OLEH:
NURHAENA PUTRI
NIM:70400118020
Nurhaena Putri
Nim : 70400118020
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Manajemen Asuhan
Terselesaikannya Tulisan Karya Ilmiah (KTI) ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang terlibat, sehingga pada kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis menghaturkan terima kasih yang
bentuk apapun baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini sehingga dapat diselesaikan. Untuk itu pada
2. Kepada Ibu Dr. dr. Syatirah, Sp(A), M.Kes sebagai Dekan Fakultas
Makassar.
iv
4. Kepada ibunda Anieq Mumthi’ah Alkautsar, S.ST.,M.Keb selaku
Makassar.
7. Kepada Ibunda dr. Rini Fitriani, M.Kes selaku penguji kompetensi yang
8. Kepada Bapak Prof. Dr. Kasjim Salenda, M.Ag selaku penguji agama
islam.
9. Kepada seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Kebidanan UIN
v
10. Kepada Puskesmas dan Petugas Kesehatan Puskesmas Antang Perumnas
11. Yang tercinta kedua orang tua saya, ayahanda Junaidi dan Ibunda
Amel, Aini, Nila, Bulan, dan Tika yang sangat berperan dalam
memberikan dukungan moral dan materi serta doa yang tulus tak
Umrah, Tika, Rini, Santi, Lia, Yati, Hasni, Nita yang selalu memberikan
13. Kepada Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang
telah membantu penulis baik itu secara langsung maupun tidak langsung
Akhir kata penulis berharap semoga apa yang telah penulis susun
dalam karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak khususnya
Nurhaena Putri
Nim : 70400118020
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ xi
vii
2. Tahapan Manajemen Kebidanan .............................................. 50
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP) ........................ 61
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran III : Surat Permohonan Izin Penelitian dari Universitas Islam Negeri
Perumnas
x
ABSTRAK
JURUSAN KEBIDANAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KARYA TULIS ILMIAH TAHUN 2021
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Sulistyawati, 2017:1). Masa nifas atau pospartum dimulai sejak 1 jam setelah
356).
bayinya yang bersifat krisis. Dalam memberikan pelayanan pada fase ini, bidan
2020: 7).
melahirkan pada jam, hari, dan minggu pertama setelah melahirkan, dan masa
ini merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi
setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada
24 jam pertama setelah persalinan, sangat tepat jika para tenaga kesehatan
memberikan perhatian yang tinggi pada masa nifas ini (Rahmiati, 2016: 2).
Dasar kesehatan pada ibu nifas yaitu paling sedikit 4 kali kunjungan
pada masa nifas yaitu kunjungan pertama (6-8 jam setelah persalinan),
1
2
ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru
pada saat kehamilan atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan disebut
dengan Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu umumnya terjadi akibat
komplikasi saat dan pasca kehamilan. Sekitar 75% dari total kasus kematian
tahun 2018, Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 305 per 100.000 kelahiran
hidup. Penyebab kematian ibu sangatlah beragam, akan tetapi kematian ibu di
pendarahan (31%) hipertensi (26%) dan lain-lain (29%) dan target AKI
Indonesia pada tahun 2030 diharapkan akan menurun menjadi 131 per 100.000
Masa nifas merupakan masa yang rawan karena ada beberapa resiko
postpartum, derpresi masa nifas, dan infeksi masa nifas. Diantara resiko
tersebut ada dua yang paling sering mengakibatkan kematian pada ibu nifas,
dengan kematian ibu adalah komplikais pada kehamilan, persalinan dan nifas
3
tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu.75 % kematian ibu pada masa
nifas biasanya disebabkan oleh perdarahan masa nifas dan infeksi nifas.
terjadi karena pelayanan pada masa nifas yang masih jauh dari sempurna.
Faktor penyebab lainnya yaitu daya tahan tubuh yang kurang, perawatan nifas
yang kurang baik, kurang gizi atau mal nutrisi, anemia, hygiene yang kurang
besar dari kematian ibu (80%) terjadi dalam waktu 4 jam setelah persalinan,
menandakan bahwa ini adalah kejadian yang berkaitan erat dengan persalianan
masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena itu masih banyak ibu atau
wanita yang sedang hamil atau masa nifas belum mengetahui tentang tanda-
tanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan oleh masuknya kuman
penyakit kedalam alat kandungan, dimana kuman tersebut datang dari luar
asuhan kebidanan ibu nifas pada 6 jam s/d 6 hari postpartum pada tanggal 29
penatalaksanaan (SOAP) yang dilakukan pada ibu nifas. Laporan ini diperoleh
ibu tidak mengalami komplikasi dalam masa nifasnya tetapi hanya keluhan
fisiologis yang dialami ibu seperti mules pada perut ibu, nyeri pada luka
2019 jumlah persalinan normal sebesar 222 jiwa, pada tahun 2020 terjadi
peningkatan yaitu 268 jiwa, pada bulan Januari-April 2021 jumlah persalinan
45 jiwa. Berdasarkan jumlah ibu yang dirawat di ruang nifas dari berbagai
kasus fisiologi maupun patologi seperti kasus bendungan ASI, infeksi dan
perdarahan. Pada tahun 2019 sekitar 15% dari jumlah persalinan normal yaitu
222 jiwa dan pada tahun 2020 sekitar 20% dari jumalah persalinan normal
untuk melalui masa nifas yang normal. Ibu yang mengalami persalinan normal
dioptimalkan asuhannya agar dapat mengalami masa nifas yang normal pula.
abnormal. Ibu yang mendapat komplikasi pada saat persalinan harus diberikan
keadaan patologis.
dan proses yang difasilitasi melalui kemitraan perempuan dan bian. Hal ini
hubungan dengan ibu selama kehamilan, memberikan asuhan yang aman, dan
secara individu medukung ibu selama persalinan dan kelahiran, serta serta
memberikan asuhan yang komprehensif untuk ibu dan bayi baru lahir selama
ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB).
Hal ini merupakan suatu fenomena yang mempunyai pengaruh besar terhadap
masa nifas menjadi acuan untuk melakukan perawatan masa nifas yang tepat.
Perawatan nifas yang tepat akan memperkecil risiko kelainan atau bahkan
kematian ibu nifas. Kenyamanan ibu saat masa nifas termasuk dalam asuhan
6
sayang ibu yang sangat penting untuk dilakukan oleh seorang bidan. Selain itu
penanganan nifas yang benar dan memastikan semua proses nifas dalam batas
normal akan membantu menurunkan resiko patologi pada ibu nifas sehingga
melakukan asuhan yang tepat kepada ibu nifas olehnya penulis tertarik untuk
Fisiologis.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2021.
2021.
2021.
7
2021.
Tahun 2021.
Tahun 2021.
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
3. Manfaat Ilmiah
Fisiologis.
4. Manfaat Institusi
Fisiologis.
D. Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Kasus
meliputi:
antara lain:
9
a. Anamnesa
Melakukan tanya jawab atau diskusi dengan ibu, suami, keluarga dan
b. Pemeriksaan fisik
sistematis yaitu secara berurut yang dimulai dari kepala sampai kaki
c. Pengkajian psikososial
respon terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi ibu terhadap
3. Studi Dokumentasi
4. Diskusi
TINJAUAN TEORI
kondisi sebelum hamil. Masa dimulai setelah plasenta lahir dan sebagai
10
11
hamil, masa nifas ini berlangsung 6 minggu (Nulhakim & Yuliana, 2020:
5).
keluar dari rahim seorang wanita yang baru setelah selesai melahirkan.
Tentu saja darah ini paling mudah dikenali, karena penyebabnya yang
sudah pasti, yaitu adanya proses sebuah persalinan. Syaikh Ibnu Utsaimin
Mayoritas sahabat seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib,
Ibnu Abbas, Aisyah, Ummu Salamah r.a dan para ulama seperti Abu
“para wanita yang nifas di zaman Rasulullah SAW, mereka duduk (tidak
shalat) setelah nifas mereka selama 40 hari atau 40 malam” (HR. Abu
Daud no. 307, At-Tirmidzi no. 139 dan Ibnu Majah no. 648).
maupun bayinya.
sehat.
budaya khusus.
Masa 2 jam setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
suhu.
keadaan normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak
ada demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat
2).
1) Uterus
dipecahkan.
(lisosim).
melalui ginjal.
hari ke-10, uterus hampir tidak dapat dipalpasi atau bahkan tidak
terpalpasi.
15
Tabel 2.1
Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusio
2) Serviks
hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada
hamil.
2015: 60).
4) Pengeluaran lochea
padasetiap wanita.
plasenta.
5) Perenium
maju.
tonus oto perineum, maka pada masa nifas perlu dilakukan senam
1) Suhu
2) Denyut Nadi
Nadi dalam keadaan normal selama masa nifas kecuali karena pengaruh
Denyut nadi dan curah jantung tetap tinggi selama jam pertama setelah
3) Pernapasan
4) Tekanan Darah
1) Curah Jantung
2) Volume Darah
3) Sistem Hematologi
tingkatan ini akan dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi wanita
haemoroid, laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar kembali teratur
1) Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut
f. Fisiologi Laktasi
1. Fisiologi Laktasi
sinus lactiferous.
ASI akan disimpan. Pada saat bayi menghisap, ASI didalam sinus
tertekan keluar ke mulut bayi. Gerakan ASI dari sinus ini dinamakan
let down refleks atau “pelepasan”. Pada akhirnya, let down dapat
22
beberapa masalah, baik masalah pada ibu maupun bayi. Pada sebagian
ibu yang tidak paham masalah ini, kegagalan menyusui sering dianggap
Retakan pada puting susu dapat sembuh sendiri dalam waktu 48 jam.
