. Budaya adaptasi maternal
6. Pengalaman 3. Adaptasi fisik
7. Sosial ekonomi 4. Adaptasi psikologis
5. Cara
Menyeimbangkan
Kondisi Psikologi
6. Adaptasi terhadap
kehamilan
7. Gangguan
gangguan yang
terjadi akibat
kegagalan adaptasi

Gambar 1. Kerangka Teori

45
D. Kerangka Konsep

Pendidikan

Pekerjaan

Pengetahuan tentang adaptasi


Umur
maternal pada ibu hamil
Akses
Informasi

Graviditas

Keterangan

- Variabel terikat (dependen) : Pengetahuan tentang adaptasi maternal

selama hamil

- Variabel bebas (independen) : pendidikan, pekerjaan, umur, akses

informasi dan graviditas

Gambar 2. Kerangka Konsep

46
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan menggunakan penelitian deskriptif

yang bersifat kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan

secara objektif, metode ini digunakan untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang

(Notoadmojo, 2010).

Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian

survei dimana peneliti mengumpulkan informasi dari tindakan

seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku dan nilai yang

bertujuan untuk menjaring responden secara luas dan dapat

memperoleh berbagai informasi (Nursalam, 2008).

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandu dan Puskesmas Poasia

Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 Juni – 13 Juli 2016.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang diteliti adalah ibu hamil yang ada di wilayah

Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara bulan

Mei – Juli tahun 2016 yaitu sebanyak 179 orang.

47

47
2. Sampel

Teknik pengambilan yang digunakan pada penelitian adalah

Accidental Sampling yaitu Sampel yang diambil merupakan ibu

hamil yang ada di Posyandu dan Puskesmas Poasia Kota Kendari

Sulawesi Tenggara yaitu menggunakan rumus

( )

Keterangan :
= Besar Sampel
= Jumlah Populasi
= Estimator proporsi populasi ( )
= –
=
=
Sehingga didapatkan

( )

( ) ( )
( ) ( )
( )
( ) ( )

responden
(Nursalam, 2007)
E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (Independent variable)

Variable bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu,

48
pekerjaan ibu, umur ibu, akses informasi ibu dan graviditas ibu.

2. Variabel terikat (Dependent)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu

tentang adaptasi maternal pada ibu hamil.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu mendefinisikan variabel secara

operasional memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan

perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel

(Setiawan, 2010).

1. Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal adalah segala sesuatu

sesuatu yang diketahui ibu hamil tentang adaptasi maternal,

dengan kategori :

a. Baik : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar

sebanyak 16 - 20 soal dengan skor 76 -100%.

b. Cukup : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar

sebanyak 12 - 15 soal dengan skor 56 - 75%.

c. Kurang : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar

sebanyak 1 - 11 soal dengan skor 0 - 56%.

(Arikunto, 2006)

2. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan perilaku

manusia secara intelektual untuk menguasai ilmu pengetahuan

melalui jenis pendidikan formal yang diselesaikan oleh responden.

kriteria pendidikan adalah sebagai berikut :

a. Pendidikan dasar : SD - SMP

49
b. Pendidikan menengah : SMA Sederajat

c. Pendidikan Tinggi : Akademik dan Sarjana

(Notoadmodjo, 2010)

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan atau aktivitas

yang dilakukan ibu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan

penghasilan. Pekerjaan dikategorikan sebagai berikut.

a. Ibu Rumah Tangga

b. Wiraswasta

c. PNS/Swasta

(Setiawan, 2010)

4. Umur

Umur adalah lama hidup seseorang sejak dilahirkan

sampai dengan pengisian kuesioner, dengan kategori umur

sebagai berikut :

a. 20 tahun

b. 20-35 tahun

c. 35 tahun

(Wiknjoasastro, 2007)

5. Akses Informasi adalah kemudahan yang diberikan kepada

sesorang atau masyarakat intuk memperoleh informasi tentang

adaptasi maternal selama hamil. Dengan kriteria sebagai berikut

a. Ibu hamil mendapatkan informasi

b. Ibu hamil tidak mendapat informasi

50
3. Graviditas

Graviditas adalah frekuensi kehamilan yang dialami oleh

ibu yang diperoleh dari status ibu hamil, dengan kriteria obyektif:

a. Primigravida (Kehamilan Pertama)

b. Sekundigravida (Kehamilan Kedua)

c. Multigravida (Kehamilan Ketiga atau lebih)

(Helen Varney, 2006)

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat – alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoadmojo, 2010). Instrumen penelitian yang

digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. Kuesioner

merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010).

Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang adaptasi

maternal pada ibu hamil digunakan kuesioner tentang pengetahuan

pengetahuan ibu hamil tentang adaptasi maternal yang berisi 20

pertanyaan dan tingkat tahu responden di ukur berdasarkan jawaban

pertanyaan kuisioner yang di beri skor benar nilai 1 dan skor salah nilai

0, yang diperuntukkan untuk mengumpulkan data yang berkaitan

dengan variabel-variabel yang akan diteliti.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Menurut Riwidikdo (2009), cara memperoleh data dibagi

menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder.

51
1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari

sumbernya dan diperoleh jawaban dari pertanyaan yang disediakan

dari kuesioner yang bersifat tertutup mengenai pengetahuan ibu

tentang adaptasi maternal.

2. Data sekunder

Dalam penelitian ini data sekunder berupa data sejumlah ibu hamil

didapat melalui rekam medic dari bidan di wilayah kerja puskesmas

Poasia kota Kendari Sulawesi Tenggara yang digunakan untuk

melengkapi dan mendukung data primer.

I. Pengolahan Data

Menurut Notoatmojo (2010), setelah data terkumpul maka

langkah yang dilakukan berikutnya pengolahan data. Proses

pengolahan data ada 4 yaitu:

1. Editing

Editing merupakan kegiatan pengecekan erbaikan isi formulir atau

kuesioner

2. Coding

Mengubah data berbentu kalimat atau huruf menjadi data angka

atau bilangan.

