OLEH :
ALBINA
NIM : 08190100013
Telah mendapat persetujuan untuk dilaksanakan Uji Proposal Riset Akhir pada :
Jakarta, ………..
Pembimbing,
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
yang berjudul “Hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pada pasien
diabetes mellitus tipe 2 yang menderita gangren di RSU Zahirah Jagakarsa” ini
sesuai waktu yang telah ditentukan. Proposal Riset ini disusun sebagai salah satu
syarat dalam menyelesaikan Strata satu Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu
3. Bapak Ns. Yeni Koto, S.Kep.,M.Kes selaku pembimbing I yang dengan tulus
dan Ikhlas bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta perhatian dalam
Riset ini.
ii
4. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju beserta
7. Teman-teman Angkatan STIKIM yang tak bisa saya sebutkan satu persatu
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuannya. Penulis hanya bisa berdo’a semoga Allah SWT membalas
amal baik semua pihak yang telah menbantu dalam proses penyelesaian
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saran dan kritik yang
tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca terutama
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1. Pengertian .................................................................................... 15
2. Klasifikasi .................................................................................... 16
3. Etiologi ....................................................................................... 17
iv
5. Patofisiologi ................................................................................ 20
6. Komplikasi .................................................................................. 23
8. Pencegahan ................................................................................... 26
B. Hipotesis .............................................................................................. 49
v
C. Tempat dan Waktu Peneitian .............................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup lebih hakikatnya dan mencapai derajat yang optimal terdapat beberapa
penyakit tidak menular salah satu nya adalah Diabetes Melitus (Hasdianah,
2012)
jantung, dan pembuluh darah (Safira, 2018). Kondisi ini hiperglikemia yang
1
2
2013)
inspadius. Penderita diabetes tipe 1, atau sering juga disebut degan diabetes
kecil. Jenis ini merupakan sebuah kondisi autoimun karena tubuh penderita
yang rusak tersebut pun tidak memproduksi insulin. Ada beberapa factor yang
factor keturunan, dan kegagalan sel-sel beta di dalam pancreas. Diabetes tipe
2 tidak tergantung pada insulin, diabetes tipe dua ini sering kali merupakan
jenis diabetes yang lebih jinak, akan tetapi, diabetes tipe 2 tetap dapat
pembuluh darah terkecil di dalam tubuh yang menutrisi ginjal, saraf, dan mata
selain itu, diabetes tipe ini juga meningkatkan resiko ganguan jantung dan
stroke.
Diabetes Melitus tipe 2 ini dikenal sebagai tipe onset maturitas dan
diabetes yang dipicu oleh kehamilan, pada taraf tertentu, dapat menimbulkan
kekebalan insulin. Sering kali, kasus ini di diagnosis ketika usia kehamilan
Diabetes tipe ini adalah sebuah jenis diabetes yang langka atau tidak umum
3
gula darah, diabetes insipidus disebabkan oleh adanya masalah pada ginjal.
Pada kasus ini, ginjal cairan. Karenanya, para penderitanya sering mengalami
rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil.masalah utama dari
menjelaskan bahwa penderita DM di dunia mencapai 422 juta orang dan lebih
dari 80% kematian akibat DM terjadi pada Negara miskin dan berkembang.
DM tipe 2 meningkat setiap tahun nya disetiap Negara. Pada tahun 2015,
di dunia.
meningkat menjadi 642 juta orang, dan di Indonesia diperkirakan berada pada
dibawah Negara Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Mexico
meningkat dari tahun 2007 sebanyak 1.1% dengan prevelensi tertinggi data
dari dinas kesehatan sesuai diagnosis dokter yaitu di Dki Jakarta (2,5%) (IDF,
2015).
4
social akibat berbagai keluhan yang dialami oleh penderita DM. kondisi
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke bahkan sampai menyebab kan
mellitus memiliki risiko 29 kali lebih tinggi untuk mengalami gangren, hal
dari tubuh; situs yang paling umum termasuk jari kaki dan tangan. Gangren
besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti. Gangren
Gangren muncul didaerah kaki dalam bentuk luka terbuka yang diikuti
(6%), dan luka kaki diabetic (25%). Sedangkan angka kematian akibat ulkus
mencapai 15-30%, selain itu angka kematian pasca amputasi sebesar 14,8%
(Purwanti, 2013)
yang timbul berupa kerusakan mata, ginjal, penyakit jantung, tekanan darah
kondisi fisik seperti adanya luka yang sukar sembuh, kondisi luka yang
kondisi psikologis, dalam hal ini keluarga memiliki andil yang cukup besar
penderita.