2) Puting susu terpapar oleh sabun, krim, ataupun zat iritan lain
3) Moniliasis pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu.
pompa karena nyeri atau bayi disusukan lebih dulu pada puting
membersihkan payudara.
menggunakan sabun.
payudara.
biarkan kering.
10) Bila terasa sangat sakit boleh minum obat pengurang rasa sakit
a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan
tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh
bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut
Perlekatan benar
26
Perlekatan salah
menyebabkan ibu yang berada dalam masa nifas menjadi sensitif terhadap
baginyadan oleh kecemasan akan bayi, suami atau anak-ankanya yang lain.
“4th day blues (kemurungan hari ke empat)” sering terjadi dan banyak ibu
yang baru pertama kali, hanya karena masalah yang sering sepele. Sebagian
ibu merasa tidak berdaya dalam waktu yang singkat, namun perasaan ini
ibu.
27
1. Taking In
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan, ibu baru pada umumnya
2. Taking Hold
Periode ini berlangsung pada hari 2-4 post partum ibu menjadiorang tua
yang sukses dengan tanggung jawab terhadap bayinya. Pada masa ini ibu
3. Letting Go
Periode yang biasanya terjadi setiap ibu pulang ke rumah, padaibu yang
bersalin di klinik dan sangat berpengaruh pada waktu dan perhatian yang
Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada fase ini
nifas adalah periode 6-8 minggu postpartum yang merupakan masa dimana
ibu menyesuaikan diri secara fisiologis dan psikososial untuk menjadi ibu.
Respon emosi yang dialami mungkin sangat kuat dan penuh semangat, baik
pada ibu yang sudah pernah mengalaminya maupun pada ibu baru.
28
menyusu, tidur, dan menangis. Ibu baru cenderung mudah kesaldan sangat
merasa tertekan dan mudah marah oleh hal-hal atau kesalahan yang kecil.
kembali normalitas ibu adalah kemampuan ibu untuk dapat tidur dengan
nyenyak ketika malam, karena sejak menyusui pola tidur berubah mengikuti
pola menyusu bayi, ibu sering terbangun pada malam hari, karena
menyusui. Hal ini tampaknya akan dapat dicapai pada saat bayi juga mulai
menjadi lebih responsif. Namun perasaan sangat lelah dapat timbul pada ibu
makanan pendamping lain selain ASI. Oleh Postnatal blues atau istilah lain
biasanya terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 post partum, tetapi kadang dapat
1) Sedih.
5) Tidak sabar.
7) Sensitif.
Jika hal ini dianggap ringan, keadaan ini bisa menjadi serius dan
dapat berlanjut menjadi depresi dan psikosis postpartum. Banyak ibu yang
ada hal yang salah namun mereka sendiri tidak mengetahui penyebabnya.
perhatian dan dukungan yang baik baginya, serta yakinkan padanya bahwa
ibu adalah orang yang berarti bagi keluarga dan suami. Hal yang terpenting
Dalam asuhan masa nifas Bidan memiliki peran penting, hal ini
dikarenakan Bidan memahami kondisi ibu pada saat masa nifas. Berikut ini
nyaman.
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas (Sari &
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit 4 (empat)
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada ibu nifas.
Tabel 2.2
Frekuensi Kunjungan Masa Nifas
Gizi pada ibu nifas berkaitan erat dengan produksi air susu yang
bayi mudah sakit dan mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial
ansich yang tidak ada kaitannya dengan nilai-nilai spiritual. Bahkan ada
juga yang tidak peduli dengan sesuatu yang dimakannya baik dari sisi
َ ُ ُ ْ ُ َّ َ َ َ أ َ ِ َ َ َٰ ا َ ا َّ ْ ُ ُ ُ َّ َ ُّ َ َٰٓ َ
َٰ
ِ يأيها ٱنلاس ُكوا مِما ِِف ٱۡلۡرض حلٗل طيِبا وَل تتبِعوا خطو
ت
ُ َ ُ َّ َٰ َ َّ أ
ٌ ّو ُّمبٞ ك أم َع ُد
نيِ ٱلشيط ِ ِۚن إِنهۥ ل
Artinya :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu” (Q.S. al-Baqarah: 168).
makanan yang statusnya halal akan tetapi tidak thayyib. Demikian pula
sebaliknya, makanan yang secara zatnya thayyib, akan tetapi tidak halal.
mencari rezeki.
pepaya muda dan sayur daun kelor. Mengkonsumsi sayur daun katu
muda dan sayur daun kelor masih jarang dilakukan oleh ibu-ibu
dan vitamin yang cukup, pedoaman umum yang baik untuk diet adalah
3) Pil zat besi/Fe harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
5) Minum sedikitnya 3 liter air (± 8 gelas) setiap hari (anjurkan ibu untuk
b. Ambulasi
yang dilakukan ibu post partum sejak hari pertama melahirkan (dilakukan
1) Pada ibu dengan post partum normal ambulasi dini dilakukan paling
tidak 6-12 jam post partum, sedangkan pada ibu dengan partus sectio
duduk dan apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan
c. Eliminasi
sampai hari ke-5 post partum karena volume darah ekstra yang
Sebaiknya, ibu tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit
37
kadung kemih biasanya akan pulih kembali dalam 5-7 hari post
partum. Ibu harus berkemih spontan dalam 6-8 jam post partum. Pada
ibu yang tidak bisa berkemih motivasi ibu untuk berkemih dengan
buang air besar dengan lancar. Sebaiknya pada hari kedua ibu sudah
bisa buang air besar. Jika sudah pada hari ke tiga ibu masih belum bisa
BAB.
38
1) Perawatan Perenium
setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah
disetrika.
c) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
d) Setiap kali selesai BAB dan BAK sarankan ibu untuk mengganti
2) Pakaian
pakaian dalam agar tidak terjadi iritasi pada daerah sekitarnya akibat
lochea.
3) Kebersihan rambut
pengering rambut.
4) Kebersihan kulit
hamil akan di keluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk
ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
5) Perawata payudara
bersihkan areola dengan air susuibu (ASI) setalah itu barulah bayi
disusui.
ibu, agar menyusui anaknya paling tidak selama enam bulan atau
penyusuannya.
d. Istirahat
melahirkan. Kebutuhan tidur rata-rata orang dewasa 7-8 jam per 24 jam.
e. Seksual
waktu 6-8 minggu. Secara fisik hubungan suami istri aman dilakukan
saat darah merah berhenti, dan ibu dapat memasukan 1 atau 2 jari ke
dalam vagina tanpa rasa sakit. Sebaiknya hubungan seksual dapat ditunda
42
hingga 40 hari setelah persalinan karena pada saat itu diharapkan organ-
maka tidak boleh dilakukan juga saat nifas salah satunya yaitu
bersetubuh atau berhubungan suami istri seperti Firman Allah SWT pada
Artinya :
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh
itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan
Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
f. Kontrasepsi
berikutnya dengan jarak minimal 2 tahun. Maka dari itu sangat tepat jika
pada masa nifas ibu sudah diberikan KIE terkait dengan penggunaan
atau melawan dan “konsepsi” yaitu pertemuan antara sel telur yang
kontrasepsi.
Qashas ayat 77 :
44
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُّ أ ُ َّ ك َ َٰ َ َ ٓ َ
َۖٱِلن َيا خرة َۖ وَل تنس ن ِصيبك مِن َّ ٱَّلل
ِ ٱِل َار ٱٓأۡل َو أٱب َتغِ فِيما ءاتى
َّ َّ ِ َ أ
َٱَّلل َ َ َ َ َ ٓ َ أ َ َ َّ ُ َ أ َ َ َ َ أ أ أ ََ
ِۖ سن كما أحسن ٱَّلل إَِلك َۖ وَل تبغِ ٱلفساد ِِف ٱۡل
ۡرض إِن ِ وأح
َ ُ ُّ أ أ
َ س ِد
ين ِ ب ٱل ُمف َِل ُي
Artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.”
g. Senam Nifas
nifas seperti terjadi perdarahan yang bersifat lanjut dan kelancaran proses
ototperut dan panggul menjadi normal. Ibu merasa lebih kuat dan ini
Tabel 2.3
Prosedur Tindakan Senam Nifas
No Langkah Gerakan
1 Berbaring dengan lutut di tekuk.
Tempatkan tangan diatas perut di
bawah area iga-iga. Napas dalam dan
lambat melalui hidung dan kemudian
keluarkan melalui mulut.
2 Berbaring terlentang, lengan
dikeataskan diatas kepala, telapak
terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri
sedikit dan regangkan lengan kanan.
Pada waktu yang bersamaaan
rilekskan kaki kiri dan regangkan
kaki kanan.
3 Berbaring terlentang. Kedua kaki
sedikit diregangkan. Tarik dasar
panggul, tahan selama tiga detik dan
kemudian rileks.
4 Memiringkan panggul. Berbaring,
lutut ditekuk. Kencangkan otot-otot
perut sampai tulang punggung
mendatar dan kencangkan otot-otot
bokong tahan 3 detik kemudian
rileks.
5 Berbaring terlentang, lutut ditekuk,
lengan dijulurkan ke lutut. Angkat
kepala dan bahu kira-kira 45 derajat,
tahan 3 detik dan rilekskan dengan
perlahan.
