SKRIPSI
ELVA YUSNITA
NIM : 2115302185
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
dilakukan dalam rangka memenuhi salah-satu syarat untuk untuk mencapai gelar
Sarjana Kebidanan. Tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, tidaklah
mudah bagi peneliti dalam penyusunan Proposal ini. Oleh karena itu, peneliti
1. Ibu Dr. Hj. Evi Hasnita, S.Pd, M.Kes selaku Rektor Universitas Fort De
Kock Bukittinggi.
Universitas Fork De Kock Bukit tinggi yang telah banyak memberikan ilmu
4. Ibu Ns. Ratna Dewi, S.Kep, M.Kep selaku Pembimbing I yang telah
6. Bapak dan ibu Dosen Program Studi Sarjana Kebidanan Universitas Fort De
7. Kedua orang tua, keluarga, sahabat, dan teman- teman serta berbagai pihak
i
penyelesaian skripsi ini.
pahala dan ridho-Nya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari
para pembaca.
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR SKEMA...............................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................7
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................8
E. Ruang Lingkup.............................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Konsep Nifas................................................................................................10
B. Secsio Caesaria............................................................................................22
C. Pengetahuan ................................................................................................28
D. Pendidikan Kesehatan.................................................................................31
E. Kerangka Teori............................................................................................37
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep........................................................................................38
B. Definisi Operasional....................................................................................38
C. Hipotesa.......................................................................................................39
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.........................................................................................40
B. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................40
C. Populasi dan Sampel....................................................................................40
D. Alat Pengumpulan Data..............................................................................41
E. Prosedur Penelitian......................................................................................41
F. Pengolahan Data..........................................................................................42
G. Analisa Data................................................................................................43
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian.......................................................................40
B. Hasil Penelitian............................................................................................40
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat.........................................................................................40
B. Analisa Bivariat...........................................................................................40
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................40
B. Saran............................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR SKEMA
Halaman
2.1 Kerangka Teori....................................................................................37
3.1 Kerangka Konsep.................................................................................38
4.1 Pre test and post test one group design...............................................40
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Ganchart
Lampiran 2 : Surat Izin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3 : Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 6 : SOP Penelitian
Lampiran 7 : Booklet Penelitian
Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 : Surat Balasan Penelitian
Lampiran 10 : Master Tabel
Lampiran 11 : Hasil SPSS
Lampiran 12 : Surat Validasi
Lampiran 13 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 14 : Lembar Konsultasi
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan tindakan operasi. Operasi Caesar (SC) adalah operasi besar pada
dinding perut dan dinding rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas
500 gram. Operasi Caesar telah menjadi bagian kebudayaan manusia sejak
zaman dahulu, namun dulu operasi Caesar masih banyak kendala diantaranya
kemajuan teknik operasi yang lebih sempurna, dengan adanya anti biotika,
disarankan untuk bisa menjaga kebersihan dan mobilisasi dini. Pada ibu yang
mengalami operasi caesar rasanya sulit untuk melakukan hal tersebut karena
ibu merasa letih dan sakit, penyebab diantaranya ialah perilaku ibu yang
telur dan ikan pada hal kita tahu telur dan ikan merupakan sumber protein
Pada saat ini jumlah persalinan secara secsio caesaria meningkat, hal
ini tentu akan lebih meningkatkan komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu
mobilisasi dini yang lebih optimal, nutrisi yang harus lebih kuat sehingga
tidak memicu terjadinya infeksi ataupun masalah anemia pada ibu nifas
(WHO) pada tahun 2020 melaporkan komplikasi yang banyak terjadi pada
ibu post secsio caesaria yaitu infeksi pada bekas secsio caesaria dengan
presentase 22,1%, demam tinggi dan febris pada ibu post SC sebesar 19,7%
dan nyeri pada bekas luka sayatan sebesar 14,1% (WHO, 2021).
kejadian infeksi pada masa nifas dengan persalinan secara secsio caesaria
sebesar 34,28%. Sedangkan pada tahun 2021 kejadian infeksi pada bekas S
yang timbul yaitu enometriosis dengan presentase 20,7% dan nyeri pada luka
tahun 2021 juga melaporkan bahwa kejadian infeksi pada masa nifas yaitu
25,7%. Sebagian besar infeksi dialami oleh ibu yang melahirkan dengan
permasalahan infeksi pada masa nifas yaitu Kabupaten Pasaman Barat dengan
kejadian pada tahun 2020 yaitu sebesar 19,1% dan kejadian endometriosis
infeksi pada luka sayatan (12,1%). Berdasarkan data yang didapatkan 45,6%
ibu yang mengalami infeksi pada bekas luka sayatan di sebabkan karena
perawatan diri yang kurang dan 54,4% lainnya karena kurangnya pemenuhan
Sedangkan pada tahun 2021 jumlah pasien yang mengalami infeksi yaitu
tahun sebelumnya yang salah satunya dipicu karena kurangnya perawatan diri
pada masa nifas terutama pada ibu post secsio caesaria (RSUD Pasaman
Barat, 2020).
