Anda di halaman 1dari 115

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP

PASIEN UMUM DAN PASIEN BPJS PADA PENYAKIT SKIZOAFFECTIVE


DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Program Studi Diploma III Rekam Medik dan Informasi Kesehatan

APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA

Disusun Oleh :

AMALIA DWI NUGRAHENI

2013184

AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMATIKA KESEHATAN


APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA

2016

i
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

 Terima kasih ALLAH SWT yang telah memberikan kelancaran


dan kemudahan dalam menulis karya tulis ilmiah ini.
 Buat ibu, adik dan kakakku yang telah memberikan segalanya
yang tak bisa saya sebutkan sehingga terselesainya karya tulis
ini.
 Buat ibu Indarwati, S.KM., M.Kes dan ibu Erma Nurhayati,
S.Pd., M.Pd terima kasih atas kesabarannya dalam
membimbing saya.
 Buat teman-teman saya Dita Sri, Marfu’ah Taryati, Novi Daryu,
Alifia, Dika Arum thank’s kiss untuk bantuannya.
 Buat semua temen-temen saya kelas E kalian luar biasa.
 Buat bapak Anton Susanto terima kasih semangatnya dan
bantuannya untuk kami.
 Buat semua dosen APIKES Citra Medika Surakarta terima
kasih telah memberikan ilmu kepada saya.

iv
MOTTO

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai dengan doa,
karena sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa
berusaha…..

Tidak ada pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan, selama ada komitmen untuk
menyelesaikannya, berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh keiklasan dan
istiqomah dalam menghadapi masalah….

Saya percaya segala sesuatu membutuhkan proses

DO THE BEST, BE GOOD, THEN YOU WILL BE THE BEST

KATA PENGANTAR

v
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tinjauan Kelengkapan

Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Umum dan Pasien BPJS Pada

Penyakit Skizoaffective di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta Tahun 2015” ini

dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.

Tujuan dari penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi

salah satu syarat pembuatan Karya Tulis Ilmiah dalam menyelesaikan pendidikan

Diploma III Perekam Medik dan Informatika Kesehatan ( APIKES ) Citra Medika

Surakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik

secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat meyelesaikan

proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak drg. R. Basoeki Soetardjo, MMR selaku direktur Rumah Sakit RSJD Dr.

Arif Zainudin Surakarta

2. Bapak Tominanto, S.Kom., M.Cs selaku Direktur Apikes Citra Medika Surakarta.

3. Ibu Rachmawati A.Md. PK selaku Kepala Rekam Medik di Rumah Sakit RSJD

Dr. Arif Zainudin Surakarta

vi
4. Ibu Indarwati, S.KM., M.Kes selaku pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan serta motivasi pada penulis dalam menyelesaikan

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini

5. Ibu Erma Nurhayati, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan serta motivasi pada penulis dalam meyelesaikan Proposal

Karya Tulis Ilmiah ini

6. Seluruh staf dan karyawan Rekam Medik di Rumah Sakit RSJD Dr. Arif

Zainudin Surakarta yang turut membantu dalam pengumpulan data dalam

penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah dan memberikan bimbingan kepada

penulis.

7. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu penulis dalam meyelesaikan Proposal

Karya Tulis Ilmiah ini.

Demikian proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis buat, Penulis menyadari

bahwa proposal Karya Tulis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan

proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Surakarta, Februari 2016

Penulis

vii
ABSTRAK

AMALIA DWI NUGRAHENI

Tinjauan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien Umum Dan
Pasien Bpjs Pada Penyakit Skizoaffective Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Arif
Zainudin Surakarta Tahun 2015

Quality Assurance merupakan suatu program berlanjutan yang disusun secara


obyektif dan sistematik guna menilai mutu dan kewajaran asuhan tehadap
menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-
masalah yang terungkap.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketidaklengkapan dokumen rekam rawat


inap pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective di rumah sakit jiwa
daerah Dr. Arif zainudin Surakarta tahun 2015. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 120 dokumen dan dengan menggunakan teknik sampel jenuh sehingga
didapatkan sampel sebesar 120 dokumen.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di rumah sakit jiwa daerah
Surakarta pada dokumen rekam medis pasien umum yang lengkap 0% dan yang tidak
lengkap 100% yang berasal dari 36 dokumen rekam medis. Pada dokumen rekam
medis pasien BPJS yang lengkap 0% dan yang tidak lengkap 100% yang berasal dari
84 dokumen rekam medis.

Berdasarkan hasil penelitian di rumah sakit jiwa daerah Surakarta pada tahun
2015 berdasarkaan checklist ketidaklengkapan tertinggi pada dokumen pasien umum
dan pasien BPJS terdapat pada review pencatatan yaitu sebesar 69,44% dan 78,57%
yang artinya belum memenuhi prosedur tetap di rumah sakit jiwa daerah surakarta.

Kata Kunci : Quality Assurance, Dokumen Rekam Medis Rawat Inap, BPJS,
Skizoaffective.

Kepustakaan : 11 ( 1994-2011 )

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv

MOTTO....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR................................................................................. vi

ABSTRAK................................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL………………………………………………….......... xii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv

DAFTAR SINGKATAN............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian................................................................. 4

D. Manfaat Penetilian............................................................... 5

E. Lingkup Penelitian............................................................... 6

F. Keaslian Penelitian............................................................... 7

ix
G. Sistematika Penulisan.......................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Rekam Medis....................................................................... 12

B. Unit Rawat Inap................................................................... 15

C. Assembling.......................................................................... 17

D. Filling .................................................................................. 19

E. Quality Assurance................................................................ 20

F. Analisis Kuantitatif.............................................................. 23

G. BPJS..................................................................................... 28

H. Skizoaffective........................................................................ 28

I. Kerangka Teori.................................................................... 29

J. Kerangka Konsep................................................................. 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..................................................................... 31

B. Identifikasi Variabel ............................................................ 33

C. Definisi Operasional............................................................ 34

D. Populasi dan Sampel............................................................ 35

E. Instrumen Penelitian............................................................ 36

F. Cara Pengolahan Data.......................................................... 37

G. Analisis Data........................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Rumah Sakit............................................................ 39

x
B. Visi dan Misi Rumah Sakit ................................................. 41

C. Hasil Analisis Kuantitatif..................................................... 42

D. Hasil Perbandingan.............................................................. 68

E. Pembahasan.......................................................................... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................... 72

B. Saran ................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian...…………………………………………….. 7

Table 1.2 Definisi Operasional.....………………………………………... 34

Tabel 4.1 Hasil Analisis Kuantitatif Review Identifikasi pada Dokumen

Rekam Medis Rawat Inap Pasien Umum Pada Penyakit

Skizoaffective……….………………………….………………... 45

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kuantitatif Review Identifikasi pada Dokumen

Rekam Medis Rawat Inap Pasien BPJS Pada Penyakit

Skizoaffective……….………………………....………………... 47

Tabel 4.3 Hasil Analisis Kuantitatif Review Pelaporan pada Dokumen Rekam

Medis Rawat Inap Pasien Umum Pada Penyakit

Skizoaffective…………………...………………..……………… 52

Tabel 4.4 Hasil Analisis Kuantitatif Review Pelaporan pada Dokumen Rekam

Medis Rawat Inap Pasien BPJS Pada Penyakit

Skizoaffective…………………...………………..……………… 54

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuantitatif Review Autentifikasi pada Dokumen

Rekam Medis Rawat Inap Pasien Umum Pada Penyakit

Skizoaffective…………………...………………..……………… 59

Tabel 4.6 Hasil Analisis Kuantitatif Review Autentifikasi pada DokumeRekam

Medis Rawat Inap Pasien BPJS Pada Penyakit

Skizoaffective…………………...………………..……………… 61

xii
Tabel 4.7 Hasil Analisis Kuantitatif Review Pencatatan pada Dokumen Rekam

Medis Rawat Inap Pasien Umum Pada Penyakit

Skizoaffective…………………...………………..……………… 65

Tabel 4.8 Hasil Analisis Kuantitatif Review Pencatatan pada Dokumen Rekam

Medis Rawat Inap Pasien BPJS Pada Penyakit

Skizoaffective…………………...………………..……………… 68

Tabel 4.9 Hasil Analisis Kuantitatif pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Pasien Umum Pada Penyakit yang Lengkap dan Yang Tidak

Lengkap Skizoaffective…..……...………………..…………….. 71

Tabel 4.10 Hasil Analisis Kuantitatif pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Pasien BPJS Pada Penyakit yang Lengkap dan Yang Tidak Lengkap

Skizoaffective……………...……...………………..…………… 72

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori………………………………………………… 29

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ………………………………....................... 30

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Pedoman Observasi

Lampiran 3 Pedoman Wawancara dengan Kepala Rekam Medis

Lampiran 4 Checklist

Lampiran 5 Check List Review Per Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien

Umum Pada Penyakit Skizoaffective Tahun 2015

Lampiran 6 Check List Review Per Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pasien

Umum Pada Penyakit Skizoaffective Tahun 2015

Lampiran 7 Protap

Lampiran 8 Lembar Konsultasi

xv
DAFTAR SINGKATAN

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Depkes : Departemen Kesehatan

Menkes : Menteri Kesehatan

UU : Undang-Undang

Permenkes : Peraturan Menteri Kesehatan

RI : Republik Indonesia

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SHRI : Sensus Harian Rawat Inap

URI : Unit Rawat nap

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah

pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

(UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit).

Rumah Sakit sebagai pemilik segala catatan yang ada di Rumah Sakit,

termasuk rekam medis (Depkes RI 2006). Rekam Medis menurut Huffman (1994)

dalam kutipan Firdaus (2012:7), rekam medis adalah berkas yang menyatakan

siapa, apa, mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana pelayanan yang diperoleh

seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. Hal ini menginggat

karena catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis merupakan rangkaian

kegiatan pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan kesehatan kepada pasien,

sehingga rekam medis dapat dijadikan bukti dalam proses penyembuhan kepada

pasien. Isi rekam medis dapat menunjukkan bagaimana upaya penyembuhan yang

dilakukan, sehingga baik atau buruknya pelayanan kesehatan dapat tercermin

didalamnya (Depkes RI 2006).

1
2

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat mulai dari

pendaftaran sampai dengan pengolahan data hasil pelayanan kesehatan tersebut

akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan rumah sakit guna menilai

pelayanan dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

rumah sakit tersebut.

Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit sangat dibutuhkan, untuk itu perlu

megetahui pentingnya Quallity asuurance. Quallity asuurance adalah suatu

program yang berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis memantau

dan menilai mutu dan kewajaran asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang

untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-masalah yang

terungkap (Sabarguna, 2008:2). Cara untuk menilai pelayanan Rekam Medis

yaitu dengan Analisis Kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah telaah/review

bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukam kekurangan

khusus yang berkaitan dengan pencatatan rekam medis (Sudra, 2014:615).

Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya

pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran atau

kedokteran gigi (UU Nomor 29 Tahun 2004). Sarana pelayanan kesehatan dapat

berupa Unit Rawat Inap. Unit Rawat Inap yang terdapat di RSJD dr. Arif

Zainudin Surakarta terdiri dari 16 bangsal yakni Bangsal Wisanggeni, Bangsal

Sumbudro, Bangsal Punthadewa, Bangsal Kresna, Bangsal Arjuna, Bangsal

Abimanyu, Bangsal Sena, Bangsal Nakula, Bangsal Larasati, Bangsal Sadewa,


3

Bangsal Srikandi, Bangsal Gatotkaca, Bangsal Drupadi, Bangsal Dewi Kunthi,

Bangsal Bhisma, dan Bangsal Samba.

Syarat untuk memperoleh pelayanan kesehatan adalah diperlukan

pembiyaan. Pembiyaan dapat dilakukan secara umum atau pribadi dapat juga

diperoleh melalui bantuan iuran yang dibayar oleh pemerintah bagi fakir miskin

dan orang tidak mampu sebagai peserta program Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS. BPJS adalah badan hukum yang

dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (UU Nomor 24 Tahun

2011). Berdasarkan data di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Skizoaffective

termasuk dalam 10 kasus penyakit terbanyak, banyak pasien penderita

Skizoaffective yang dirawat inap dengan menggunakan program Jaminan Sosial

(BPJS) untuk meringankan biaya yang ditanggung namun ada juga yang

berstatus sebagai pasien umum.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSJD dr. Arif Zainudin

Surakarta dari 10 dokumen rekam medis pasien rawat inap pasien umum dan

pasien BPJS pada penyakit Skizoaffective yang diambil secara acak dilihat dari

review identifiksi ketidaklengkapan ada 0%, review pelaporan ketidaklengkapan

80% , review autentifikasi ketidaklengkapan ada 20%, dan review pencatatan

ketidaklengkapan ada 80%. Dari 4 review yang paling rendah tingkat

kelengkapannya terdapat pada review pelaporan dan review pencatatan hal ini

dikarenakan masih banyak jam, tanggal, laporan yang harus ada yang belum
4

diisi oleh petugas, baik dokter maupun perawat dan masih banyak terdapat

coretan tanpa paraf yang tidak diberi paraf pada samping coretan.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

“Tinjauan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap Pasien

Umum dan Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective Di Rumah Sakit Jiwa

Daerah Surakarta Tahun 2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut : “Bagaimana Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Pasien Umum dan Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD dr. Arif

Zainudin Surakarta Tahun 2015”?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui kelengkapan pengisisan dokumen rekam medis Pasien

Umum dan Pasien BPJS di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui review identifikasi dokumen rekam medis pasien rawat

inap Pasien Umum dan Pasien BPJS di RSJD dr. Arif Zainudin

Surakarta.
5

b. Untuk mengetahui review laporan dokumen rekam medis pasien rawat

inap Pasien Umum dan Pasien BPJS di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta

c. Untuk mengetahui review autentifikasi dokumen rekam medis pasien

rawat inap Pasien Umum dan Pasien BPJS di RSJD dr. Arif Zainudin

Surakarta.

d. Untuk mengetahui review pencatatan dokumen rekam medis pasien rawat

inap Pasien Umum dan Pasien BPJS di RSJD dr. Arif Zainudin

Surakarta.

e. Membandingkan jumlah dokumen-dokumen rekam medis pasien rawat

inap Pasien Umum dan Pasien BPJS pada penyakit Skizoaffective yang

lengkap dan yang tidak lengkap di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta

Tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Menambah pengalaman dan wawasan ilmu rekam medis mengenai

analisis kuantitatif dokumen rekam medis pasien di RSJD dr. Arif

Zainudin Surakarta.

b. Untuk mengetahui nilai kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat

inap Pasien Umum dan Pasien BPJS di RSJD Dr. Arif Zainudin

Surakarta.
6

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil laporan ini sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan

tentang kelengkapan pengisian dokumen rekam medis bagi pasien rawat inap

Pasien Umum dan Pasien BPJS di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.

