SKRIPSI
Disusun Oleh:
DEWI WIDAYANTI
2213152
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
iv
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan
moral maupun material dalam penyusunan skripsi ini.
11. Almamaterku, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu
pengetahuan.
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................x
INTISARI .........................................................................................................xi
ABSTRACT ......................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................4
E. Keaslian Penelitian................................................................................5
vi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................................27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................27
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................27
D. Variabel Penelitian ................................................................................28
E. Definisi Operasional .............................................................................29
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data
1. Alat Pengumpulan Data ...................................................................29
2. Metode Pengumpulan Data ..............................................................32
G. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas ...........................................................................................34
2. Reliabilitas ........................................................................................35
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan Data .................................................................37
2. Analisa Data .....................................................................................38
I. Etika Penelitian .....................................................................................40
J. Pelaksanaan Penelitian ..........................................................................41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................54
B. Saran ......................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Definisi Operasional ..........................................................................29
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Beban Kerja ...................................................... 31
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Perawat ..................................... 32
Tabel 3.4 Tingkat Validitas Berdasarkan Korelasi (r) ........................................ 35
Tabel 3.5 Tingkat Reabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ...................................... 36
Table 3.6 Pengkodean Yang Terkait Dengan Variabel Penelitian ...................... 37
Table 3.7 Pengkodean Yang Terkait Dengan Karakteristik Responden ............. 38
Tabel 3.6 Nilai Kriteria Koefisien Korelasi ........................................................ 39
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden .................................. 44
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat ........................................ 45
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat ................................................ 45
Tabel 4.4 Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat .............................. 46
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian ...............................................................25
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................26
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT
DI RUANG RAWAT INAP KELAS III
RSUD WATES
INTISARI
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
xi
THE CORRELATION BETWEEN WORKLOAD AND NURSE
PERFORMANCEIN INPATIENT WARD OF THIRD GRADE
IN WATES GENERAL HOSPITAL
ABSTRACT
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, yang
memiliki peran strategis dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan
kesehatan adalah perawat (Aditama, 2007).
Menurut Undang-Undang RI No 38 tahun 2014, perawat adalah
seseorang yang memiliki kemampuan dan telah diakui oleh pemerintah.
Pelayanan keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional dari pelayanan
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit. Perawat
dalam memberikan pelayanannya dilakukan secara konstan, terus-menerus, dan
menjadi kontribusi dalam menentukan kualitas rumah sakit (Nursalam, 2011).
Profesionalisme perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan, dapat
mempengaruhi hasil kinerja perawat. Bila kinerja perawat dalam pelayanan dasar
(promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) maksimal, maka kualitas terhadap
mutu pelayanan kesehatan menjadi lebih baik (Kasmir, 2016).
Kinerja adalah hasil dari pekerjaan seseorang yang memiliki hubungan
kuat terhadap tujuan organisasi, kepuasan konsumen, dan kontribusi ekonomi
(Amstrong dan Baron dalam Wibowo, 2010). Kinerja perawat adalah bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan. Kinerja
perawat dalam asuhan keperawatan dapat diartikan sebagai kepatuhan perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan, yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
rencana, implementasi, dan evaluasi (Manurung, 2011).
Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat menurut Nursalam (2012),
terdiri atas dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
terdiri dari pengetahuan, keterampilan yang sesuai dengan pekerjaanya, motivasi
dalam bekerja, dan kepuasan dalam kerja. Sedangkan faktor ekternal terdiri dari
beban kerja, supervisi, lingkungan, budaya kerja, dan gaya kepemimpinan dalam
organisasi (Nursalam, 2012).