6 Posisi yang sama seperti diatas.
Tempatkan lengan lurus di bagian
luar lutut kiri.
7 Tidur terlentang, kedua lengan di
bawah kepala dan kedua kaki
diluruskan. angkat kedua kaki
sehingga pinggul dan lutut mendekati
badan semaksimal mungkin. Lalu
luruskan dan angkat kaki kiri dan
kanan vertical dan perlahan-lahan
turunkan kembali ke lantai.
46
dimana angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan di negara maju yaitu 1 dari
5000 perempuan.
besar terutama terjadi pada fase persalinan, nifas maupun postpartum. Pada
komplikasi yang menyertai ibu. Pengenalan lebih dini, maka akan mampu
penyulit atau komplikasi inilah yang dikenal dengan istilah tanda bahaya,
yang harus mampu dideteksi oleh bidan, dan mampu dilakukan pengambilan
keputusan klinis yang tepat. Tanda-tanda bahaya masa nifas antara lain:
48
1. Perdarahan vagina yang luar biasa dan tiba-tiba bertambah banyak atau
lebih dari darah haid biasa atau hingga ganti pembalut 2x selama ½ jam.
4. Sakit kepala yang terus menerus, sakit ulu hati dan masalah
penglihatan.
8. Merasa sangat letih, sedih dan tidak mampu mengasuh bayi dan dirinya
anak pada masa remaja, pra konsepsi, kehamilan, persalinan, nifas dan
lahir, bayi, balita dan anak pra sekolah. Maka asuhan kebidanan nifas
atas masalah dalam bidan kesehatan pada masa nifas ( Kemenkes RI,
2018: 273).
kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu,
kondisi klien. Yang terdiri dari data subjektif dan data objektif. Data
riwayat kesehatan dan tidak adanya keluhan ibu seperti ibu tidak
nifas, melihat riwayat lab ibu sebelumnya baik riwayat saat hamil
keras dan bundar, tinggi fundus atau involusi uteri turun 1 cm/ hari,
ada tanda-tanda infeksi pada luka jahitan, pada anus tidak ditemukan
dan varises. Jadi pada ibu nifas normal akan didapatkan hasil dari
psikologis ibu juga sangat penting. Ibu nifas yang baru saja melewati
ْ َّ َّ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َّ َٰ َ َٰ َ َ َ َ أ ْ أ َ َ َ َ َ أ
ت وتواصوا بِٱۡل ِق وتواصوا ِ إَِل ٱَّلِين ءامنوا وع ِملوا ٱلصلِح
ۡبَّ أ
ِ بِٱلص
Artinya :
normal dan tidak berbau. Kebutuhan pada ibu nifas dengan nifas
fisik maupun psikologisnya agar masa nifas yang ibu jalani terasa
53
َ َّ َ َ أ َ ُ ُ ٌ َ َ َ َ َ ََ َ َ
ِ جيب دعوة ٱِل
اع إِذا ِ ِإَوذا سألك عِبادِي ع ِّن فإ ِ ِّن ق ِريبَۖ أ
َ ُ َّ َ ْ أ أ ْ ُ َ َ َ َأَ أ
يبوا ِِل َوَلُؤم ُِنوا ِِب ل َعل ُه أم يَ أرش ُدون ِ دَع ِنِۖ فليست
ج
Artinya :
nifas dan berserah diri kepada Allah SWT jika suatu saat nanti
terjadi hal-hal yang tidak diinginka dalam proses masa nifas ibu dan
54
َت َو َعلَ أي َها ما ٱَّلل َن أف اسا إ ََّل ُو أس َع َها َۚ ل َ َها َما َك َس َب أ َ ُ َ
ُ َّ كل ِ ُف َل ي
ِ
أ َ َ َ أ َ َّ َ َ ُ َ أ َ ٓ َّ َ ٓ َ أ َ أ َ أ َ َ َّ َ َ َ َ أ أ
سينا أو أخطأنا َۚ ربنا وَل َت ِمل ِ خذنا إِن ن ِ ٱكتسبتَۗ ربنا َل تؤا
َِين مِن َق أبل ِ َنا َۚ َر َّب َنا َو ََل َُتَم أل َنا ما
َ َّ َ َ ُ َ َ َ أ َ ٓ أ ا َ َ َ َ أ
ِ علينا إِۡصا كما َحلتهۥ لَع ٱَّل
َنت َم أولَىَٰناَ َ َح َنا َٓۚ أ
َ أ ُ َ َّ َ أ أ َ َ َ أ َ أ
َل َطاقة نلَا بِهَِۖۦ وٱعف عنا وٱغفِر نلا وٱر
َ ََ َ
َ كَٰفِر َ َ ُ أ َ ََ أَ أ أ
ين ِ فٱنُصنا لَع ٱلقو ِم ٱل
Artinya :
dengan doa ini adalah kisah Ummu Salamah Radiallahu Anha yang
55
ِ ِّت ْالقُلُو
ب ُمق ِلِّب يا ْ دِي ِنك علىق ْل ِبى ث ِب
Terjemahnya :
ubah. Ada kalanya hati itu kuat dan tegar dan ada kalanya juga hati
itu lemah, gelap, dan bahkan keras sehingga sulit untuk menerima
Memiliki hati tenang tentu menjadi harapan setiap orang. Salah satu
qulub.
keras pada payudara, infeksi terutama pada ibu yang memiliki luka
dan mentukan tindakan atau asuhan yang akan diberikan kepada ibu
bersifat rujukan.
menyeluruh)
yang berbau busuk, rasa nyeri hebat pada perut bagian bawah atau
daerah vulva dengan bersihsetiap selesai BAK dan BAB atau setiap
(Syaflindawati, 2017).
yang sering terjadi pada masa nifas yaitu post partum blues/baby
blues kondisi yang di mana ibu merasa tidak mamapu atau sanggup
selama 40 hari atau 40 malam.” (HR. Abu Daud no. 307, At-
Tirmidzi no. 139 dan Ibnu Majah no. 648). Dan larangan lainnya
atau asuhan yang diberikan ibu dapat diridhoi dan bermanfaat bagi
normal, proses laktasi lancar, tidak ada tanda bahaya yang timbul,
psikologis mayor yang bersifat emosi, dan suasana hati ibu tampak
menyusu, tidur, dan menangis. Ibu baru cenderung mudah kesal dan
tubuh maupun ekspresi ibu seperti ibu berperan aktif dan merasa
dengan persaan senang dan tidak ada penolakan sikap ibu untuk
bersyukur atas apapun hasil yang diterima, jika hasil asuhan yang
kita berikan kepada ibu sesuai dengan harapan kita harus bersukur
kepada-Nya dan jika tidak sesuai harus tetap bersyukur, bersabar dan
menjadi lebih baik dan tidak berkecil hati. Karena setiap kejadian
a. S: Subjektif
b. O: Objektif
c. A: Assesment
1) Diagnosis/Masalah
d. P: Planning
Soap ini dilakukan pada asuhan tahap berikutnya, dan atau pada
Planning dalam kunjungan pada ibu dengan kasus post partum fisiologis
yaitu :
spiritual.
3 jari di bawah pusat dan tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada
penuh.
fundus sudah tidak teraba lagi ,tidak ada cairan vagina yang bau (lochea),
keadaan ibu saat ini yang telah melalu proses masa nifasnya dengan
STUDI KASUS
TAHUN 2021
No Register : 04XXX
1. Identitas Istri/Suami
67
68
2. Keluhan Utama
a. Ibu baru saja selesai bersalin yaitu tanggal 04 Oktober 2021 pukul 11.45
WITA.
c. Ibu merasa sedikit nyeri pada luka jahitan perenium bila bergerak dan
berjalan.
a. Riwayat Kehamilan
keguguran sebelumnya.
b. Riwayat Persalainan
pembukaan 7 cm.
69
sendiri.
terdapat ruptur pada perenium dengan derajat tingkat II, lama kala III
± 5 menit.
seperti sakit kepala hebat, nyeri perut hebat, kejang, bengkak pada
militus dll.
7. Riwayat Menstruasi
tahun, siklus haid 28 hari, lamanya haid 6-7 hari, dan ibu tidak merasakan
a. Nutrisi
Pola makan teratur dengan frekuensi 3 kali sehari dengan jenis makanan
minum ibu 6-8 gelas/ hari dan tidak ada pantangan makanan yang
dijalani ibu.
b. Eliminasi
BAK 5-6 kali/ hari, berwarna kuning muda dengan bau khas amoniak
dan BAB 1-2 kali/ hari konsistensi lembek dan tidak ada masalah.
c. Istirahat/ Tidur
Ibu tidur pada siang hari ± 2 jam/ hari dan tidur pada malam hari ± 6-8
jam/ hari.
d. Personal Hygiene
seminggu dengan menggunakan sampo, ibu sikat gigi 2 kali sehari, ibu
71
mengganti pakaian 3 kali sehari dan pakaian dalam 4 kali sehari atau
setiap dirasa lembab/ basah. Ibu menggati pembalut 3-4 kali/ hari.
f. Ibu dan suami beragama islam dan selalu taat dalam menjalankan
4) Suhu : 36,7 ºC
72
a. Wajah
b. Mata
tidak ikterus
c. Leher
jugularis
d. Payudara
e. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, tampak linea nigra dan streae livid
Palpasi : Kontraksi baik teraba keras dan bundar, TFU 1 jari di bawah
f. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada varises, terdapat luka jahitan dan masih basah,
g. Anus
h. Eksteremitas
AKTUAL
b. Ibu merasa sedikit nyeri pada luka jahitan perenium bila bergerak dan
berjalan.
berada 12 cm di atas simfisis pubis dan pada hari ke-7 sekitar 5 cm di atas
simfisispubis. Pada hari ke-10, uterus hampir tidak dapat dipalpasi atau
c. Lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Lochea mempunyai bau amis (anyir), meskipun tidak
rubra (Cruenta), keluar pada hari 1-2 pasca persalinan, berwarna merah
d. Nyeri perenium (perineal pain) merupakan nyeri yang terjadi pada badan
perenium (perineal body), daerah otot dan jaringan fibrosa yang menyebar
dari simpisis pubis samapi ke coccygis oleh karena adanya robekan yang
terjadi baik secara disenagja ataupun ruptur spontan (Utami, 2015: 30).