3. Bagi Akademik

a. Hasil laporan ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengukur sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang

diberikan dengan mengaplikasikannya di lapangan.

b. Sebagai bahan evaluasi akademik serta sebagai bahan tambahan ilmu

pengetahuan bagi program Diploma III Perekam Medik dan Informatika

Kesehatan tentang kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat inap

Pasien Umum dan Pasien BPJS pada penyakit Skizoaffective di RSJD dr.

Arif Zainudin Surakarta.

E. Lingkup Penelitian

1. Lingkup Keilmuan

Lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang kesehatan sub bidang

rekam medis dan informatika kesehatan.

2. Lingkup Materi

Lingkup materi dalam penelitian ini adalah Quallity Assurance.


7

3. Lingkup Lokasi

Lingkup lokasi dalam penelitian ini dilakukan di RSJD dr. Arif Zainudin

Surakarta.

4. Lingkup Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara

dengan menggunakan pendekatan secara Retrospektif.

5. Lingkup Obyek

Obyek dalam penelitian ini adalah dokumen rekam medis pasien rawat inap

Pasien Umum dan Pasien BPJS pada penyakit Skizoaffective di RSJD dr. Arif

Zainudin Surakarta

6. Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Juni 2016.

F. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang “Tinjauan Tentang Kelengkapan Dokumen Rekam Medis

Pasien Rawat Inap Pasien Umum dan Pasien BPJS pada penyakit Skizoaffective”

belum pernah dilakukan oleh peneliti lain namun penelitian yang hampir sama

pernah dilakukan, antara lain :


8

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

No Judul KTI Oleh/ Lokasi Variabel yang Metode


Tahun Penelitian diteliti Penelitian
1. Tinjauan Veronica RSUD DRM Rawat Metode yang
Kelengkapan Puji Sukoharjo Inap Sectio digunakan
Dokumen 2008/ Caesar obsevasi dan
Rekam Medis APIKES wawancara
Pasien Rawat Citra dengan
Inap Kasus Medika pendekata
Obstetric Restrospektif
Tindakan
Section Caesar
Di RSUD
Sukoharjo
Tahun 2013
KTI Oleh/ Lokasi Variabel yang Metode
2. Analisis Tahun Penelitian diteliti Penelitian
Fransisca
Kelengkapan RSUD Dokumen Metode
Arysandi/,
Pengisian Kabupaten Rekam observasi dan
Dokumen Karanganyar Medis Pada wawancara
2011,
Rekam Medis Kasus Byi
APIKES
Pada Kasus Baru Lahir,
Mitra
Bayi Baru Analisis
Husada
Lahir Tribulan
Kuantitatif
IV Tahun 2010
di RSUD
Kabupaten
Karanganyar

3. Analisis RSUD Kota DRM Rawat Metode yang


Kelengkapan
Ratmana Semarang Inap Pasien digunakan
Pengisian
suci, Ria deskriptif
Dokumen
Yudha
Rekam Medis
Permata
Rawat Inap di
2008/
RSUD Kota
Universit
Semarang
as
Tahun 2008
Diponeg
oro
9

Untuk membuktikan keaslian penelitian penulisan KTI penulis memilih tiga judul

KTI yang sama di bawah ini :

1. Penelitian yang dilakukan Veronica Puji (2010)

Penelitian berjudul ”Tinjauan kelengkapan dokumen rekam medis rawat

inap Kasus Obstetric Tindakan Section Caesar Di Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Sukoharjo Tahun 2013”. Persamaan penelitian ini dengan

Veronica Puji/2010 adalah meneliti tentang kelengkapan dokumen rekam

medis rawat inap dan perbedaannya adalah pengambilan data berdasarkan

kasus tindakan sedangkan disini penulis mengambil data secara acak. Metode

penelitian yang dilakukan Veronica (2010) sama dengan metode penelitian

yang dilakukan penulis yaitu deskriptif, observasi, dan wawancara dengan

pendekatan Retrospective.

2. Penelitian yang dilakukan Fransisca Arysandi (2011)

Penelitian berjudul ”Analisis Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam

Medis Pada Kasus Bayi Baru Lahir Tribulan IV Tahun 2010 di RSUD

Kabupaten Karanganyar”. Persamaan penelitian ini dengan Fransisca

Arysandi/2011 adalah sama-sama menggunakan metode penelitian observasi

dan wawancara, sedangkan perbedaanya pada pengisian Dokumen Rekam

Medis Pada Kasus Bayi Baru Lahir Tribulan IV Tahun 2010, dan penulis

meninjau kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap tahun 2014.


10

3. Penelitian yang dilakukan Ratmanasuci, Ria Yudha Permata (2008)

Penelitian berjudul ”Analisis Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam

Medis Rawat Inap di RSUD Kota Semarang Tahun 2008”. Persamaan

penelitian ini dengan Ratmanasuci, Ria Yudha Permata/2008 adalah sama-

sama meneliti semua formulir rawat inap dan menggunakan menggunakan

metode deskriptif dan perbedaanya pada pendekatan yang digunakan dimana

Ratmanasuci, Ria Yudha Permata (2008) menggunakan pendekatan

kuantitatif dan kualitatif sedangkan penulis menggunakan pendekatan secara

Retrospektif.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran singkat, penelitian ini dibagi dalam lima bab

yang secara garis besarnya bab demi bab yang disusun sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab I ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,

keaslian penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab II dijelaskan tentang Rekam Medis, Unit Rawat Inap,

Assembling, Filling, Quality Assurance, Analisis Kuantitatif, BPJS,

Skizoaffektif, Kerangka Teori, Kerangka Konsep


11

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab III dijelaskan tentang jenis penelitian, identifikasi

variable, definisi operasional, populasi dan sampel, instrument

penelitian, cara pengolahan data, dan analisa data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil pengamatan, Sejarah Rumah Sakit RSJD Dr. Arif

Zainudin Surakarta, Hasil kelengkapan Kelengkapan Dokumen

Rekam Medis Rawat Inap Pasien Umum dan Pasien BPJS Pada

Penyakit Skizoaffective di Rumah Sakit RSJD Dr. Arif Zainudin

Surakarta, dan Pembahasan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi Kesimpulan, Saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Rekam Medis menurut pasal 1 Permenkes RI Nomor 269/ Menkes/ Per/

III/ 2008 adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas

pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikan kepada pasien. Menurut Depkes RI (2006) rekam medis diartikan

sebagai keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas,

anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa, serta segala pelayanan

dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang

dirawat inap, rawat jalan, maupun yang mendapatkan pelayanan gawat

darurat.

2. Tujuan Rekam Medis

Tujuan utama pelayanan Rekam Medis di rumah sakit adalah menunjang

terciptanya tertib administratif dalam rangka upaya peningkatan pelayanan

kesehatan di rumah sakit (Depkes RI, 2006).

3. Kegunaan Rekam Medis

Menurut Depkes RI (2006) kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa

aspek antara lain:

12
13

a. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis memiliki nilai administrasi, karena isinya

menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai

tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

b. Aspek Medis

Suatu Berkas rekam medis mempunyai nilai rekam medis, karena catatan

tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan

/perawatan yang diberikan kepada pasien dan dalam rangka

mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan

audit medis, manajemen resiko klinis serta keamanan/keselamatan pasien

dan kendala biaya.

c. Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai hukum, karena isinya menyangkut

adanya masalah jaminan atas dasar keadilan, dalam rangka usaha

menegakkan hukum serta penyediaan bahan sebagai tanda bukti untuk

menegakkan hukum.

d. Aspek Keuangan

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya

mengandung data atau informasi yang dapat digunakan sebagai aspek

keuangan.
14

e. Aspek Penelitian

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya

menyangkut data dan informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek

pendukung penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang

kesehatan.

f. Aspek Pendidikan

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya

menyangkut data dan informasi tentang perkembangan kronologis dan

kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut

dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran di bidang

profesi pendidikan kesehatan.

g. Aspek Dokumentasi

Suatu dokumen rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya

menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai

sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.

4. Ketentuan Pengisian Dokumen Rekam Medis

Menurut Depkes RI (2006) rekam medis harus dibuat segera dan

dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan dengan ketentuan

sebagai berikut :
15

a. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-

lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam

medis.

b. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter atau tenaga kesehatan

lainnya sesuai dengan kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta

diberi tanggal.

c. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran atau mahasiswa lainnya

ditanda-tangani dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau

dokter pembimbingnya.

d. Catatan yang dibuat oleh residens harus diketahui oleh dokter

pembimbingnya.

e. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan

melakukannya pada saat itu juga serta dibubuhi paraf.

f. Penghapusan dengan cara apapun tidak diperbolehkan.

B. Unit Rawat Inap

1. Pengertian Unit Rawat Inap

Penerimaan Pasien Rawat Inap adalah penerimaan pasien untuk

mendapatkan pelayanan lanjutan setelah mendapatkan surat pengantar dirawat

dari pihak yang berwenang dalam hal ini pihak yang memberi surat pengantar

adalah dokter dari klinik atau pelayanan rawat darurat di fasilitas pelayanan

kesehatan tersebut bukan dari fasilitas pelayanan kesehatan yang lain (Budi,
16

2011:37). Unit Rawat Inap (URI) atau instalasi rawat inap (IRNA) adalah

salah satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien karena keadaanya

harus dirawat selama satu hari atau lebih dengan berbagai jenis di dalam suatu

ruangan dengan kelas perawatan yang berbeda (Shofari, 2004).

2. Tugas pokok unit rawat inap (URI) menurut Shofari (2004) dalam pelayanan

rekam medis, yaitu :

a. Mencatat semua hasil pelayanan tersebut ke dalam formulir rawat inap

yang sesuai.

b. Mencatat mutasi pasien pada formulir sensus harian rawat inap (SHRI)

pada waktu yang telah ditemukan yang disebut cutt off time.

c. Mencatat kegiatan rawat inap pada register pasien rawat inap.

d. Membuat laporan kegiatan rawat inap.

3. Menurut Depkes RI (2006) formulir Rawat Inap minimal terdiri dari :

a. Identitas pasien

b. Resume medis

c. Riwayat penyakit dan pemeriksaan jasmani

d. Laporan kematian (jika pasein meninggal)

e. Surat keterangan lahir

f. Pengantar masuk rawat inap

g. Surat persetujuan rawat inap

h. Surat perpindahan pasien dari ruang perawatan

i. Informed Consent (jka ada tindakan medis yang diberikan kepada pasien)
17

j. Catatan dan instruksi dokter

k. Rekaman asuhan keperawatan

l. Catatan klinis Perawat

m. Formulir obstetri dan ginekologi

n. Fomulir laporan operasi

o. Formulir hasil-hasil penunjang medik

p. Copy resep

C. Assembling

1. Pengertian Assembling

Menurut (Budi, 2011:73) assembling merupakan bagian dari unit rekam

medis yang berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan merakit dokumen

rekam medis sebelum disimpan. Dokumen-dokumen rekam medis yang telah

diisi oleh unit rawat inap, unit rawat jalan, unit gawat darurat, dan instalasi

pemeriksaan penunjang akan dikirim fungsi assembling bersama-sama sensus

harian. Lembar formulir dalam dokumen rekam medis diatur kembali sesuai

urutan riwayat penyakit pasien dan diteliti kelengkapan ke unit yang

bertanggungjawab. Unit mengendalikan dokumen yang belum lengkap,

assembling akan menggunakan kartu kendali. Dokumen rekam medis yang

sudah lengkap diserahkan ke fungsi pengkode dan mengindeks (coding dan

indexing), sedangkan sensus harian diserahkan ke fungsi penganalisis dan

pelaporan (analyzing dan reporting) agar diolah lebih lanjut.