masa nifas mulai dari perawatan untuk nutrisi ibu nifas serta perawatan yang
berkaitan dengan personal hygiene atau kebersihan diri. Perawatan masa nifas
masa nifas meliputi perawatan fisik dan psikologis ibu untuk mencapai
kesehatan yang optimal. Perawatan masa nifas ini sangat diperlukan karena
dalam masa nifas sering terjadi kematian pada ibu yang disebabkan oleh
berbagai macam masalah seperti pendarahan dan infeksi, hal ini dapat terjadi
infeksi, ibu juga harus membatasi pergerakan tubuhnya karena ada luka
operasi sehingga proses pemulihan luka pengeluaran cairan atau bekuan darah
gizi ibu. Minum dan makan makanan sehat, nutrisi cukup sehingga dapat
cukup ASI bagi bayi jika ibu menyusui, sebagian ibu menjadi terlalu cemas
tetapi sebenarnya hal tersebut tidak perlu, jauh lebih penting untuk rileks dan
berkonsentrasi agar kondisi menjadi lebih baik. Jika ibu sebelumnya telah
vitamin tersebut selama masa menyusui, suplemen zat besi adalah yang
perawatan diri pada ibu tersebut setelah operasi Caesar perlu dilakukan
perawatan diri yang baik serta pemenuhan nutrisi pada ibu post partum baik
penting diberikan kepada ibu post partum terutama pada ibu post partum
secara secsio caesaria. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
pada masa nifas yaitu menyatakan ada peningkatan perilaku dalam perawatan
pendidikan kesehatan dengan perawatan diri pada masa nifas dengan nilai p
value 0,007.
partum yang bersalin secara secsio caesaria terhadap perawatan diri pada
menyatakan terjadi perubahan perilaku dengan nilai mean 7,6 ke arah yang
lebih baik tentang mobilisasi dini setelah dilakukan dan diberikan pendidikan
kesehatan kepada ibu tentang perawatan diri post secsio caesaria. Artinya
disini pendidikan kesehatan mampu merubah perilaku ibu kearah yang lebih
gizi terhadap pengetahuan ibu tentang gizi yang baik setelah melakukan SC
6
tentang gizi yang baik setelah melakukan SC dengan nilai p value 0,033.
didapatkan 6 orang ibu masih belum mau melakukan mobilisasi dini yaitu
miring kiri dan kanan saja. Alasan ibu tidak mau melakukan mobilisasi dini
berjalan disekitar ruangan rawatan setelah 2 hari post secsio caesaria adalah
karena mereka takut dan merasa sakit. Hasil wawancara setelah peneliti
selama masa nifas terutama jika bersalin secara SC mulai dari perawatan diri
nifas terutama pada ibu post SC karena risiko terjadinya infeksi dan
komplikasi masa nifas lebih besar terjadi pada ibu post SC.
B. Rumusan Masalah
dan Perilaku Ibu Tentang Perawatan Diri Ibu Nifas Post SC di RSUD
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
b. Untuk mengetahui rata - rata perilaku tentang perawatan diri ibu nifas
d. Untuk mengetahui rata – rata perilaku tentang perawatan diri ibu nifas
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
2. Bagi Peneliti
Ibu Nifas Post SC di RSUD Pasaman Barat Tahun 2023”. Tujuan dalam
rancangan pre and post test two group design. Populasi penelitian adalah
seluruh ibu post partum berjumlah 52 orang yang berada di RSUD Pasaman
sampel 32 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 16 orang ibu post
partum dengan persalinan normal dan 16 orang ibu post partum dengan
persalinan SC. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2023 di
RSUD Pasaman Barat. Data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder, analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji
t test –paired.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
inilah waktu yang diperlukan oleh ibu untuk pulih dan sehat
(Wulandari, 2020).
10
11
peningkatan nutrisi.
2019).
1) merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya. Setelah ibu
keluarga.
Uterinya (TFU).
13
berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap
proses involusi.
yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari
pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan
biasanya ibu akan sulit untuk buang air kecil dalam 24 jam pertama.
Penyebab dari keadaan ini adalah terdapat spasme sfinkter dan edema
14
persalinan.
Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima
susunan air susu. Kebutuhan gizi iba saat menyusui adalah sebagai
berikut:
15
6) Kalori
Tabel 2.2
Pembagian bahan makanan diet ETPT dalam satu hari
Bahan Berat (gram) Ukuran Rumah
Makanan Tangga
(URT)
Beras 300 4 gelas nasi
½
Keterangan :
gizi sebagai berikut : energi 2.600 kcal, protein 103 gram, lemak
7) Protein
16
Tabel 2.4
Kelompok Sumber Protein Nabati
Bahan Makanan Berat Ukuran Rumah
(gram) Tangga
(URT)
Kacang Hijau 25 2 ½ sdm
Kacang Kedelai 25 2 ½ sdm
Kacang Merah 25 2 ½ sdm
Kacang Mete 15 1 ½ sdm
Keju Kacang 15 1 sdm
tanah
Kembang Tahu 20 1 Lembar
Oncom 50 2 Potong Besar
Petai Segar 20 1 Papan/Biji Besar
Tahu 100 2 Potong Sedang
Kacang Kedelai 185 2 ½ sdm
Keterangan :
Tabel 2.5
Kelompok Sumber Protein Hewani
Keterangan :
ikan segar
8) Protein
9) Kalsium
10) Magnesium
11) Kalium
2018).
c. Kebutuhan Eliminasi
Ibu diminta untuk buang air kecil 6 jam post partum. Jika dalam 8
jam post partum belum dapat berkemih atau sekali berkemih belum
kateterisasi.
partum:
Ibu post partum diharapkan dapat BAB setelah hari kedua post
partum. Jika hari ketiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat
pencahar per oral atau per rektal. Jika setelah pemberian obat
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa
turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar
1) Mempertahankan
fungsi tubuh.
2) Memperlancar
peredaran darah.
3) Membantu
pernafasan
4) Mempertahankan
tonus otot.
5) Memperlancar
urine.
6) Mempercepat
proses penutupan
jahitan operasi.
20
kamar sendiri
Oleh karena itu kebersihan tubuh pakaian, tempat tidur, dan lingkungan
sangat penting untuk tetap terjaga (Aliyah, 2018). Bentuk perawatan diri
b. Ganti pakaian dalam 2 kali sehari dan tidak menggunakan pakaian yang
lembab
dengan sabun.
(Jannah, 2018).
B. Bedah Caesar
membuka dinding perut dan dinding rahim. Ada tiga teknik sectio
(Mansjoer, 2011).
membuat persalinan menjadi lebih singkat, tidak ada kompresi jalan lahir,
Namun, jenis ini jarang dilakukan karena jenis ini lebih rentan
terhadap komplikasi.
mudah.
pembedahan dilakukan.
d. Caesar Histerektomi
yang lama.
rahim
h. Kegagalan induksi
dan induksi cepat selama anestesi umum untuk keadaan darurat bedah
(Cunningham, 2013).
terlatih sampai jalan nafas dan fungsi kerja jantung stabil dan mampu
berkomunikasi.
napas, denyut jantung, tekanan darah, nyeri, dan obat penenang. Hal
ini dilakukan setiap setengah jam selama 2 jam sampai keadaan stabil.
minimum per jam dari tingkat pernapasan, sedasi, dan skor nyeri
analgesia dengan opioid, harus ada pemantauan rutin per jam tingkat
2015).
C. Tingkat Pengetahuan
1. Pengertian
objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung dan sebagainya), dengan
2. Tingkat Pengetahuan
dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
a. Tahu (know)
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain:
b. Memahami (comprehension)
tentang suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisis (analysis)
telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
e. Sintesis (synthesis)
untuk merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari
telah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan
2018).
sebagai berikut:
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri
menerima informasi, dan pada Akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang
2) Pekerjaan
29
3) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dan juga dengan
bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan
lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi
4) Minat
Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dab menekuni suatu hal dan
5) Pengalaman
2018).
6) Kebudayaan
b. Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan
2) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
D. Perilaku
1. Pengertian
sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak
seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari
2. Jenis Perilaku
a. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan
saraf,
tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain
(Jannah, 2018).
oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviorcauses) dan faktor
sebagainya.
E. Pendidikan Kesehatan
1. Pengertian
sehingga masyarakat saja tidak sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif dan yang
b. Metode Kelompok
perilaku. Yang termasuk dalam metode ini antara lain : rapat umum,
4. Media Penyuluhan
36
a. Leaflet
(Handayani, 2018).
yaitu terlalu kecil untuk sasaran yang berjumlah relatif besar, serta
d. Slide
e. Transparan OHP
F. Kerangka Teori
Perawatan nifas
Mencegah
Mencegah infeksi nifas
masalah nifas
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
adalah suatu uraian atau visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel
Independent Dependent
Pengetahuan tentang
perawatan diri ibu
nifas post SC
Pendidikan
kesehatan
Perilaku tentang
perawatan diri ibu
nifas post SC
39
40
B. Defenisi Operasional
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
N Definisi Skala
Variabel Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur
o Operasional Ukur
1 Pendidikan Pendidikan Memberikan Lembar Diberikan Nominal
kesehatan kesehatan atau pendidikan Observasi pendidikan
penyuluhan yang kesehatan kesehatan
diberikan kepada
ibu post SC tentang
perawatan masa
nifas sebanyak 2
kali edukasi
40
C. Hipotesis
pertanyaan.