POTENSIAL
Postpartum
a. Ibu baru saja selesai bersalin dan ini merupakan postpartum hari pertama
a. Pada masa nifas seorang ibu rentang terhadap infeksi sehingga harus
dapat berjalan normal. Ibu harus rajin mengganti pembalut dan pakain
dalam agar vagina tidak lembab yang dapat berisiko terjadinya infeksi
(Syaflindawati, 2017).
dapat terjadi pada hari ke dua atau ke tiga ketika payudara telah
yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu, produksi
kurang baik dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui
(Walyani, 2015).
seharusnya yaitu uterus teraba keras dan bundar serta kontraksi ini lama
lunak, tidak bergerak, tidak berkurang ukurannya dan tinggi fundus tidak
plasenta dari dinding rahim akan tetapi jika darah yang keluar lebih dari
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera, kolaborasi
atau rujukan.
E. LANGKAH V: RENCANA/INTERVENSI
perdarahan postpartum
alami
(60-90 mmHg)
d. Suhu : 36,5ºC-37,5ºC
busuk
sedang dialami
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan
tindakan.
2. Jelaskan kepada ibu penyebab nyeri jahitan luka perenium yang dialaminya
Rasional: Dengan ibu mengetahui penyebab nyeri yang dirasakan ibu sudah
involusi.
5. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan jelaskan keadaan yang sedang
dialaminya.
b. Istirahat/Tidur
Anjurkan ibu istirahat yang cukup tidur 7-8 jam per 24 jam/hari
proses melahirkan.
c. Personal Hygiene
pasta gigi. Mengganti pakaian dalam setiapa kali dirasa lemabab atau
basah, mengganti pembalut 3 kali sehari atau setiap kali dirasa sudah
penuh.
involusio uteri.
9. Ajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar, posisi menyusui serta
mengetahui teknik dan posisi menyusui yang benar, bayi dapat lebih baik
10. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya tanpa dijadwalkan (on demand)
12. Jelaskan dan anjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual
Rasional: Setelah melahirkan atau pada masa nifas mulut rahim masih
ketika mulut rahim masih terbuka akan mengakibatkan kuman dan bakteri
yang hidup diluar bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan
menyebabkan infeksi.
Rasional: Agar ibu dapat melakukan secara mandiri dan untuk membatu
14. Jelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi pada luka jahitan
dini adanya infeksi pada luka jahitan sehingga ibu bisa mengambil tindakan
lebih lanjut.
81
sebelum kembali kerumah ibu dapat memikirkan KB apa yang akan dipakai
kedua pasangan.
16. Jelaskan dan anjurkan ibu untuk meminum obat analgetik dan zat besi
Rasional: Obat analgetik dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami ibu, zat
atau support kepada ibu terkait dengan perubahan fisiologis yang terjadi
18. Anjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah SWT.
Rasional : Dengan melakukan pendekatan diri kepada Allah SWT ibu akan
semuanya adalah berkah dan suatu anugrah yang diberikan Allah SWT dan
82
kemampuannya.
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri pada luka jahitan perenium yang
uterus baik dengan teraba keras dan bundar, dan tampak adanya pengeluaran
yang dialaminya merupakan suatu perubahan yang normal baik secara fisik
(sayur bayam, kelor) yang mengandung banyak zat besi dan memenuhi
cairan dalam tubuh yaitu minum air putih 7-8 gelas/ hari atau 2 liter/ hari.
b. Istirahat/Tidur
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup yaitu tidur siang ± 2 jam/ hari
c. Personal Hygiene
pasta gigi. Mengganti pakaian dalam setiapa kali dirasa lemabab atau
basah, mengganti pembalut 3 kali/ hari atau setiap kali dirasa sudah
penuh
7. Menganjurkan ibu mencuci daerah vulva dengan cara dibersihkan dari arah
depan ke belakang hingga bersih dilakukan setia selesai BAK dan BAB
Hasil: Terlaksana, ibu miring ke kanan dan kiri di atas tempat tidur dan ibu
9. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar, posisi saat
menyusui serta cara perawatan payudara yang baik dan benar. Serta
daerah areola dan puting susu ibu untuk mencegah puting susu lecet dan
melakukan masase
yang diperagakan.
demand) atau setiap 2 jam secara bergantian pada payudra kanan dan kiri
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan ibu bersedia
11. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat yaitu dengan membersihkan
menggunakan kasa atau kain bersih dengan air DTT atau air bersih anpa
dibubuhi apapun seperti bedak, salep, betadin, dll. Serta biarkan tali pusat
terus terbuka.
minggu setelah persalinan karena saat masa nifas, mulut rahim masih
terbuka maka akan beresiko karena mengakibatkan kuman dan bakteri yang
85
hidup diluar bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan menyebabkan
infeksi
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan bersedia
melakukannya.
13. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus dengan cara meletakkan
tangan di perut bagian bawah ibu dan merangsang uterus dengan gerakan
Hasil: Ibu dan keluarga mengerti dan keluarga juga bersedia membantu ibu
untuk melakukannya.
14. Memberikan konseling tentang KB secra dini yaitu alat kontrasepsi yang
Hasil: Ibu mengerti dan akan mediskusikan terlebih dahulu dengaan suami.
15. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi pada luka jahitan
tersebut.
16. Menganjurkan ibu untuk meminum obat yang telah diberikan oleh tenaga
kesehatan
a. Asam Mafenamat
b. Tablet Fe
yang terjadi pada proses masa nifasnya sehingga ibu dapat berdaptasi
dengan baik
Hasil : Ibu mengerti dan merasa senang dengan dukungan yang diberikan
18. Menganjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah
Allah yang dapat dilakukan pada saat nifas seperti berdzikir, bersholawat,
selalu berdoa.
1. Masa nifas di hari pertama berlangsung secra normal dan tidak ditemkan
d. Ada pengeluaran lochea rubra, tidak berbau dan berwarna merah segar
4) Suhu : 36,7 ºC
g. Ibu bersedia melakukan anjuran dan telah mengerti apa yang telah
h. Ibu mengerti dan bersedia melakukan ajaran yang telah diberikan seperti
perawatan tali pusat bayi, cara menyusui dan perawatan payudara, cara
i. Ibu selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dilihat dari ibu yang
Dari hasil pemeriksaan atau observasi tidak ada tanda-tanda bahaya atau
kelainan yang ditemukan. Dan hasil pemeriksaan kondisi ibu dalam batas
normal.
88
No Register : 04XXX
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
1. Ibu mengatakan ini merupakan anak pertamanya dan tidak pernah keguguran
sebelumnya.
5. Ibu merasa sedikit nyeri pada luka jahitan perenium bila bergerak dan berjalan.
10. Ibu mengatakan dari pihak keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
2. Kesadaran komposmentis
d. Suhu : 36,7 ºC
a. Wajah
b. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan onjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterus
c. Leher
Palpasi : Tidak ada pembrsaran kelenjar thyroid, linfe dan vena jugularis
d. Payudara
areola mammae
Palpasi : Tidak ada eodema dan nyeri tekan, tampak pengeluaran kolostrum
e. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, tampak linea nigra dan streae
livid
Palpasi : Kontraksi baik teraba keras dan bundar, TFU 1 jari di bawah
f. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada varises, terdapat luka jahitan dan masih basah, tampak
g. Anus
h. Eksteremitas
ASSESSMENT (A)
PLANNING (P)
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri pada luka jahitan perenium yang
perlukaan dan akan sembuh seiring dengan penyembuhan luka yang biasanya
6-7 hari
4) Suhu : 36,7 ºC
Hasil: Terlaksana, dan didapatkan TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus
baik dengan teraba keras dan bundar, dan tampak adanya pengeluaran lochea
dialaminya merupakan suatu perubahan yang normal baik secara fisik maupun
secara psikologis
(sayur bayam, kelor) yang mengandung banyak zat besi dan memenuhi
cairan dalam tubuh yaitu minum air putih 7-8 gelas/ hari atau 2 liter/ hari.
b. Istirahat/Tidur
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup yaitu tidur siang ± 2 jam/ hari dan
c. Personal Hygiene
sampo, dan menyikat gigi 3 kali/ hari dengan memakai pasta gigi.