18

2. Tugas Pokok Assembling

Adapun Tugas Pokok Dalam Pelayanan Rekam Medis di Assembling Menurut

(Budi, 2011:73) yaitu:

a. Pengurutan halaman dimulai dari berkas rekam medis rawat darurat, rawat

jalan dan rawat inap.

b. Mengecek kelengkapan pengisian berkas rekam medis.

c. Mengecek kelengkapan formulir yang harus ada pada berkas rekam medis.

d. Mencatat pada buku register sesuai dengan tanggal masuk berkas ke bagian

assembling dan tanggal pasien keluar.

3. Fungsi Assembling

Menurut Shofari (2004) fungsi assembling dalam pelayanan unit rekam

medis sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti isi data rekam medis,

pengendali dokumen rekam medis tidak lengkap, pengendali penggunaan

nomor rekam medis dan formulir rekam medis.

4. Proses kegiatan di assembling menurut (Budi, 2011:75) yaitu:

a. Berkas rekam medis dari unit pelayanan akan dikembalikan ke unit rekam

medis bagian assembling.

b. Bagian assembling mencatat pada buku register semua berkas yang masuk

sesuai tanggal masuk dan tanggal pasien pulang.

c. Setelah itu berkas rekam medis dianalisa untuk mengetahui kelengkapan

pengisiannya.
19

d. Berkas rekam medis yang tidak lengkap akan dikembalikan ke tenaga

kesehatan yang telah memberikan pelayanan kepada pasien melalui unit

kerja.

5. Informasi yang dihasilkan bagian assembling dalam pelayanan rekam medis

(Shofari, 2004)

a. Tingkat ketidaklengkapan dokumen rekam medis atau incomplete medical

record (IMR) dengan cara menghitung jumlah dokumen rekam medis yang

tidak lengkap dibagi jumlah dokumen rekam medis yang diterima pada

periode waktu tertentu dikalikan 100%. Perhitungan dilakukan setelah 2

hari pasien dinyatakan pulang atau keluar rumah sakit.

b. Isi data rekam medis yang sering tidak lengkap dan petugas yang

bertanggung jawab terhadap pencatatan data pelayanan klinis.

c. Jenis formulir rekam medis yang sering digunakan.

d. Jenis formulir rekam medis yang jarang digunakan.

e. Jenis formulir rekam medis yang tidak pernah digunakan.

D. Filling

Menurut Sudra (2014:393) bagian filing adalah suatu bagian dalam unit

rekam medis yang mempunyai fungsi dan tugas pokok sebagai berikut :

1. Tugas Pokok Filling

a. Menyimpan DRM dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakan

penyimpanan DRM.
20

b. Mengambil kembali (retriev) DRM untuk berbagai keperluan.

c. Menyusutkan (meretensi) DRM sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

sarana pelayanan kesehatan.

d. Memisahkan penyimpanan DRM in-aktif dari DRM aktif.

e. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis.

f. Menyimpan DRM yang dilestarikan (diabadikan), dan

g. Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis.

2. Fungsi Filling

a. Penyimpanan dokumen rekam medis.

b. Penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan.

c. Pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap kerahasiaan isi data

rekam medis, dan

d. Pelindung arsip-arsip dokumen rekam medis terhadap bahaya kerusakan

fisik, kimiawi, dan biologi.

E. Quality Assurance

1. Pengertian Quality Assurance

Pengertian quality assurance menurut Sabarguna (2008:2), quality

assurance adalah suatu program berkelanjutan yang disusun secara obyektif

dan sistematik memantau, menilai mutu, dan kewajaran asuhan terhadap

pasien menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien serta

memecahkan masalah-masalah yang terungkap.


21

2. Model Quality Assurance

Menurut Sabarguna (2008:9) model Quality Assurance merupakan

kegiatan-kegiatan yang saling terkait yang berupaya untuk menjaga mutu

pelayanan. Komponen model Quality Assurance yaitu :

a. Identifikasi nilai

Identifikasi nilai yaitu menentukan nilai-nilai atau aturan-aturan tertentu

yang berlaku.

b. Identifikasi standar dan kriteria

Penentuan standar yaitu penentuan patokan tertentu, sedangkan kriteria

adalah patokan baik dan buruk, benar dan salahnya pada tingkatan tertentu.

c. Melakukan Penilaian

Dengan patokan standar dan kriteria dalam penilaian apakah ada

penyimpangan atau tidak.

d. Membuat Interprestasi

Hasil penilaian diolah seberapa jauh penyimpangan itu dan apa sebabnya.

e. Pembentukan Tindakan

Dari masalah yang ada dibuat alternatif tindakan yang mungkin dilakukan

untuk mengatasinya.

f. Memilih Tindakan

Dipilih tindakan yang terbaik dengan memperhatikan segala aspek.

g. Melakukan Tindakan

Melakukan tindakan yang terbaik sehingga dapat menyelesaikan masalah.


22

3. Kepentingan Quality Assurance

Menurut Sabarguna (2008:11) Quality Assurance menjadi penting untuk

berbagai pihak dengan alasannya masing-masing, diantarannya seperti di

bawah ini :

a. Bagi Rumah Sakit

Persaingan antar rumah sakit memerlukan pelayanan bermutu agar mampu

betahan. Selain itu dengan adanya kemajuan teknologi yang canggih,

memerlukan pemilihan yang tepat dan rasional antara mutu pelayanan dan

biaya.

b. Bagi Pasien

Pasien semakin kritis, mengerti akan hak, maka pasien ingin mendapatkan

pelayanan yang aman dan memuaskan.

c. Bagi Dokter

Selain standar profesi yang telah ditentukan juga berhadapan dengan

asumsi dan tuntutan hukum yang semakin gencar, menyebabkan dokter

lebih hati-hati dan tertarik akan mutu pelayanan.

d. Bagi Pemerintah

Pemerintah berusaha secara maksimal guna standar minimal pelanggan

maka pemantauan mutu yang baik akan bermanfaaat untuk memutuskan

salah benarnya suatu tindakan.


23

F. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan suatu review area tertentu catatan medis

untuk mengidentifikasi definisi spesifik.

1. Definisi Analisis Kuantitatif

Menurut Depkes RI (2006), analisis kuantitatif adalah analisis yang

ditunjukan kepada jumlah lembaran-lembaran rekam medis sesuai dengan

prosedur yang ditetapkan.

Menurut Sudra (2014:6.15) analisis kuantitatif adalah telaah/review

bagian tertentu dari isi rekam medis dengan maksud menemukam kekurangan

khusus yang berkaitan dengan pencatatan rekam medis.

Hatta (2008) mengemukakan bahwa pada paradigma baru analisis

kuantitatif merupakan penganalisaan yang tidak hanya terfokus pada

kelengkapan data sosial pasien (demografi) dan kelengkapan beragam

lembaran rekam medis belaka (seperti yang biasa dilakukan). Namun, analis

kuantitatif juga harus mengintegrasikan kegiatannya dengan kegiatan

berdampak pada unsur hukum dan administratif yang kemudian diintegrasikan

dengan standar pelayanan kesehatan. Dengan demikian, analisis kuantitatif

format rekaman kertas (manual) maupun elektronik harus betul-betul

menyeluruh.

2. Tujuan analisis kuantitatif

Menurut (Huffman, 1994) tujuan analisis kuantitatif yaitu untuk

mengidentifikasi misi yang jelas dan selalu terjadi, yang bisa diperbaiki
24

dengan mudah pada prosedur normal rumah sakit. Prosedur ini membuat

catatan medis lebih lengkap untuk dirujuk pada asuhan yang

berkesinambungan; untuk melindungi kepentingan hukum pasien, dokter, dan

rumah sakit; dan untuk memenuhi persyaratan lisensi, akreditasi, dan

sertifikasi.

3. Komponen dasar analisis kuantitatif

Menurut (Huffman, 1994:24) komponen dasar analisis kuantitatif meliputi :

a. Review Identifikasi

Apakah dilakukan secara konkuren atau retrospektif, analisis

kuantitatif biasanya dimulai dengan memeriksa setiap halaman catatan

medis, untuk identifikasi pasien paling kurang nama dan nomor catatan

medis. Jika suatu halaman tidak memiliki identifikasi, halaman ini harus

di review untuk memastikan apakah ia milik pasien yang catatan

medisnya sedang dianalisis dan identifikasinya dicatat. Keuntungan

pelaksanaan analisis kuantitatif secara Konkuren adalah karena halaman

dengan identifikasi yang hilang dapat diidentifikasi dengan lebih mudah.

b. Review Pelaporan

Terdapat laporan-laporan tertentu yang umumnya ada pada catatan

medis fasilitas tertentu. Misalnya, pada suatu rumah sakit umumnya

terdapat riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, observasi klinis (catatan

kemajuan), dan kesimpulan pada akhir perawatan-inap (resume klinis

dan keterangan diagnosis dan prosedur final). Laporan lain yang


25

diperlukan tergantung pada perjalanan penyakit pasien di rumah sakit.

Kalau pasien mendapatkan uji diagnostik, konsultasi, atau pembedahan,

maka laporan prosedur ini akan diperlukan.

Prosedur analisis kuantitatif harus menegaskan laporan mana yang

akan diperiksa, kapan saja, dan pada keadaan yang bagaimana.

Misalnya, kalau riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik belum

dilakukan dalam 24 jam admission, defisiensi ini harus diidentifikasikan

pada analisis konkuren. Kalau dokter mendiktekan laporan operasi, dan

laporan untuk pembedahan tertentu tidak ditemukan pada waktu analisis

retrospektif, maka hal ini diidentifikasikan sebagai defisiensi.

Namun harus diingat bahwa kalau sebuah laporan tindakan tidak

ditemukan karena memang tindakan itu tidak dilakukan, maka laporan

tidak bisa dianggap sebagai suatu defisiensi. Misalnya kalau tidak ada

laporan kemajuan dari dokter pada hari tertentu karena dokter memang

tidak berkunjung pada hari tersebut,tentunya dokter itu tidak diminta

untuk menuliskan catatan kemajuan.

c. Review Autentifikasi

Analisis kuantitatif juga memastikan bahwa suatu entri di

otentifikasi. Otentifikasi bisa berupa tanda tangan, stampel karet yang

hanya dipegang oleh pemilik, initial (singkatan nama) kalau bisa

diidentifikasikan, atau kode akses komputer; dan harus memiliki gelar

professional (dokter, RN, dsb.) penulisannya. Entri tidak boleh


26

ditandatangani oleh orang lain, walaupun fasilitas mungkin

menghendaki tanda tangan pendamping (counter signature) pada entri

yang digunakan oleh ‘house staff’ dan mahasiswa untuk menunjukkan

adanya supervisi oleh profesional yang berwenang. Jika diperlukan

tanda pendamping, kedua tanda tangan tangan harus ada, sebagaimana

juga catatan mengenai review entri, misalnya “telah di review”, “sesuai

dengan”, atau “melaksanakan perintah seperti tercatat”.

d. Review Pencatatan

Entri harus selalu dilakukan dengan cara pencatatan yang baik.

Sementara analisis kuantitatif tidak bisa memecahkan masalah tentang

isi yang tidak terbaca atau tidak lengkap, ia bisa digunakan untuk

menandai entri yang tidak bertanggal, dimana kesalahan tidak diperbaiki

secara semestinya, terdapatnya daerah ‘lompatan’ yang seharusnya

diberi garis untuk mencegah penambahan kemudian terutama pada

catatan kemajuan dan perintah dokter, dan dimana singkatan telah

digunakan di dalam pernyataan diagnosa dan prosedur akhir. Perbaikian

kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam dokumentasi.

Pengubahan (alteration) dapat menimbulkan pertanyaan mengenai ke

otentifikan dan kelalaian. Jika diperlukan perbaikan terhadap kesalahan

(misalnya ketika penyedia layanan telah menulis pada catatan medis

pasien yang salah), penyedia layanan harus dianjurkan untuk membuat

satu garis tunggal melewati setiap baris yang salah, menambahkan


27

catatan yang menjelaskan kesalahan tersebut (misalnya “catatan medis

pada pasien yang salah”), membuat tanggal, dan menandatanganinya,

kemudian membuat entri yang benar secara kronologis untuk

menunjukkan entri mana yang diganti. Kalau ada keraguan mengenai

bisanya entri tersebut diakui di kemudian hari, maka sebaiknya diajak

kolega dalam satu profesi untuk menjadi saksi pada proses koreksi

tersebut.

G. BPJS

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS

adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

sosial. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk

menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang

layak. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS bertujuan untuk

mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar

hidup yang layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya (UU Nomor

24 Tahun 2011).

H. Skizoaffective

Diagnosis ini hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia

dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan, atau dalam
28

beberapa hari yang satu sesudah yang lain dalam satu episode penyakit yang

sama, dan bilamana sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak

memenuhi criteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresi

(Mansjoer, Triyanti, dkk, 1999:201).

Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia

dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda (Mansjoer,

Triyanti, dkk, 1999:201).