berikut:
Tahun 2022
2022
41
42
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
and post test two group design. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dua
kali yaitu sebelum dan sesudah. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
O1 X O2
O3 X O4
Skema 4.1
Pre and Post test two group design
Keterangan :
O1: Perawatan diri sebelum intervensi pada ibu post partum dengan
persalinan normal
O2: Perawatan diri sesudah intervensi pada ibu post partum dengan
persalinan normal
O3: Perawatan diri sebelum intervensi pada ibu post partum dengan
persalinan SC
O4: Perawatan diri sesudah intervensi pada ibu post partum dengan
persalinan SC
43
tahun 2023.
1. Populasi
2. Sampel
(Notoatmodjo, 2016).
(n-1) x (t-1) ≥ 15
Keterangan :
t = Banyaknya kelompok
(n-1) x (t-1) ≥ 15
(n-1) x (2-1) ≥ 15
(n-1) x (1) ≥ 15
n-1 ≥ 15
n ≥ 15 + 1
44
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 16 orang ibu post
partum dengan persalinan normal dan 16 orang ibu post partum dengan
sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
2. Persalinan SC
b. Kriteria Eksklusi
Alat yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data adalah
kuesioner penelitian.
E. Prosedur Penelitian
kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan
diteliti.
penelitian.
Pasaman Barat.
responden.
7. Melakukan pretest
9. Melakukan posttest
10. Penelitian akan dibantu oleh pendamping peneliti yaitu petugas di bangsal
kebidanan.
11. Mencatat hasil pre dan posttest, menilai selama masa penelitian
berlangsung.
F. Pengolahan Data
berikut:
Pada tahap ini dilakukan kegiatan pemberian kode untuk data kategori
dengan angka.
Data yang sudah diberi kode lalu dimasukkan ke dalam program, dalam
frekuensi.
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
G. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Shapiro wilk (n < 50) jika data terdistribusi normal maka di lanjutkan ke
analisa data bivariat yaitu uji t-test (berpasangan) yang digunakan uji T-
rumah sakit type C. Pada mulanya rumah sakit ini merupakan sebuah
April 2005 dengan jumlah tempat tidur 33 buah. Pada Bulan Agustus
48
49
B. Analisa Data
2023.
1. Uji Normalitas
Tabel 5.1
Uji normalitas Pengetahuan Pada Persalinan Normal
Pengetahuan N P-value
Tabel 5.2
Uji normalitas Pengetahuan Pada Persalinan SC
Pengetahuan N P-value
Tabel 5.3
Uji normalitas Perilaku Pada Persalinan Normal
Perilaku N P-value
Tabel 5.4
Uji normalitas PerilakubPada Persalinan Normal
Perilaku N P-value
paired T-Test.
51
2. Analisa Univariat
Kesehatan
Tabel 5.5
Rerata Pengetahuan Ibu Sebelum Diberikan Pendidikan
Kesehatan Pada Persalinan Normal
di RSUD Pasaman Barat
Tahun2023
Sebelum Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 8,13 1,628 5 11
Tabel 5.6
Rerata Pengetahuan Ibu Sebelum Diberikan Pendidikan
Kesehatan Pada Persalinan SC
di RSUD Pasaman Barat
Tahun2023
Sebelum Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 7,38 2,247 4 12
Kesehatan
Tabel 5.7
Rerata Pengetahuan Ibu Sesudah Diberikan Pendidikan
Kesehatan Pada Persalinan Normal
di RSUD Pasaman Barat
Tahun2023
Sesudah Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 10,56 1,459 8 14
Tabel 5.8
Rerata Pengetahuan Ibu Sesudah Diberikan Pendidikan
Kesehatan Pada Persalinan SC
di RSUD Pasaman Barat
Tahun2023
Sesudah Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 9,31 1,702 7 13
SC yaitu dengan nilai mean 7,38 < 9,31. Ini berarti rerata
nifas
54
Kesehatan
Tabel 5.9
Rerata Perilaku Ibu Sebelum Diberikan Pendidikan
Kesehatan Pada Persalinan Normal
di RSUD Pasaman Barat
Tahun2023
Sebelum Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 7,94 1,914 4 10
Tabel 5.10
Rerata Perilaku Ibu Sebelum Diberikan Pendidikan
Kesehatan Pada Persalinan SC
di RSUD Pasaman Barat
Tahun2023
Sebelum Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 6,81 2,040 4 12
maximal 12.