Mengganti pakaian dalam setiapa kali dirasa lemabab atau basah, mengganti
7. Menganjurkan ibu mencuci daerah vulva dengan cara dibersihkan dari arah
depan ke belakang hingga bersih dilakukan setia selesai BAK dan BAB
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi secara dini seperti berjalan kaki
Hasil: Terlaksana, ibu miring ke kanan dan kiri di atas tempat tidur dan ibu
9. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar, posisi saat menyusui
serta cara perawatan payudara yang baik dan benar. Serta memberitahukan ibu
sebelum dan seseudah menyusui oleskan sedikit ASI di daerah areola dan
puting susu ibu untuk mencegah puting susu lecet dan melakukan masase
Hasil: Ibu mengerti dan sedang mempraktekan atau mengikiti tekni/cara yang
diperagakan.
10. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya tanpa dijadwalkan (on demand)
atau setiap 2 jam secara bergantian pada payudra kanan dan kiri
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan ibu bersedia
11. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat yaitu dengan membersihkan
menggunakan kasa atau kain bersih dengan air DTT atau air bersih anpa
dibubuhi apapun seperti bedak, salep, betadin, dll. Serta biarkan tali pusat terus
terbuka.
12. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 6 minggu
setelah persalinan karena saat masa nifas, mulut rahim masih terbuka maka
akan beresiko karena mengakibatkan kuman dan bakteri yang hidup diluar bisa
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan bersedia
melakukannya.
13. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus dengan cara meletakkan
tangan di perut bagian bawah ibu dan merangsang uterus dengan gerakan
Hasil: Ibu dan keluarga mengerti dan keluarga juga bersedia membantu ibu
untuk melakukannya.
14. Memberikan konseling tentang KB secra dini yaitu alat kontrasepsi yang tidak
Hasil: Ibu mengerti dan akan mediskusikan terlebih dahulu dengaan suami.
15. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi pada luka jahitan seperti
memeriksakan keadaannya
tersebut.
16. Menganjurkan ibu untuk meminum obat yang telah diberikan oleh tenaga
kesehatan
95
a. Asam Mafenamat
b. Tablet Fe
ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan
atau support kepada ibu terkait dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada
Hasil : Ibu mengerti dan merasa senang dengan dukungan yang diberikan
18. Menganjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah
Hasil: Ibu mengerti dan sedang mendengarkan lantunan ayat suci, serta selalu
berdoa.
96
No Register : 04XXX
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
2. Ibu mengatakan rasa nyeri pada luka jahitan perenium masih terasa sedikit
2. Kesadaran komposmentis
d. Suhu : 37 ºC
a. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, kongjungtiva merah muda, sklera putih
b. Payudara
areola mammae
Palpasi : Tidak ada eodema dan nyeri tekan, tampak penegeluaran ASI pada
c. Abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, kontraksi uterus baik teraba keras dan
d. Genetalia
98
Inspeksi : Tidak ada varises, tampak pengeluaran lochea rubra, tampak luka
e. Eksteremitas
ASSESSMENT (A)
PLANNING (P)
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
dialaminya merupakan suatu perubahan yang normal baik secara fisik maupun
secara psikologis
4) Suhu : 36,6 ºC
99
Hasil: Terlaksana, dan didapatkan TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi uterus
baik dengan teraba keras dan bundar, dan tampak adanya pengeluaran lochea
(sayur bayam, kelor) yang mengandung banyak zat besi dan memenuhi
cairan dalam tubuh yaitu minum air putih 7-8 gelas/ hari atau 2 liter/ hari.
b. Istirahat/Tidur
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup yaitu tidur siang ± 2 jam/ hari dan
c. Personal Hygiene
sampo, dan menyikat gigi 3 kali/ hari dengan memakai pasta gigi.
Mengganti pakaian dalam setiapa kali dirasa lemabab atau basah, mengganti
6. Menganjurkan ibu mencuci daerah vulva dengan cara dibersihkan dari arah
depan ke belakang hingga bersih dilakukan setia selesai BAK dan BAB
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi secara dini seperti berjalan kaki
Hasil: Terlaksana, ibu miring ke kanan dan kiri di atas tempat tidur dan ibu
diantara kedua payudara lakukan pengurutan, dimulai dari arah atas lalu
arak sisi samping kiri kemudian kearah kanan, lakukan terus pengurutan
kebawah atau melintang. Lalu kedua tangan dilepas dari payudara, ulangi
Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari
tangan kanan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu.
Lakukan tahap mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi
d. Mengompres payudara dimulai dari air hangat lalu kemudian dengan air
dingin.
mempraktekannya sendiri
9. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar, posisi saat menyusui
serta cara perawatan payudara yang baik dan benar. Serta memberitahukan ibu
sebelum dan seseudah menyusui oleskan sedikit ASI di daerah areola dan
puting susu ibu untuk mencegah puting susu lecet dan melakukan masase
Hasil: Ibu mengerti dan sedang mempraktekan atau mengikiti tekni/cara yang
diperagakan.
10. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya tanpa dijadwalkan (on demand)
atau setiap 2 jam secara bergantian pada payudra kanan dan kiri
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan ibu bersedia
11. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat yaitu dengan membersihkan
menggunakan kasa atau kain bersih dengan air DTT atau air bersih anpa
dibubuhi apapun seperti bedak, salep, betadin, dll. Serta biarkan tali pusat terus
terbuka.
12. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan hubungan seksual selama 6 minggu
setelah persalinan karena saat masa nifas, mulut rahim masih terbuka maka
akan beresiko karena mengakibatkan kuman dan bakteri yang hidup diluar bisa
Hasil: Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan bersedia
melakukannya.
13. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus dengan cara meletakkan
tangan di perut bagian bawah ibu dan merangsang uterus dengan gerakan
Hasil: Ibu dan keluarga mengerti dan keluarga juga bersedia membantu ibu
untuk melakukannya.
14. Memberikan konseling tentang KB secra dini yaitu alat kontrasepsi yang tidak
Hasil: Ibu mengerti dan akan mediskusikan terlebih dahulu dengaan suami.
15. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi pada luka jahitan seperti
memeriksakan keadaannya
tersebut.
16. Mengajarkan kembali ibu cara senam nifas dan mempraktikannya yang
Menganjurkan ibu untuk melauka senam nifas secara mandiri setiap hari
selama 6 minggu.
nifas.
17. Menganjurkan ibu untuk meminum obat yang telah diberikan oleh tenaga
kesehatan
a. Asam Mafenamat
b. Tablet Fe
ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan
18. Menganjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah
Hasil: Ibu mengerti, dan sedang mendengarkan lantunan ayat suci, serta selalu
berdoa.
104
3. Ibu megatakan ASI banyak, lancar dan ibu rajin menyusui bayinya.
5. Ibu mengatakan masih ada pengeluaran cairan dari jalan lahir berwarna merah
6. Ibu mengatakan telah BAB 1 kali pada pagi ini dan ibu mengatakan BAK
sering.
2. Kesadaran komposmentis
d. Suhu : 36 ºC
4. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, kongjungtiva merah muda, sklera putih
b. Payudara
areola mammae
Palpasi : Tidak ada eodema dan nyeri tekan, tampak penegeluaran ASI pada
c. Abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, kontraksi uterus baik teraba keras dan
kosong
d. Genetalia
tampak luka jahitan sudah agak kering dan tidak ada tanda-tanda
infeksi
e. Eksteremitas
ASSESSMENT (A)
PLANNING (P)
normal
Hasil: TFU pertengahan antara pusat dan sinpisis, involusi berjalan secara
normal.
3. Menjelaskan kepada ibu penyebab keluarnya cairan dari jalan lahir adalah
lochea yang merupakan cairan rahim selama masa nifas dan mengalami
Lochea yang keluar pada hari keenam akan berwarna merah kekuningan yang
(sayur bayam, kelor) yang mengandung banyak zat besi dan memenuhi
cairan dalam tubuh yaitu minum air putih 7-8 gelas/ hari atau 2 liter/ hari.
b. Istirahat/Tidur
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup yaitu tidur siang ± 2 jam/ hari dan
c. Personal Hygiene
sampo, dan menyikat gigi 3 kali/ hari dengan memakai pasta gigi.
Mengganti pakaian dalam setiapa kali dirasa lemabab atau basah, mengganti
minggu setelah persalinan, setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari ajarkan ibu
masukkan 1 jari jika sudah tidak merasa nyeri ibu dapat berhubungan dan
8. Mengajarkan kembali kepada ibu cara perawata tali pusat pada bayi yaitu
DTT atau air bersih anpa dibubuhi apapun seperti bedak, salep, betadin,
dll. Serta biarkan tali pusat terus terbuka. Serta perawatan bayi sehari-hari
seperti menjaga bayi tetap hangat dengan cara dibedong dan dijauhkan
a. Perdarahan banyak dari jalan lahir, tiba-tiba bertamabh banyak atau bila
c. Sakit kepala yang terus menerus, penglihatan kabur, dan nyeri ulu hati.
Hasil: Ibu mengerti dan sedang tidak dalam kondisi tersebut serta bersedia
melakukannya.
10. Menanyakan kepada ibu apakah sudah memilih alat kontrasepsi yang ingin
digunakan
Hasil: Ibu dan suami sepakat bahwa ibu ingin memakai KB suntik 3 bulan
11. Mengajarkan kembali ibu cara senam nifas dan mempraktikannya yang
12. Menganjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah
SWT.
