TUGAS AKHIR
Oleh :
Deka Wulansari Herviyani
NIM : 09160538N
TUGAS AKHIR
Oleh :
Deka Wulansari Herviyani
NIM : 09160538N
i
ii
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
menuju jannahnya.
langkahku
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat,
rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Penulisan tugas akhir ini disusun berdasarkan studi pustaka dan penelitian
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
1. Dr. Ir. Djoni Tarigan, MBA., selaku Rektor Universitas Setia Budi Surakarta.
2. Prof. Dr. Marsetyawan HNE Soesatyo, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
3. Tri Mulyowati, SKM., M.Sc., selaku Ketua Program Studi D-IV Analis
4. dr. Amiroh Kurniati, Sp.PK., M.Kes., selaku pembimbing utama yang telah
vii
5. dr. Ratna Herawati selaku pembimbing pendamping yang telah banyak
tugas akhir
7. Bapak, Ibu dan adik-adik yang selalu memberikan doa, semangat, dan
motivasi
tugas akhir
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
itu dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf atas segala kesalahan
baik dalam penulisan maupun penyajian. Saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga karya
tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
INTISARI...................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................. 1
ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................ 5
A. Karbohidrat .............................................................. 5
1. Pengertian Karbohidrat ....................................... 5
2. Fungsi Karbohidrat ............................................. 6
3. Metabolisme Karbohidrat ................................... 6
4. Penggolongan Karbohidrat ................................. 7
B. Glukosa Darah ......................................................... 8
1. Definisi Glukosa Darah ....................................... 8
2. Metabolisme Glukosa ......................................... 9
3. Sumber Glukosa .................................................. 9
4. Pengaturan Metabolisme Glukosa
Oleh Hormon ...................................................... 10
5. Macam-macam Pemeriksaan Glukosa ................ 11
6. Nilai Rujukan Glukosa ........................................ 13
7. Sampel Pemeriksaan Glukosa ............................. 13
8. Faktor-faktor yang Dapat
Mempengaruhi Hasil Glukosa Darah .................. 16
9. Metode Pemeriksaan Glukosa ............................. 16
10. Kelebihan dan Kekurangan
Masing-masing Metoda...................................... 19
C. Kerangka Teori ........................................................ 21
D. Hipotesis .................................................................. 22
x
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......... 39
B. Pembahasan ........................................................... 42
A. KESIMPULAN ..................................................... 45
B. SARAN ................................................................. 45
LAMPIRAN .................................................................................. 48
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
NADP Nicotinamid Adenine Dinucleotide Phosphate
O Oksigen
O2 Oksigen
-OH gugus hidroksil
PAP Phenol aminophenazone
PC Personil computer
PERKENI Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
PNPME-K Pemantapan Mutu Eksternal
POCT Point of Care Testing
POD Peroxidase
PQQ Pyrroloquino Line Quinone
QC Quality Control
RNA Ribonukleat
rpm Rotasi per menit
RSDM Rumah Sakit dr. Moewardi
RSJD Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
RTT Round trip time
SD Standar deviasi
SPSS Statistical Package for the Social Science
TAT Turn Arround Time
TTGO Tes Toleransi Glukosa Oral
WHO World Health Organization
xvi
INTISARI
Deka Wulansari Herviyani. 2017. Perbandingan Kadar Glukosa Darah antara Metoda
POCT dan Metoda GOD-PAP dengan Metoda Heksokinase. Program Studi D-IV Analis
Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi.
Penelitian ini dilakukan terhadap 66 subyek penelitian pada pasien rawat inap
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross
sectional. Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan Uji One Sample
Kolmogorov Smirnov, Uji Wilcoxon dan Uji Friedman.
xvii
ABSTRACT
Deka Wulansari Herviyani. 2017. The Comparison of Blood Sugar Levels Examined
using POCT, GOD-PAP, and Hexokinase Method. D-IV Health Analyst Study Program,
Health Science Faculty, Setia Budi University.