29

I. Kerangka Teori
Analisis Kualitatif
Rumah Sakit 1. Review Pernyataan
Diagnostik yang Lengkap
dan Konsisten.
2. Review Konsistensi Entry.
Unit Rekam Medis 3. Review Deskripsi dan
Pembenaran Arah
Pengobatan.
Dokumen Rekam Medis 4. Review Pencatatan
Informed Consent.
5. Review Praktik
Dokumentasi.
Statistik Rumah Sakit :
6. Review Kejadian-Kejadian
 Pengumpulan Data yang Bisa Mendapatkan
Ganti Rugi.
 Pengolahan Data
 Penyajian Data
 Analisisa Data
Hasil

Analisis Kuantitatif Dokumen


Analisa Data Rekam Medis
1. Review Identifikasi yang
teridentifikasi
2. Review Pelaporan kekonsistensia
3. Review Autentifikasi n dan
kelengkapann
4. Review Cara Pencatatan ya.
Pengambilan keputusan
oleh pimpinan ( Direktur/
Manajer) Rumah Sakit

Evaluasi

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(Sumber : Modifikasi Rustiyanto,2010:21 dan Huffman,1994:24)


30

J. Kerangka Konsep

INPUT PROSES OUTPUT

Dokumen Analisis Kuantitatif 1. Hasil review Identifikasi


Rekam Medis 2. Hasil review Laporan
1. Review Identitas
Pasien Rawat 3. Hasil review Autentifikasi
Pasien.
Inap Pasien 4. Hasil review Tata Cara
2. Review Laporan
Umum dan Mencatat
3. Review
pasien BPJS 5. Hasil Analisis Kuantitatif
Autentifikasi.
Pada Dokumen Rekam Medis
4. Review Tata Cara
Penyakit Pasien Rawat Inap Pasien
Mencatat.
Skizoaffective Umum dan Pasien BPJS Pada
Penyakit Skizoaffective
yang lengkap dan tidak
lengkap tahun 2015.

Sumber : (Ery Rustiyanto, 2010:25)

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang

dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian

(masyarakat), sehingga sering disebut penelitian noneksperimen

(Notoatmodjo, 2010:25). Dalam penelitian ini disebut penelitian

noneksperimen karena peneliti melakukan penelitian pada dokumen

rekam medis yang sudah tersedia dan bukan termasuk penelitian

percobaan.

2. Analisis Penelitian

Analisis penelitian ini adalah meninjau kelengkapan dokumen rekam

medis rawat inap pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit

skizoaffektif di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta. Dalam penelitian ini

menggunakan Analisis deksriptif. Analisis deksriptif yaitu sekumpulan

objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang

terjadi pada populasi tertentu dan digunakan untuk membuat penilaian

terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa

31
32

sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan

perbaikan program (Notoatmodjo,2010:35).

3. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode Observasi dan Wawancara. Observasi yaitu suatu prosedur yang

berencana, yang antara lain meliputi melihat, mendengar, mencatat

sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010:131).

Dalam penelitian ini yang dimaksud observasi yaitu melihat secara

langsung dokumen rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa

Daerah Surakarta. Wawancara yaitu suatu metode yang dipergunakan

untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)

(Notoatmodjo, 2010:139). Dalam penelitian ini yang dimaksud

wawancara yaitu diperoleh dengan cara tanya jawab petugas instalasi

rekam medis di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.

4. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan secara Retrospective.

Penelitian retrospective yaitu penelitian yang berusaha melihat ke

belakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek

atau akibat yang telah terjadi. Kemudian dari efek tersebut ditelusuri ke
33

belakang tentang penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi

akibat tersebut (Notoatmodjo, 2010:27). Dalam penelitian ini yang

dimaksud pendekatan secara retrospective yaitu dengan cara melihat

dokumen rekam medis masa lampau atau yang sudah tersedia pada tahun

2015.

B. Identifikasi Variabel

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo, 2010:103).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumen rekam medis pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit

Skizoaffektif.

2. Review Identifikasi

3. Review Laporan

4. Review Autentifikasi

5. Review Pencatatan

6. Dokumen Rekam Medis Pasien Umum dan Pasien BPJS yang lengkap dan

yang tidak lengkap.


34

C. Definisi Operasional

Tabel 1.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

1 Dokumen rekam medis Mengoreksi kembali kelengkapan dokumen


Rawat inap Pasien umum rekam medis pasien rawat inap pasien
dan pasien BPJS pada umum dan pasien BPJS.
penyakit skizoaffektif.

Review Identifikasi merupakan lembar


2. Review Identifikasi
rekam medis yang minimal terdapat nama,
nomor rm, alamat, jenis kelamin, status,
Review Laporan umur, dan bangsal.
3.
Review Laporan
Autentifikasi merupakan
menilai bahwa lembar
dalam
medis
lembaranterdapat
rekam autentifikasi dari petugas,
medis terdapat laporan
Re
autentifikasi
yang penting dapat
sesuaiberupa
dengantanda
kasustangan
pasien.dan
4. Review Autentifikasi nama terang serta tidak boleh ditandatangani
oleh orang lain kecuali bila ditulis dan
dibubuhkan kalimat “telah direview”,.

5. Review Pencatatan Review Pencatatan menilai bagaimana


metode dan Pencatatan di lembar rekam
medis, apakah tidak ada tipe-x, tidak ada
coretan dengan paraf, dan tidak ada
simbol/singkatan yang tidak baku.
memperbaiki kesalahan penulis
35

Do
6. Dokumen rekam medis Dokumen pasien rawat inap yang
lengkap pasien pengisisannya sesuai dengan 4 komponen
analisis kuantitatif meliputi review
identifikasi, review pelaporan, review
. autentifikasi, review pencatatan
Lanjutan Table 1.2 Dokumen rekam medis pasien rawat inap
Dokumen rekam medis yang cara pengisiannya belum sesuai
No tidak lengkap pasien
Variabel Definisi
dengan 4 Operasional
komponen analisis kuantitatif
7. Dilanjutkan
meliputi review identifikasi, review
pelaporan, review autentifikasi, review
7.
pencatatan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yaitu keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010:115). Populasi dalam penelitian ini adalah 120

dokumen rekam medis pasien rawat inap pasien umum dan pasien BPJS

pada penyakit skizoaffektif di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta Tahun

2015

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010:115).


36

Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh

dimana jumlah sampel yang akan diteliti sama dengan jumlah seluruh

populasi pada Tahun 2015 yaitu 120 dokumen.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara dalam penelitian ini penulis menggunakan

Wawancara Bebas Terpimpin. Wawancara Bebas Terpimpin yaitu

wawancara yang terdapat unsur kebebasan, tetapi ada pengarahan

pembicaraan secara tegas dan mengarah (Notoatmodjo, 2010:131).

Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap. Metode wawancara ini digunakan untuk

memperoleh data yang berfungsi sebagai alat pendukung, yang diperoleh

dengan cara tanya jawab dengan petugas rekam medis RSJD dr. Arif

Zainudin Surakarta.

2. Pedoman Observasi

Pedoman Observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

lembar kertas yang berisi hal-hal yang harus penulis ketahui yaitu dengan

mengamati dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap masalah

yang akan diteliti. Pengertian dari observasi yaitu suatu prosedur yang
37

berencana yang antara lain meliputi melihat, mendengar dan mencatat

sejumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2010:131).

3. Check List

Check List adalah suatu daftar pengecek berisi nama subjek dan

beberapa gejala serta identitas lainnya dari sasaran pengamatan.

Pengamatan tinggal memberikan tanda check (v) pada daftar tersebut yang

menunjukan adanya gejala atau ciri dari sasaran pengamatan. Check List

ini dapat bersifat individual dan juga dapat bersifat kelompok

(Notoatmodjo, 2010:137). Check List ini digunakan untuk mengetahui

kelengkapan masing-masing komponen analisis kuantitatif secara manual

pada dokumen rekam medis rawat inap pasien.

F. Cara Pengolahan Data

Cara pengolahan data dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Data Primer

Data primer merupakan data atau fakta yang diperoleh secara

langsung oleh pengolah data (Budi, 2011:3). Data primer dalam penelitian

ini diperoleh dari pengamatan dokumen rekam medis pasien yang

mencakup Review Identifikasi, Review Laporan, Review Autentifikasi,


38

Review Pencatatan di bagian instalasi rekam medis di Rumah Sakit Jiwa

Daerah Surakarta.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data atau fakta yang diperoleh dari orang

lain sehingga sumber data yang digunakan dapat berupa catatan, register,

rekam medis, sistem informasi di fasilitas pelayanan kesehatan, kartu

indeks, dan sensus (Budi, 2011:3). Data sekunder dalam penelitian ini

adalah dokumen rekam medis rawat inap pasien di RSJD dr. Arif

Zainudin Surakarta.

G. Analisa Data

Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan

atau menguraikan hasil penelitian dalam bentuk tabel dan uraian yang

digunakan untuk mengetahui komponen yang lengkap dan tidak lengkap pada

dokumen rekam medis rawat inap pasien umum dan pasien BPJS pada

penyakit skizoaffektif di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta.


39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Sejarah Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta

Sebelum diintegrasikan kedalam binaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Tengah seperti saat ini, Letak semula RS Jiwa Daerah Surakarta berada di

jantung Kota Solo yang beralamat (lokasi lama) di Jl. Bhayangkara No. 50

Surakarta. Pada awalnya rumah sakit ini didirikan pada tahun 1918 dan

diresmikan terpakai tanggal 17 Juli 1919 dengan nama D o o r g a n g h u i s v

o o r krankzinnigen dan dikenal pula dengan nama Rumah Sakit Jiwa

MANGUNJAYAN yang menempati areal seluas + 0,69 ha dengan kapasitas

tampung sebanyak 216 tempat tidur (TT).

Atas dasar kesepakatan bersama pada tahun 1986 dalam bentuk Ruislag

dengan Pemda Dati II Kodya Surakarta, kantor RS Jiwa Pusat Surakarta akan

dipergunakan sebagai kantor KONI Kodya Surakarta, maka dalam proses


40

pembangunan fisik lebih lanjut pada tanggal 3 Pebruari 1986 Rumah Sakit

Jiwa Surakarta menempati lokasi yang baru di tepian sungai Bengawan Solo,

tepatnya jalan Ki Hajar Dewantoro No. 80 Surakarta dengan luas area 10 ha

lebih dengan luas bangunan 10.067 m2.

Pada saat ini pemanfaatan lahan mencapai 45%, dan daya tampung yang

tersedia sebanyak 340 tempat tidur (TT) dengan wilayah kerja mencakup Eks

Karisidenan Surakarta, Wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur


39
bagian barat dan sebagian sebagian wilayah DIY.

Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka RS

Jiwa Pusat Surakarta berubah menjadi RS Jiwa Daerah Surakarta dibawah

Pemda Provinsi Jawa Tengah. RS Jiwa Pusat Surakarta diserahkan dari

Pemerintah Pusat kepada kepada Pemerintah Daerah pada tahun 2001

berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 1079/Menkes/SK/X/2001 tanggal 16

Oktober 2001. Adapun penetapan RS Jiwa Pusat menjadi RS Jiwa Daerah

Surakarta berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah No. 440/09/2002 pada

bulan Februari 2002. Kemudian sejak tahun 2009 RS Jiwa Daerah Surakarta

telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Provinsi Jawa

Tengah.Daerah RSJD Surakarta merupakan Rumah Sakit khusus kelas A.

Pada awal berdiri Rumah Sakit Jiwa ini dipimpin oleh Dr. Engelhard

kemudian dilanjutkan Dr. Semeru, Dr. Wignyobroto, Dr. R.M. Soejarwadi.

RS. Jiwa Daerah Surakarta mengalami pergantian Direktur, sebagai berikut :

a. Anna Janti : 1966 – 1980


41

b. Th.Lestari : 1980 – 1984

c. G. Pandu Setiawan, Sp.Kj : 1984 – 1996

d. H. Lukman Mustar, Sp.KJ. : 1996 – 2001

e. Sugiharto, M.Kes (MMR) : 2002 – 2003

f. Arif Zainudin, Sp.KJ. : 2004 – 2005

g. Siti Nuraini Arief, Sp.KJ : 2006 – 2008

h. Muhammad Sigit WP, Sp.KJ. : 2008 – 2009

i. Suprihhartini, Sp.KJ. : 2009 – 2010

j. Endro Suprayitno, Sp.KJ, M.Si : 2010 – 2014

k. drg. R. Basoeki Soetardjo, MMR : 2015 – Sekarang

1) Visi Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta.

“Menjadi pusat perhatian pelayanan jiwa yang profesianal dan berbudaya”

2) Misi Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta

a) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

masyarakat

b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menerapkan nilai-

nilai budaya kerja aperatur

c) Mengembangkan saran dan prasarana rumah sakit yang efektif dan

efisien
42

d) Membudayakan sikap dan perilaku karyawan dalam memberikan

pelayanan sesuai dengan nilai-nilai keluhuran budaya jawa dan

kearifan lokal.

Nilai – nilai :

P : Profesional dalam pelayanan ;

R : Ramah dalam bersikap terhadap pelanggan ;

O : Obyektif dalam penyampaian informasi ;

A : Antusias dalam semangat kerja ;

K : Kooperatif dalam kerjasama terpadu ;

T : Target dalam pencapaian program ;

I : Intensif dalam pelaksanaan tugas ;

F : Favorit dalam kinerja unggulan rumah sakit ;

Motto :

“ Melayani lebih baik “

Janji Pelayanan :

“ Kami pegawai Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, berjanji :

melayani pelanggan secara cepat, tepat, akurat dan memuaskan “

2. Hasil Analisis Kuantitatif dokumen rekam medis pasien rawat inap Pasien

Umum dan Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective.