2. Ibu megatakan ASI banyak, lancar dan ibu rajin menyusui bayinya.
4. Ibu mengatakan masih ada pengeluaran cairan dari jalan lahir berwarna kuning
6. Ibu mengatakan dia sudah mengerti cra perawatan bayi sehari-hari dengan baik
2. Kesadaran komposmentis
d. Suhu : 37,2 ºC
4. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, kongjungtiva merah muda, sklera putih
b. Payudara
areola mammae
Palpasi : Tidak ada eodema dan nyeri tekan, tampak penegeluaran ASI pada
c. Abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, TFU tidak teraba, kandung kemih kosong
d. Genetalia
e. Eksteremitas
ASSESSMENT (A)
PLANNING (P)
1. Memberitahukan ibu bahwa keadaannya ssat ini dalam kedaan baik dan hasil
normal
Hasil: TFU sudah tidak teraba lagi, involusi berjalan secara normal.
3. Menjelaskan kembali kepada ibu penyebab keluarnya cairan dari jalan lahir
adalah lochea yang merupakan cairan rahim selama masa nifas dan mengalami
Lochea yang keluar pada hari keempat belas akan berwarna kuning kecoklatan
yang mengandung lebih banyak serum dan lebih sedikit darah disebut dengan
(sayur bayam, kelor) yang mengandung banyak zat besi dan memenuhi
cairan dalam tubuh yaitu minum air putih 7-8 gelas/ hari atau 2 liter/ hari.
b. Istirahat/Tidur
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup yaitu tidur siang ± 2 jam/ hari dan
c. Personal Hygiene
sampo, dan menyikat gigi 3 kali/ hari dengan memakai pasta gigi.
Mengganti pakaian dalam setiapa kali dirasa lemabab atau basah, mengganti
setelah persalinan, setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari ajarkan ibu masukkan 1 jari
jika sudah tidak merasa nyeri ibu dapat berhubungan dan 4 minggu rongga
8. Mengajarkan kembali kepada ibu cara perawata tali pusat pada bayi yaitu
dengan membersihkan menggunakan kasa atau kain bersih dengan air DTT
atau air bersih anpa dibubuhi apapun seperti bedak, salep, betadin, dll. Serta
biarkan tali pusat terus terbuka. Serta perawatan bayi sehari-hari seperti
menjaga bayi tetap hangat dengan cara dibedong dan dijauhkan dari sentuh
a. Perdarahan vagina yang luar biasa dan tiba-tiba bertambah banyak atau
lebih dari darah haid biasa atau hingga ganti pembalut 2x selama ½ jam.
d. Sakit kepala yang terus menerus, sakit ulu hati dan masalah penglihatan.
h. Merasa sangat letih, sedih dan tidak mampu mengasuh bayi dan dirinya
sendiri.
Hasil: Ibu mengerti dan sedang tidak dalam kondisi tersebut serta bersedia
melakukannya.
115
10. Menganjurkan ibu untuk datang ke fasiltas kesehatan terdekat dari rumah
Hasil: Ibu bersedia melakukannya dan akan ke PKM terdekat dari rumahnya.
11. Menganjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah
SWT.
Hasil: Ibu selalu mendengarkan lantunan ayat suci, senantiasa berdoa, serta
selalu berzikir.
116
1. Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik dan ibu aktif dalam berbicara
2. Ibu mengtakan ASI banyak, lancar dan ibu rutin menyusui bayinya
4. Ibu mengatakan masih ada pengeluran cairan dari jalan lahir berwarna putih
seperti keputihan
5. Ibu mengatakan sudah mengerti dan mampu merawat bayinya dengan baik
2. Kesadaran komposmentis
3. Pemeriksaan TTV
d. Suhu : 36,8 ºC
b. Payudara
areola mammae
Palpasi : Tidak ada eodema dan nyeri tekan, tampak penegeluaran ASI pada
d. Genetalia
ASSESSMENT (A)
PLANNING (P)
1. Memberitahukan ibu bahwa keadaannya ssat ini dalam kedaan baik dan hasil
pemeriksaan dalam batas normal, tidak ditemukan adanya kelain, dan masa
2. Menjelaskan kembali kepada ibu penyebab keluarnya cairan dari jalan lahir
adalah lochea yang merupakan cairan rahim selama masa nifas dan mengalami
Lochea yang keluar pada hari keempat belas akan berwarna kuning kecoklatan
yang mengandung lebih banyak serum dan lebih sedikit darah disebut dengan
6. Menganjurkan ibu untuk tetap mengingat dan berserah diri kepada Allah SWT.
Hasil: Ibu selalu mendengarkan lantunan ayat suci, senantiasa berdoa, serta
selalu berzikir.
119
Identitas Klien
No Register : 04XXX
Kunjungan Hari, Tanggal, Jam Masa Nifas Hasil Pemeriksaan Asuhan Evaluasi
dan Tempat
1 04 Oktober 2021, Hari Pertama DS: 1. Menjelaskan kepada ibu hasil 1. Ibu memahami semua
Pukul: 14.00 WITA di 1. Ibu baru saja selesai bersalin pemeriksaan penjelasan yang diberikan
Kamar Nifas 2 jam yang lalu pada tanggal 2. Menjelaskan kepada ibu mulai dari kondisinya,
04 Oktiber 2021, Pukul: penyebab nyeri yang dirasakan penyebab nyeri yang
120
bidan
15. Menganjurkan ibu untuk tetap
mengingat dan berserah diri
kepada Allah SWT
3 10 Oktober 2021, Hari DS: 1. Memberitahu ibu hasil 1. Ibu memahami semua
Pukul: 13.30 WITA di Keenam 1. Ibu mengatakan keadaannya pemeriksaan bahwa penjelasan yang telah
Rumah Pasien sudah mulai membaik keadaannya sekarang baik dan diberikan terkait dengan
2. Ibu mengatakan sudah tidak semua pemeriksaan dalam kondisinya
merasakan nyeri pada luka batas normal 2. Involusi uteri berlangsung
jahitannya 2. Mengobservasi TTV, tinggi dengan normal
3. Ibu mengatakan ASI banyak, fundus uteri, dan lochea 3. Penegeluaran lochea
lancar dan ibu rajin menyusui 3. Menjelaskan kepada ibu normal
bayinya penyebab keluarnya cairan dari 4. Ibu sudah tidak merasakan
4. Ibu mengatakan bayinya jalan lahir nyeri pada luka jahitannya
menyusu dengan baik 4. Menganjurkan ibu tetap dan tidak ada tanda-tanda
5. Ibu mengatakan masih ada melakukan mobilisasi dini infeksi
pengeluaran cairan dari jalan namun tetap mengindari 5. Ibu sudah bisa melakukan
lahir berwarna merah pekerjaan berat perawatan bayi sehari-hari
kekuningan dan tidak berbau 5. Memberikan kembali Health 6. Ibu mengatakan ingin
6. Ibu mengatakan telah BAB 1 Education tentang pemenuhan memkai KB suntik 3
kali pada pagi ini dan ibu nutrisi dan cairan, istirahat bulan tetapi bukan
mengatakan BAK sering yang cukup, dan personal sekarang
hygiene 7. Telah dilaksanakan senam
DO: 6. Menganjurkan ibu untuk tetap nifas
1. Keadaan umum ibu baik menyusui bayinya secara
2. Kesadaran komposmentis ekslusif selama 6 bulan atau
3. Pemeriksaan TTV sampai 2 tahun penuh
TD : 100/70 mmHg 7. Menganjurkan kembali ibu
124
5. Ibu mengatakan dia sudah Education tentang pemenuhan 6. Ibu sudah sepakat ingin
mengerti cara perawatan bayi nutrisi dan cairan, istirahat menggunakan KB suntik 3
sehari-hari dengan baik dan yang cukup, dan personal bulan dan akan ke
masih dalam bantuan hygiene Puskesmas
keluarga dan suami 6. Menganjurkan kembali ibu
untuk menyusui bayinya tanpa
DO: dijadwalkan (on demand)
1. Keadaan umum ibu baik secara bergantian pada
2. Kesadaran komposmentis payudara kanan dan kiri
3. Pemeriksaan TTV 7. Menjelaskan dan anjurkan
TD : 100/80 mmHg kembali ibu untuk tidak
N : 80x/menit melakukan hubungan seksual
P : 22x/menit selama 6 minggu setelah
S : 37,2ºC persalinan
4. TFU sudah tidak teraba 8. Menganjurkan ibu untuk
5. Adanya pengeluaran lochea datang ke fasilitas kesehatan
serosa berwarna kecoklatan terdekat dari rumah untuk
memakai KB suntik 3 bulan
9. Menganjurkan ibu untuk tetap
mengingat dan berserah diri
kepada Allah SWT
5 15 November 2021, Hari DS: 1. Memberitahukan ibu bahwa 1. Ibu telah memahami
Pukul: 10.30 WITA di Keempat 1. Ibu mengatakan keadaannya keadaannya ssat ini dalam keadaannya bahwa ibu
Rumah Pasien Puluh Dua sudah membaik dan ibu aktif kedaan baik dan hasil sekarang telah melewati
dalam berbicara pemeriksaan dalam batas masa nifas dengan baik
2. Ibu mengtakan ASI banyak, normal, tidak ditemukan dan tidak ditemukan
lancar dan ibu rutin menyusui adanya kelain, dan masa nifas adanya masalah
bayinya ibu berlangsung secara normal 2. Ibu telah mengerti dengan
126
3. Ibu mengatakan bayinya aktif 2. Menjelaskan kembali kepada penjelasan yang diberikan
menyusui ibu penyebab keluarnya cairan terkait dengan keadaannya
4. Ibu mengatakan masih ada dari jalan lahir adalah lochea ,semua pemeriksaan
pengeluran cairan dari jalan 3. Menganjurkan kepada ibu dalam batas normal
lahir berwarna putih seperti untuk tetap menjaga 3. Ibu telah melakukan
keputihan kebersiahan dirinya, semua yang telah
5. Ibu mengatakan sudah mengomsusmsi makanan yang dianjurkan
mengerti dan mampu bergizi, dan istirahat yang 4. Ibu bersedia untuk
merawat bayinya dengan cukup melengkapi imunisasi
baik 4. Menganjurkan ibu untuk tetap bayinya dan melakukan
6. Ibu mengatkan sudah pergi menyusui bayinya secara pemantauan tumbuh
ke Puskesmas untuk esklusif sealama 6 bulan atau kembang bayinya
memakai KB suntik 3 bulan sampai 2 tahun penuh 5. Ibu sudah pergi ke
pada tanggal 25 Oktober 5. Menganjurkan ibu untuk Puskesmas untuk
2021 dan ibu mengatakan melengkapi imuniasasi memakai KB suntik 3
setelah memakai KB tidak anaknya serta melakukan bulan pada tanggal 25
ada keluhan yang dialami pemantauan tmbuh kembang Oktober 2021dan ibu
sampai saat ini anaknya mengatakan setelah
6. Menganjurkan ibu untuk tetap memakai KB tidak ada
DO: mengingat dan berserah diri keluhan yang dialami
1. Keadaan umum ibu baik kepada Allah SWT sampai saat ini
2. Kesadaran komposmentis
3. Pemeriksaan TTV
TD : 100/80 mmHg
N : 84x/menit
P : 20x/menit
S : 36,8ºC
4. TFU sudah tidak teraba
127
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan teori dan hasil tinjauan
kasus pelaksanaan dan penerapan asuhan yang dilakukan pada Ny “K” dengan
kebidanan secara teortis dan alasan nyata yang dimulai dari identifikasi data dasar,
Pada langkah ini berisi semua informasi yang lengkap dan akurat dari
semua sumber yang berkaitan dengan keadaan klien. Yang terdiri dari data
subjektif dan objektif. Data subjektif adalah hasil pengumpulan data dengan
data objektif adalah hasil data yang didapatan dari hasil pemeriksaan klien
yang terdiri dari pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan klien.