bentuk dukungan berupa rasa aman, cinta dan kasih, memberi semangat,
mengurangi putus asa dan rendah diri sebagai akibat dari ketidak mampuan
dalam dukungan ini seperti nasehat, usul, saran, petunjuk dan pemberi
praktis dan kongkrit dalam bentuk bantuan tenaga, dana maupun waktu
7
dukungan dari keluarga dalam bentuk umpan balik dan penghargaan kepada
dalam konteks budaya dan sistem nilai pada tempat individu tersebut hidup
system budaya dan nilai dimana individu hidup dan dalam kaitan dengan
yang luas mulai terpengaruh dengan cara yang kompleks dengan kesehata
dengan dukungan yang baik akan patuh dalam menjalani diet diabetes
mellitus, sedangkan penelitian faik dikutip dari Gustina ( 2014), 31% pasien
terkontrol dan luka ganggren yang tidak terawat dengan baik. Penelitian ini
hidup pasien DM tipe 2 yang menderita Gangren. Penyakit ini akan meberi
dampak negative terhadap kualitas hidup pasien, hal ini dikarenakan gejal-
Zahirah pada tahun 2019 adalah 304 pasien, dimana rata-rata perbulan nya
mereka merasakan dirinya sebagai beban bagi keluarga karena tidak bisa
bekerja dan juga merasa dirinya tidak bisa bertanggung jawab dalam
pengelihatan buram sejak satu tahun yang lalu, kehilangan nafsu makan dan
semakin memburuk, kelima jari kaki nya sudah menghitam, terdapat luka
yg berlubang dan bernanah di telapak kaki kiri hal ini membuat mereka
10
semakin takut luka pada kakinya tidak bisa sembuh dan mereka mengatakan
tidak akan sanggup apabila kakinya di amputasi. Dapat dilihat juga untuk
menggurangi bau yang tak sedap pada kakinya keluarga dan responden
mengoleskan kopi pada daerah luka atau menutupi lukanya dengan kain
sedih, cemas dan tidak berdaya dengan kondisi penyakit yang di deritanya.
keadaan luka pada kakinya dan semangat dalam menjalani pengobatan dan
mereka optimis bahwa luka pada kakinya bisa sembuh asalkan mau
merawat nya dan terus berusaha, responden juga mudah untuk diajak
luka dilakukan oleh keluarga secara rutin dan terkadang dilakukan oleh
perawat (home care) jika keluarga ada kegiatan lain. Mereka juga
mengatakan bahwa banyak perubahan yang mereka alami. dari kondisi fisik,
dengan penyakit yang dialami nya dan cenderung pasrah dengan keadaan
penyakit nya, selalu mengira bahwa penyakit yang dialaminya tidak mugkin
terdapat luka gangrene yang berbau tak sedap, pasien sering merasa malu
dan mengatakan jarang melakukan aktifitas diluar rumah karna kondisi nya
B. Perumusan Masalah
hidup pasien menurun. Dalam hal ini, diperlukan adanya dukungan keluarga
12
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
hidup pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang menderita gangren di RSU
Zahirah Jagakarsa.
2. Tujuan Khusus
Zahirah Jagakarsa
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
13
c. Bagi Peneliti
sistematis.
2. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjai pelengkap teori mengenai
3. Manfaat Metodologis
Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna sebagai data dasar untuk
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Pengertian
polifagi disertai dengan kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dl dan gula
a Diabetes tipe 1
ini juga tidak diketahui secara pasti. Diabetes tipe 1 rentan terhadap
15
16
b Diabetes tipe 2
c Diabetes gestational
serta memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi di masa depan
(IDF, 2014).
3. Etiologi
1) Faktor genetic
imun lainnya.
2) Faktor imunologi
3) Faktor lingkungan
sekresi insulin, tetapi pada akirnya sekresi insulin yang beredar tidak
4. Manifestasi Klinis
DM diantaranya :
5. Patofisiologi DM
penyakit ini cepat dan dapat terjadi selama beberapa hari sampai
(CDA, 2013). Dalam kebanyakan kasus diabetes tipe 2 ini, ketika obat
keadaan resistensi insulin dan glukosa tinggi pada ibu yang terkait
6. Komplikasi DM
lain :
1) Hipoglikemia
kurang tepat.
2) Ketoasidosis diabetik
(makrovaskuler) diantaranya :
Yaitu :
(Subekti, 2009).
(Widiastuti, 2012).
24
b) Penyakit serebrovaskuler
2008).
7. Faktor Risiko DM
1) Gaya hidup
teratur dan minuman bersoda adalah salah satu gaya hidup yang
(Abdurrahman, 2014).