55
Kesehatan
Tabel 5.11
Sesudah Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 10,44 1,750 7 13
maximal 13.
dengan nilai mean 7,94 < 10,44. Ini berarti rerata sebelum
Tabel 5.12
Rerata Perilaku Ibu Sesudah Diberikan Pendidikan
Kesehatan Pada Persalinan SC
di RSUD Pasaman Barat
Tahun2023
Sesudah Standar
Mean Minimal Maximal
Intervensi Deviasi
Hasil 10,19 1,721 8 14
56
maximal 14.
SC yaitu dengan nilai mean 6,81 < 10,19. Ini berarti rerata
nifas.
3. Analisa Bivariat
Tabel 5.13
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
Ibu Tentang Perawatan Diri Ibu Nifas Pada Persalinan
Normal di RSUD Pasaman Barat
Tahun 2023
Barat.
Tabel 5.14
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan
Ibu Tentang Perawatan Diri Ibu Nifas Pada Persalianan
SC di RSUD Pasaman Barat
Tahun 2023
Tabel 5.15
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Ibu
Tentang Perawatan Diri Ibu Nifas Pada Persalinan
Normal di RSUD Pasaman Barat
Tahun 2023
Tabel 5.16
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Ibu
Tentang Perawatan Diri Ibu Nifas Pada Persalinan
SC di RSUD Pasaman Barat
Tahun 2023
A. Analisa Univariat
Kesehatan yaitu 8,13 dengan Standar Deviasi 1,628, nilai minimal 5 dan
Pengetahuan adalah hasil dari setelah tahu, dan ini terjadi orang
didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak
mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh
60
61
dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan
terhadap
auditorius, selain respon sentuhan yang terjadi pada diri responden yang
dengan informasi yang dipilih dengan cara membaca, diskusi sesama ibu
kesehatan yaitu 10,56 dengan Standar Deviasi 1,459, nilai minimal 8 dan
pada persalinan SC yaitu 9,31, Standar Deviasi 1,702, nilai minimal 7 dan
maksimal 13.
Pengetahuan adalah hasil kegiatan ingin tahu manusia tentang apa saja
bermacam-macam jenis dan sifatnya, ada yang langsung dan ada yang tak
khusus, dan ada pula yang bersifat tetap, obyektif dan umum. Jenis dan
dengan cara dan alat apa pengetahuan itu diperoleh, serta ada pengetahuan
yang benar dan ada pengetahuan yang salah. Tentu saja yang dikehendaki
menjadi tahu tentang perkembangan masalah Kesehatan yang ada saat ini
sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak
seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari
yaitu 25,92.
ajakan atau arahan yang diberikan, seperti PHBS, cuci tangan sebelum
dari luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua macam yakni bentuk
pasif dan bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon internal yaitu
yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat
dari orang lain sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu dapat
yaitu 36,42.
terwujudnya praktik.
B. Analisa Bivariat
Perawatan Diri Ibu Nifas Post SC di RSUD Pasaman Barat Tahun 2023.
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
tenaga kerja yang diterima melalui program seleksi, pada umumnya belum
siap pakai dan tenaga kerja yang lama memerlukan pengetahuan, keahlian
dan kecakapan yang baru sesuai dengan tuntutan jabatan dan tuntutan
diharapkan ibu akan termotivasi kuat untuk menjaga kesehatan dirinya dan
sehingga ibu dapat melewati masa nifasnya dengan baik (Mubarak, 2010).
68
diri pada masa nifas. Penyuluhan ini dapat memberikan kontribusi dalam
diperoleh melalui mata dan telinga untuk mendengar dan melihat setiap
ketersedaan waktu. Selain itu terdapat faktor lain seperti faktor penyaji
yang dapat didengar oleh responden. Hal ini akan membuat kebiasaan dari
69
responden yang belum tahu cara perawatan diri pada masa nifas akan lebih
rerata perilaku Ibu nifas dengan persalinan normal sebelum dan sesudah
itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, baik yang dapat
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati. Dari segi biologis,
Perilaku kesehatan ibu nifas terdiri dari 2 macam yaitu perilaku orang
orang sehat. Perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior) yang
mencakup perilaku yang tampak maupun tidak (overt and covert behavior)
sakit. Perilaku orang yang sakit terjadi pada orang yang sudah mengalami
pada masa nifas. Hal ini terjadi karena pendidikan Kesehatan yang
sehingga responden tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti tapi juga mau
dan pola perilaku, tindakan, dan kebiasaan terbuka yang terkait dengan
A. Kesimpulan
Perawatan Diri Ibu Nifas Post SC di RSUD Pasaman Barat Tahun 2023,
72
73
B. Saran
1. Bagi Responden
pada masa nifas dengan variabel dan teknik atau cara yang berbeda.