1
2
tidur rawat inap 232 tempat tidur. Jumlah pasien yang masuk pada tahun 2016
adalah 19.732 pasien. Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang rawat
inap kelas III di RSUD Wates, kinerja perawat dalam 3 bulan terakhir adalah 83,5
% dan dikatakan dalam kategori baik. Hasil wawancara kepada 7 perawat
pelaksana mengenai kinerja perawat yang mengacu pada asuhan keperawatan,
perawat tersebut belum memenuhi standar I yaitu Pengkajian Keperawatan,
mereka mengatakan tidak melakukan pengkajian secara menyeluruh seperti
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual, mereka hanya mengumpulkan data dari
pasien. Standar II adalah Diagnosa Keperawatan, dimana 7 perawat merumuskan
diagnosanya secara aktual. Standar III adalah Perencanaan Keperawatan, dimana
7 perawat melakukan perencanaan keperawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatan. Standar IV adalah Implementasi, dimana 7 perawat melakukan
implementasi sesuai dengan rencana keperawatan. Standar V adalah Evaluasi, 7
perawat mengatakan melakukan evaluasi setiap pergantian shift. Hasil wawancara
kepada tiga perawat pelaksana, perawat tersebut mengatakan jika beban kerja
yang diterima berat, karena jumlah perawat dengan jumlah pasien tidak seimbang,
dan ketika pembagian shift kerja tidak merata antara perawat senior, perawat
junior, dan perawat magang. Perawat juga terbebani dalam mengerjakan asuhan
keperawatan, dimana dalam mengerjakannya membutuhkan waktu lebih dari 30
menit.
Banyaknya pasien dan kurangnya perawat dalam pelayanannya menjadi
faktor utama beban kerja yang tinggi. Hasil studi pendahuluan menggunakan
kueisoner, mereka mempersepsikan bahwa beban kerja perawat diruang rawat
inap kelas III RSUD Wates dalam kategori tinggi (81,06 %). Sehingga peneliti
tertarik untuk mengetahui adakah hubungan beban kerja dengan kinerja perawat
di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat
di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Wates?.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja
dengan kinerja perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui gambaran karakteristik responden di ruang rawat inap kelas
III RSUD Wates.
b. Diketahui gambaran beban kerja perawat di ruang rawat inap kelas III
RSUD Wates.
c. Diketahui gambaran kinerja perawat di ruang rawat inap kelas III
RSUD Wates.
d. Diketahui keeratan hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di
ruang rawat inap kelas III RSUD Wates.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Manajemen Keperawatan RSUD Wates
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
gambaran tentang beban kerja perawat, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan pihak manajemen rumah sakit untuk menyesuaikan
beban kerja dengan kemampuan dan keahlian perawat.
2. Bagi Kepala Bidang Keperawatan
Sebagai gambaran nyata tentang pengaruh beban kerja terhadap
kinerja perawat, sehingga dapat menetukan langkah-langkah yang tepat
untuk meningkatkan kinerja perawat dan mengantisipasi terjadinya
penurunan kinerja perawat.
3. Bagi Kepala Ruang
Sebagai evaluasi pelayanan keperawatan yang telah diberikan dan
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan terhadap
perencanaan ketenagaan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
5
4. Bagi Perawat
Sebagai gambaran nyata tentang pengaruh beban kerja terhadap
kinerja perawat, dimana perawat dapat mengantisipsi terjadinya penurunan
kinerja dan mampu meningkatkan atau mempertahankan kinerja dengan baik
dan profesional.