3. Memasukkan data atau processing

Jawaban – jawaban dari masing-masing responden yang dalam

bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program

atau “software”.

52
4. Pembersihan data (cleaning)

Semua data dari setia sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan kembali adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak

lengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi.

J. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai

penjelasan Dalam bentuk narasi.

K. Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis univariat yaitu analisis yang bertujuan untuk menjelaskan

/mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam

penelitian ini jenis datanya adalah data kategorik yang hanya

menjelaskan angka atau nilai jumlah dan presentase masing – dan

menggunakan rumus :

Keterangan :

= Persentase

= Jumlah jawaban yang benar

= Jumlah Total pertanyaan

(Arikunto, 2006).

53
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Keadaan Geografis

Puskesmas Poasia terletak sekitar 9 KM dari Ibukota

Propinsi di kelurahan Anduonohu Kecamatan Poasia Kota

Kendari Sulawesi Tenggara. Lokasi ini sangat strategis karena

mudah di jangkau dengan kendaraan umum, serta memiliki

kondisi geografis daerah dataran rendah yang berbatasan

dengan:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu

b. Lingkungan Fisik

Puskesmas Poasia Kendari berdiri di atas tanah dengan

Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau

44.75. Km atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri

dari 4 Kelurahan definitif, Yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha,

Rahandouna luas 1.275 Ha, Anggoeya luas 1.400 Ha dan

Matabubu luas 300 Ha. Dengan 82 RW/RK dengan jumlah

penduduk 27,058 jiwa, serta tingkat kepadatan penduduk 49

55 54
orang/m atau 490 orang/Km , dengan tingkat kepadatan hunian

rumah rata-rata 5 orang/rumah.

Puskesmas Poasia Kendari didirikan sejak pelita pertama,

tahun 1969- 1970 dengan kegiatan pokok meliputi :

1) KIA / KB

2) Usaha kegiatan gizi

3) Kegiatan lingkungan

4) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

5) Pengobatan termasuk pelayanan darurat dan kecelakaan

(rawat inap dan rawat jalan)

6) Penyuluhan kesehatan

7) Kesehatan masyarakat

8) Kesehatan mulut dan gigi

9) Kesehatan mata

10) Laboratorium sederhana

11) Pencatatan dan pelaporan dalam rangka system informasi

kesehatan

c. Sarana dan prasana yang terdapat di Puskesmas Poasia kota

Kendari

Tabel 2. Jumlah tenaga pegawai Puskesmas Poasia


Rasio
Tenaga Jumlah Presentase Pendud
uk
Dokter umum 5 4,20 1: 3,887
Dokter gigi 3 2,52 1: 1,943
S1 Keperawatan 4 3,36 1: 2.326

55
Kesehatan
13 10,92 1: 1,943
masyarakat
Perawat 43 36,13 1: 7,773
Perawat gigi 1 0,84 1: 3,887
Bidan 20 16,81 1: 19,433
Tenaga gizi 7 5,88 1: 7,773
Sanitarian 5 4,20 1: 5,830
SMA 2 1,68 1: 1,943
SPPM 1 0,84 1: 1,943
Apoteker 4 3,36 1: 3,887
Laboran 2 1,68 1: 9,717
Asisten apoteker 3 2,52 1: 1,943
Gizi 6 5,04 1: 3,887
Total 119 100
Sumber : Profil Puskesmas Poasia tahun 2015

Puskesmas poasia merupakan puskesmas perawatan

dengan kapasitas tempat tidur 17 buah terdiri dari perawatan

persalinan (2) dan perawatan umum dengan kapasitas (15)

dengan fasilitas pelayanan dan ruangan yang terdiri dari

1. UGD

2. Ruang kebidanan

3. Ruang rawat inap (keperawatan)

4. Poli KIA/KB

5. Poli gizi

6. Poli umum

7. Poli MTBS

8. Poli gigi

9. Poli psikologi

10. Apotek

11. Ruang Kartu

56
12. Ruang registrasi

13. Ruang jamksemas

14. Ruang Perlengkapan

15. Ruang Medical record/arsip

16. Ruang Kepegawaian

17. Ruang Tata usaha

18. Ruang Keuangan

19. Ruang Kepala puskesmas

20. Ruang Pantry

21. Ruang P2M (ksehatan lingkugan)

22. mushalah

Puskesmas Poasia dalam pelaksanaan kegiatan baik

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ditunjang oleh

1. Puskesmas pembantu 2 unit (Pustu Anggoeya dan pustu

batumarupa)

2. Pondok bidan kelurahan terdiri dari 4 buah terdapat

dikelurahan Anduonohu dan kelurahan Matabubu

3. Kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit

4. Kendaraan roda 2 sebanyak 14 unit

5. Posyandu aktif sebanyak 4 unit

6. Posyandu usia lanjut sebanyak 4 unit

7. Dukun terlatih sebanyak 17 unit

8. Kader posyandu sebanyak 75 orang

57
9. Toko obat berizin sebanyak 4 buah dan apotek

Posyandu Wilayah kerja puskesmas Poasia terdiri dari :

1. Kelurahan matabubu (2)

a) Posyandu Lamasa

b) Posyandu matabubu

2. Kelurahan anduonohu (6)

a) Posyandu manunggal

b) Posyandu delma

c) Posyandu bangun praja

d) Posyandu multigraha

e) Posyandu Akasia

f) Posyandu ranooh

3. Kelurahan Anggoeya (4)

a) Posyandu melati

b) Posyandu kamboja

c) Posyandu beringin

d) Posyandu Mawar

4. Kelurahan Rahandouna (5)

a) Posyandu Lempareng

b) Posyandu Batumarupa

c) Posyandu Mekarjaya

d) Posyandumawar putih

e) Posyandu MKGR

58
2. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di Puskesmas

Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara sejak tanggal 27

Juni s/d 13 Juli 2016, terdapat 52 orang ibu hamil yang dijadikan

sampel dalam penelitian.

Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang adaptasi

maternal maka dalam penelitian ini dilakukan wawancara kepada

ibu dengan menggunakan kuesioner. Setelah data tersebut

dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan data, selanjutnya

dibahas dalam bentuk tabel disertai penjelasan sebagai berikut :

a. Pendidikan Responden

Tabel 3. Distribusi Pendidikan Responden di Wilayah Kerja


Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016

Frekuensi Persentase
No. Pendidikan
(n) (%)
1. Dasar 10 19,2
2. Menengah 27 51,9
3. Tinggi 15 28,9
Total 52 100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden

sebagian besar responden memiliki pendidikan Menengah,

yakni sebanyak 27 orang (51,9%), Perguruan Tinggi sebanyak

15 orang (28,9%), dan pendidikan dasar 10 sebanyak orang

(19,2%).

59
b. Pekerjaan Responden

Tabel 4. Distribusi Pekerjaan Responden di Wilayah Kerja


Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016

Frekuensi Persentase
No. Pekerjaan
(n) (%)
1. Ibu Rumah Tangga 25 48,1
2. Wiraswasta 9 17,3
3. Pegawai Negeri/Swasta 18 34,6
Total 52 100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden

sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai Ibu

Rumah Tangga, yakni sebanyak 25 orang (48,1%), Pegawai

Negeri/Swasta sebanyak 18 orang (34,6%), dan Wiraswasta

sebanyak 9 orang (17,3%).

c. Umur Responden

Tabel 5. Distribusi Umur Responden di Wilayah Kerja


Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016

No. Umur (Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)


1. 20 8 15,4
2. 20 – 35 30 57,7
3. 35 14 26,9
Total 52 100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden

sebagian besar responden berumur 20 – 35 tahun, yakni

sebanyak 30 orang (57,7%), umur 35 tahun sebanyak 14

orang (26,9%) dan umur 20 tahun sebanyak 8 orang (15,4%).

60
d. Akses Informasi

Tabel 6. Distribusi Akses Informasi Responden di Wilayah


Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016

No. Akses Informasi Frekuensi (n) Persentase (%)


1. Mendapatkan
35 67,3
Informasi
2. Tidak Mendapat
17 32,7
Informasi
Total 52 100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden

sebagian besar responden yang mendapat akses Informasi,

yakni sebanyak 35 orang (67,3 %), dan yang Tidak Mendapat

akses Informasi sebanyak 17 orang (32,7%).

e. Graviditas

Tabel 7. Distribusi Graviditas Responden di Wilayah Kerja


Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016

No. Graviditas Frekuensi Persentase


(n) (%)
1. Primigravida 9 17,3
2. Sekundigravida 16 30,8
3. Multigravida 27 51,9
Total 52 100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden

sebagian besar responden tergolong multigravida, yakni

sebanyak 27 orang (51,9%), sekundigravida sebanyak 16 orang

(30,8%) dan primigravida sebanyak 9 orang (17,3%).

61
3. Analisis Variabel Penelitian

a. Pengetahuan Responden

Tabel 8. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang


adaptasi maternal pada ibu hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari Sulawesi
Tenggara Tahun 2016

No. Pengetahuan Frekuensi Persentase


(f) (%)
1. Baik 9 17,3
2. Cukup 27 51,9
3. Kurang 16 30,8
Total 52 100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden

sebagian besar responden memiliki pengetahuan dalam

kategori cukup, yakni sebanyak 27 orang (51,9%), pengetahuan

dalam kategori kurang sebanyak 16 orang (30,8%) dan

pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 9 orang (17,3%).

b. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Pendidikan

Tabel 9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang


Adaptasi Maternal pada Ibu Hamil Berdasarkan
Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia
Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2016

Pengetahuan
Jumlah
No Pendidikan Baik Cukup Kurang
n % n % n % n %
1. Dasar 2 3,9 3 5,8 5 9,6 10 19,2
2. Menengah 4 7,7 15 28,9 8 15,4 27 51,9
3. Tinggi 3 5,8 9 17,3 3 5,8 15 28,9
Total 9 17,3 27 51,9 16 30,8 52100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 52 responden, ada

4 responden (7,7%) yang berpendidikan dasar terdapat 5

62
responden (9,6%) yang berpengetahuan kurang dan 2

responden (3,9%) yang berpengetahuan baik. Ada 27

responden (51,9%) yang memiliki pendidikan menengah,

terdapat 4 responden (7,7%) yang berpengetahuan baik dan 8

responden (15,4%) yang berpengetahuan kurang. Dan ada 15

responden (28,9%) yang memiliki pendidikan tinggi, terdapat 3

responden (5,8%) yang berpengetahuan baik dan 3 responden

(5,8%) yang berpengetahuan kurang.

c. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 10. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang


adaptasi maternal pada ibu hamil berdasarkan
Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia
Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2016

Pengetahuan
Jumlah
No Pekerjaan Baik Cukup Kurang
n % n % n % n %
1. IRT 3 5,813 25 9 17,3 25 48,1
2. Wiraswasta 1 1,9 5 9,6 3 5,8 9 17,3
3. PNS 5 9,6 9 17,3 4 7,7 18 34,6
Total 9 17,327 51,9 16 30,8 52 100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden, ada

25 responden (48,1%) yang memiliki pekerjaansebagai Ibu

Rumah Tangga, terdapat 3 responden (5,8%) yang memiliki

pengetahuan baik dan 9 responden (17,3%) yang

berpengetahuan kurang. Ada 9 responden (17,3%) yang

memiliki pekerjaan wiraswasta, terdapat 1 responden (1,9%)

yang berpengetahuan baik dan 3 responden (5,8%) yang

63
berpengetahuan kurang. Dan ada 18 responden (34,6%) yang

memiliki pekerjaan PNS, terdapat 5 responden (9,6%) yang

berpengetahuan baik dan 4 responden (7,7%) yang

berpengetahuan kurang.

d. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Umur

Tabel 11. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang


adaptasi maternal pada ibu hamil berdasarkan
Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota
Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2016

Pengetahuan
Umur Jumlah
No Baik Cukup Kurang
(Tahun)
n % n % n % n %
1. 20 1 1,9 5 9,6 2 3,9 8 15,4
2. 20 – 35 5 9,6 14 26,9 11 21,2 30 57,7
3. 35 3 5,8 8 15,4 3 5,8 14 26,9
Total 9 17,3 27 51,9 16 30,8 52100,0
Sumber: Data Primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden, ada

8 responden (15,4%) yang berumur 20 tahun, terdapat 1

responden (1,9%) yang berpengetahuan baik dan 2 responden

(3,9%) yang berpengetahuan kurang. Ada 30 responden

(57,7%) yang berumur 20-35 tahun, terdapat 5 responden

(9,6%) yang berpengetahuan baik dan 11 responden (21,2%)

yang berpengetahuan kurang. Sedangkan dari 14 responden

(26,9%) yang berumur 35 tahun, terdapat 3 responden (5,8

%) yang berpengetahuan baik dan 3 responden (5,8%) yang

berpengetahuan kurang.

64
e. Distribusi Responden Berdasarkan Akses Informasi

Tabel 12. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang


adaptasi maternal pada ibu hamil berdasarkan
Akses Informasi di Wilayah Kerja Puskesmas
Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun
2016

Pengetahuan Ibu Jumlah


Akses
Infosmasi Baik Cukup Kurang
n %
n % n % n %
Mendapatkan
7 13,5 15 28,9 13 25 35 67,3
Informasi
Tidak
Mendapat
2 3,9 12 23,1 3 5,8 17 32,7
kan
Informasi
Total 9 17,3 27 51,9 16 30,8 52 100,0
Sumber : Data primer, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden, ada

35 responden (67,3%) yang mendapatkan akses informasi,

terdapat 7 responden (13,5%) yang memiliki pengetahuan baik

dan 13 responden (25%) yang berpengetahuan kurang, dari 17

responden (32,7%) yang tidak mendapatkan informasi, terdapat

2 responden (3,9%) yang berpengetahuan baik dan 3 (5,8%)

responden yang berpengetahuan kurang.

f. Distribusi Responden Berdasarkan Graviditas

Tabel13. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang


adaptasi maternal pada ibu hamil berdasarkan
Graviditas di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia
Kota Kendari Sulawesi Tenggara Tahun 2016

Pengetahuan Ibu Jumlah


Graviditas Baik Cukup Kurang
n %
n % n % n %
Primigravida 1 1,9 5 9,6 3 5,8 9 17,3
Sekundigravida 2 3,9 10 19,2 4 7,7 16 30,8
Multigravida 6 11,5 12 23,1 9 17,3 27 51,9
Total 9 17,3 27 51,9 16 30,8 52 100,0

65
(Sumber : Data primer)
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 responden, ada

9 responden (17,3%) yang masuk golongan Primigravida,

terdapat 1 responden (1,9%) yang memiliki pengetahuan baik

dan 3 responden (5,8%) yang berpengetahuan kurang. Dari 16

responden (30,8%) yang masuk golongan sekundigravida,

terdapat 2 responden (3,9%) yang berpengetahuan baik dan 4

responden (7,7%) yang berpengetahuan kurang dan ada 27

responden (51,9%) yang masuk golongan multigravida, terdapat

6 responden (11,5%) yang berpengetahuan baik dan 9

responden (17,3%) yang berpengetahuan kurang

B. Pembahasan

Setelah melakukan pengolahan data sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari

sulawesi tenggara yang berlangsung sejak tanggal 27 Juni s/d 13 Juli

2016, maka secara terperinci hasil penelitian tersebut dapat dibahas

berdasarkan variabel berikut :

1. Pengetahuan Ibu

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil

tau seseorang terhadap obyek melalui indra yang di milikinya

(mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan seseorang

terhadap obyek mempunyai tingkat yang berbeda-beda

(Nototadmodjo, 2010).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 ibu hamil

66
sebagian besar ibu memiliki pengetahuan dalam kategori cukup,

yakni sebanyak 27 orang (51,9%), pengetahuan dalam kategori

baik sebanyak 14 orang (26,9%) dan pengetahuan dalam kategori

kurang sebanyak 11 orang (21,2%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dwi Sulistiyani (2013) menunjukkan bahwa terdapat

10 responden (18,5%) mempunyai pengetahuan dengan kategori

baik, ada 32 responden orang ibu (72,2%) mempunyai

pengetahuan dengan kategori cukup, dan 5 responden (9,3%) yang

berpengetahuan kurang. Rendahnya pengetahuan ibu hamil

disebabkan karena masih kurangnya informasi yang didapatkan

responden atau kurangnya responden dalam memberi respon

terhadap sesuatu yang datang dari luar seperti dalam pemanfaatan

media cetak dan elektronik yang ada untuk mendapatkan informasi

sehingga pengetahuan responden menjadi kurang banyak.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah segala

yang telah diketahui dan mampu diingat oleh setiap orang setelah

mengalami, menyesuaikan, mengamati atau diajar semenjak ia

lahir sampai menginjak dewasa, khususnya setelah diberikan

pendidikan baik melalui pendidikan formal maupun non formal. Hal

ini dibuktikan dari hasil penelitian bahwa ibu hamil yang telah

melihat, mendengar dan mampu mengingat informasi – informasi

tentang kesehatan, khususnya tentang berbagai perubahan yang

terjadi selama kehamilan, bahkan sebagian dari mereka

67
mempunyai pengetahuan yang baik tentang cara menyesuaikan

dan menangani perubahan tersebut dengan baik dan benar.