Arlinda, 2017 Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Mobilisasi Dini Pasca Sectio
Caesarea.
Anggita, 2018 Gambaran tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Personal
Hgyiene Pasca Sectio Caesarea.
Dinkes Sumbar. 2021. Laporan Dinas Kesehatan Provinsi sumatera Barat 2021.
Sumatera Barat : Dinas Kesehatan
Hidayat. 2019. Pengaruh konseling gizi terhadap pengetahuan ibu tentang gizi
yang baik setelah melakukan SC. Jurnal Kebidanan: ISSN: 7612 - 6645
Marison. 2013. Rencana Perawatan Maternal dan Bayi Edisi : 2. Alih Bahasa :
Monica Ester. Jakarta : EGC.
Murray, R.K dan Graner, D.K. 2012. Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Risa & Rika. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika
Suriadi. 2014. Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Susanto. 2019. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perawatan Diri Pada Masa
Nifas. Jurnal kebidanan: ISSN: 8761 - 7761
Yulia & Hakim. 2015. Konsep Dasar Masa Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika
Lampiran
JADWAL PENELITIAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TENTANG PERAWATAN
DIRI IBU NIFAS POST SC DI RSUD PASAMAN BARAT
Sept'22 Oktober'22 Nov'22 Des'22 Jan'23 Feb'23 Maret'23
NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 PENGAJUAN JUDUL
2 PENGAMBILAN DATA
3 KONSULTASI PROPOSAL ( BAB I, II, III )
4 REVISI BAB I - III
5 ACC PROPOSAL
6 UJIAN PROPOSAL
7 PENYERAHAN PERBAIKAN PROPOSAL
8 PENGURUSAN SURAT IZIN PENELITIAN
9 PENELITIAN DAN KONSULTASI SKRIPSI
10 SIDANG SKRIPSI
11 PENYERAHAN SKRIPSI
Lampiran
Kepada Yth :
Calon Responden
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Universitas Fort De Kock
Bukittinggi Program Studi Sarjana Kebidanan bermaksud mengadakan penelitian:
Nama : ELVA YUSNITA
Nim : 2115302185
Alamat : Pasaman Barat
Melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan dan Perilaku Ibu Tentang Perawatan Diri Ibu Nifas Post SC di RSUD
Pasaman Barat Tahun 2023”. Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka saya mohon
kesediaan ibu - ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya akan menjamin
kerahasiaan jawaban yang sudah merupakan kode etik penelitian. Atas kesediaan dan
Pasaman Barat,........................2023
Peneliti
Elva Yusnita
Lampiran
LEMBARAN PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Setelah membaca dan memahami maksud peneliti diatas, saya bersedia menjadi
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudara :
Pasaman Barat,..........................2023
Responden
( )
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal wawancara :
A. Data Demografi
Isilah titik-titik dibawah ini sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya !
Petunjuk !
Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban a,b,c yang Anda anggap benar!
1. Apakah pengertian dari personal hygiene?
a. Suatu tindakan membersihkan seluruh anggota tubuh yang bertujuan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
b. Suatu keadaan seseorang dalam melakukan kehidupan sehari-hari
c. Perawatan diri dan orang lain
2. Apakah tujuan dari personal hgiene?
a. Memudahkan aktifitas
b. Memlihara kebersihan dan mencegah terjadinya penyakit
c. Menghindari luka
3. Apa dampak yang timbul jika tidak melakukan personal hgiene dengan baik?
a. Tidak terjadinya infeksi
b. Membuat badan menjadi segar
c. Infeksi luka pada operasi
4. Salah satu contoh dari personal hgyene adalah,,,
a. Ganti pakaian dalam 2 kali sehari dan tidak menggunakan pakaian yang
lembab
b. Tidak mandi 2 kali sehari
c. Makan makanan yang teratur
5. Cara yang baik untuk membersihkan vagina ibu adalah,,,
a. Dibersihkan dengan tisu
b. Disiram dengan air bersih
c. Dari arah depan kebelakang
6. Nutrisi yang seimbang untuk ibu post SC harus mengandung,,,
a. Air, madu, nasi, vitamin
b. Karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, protein
c. Karbohidrat saja
7. Apa yang dimaksud dengan nutrisi ibu nifas?
a. Gizi yang dibutuhkan agar berat badan ibu bertambah
b. Nutrisi yang harus dikonsumsi oleh ibu segera setelah melahirkan
c. Nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu masa nifas sebagai sumber tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur tubuh
