Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum Wr.

Wb

Yang terhormat ibu dan bapak guru serta teman teman yang saya
banggakan.Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur
kehadirat  Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat nya sehingga kita
semua dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal’afiat,tidak lupa juga
shalawat serta salam kita curahkan kehadiran junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW kepada para keluarganya,para sahabat,dan para
pengikutnya.Saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang di berikan
kepada saya untuk menyampaikan pidato yang bertema “Bahaya Merokok
Bagi Pelajar”Hadirin SekalianRemaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang
besar terhadap sesuatu,termasuk dalam hal mencoba merokok.Berdasarkan
hasil riset remaja di Indonesia semakin meningkat,bahkan bukan hanya
kalangan pria tetapi juga banyak kalangan wanita.Banyak factor yang
mempengaruhi pelajar ingin mencoba merokok diantaranya karena kurang
nya pengetahuan tentang bahaya merokok,perhatian dari orang tua,dari
lingkungan,rayuan teman,dan masih banyak lagi.Dengan kita merokok berarti
kita telah banyak memasukan beribu-ribu macam racun,yang dengan
perlahan akan menggerogoti tubuh kita lalu menimbulkan berbagai macam
penyakit,seperti:kanker paru-paru, kanker kandung kemih,kanker
kerongkongan,serangan jantung.Bagi wanita:kanker serviks,kanker
payudara,dan masih banyak lagi.Bagi pelajar mengakibatkan tidak
konsentrasi saat belajar,penuaan dini,penyakit jatung di usia muda, dan masi
banyak lagi.Hadirin SekalianTetapi jika kalian sudah menjadi perokok aktif
segera lah berhenti karna sangat berdampak buruk bagi keluarga anda dan
alam sekitar,dan Allah SWT juga melarang merokok karna meerupakan
kegiatan yang tidak berguna dan hanya membuang buang uang serta
waktu.Jika anda”Hidup Tanpa Rokok Berarti Hidup Tanpa Racun”Hadirin
SekalianDemikian lah yang dapat saya sampaikan,mohon maaf apabila ada
kesalahan kata karna kesempurnaan hanya dimiliki Allah SWT,semoga ini
dapat bermanfaat.Wassalamuaalaikum Wr.Wb

SAHRI RAMADHAN

Anda mungkin juga menyukai