Pengetahuan sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian

dan persepsi terhadap objek. Sebagaian besar pengetahuan

seseorang diperoleh melalui indra pendengaran dan indra

penglihatan. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai

intensitas atau tingkat yang berbeda-beda dan juga pengetahuan

dapat dipengaruhi oleh pengalaman seseorang. Selain itu

pengetahuan juga mempunyai kontribusi yang besar dalam

mengubah prilaku seseorang untuk berbuat sesuatu. Pengetahuan

yang dimiliki seseorang memungkinkan orang tersebut akan

melakukan hal yang bermanfaat bagi dirinya dari informasi yang

didapatkannya.

Menurut teori yang dikemukakan Notoatmodjo (2010)

pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan umur.

Semakin tinggi pendidikan maka akan mudah menerima hal – hal

yang baru dan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut.

Pendidikan yang tinggi berarti mempunyai wawasan dan

pengalaman yang lebih luas dan lebih mudah memahami informasi

yang diterima.

2. Pendidikan Ibu

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar

manusia yang sangat diperlukan untuk mengembangkan diri,

68
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah

dalam menerima serta mengembangkan pengetahuan

(Notoadmodjo, 2010).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 orang ibu

hamil sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan dalam kategori

cukup dimana paling banyak terdapat pada tingkat pendidikan

menengah yakni 4 orang (7,7%), sedangkan masih ada ibu yang

mempunyai pengetahuan dalam kategori kurang juga terdapat pada

tingkat pendidikan menengah yakni sebanyak 15 orang (28,9%).

Hasil penelitian ini juga menunjukan menunjukan bahwa

masih ada sebanyak 5 responden (9,6%) pada tingkat pendidikan

dasar, 8 responden (15,4%) pada menengah dan 3 responden (5,8)

tingkat pendidikan tinggi mempunyai pengetahuan dalam kategori

kurang, rendahnya pengetahuan ibu hamil ini disebabkan karena

semakin tinggi pendidikan maka akan mudah menerima hal – hal

yang baru dan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut.

Pendidikan yang tinggi berarti mempunyai wawasan dan

pengalaman yang lebih luas dan lebih mudah memahami informasi

yang diterima.

Menurut Nursalam (2008) bahwa pendidikan seseorang

berpengaruh pada pengetahuannya, dimana semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang makin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang rendah/kurang akan

69
menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai baru

yang diperkenalkan sehingga pengetahuan juga kurang.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah

satunya adalah pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang, maka semakin mudah menerima informasi khususnya

informasi tentang adaptasi maternal selama hamil pada ibu hamil

sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, maka

semakin sulit menerima informasi khususnya informasi tentang

adaptasi maternal selama hamil pada ibu hamil (Notoatmodjo,

2007).

Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi (Notoatmodjo, 2010).

3. Pekerjaan ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Ibu yang

memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga di wilayah kerja

puskesmas Poasia kota Kendari. Mayoritas ibu berpengetahuan

yang cukup tentang adaptasi maternal paling tinggi terdapat pada

ibu yang bekerja sebagai IRT yakni sebanyak 13 responden (25%),

selain itu juga ada ibu yang berpengetahuan kurang terdapat pada

70
ibu yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 5 responden

(9,6%%) dan 9 responden (17,3%) sebagai PNS , selain itu hasil

penelitian juga menunjukan bahwa masih ada ibu hamil yang

berpngetahuan kurang yang paling tinggi terdapat pada ibu yang

bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga berjumlah 7 responden

(13,5%), hal ini terjadi karena hampir semua ibu rumah tangga

melaksanakan aktifitas pekerjaan utamanya yaitu pekerjaan dalam

mengasuh anak, membersihkan rumah, melaksanakan pekerjaan

rumah tangga lainnya yang menjadi tanggung jawab sebagai ibu

rumah tangga. Jenis pekerjaan yang seperti ini tidak terlalu

melelahkan tenaga dan pikiran ibu sehingga ibu datang

memeriksakan kehamilnnya dan proses menyusui pun dapat

berjalan dengan baik. ( Notoatmodjo, 2010)

4. Umur Ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 orang ibu

sebagian besar ibu berpengetahuan cukup mayoritas terdapat

terdapat pada kelompok ibu umur (20 – 35 tahun) yaitu sebanyak

14 orang (26,9%) selain itu penelitian ini juga menunjukan bahwa

masih ada ibu hamil yang mempunyai pengetahuan dalam kategori

kurang dimana terdapat pada umur 20 – 35 tahun berjumlah 11

responden (21,2%), umur 35 tahun berjumlah 3 responden

(5,8%) dan kelompok umur 20 berjumlah 2 responden (3,9%).

Hal ini disebabkan karena semakin tua umur maka semakin banyak

71
pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula informasi yang

diperoleh.

Menurut Isti Widayanti (2013) menyatakan makin tua umur

seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya

bertambah baik. Akan tetapi, pada umur tertentu bertambahnya

proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika

berumur belasan tahun.

Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa umur mempengaruhi

tingkat penerimaan informasi yakni semakin tua umur seseorang

ingatannya semakin berkurang, sehingga sulit menerima informasi

yang diberikan khususnya informsai tentang efek samping

pemakaian KB suntik, sebaliknya semakin muda umur maka

semaki mudah menerima informasi yang didapat dan akan lebih

tertarik untuk mengatasi sesuatu hal.