There are significant differences of blood glucose levels examined using POCT,
GOD-PAP and Hexokinase methods with significance value 0.000. This is so due to
various contributing factors. The significance level of blood glucose level measured with
POCT and GOD-PAP methods is 0.00, that measure with POCT and Hexokinase method
is 0.076, and that measured with GOD-PAP and Hexokinase method is 0.00.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
hormon ikut serta dalam regulasi kadar glukosa dalam darah. Dengan
berhasil atau tidak. Jika kadar itu jelas menyimpang dari nilai normal, baik
terlalu tinggi atau terlalu rendah, hal itu menandakan bahwa homeostasis
glukosa, dengan bahan indikator yang akan berubah warna apabila tereduksi.
Metoda ini tidak spesifik karena senyawa-senyawa lain yang ada dalam darah
juga dapat mereduksi misalnya urea yang dapat meningkat cukup bermakna
kimia yang didasarkan atas kemampuan reduksi sudah jarang dipakai karena
1
2
enzim glukosa oksidase (GOD) atau heksokinase, yang bekerja pada glukosa
tetapi tidak pada gula lain dan tidak pada bahan pereduksi lain (Sacher,
terukurnya zat-zat lain yang akan memberikan hasil tinggi palsu. Cara
dianjurkan oleh WHO dan IFCC (Depkes RI, 2005). Metoda Heksokinase
alat POCT (point of care testing), pertama kali diperkenalkan di rumah sakit
Salah satu metoda dari alat POCT adalah GOD (Aulia, 2016). Diluar
laboratorium klinik, saat ini tersedia beberapa merk monitor glukosa pribadi
yang dapat digunakan pasien diabetes untuk mengukur kadar gula darah
mereka dalam setetes darah dari tusukan diujung jari. Alat pengukur gula
darah ini sangat bermanfaat untuk memberikan umpan-balik yang cepat dan
3
metoda POCT dan metoda heksokinase didapatkan hasil yaitu tidak ada
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Institusi
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Masyarakat
A. Karbohidrat
1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan molekul organik terdiri dari karbon (C) dan air
polimer sakarida (polimer gula) yang paling banyak ditemukan di alam dalam
sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau
Rumus umum dari karbohidrat adalah (CH2O)2 disebut juga sakarida (Harti,
2014).
digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi (Poedjiadi,
2007).
5
6
2. Fungsi karbohidrat
dalam bentuk tepung (fotosintesis dalam tumbuhan) atau glikogen (hewan dan
manusia), sebagai sumber energi melalui jalur dan siklus metabolisme, supply
sel dan jaringan, komunikasi interseluler, kerangka struktural RNA dan DNA
3. Metabolisme Karbohidrat
pencernaan karbohidrat dan gula adalah glukosa. Begitu masuk ke dalam sel,
kadarnya meningkat oleh insulin dan menurun pada keadaan kelaparan dan
jaringan tubuh, tetapi terutama dalam hati dan otot rangka (Ganong, 2002).
yang digunakan dalam tubuh. Glukosa dalam makanan sebagian besar terdapat
untuk satu jenis disakarida. Gula diserap oleh usus dalam bentuk monosakarida
(Sacher, 2004).
4. Penggolongan Karbohidrat
a. Monosakarida
menjadi aldose dan ketosa. Contoh dari aldose yaitu glukosa dan galaktosa.