5. Bagi Peneliti
Sebagai bentuk aplikasi ilmu yang diperoleh selama perkuliahan,
menambah wawasan dibidang manajemen kesehatan, dan memberi
pengalaman peneliti dalam mengembangkan kemampuan ilmiah dan
ketrampilan dalam melaksanakan penelitian.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini adalah
penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang seperti:
1. Seftriadinata (2013), dengan judul “Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja
Perawat Di RSUD Saras Husada Purworejo”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat di RSUD
Saras Husada Purworejo. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-
eksperimen dengan rancangan pendekatan kuantitatif dengan metode cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat RSUD Saras
Husada Purworejo. Sampel yang digunakan sebesar 152 orang perawat
dengan menggunakan tehnik total sampling. Hasil penelitian didapatkan
sebanyak 82 responden (53,9 %) memiliki beban kerja sedang dan 70
responden (46,1 %) memiliki beban berat. Penelitian pada kinerja perawat,
sebanyak 93 responden (61,2 %) memiliki kinerja baik dan 59 responden
(38,8 %) memiliki kinerja cukup baik. Data yang dianalisis dengan
menggunakan uji korelasi spearman-rho, dengan ρ-value = 0,00 (ρ<0,05)
dan koefisien korelasi r = -0,537. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat di RSUD
Saras Husada Purworejo. Persamaan dari penelitian ini adalah jenis
penelitian, metode penelitian, variabel bebas, variabel terikat, tehnik
6
43
44
3. Beban Kerja
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
diketahui frekuensi beban kerja perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD
Wates sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap
Kelas III RSUD Wates
(n=91 responden)
Beban kerja Frekuensi (f) Presentase (%)
Tinggi 15 16,5
Sedang 48 52,7
Rendah 28 30,8
Total 91 100
Sumber : Data primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa beban kerja paling
banyak dialami oleh perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates
adalah beban kerja sedang sebanyak 48 orang (52,7 %), sedangkan beban
kerja tinggi sebanyak 15 orang (16,5 %), dan beban kerja rendah sebanyak 28
orang (30,8 %).
4. Kinerja Perawat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diketahui
frekuensi kinerja perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Di Ruang Rawat
Inap Kelas III RSUD Wates
(n=91 responden)
Kinerja perawat Frekuensi (f) Presentase (%)
Buruk 0 0
Kurang 0 0
Cukup 38 41,8
Baik 53 58,2
Sangat baik 0 0
Total 91 100
Sumber : Data primer, 2017
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kinerja perawat di ruang
rawat inap kelas III RSUD Wates mayoritas perawat memiliki kinerja baik
sebanyak 53 orang (58,2 %) dan kinerja perawat yang cukup sebanyak 38
orang (41,8 %).
46
B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Berdasarkan hasil penelitian menjukkan bahwa sebagian besar
responden berumur 18-40 tahun ( dewasa muda) sebanyak 88 responden
47
(96,7 %). Menurut Hurlock (2005) responden yang berada pada tahap
dewasa muda (18-41 tahun) merupakan periode penyesuaian diri
terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial yang baru.
Kemampuan berfikir yang kritis akan meningkat secara teratur
pada usia dewasa awal dalam hal pendidikan, pengalaman hidup,
kemamupuan menyelesaikan masalah, kesempatan untuk bekerja dapat
meningkatkan konsep diri, dan ketrampilan motorik individu (Potter dan
Perry, 2005).
b. Jenis Kelamin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berjenis kelamin perempuan sebesar 67 responden (73,6 %). Menurut
Jemmy (2009), jumlah perawat perempuan saat ini masih lebih banyak
dari pada laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan dalam memberikan
pelayanan keperawatan sangat teliti dan sabar.
Hal ini sejalan dengan Dinarti (2009), dimana budaya-budaya
tertentu akan mempengaruhi hal-hal yang berkaitan dengan keperawatan,
walaupun laki-laki dan perempuan sama-sama mampu memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien. Namun mayoritas perawat adalah
perempuan, karena perempuan memiliki sifat yang lembut, teliti, dan
rajin dibandingkan dengan laki-laki.
c. Pendidikan
Hasil penelitian terhadap tingkat pendidikan perawat mayoritas
adalah D3 Keperawatan sebanyak 77 responden (84,6 %). Ilyas (2005),
pendidikan merupakan gambaran kemampuan dan ketrampilan seseorang
dan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja.
Berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2014, bahwa jenis perawat
terdiri dari perawat vokasi dan perawat profesi. Perawat vokasi sabagai
pendidikan paling rendah adalah program Diploma Tiga Keperawatan.