Pengambilan data peneltian berdasarkan diagnosis Pada Penyakit

Skizoaffective di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta tahun 2015 yaitu


43

sebanyak 120 dokumen rekam medis yang terdiri dari 36 dokumen pasien

umum dan 84 dokumen pasien BPJS.

Setelah dilakukan analisis kuantitatif dokumen rekam madis rawat inap

pasien umum dan pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD Dr.

Arif Zainudin Surakarta tahun 2015 maka hasilnya sebagai berikut :

a. Review Identifikasi

Berdasarkan hasil pengolahan kelengkapan dokumen rekam medis

rawat inap umum dan pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD

Dr. Arif Zainudin Surakarta tahun 2015 pada review identifikasi adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1
Hasil Analisis Kuantitatif Review Identifikasi pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Pasien Umum Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN Surakarta
Tahun 2015

N Nama Formulir Review Identifikasi


o LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 35 97% 1 3%

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 36 100 0 0

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 35 97% 1 3%

4 Hak dan Kewajiban Pasien 36 100% 0 0

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 36 100% 0 0

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 35 97% 1 3%

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 36 100% 0 0


44

8 Pemberian Edukasi 36 100% 0 0

9 Asesmen Keperawatan IGD 36 100% 0 0

10 Asesmen Medis IGD 36 100% 0 0

11 Crisis Triage Rating Scale 35 97% 1 3%

12 Pemberian Informasi Fikasi Mekanik 36 100% 0 0

13 Pemberian Informasi Injeksi 36 100% 0 0

14 Pemberian Informasi ECT 36 100% 0 0

15 Pemberian Anestesi Umum 36 100% 0 0

16 Catatan Pasien Transfer Internal 36 100% 0 0

N
Lanjutan Tabel 4.1 Nama Formulir Review Identifikasi
o LENGKAP Dilanjutkan
TIDAK LENGKAP

N % N %

17 Lembar Penilaian Panss-EC 36 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 36 100% 0 0

19 Asesmen Medis Rawar Inap 36 100% 0 0

20 Panss Singkat 36 100% 0 0

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 36 100% 0 0

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 36 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi 36 100% 0 0

(CPPT)

24 Catatan Pasien Transfer Internal 36 100% 0 0

25 Panss EC 35 97% 1 3%

26 Ringkasan Pulang 36 100% 0 0

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 36 100% 0 0

28 Discharge Planning (Kebutuhan Perencanaan 35 97% 1 3%


45

Pulang)

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 36 100% 0 0

30 Implementasi Keperawatan 33 92% 3 8%

31 Catatan Rician Keperawatan 36 100% 0 0

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 36 100% 0 0

33 Grafik 36 100% 0 0

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 36 100% 0 0

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri 36 100% 0 0

N Nama Formulir Review Identifikasi


Dilanjutkan
o LENGKAP TIDAK LENGKAP
Lanjutan Tabel 4.1
N % N %

36 Formulir Asuhan Gizi 36 100% 0 0

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 36 100% 0 0

38 Laporan Hasil Laboratorium 35 97% 1 3%

39 Formulir Rekonsiliasi 36 100% 0 0

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 36 100% 0 0

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 36 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Implementasi keperawatan

dengan presentase sebesar 8% artinya dari 36 dokumen pasien umum yang

diteliti sebanyak 3 formulir tidak lengkap.


46

Tabel 4.2
Hasil Analisis Kuantitatif Review Identifikasi pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN Surakarta
Tahun 2015

No Nama Formulir Review Identifikasi

LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 84 100% 0 0

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 84 100% 0 0

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 84 100% 0 0

4 Hak dan Kewajiban Pasien 84 100% 0 0

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 84 100% 0 0

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 84 100% 0 0

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 82 98% 2 2%

8 Pemberian Edukasi 83 99% 1 1%

9 Asesmen Keperawatan IGD 84 100% 0 0

10 Asesmen Medis IGD 83 99% 1 1%

11 Crisis Triage Rating Scale 84 100% 0 0


47

12 Pemberian Informasi Fikasi Mekanik 84 100% 0 0

13 Pemberian Informasi Injeksi 84 100% 0 0

14 Pemberian Informasi ECT 84 100% 0 0

15 Pemberian Anestesi Umum 84 100% 0 0

16 Catatan Pasien Transfer Internal 84 100% 0 0

17 Lembar Penilaian Panss-EC 84 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 84 100% 0 0

No
Lanjutan Tabel 4.2Nama Formulir Review Identifikasi

LENGKAP TIDAK LENGKAP


Dilanjutkan
N % N %

19 Asesmen Medis Rawar Inap 84 100% 0 0

20 Panss Singkat 80 95% 4 5%

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 84 100% 0 0

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 84 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi (CPPT) 83 99% 1 1%

24 Catatan Pasien Transfer Internal 84 100% 0 0

25 Panss EC 84 100% 0 0

26 Ringkasan Pulang 79 94% 5 6%

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 84 100% 0 0

28 Discharge Planning (Keb.Perenc.Pulang) 83 99% 1 1%

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 83 99% 1 1%

30 Implementasi Keperawatan 75 89% 9 11%

31 Catatan Rician Keperawatan 84 100% 0 0

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 81 96% 3 4%

33 Grafik 84 100% 0 0
48

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 83 99% 1 1%

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri (APS) 84 100% 0 0

36 Formulir Asuhan Gizi 84 100% 0 0

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 84 100% 0 0

38 Laporan Hasil Laboratorium 84 100% 0 0

39 Formulir Rekonsiliasi 84 100% 0 0

No Nama Formulir Review Identifikasi

LENGKAP TIDAK LENGKAP


Lanjutan Tabel 4.2 Dilanjutkan
N % N %

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 84 100% 0 0

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 84 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Implementasi keperawatan

dengan presentase sebesar 11% artinya dari 84 dokumen pasien BPJS yang

diteliti sebanyak 9 formulir tidak lengkap.


49

b. Review Pelaporan

Adapun hasil perhitungan analisis kuantitatif berdasarkan penilaian

check list pada dokumen rekam medis pasien rawat inap pasien umum

dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective berdasarkan Review

Pelaporan di RSJD DR.Arif Zainudin Surakarta Tahun 2015 sebagai

berikut :

Tabel 4.3
Hasil Analisis Kuantitatif Review Pelaporan pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Pasien Umum Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN Surakarta
Tahun 2015

No Nama Formulir Review Pelaporan


LENGKAP TIDAK
LENGKAP
N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 36 100% 0 0

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 34 94% 2 6%

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 36 100% 0 0

4 Hak dan Kewajiban Pasien 36 100% 0 0


50

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 36 100% 0 0

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 36 100% 0 0

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 36 100% 0 0

8 Pemberian Edukasi 26 72% 10 28%

9 Asesmen Keperawatan IGD 36 100% 0 0

Dilanjutkan
51

No
Lanjutan Nama Formulir
Tabel 4.3 Review Pelaporan

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

10 Asesmen Medis IGD 36 100% 0 0

11 Crisis Triage Rating Scale 36 100% 0 0

12 Pemberian Informasi Fiksasi Mekanik 36 100% 0 0

13 Pemberian Informasi Injeksi 36 100% 0 0

14 Pemberian Informasi ECT 36 100% 0 0

15 Pemberian Anestesi Umum 36 100% 0 0

16 Catatan Pasien Transfer Internal 36 100% 0 0

17 Lembar Penilaian Panss-EC 36 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 36 100% 0 0

19 Asesmen Medis Rawar Inap 36 100% 0 0

20 Panss Singkat 36 100% 0 0

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 36 100% 0 0

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 36 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi (CPPT) 23 64% 13 36%

24 Catatan Pasien Transfer Internal 34 94% 2 6%

25 Panss EC 36 100% 0 0

26 Ringkasan Pulang 35 97% 1 3%

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 35 97% 1 3%

28 Discharge Planning (Keb.Perenc.Pulang) 35 97% 1 3%

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 36 100% 0 0

30 Implementasi Keperawatan 29 81% 7 19%

31 Catatan Rician Keperawatan 36 100% 0 0

Dilanjutkan
52

No
Lanjutan Tabel 4.3 Nama Formulir Review Pelaporan

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 26 72,% 10 28%

33 Grafik 36 100% 0 0

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 36 100% 0 0

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri 36 100% 0 0

(APS)

36 Formulir Asuhan Gizi 36 100% 0 0

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 36 100% 0 0

38 Laporan Hasil Laboratorium 28 78% 8 22%

39 Formulir Rekonsiliasi 36 100%v 0 0

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 35 97% 1 3%

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 36 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Catatan Perkembangan Pasien

Terintegrasi dengan presentase sebesar 36% artinya dari 36 dokumen pasien

umum yang diteliti sebanyak 13 formulir tidak lengkap.


53

Tabel 4.4
Hasil Analisis Kuantitatif Review Pelaporan pada Dokumen Rekam Medis Rawat
Inap Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN
Surakarta Tahun 2015

N Nama Formulir Review Pelaporan

o LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 82 98% 2 2%

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 78 93% 6 7%

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 81 96% 3 4%

4 Hak dan Kewajiban Pasien 84 100% 0 0

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 84 100% 0 0

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 82 98% 2 2%

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 83 99% 1 1%

8 Pemberian Edukasi 50 60% 34 40%

9 Asesmen Keperawatan IGD/IRJ 84 100% 0 0

10 Asesmen Medis IGD/IRJ 82 98% 2 2%

11 Crisis Triage Rating Scale 84 100% 0 0

12 Pemberian Informasi Fiksasi Mekanik 84 100% 0 0

13 Pemberian Informasi Injeksi 84 100% 0 0

14 Pemberian Informasi ECT 84 100% 0 0

15 Pemberian Anestesi Umum 81 96% 3 4%

16 Catatan Pasien Transfer Internal 84 100% 0 0

Dilanjutkan
54

N Lanjutan TabelNama
4.4 Formulir Review Pelaporan

o LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

17 Lembar Penilaian Panss-EC 84 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 81 96% 3 4%

19 Asesmen Medis Rawar Inap 83 99% 1 1%

20 Panss Singkat 81 96% 3 4%

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 80 95% 4 5%

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 84 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi (CPPT) 47 56% 37 44%

24 Catatan Pasien Transfer Internal 84 100% 0 0

25 Panss EC 84 100% 0 0

26 Ringkasan Pulang 84 100% 0 0

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 78 93% 6 7%

28 Discharge Planning (Keb.Perenc.Pulang) 79 94% 5 6%

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 84 100% 0 0

30 Implementasi Keperawatan 75 89% 9 11%

31 Catatan Rician Keperawatan 84 100% 0 0

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 48 57% 36 43%

33 Grafik 82 98% 2 2%

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 82 98% 2 2%

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri 84 100% 0 0

(APS)
55

36 Formulir Asuhan Gizi 84 100% 0 0

N Lanjutan Tabel Nama


4.4 Formulir Review Pelaporan

o LENGKAP TIDAK

LENGKAP
Dilanjutkan
N % N %

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 81 96% 3 4%

38 Laporan Hasil Laboratorium 62 74% 22 26%

39 Formulir Rekonsiliasi 82 98% 2 2%

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 82 98% 2 2%

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 84 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Catatan Perkembangan Pasien

Terintegrasi dengan presentase sebesar 44% artinya dari 84 dokumen pasien

BPJS yang diteliti sebanyak 37 formulir tidak lengkap.


56

c. Review Autentikasi

Adapun hasil perhitungan analisis kuantitatif berdasarkan penilaian

check list pada dokumen rekam medis pasien rawat inap pasien umum

dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective berdasarkan Review

Autentifikasi di RSJD DR.Arif Zainudin Surakarta Tahun 2015 sebagai

berikut :

Tabel 4.5
Hasil Analisis Kuantitatif Review Autentifikasi pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Pasien Umum Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN Surakarta
Tahun 2015

No Nama Formulir Review Autentifikasi

LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 36 100% 0 0

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 36 100% 0 0

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 35 97% 1 3%

4 Hak dan Kewajiban Pasien 35 97% 1 3%

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 35 97% 1 3%

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 31 86% 5 14%

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 36 100% 0 0

8 Pemberian Edukasi 30 83% 6 17%

9 Asesmen Keperawatan IGD 36 100% 0 0

10 Asesmen Medis IGD 35 97% 1 3%

Dilanjutkan
57

No
Lanjutan Tabel 4.5Nama Formulir Review Autentifikasi

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

11 Crisis Triage Rating Scale 36 100% 0 0

12 Pemberian Informasi Fiksasi Mekanik 33 92% 3 8%

13 Pemberian Informasi Injeksi 33 91,66 3 8%

14 Pemberian Informasi ECT 24 67% 12 33%

15 Pemberian Anestesi Umum 36 100% 0 0

16 Catatan Pasien Transfer Internal 35 97% 1 3%

17 Lembar Penilaian Panss-EC 36 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 36 100% 0 0

19 Asesmen Medis Rawar Inap 36 100% 0 0

20 Panss Singkat 36 100% 0 0

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 36 100% 0 0

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 36 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi (CPPT) 36 100% 0 0

24 Catatan Pasien Transfer Internal 36 100% 0 0

25 Panss EC 36 100% 0 0

26 Ringkasan Pulang 35 97% 1 3%

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 36 100% 0 0

28 Discharge Planning (Keb.Perenc.Pulang) 36 100% 0 0

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 36 100% 0 0

30 Implementasi Keperawatan 35 97% 1 3%

31 Catatan Rician Keperawatan 36 100% 0 0

Dilanjutkan
58

No
Lanjutan Tabel 4.5Nama Formulir Review Autentifikasi

LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

31 Catatan Rician Keperawatan 36 100% 0 0

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 35 97% 1 3%

33 Grafik 36 100% 0 0

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 35 97% 1 3%

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri 36 100% 0 0

(APS)

36 Formulir Asuhan Gizi 36 100% 0 0

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 36 100% 0 0

38 Laporan Hasil Laboratorium 34 94% 2 6%

39 Formulir Rekonsiliasi 36 100% 0 0

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 36 100% 0 0

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 36 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Pemberian Informasi ECT

dengan presentase sebesar 33% artinya dari 36 dokumen pasien umum yang

diteliti sebanyak 12 formulir tidak lengkap.