Contoh dari ketosa yaitu fruktosa terdiri atas 3 - 6 atom C dan zat ini tidak
lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih
b. Disakarida
c. Oligosakarida
sampai 10 dan biasanya bersifat larut dalam air dan dapat diperoleh dari
d. Polisakarida
B. Glukosa Darah
dari polisakarida majemuk yang dikenal dengan nama zat pati atau amilum
majemuk dan glukosa itu dapat langsung dimetabolisme atau dapat juga diubah
sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Insulin dan glukagon, dua hormon
yang berasal dari pankreas, dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Insulin
energi. Beberapa sel (misalnya sel otak) hanya dapat menggunakan glukosa
sebagai sumber energi. Sedangkan sel lemak dan otot membutuhkan suatu
2. Metabolisme Glukosa
ini dikatalisis oleh enzim heksokinase yang tak spesifik dan juga oleh
glukokinase yang spesifik di dalam hati. Reaksi ini dalam arah sebaliknya,
menjadi glikogen untuk disimpan dan tidak dapat berdifusi keluar dari sel ini
(Baron, 1990).
glukosa dapat disimpan di hati atau otot sebagai glikogen, suatu polimer yang
terdiri dari banyak residu glukosa dalam bentuk yang dapat dibebaskan dan
3. Sumber Glukosa
a. Makanan
jaringan tertentu dan diangkut ke hati dan ginjal, dimana ini disintesis
dalam otot rangka dan oleh eritrosit, diangkut ke hati dan ginjal dimana ia
c. Glikogenolisis
glikogen hati dipecah dan hati menambahkan glukosa ke dalam aliran darah
(Ganong, 2002).
a. Insulin
b. Glukokortikoid
c. Tiroksin
d. Epinefrin
harus dilakukan pada sampel puasa selama 10-12 jam (Sacher, 2004).
setelah makan (sarapan pagi atau makan siang). Pemeriksaan ini dilakukan
normal tinggi atau sedikit meningkat. Glukosa serum > 140 mg/dl atau
kadar glukosa darah lebih besar dari 120 mg/dl merupakan kadar yang
glukosa adalah tes toleransi glukosa oral (TTGO). Pada TTGO kadar
glukosa. Kadar glukosa diukur setiap ½ jam selama 2 jam setelah pemberian
glukosa. Pada keadaan sehat, kadar glukosa puasa individu yang dirawat
13
jalan dengan toleransi glukosa normal adalah 70 hingga 110 mg/dl. Setelah
Kadar glukosa serum yang kurang dari 200 mg/dl setelah ½, 1, dan 1
½ jam pemberian glukosa dan kurang dari 140 mg/dl setelah 2 jam
Tabel 1. Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring dan
diagnosa DM (mg/dl)
glukosa dalam sampel oleh sel-sel darah. Kadar glukosa dalam tabung akan
glukosa darah. Serum harus segera dipisahkan dari bahan bekuan darah
terdiri atas 90% air, elektrolit, dan protein darah. Plasma darah juga
Plasma memisahkan sel darah dalam bentuk endapan sel utuh, yang
biokimia sel yang rinci, untuk tujuan penyelidikan imunologi sel darah dan
pembuatan plasma dapat dipakai kembali untuk tujuan transfusi dan sel-sel
ketika serat-serat ini membentuk ikatan lintas serat dalam rangka menyusun
kapiler biasanya diambil dari ujung jari atau anak daun telinga (Depkes RI,
1995).
yang terletak jauh, dapat terjadi penurunan glukosa yang substansial akibat
glikolisis oleh sel-sel darah. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan
glukosa darah
a. Metoda Kimia
b. Metoda Enzimatik
1) Metoda GOD-PAP
gelombang 546 nm
2) Metoda Heksokinase
Prinsip : Enzimatik
ATP.
18
3) Metoda POCT
Prinsip pemeriksaan metoda ini adalah strip tes diletakkan pada alat,
1) Glukosa Oxidase
(GDH NAD)
FAD)
PQQ)
Mut.)
a. Metoda POCT
1) Kelebihan
- Praktis dan dapat digunakan jadi dapat dilakukan oleh siapa saja
2) Kekurangan
b. Metoda GOD-PAP
1) Kelebihan
- Akurasi tinggi
- Presisi tinggi
- Spesifik
2) Kekurangan
c. Metoda Heksokinase
1) Kelebihan
2) Kekurangan
C. Kerangka Teori
1. Bilirubin dalam
darah
2. Galaktosa dalam
darah
3. Merokok
4. Obat kortison, tiosin,
deuretik
5. Stres emosional,
demam, infeksi,
trauma, dan obesitas
6. Aktivitas berlebihan Metoda pemeriksaan
7.