3) Obesitas
IMT = BB(kg)/TB(m2)
1) Usia
dan 3,5 kali lipat lebih tinggi jika memiliki ayah penderita DM.
2010).
8. Pencegahan DM
a. Pengelolaan makan
rendah lemak jenuh, diet tinggi serat. Diet ini dianjurkan diberikan
pada setiap orang yang mempunyai risiko DM. Jumlah asupan kalori
27
Contohnya :
= 50 (1,6)2
Ikan mujair potong (60 gr) Udang segar 5 ekor (35 gr) Ikan kembung 1
potong (40 gr)
Susu kedelai ½gelas Tahu 1 biji besar (110gr) Tahu 2 biji (110 gr)
Sayur kangkung (100 gr) Daun katuk (100 gr) Daun singkong (150
Jeruk manis (110 gr) gr)
Minyak 1 sdm (5 gr) Minyak 2 sdm (10 gr) Minyak 1 sdm (5 gr)
hariannya.
makan sehari-hari.
29
hariannya.
b. Aktifitas fisik
c. Kontrol Kesehatan
melitus supaya ada penanganan yang cepat dan tepat saat terdiagnosa
dukungan, maka rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk
2014).
jika diperlukan.
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan emosional
seperti dukungan dari suami atau istri serta dukungan dari saudara
yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yaitu dukungan sosial
yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial
akan meningkatkan :
orang lain jarang terkena penyakit dan lebih cepat sembuh jika terkena
budaya dan sistem nilai dimana individu hidup dan hubungannya dengan
Kualitas hidup adalah suatu cara hidup, sesuatu yang yang sensial
dari individu tersebut di kemudian hari, status sosial yang tinggi, dan
Nimas, 2012), bahwa kualitas hidup berarti suatu rentang anatara kedaan
sosial dari individu. Ketika digunakan dalam konteks ini, hal tersebut
sering kali mengarah pada kualitas hidup yang mengarah pada kesehatan.
nilai tempat ia tinggal. Jadi dalam skala yang luas meliputi berbagai sisi
sebagai persepsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai
yang satu dengan yang lainnya akan berbeda, hal itu tergantung pada
yang baik. Kualitas hidup akan sangat rendah apabila aspek-aspek dari
hidup, yaitu :
mobilitas, nyeri dan rasa tidak nyaman, tidur dan beristirahat, serta
kapasitas bekerja.
38
rasa sakit pada fisik dan membutuhkan terapi medis dalam frekuensi
dalam frekuensi jarang atau tidak sama sekali, memiliki cukup energi
hidup.
baik terlihat dari subjek dapat mengenali diri sendiri, subjek mampu
tempat tinggal yang tidak sehat juga dapat menjadi penghambat dalam
untuk bersantai/berekreasi.
lain, fisik yang bebas dari penyakit, dapat bertanggung jawab dengan
secara baik.
Kualitas hidup rendah dapat ditandai tidak merasa puas dan bahagia
Sedangkan kualitas hidup yang baik terlihat dari merasa puas dan
kualitas hidup yang baik terlihat dari individu merasa bahagia dan
baik
pengaruhnya di pemerintahan.
pada zat obat dan alat bantu medis, energi dan kelelahan, mobilitas,
aktivitas seksual.
aktivitas seksual
serta transportasi.
Hickey & Dayton (dalam Melina, 2011) emosi negatif, efikasi diri,
2011).
seseorang, yaitu :
45
kursus tertentu.
bencana.
pencaharian.
D. Penelitian terkait
Sampel 70 Responden
Uji Statistik Chi-quare test
Kesimpulan Ada hubungan yang bermakna antara lama
menderita diabetes mellitus (p=0,004;
OR=4,333;
CI95%=1,569-11,967) dan riwayat gangren
(p=0,001; OR=9,203; CI95%=2,675-
31,661) dengan kejadian gangren pada pasien
diabetes mellitus di RSUD K.R.M.T.
Wongsonegoro Semarang
Saran Melakukan pencegahan dini terhadap
timbulnya luka dengan memperhatikan
kebiasaan
memotong kuku yang meliputi memotong
kuku satu kali setiap minggu untuk
menghindari kuku
yang panjang dan tajam, tidak memotong
kuku kaki terlalu pendek agar tidak timbul
luka, , memotong kuku kaki menggunakan
gunting kuku
khusus, serta tidak memotong kulit tipis yang
ada di sekitar kuku kaki.
Sampel 50 Responden
Uji Statistik Chi-quare test
Kesimpulan Variabel dukungan keluarga dan komplikasi
mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kualitas hidup DM tipe 2 di Puskesmas
Pademawu, Kabupaten Pamekasan, sehingga
petugas kesehatan di Puskesmas
Pademawu
Saran Diharapkan lebih meningkatkan promosi
kesehatan mengenai pentingnya dukungan
keluarga terhadap penderita untuk
memperpanjang umur penderita DM tipe 2.