Umur mempunyai kaitan dengan mudah sulitnya seseorang

memahami dan menerima serta melaksanakan sesuatu yang di

informasikan baik itu yang berupa saran, penyampaian,

pengumuman maupun penyuluhan. Biasanya orang yang

dikategorikan dewasa lebih mudah menerima dan memahami

informasi – informasi yang disampaikan dari sumber apapun

apalagi yang sifatnya pengetahuan dibandingkan dengan umur

yang relatif muda, dimana proses daya tangkap yang mereka miliki

masih rendah. Faktor umur dapat dikatakan berkaitan dengan

72
tingkat pengetahuan seorang ibu, dalam hal ini yang patut

dibicarakan adalah muda dan tuanya seseorang. Umur ibu yang

sudah dewasa lebih cepat memahami apa yang disampaikan dan

diinformasikan kepadanya dengan melihat kenyataan fungsi otak

yang bekerja (Manuaba, 2007).

5. Akses informasi yang diperoleh ibu

Berdasarkan hasil penelitian di peroleh bahwa akses informasi

yang didapatkan baik dari dokter, bidan, dan perawat sebagian

besar ibu yang mendapatkan informasi memiliki pengetahuan

cukup tentang adaptasi maternal sebanyak 15 responden atau

(28,9%) dan masih ada ibu memiliki pengetahuan kurang tentang

adaptasi maternal yang terdapat pada ibu yang mendapatkan

informasi berjumlah 13 responden atau (25%) dan pada ibu yang

tidak mendapatkan informasi berjumlah 3 responden atau (25%).

Ibu yang menjadi objek dalam penelitian ini secara umum

telah memperoleh informasi yang baik tentang adaptasi maternal,

baik diperoleh melalui informasi dari dokter, bidan maupun perawat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang di kemukakan

oleh Notoatmodjo (2007) Informasi yang diperoleh baik dari

pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh

jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan

tersedia bermacam-macam media massa yang dapat

73
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti

televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

orang adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan

landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal

tersebut.

6. Graviditas ibu

Graviditas adalah frekuensi kehamilan yang dialami oleh

ibu yang diperoleh dari status ibu hamil, dengan kriteria obyektif:

Primigravida (Kehamilan Pertama), Sekundigravida (Kehamilan

Kedua) danMultigravida (Kehamilan Ketiga atau lebih) (Helen

Varney, 2006).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 orang ibu

sebagian besar mempunyai pengetahuan dalam kategori cukup

yakni sebanyak 27 orang (51,9%) dimana paling tinggi terdapat

pada ibu yang berstatus multigravida berjumlah 10 orang (19,2%),

sedangkan masih ada ibu yang mempunyai pengetahuan dalam

kategori kurang dimana terdapat pada ibu yang kelompok

Primigravida yakni 3 orang (5,8%), sekundigravida 4 orang (7,7%)

dan Multigravida yakni berjumlah 9 responden (17,3%).

Ibu dengan graviditas yang lebih tinggi akan lebih

berpengalaman dibandingkan dengan ibu yang mempunyai

74
graviditas rendah, terlebih lagi jika sudah sering mengikuti

penyuluhan – penyuluhan kesehatan termasuk tentang adaptasi

maternal pada ibu hamul (Manuaba, 2007).

Graviditas adalah frekuensi kehamilan yang dialami oleh

ibu yang diperoleh dari status ibu hamil. Graviditas pada ibu hamil

dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil, dimana

semakin tinggi status graviditas ibu maka semakin luas dan mudah

bagi ibu untuk memperoleh informasi dalam bentuk penglaman,

begitupun sebaliknya ibu hamil yang baru pertama kali hamil

(Primigravida) maka sangat kurang informasi yang dimiliki ibu

dikarenakan ibu baru mengalami pengalaman kehamilan pertama

yang pertama (Helen Varney, 2006).

75
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Pengtahuan Ibu tentang Adaptasi

Maternal pada Ibu Hamil” dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal pada ibu hamil selama

kehamilan sebagian besar berpengatahuan cukup yakni sebesar 27

responden (51,9%).

2. Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal pada ibu hamil selama

kehamilan berdasarkan pendidikan sebagian besar

berpengetahuan cukup terdapat pada tingkat pendidikan Menengah

berjumlah 15 responden (28,9%).

3. Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal pada ibu hamil selama

kehamilan berdasarkan pekerjaan sebagian besar berpengetahuan

cukup terdapat pada ibu yang bekerja sebagai IRT yakni sebanyak

13 responden (25%).

4. Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal pada ibu hamil selama

kehamilan berdasarkan umur sebagian besar berpengetahuan

cukup terdapat pada kelompok ibu yang berumur 20 – 35 yakni

sebanyak 14 responden (26,9%).

5. Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal pada ibu hamil selama

kehamilan berdasarkan akses sumber informasi sebagian besar

berpengetahuan cukup terdapat pada ibu yang dapat mengakses

sumber informasi yakni sebanyak 15 responden (28%).

76
76
6. Pengetahuan ibu tentang adaptasi maternal pada ibu hamil selama

kehamilan berdasarkan graviditas sebagian besar berpengetahuan

cukup terdapat pada ibu yang berstatus multigravida yakni

sebanyak 12 responden (23,1%).

B. Saran

1. Kepada pihak Puskesmas Poasia dapat meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak

khususnya adaptasi maternal pada ibu hamil.

2. Kepada ibu hamil agar meningkatkan pengetahuannya tentang

adaptasi maternal dapat diperoleh melalui media cetak/elektronik,

petugas kesehatan, penyuluhan, teman, kerabat dan sumber

informasi lainnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang

serupa dengan penelitian ini agar menambah jumlah variabel

penelitian sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

77
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Asrinah, Shinta, S.P., Dewie. S., Ima, S.M., Dian, N.S. 2010. Asuhan
Kebidanan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu

BKKBN, 2012. View Siaran Pers.


http://www.bkkbn.go.id//ViewSiaran.aspx?SiaranPersID/.html.
diakses tanggal 19 Februari 2016

Dinkes Sultra.2013. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi.Kendari

Dwi Sulistiyani, 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu hamil


mengenai perubahan fisik saat kehamilan di BPM Anik Suroso
Mojosongo Surakarta Tahun 2013.