Ket.
Lingkup penelitian
D. Hipotesis
metoda heksokinase
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi dibagi menjadi dua yaitu populasi target yang ditentukan oleh
Surakarta. Populasi target dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat
terjangkau dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat inap yang
23
24
adalah kadar glukosa darah pasien rawat inap RSJD Surakarta. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap RSJD Surakarta
λ2. N. P. Q
S=
d2. (N-1) + λ2. N. P. Q
Keterangan :
S = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
Q = 0,5
52,215
S=
1,01775
Jumlah sampel yang diambil adalah 66, sehingga sudah memenuhi batas
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
C. Jenis Penelitian
D. Variabel Penelitian
berubah dari satu subjek ke subjek lain. Adapun variabel penelitian ini adalah:
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metoda POCT, metoda GOD-
3. Definisi Operasional
glukosa didalam darah. Konsentrasi gula darah diatur dengan ketat didalam
tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah sumber utama energi untuk sel-
sel tubuh.
27
a. Metoda POCT
menggunakan alat digital atau POCT dengan reagen kering (Strip). Kadar
blood, diukur dalam skala rasio dengan satuan miligram per desi liter
(mg/dL) atau mili mol per liter (mmol/L). Rentang pengukuran alat antara
20 s/d 600 mg/dl, jika hasil pemeriksaan glukosa melebihi 600 mg/dL
maka pada layar akan muncul “HI” jika hasil pemeriksaan glukosa kurang
b. Metoda GOD-PAP
plasma NaF, diukur dalam skala rasio dengan satuan mg/dl atau mmol/L.
c. Metoda Heksokinase
Sampel yang digunakan adalah plasma NaF, diukur dalam skala rasio
dengan mg/dL atau mmol/L. Rentang pengukuran alat antara 2 s/d 600
mg/dL.
28
1. Bahan Penelitian
2. Alat Penelitian
- Vacutainer
- Spuit 5cc
- Lancet
- Alkohol swab
- Plester
- Kapas
- Torniquet
- Tabung NaF
- Clinipet 1000 μl
- Clinipet 10 μl
- Yellow Tip
- Blue Tip
- GES GD-013
- Stardust MC15
3. Reagen Glukosa
a. Metoda POCT
b. Metoda GOD-PAP
kU/L
c. Metoda Heksokinase
buffer
source) > 6,25 U/ml, G6PD (mokrobial source ) > 11,25 U/ml, sodium
Persiapan reagen : reagen dan larutan standar siap pakai tanpa dilakukan
pengenceran
30
pada suhu 2-8°C. Setelah dibuka untuk analisis reagen stabil 60 hari di
4. Cara Kerja
kering.
5) Regangkanlah kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya
6) Menusuk kulit dengan jarum dan spuit dengan tangan kanan sampai
didapat.
9) Meletakkan kapas di atas jarum dan mencabut spuit dan jarum itu.
31
10) Meminta pasien supaya menekan vena bekas tusukan selama beberapa
11) Darah dialirkan ke dalam wadah atau tabung yang tersedia melalui
3) Plasma yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh
d. Prosedur Pemeriksaan
1. Metoda POCT
a) Prinsip pemeriksaan metoda ini adalah strip tes diletakkan pada alat,
darah diteteskan pada zona reaksi tes strip. Katalisator glukosa akan
darah
2. Metoda GOD-PAP
4H2O
33
MC15.
Sampel 10 μL
Standart 10 μL
[CODE (...)]