E. Kerangka Teori
Klasifikasi Diabetes
Melitus : Komplikasi Diabetes
a. DM tipe 1 Melitus : Indikator Kualitas
b. DM tipe 2 a. Mikrovaskuler hidup
c. DM Gastiosional (Penyakit ginjal,
a. Kesehatan Fisik
d. DM tipe lain katarak, neuropati)
b. Kepuasan Psikologis
b. Makrovaskuler
c. Hubungan Individu
(Penyakit jantung
Dan social
koroner, pembuluh
d. Lingkungan Yang
darah kaki/trauma
Mempengaruhi
gangren, pembuluh
darah otak)
A. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep suatu uraian dan visualisasi hubungan
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin
DUKUNGAN
KUALITAS HIDUP
KELUARGA
PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2
Ket :
: Variabel Bebas
: Variabel Terikat
: Penghubung
50
51
B. Hipotesis Penelitian
Jagakarsa.
Jagakarsa.
C. Definisi Operasional
Indikator Kualitas
hidup :
a. Domain
kepuasan
b. Domain
dampak
c. Domain
kecemasan
BAB IV
A. Desain Penelitian
/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu
1. Populasi
Populasi yang diteliti adalah seluruh pasien diabetes mellitus tipe 2 yang
2. Sampel
a. Perhitungan Sampel
53
54
!
N = "#!$²
Dimana :
N = Besar Sampel
n = Besar Populasi
90
𝑛=
1 + 90 (0 ,05)²
90
=
1 + 90 (0,0025)
90
=
1 + 0,225
90
=
1.225
= 73.4
= 73
jumlah besar sampel yang akan diteliti yaitu pasien diabetes mellitus
berikut :
a) Kriteria Inklusi
Zahirah Jagakarsa.
dilakukan penelitian
b) Kriteria Eksklusi
1. Tempat Penelitian
Jagakarsa.
2. Waktu Penelitian
D. Etika Penelitian
meliputi :
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
dari partisipan, untuk hasil laporan hanya kelompok data tertentu yang
akan dilampirkan.
57
inclusiveness).
1. Kuesioner
Zahirah Jagakarsa.
58
1. Uji Validitas
untuk melihat skor nilai pada setiap pertanyaan dengan skor total
nilai r hitung dengan nilai r tabel pada taraf signifikan sebesar 5%. Suatu
instrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel dan tidak valid jika r
å xy - {å x}{å y}
N
rxy =
ì
ïå
í
x
2
(
- å x)
2
üì å
ïï
ýí
y
2
(
- å y ) üï
2
ý
ï N ï N
î þïî ï
þ
dengan pengertian
regresi moment dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama
60
dengan regresi tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy
lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
yang sama tetap konsisten meskipun dilakukan pengukuran dua kali atau
korelasi antara = ,0,881. Semua valid dimana nilai r hitung dengan nilai
r tabel pada taraf signifikan sebesar 5%. Suatu instrumen dikatakan valid
apabila r hitung > r tabel dan tidak valid jika r hitung < r tabel dengan
menderita gangren.
gangren dengan skor total. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
Rumus :
k æ åS2 j ö
α= ç1 - 2 ÷÷
k - 1 çè S x ø
Keterangan :
k = jumlah item
yaitu mengamati suatu obyek salam satu waktu tertentu. Adapun tahapan
pengantar untuk ijin studi pendahuluan dari Dinas Kesehatan yang telah
d. Proposal yang telah siap diajukan dalam seminar proposal sebagai uji
diabetes melitus yang menderita gangren dari Ruang rawat inap, rawat
data adalah :
b. Analisis data
c. Pembuatan laporan
H. Pengolahan Data
sebagai berikut :
1. Editing Pada tahap ini peneliti memeriksa data yang telah dikumpulkan
kualitas hidup, jika kualitas hidup baik diberi kode 1 dan kualitas hidup
komputer.
Statistika Package for social sciences (SPSS) for windows versi 20.
65
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
!
P = " x 100 %
Keterangan :
P : Persentase
2. Analisa Bivariat
adalah uji statistik Chi-Square (X2) dengan derajat kemaknaan 95%. Bila
("#$)²
X2 = Ʃ =
$
Keterangan :
a. Tidak boleh ada sel dengan nilai harapan (Expected) lebih kecil dari
satu
b. Tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan (Expected) lebih
kecil dari lima. Jika tidak memenuhi syarat uji chi-square maka uji
J. Jadwal Penelitian
2020 2021
No. Kegiatan
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mart
1. PengajuanJudul
Proses Bimbingan
2.