Isti Widayanti, 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Primigravida tentang


Perubahan Fisiologi Kehamilan di BPS Mulyati Gemolong Sragen
Tahun 2013.

Lockhart, Anita, Lyndon Saputra. 2010. Asuhan Kebidanan Kehamilan


Fisiologis dan Patologis.Tanggerang Selatan: Karisma Publishing
Group.

Manuaba, IBG, 2007. Ilmu Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Manuaba, I.B.G., Chandra, M.I.A., Fajar, M.I.B.G. 2008. Pengantar Kuliah


Obstetri. Jakarta, EGC.

Medical Record, 2015. Puskesmas Poasia Kota Kendari

Notoadmodjo S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmodjo S, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:


Rineka Cipta

Notoadmodjo S, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta

2
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Prawirohardjo, S. 2010. Buku Ajar Ilmu Kebidanan Sarwono
Prawirohardjo, Edisi Keempat, Penerbit: Bina Pustaka
Prawirohardjo, Jakarta.

Peter, H,Z dan Lubis, N,L.2010. Pengantar Psikologis untuk Kebidanan.


Jakarta : Kencana

Saifuddin, Abdul. Bari. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal, Jakarta : EGC

Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sunarsih, Susilorini, Netianis Kurniasih (2009) Pengetahuan Ibu


Primigravida tentang Perubahan Fisik pada Kehamilan Trimester I.
Surabaya : Jurnal Penelitian Poltekkes Surabaya

Yulianto, P (2007) Trauma Kehamilan 3th, diambil 1 agustus 2008,


http://Puji-Yulianto.Blogspot.com (Accessed September 7th, 2007)

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia


Press.

Varney, H., Jan. M.Kriebs., Carolyn, L.G. 2006. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Jakarta: EGC

Wiknjoasastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP - SP

3
LAMPIRAN
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU TENTANG ADAPTASI MATERNAL PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI
SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

Saya adalah mahasiswa jurusan Kebidanan program studi D III


Politeknik Kesehatan Kendari yang melakukan penelitian dengan tujuan
untuk mengetahui gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Adaptasi Maternal
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari
Sulawesi Tenggara Tahun 2016
Saya sangat mengharapkan kesediaan saudara untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana tidak akan memberikan dampak
yang membahanyakan. Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat
sukarela, sehingga saudara bebas untuk mengundurkan diri setiap saat
tanpa ada sanksi apapun. Semua informasi yang saudara berikan akan
dirahasiakan dan hanya penelitian ini.

Tanda Tangan, Kendari, Maret 2008


Peneliti,
Responden

(Nining Fatmala)
(Responden) P00324013087

4
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN IBU TENTANG ADAPTASI MATERNAL PADA IBU
HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA KOTA
KENDARI SULAWESI TENGGGARA TAHUN 2016

No. responden : ……………….


Di isi oleh responden
A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ................................................................

Umur : ................................................................

Pendidikan : ................................................................

Pekerjaan : ................................................................

Akses Informasi : ................................................................

Hamil Ke- : ................................................................

Selama hamil, apakah ibu memiliki keluhan atau masalah berupa

perubahan fisik atau psikologis dari kehamilan yang sering dirasakan?

Jika Ya Sebutkan .................

B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan
2. Jawablah setiap pertanyaan yang telah disediakan, responden
tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan
yang ada dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang ada yaitu
kolom benar dan kolom salah.
3. Bacalah setiap pertanyaan sebaik-baiknya, jangan sampai ada
yang terlewatkan
4. Kepada semua responden diharapkan untuk menjawab semua
pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan pengetahuan yang ibu
miliki

5
C. PERTANYAAN TENTANG PENGETAHUAN

No. Pertanyaan Benar Salah

1. Kehamilan merupakan proses yang normal alamiah


mulai dari konsepsi sampai bayi lahir, dimana kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
10 bulan atau 9 bulan
2. Faktor yang berperan dalam adaptasi kehamilan antara
lain lingkungan sosial, dukungan sosial, perawatan
profesional karakteristik personal, serta proses psikologis
yang disadari dan tidak disadari
3. Seorang wanita yang hamil tidak akan memperlihatkan
tanda dan gejala kehamilan selama hamil sehingga ia
tidak akan tau bahwa ia hamil atau tidak.

4. Ibu yang sedang hamil, pasti akan mengalami berbagai


macam perubahan bukan hanya perubahan secara fisik
namun juga secara psikologis

5. Kehamilan menyebabkan perubahan fisiologik yang tidak


normal dalam setiap sistem tubuh dan adaptasi
psikososial yang selalu stabil
6. Adaptasi maternal adalah proses untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan-perubahan baik fisik yang
normal yang terjadi selama kehamilan

7. Adaptasi maternal melindungi fungsi fisiologi yang tidak


normal seorang wanita, memenuhi tuntutan metabolik
kehamilan tubuh wanita selama sakit dan kurang
menyediakan kebutuhan untuk perkembangan dan
pertumbuhan janin yang
8. Selama kehamilan berlangsung ibu hamil tidak akan
mengalami perubahan perut yang semakin membesar

9. Selama kehamilan berlangsung ibu hamil tidak akan


mengalami mual dan muntah

10. Sering buang air kecil adalah ketidaknyamanan yang


dijumpai selama hamil.
11. Payudara akan mengalami perubahan menjadi semakin
membesar dan menjadi tegang selama kehamilan