Perawat profesi seperti Sarjana Satu Keperawatan ditambah dengan Ners.
Mayoritas tenaga keperawatan di Indonesia adalah D3 sebanyak 235.461
perawat (Kemkes, 2016).
48
diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial yang baru
(Hurlock, 2005). Jenis kelamin turut mempengaruhi terhadap beban kerja,
dimana mayoritas berjenis kelamin perempuan karena fisik perempuan tidak
sama dengan laki-laki, fisik perempuan cenderung lemah dibandingan dengan
laki-laki (Dinarti, 2009).
3. Kinerja Perawat
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di ruang rawat
inap kelas III RSUD Wates sebagian besar perawat memiliki kinerja yang
baik sebanyak 53 responden (58,2 %). Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Manuho, dkk (2015) di RSUP Dr. R. D
Kandou Manado sebanyak 10 responden (62,5 %) memiliki kinerja yang baik.
Kasmir (2016), mengatakan kinerja sebagai hasil kerja atau perilaku kerja
yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab
yang telah diberikan pada periode tertentu.
Menurut Ilyas dalam Kurniadi (2013), terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi kinerja perawat yaitu faktor individu, faktor psikologis, dan
faktor organisasi. Dimana faktor individu terdiri dari bakat, jenis kelamin,
umur, jenis kelamin, sifat, pengetahuan, pengalaman kerja, dan ketrampilan.
Faktor psikologis terdiri dari sikap kepribadian, belajar, motivasi, dan
persepsi pegawai terhadap pekerjaanya. Sedangkan faktor organisasi terdiri
dari suasana pekerjaan, lama kerja, dan pemberian penghargaan.
Menurut Swanburg (2000) dalam Nursalam (2011), penilaian
kinerja merupakan suatu alat yang dipercaya oleh manajer perawat dalam
mengontrol sumber saya manusia dan produktifitasnya. Proses penilaian
kinerja dilakukan secara efektif dengan mengarahkan perilaku perawat untuk
menghasilkan jasa keperawatan dalam kualitas dan volume yang tinggi.
Tujuan dilakukannya penilaian kinerja Kasmir (2016) adalah untuk
memperbaiki kualitas pekerjaan, keputusan penempatan, perencanaan dan
pengembangan karir, kebutuhan latihan dan pengembangan, dan penyesuaian
kompensasi.
51
Data ini menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap kelas III
RSUD Wates sebagian besar memiliki tingkat kualitas kinerja yang baik,
tidak terdapat perawat yang memiliki kinerja yang kurang atau buruk. Hal ini
dikarenakan mayoritas perawat berjenis kelamin perempuan, dimana
perempuan memiliki sifat yang teliti dan sabar (Jemmy, 2009). Usia
mayoritas perawat berusia 18-40 tahun (dewasa muda), dimana pada usia ini
seseorang masih dalam periode penyesuaian diri terhadap pola-pola
kehidupan baru dan harapan-harapan social yang baru. pengalaman kerja
mayoritas kurang dari 5 tahun, dimana perawat pada tahap belajar dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar (Hani, 2013).
4. Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap
Kelas III RSUD Wates
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah 91 reponden, responden
yang memiliki beban kerja tinggi dengan kinerja cukup sebanyak 13
responden (14,3 %), responden yang memiliki beban kerja sedang dengan
kinerja cukup sebanyak 19 responden (20,9 %), dan responden yang
memiliki beban kerja rendah dengan kinerja cukup sebanyak 6 responden (6,6
%). Responden yang memiliki beban kerja tinggi dengan kinerja baik 2
responden (2,2 %) dikarenakan perawat tersebut bekerja dimalam hari dimana
pekerjaan malam hari tidak seberat dipagi hari dan dimungkinkan terpengaruh
oleh factor eksternal seperti organisasi, kondisi lingkungan, dan motivasi,
responden yang memiliki beban kerja sedang dengan kinerja baik sebanyak
29 responden (31,9 %), dan responden yang memiliki beban kerja rendah
dengan kinerja baik sebanyak 22 responden (24,2 %).
Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan Somer’s d diketahui
nilai 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap
kelas III RSUD Wates. Nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,381 menunjukkan
bahwa tingkat hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat bersifat
rendah. Penelitian ini sejalan dengan Seftriadinata (2013) yang menyatakan
52
1. Keterbatasan :
Penelitian observasi kinerja perawat yang dilakukan oleh kepala
ruang menjadi bias, dikarenakan waktu yang kurang efektif dalam
mengobservasi, dimana minimal melakukan observasi kinerja perawat adalah
3 kali seminggu.
2. Hambatan :
Adanya pertukaran shift kerja perawat yang tidak sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan oleh kepala ruang, dimana pergantian shift kerja
perawat sendiri tanpa diketahui oleh kepala ruang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang beban kerja dengan
kinerja perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates dapat dikesimpulan
sebagai berikut:
1. Karakteristik umur responden adalah 18-40 tahun (dewasa muda) sebanyak 88
responden (96,7 %), dengan sebagain besar berjenis kelamin perempuan
sebanyak 67 responden (73,6 %), tingkat pendidikan responden sebagian
besar D3 Keperawatan sebanyak 77 responden (84,6 %), dan lama kerja
responden sebagian besar kurang dari 5 tahun sebanak 54 responden (59,4 %).
2. Sebagian besar respoden memiliki beban kerja dengan kategori sedang
sebanyak 48 reponden (52,7 %).
3. Sebagian besar responden memiliki kinerja perawat dengan kategori baik
sebanyak 53 responden (58,2 %).
4. Ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap
kelas III RSUD Wates dengan uji Somer’s d diketahui nilai
dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,381 yang berarti keeratan
hubungan bersifat rendah.kurang.
B. Saran
Berdasarkan hasil, pembahasan, dan kesimpulan penelitian tentang
hubungan beban kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap kelas III RSUD
Wates, beberapa yang diajukan sebagai bahan pertimbangan yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Manajemen saran Keperawatan RSUD Wates
Disarankan untuk melakukan evaluasi setiap 1 kali dalam sebulan
terkait beban kerja untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pasien dan
menambah tenaga kerja sesuai kebutuhan. Memberikan reward kepada
perawat pelaksana yang memiliki kinerja baik dan memberikan sanksi kepada
perawat pelaksana yang memiliki kinerja buruk.
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Ellis, J. R and Hartley, C. L. (2012), Nursing in today’s world trend, issue, and
management, Lippicolt Williams and Wilkins, United State.
Haryanti., Aini. F., and Purwaningsih. P. (2013), Hubungan antara beban kerja
dengan stres kerja perawat diinstalasi gawat darurat RSUD kabupaten
Semarang, Jurnal Manajemen Keperawatan, 1(1), 48-56. Diakses pada
tanggal 2 Juni 2017 jam 04:00. Jurnal.unmus. ac.id/index.php/JMK/
article/ download/ 949/1001
Ilyas, Y. (2004), Perencanaan sumber daya rumah sakit: teori, metode, dan
formula. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
Kasmir. (2016). Manajemen sumber daya manusia (teori dan praktik), PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Manuho, E., Warouw, H., dan Hamel, R. (2015), Hubungan beban kerja dengan
kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di instalasi rawat
inap C1 RSUP Dr. R. D. Ejournal keperawatan (e-Kep), 3 (2). Diakses
pada 3 Juni 2017 jam 10:00. https://ejournal. unsrat.ac.id/index.php/
jkp/article/viewFile/8136/7697
Sadock, B. J. and Sadock, V. A. (2010), Buku ajar psikiatri klinis, EGC, Jakarta.