BAB I – IV
3. ACC BAB I – IV
4. Sidang Proposal
5. Perbaikan Proposal
6. Penelitian
7. Sidang Akhir Skripsi
Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA
Nama : Albina
NIM : 08190100013
Pekerjaan : Perawat
keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus Tipe II yang menderita
Gangren di RSU Zahirah Jagakarsa”. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan
dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh sebab itu, Saudara tidak perlu
menuliskan nama lengkap dan hanya inisial saja. Penelitian ini tidak akan
manfaat untuk mengetahui tentang penyakit diabetes melitus tipe 2 yang menderita
dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus Tipe II yang menderita Gangren.
Jika Sudara tidak bersedia menjadi responden saya, maka tidak ada ancaman bagi
Saudara dan keluarga. Jika Saudara bersedia menjadi responden saya, maka saya
Demikian permohonan dari saya, atas bantuan dan peran Saudara pada penelitian
Hormat saya,
Albina
Lampiran 4
Nama :
Usia :
Alamat :
Nama : Albina
NIM : 08190100013
Setelah saya membaca dan memahami isi dari penjelasan pada lembar
sebagai responden dalam penelitian ini. Saya memahami bahwa penelitian ini dapat
memberikan manfaat dan tidak membahayakan serta merugikan bagi saya maupun
keluarga sehingga atas kemauan sendiri tanpa adanya paksaan bersedia menjadi
Responden
(………………………...)
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
I. Petunjuk Pengisian:
a. Bacalah dengan teliti setiap penyataan yang telah disiapkan.
b. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
jawaban anda.
c. Dalam kuesioner ini tidak terdapat penilaian benar atau salah, sehingga
tidak terdapat jawaban yang dianggap salah. Semua jawaban dianggap
benar jika anda memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
d. Dalam menjawab pertanyaan terdapat pilihan tidak pernah, kadang-kadang,
sering dan selalu dengan keterangan sebagai berikut :
1. Tidak pernah: jika anda atau keluarga anda tidak pernah melakukan
tindakan pada poin pernyataan pada waktu satu bulan terakhir.
2. Kadang-kadang: jika anda atau keluarga anda sesekali melakukan
tindakan pada poin pernyataan pada waktu satu bulan terakhir.
3. Sering: jika anda atau keluarga anda melakukan tindakan pada poin
pernyataan berkali-kali dengan waktu yang tidak teratur pada waktu satu
bulan terakhir.
4. Selalu: jika anda atau keluarga anda melakukan tindakan pada poin
pernyataan berkali-kali secara berturut-turut pada waktu satu bulan
terakhir.
e. Jika terdapat pernyataan yang tidak dimengerti dapat menanyakan pada
pihak kami.
a. Nama/Inisial :
b. Umur :
c. Alamat :
Berilah tanda Cek list (√) pada nomor yang menunjukkan pernyataan yang
sesuai dengan anda :
a. Jenis Kelamin
Lampiran 6
1. Laki-laki ( )
2. Perempuan ( )
b. Pekerjaan
1. Bekerja ( )
2. Tidak Bekerja ( )
c. Lama Menderita
1. < 5 Tahun ( )
2. > 5 Tahun ( )
pasien DM tipe 2
yang menderita
gangren dan
komplikasi hipertensi
dan masalah
kesehatan lain nya)
- Kuesioner (
tambahkan kuesioner
daftar pertanyaan
dukungan keluarga
dan kualitas hidup)
- Tambahkan kisi-kisi
kuesioner dukungan
keluarga dan kisi-kisi
kualitas hidup
- Uji validitas (
tambahkan tempat
dan jumlah simple
nya) bgitu juga dgn
uji realibitasnya.
- Lanjut buat kuesioner
7 24 november Revisi bab 4 - Kisi-kisi kuesioner
2020 dukungan keluarga
dan konsul
diperbaiki lagi
kuesioner
sesuaikan dengan
kuesioner, mana yg
pertanyaan positi
mana yg negatif
lampirkan di kisi2.
Bgitu juga degan
kisi2 kualitas hidup
Lampiran 15
- Kuesioner nya
tambahkan
pertanyaaan nya max
20 pertanyaan.
8 2 5 november Revisi bab 4 - Acc bab 4 dan
2020 kuesioner
dan kuesioner
- Ttd halaman
persetujuan sidang
proposal oleh dosen
pembimbing.
- Daftar sidang
- Kordinasi dgn dosen
penguji untuk jadwal
sidang proposal