DI SUSUN OLEH :
HANIF KURNIAWATI
NIM. P.10097
DI SUSUN OLEH :
HANIF KURNIAWATI
NIM. P.10097
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
2. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII
4. Diyah Ekarini, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing
v
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi kesempurnaannya
8. Kedua kakakku, yang selalu memberi dukungan dan semangat untuk segera
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................... 4
C. Manfaat Penulisan .................................................................. 5
BAB II LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien ....................................................................... 7
B. Pengkajian .............................................................................. 7
C. Perumusan Masalah Keperawatan .......................................... 13
D. Perencanaan Keperawatan ...................................................... 14
E. Implementasi Keperawatan .................................................... 16
F. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 17
BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan ............................................................................ 19
B. Simpulan dan Saran ................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Genogram ..................................................................................... 9
Gambar 2. Pohon Masalah ............................................................................. 14
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
(Syaifudin, 2006).
gangguan jiwa, panik dan cemas merupakan gejala paling ringan. Dari total
jumlah penderita gangguan jiwa ringan hingga triwulan kedua tahun 2011
mencapai 306.621 orang, naik dari 159.029 orang pada tahun2010. Secara
14,1% dari jumlah penduduk. Jumlah itu di atas angka nasional sebesar
1
2
bukan hanya pada individu yang sakit atau keluarga dari individu tersebut,
atau bukan pula hanya pada seseorang yang mempunyai masalah psikososial
saja tetapi yang tidak bermasalah juga perlu diintervensi yang bertujuan untuk
kehidupan ini berarti semakin banyak pula masalah yang dihadapi, hal ini
akhirnya berakibat pada gangguan jiwa, jika seseorang tidak memiliki koping
yang efektif untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi (Depkes RI,
2007).
adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku dimana individu tidak
mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
dari apa yang diyakini sebagai faktor penyebabnya yang berhubungan dengan
kimia otak, dan faktor genetik (Nancy Andreasen, 2008). Melinda Hermann
persepsi klien, cara berpikir, bahasa, emosi, dan perilaku sosialnya. Tanda
dan gejala skizofrenia dibagi menjadi 2 yaitu: gejala positif dan negatif.
Gejala positif halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak
yang datang. Gejala negative klien skizofrenia kehilangan motivasi dan apatis
berarti kehilangan energy dan minat dalam hidup yang membuat klien
menjadi orang yang malas. Karena klien skizofrenia hanya memiliki energi
yang sedikit, mereka tidak biasa melakukan hal-hal yang lain selain tidur dan
yang sebetulnya tidak ada. Selain itu, halusinasi bias juga diartikan sebagai
persepsi sensori tentang suatu objek, gambaran, dan pikiran yang sering
Fontaine, 2009).
pasien mengalami menarik diri dan waham. Berarti prosentasi pasien 54%
Tn.P adalah salah satu pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa
timbul diwaktu sendiri dan disore hari, suara itu dating sehari 1 kali. Tn.P
karena dapat berakibat resiko menciderai diri sendiri, dan orang lain.
Ilmiah yang berjudul, “Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Tn.P Dengan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis.
2. Bagi Profesi.
halusinasi.
6
3. Bagi Institusi.
a. Rumah Sakit.
b. Pendidikan.
LAPORAN KASUS
pengelolaan studi kasus pada klien Tn.P dengan gangguan persepsi sensori:
April – 27 April 2013. Asuhan keperawatan ini dimulai dari pengkajian, analisa
Penulis melakukan pengkajian pada tanggal 25 April 2013 Jam 09.00 WIB
di bangsal Pringgodani Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, dengan metode allo
A. Identitas Klien
B. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
7
8
klien dibawa ke RSJD Surakarta, lalu dari IGD diterima dan dokter
Pringgodani.
2. Faktor Prediposisi
3. Faktor Presipitasi
4. Pemeriksaan Fisik
120/80 mmHg, nadi: 80x/ menit, respirasi: 20x/ menit, suhu tubuhnya:
36,4˚C, tinggi badan: 162 cm, berat badan: 65 kg, sedangkan hasil
tidak menggunakan alat bantu penglihatan, simetris antara kanan dan kiri,
9
konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. Mulut klien tidak ada
stomatitis, tidak ada keries gigi. Hidung klien bersih tidak ada sekret, tidak
ada gangguan penciuman. Telinga klien simetris antara kanan dan kiri,
5. Psikososial – Spiritual
Genogram :
Tn.P
Keterangan:
: Laki – laki.
: Perempuan.
: Garis Keturunan.
: Tn.P.
: Tinggal Serumah.
Gambar 1. Genogram
sedangkan bagian yang tidak disukai oleh Tn.P adalah hidung karena klien
Peran Tn.P sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, sedangkan di dalam
dan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain. Sedangkan
6. Status Mental
klien terlihat bersih sesuai tempat dan kondisi setiap hari, pakaian ganti
dari Tn.P terlihat labil, tidak menentu karena sering berubah pikiran dan
ada di dekatnya dengan frekuensi hilang timbul diwaktu sendiri dan disore
dengan baik sesuai pertanyaan yang diberikan. Isi pikir Tn.P mampu
perbuatan baik dan yang tidak baik. Daya tilik diri Tn.P menyadari tentang
penyakit yang sedang diderita saat ini dan dirawat di RSJD Surakarta.
nasi, sayur, lauk dan buah tanpa bantuan orang lain, untuk BAB juga
bau khas dan kebutuhan BAK juga dilakukan secara mandiri frekuensinya
5 – 6x sehari, warna kuning jernih, bau khas. Tn.P mandi, gosok gigi 2x
dalam sehari pagi dan sore tanpa dibantu. Berpakaian klien dapat
siang hari klien hanya beristirahat saja tanpa tidur siang, tidur malam
selama ±7 jam mulai pukul 21.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB.