59

Tabel 4.6
Hasil Analisis Kuantitatif Review Autentifikasi pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN Surakarta
Tahun 2015

No Nama Formulir Review Pelaporan

LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 83 99% 1 1%

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 80 95% 4 5

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 81 97% 3 3%

4 Hak dan Kewajiban Pasien 81 97% 3 3%

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 78 93% 6 7%

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 80 95% 4 5%

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 84 100% 0 0

8 Pemberi Edukasi 78 93% 6 7%

9 Asesmen Keperawatan IGD 84 100% 0 0

10 Asesmen Medis IGD 83 99% 1 1%

11 Crisis Triage Rating Scale 84 100% 0 0

12 Pemberian Informasi Fiksasi Mekanik 79 94% 5 6%

13 Pemberian Informasi Injeksi 77 92% 7 8%

14 Pemberian Informasi ECT 43 51% 41 49%

15 Pemberian Anestesi Umum 73 87% 11 13%

16 Catatan Pasien Transfer Internal 80 95% 4 5%

17 Lembar Penilaian Panss-EC 84 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 84 100% 0 0

Dilanjutkan
60

No
Lanjutan Tabel 4.6Nama Formulir Review Pelaporan

LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

19 Asesmen Medis Rawar Inap 84 100% 0 0

20 Panss Singkat 84 100% 0 0

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 83 99% 1 1%

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 84 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi (CPPT) 82 98% 2 2%

24 Catatan Pasien Transfer Internal 84 100% 0 0

25 Panss EC 79 94% 5 6%

26 Ringkasan Pulang 77 92% 7 8%

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 81 97% 3 3%

28 Discharge Planning (Keb.Perenc.Pulang) 82 98% 2 2%

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 84 100% 0 0

30 Implementasi Keperawatan 84 100% 0 0

31 Catatan Rician Keperawatan 79 94% 5 6%

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 82 98% 2 2%

33 Grafik 81 97% 3 3%

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 82 98% 2 2%

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri 84 100% 0 0

(APS)

36 Formulir Asuhan Gizi 84 100% 0 0

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 84 100% 0 0

38 Laporan Hasil Laboratorium 79 94% 5 6%

Dilanjutkan
61

No
Lanjutan Tabel 4.6Nama Formulir Review Pelaporan

LENGKAP TIDAK

LENGKAP

N % N %

39 Formulir Rekonsiliasi 79 94,04 5 6%

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 83 99% 1 1%

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 84 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Pemberian Informasi ECT

dengan presentase sebesar 49% artinya dari 84 dokumen pasien BPJS yang

diteliti sebanyak 41 formulir tidak lengkap.

d. Review Pencatatan

Adapun hasil perhitungan analisis kuantitatif berdasarkan penilaian

check list pada dokumen rekam medis pasien rawat inap pasien umum

dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective berdasarkan Review

Pelaporan di RSJD DR.Arif Zainudin Surakarta Tahun 2015 sebagai

berikut:
62

Tabel 4.7
Hasil Analisis Kuantitatif Review Pencatatan pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Pasien Umum Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN Surakarta
Tahun 2015

No Nama Formulir Review Pencatatan

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 35 97% 1 3%

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 36 100% 0 0

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 36 100% 0 0

4 Hak dan Kewajiban Pasien 36 100% 0 0

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 36 100% 0 0

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 33 92% 3 8%

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 35 97% 1 3%

8 Pemberian Edukasi 35 97% 1 3%

9 Asesmen Keperawatan IGD 33 92% 3 8%

10 Asesmen Medis IGD 26 72% 10 28%

11 Crisis Triage Rating Scale 35 97% 1 3%

12 Pemberian Informasi Fikasi Mekanik 33 92% 3 8%

13 Pemberian Informasi Injeksi 33 92% 3 8%

14 Pemberian Informasi ECT 34 94% 2 6%

15 Pemberian Anestesi Umum 36 100% 0 0

16 Catatan Pasien Transfer Internal 33 92% 3 8%

17 Lembar Penilaian Panss-EC 36 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 34 94% 2 6%

Dilanjutkan
63

No Lanjutan TabelNama
4.7 Formulir Review Pencatatan

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

19 Asesmen Medis Rawar Inap 35 97% 1 3%

20 Panss Singkat 36 100% 0 0

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 36 100% 0 0

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 36 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi (CPPT) 11 30% 25 70%

24 Catatan Pasien Transfer Internal 36 100 0 0

25 Panss EC 36 100 0 0

26 Ringkasan Pulang 34 94% 2 6%

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 35 97% 1 3%

28 Discharge Planning (Keb.Perenc.Pulang) 32 89% 4 11%

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 35 97% 1 3%

30 Implementasi Keperawatan 35 97% 1 3%

31 Catatan Rician Keperawatan 35 97% 1 3%

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 16 44% 20 56%

33 Grafik 36 100% 0 0

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 36 100% 0 0

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri 36 100% 0 0

(APS)

36 Formulir Asuhan Gizi 35 97% 1 3%

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 35 97% 1 3%

38 Laporan Hasil Laboratorium 35 97% 1 3%


64

No
Lanjutan Tabel 4.7 Nama Formulir Review Pencatatan

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

39 Formulir Rekonsiliasi 34 94% 2 6%

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 29 81% 7 19%

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 35 97% 1 3%

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Catatan Perkembangan Pasien

Terintegrasi dengan presentase sebesar 69% artinya dari 36 dokumen pasien

umum yang diteliti sebanyak 25 formulir tidak lengkap.


65

Tabel 4.8
Hasil Analisis Kuantitatif Review Pencatatan pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoaffective di RSJD DR. ARIF ZAINUIN Surakarta
Tahun 2015

No Nama Formulir Review Pencatatan

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

1 Surat Permintaan Rawat Inap 82 98% 2 2%

2 Persetujuan Pasien Rawat Inap 84 100% 0 0

3 Formulir Pendaftaran Rawat Inap 84 100% 0 0

4 Hak dan Kewajiban Pasien 84 100% 0 0

5 Pesetujuan Umum Pasien Rawat Inap 84 100% 0 0

6 Surat Pernyataan Pemberian Informasi Medis 80 95% 4 5%

7 Pengkajian dan Perenc. Kebutuhan Edukasi 81 96% 3 4%

8 Pemberian Edukasi 77 92% 7 8%

9 Asesmen Keperawatan IGD 70 83% 14 17%

10 Asesmen Medis IGD 58 69% 26 31%

11 Crisis Triage Rating Scale 83 99% 1 1%

12 Pemberian Informasi Fikasi ekanik 83 99% 1 1%

13 Pemberian Informasi Injeksi 82 98% 2 2%

14 Pemberian Informasi ECT 80 95% 4 5%

15 Pemberian Anestesi Umum 83 99% 1 1%

16 Catatan Pasien Transfer Internal 79 94% 5 6%

17 Lembar Penilaian Panss-EC 84 100% 0 0

18 Ringkasan Masuk dan Keluar 75 89% 9 11%

Dilanjutkan
66

No
Lanjutan Tabel 4.8 Nama Formulir Review Pencatatan

LENGKAP TIDAK LENGKAP

N % N %

19 Asesmen Medis Rawar Inap 84 100% 0 0

20 Panss Singkat 84 100% 0 0

21 Renc. Penatalaksanaan Medis/Total Care Plan 81 96% 3 4%

22 Pemberian Informasi Hasil Asuhan 84 100% 0 0

23 Catatan Perkemb. Pasien Terintegrasi (CPPT) 18 21% 66 79%

24 Catatan Pasien Transfer Internal 72 86% 12 14%

25 Panss EC 84 100% 0 0

26 Ringkasan Pulang 78 93% 6 7%

27 Asesmen Keperawatan Rawat Inap 83 99% 1 1%

28 Discharge Planning (Keb.Perenc.Pulang) 80 95% 4 5%

29 Asesmen Ulang Rawat Inap 83 99% 1 1%

30 Implementasi Keperawatan 80 95% 4 5%

31 Catatan Rician Keperawatan 78 93% 6 7%

32 Catatan Perkembangan Keperawatan 33 39% 51 61%

33 Grafik 81 96% 3 4%

34 Serah Terima Pasien kepada Keluarga 81 96% 3 4%

35 Surat Pernyataan Atas Permintaan Sendiri 83 99% 1 1%

(APS)

36 Formulir Asuhan Gizi 82 98% 2 3%

37 Catatan Perkembangan Terapi Nutrisi 77 92% 7 8%

38 Laporan Hasil Laboratorium 78 92% 6 7%

39 Formulir Rekonsiliasi 78 92% 6 7%

Dilanjutkan
67

No Nama Formulir Review Pencatatan

LENGKAP TIDAK LENGKAP


Lanjutan Tabel 4.8
N % N %

40 Formulir Pendelegasian Wewenang 71 84% 13 15%

41 Formulir Salinan Resep Rawat Inap 84 100% 0 0

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 41 formulir yang ada hampir

semua sudah memenuhi kriteria kelengkapan namun masih terdapat beberapa

formulir yang tidak lengkap sehingga dari semua formulir tersebut tingkat

ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada formulir Catatan Perkembangan Pasien

Terintegrasi dengan presentase sebesar 79% artinya dari 84 dokumen pasien

BPJS yang diteliti sebanyak 66 formulir tidak lengkap.

Berdasarkan hasil rekapitulasi penilaian dokumen rekam medis rawat inap

pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective di RSJD Dr. Arif

Zainudin Surakarta Tahun 2015, berdasarkan 4 review selanjutnya dapat

disajikan dalam tabel 4.9 dan tabel 4.10 sebagai berikut :


68

Tabel 4.9
Hasil Analisis Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap pasien umum pada
penyakit skizoaffective yang Lengkap dan Yang Tidak Lengkap di RSJD Dr. Arif Zainudin
Surakarta Tahun 2015

Dokumen rekam Review Review Review Review Hasil 4


medis Identifikasi Pelaporan Autentifikasi Pencatatan review
Lengkap 80% 73% 63% 34% 0%
Tidak Lengkap 20% 27% 37% 66% 100%

Tabel 4.10
Hasil Analisis Kuantitatif Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap pasien BPJS pada
penyakit skizoaffective yang Lengkap dan Yang Tidak Lengkap di RSJD Dr.Arif Zainudin
Surakarta Tahun 2015

Dokumen rekam Review Review Review Review Hasil 4


medis Identifikasi Pelaporan Autentifikasi Pencatatan review
Lengkap 73% 44% 37% 22% 0%
Tidak Lengkap 27% 56% 63% 78% 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dokumen rekam medis

pasien rawat inap penyakit skizoaffective yang lengkap sebesar 0 % artinya dari

36 dokumen rekam medis pasien umum dan 84 dokumen rekam medis pasien

BPJS yang diteliti tidak terdapat dokumen yang lengkap, sedangkan dokumen

rekam medis rawat inap pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit

skizoaffective yang tidak lengkap sebesar 100% artinya dari 36 dokumen rekam

medis pasien umum dan 84 dokumen rekam medis pasien BPJS yang diteliti

semua dokumen tidak lengkap.

3. Hasil Perbandingan Tingkat Kelengkapan Pasien Umum dan Pasien BPJS

Pada Penyakit Skizoaffective.