POS (...)]
temperatur 37°C
3. Metoda Heksokinase
a) Prinsip : Enzimatik
Unit : mg/dl
Parameter pemipetan : R1 80 μL
R2 18 μL
Sampel 3,4 μL
System
35
akan kedip-kedip.
5. Pada saat indikator start dan ready sudah tidak menyala tunggu
- Cek Probe dan mixing rad bersihkan jika kotor dengan tissue
bebas serat.
OK.
Posisi 51 56 56
Exit
37
F. Analisis Data
Jika data tidak terdistribusi normal maka dilakukan transformasi data. Dari
Populasi
Sampel
Plasma
Hasil
Analisis
Surakarta dan Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Jumlah 66
Hasil Pemeriksaan
Glukosa
- Metoda Heksokinase 45.12 129.5 70 280
- Metoda GOD-PAP 42.03 114 65 260
- Metoda POCT 41.24 126 78 278
mg/dL, simpang baku 45.12 mg/dL, nilai terendah 70 mg/dL, nilai tertinggi
rerata 114 mg/dL, simpang baku 42.03 mg/dL, nilai terendah 65 mg/dL, nilai
tertinggi 260 mg/dL. Kadar glukosa darah dengan metoda POCT didapatkan
rerata 126 mg/dL, simpang baku 41.24 mg/dL, dengan nilai terendah 78 mg/dL
39
40
0.00 (P<0.05) sehingga data pada penelitian ini tidak terdistribusi normal.
Metoda sig
Heksokinase 0.200
GOD-PAP 0.014
POCT 0.001
terdapat dua hasil sig yang kurang dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
Hasil analisis data dengan uji beda Friedman pada perbandingan kadar
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.00 (p<0.05) berarti bahwa kadar glukosa
Heksokinase 129.5
POCT 126 0,000*
GOD-PAP 114
Karena nilai signifikansi kurang dari 0.05 berarti terdapat perbedaan yang
POCT.
Karena nilai signifikansi kurang dari 0.05 berarti terdapat perbedaan yang
metoda POCT dan Hekokinase diperoleh nilai signifikansi 0.076 (p>0.05). Hal
ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 berarti tidak ada
Heksokinase POCT
B. Pembahasan
tahun 2012 menunjukkan hasil yang berbeda yaitu tidak didapatkan perbedaan
yang signifikan dari hasil kadar glukosa darah menggunakan tiga metoda. Hal
ini dapat disebabkan karena kondisi pada saat pemeriksaan, baik kondisi
metoda GOD-PAP dan POCT menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilda et.al. tahun 2011 diperoleh
hasil nilai signifikansi sebesar 0.000 ( p<0.05) yang berarti ada perbedaan yang
dan POCT. Alat yang digunakan dalam kedua metoda ini yaitu
bila ditinjau dari prinsip kerja dan sampel pemeriksaan. Pemantapan mutu
untuk alat POCT yaitu kalibrasi dan QC belum dilakukan dan dianalisis karena
dilakukan sesuai dengan standar operasional, akan tetapi kontrol rutin dan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahruddin et.al. tahun
2012 didapatkan nilai signifikansi p>0.05 yang berarti tidak terdapat perbedaan
diperbaiki dan dilakukan secara berkala, karena tidak dilakukan dengan bahan
kontrol khusus yang spesifik untuk pemantauan quality control internal alat.
Metoda POCT hanya untuk screening dan pemantauan kadar glukosa darah,
glukometer digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: gula dan zat yang dapat
mengganggu. Reaksi silang dapat terjadi antara enzim di uji strip dan zat dalam
darah yang mirip dengan glukosa seperti maltosa dan galaktosa. Faktor lain
yang berpengaruh pada pemeriksaan glukosa darah antara lain ialah pengaruh
berbeda ternyata didapatkan hasil yang berbeda hal ini dapat disebabkan karena
Mingguan) serta kualitas kontrol yang kurang baik ( kalibrasi, quality control,
pemeriksaan glukosa darah dari kadar rendah, normal, dan tinggi. Penelitian
penelitian ini.
