Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

“DOMAIN NANDA”

Disusun Sebagai Pelaksanaan Tugas Mata Kuliah Keperawatan


Dasar
Dosen Ns.Sherly Amelia,S.Kep.,M.Kep

Oleh:

Selvi Rahmayani (1814201075)


Sandra Dewi (1814201073)
Noirka Ngena Ibara (1814201078)
Bell Angelvina (1814201074)
Titi Wulandari (1814201076)
Liati (1814201077)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK


BUKITTINGGI
S1 ILMU KEPERAWATAN
KELAS 1B

TP. 2018/2019

1
KATA PENGANTAR
 

Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Domain Nanda dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar.

Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan bagi kami.

Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami
mengucapkan banyak terima kasih.

Bukittinggi, 29 Oktober 2018

                                                                                                            Penulis

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
1. HEALTH PROMOTION (PENINGKATAN KESEHATAN)..................................................5
3. ELIMINATION (PEMBUANGAN).........................................................................................6
4. ACTIVITY/REST (AKTIFITAS /ISTIRAHAT).......................................................................7
5. PERCEPTION/COGNITION (CARA PANDANG/KESADARAN)........................................8
6. SELF-PERCEPTION (PERSEPSI DIRI)..................................................................................9
7. ROLE RELATIONSHIPS (HUBUNGAN PERAN)...............................................................10
8. SEXUALITY /SEKSUALITAS..............................................................................................10
9. ING/STRESS TOLERANCE..................................................................................................11
10. LIFE PRINCIPLES (PRINSIP-PRINSIP HIDUP)..............................................................11
11. SAFETY/PROTECTION (KESELAMATAN/PERLINDUNGAN)....................................12
12. COMFORT..........................................................................................................................13
13. GROWTH/DEVELOPMENT.............................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................................15
a. KESIMPULAN................................................................................................................................15
b. SARAN..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16

BAB 1

PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG

Ada banyak referensi yang bisa digunakan dalam melakukan pengkajian keperawatan.
Kita tentunya mengenal tool yang populer di keperawaatan misalnya 11 Pola Fungsional
dari Gordon atau 13 Divisi dari Doengoes Morhouse. Kalau kita lihat dan berdasarkan
pengalaman menggunakan pengakajian keperawatan tersebut di atas seorang perawata
akan lebih mudah untuk mengidentifikasi masalah keperawatan yang nantinya akan di
identifikasi sebagai nursing diagnosis.

Pada prisnsipnya diagnosis keperawatan adalah merupakan respon dari pasien sehingga
pola atau bentuk pengelompokan data yang berupa pengelompokan respon dari pasien
akan lebih mempermudah perawat untuk mengidentifikasi masalah pasien.

Hal ini berbeda bila kita menggunakan pengkajian dengan menggunakan pendekatan
system. Kalau kita kaji lebih dalam dalam, pengkajian persystem menggunakan
pendekatan mencari data dari kelainan pada organ sehingga bila perawat menggunakan
pendekatan persistem akan kesulitan menemukan respon yang muncul dari pasien dan
ingat diagnosis pasien adalah respon pasien dari gangguan pada organ tubuhny, ini
berbeda dengan diagnosis dokter yang mengacu kepada kelainan organ pasien itu sendiri.

Dalam website NANDA tidak secara khusus menyebutkan bahwa 13 Domain NANDA
dapat digunakan untuk melakukan pengkajian keperawatan. Namun demikian bila kita
lihat dari struktur dan pola yang dikembangkan untuk mengelompokkan respon dan
sebagai dasar toksonomi untuk nursing diagnosis, 13 Domain NANDA ini
memungkinkan dan bisa digunakan untuk melakukan pengkajian keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian domain nanda

2. 13 divisi domain nanda

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa itu domain nanda

2. Untuk mengetahui divisi-divisi terkait domain nanda

4
BAB II

PEMBAHASAN

Pada prisnsipnya diagnosis keperawatan adalah merupakan respon dari pasien


sehingga pola atau bentuk pengelompokan data yang berupa pengelompokan respon dari
pasien akan lebih mempermudah perawat untuk mengidentifikasi masalah pasien.

Namun demikian bila kita lihat dari struktur dan pola yang dikembangkan untuk
mengelompokkan respon dan sebagai dasar toksonomi untuk nursing diagnosis, 13 Domain
NANDA ini memungkinkan dan bisa digunakan untuk melakukan pengkajian keperawatan.

1. HEALTH PROMOTION (PENINGKATAN KESEHATAN)

KELAS 1 : KESADARAN KESEHATAN

Kesadaran akan kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi-strategi yang diterapkan untuk
mempertahankan control dan meningkatkan kesehatan atau normalitas fungsi tersebut.

Health Awareness(Kesadaran Kesehatan) : Pengenalan akan fungsi normal dan kesehatan

Health Management(Manajemen Kesehatan) : Mengidentifikasi, mengontrol,


memperlihatkan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan untuk mempertahankan kesehatan

Defisiensi Aktivitas Pengalih (00097)(1980)

Definisi
Penurunan stimulasi dari (atau kepentingan atau keterlibatan dalam) rekreasi
atau kegiatan rekreasi.