69

a. Review Identifikasi

Berdasarkan perhitungan pada tingkat kelengkapan dokumen rekam

medis antara pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective

dari review identifikasi sendiri ketidaklengkapan tertinggi pada dokumen

rekam medis pasien BPJS. Hal tersebut dikarenakan pada dokumen rekam

medis pasien umum maupun BPJS pada penggulangan lembar formulir

tidak tertempel stempel identitas pasien penempelan stempel hanya

dilakukan di awal formulir.

b. Review Pelaporan

Berdasarkan perhitungan pada tingkat kelengkapan dokumen rekam

medis antara pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective

pada review pelaporan sendiri ketidaklengkapan tertinggi pada dokumen

rekam medis pasien BPJS. Hal ini dikarenakan pada dokumen rekam medis

masih banyak jam, tanggal yang tidak terisi dan banyak laporan yang

seharusnya ada yang tidak terisi.

c. Review Autentifikasi

Berdasarkan perhitungan pada tingkat kelengkapan dokumen rekam

medis antara pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective

pada review Autentifikasi sendiri ketidaklengkapan tertinggi pada dokumen

rekam medis pasien BPJS. Ketidaklengkapan dikarenakan banyak nama

terang yang tidak diisi oleh dokter, perawat maupun pihak keluarga pasien
70

yang membuat pernyataan sehingga menyebabkan ketidaklengkapan pada

dokumen rekam medis.

d. Review Pencatatan

Berdasarkan perhitungan pada tingkat kelengkapan dokumen rekam

medis antara pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective

pada review pencatatan sendiri ketidaklengkapan sama-sama tinggi antara

dokumen rekam medis pasien umum dan pasien BPJS namun setelah

dihitung tingkat kelengkapannya tertinggi terdapat pada dokumen rekam

medis pasien BPJS. Hal tersebut dikarenakan banyak terdapat coretan

tanpa paraf yang ada pada dokumen rekam medis dan masih adanya

penggunaan tipe-x yang seharusnya tidak diperbolehkan.

B. Pembahasan

Adapun hasil analisis kuantitatif pada dokumen rekam medis rawat inap

pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective RSJD Dr. Arif

Zainudin Surakarta Tahun 2015, berdasarkan 4 review adalah sebagai berikut:

1. Review Identifikasi

Faktor ketidaklengkapan yang terdapat pada dikarenakan Review

Identifikasi item tersebut sudah ada pada formulir sebelumnya sehingga

petugas menganggap bahwa item tersebut tidak perlu dicantumkan lagi selain

itu petugas kurang memperhatikan pengisian identitas pasien terutama pada

item umur atau tanggal lahir dan jenis kelamin.


71

Dalam hasil penelitian faktor penyebab ketidaklengkapan pada review

adalah pada label yang tercetak tidak terdapat kolom umur atau tanggal lahir

sehingga petugas kurang teliti dalam mengisi identitas pasien. Oleh karena itu,

identitas pasien tersebut sangat penting. Apabila, identitas tersebut tidak diisi

secara lengkap dapat mengakibatkan kesulitan dalam memastikan apakah

formulir tersebut milik pasien tersebut atau bukan.

2. Review Pelaporan

Faktor ketidaklengkapan pada review pelaporan dikarenakan kurangnya

kesadaran ataupun ketelitian petugas medis untuk menyertakan tanggal dan

jam pelayanan setiap melakukan pemeriksaan terhadap pasien, Sehingga

masih ada yang tidak lengkap atau masih banyak yang kosong pada item

tanggal dan jam pelayanan pada kolom yang disediakan dalam setiap lembar

formulir. Hal ini membuktikan meskipun kebijakan atau prosedur tetap sudah

dibuat namun belum terlaksana dengan baik selain itu kurangnya ketelitian

petugas assembling dalam melakukan penelitian kelengkapan dokumen rekam

medis pasien.

3. Review Autentifikasi

Berdasarkan hasil pengolahan kelengkapan pengisian dokumen rekam

medis pada review autentifikasi, menunjukkan bahwa dokumen rekam medis

rawat inap pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective masih

terdapat ketidaklengkapan dalam pengisian dokumen rekam medis dan


72

kurangnya kesadaran petugas dalam memberikan nama terang di bawah tanda

tangan.

4. Review Pencatatan

Faktor ketidaklengkapan yang terdapat pada review pencatatan tersebut

karena kurangnya kesadaran petugas medis dalam melakukan perubahan

pencatatan sesuai prosedur dan kebijakan yang ditentukan di Rumah Sakit

tersebut. Selain itu meskipun prosedur tetap dan kebijakan rumah sakit sudah

dibuat namun belum terlaksana dengan optimal serta kurangnya ketelitian

petugas assembling dalam melakukan penelitian dokumen rekam medis

pasien. Penghapusan data yang tidak sesuai dengan prosedur dapat

mengakibatkan nilai keakuratan atau keaslian data ataupun informasi yang

terkandung dalam dokumen rekam medis pasien tersebut menjadi berkurang,

karena perbaikan kesalahan merupakan aspek yang sangat penting dalam

dokumentasi

BAB V
73

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta

Tahun 2015dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengolahan kelengkapan pengisian dokumen rekam

medis, menunjukkan bahwa dokumen rekam medis rawat inap pasien

umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective di RSJD Dr. Arif

Zainudin Surakarta tahun 2015 berdasarkan review identifikasi untuk

pasien umum ketidaklengkapan dokumen rekam medis tersebut

dipengaruhi oleh, umur/tanggal lahir, status, bangsal dan jenis kelamin

yang sering tidak terisi. Pada pasien BPJS ketidaklengkapan dokumen

rekam medis tersebut dipengaruhi oleh bangsal dan jenis kelamin yang

sering tidak terisi.

2. Hasil analisa kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap

pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective di RSJD Dr.

Arif Zainudin Surakarta berdasarkan review pelaporan tahun 2015

menunjukkan bahwa dokumen rekam medis rawat inap pasien umum

Ketidaklengkapan dokumen rekam medis tersebut dipengaruhi oleh jam,

tanggal, dan laporan yang seharusnya ada yang sering tidak terisi.

Sedangkan pada formulir pasien BPJS ketidaklengkapan dokumen rekam

medis tersebut dipengaruhi oleh jam, dan laporan yang seharusnya ada

72
74

yang sering tidak terisi. Hal tersebut menyebabkan pengisian dokumen

rekam medis pasien tidak lengkap sehingga kualitas informasi yang

dihasilkan menjadi menurun.

3. Hasil pengolahan kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat

inap pasien rawat inap pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit

skizoaffective di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta berdasarkan review

autentifikasi tahun 2015 menunjukkan bahwa ketidaklengkapan dokumen

rekam medis pada pasien umum tersebut dipengaruhi oleh nama terang

yang sering tidak terisi. Pada dokumen rekam medis pasien BPJS

ketidaklengkapan dokumen rekam medis tersebut dipengaruhi oleh tanda

tangan dan nama terang yang sering tidak terisi. Hal tersebut

menyebabkan pengisian dokumen rekam medis pasien tidak lengkap dan

menyebabkan kualitas informasi yang dihasilkan menjadi menurun.

4. Hasil pengolahan kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat

inap pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective di RSJD

Dr. Arif Zainudin Surakarta berdasarkan review pencatatan tahun 2015

menunjukkan Ketidaklengkapan dokumen rekam medis pasien umum

dipengaruhi oleh tidak ada tipe-x, tidak ada coretan dengan paraf yang

sering tidak terisi. Pada dokumen rekam medis pasien BPJS

ketidaklengkapan dokumen rekam medis tersebut dipengaruhi oleh tidak

ada tipe-x, tidak ada coretan dengan paraf yang sering tidak terisi. Hal

tersebut menyebabkan pengisian dokumen rekam medis pasien rawat inap


75

pasien umum dan pasien BPJS pada penyakit skizoaffective di RSJD Dr.

menjadi tidak lengkap. Sehingga menyebabkan kualitas informasi yang

dihasilkan menjadi menurun.

5. Dokumen rekam medis rawat inap pasien umum pada penyakit

skizoaffective dari 36 dokumen yang diteliti yang lengkap sebesar 0% dan

dokumen rekam medis pasien BPJS dari 84 dokumen yang diteliti yang

lengkap 0%, artinya dari dokumen pasien umum dan dokumen pasien

BPJS sama-sama tidak lengkap.

B. Saran

1. Sebaiknya petugas medis dan non medis sebaiknya lebih teliti lagi dalam

pengisian dokumen rekam medis karena ketidaklengkapan dalam

pengisian dokumen rekam medis sangat berpengaruh terhadap mutu

rekam medis dan mutu rumah sakit.

2. Petugas tenaga medis baik dokter, perawat maupun bidan atau pihak-pihak

yang berwenang dalam pengisian dokumen rekam medis rawat inap lebih

hati-hati dalam penulisan agar meminimalkan penggunaan tipe-x yang

seharusnya tidak diperbolehkan dalam dokumen rekam medis dan coretan

tanpa memakai paraf petugas medis yang bersangkutan.

3. Perlu adanya evaluasi dan pengendalian mutu rekam medis yang

melibatkan semua petugas terkait dengan pengisian formulir medis.


76

4. Rumah sakit selalu mengadakan monitoring tentang kelengkapan

pengisian dokumen rekam medis.

5. Rumah sakit selalu megadakan review supaya dokumen rekam medis

terisi dengan baik.

6. Harus ada sangsi yang tegas dari direktur rumah sakit bila ada petugas

yang kurang teliti dalam pengisian dokumen rekam medis.


DAFTAR PUSTAKA

Arysandi, Fransisca. 2011. Analisis Kelengkapan Pengisisan Dokumen Rekam Medis


Pada Kasus Bayi Bru Lahir Tribulan IV Tahun 2010 Di RSUD Kabupaten
Karanganyar Tahun 2010. Karanganyar: APIKES Mitra Husada

Budi, SC. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum
Sinergis Media.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes RI Nomor 269/ Menkes/


Per/III/2008. Tentang Rekam Medis. Jakarta.

Depkes, RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit Di Indonesia (Revisi II). Jakarta: Direktorat Jendral Bina Pelayanan
Medik.

Firdaus, Sunny Ummul. 2012. Rekam Medis Dalam Sorotan Hukum dan Etika.
Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Huffman, EK.1994. Heaith Information Management. Part Translation by Erkadius 2


of For local use at Apikes

Mansjoer, A. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius.

Notoatmojo, S.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan


Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Ratmanasuci, dkk. 2008. Analisis Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis


Rawat Inap Di RSUD Kota Semarang Tahun 2008. Diakses pada tanggal 27
Februari 2016, pukul 17.00. http:www.fkm.undip.ac.id
Rustiyanto, Ery. 2010. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sabarguna, BS. 2008. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit Edisi Revisi.
Jakarta: CV Sagung Seto.

Sudra, RI. 2010. Rekam Medis Edisi 2. Banten: Universitas Terbuka.


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik


Kedokteran. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011. Tentang Badan Penyelenggara Jaminan


Sosial. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 2

PEDOMAN OBSERVASI

1. Melihat 10 besar penyakit untuk menentukan kasus apa yang akan diteliti.

2. Mengetahui jumlah pasien rawat inap Pasien Umum dan Pasien BPJS Pada

Penyakit Skizoafektif tahun 2015.

3. Menghitung jumlah populasi dan sampel yang akan diteliti.

4. Mengamati kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap pasien Pasien Umum

dan Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoafektif

5. Mengamati formulir- formulir dokumen rekam medis pasien Umum dan Pasien

BPJS tahun 2015.

6. Mengetahui cara pelaksanaan analisis kuantitatif dokumen rekam medis pasien

rawat inap gangguan Pada Penyakit Skizoafektif

7. Menghitung jumlah dokumen rekam medis rawat inap pasien Umum dan Pasien

BPJS Pada Penyakit Skizoafektif Tahun 2015 yang tidak lengkap.


Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA PETUGAS REKAM MEDIS


DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

1. Apakah di RSJD dr. Arief Zainudin Surakarta pernah ada yang melakukan

penelitian tentang tinjauan kelengkapan dokumen rekam medis pasien rawat

inapPasien Umum dan Pasien BPJS Pada Penyakit Skizoafektif tahun 2015?

Belum pernah ada yang melakukan penelitian tetapi di rumah sakit jiwa daerah

surakarta

2. Apakah ada prosedur tetap yang mengatur tentang kelengkapan pengisian

dokumen rekam medis ?

Pengisian dokumen rekam medis sudah sesuai dengan protap

3. Apakah dokumen rekam medis yang tidak lengkap langsung dikembalikan ke

bangsal?

Apabila dokumen rekam medis tidak lengkap maka petugas akan memberikan

stiker pada dokumen dan kemudian akan dikembalikan ke bangsal

4. Apakah ketidaklengkapan dokumen rekam medis akan mempengaruhi mutu

pelayanan rekam medis ?

Ketidaklengkapan dokumen rekam medis mempengaruhi mutu pelayanan karena

berpengaruh terhadap indikator mutu, sasaran mutu pada ISO dan muncul pada

SPM juga

5. Faktor-faktor penyebab terjadinya ketidaklengkapan dokumen rekam medis?


Yang menyebabkan ketidaklengkapan terkadang teman-teman dari admisi lupa,

sehingga dibuatkan stiker yang berisi identitas pasien.

Dokter hanya visite di awal dan akhir saja, tidak bekerja setiap saat.

6. Bagaimana solusi yang dilakukan dalam mengatasi faktor ketidaklengkapan

dokumen rekam medis rawat inap?