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan keadaan
bapak/ibu/saudara/i yang sesungguhnya dengan memberi tanda checklist ( pada
kolom jawaban
Keterangan:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
No Daftar Pertanyaan Jawaban
SS S TS STS
Aspek fisik
1 Dalam bekerja saya melaksanakan tugas
sesuai dengan pekerjaan saya sebagai
seorang perawat.
2 Saya sangat kelelahan dalam bekerja di
ruangan.
3 Lingkungan fisik tempat saya bekerja
sudah terasa nyaman.
4 Selain melakukan tugas keperawatan, saya
juga sering melaksanakan tugas diluar
keperawatan.
5 Tugas-tugas yang saya laksanakan banyak
menghabiskan energi.
6 Pasien yang saya rawat sangat banyak
sehingga saya sering merasa kelelahan
7 Jenis pekerjaan saya di ruangan sangat
kompleks sehingaa sangat menyulitkan.
8 Pekerjaan saya sesuai dengan dasar
pendidikan saya.
9 Fasilitas kerja diruangan banyak yang
rusak sehingga menghambat pekerjaan
saya.
10 Saya bekerjasama dengan teman saya
dalam melakukan pekerjaan, sehingga
pekerjaan menjadi cepat selesai
11 Saya sering mengambil pekerjaan yang
seharusnya menjadi tugas teman laiinya.
12 Pekerjaan diruangan menuntut saya untuk
kerja keras.
13 Ketika bekerja diruangan saya dituntut
untuk banyak melakukan kegiatan fisik.
Skor
Aspek psikologis
1 Hubungan saya dengan teman perawat
dalam melakukan pekerjaan baik-baik
saja.
2 Saya merasa bekerja dibawah tekanan.
3 Hubungan kerja saya dengan kepala
ruangan baik-baik saja.
4 Pasien-pasien yang saya rawat sangat
menghargai saya.
5 Dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan saya bekerja sama dengan
baik dengan teman lainnya.
6 Atasan saya kurang memberikan arahan
terkait pelaksanaan tugas sehingga
membuat saya kurang nyaman.
7 Hubungan yang harmonis dengan teman
dan atasan membuat saya bersemangat
untuk bekerja.
8 Setiap dinas dan masuk ruangan saya
merasa jenuh.
9 Saya sering mengalami konflik dengan
teman kerja.
10 Atasan saya hanya akrab dengan perawat
tertentu saja.
11 Jenis pekerjaan saya tergolong rendahan
sehingga membuat saya tidak nyaman.
12 Ketika saya mengalami kesulitan dalam
pekerjaan di ruangan, teman diruangan
ikut membantu.
13 Sangat jarang terjadi konflik antara
perawat diruangan.
Skor
Waktu kerja
1 Jadwal shift perawat sudah sesuai dengan
harapan saya.
2 Saya bekerja sesuai dengan jam kerja
untuk tiap-tiap shift.
3 Setiap pergantian shift teman-teman
datang tepat waktu.
4 Jam kerja saya dalam shift terlalu
memberatkan.
5 Saya sering membutuhkan waktu ekstra
dalam menyelesaikan tugas keperawatan
diruangan
6 Saya tidak kesulitan untuk mengatur
jadwal shift bila ada keperluan.
7 Dalam bekerja sehari-hari saya dapat
menyelesaikannya tepat waktu pada tiap
shift.
8 Sering kali pergantian shift mundur
sehingga saya pulang terlambat.
9 Volume pekerjaan saya diruangan terlalu
banyak sehingga butuh waktu ekstra.
10 Seringkali saya disuruh masuk kerja diluar
jadwal dinas saya.
11 Saya sering kurang memperoleh waktu
untuk istirahat.
12 Saya sering masuk kerja diluar jadwal
dinas saya.
13 Saya sering kesulitan untuk mengatur
jadwal shift diruangan.
14 Saya kesulitan dalam memperoleh jadwal
libur.
15 Saya merasa nyaman dengan pengaturan
jadwal shift diruangan.
Skor
Lampiran 14. Lembar Bimbingan Skripsi