6
12. Selama hamil ibu tidak akan mengalami perubahan
postur tubuh sehingga tubuh bsik-baik saja, dan
selanjutnya tidak mengakibatkan rasa tidak nyaman
dipunggung bagian bawah rasa pegal, mati rasa, dan
lemah kadangkala dialami pada daerah tangan
13. Wanita hamil tidak akan mengalami kompresi pada vena
illiaca dan vena cava inferior oleh uterus dimana dapat
menyebabkan meningkatkan tekanan vena dan
menurunnya aliran darah pada kaki, perubahan ini
menimbulkan oedema dan varises.
14. Kenaikan berat badan sering dialami ibu hamil selama
kehamilan berlangsung adalah hal yang tidak normal.
15. Ibu hamil memiliki reaksi yang ekstrem dan susana
hatinya kerap berubah dengan cepat selama hamil
adalah hal yang tidak normal
16. Diawal masa kehamilan Banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan
terhadap kehamilannya
17. Setiap wanita hamil tidak akan pernah memiliki sedikit
rasa konflik perasaan yang simultan, seperti cinta dan
benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan dalam
dirinya selama masa kehamilan
18. Ibu hamil tidak akan mengalami Perubahan fisik dan
meningkatnya hormon akan menyebabkan emosi
menjadi labil
19. Selama hamil perubahan yang dipengaruhi faktor
hormonal akan menyebabkan kestabilan emosi pada ibu
hamil
20 Selama hamil ibu akan memperlihatkan kecemasan, dan
kekhawatiran sebagai respon psikologis sebelum
menerima kehamilannya

7
Lampiran

MASTER TABEL HASIL PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG ADAPTASI MATERNAL PADA IBU HAMIL

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016

Akses Sumber
Pendidikan Pekerjaan Umur (Tahun) Graviditas Pengetahuan Kriteria
Informasi
Kode Nama
Tidak Primi Sekun Multi
Resp. Resp. Das Mene Ting Mendapat Skor
IRT Wiraswasta PNS < 20 20 - 35 > 35 Mendapat gravi digravi gravi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Benar B C K
ar ngah gi Informasi (%)
Informasi da da da

1 Ny. Mr SMA Wiraswasta 26 Dapat 4 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 12 60% √

2 Ny. St SD IRT 19 Dapat 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 11 55% √

3 Ny. Nj S1 PNS 36 Dapat 4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 85% √

4 Ny. Is SMA Wiraswasta 24 Dapat 4 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 11 55% √


SM
5 Ny. Rm IRT 37 Tidak 5 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 11 55% √
P
6 Ny. Al SMA IRT 32 Tidak 5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 15 75% √

7 Ny. Sn S1 PNS 36 Dapat 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 85% √

8 Ny. Ht SMA IRT 19 Tidak 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 10 50% √


SM
9 Ny. Rn IRT 28 Tidak 3 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 12 60% √
P
D
10 Ny. Nv PNS 39 Dapat 3 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85% √
III
11 Ny. As S1 PNS 34 Dapat 4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 15 75% √

12 Ny. Yn SMA Wiraswasta 27 Tidak 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 14 70% √

13 Ny. Sn SMA PNS 36 Dapat 5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14 70% √

14 Ny. Ga SMA Wiraswasta 22 Dapat 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 11 55% √

8
15 Ny. Vr SD IRT 36 Tidak 4 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 13 65% √

16 Ny. Dn SMA IRT 18 Tidak 2 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 9 45% √

17 Ny. mr S1 PNS 23 Dapat 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 17 85% √

18 Ny. Nn SMA IRT 25 Dapat 2 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 8 40% √

19 Ny. Rt SD IRT 37 Tidak 5 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 65% √

20 Ny. Dv SMA PNS 22 Dapat 2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 70% √

21 Ny. Sj SMA Wiraswasta 21 Dapat 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 11 55% √

22 Ny. Mn SMA IRT 26 Dapat 2 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 70% √

23 Ny. Tt SMA IRT 19 Tidak 2 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 10 50% √

24 Ny. Lp S1 PNS 27 Dapat 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80% √

25 Ny. Pt SMA IRT 30 Tidak 3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 70% √

26 Ny. Dt S1 PNS 26 Dapat 2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80% √

27 Ny. Ys SD IRT 39 Tidak 7 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 12 60% √

28 Ny. Vv SMA Wiraswasta 24 Dapat 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 14 70% √

29 Ny. Nl S1 PNS 23 Dapat 4 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 12 60% √

30 Ny. Ls SMA IRT 17 Dapat 2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 10 50% √


D
31 Ny. Ml PNS 37 Dapat 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 16 80% √
III
32 Ny. Ll SMA IRT 21 Dapat 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 10 50% √

33 Ny. sn S1 PNS 25 Dapat 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 14 70% √

34 Ny. Nr SMA Wiraswasta 22 Dapat 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 75% √


D
35 Ny. An PNS 36 Dapat 4 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 70% √
III
36 Ny. Rr SD IRT 37 Tidak 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 11 55% √

37 Ny. Er SMA IRT 24 Dapat 2 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 14 70% √

9
38 Ny. Hr S1 PNS 35 Dapat 4 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90% √

39 Ny. Kn SMA IRT 30 Dapat 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 14 70% √

40 Ny. Jn SMA Wiraswasta 34 Tidak 5 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 12 60% √

PN
41 Ny. Fn S1 25 Dapat 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 85% √
S
42 Ny. Dn SMA IRT 23 Dapat 4 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 13 65% √
SM
43 Ny. Rs IRT 20 37 Tidak 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 11 55% √
P
44 Ny. Hs SMA IRT 19 Dapat 2 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 8 40% √

45 Ny. Ul SMA IRT 19 Dapat 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 15 75% √


PN
46 Ny. In SMA 32 Dapat 4 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 13 65% √
S
PN
47 Ny. Sl S1 35 Dapat 2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 13 65% √
S
48 Ny. Zl SD IRT 36 Tidak 3 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 11 55% √

49 Ny. Im S1 IRT 26 Tidak 4 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16 80% √

50 Ny. Tn SMA Wiraswasta 19 Dapat 2 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 14 70% √


SM
51 Ny. ys IRT 38 Tidak 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 15 75% √
P
PN
52 Ny. Fn SMA 34 Dapat 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 11 55% √
S

10
di-

11
12
13
14

Anda mungkin juga menyukai