hambatan yang berarti, karena pada saat melakukan anamnesa pada Ny “K”
maupun keluarga serta bidan yang berada di dalam ruangan saat itu dapat
128
129
fisiologis dilakukan pertama kali pada saat ibu memasuki ruangan nifas.
Pengkajiann berupa identitas ibu dan suami, keluhan utama, riwayat keluhan
utama, riwayat kehamilan dan persalinan, riwayat kesehatan ibu dan keluarga,
ekonomi, soaial, spiritual dan data pola kebisaan sehari-hari. Pengkajian data
(Postpartum) adalah dimulai setelah persalinan selesai dan berakhir ketika alat-
selama 6 minggu (Kemenkes RI, 2018: 4). Adapun tujuan pemeberian asuhan
pada masa nifas yaitu untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik
mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
yang sehat, memberikan pelayanan KB (Dewi, 2020: 9). Selain itu, ibu juga
masa nifasnya.
postpartum hari pertama masa nifas ditemukan data bahwa ibu baru saja
melalui proses persalinan secara normal 2 jam yang lalu, bayi lahir normal dan
subjektif dan data objektif yang dapat dilihat untuk menegakkan diagnosa yaitu
minggu (Kemenkes RI, 2018: 4). Salah satu perubahan pada masa nifas yaitu
akan terjadi proses involusi uterus. Involusi adalah kembalinya uterus pada
dengan TFU mengalami penurunan 1 cm setiap hari. Selain itu ada perubahan
lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri danvagina selama
masa nifas. Adapun tahapannya yaitu: Lochea Rubra berwarna merah segar
yang berlagsung pada hari ke-1 smpai ke-3 postpartum, Lochea Sanguilenta
berwarna merah kekuningan yang berlangsung pada hari ke-3 sampai hari ke-7,
hari ke-7 sampai ke-14, Lochea Alba berwarna putih yang berlangsung pada
Pada kasus Ny “K” didapatkan bahwa ibu baru saja melahirkan dua jam
yang lalu sehingga kasus ibu dapat ditegakkan diagnosis yaitu masa postpartum
pada dua jam yang lalu. Pada data subjektif diperoleh bahwa ibu melahirkan
secara normal pada tanggal 04 Oktober 2021, Pukul: 11.45 WITA, ibu
mengeluh sedikit nyeri pada luka jahitannya dan ibu lemas pasca persalinan.
fundus (TFU) ibu barada 1 ajri di bawah pusat, kontraksi baik teraba keras dan
sebagai pengeluara lochea rubra, tampak adanya luka jahitan dan tidak ada
dilakukan pencegahan. Pada kasus pospartum fisiologis masalah yang bisa saja
terjadi yaitu terjadi tanda-tanda bahaya dalam masa nifas seperti perdarahan
dampak kepada ibu dan bayinya yaitu tidak menutup kemungkinan akan timbul
satu atau bahkan lebih dari tanda bahaya masa nifas. Misalnya memberikan
promosi kesehatan tentang personal hygiene yang baik agar tidak terjadi
perawatan payudara, cara menyusi bayi yang tepat, serta anjuran untuk sesering
mencegah ibu mengalami bendungan ASI, yang bisa berlanjut menjadi mastitis
bahkan abses payudara apabila bendungan ASI tidak segera ditangani, hal
Bukan hanya itu, anjuran untuk ibu melakukan mobilisasi dini dapat
berjalan dengan normal. Pada saat ibu menyusui dapat menghasilkan produksi
berlangsungnya proses involusi uterus dengan normal dapat dicegah. Ibu nifas
bisa saja akan mengalami masalah pada psikologisnya yang juga merupakan
salah satu dari tanda nahaya masa nifas. Masalah psikologis dapat dicegah
133
ayat suci Al-Qur’an dan hal-hal lain yang dapat mendekatkan diri kepada Allah
SWT yang dapat memberikan ketengan jiwa maupun batin kepada ibu dan
masalah potensial yang dapat terjadi pada ibu yaitu terjadinya bendungan ASI,
penerapan teori dan manajemen asuhan kebidanan pada studi kasus yang
Pada langkah ini bidan juga harus merumuskan tindakan segera untuk
dll.
ibu diperoleh hasil masa nifas ibu berjalan normal dan tidak ada kompikasi
manajemen asuhan kebidanan pada studi kasus yang dilakukan pada Ny “K”
yang timbul berdasarkan kondisi klien, rencana tindakan harus di setujui klien
dan semua tindakan yang diambil harus berdasarkan rasional yang relevan dan
tujuan dan kriteria yang akan dicapai. Rencana ini disusun berdasarkan kondisi
diagnosa pada kasus ibu yaitu post partum normal serta mencegah terjadinya
masalah potensial yang kemungkinan bisa terjadi. Untuk mencapai tujuan yaitu
masa nifas ibu berlangsung secara normal, asuhan yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhan ibu. Perawatan masa nifas juga dimaksudkan agar saat ibu
keluar dari rumah sakit, ibu berada dalam keadaan sehat dan memperoleh
diimplemetasikan kepada ibu harus sesuai dengan standar dan kebutuhan ibu.
Selain itu, pemantauan tinggi fundus uteri merupakan hal yang wajib
pada ukuran, tonus dan posisi sebelum hamil. Pada ibu nifas diharapkan
Selain yang telah diuraikan di atas, involusi uteri juga dapat dinilai dari
Pemeriksaan kontaksi uterus bertujuan untuk menilai kontaksi dan salah satu
atonia uteri yaitu uterus tidak berkontaksi dengan baik dengan teraba lembek.
keluar dari jalan lahir selama masa nifas berlangsung, hal tersebut sangat
penting untuk selalu dipantau. Pengeluaran lochea ini menjadi salah satu tanda
Rubra berwarna merah segar yang berlagsung pada hari ke-1 smpai ke-3
berlangsung pada hari ke-3 sampai hari ke-7, Lochea Serosa berwarna
kekuningan atau kecoklatan yang berlangsung pada hari ke-7 sampai ke-14,
136
Lochea Alba berwarna putih yang berlangsung pada ke-14 dan seterusnya
bayinya. ASI merupakan metode pemeberian makan bayi yang utama dan
terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan atau bahkan smapai 2
tahun penuh. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan
untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya. Selain
juga bermanfaat bagi ibu untuk mencegah terjadinya bendungan ASI yang
ini juga dapat membantu proses involusin. Oksitosin yang dilepas dari kelenjar
atau pengembalian uterus seperti keadaan sebelum hamil akan berjalan dengan
ibu, sehingga ibu disarankan untuk istirahat yang cukup yaitu tidur selama 1-2
jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari. Serta ibu dianjurkan untuk
involusi uteri, dll. Ibu akan diminta untuk melakukan latihan menarik nafas
137
yang dalam serta latihan tungkai dengan gerakan yang ringan, membalik badan
kekanan dan kekiri secara perlahan, duduk serta menggayungkan tungkai dari
tepi ranjang. Serta menganjurkan ibu untuk berjalan ke kamr mandi, sehingga
Ibu nifas juga harus melakukan vulva hygiene untuk menjaga kebersihan
dirinya terutama di daerah kewanitaan karena selama masa nifas ibu akan
hingga bersih setiap selesai BAK dan BAB. Mengganti pembalut minimal 3
kali dalam sehari, menggangi pakaian dalam setiap kali dirasa lembab sehingga
dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan. Masalah nutrisi perlu
penyembuhan ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu. Gizi pada ibu
nifas berkaitan erat dengan produksi air susu yang sangat dibutuhkan untuk
menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi
meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit dan mudah terkena
(Pratiwi, 2017).
