Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Pada Kondisi Rentan

Dosen : Nurqalby, SR. S.ST., M.Keb

“KEBUTUHAN KHUSUS PADA PERMASALAHAN PSIKOLOGIS”

KELOMPOK 2

1. ANDI TENDRI OLA


2. ANNISA
3. ANDI TENDRI WILYANI
4. SRI RAHAYU KILMAS
5. REZKI AYU

PERTANYAAN UNTUK KELOMPOK 2 BESERTA JAWABANNYA

1. HENDRIANI ISKANDAR DARI KELOMPOK 5

PERTANYAAN :
Jika korban pemerkosaan mengalami kehamilan bagaimna pendekatan kita sebagai seorang bidan
agar ibu tetap mempertahankan kehamilannya karena kita ketahui itu adalah kehamilan yg tdk di
inginkan

JAWABAN : di jawab oleh : ANDI OLA


Cara kita sebagai bidan melakukan pendekatan yaitu sebelum yang diketahui korban kehamilan
akibat pemerkosaan pasti akan malu untuk datang melakukan pemeriksaan jadi kita sebagai bidan
bisa melakukan pendekatan dengan cara melakukan kunjungan rumah korban dengan membangun
kedekatan dengan korban dengan cara mempercayai cerita yang di hadapiny, memberikan
dukungan bahwa korban mampu melewati kehamilanny ini, jg bekerja sama dengan keluarga dan
org terdekat korban untuk memberikan semangat dan mempercayai korban serta membantu korban
untuk melakukan pelaporan ke pihak berwajib tentang kondisi yg alami agar pelaku bisa di tangani
sedangkan untuk kehamilan kit sebagai bidan memberikan semangat agar ibu tetap
mempertahankan kehamilan dengan memberikan keyakinan bahwa anak yg dikandung itu tdk
bersalah dia memiliki hak untuk dilahirkan dan hidup

2. NURHIDAYAH DARI KELOMPOK 4

PERTANYAAN :
Jelaskan peran kita sebagian bidan dalam pendampingan penanganan psikologis terhadap stres
langsung, dan stres jangka panjang, pada korban yg dlm perawatan dirumah sakit, dan yg ada didesa.
dan jelaskan maksud dari kalimat suami boleh memukul tapi tdk boleh menyakiti dan melukai,
sedangkan kita sebagai istri di tegur dari segi verbal atau kata2 kadang sangat tersinggung

JAWABAN : di jawab oleh : ANNISA dan ANDI TENDRI WILYANI


Artinya, “Istri-istri yang kalian khawatirkan melakukan pembangkangan (tidak memenuhi hak suami),
maka nasehatilah mereka, diamkan mereka di tempat tidur, dan pukullah mereka. Bila mereka
menaati kalian, maka jangan kalian cari jalan untuk merugikan mereka.” (Surat An-Nisa’ ayat 34). Bila
terpaksa mengambil tindakan akhir dengan memukul, maka hanya dengan boleh pukulan yang
sangat ringan dalam rangka mendidik, seperti memukul dengan siwak atau sikat gigi dan semisalnya.
Bukan pukulan kriminal seperti pukulan yang mematikan, mengakibatkan cacat permanen, luka
berdarah atau patah tulang, membuat lebam, atau sangat menyakitkan. Demikian pula tidak boleh
memukul wajah dan bagian-bagian tubuh yang membahayakan, tidak boleh memukul di luar rumah,
tidak boleh memukul di satu bagian tubuh secara berulang-ulang. Sebelumnya tidak didahului oleh
permusuhan atau pertikaian antara suami istri. Bila sebelumnya sudah terjadi pertikaian, maka
suami tidak boleh memukul istri meskipun dalam rangka mendidiknya. Bila istri masih membangkang
atau tidak memenuhi hak suami, jalan satu-satunya adalah melaporkan kepada hakim, bukan main
hakim sendiri. Bila istri hanya akan jera dengan pukulan yang membahayakan maka suami sama
sekali tidak boleh memukul istri, baik pukulan yang ringan apalagi yang membahayakan dengan
alasan apapun.

TAMBAHAN PERTANYAAN DARI NURHIDAYAH :


Bagimana cara menangani stres jangka Panjang

JAWABAN : di jawab oleh ANDI TENDRI OLA


Yaitu merupakan gejala psikologis tertentu yang dirakan sebagai suatu trauma yang menyebabkan
korban memiliki rasa kuran percaya diri,konsep diri negatif,menutup diri dari pergaulan ,dan jg
reaksi seperti jantung berdebar² dan berkeringat berlebihan kemudian melakukan pendekatan pada
korban dan meberi dukungan dari pihak keluarga kepada korban pemerkosaan.

3. RISKA HAMSAH DARI KELOMPOK 3

PERTANYAAN :
Adakah tindakan Lain selain pemberian KB darurat untuk mencegah terjadinya kehamilan? Dan
bagaimana jika Ada salah satu korban yang kehamilannya telah berusia 5-6 bulan yg dimna
pelakunya adalah Ayah kandung/saudara kandung Dan ingin ingin melakukn Aborsi bagaimana
pendampingan yg dilakukan oleh Bidan.

JAWABAN : di jawab oleh : RESKI AYU dan HETTY KUSUMAWARDANI


Pencegahan kehamilan selain kb darurat sejauh pemahaman saya yg sering dilakukan cuman
kontrasepsi darurat saja, mgkin ada masukan dari teman lain mengenai tindakan pencegahan
kehamilan,terus untuk korban perkosaan yg kandungannya sdh berusia 5- 6 bulan, qt harus
memberikan semangat dan terus memotivasi untuk tetap menjalani hidup agar lebih baik
kedepannya,jg libatkan keluarga untuk tetap memberikan perhatian, jgn menambah beban fikiran
korban dgn memojokkan, qt jg sebaiknya menjalin kerja sama dengan lembaga perlindungan anak
dan perempuan agar bisa dilakukan pendampingan oleh konselor untuk melakukan komunikasi
teraupetik, bila perlu diarahkan jg untuk konsul ke dokter jiwa

Tambahan dari kak hetti mengenai KB darurat bisa dipasangkan IUD sebelum cukup 6 hari
pemerkosaan tujuan.y agar hasil konsepsi rusak dan mencegah implantasi

Anda mungkin juga menyukai