8. Mekanisme Koping
dan badan tidak kaku dengan dosis 2X1 @ 2mg, Resperidone (RSIP)
C. Perumusan MasalahKeperawatan
hilang timbul diwaktu sendiri dan disore hari, suara itu datang sehari 1 kali.
PohonMasalah
D. PerencanaanKeperawatan
terapeutik: sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal,
tanyakan nama panggilan yang disukai, buat kontrak yang jelas, tunjukkan
sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi, tunjukan sikap empati dan
menerima apa adanya, beri perhatian kepada klien dan kebutuhan dasar klien,
tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien, dengarkan dengan
(dengan nada bersahabat), katakan bahwa ada klien yang mengalami hal yang
sama namun perawat akan membantu klien, diskusikan dengan klien isi,
digunakan klien saat halusinasi muncul, jika cara yang digunakan maladaptif
diskusikan kerugian cara tersebut, jika cara yang digunakan adaptif beri
sesuai resep dokter. Beri kesempatan klien mempraktekan cara yang telah
E. Implementasi Keperawatan
halusinasi dengan cara menghardik. Dan pukul 12.00 WIB memberikan terapi
Tanggal 26 April 2013 pukul 09.00 WIB penulis memberikan cara yang
II, yaitu bercakap-cakap dengan orang lain dan pukul 12.15 WIB memberikan
ketiga, yaitu melakukan aktifitas terjadwal dan pukul 12.10 WIB memberikan
F. Evaluasi Keperawatan
dengan frekuensi hilang timbul diwaktu sendiri dan disore hari, suara itu
dan disore hari, suara itu datang sehari 1 kali. Data objektif: Tn.P mampu
18
cara bercakap-cakap dengan orang lain, Tn.P tampak meminum obat terapi.
Tn.P mengatakan suara bisikan sudah tidak muncul. Data objektif: Tn.P
pertahankan SP III.
BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. Pembahasan
Bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan proses
dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh atau baik (Stuart &
penyerapan atau persepsi panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar yang
dapat terjadi pada sistem pengindraan pada saat kesadaran penuh dan baik.
rangsang dari luar dan dari individu. Dengan kata lain klien berespon
terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh klien dan
19
20
lingkungan, klien tidak dapat membedakan antara realita dan khayalan. Sulit
(Kusumawati,2010).
1. Pengkajian
data psikologis, sosial dan spiritual. Data pada pengkajian kesehatan jiwa
diperoleh data subjektif dan data objektif yang sesuai dengan prioritas
ini dapat disimpulkan bahwa manifestasi klinis yang dialami Tn.P sesuai
dengan manifestasi klinis yang terdapat dalam teori yaitu gelisah, curiga,
2. Diagnosa Keperawatan
resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sebagai akibat,
Tn.P dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan antara pohon masalah yang
3. Intervensi Keperawatan
keperawatan terdiri dari tiga aspek yaitu tujuan umum, tujuan khusus dan
permasalahan (P) dari diagnosa tertentu. Tujuan umum dapat dicapai jika
kemampuan klien pada tujuan khusus dapat menjadi tiga aspek yaitu
etiologi dapat teratasi dan kemampuan afektif yang perlu dimiliki agar
23
2005).
yang dihadapi klien yaitu agar klien dapat mengontrol halusinasi yang
rasa tenang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan
terapeutik: sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal,
tanyakan nama panggilan yang disukai, buat kontrak yang jelas, tunjukan
sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi, tunjukkan sikap empati
dan menerima apa adanya, beri perhatian kepada klien dan kebutuhan
dasar klien, tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien,
katakan bahwa ada klien yang mengalami hal yang sama namun perawat
diskusikan kerugian cara tersebut, jika cara yang digunakan adaptif beri
sesuai resep dokter. Beri kesempatan klien mempraktekan cara yang telah
memutuskan halusunasi).
25
4. Implementasi Keperawatan
perwujudan dari rencana keperawatan yang yang telah disusun pada tahap
orang lain, melakukan aktifitas harian, dan minum obat dengan benar.
5. Evaluasi Keperawatan
membandingkan antara respon klien dan tujuan khusus serta umum yang
hari, suara itu datang sehari 1 kali. Data objektif: Tn.P mampu mengulang
1. Simpulan
a. Pengkajian
hilang timbul diwaktu sendiri dan disore hari, suara itu datang sehari 1
kali.
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi Keperawatan
d. Implementasi Keperawatan
e. Evaluasi Keperawatan
2. Saran
pada klien.
Ann Isaacs. (2004). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik, Ed.3 EGC:
Jakarta.
Depkes RI. (2007). Buku Pedoman Nasional Upaya Kesehatan Jiwa. Jakarta.
Direja Ade Herman. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa, Nuha Medika:
Yogyakarta.
Hawari, dkk. (2009). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Trans Info Medika:
Jakarta.
Keliat Budi Anna. (2005). Proses Keperawatan Jiwa, Edisi.2. EGC: Jakarta.
M.F Mubin, dkk. (2009). Pengalaman Stigma Pada Keluarga dengan Klien
Gangguan Jiwa, Vol 3 : Media Ners.
30
31
Stuart and Laria. (2005). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Terjemah 3.EGC: Jakarta.
Stuart and Sudden. (2005). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3 EGC: Jakarta.