8. Makanan yang harus dihindari oleh ibu nifas adalah,,,
a. Makanan pedas dan gorengan
b. Makanan rendah lemak tinggi protein
c. Buah-buah dan sayur-sayuran
9. Apa dampak jika ibu nifas mengalami kurang nurisi?
a. Terjadi malnutrisi yang dapat menyebabkan proses perkembangan dan
pertumbuhan bayi terganggu
b. ASI menjadi lancar
c. Ibu menjadi tidak mudah lelah dan bersemangat
10. Yang termasuk dalam sumber nutrisi ibu nifas adalah, kecuali,,,
a. Karbohidrat
b. Lemak dan air
c. Kafein
11. Apa yang dimaksud mobilisasi pada ibu nifas?
a. Ibu berjalan-jalan sekitar kamar sesudah melahirkan
b. Ibu olahrga setelah melahirkan
c. Aktifitas yang dilakukan oleh ibu yang dimulai dengan latihan ringan diatas
tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan keluar kamar
12. Salah satu Manfaat mobilisasi dini adalah,,,
a. Agar ibu cepat sehat
b. Meningkatkan sirkulasi peredaran darah ibu
c. Agar ibu senang setelah melahirkan
13. Kapan mobilisasi dini dilakukan?
a. 2 jam setelah persalinan
b. 24 jam setelah persalinan
c. 10 jam setelah persalinan
14. Apa dampak jika ibu tidak melakukan mobilisasi dini?
a. Otot-otot ibu akan kaku dan sirkulasi peredaran darah tidak lancar
b. Mempertahankan fungsi tubuh
c. Memperlancar peredaran darah
15. Salah satu contoh mobilisasi dini adalah,,,
a. Berlari-lari
b. Miring ke kiri dan kekanan secara perlahan
c. Menghentakkan kaki
Sumber: Arlinda, 2017. Anggita 2018. Yeti, 2019
LEMBAR OBSERVASI
No Penilaian Ya Tidak
MOBILISASI DINI PASIEN POST PARTUM
1 Ibu melakukan miring kiri dan kanan setelah 6 jam
Setelah melahirkan
2 Ibu mencoba mengangkat kaki setelah 8 jam post
setelah melahirkan
3 Ibu mencoba menekuk lutut tanpa bantuan setelah 9
jam setelah melahirkan
4 Ibu mencoba menggeser badan setelah 10 jam
setelah melahirkan
5 Ibu mencoba duduk setelah 24 jam setelah
melahirkan
PERSONAL HYGIENE
6 Ibu menggunakan pakaian yang bersih dan tidak
lembab
7 Ibu Mandi 2x sehari
8 Ibu menghindari memegang daerah sekitar luka
jahit
9 Ibu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kemaluan
10 Ibu membersihkan alat kelamin dari arah depan ke
belakang
NUTRISI IBU POST SC
11 Ibu mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin C dan protein
12 Ibu menghabiskan porsi makanan yang diberikan
13 Ibu tidak ada pantangan makanan
14 Ibu minum tablet tambah darah setiap hari
15 Ibu tidak mengkonsumsi makanan yang pedas dan
berminyak
Score
Sumber: Yeti, 2019, Santani 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari/Tanggal :
Waktu : 1 x 30 Menit (Pertemuan Kedua)
masa nifas
Ibu mengetahui prinsip atau tata cara melakukan mobilisasi pada masa nifas
C. SASARAN
D. MATERI
Ceramah.
Tanya jawab.
F. MEDIA
Booklet
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji
: Peserta
H. KEGIATAN PENYULUHAN
2 15 Menit Pelaksanaan:
1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkandan
langkah-langkah personal memperhatikan
hygiene 2. Bertanya dan
2. menjawab
3. Menjelaskan tujuan pertanyaan yang
melakukan personal diajukan.
hygiene 3. Mendengarkan dan
4. memperhatikan
5. Menjelaskan manfaat 4. Bertanya serta aktif
mobilisasi dan kapan menjawab
mobilisasi dilakukan pertanyaan yang
6. diajukan.
7. Menjelaskan prinsip serta
tata cara mobilisasi
3 10 Menit Evaluasi:
1. Menanyakan pada ibu 1. Menjawab dan men
tentang materi yang Jelaskan
diberikan dan pertanyaan yang
reinforcement kepada ibu telah ditanyakan
bila dapat menjawab & tadi dan yang
menjelaskan kembali belum mengerti
pertanyaan/materi supaya mengerti
. dan paham.
4 2 Menit Teriminasi:
1. Mengucapkan 1. Mendengarkan dan
terimakasih kepada membalas salam
ibu.
2. Mengucapkan
salam.
I. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
b. Evaluasi proses:
telah direncanakan.
kegiatan berjalan.