Setiap bulan mengikuti rapat koordinasi lintas bidang untuk membahas tentang

kelengkapan pengisian dokumen rekam medis


Lampiran 5

CHECK LIST REVIEW PER DOKUMEN BARU REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN UMUM
PADA PENYAKIT SKIZOAFFECTIVE DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA TAHUN 2015
REVIEW IDENTIFIKASI REVIEW PELAPORAN REVIEW REVIEW PENCATATAN
AUTENTIFIKASI
NO NO KE

Tdk ada sIngkatan


Tdk ada Coretan
seharusnya ada

Tdk ada tipe-x


Tanda Tangan
Umur/tgl lahir

Jenis Kelamin
REKAM TE

Nama terang
Laporan yg

yg tdk baku
tanpa paraf
Tanggal
NO RM

Bangsal
RA

Alamat

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL
MEDIS

Status
Nama

Jam
NG
AN

1. 056683 L L L L L L L L TL L L TL L TL TL L TL L TL TL
2. 053770 L L L L L TL L TL TL L TL TL L TL TL L TL L TL TL
3. 024594 L L L L L L L L TL L L TL L L L L TL L TL TL
4. 054831 L L L L L L L L L TL L TL L L L L TL L TL TL
5. 011865 L L L L L L L L TL TL L L L L L TL TL L TL TL
6. 017987 L L L L L TL L TL L L TL TL L L L L TL L TL TL
7. 056066 L L L L L L L L TL TL L L L TL TL L TL L TL TL
8. 043502 L L L L L L L L TL L TL TL L L L L TL L TL TL
9. 054820 L L L L L L L L TL L TL TL L L L L L L L TL
10. 050716 L L L L L L TL TL L L TL TL L L L L L L L TL
11. 054656 L L L L L L L L L L L L L L L L TL L TL TL
12. 055386 L L L L L L L L TL L TL L TL TL TL L TL L TL TL
13. 058679 L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL L TL TL
14 056959 L L L L L L L L TL L L L L TL L L TL L TL TL
15 029808 L L L L L L L L TL L TL L L L L TL L TL TL
16 020795 L L L L L L TL TL TL L L TL L TL TL L TL L TL TL
17 057089 L L L L L L L L L L L L L TL L L TL L TL TL
18 020129 L L L L L L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL
19 022204 TL TL L TL L L TL TL TL L TL TL L TL TL L TL L TL TL
CHECK LIST REVIEW PER DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN UMUM
PADA PENYAKIT SKIZOAFFECTIVE DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA TAHUN 2015
REVIEW IDENTIFIKASI REVIEW PELAPORAN REVIEW REVIEW PENCATATAN
AUTENTIFIKASI
NO KE

Tdk ada sIngkatan


NO

Tdk ada Coretan


seharusnya ada

Tdk ada tipe-x


Tanda Tangan
Umur/tgl lahir

Jenis Kelamin
TE

Nama terang
REKAM

Laporan yg

yg tdk baku
tanpa paraf
Tanggal
NO RM

Bangsal
Alamat

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL
MEDIS RA

Status
Nama

Jam
NG
AN

20 032809 L L L L L L L L TL TL TL TL L L L TL TL L TL TL
21 042171 L L L L L TL L L L TL L TL TL TL TL TL TL L TL TL
22 055703 L L TL TL L L TL TL TL TL TL TL L TL TL L TL L TL TL
23 056066 L L L L L L L L TL L L TL L L L L TL L TL TL
24 056633 L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL L TL TL
25 053968 L L L L L L L L TL L L TL L L L TL TL L TL TL
26 001674 L L L L L TL L L TL L L TL TL TL TL L TL L TL TL
27 020007 L L L L L L L L TL L L TL L TL TL L TL L TL TL
28 029808 L L L L L L L L TL L L TL L L L TL TL L TL TL
29 056704 L L L L L L L L TL L TL TL TL TL TL L TL L TL TL
30 053841 L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL L TL TL
31 027835 L L L L L L L L TL TL TL TL L L L L TL L TL TL
32 052793 L L L L L L L L L TL L TL L L L L TL L TL TL
33 055364 L L L L L L L L TL TL L TL TL TL TL L TL L TL TL
34 055396 L L L L L L L L TL L L TL L L L L TL L TL TL
35 056923 L L L L L L L L TL L L TL L L L L L L L TL
36 0200007 L L L L L L L L TL L L TL L L L TL TL L TL TL
Dok. Yg 35 35 35 34 36 32 32 6 11 27 24 11 31 18 20 29 3 36 3 0
Lengkap
DoK. Yg Tidak 1 1 1 2 0 4 4 30 25 9 12 25 5 18 16 7 33 0 33 36
Lengkap
Lampiran 6

CHECK LIST REVIEW PER DOKUMEN BARU REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN BPJS
PADA PENYAKIT SKIZOAFFECTIVE DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA TAHUN 2015
REVIEW IDENTIFIKASI REVIEW PELAPORAN REVIEW REVIEW PENCATATAN
AUTENTIFIKASI
NO NO KE

Tdk ada sIngkatan


Tdk ada Coretan
seharusnya ada

Tdk ada tipe-x


Tanda Tangan
Umur/tgl lahir

Jenis Kelamin
REKAM TE

Nama terang
Laporan yg

yg tdk baku
tanpa paraf
Tanggal
NO RM

Bangsal
RA

Alamat

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL
MEDIS

Status
Nama

Jam
NG
AN

1. 047576 L L L L L L L L TL L TL TL L TL TL L TL L TL TL
2. 054827 L L L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL TL
3. 011411 L L L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL TL
4. 039071 L L L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL TL
5. 031483 L L L L L L L L TL L L TL L L L L TL L TL TL
6. 003438 L L L L L L L L L TL TL TL TL TL TL L TL L TL TL
7. 038951 L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL L TL TL
8. 059400 L L L L L L L L L L TL TL TL TL TL L TL L TL TL
9. 022760 L L L L L L L L TL L L TL TL L TL L TL L TL TL
10. 023672 L L L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL TL
11. 056923 L L L L L L L L L L TL TL L L L L TL L TL TL
12. 032534 L L L L L L L L L L TL TL L L L L TL L TL TL
13. 037038 L L L L L L L L L L TL TL TL TL TL L TL L TL TL
14 031838 L L L L L L L L TL L TL TL L TL TL L TL L TL TL
15 015283 L L L L L L L L TL L TL TL TL TL TL L TL L TL TL
16 041587 L L L L L L L L L L L L L L L L TL L TL TL
17 020520 L L L L L L L L TL L TL TL L L L TL TL L TL TL
18 041534 L L L L L L L L TL TL L TL L L L TL TL L TL TL
19 015606 L L L L L L L L L TL L TL L TL TL TL TL L TL TL
20 023665 L L L L L L L L L TL L TL L L L L TL L TL TL
CHECK LIST REVIEW PER DOKUMEN BARU REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN BPJS
PADA PENYAKIT SKIZOAFFECTIVE DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA TAHUN 2015
REVIEW IDENTIFIKASI REVIEW PELAPORAN REVIEW REVIEW PENCATATAN
AUTENTIFIKASI
NO NO KE

Tdk ada sIngkatan


Tdk ada Coretan
seharusnya ada

Tdk ada tipe-x


Tanda Tangan
Umur/tgl lahir

Jenis Kelamin
REKAM TE

Nama terang
Laporan yg

yg tdk baku
tanpa paraf
Tanggal
NO RM

Bangsal
RA

Alamat

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL
MEDIS

Status
Nama

Jam
NG
AN

21 055937 L L L L L L L L TL L L TL L TL TL L TL L TL TL
22 056278 L L L L L TL L TL TL L TL TL TL TL TL L TL L TL TL
23 055879 L L L L L L L L TL L L TL L TL TL L TL L TL TL
24 007334 L L L L L L L L TL L TL TL TL TL TL L TL L TL TL
25 051558 L L TL TL L L L TL TL TL TL TL TL TL TL TL TL L TL TL
26 011628 L L L L L TL L TL TL TL TL TL L TL TL L TL L TL TL
27 012023 L L L L L L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL
28 055863 L L L L L L L L TL TL TL TL L L L TL TL L TL TL
29 055443 L L L L L L L L TL TL TL TL TL TL TL TL TL L TL TL
30 034970 L L L L L L L L TL L L TL L L L L TL L TL TL
31 044335 L L L L L L L L TL L TL TL L TL TL TL TL L TL TL
32 045847 L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL L TL L TL TL
33 051395 L L L L L L L L TL L L TL L TL TL L TL L TL TL
34 018607 L L L L L L L L TL L TL TL L TL TL L TL L TL TL
35 005806 L L L L L L L L L L TL TL L TL TL L TL L TL TL
36 048387 L L L L L L L L TL L TL TL L L L L TL L TL TL
37 015283 L L L L L L L L TL L L TL L TL TL L TL L TL TL
38 048211 L L L L L L L L TL L TL TL L TL TL L TL L TL TL
39 056089 L L L L L TL TL TL L L TL L L L L TL L TL TL
40 037956 L L L L L L L L L L L L L TL TL L L L TL TL
CHECK LIST REVIEW PER DOKUMEN BARU REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN BPJS
PADA PENYAKIT SKIZOAFFECTIVE DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA TAHUN 2015
REVIEW IDENTIFIKASI REVIEW PELAPORAN REVIEW REVIEW PENCATATAN
AUTENTIFIKASI
NO NO KE

Tdk ada sIngkatan


Tdk ada Coretan
seharusnya ada

Tdk ada tipe-x


Tanda Tangan
Umur/tgl lahir

Jenis Kelamin
REKAM TE

Nama terang
Laporan yg

yg tdk baku
tanpa paraf
Tanggal
NO RM

Bangsal
RA

Alamat

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL
MEDIS

Status
Nama

Jam
NG
AN

41. 055921 L L L L L L L L TL TL TL TL TL TL TL TL TL L TL TL
42. 050593 L L L L L L L L TL TL L L L TL L TL TL
43. 033487 L L L L L L L L TL L L TL L TL TL TL TL L TL TL
44. 050849 L L L L L L L L TL L TL TL L TL TL L TL L TL TL
45. 037233 L L L L L L L L TL L TL TL L L L TL L TL TL
46. 005790 L L L L L L L L TL L L TL TL TL TL L TL L TL TL
47. 047201 L L L L L L L L TL TL TL TL TL TL TL TL L L TL TL
48. 036942 L L L L L L L L L L TL TL L TL TL L TL L TL TL
49. 051798 L L L L L L L L L L TL TL L L L L TL L TL TL
50. 055919 L L L L L TL L TL TL TL L TL L TL TL L TL L TL TL
51. 042445 L L L L L L L L TL TL TL L TL TL L TL L TL TL
52. 041217 L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL TL TL L TL TL
53. 055957 L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL TL TL L TL TL
54 052357 L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL L TL TL
55 043502 L L L L L L L L TL L L TL L L L L TL L TL TL
56 025100 L L L L L L L L L L TL TL L L L L TL L TL TL
57 043502 L L L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL TL
58 001533 L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL L TL TL
59 010305 L L L L L L L L TL L TL TL L L L TL TL L TL TL
60 047500 L L L L L L L L TL TL TL TL L L L TL TL L TL TL
CHECK LIST REVIEW PER DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PASIEN BPJS
PADA PENYAKIT SKIZOAFFECTIVE DI RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA TAHUN 2015
REVIEW IDENTIFIKASI REVIEW PELAPORAN REVIEW REVIEW PENCATATAN
AUTENTIFIKASI
NO KE

Tdk ada sIngkatan


NO

Tdk ada Coretan


seharusnya ada

Tdk ada tipe-x


Tanda Tangan
Umur/tgl lahir

Jenis Kelamin
TE

Nama terang
REKAM

Laporan yg

yg tdk baku
tanpa paraf
Tanggal
NO RM

Bangsal
Alamat

HASIL

HASIL

HASIL

HASIL
MEDIS RA

Status
Nama

Jam
NG
AN

61 057179 L L L L L L L L L L TL TL L L L L TL L TL TL
62 056318 L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL L TL TL
63 056084 L L L L L L L L L TL L TL TL TL TL TL TL L TL TL
64 055955 L L L L L TL L TL TL TL L TL TL TL TL TL TL L TL TL
65 058039 L L L L L L L L L L TL TL TL TL L TL L TL TL
66 054655 L L L L L L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL
67 038482 L L L L L L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL
68 000423 L L L L L L L L L L L L L L L L TL L TL TL
69 056448 L L L L L L L L L L L L L L L L L L L TL
70 056448 L L L L L L L L L TL TL TL L L L L L L L TL
71 054857 L L L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL TL
72 054800 L L L L L L L L TL TL TL TL L L L L L L L TL
73 054811 L L L L L L L L TL TL TL TL L L L TL L L TL TL
74 054655 L L L L L L L L TL L TL TL L L L L L L L TL
75 051851 L L L L L L L L TL L TL L L TL TL TL TL L TL TL
76 055425 L L L L L L L L TL TL L TL TL TL TL L TL L TL TL
77 043502 L L L L L L L L L L L L TL L TL L TL L TL TL
78 002853 L L L L L TL L TL TL TL L TL TL TL TL TL L L TL TL
79 030167 L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL TL L L TL TL
80 050483 L L L L L L L L L L TL TL L TL TL L TL L TL TL
81 055023 L L L L L L L L L L L L L L L TL TL L TL TL
82 055057 L L L L L L L L TL TL TL TL L TL TL L TL L TL TL
83 032773 L L L L L TL L TL TL TL L TL L TL TL L TL L TL TL
84 055058 L L L L L L L L TL L L L L TL TL TL TL L TL TL
Dok. Yg 84 84 83 83 84 78 83 76 36 59 35 22 67 34 25 53 8 84 3 0
Lengkap
DoK. Yg Tidak 0 0 1 1 0 6 1 8 48 25 49 62 17 50 59 31 76 0 81 84
Lengkap

Anda mungkin juga menyukai