138
produksi ASI sehigga ibu tetap dapat menyusui bayinya minimal sampau usia 6
Hal penting yang juga dianjurkan kepada ibu yaitu sebaiknya tidak
keadaan sebelum hamil dalam waktu 6-8 minggu. Secara fisik hubungan suami
istri aman dilakukan saat darah merah berhenti, dan ibu dapat memasukan 1
atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa sakit. Sebaiknya hubungan seksual dapat
ditunda hingga 40 hari setelah persalinan karena pada saat itu diharapkan
yang tidak boleh dilakukan selam haid, maka tidak boleh dilakukan juga saat
nifas salah satunya yaitu bersetubuh atau berhubungan suami istri seperti
Selain itu, masalah psikologis ibu harus menjadi perhatian khusus karena
masa nifas merupakan tahapan ibu untuk memulai menjadi seorang ibu
sehingga membutuhkan mental dan jiwa yang siap untuk menerima perubahan
yang akan ibu alami, sehinggah ibu dianjurkan untuk sering mendengarkan
lantunana ayat suci Al-Qur’an, berzikir, dan senantiasa selalu berdoa dan hal-
teori dan kasus yang didapatkan selama proses pengkajian. Sehingga dapat
F. Langkah VI : Implementasi
seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan ibu serta kerja sama
dengan tim petugas kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah
direncanakan.
asuhan yang telah direncanakan diberikan sejak ibu masuk ke dalam ruangan
tanggal 04 Oktober 2021 pada saat itu ibu mengalami masa nifas sejak 2 jam
yang lalu. Asuhan yang dilakasanakan yaitu mengobservasi kedaan umum ibu,
dan selalu mendeatkan diri kepada Allah swt dengan cara berzikir, mendengar
140
lantunan ayat suci Al-Qur’an, dan senantiasa selalu berdoa agar proses masa
yang telah diharpakan karena ibu maupun keluarga sangat kooperatif dan dapat
akan dilakukan pada ibu. Begitupun dengan petugas kesehatan di ruang nifas
ibu bahwa kondisi ibu saat ini baik, yaitu keadaan umum ibu baik, kesadaran
Selain itu, ibu juga sudah memahami dan mau melakukan semua yang
telah dinajurkan seperti personal hygiene terutama vulva hygiene dengan benar
kali dalam seari agar pengeluaran lochea berjalan nomal, membersihkan vulva
dari arah depan ke belakang setiap kali selesai BAB dan BAK, ibu mengerti
dan mau melalukan yang telah dianjuran untuk makan makanan bergizi untuk
uterus, dan bersedia untuk tidak melakukan hubungan seks hingga selesai masa
nifas atau 6 minggu, dan selalu mengingat dan berserah diri kepada Allah
SWT.
141
Oktober 2021 yaitu ada saat masa nifas hari ke tiga ibu. Pada kunjungan ketiga
ini, asuhan yang diberikan yaitu tetap melakukan pemantauan kedaan umum
Kunjungan ketiga pada tanggal 10 Oktober 2021 pada masa nifas hari
masa nifas hari keempat belas, dan kunjungan terakhir dilakukan pada tanggal
15 november 2021 pada masa nifas keempat puluh dua. Asuahan yang
diberikan yaitu tetap melakukan pemantauan keadaan umum ibu baik, tanda-
tanda vital dalam batas normal, tinggi fundus uteri pertengahan simpisis dan
pusat, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, pengeluaran ASI banyak,
berencana serta pemilihan alat kontrasepsi yang akhirnya dilakukan ibu pada
hubungan seks selama 6 minggu dan lebih mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
Pada langkah ini semua berjalan dengan baik tanpa habatan yang berarti
selama proses peeberian asuhan pada ibu karena semua asuhan dan tindakan
yang telah diberikan pada ibu sesuai dengan kebutuhan ibu. Serta ibu beserta
kebutuhan ibu dapat diterima dengan baik dan dapat ibu dapat menerapkan
dikatakan efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya dan ada
Hasil evaluasi yang telah disimpulkan dari asuahan kebidanan yang telah
pertama dilakukan pada 2 jam pasca persalinan yaitu tanggal 04 Oktober 2021
di rumah klien yaitu pada tanggal 06 Oktober 2021 pada hari ketiga pasca
persalinan, kunjungan ketiga pada tanggal 10 Oktober 2021 pada hari keenam
hari keempat belas pasca persalinan, dan kunjungan terkahir pada tanggal 15
November 2021 pada hari keempat puluh dua juga dilakukan di rumah klien.
Pada kasus postpartum fisiologis yang sedang dialami Ny “K”, pada hari
membersihkan vulva dari arah depan ke belakang setiap kali selesai BAB dan
melakukan mobilisasi dini seperti miring ke kiri dan ke kanan di atas tempat
tempat tidur dan jalan ke kamar mandi untuk berkemih, mengajarkan ibu
teknik menyusui yang benar dan menganjurkan ibu menyusui bayinya secara
on demand, serta pemberian obat tablet Fe dan obat analgetik seperti: asam
membaik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal, involusi uteri
di bawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea masih berwarna merah, ibu masih
merasa sedikit nyeri pada luka jahitannya, ASI sudah ada, bayi menyusu
dengna baik dan tidak ada kelainan, ibu rajin mengganti pembalut, ibu telah
144
diberikan senam nifas dengan gerakan ringan. Pada kunjungan ketiga, keadaan
ibu sudah membaik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal,
penurunan yaitu berada di pertengahan simpisis dan pusat, ASI sudah banyak,
bayinya aktif menyusu dan menyusu dengan baik dan tidak ada kelainan,
dalam batas normal, involusi berlangsung dengan normal dan TFU sudah tidak
terakhir, kondisi ibu baik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas
normal, luka jahitan sudah kering, pengeluran lochea alba berwarna putih
seperti cream, ibu telah menggunakan KB suntik 3 bulan dan tidak ada keluhan
dilakukan dari hari pertama sampai dengan 42 hari pasca persalinan yang
rumah klien. Selama proses pengakajian dan pemantauan pada kasus Ny “K”
Tidak lepas dari semua itu tentunya merupakan suatu anugrah yang diberikan
baik, proses nifas ibu berlangsung normal. Karena kita hanya bisa berusaha,
Allah SWT serta yakin dan percaya pada Allah bahwa setiap penyakit yang
PENUTUP
hari, mulai dari pengkajian hingga evaluasi sehingga peneulis dapat menarik
A. Kesimpulan
dua jam yang lalu, ibu melahirkan pada tanggal 04 Oktober 2021, Pukul:
11.45 WITA.
dari interpretasi data pada Ny “K” umur 23 tahun dengan masalah aktual
diperoleh dari interpretasi data pada Ny “K” postpartum dua jam yang lalu,
146
147
menyusui bayi dengan baik dan benar, mengajurkan ibu untuk menyusui
kanan dan kiri, mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat pada bayinya,
kebutuhan baik secara fisik maupun secara psikologis, agar ibu senantiasa
berdoa agar proses masa nifasnya berlangsung secara normal dan lebih
dilaksanakan tidak ada hal-hal yang menyimpang dari evalusi tinjauan teori.
B. Saran
1. Untuk Klien
ASI.
terjadinya infeksi.
149
di rumah.
2. Untuk Bidan
jawaban atas segala tindakan yang telah dilakukan dan menjadi bukti
hubungan badan antara suami istri apabila situasi klien dalam keadaan
3. Untuk Institusi
Melakukan Anamnesa
151
Senam Nifas
154
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Reni Yuli. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans
Info Media. 2015.
Dewi, Yuanita Viva A. 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3. Bandung: CV.
MEDIA SAINS INDONESIA.
Elisabeth, dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: Trans
Info Media.
Hakim, Bawon Nul dan Yuliana Wahidah. 2020. Emodemo Dalam Asuhan
Kebidanan Masa NIfas. Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia.
Kemenkes RI. Buku Ajar Asuahan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Edisi pertama.
2018.
Pratiwi, Yane Ari dan Roichana Su’ada. 2017, “Hubungan Senam Nifas,
Mobilisasi Dini, dan Tradisi Masa Nifas Terhadap Proses Involusi Pada
Ibu Post Partum”. Vol.7 No. 4.
Rahmiati, Lina, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta:
Erlangga.
Rosana, Himatu Mardiah. 2015. Ibadah Peneuh Berkah Ketika Haid & Nifas.
Jakarta: Lembar Langit Indonesia.
Rosmadewi dan Aliyanto Warjidin. 2019. “Efektifitas Sayur Pepaya Muda dan
Sayur Daun Kelor terhadap Produksi ASI pada Ibu Post Partum
Primipara”. Jurnal Kebidanan, Vol. 10 No.1.
Rini, Susilo dan Feti Kumala. 2017. Panduan Asuhan Nifas & Evidence Based
Practice. Yogyakarta: Deepublish.
Sari, Evin Novina dan Khotimah Sitti. 2018. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui.Yogyakarta: In Media.
Sari, Vianty Mutyah dan Tonasih. 2020. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui. Jakarta: K-Media.
Simanullang, Ester. 2017. Modul Askeb Nifas dan Menyusui.Akbid Mitra Husada
Medan.
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
B. Riwayat Pendidikan