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN DIRI PADA IBU POST PARTUM
Oleh karena itu kebersihan tubuh pakaian, tempat tidur, dan lingkungan
sangat penting untuk tetap terjaga (Aliyah, 2018). Bentuk perawatan diri
b. Ganti pakaian dalam 2 kali sehari dan tidak menggunakan pakaian yang
lembab
dengan sabun.
(Jannah, 2018).
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa
turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar
lebih baik.
urine.
jahitan operasi.
kamar sendiri
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari/Tanggal :
Waktu : 1 x 30 Menit (Pertemuan Pertama)
C. SASARAN
Ibu post SC di RSUD Pasaman Barat
D. MATERI
1. Defenisi gizi, manfaat, dan fungsi gizi ibu pada masa nifas
2. Zat-zat yang dibutuhkan ibu pada masa nifas
3. Tabel kecukupan energi gizi dan zat gizi tambahan untuk ibu pada masa nifas
4. Contoh menu makanan yang di konsumsi ibu pada masa nifas
5. METODE
Ceramah.
Tanya jawab.
6. MEDIA
1. Booklet
7. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji
: Peserta
C. KEGIATAN PENYULUHAN
2 15 Pelaksanaan:
Menit 8. Menjelaskan pengertian dan 1. Mendengarkan
manfaat fungsi gizi pada ibu dan
selama masa nifas memperhatikan
9. 2. Bertanya dan
10. Menjelaskan zat-zat apa saja menjawab
yang dibutuhkan ibu selama pertanyaan yang
masa nifas diajukan.
3. Mendengarkan
Menjelaskan tabel kecukupan
energi gizi dan zat gizi dan
tambahan untuk ibu pada memperhatikan
masa nifas 4. Bertanya serta
11. aktif
12. Memberikan contoh menjawab
makanan yang harus di pertanyaan yang
konsumsi ibu pada masa diajukan.
nifas 5. Mendengarkan
13. dan
memperhatikan
6. Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang di
ajukan
3 10 Evaluasi:
Menit 1. Menanyakan pada ibu tentang 1. Menjawab dan men
materi yang diberikan dan Jelaskan
reinforcement kepada ibu pertanyaan yang
bila dapat menjawab & telah ditanyakan
menjelaskan kembali tadi dan yang
pertanyaan/materi belum mengerti
. supaya mengerti
dan paham.
4 2 Menit Teriminasi:
1. Mengucapkan 1. Mendengarkan
terimakasih kepada ibu. dan membalas
2. Mengucapkan salam
salam.
D. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur :
b. Evaluasi proses:
kegiatan berjalan.
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN DIRI PADA IBU POST PARTUM
susunan air susu. Kebutuhan gizi iba saat menyusui adalah sebagai
berikut:
f) Kalori
Tabel 2.2
Pembagian bahan makanan diet ETPT dalam satu hari
Bahan Berat (gram) Ukuran Rumah
Makanan Tangga
(URT)
Beras 300 4 gelas nasi
½
sebagai berikut : energi 2.600 kcal, protein 103 gram, lemak 73 gram
g) Protein
Tabel 2.4
Kelompok Sumber Protein Nabati
Bahan Makanan Berat Ukuran Rumah
(gram) Tangga
(URT)
Kacang Hijau 25 2 ½ sdm
Kacang Kedelai 25 2 ½ sdm
Kacang Merah 25 2 ½ sdm
Kacang Mete 15 1 ½ sdm
Keju Kacang 15 1 sdm
tanah
Kembang Tahu 20 1 Lembar
Oncom 50 2 Potong Besar
Petai Segar 20 1 Papan/Biji Besar
Tahu 100 2 Potong Sedang
Kacang Kedelai 185 2 ½ sdm
Keterangan :
atau 50 gram adalah 6 gram protein, 80 kalori, dan3 gram lemak. Daftar
pangan sumber protein nabati pada tabel di atas adalah penukar 1 porsi
tempe
Tabel 2.5
Kelompok Sumber Protein Hewani
Bahan Makanan Berat Ukuran Rumah
(gram) Tangga
(URT)
Daging Sapi 35 1 Potong Sedang
Daging Ayam 40 1 Potong Sedang
Hati Sapi 50 1 Potong Sedang
Ikan Asin 15 1 Potong Kecil
Ikan Teri Kering 20 1 sdm
Telur Ayam 55 1 Butir
Udang Basah 35 5 Ekor Sedang
Susu Sapi 200 1 Gelas
Susu Kerbau 100 ½
Gelas
Susu Kambing 185 3/4
Gelas
Tepung Sari 20 3 sdm
Kedele
Keterangan :
Kandungan zat gizi satu porsi ikan segar seberat 40 gram adalah 7
protein hewani pada tabel di atas adalah penukar 1 porsi ikan segar
h) Protein
i) Kalsium
j) Magnesium
k) Kalium