BAB V
A. KESIMPULAN
beda dua kelompok metoda yaitu metoda Heksokinase dengan metoda GOD-
B. SARAN
- Perlu dilakukan maintenance dan kalibrasi alat secara rutin dan berkala.
45
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, D. 2016. POCT (Point Of Care Testing) Pada Pemeriksaan Glukosa dan
Keton Darah. Departemen Patologi Klinik FKUI-RSCM.
46
47
DATA SUBYEK
34 34 98 114 108
35 35 87 102 94
36 36 125 134 126
37 37 129 138 152
38 38 96 110 105
39 39 129 130 165
40 40 70 81 70
41 41 114 129 123
42 42 114 123 120
43 43 93 108 103
44 44 101 105 136
45 45 97 117 116
46 46 112 115 136
47 47 257 261 234
48 48 149 155 153
49 49 85 95 80
50 50 80 96 89
51 51 70 94 90
52 52 106 123 136
53 53 79 101 92
54 54 140 155 174
55 55 91 102 114
56 56 153 165 157
57 57 107 117 118
58 58 93 97 72
59 59 94 102 93
60 60 133 137 95
61 61 88 99 96
62 62 93 98 104
63 63 88 90 96
64 64 98 103 117
65 65 78 81 90
66 66 260 278 271
Jumlah 7526 8313 8544
Mean 114 126 129.5
SB 42.03 41.24 45.12
Min 65 78 70
Max 260 278 280
50
Descriptives
Std.
Statistic Error
MetGOD Mean 114.03 5.173
95% Lower 103.70
Confidence Bound
Interval for Upper 124.36
Mean Bound
5% Trimmed Mean 108.70
Median 101.00
Variance 1766.399
Std. Deviation 42.029
Minimum 65
Maximum 260
Range 195
Interquartile Range 34
Skewness 2.219 .295
Kurtosis 5.219 .582
POCT Mean 125.95 5.077
95% Lower 115.82
Confidence Bound
Interval for Upper 136.09
Mean Bound
5% Trimmed Mean 120.76
Median 117.00
Variance 1700.998
Std. Deviation 41.243
Minimum 78
Maximum 278
Range 200
Interquartile Range 33
Skewness 2.262 .295
Kurtosis 5.573 .582
MetHeksokinase Mean 129.45 5.554
95% Lower 118.36
Confidence Bound
Interval for Upper 140.55
Mean Bound
5% Trimmed Mean 124.56
Median 120.00
Variance 2035.913
Std. Deviation 45.121
Minimum 70
Maximum 280
Range 210
Interquartile Range 51
Skewness 1.789 .295
Kurtosis 3.644 .582
53
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
MetGOD .193 66 .000 .750 66 .000
POCT .218 66 .000 .751 66 .000
MetHeksokinase .154 66 .000 .828 66 .000
Ranks
Mean Rank
trans_GOD 1.14
trans_POCT 2.42
trans_Hexo 2.45
Test Statisticsa
N 66
Chi-Square 74.435
Df 2
Asymp. Sig. .000
a. Friedman Test
55
Test Statisticsb
trans_POCT - trans_Hexo - trans_Hexo -
trans_GOD trans_GOD trans_POCT
Z -6.845a -5.813a -1.776a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .076
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
56
Lampiran 4.
Nama .............................................................
Umur .............................................................
Alamat ..........................................................
Telp ...............................................................
Pekerjaan ......................................................
Menerangkan bahwa setelah mendapatkan keterangan yang jelas dan lengkap
Surakarta,
Pasien Peneliti
Saksi
(..............................)
57
Lampiran 5.
58
Lampiran 6.
59
60
Lampiran 8.
61
Lampiran 9.
62
A. Startdust MC15
63
B. Sentrifuge
64