Batasan Karakteristik

 Kebosanan
 Hobi yang biasanya tidak dapat dilakukan dalam situasi saat ini

Faktor yang berhubungan

 aktivitas pengalihan cukup Ekstrem usia


 rawat inap yang berkepanjangan pelembagaan berkepanjangan

CLASS 2 : HEALTH MANAGEMENT


00078. Manajemen kesehatan diri tak efektif
00080. Manajemen regimen terapi keluarga tak efektif

5
00099. Pemeliharan kesehatan tak efektif
00098. Kerusakan pemeliharaan rumah
00162. Kesiapan untuk meningkatkan Manajemen kesehatan diri
00163. Kesiapan untuk meningkatkan nutrisi
00186. Kesiapan untuk meningkatkan status imunisasi
00193. Pengabaian diri

2. NUTRITION (NUTRISI)

Kegiatan memperoleh, mengasimilasi, dan menggunakan kandungan gizi untuk tujuan


mempertahankan jaringan, perbaikan jaringan, dan produksi tenaga

CLASS 1 : INGESTION (Proses masuknya makanan) : Memasukkan makanan atau


kandungan gizi ke dalam tubuh

CLASS 2 : DIGESTION ( Pencernaan) : Kegiatan fisik dan kimiawi yang mengubah


kandungan makanan ke dalam zat-zat yang sesuai untuk penyerapan dan asimilasi

CLASS 3 : ABSORPTION (Penyerapan) : tahapan penyerapan kandungan gizi melalui jaringan-


jaringan tubuh
00107. Pola makan bayi tidak efektif
00103. Kerusakan menelan
00002. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
00001. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
00003. Risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh

CLASS 4 : METABOLISM (metabolisme) : Proses kimiawi dan fisik yang terjadi di dalam
organisme dan sel-sel hidup bagi pengembangan dan kegunaan protoplasma, produksi
kotoran dan tenaga dengan pelepasan tenaga untuk seluruh proses vital

00178. Risiko kerusakan fungsi liver


00179. Risiko ketidakstabilan kadar gula darah
00194. Neonatal Joundice

CLASS 5 : HYDRATION (Minum) : Perolehan dan penyerapan cairan dan larutan-larutan

00027. Kurang volume cairan


00028. Risiko untuk kurang volume cairan
00026. Kelebihan volume cairan
00025. Risiko untuk ketidakseimbangan volume cairan
00160. Kesiapan untuk meningkatkan keseimbangan cairan
00195. Risiko ketidakseimbangan elektrolit

3. ELIMINATION (PEMBUANGAN)

Keluarnya produk-produk kotoran dari tubuh

CLASS 1 : URINARY SYSTEM (Sistem Urinaria) : proses keluarnya urine

6
00016. Kerusakan eliminasi urine
00023. Retensi urine
00020. Inkontinensia urine fungsional
00017. Inkontinensia urine stress
00019. Inkontinensia urine urgensi
00018. Inkontinensia urine refleks
00022. Risiko Inkontinensia urine urgensi
00166. Kesiapan untuk meningkatkan eleminasi urine
00176. Inkontinensia urine overflow

CLASS 2 : GASTROINTESTINAL FUNGTION ( Sistem gastrointestinal) : Pengeluaran dan


pengenyahan produk-produk kotoran dari isi perut
00014. Inkontinensia usus
00013. Diare
00011. Konstipasi
00015. Risiko untuk konstipasi
00012. Konstipasi dirasakan
00196. Disfungsi motilitas gastrointertinal
00197. Risiko disfungsi motilitas gastrointertinal

CLASS 3 : INTEGUMENTARY SYSTEM ( Sistem Integumen) : Proses keluarnya melalui


kulit

CLASS 4 : REPIRATORY FUNGTION ( Sistem Paru-paru) : Pembersihan produk-produk


metabolis secara ikutan, pengeluaran dan benda-benda asing dari paru-paru atau dua saluran
bronkus.

00030. Kerusakan pertukaran gas

4. ACTIVITY/REST (AKTIFITAS /ISTIRAHAT)

Produksi, konservasi, pengeluaran atau keseimbangan sumber-sumber tenaga

CLASS 1 : SLEEP/REST (Tidur/istirahat) : tidur, istirahat, ketenagaan atau tidak


beraktifitas

00096. Kehilangan tidur


00095. Insomnia
00165. Kesiapan untuk meningkatkan tidur
00198. Gangguan pola tidur
CLASS 2 : ACTIVITY/EXERCISE (Aktifitas/berolahraga) : Menggerakkan bagian-bagian
tubuh (mobilitas), melakukan pekerjaan atau sering melakukan kegiatan-kegiatan (tetapi tidak
selalu) untuk meningkatkan daya tahan tubuh (resisitensi)
00040. Risiko Sindrom disuse
00085. Kerusakan mobilitas fisik
00091. Kerusakan mobilitas di tempat tidur
00089. Kerusakan mobilitas di kursi roda
00090. Kerusakan kemampuan berpindah
00088. Kerusakan berjalan

7
00097. Kurang aktifitas diversional (Hiburan)
00100. Kelambatan penyembuhan pembedahan
00168. Gaya hidup sedenter/monoton.

CLASS 3 : ENERGY BALANCE (Keseimbangan Energi) : Kondisi dinamis keharmonisan


antara proses masuk dan keluarnya sumber-sumber tenaga

00050. Gangguan bidang energy


00093. Kelemahan

CLASS 4 : CARDIOVASCULAR/PULMONARY RESPONSES (respon jantung-paru-


paru) : Mekanisme jantung-paru-paru yang mendukung aktifitas/istirahat

00029. Penurunan Curah Jantung


00033. Kerusakan Ventilasi Spontan
00032. Pola Nafas Takefektif
00092. Intoleransi Aktifitas
00094. Risiko terhadap Intoleransi aktifitas
00034. Disfungsi respon penyapihan ventilator
00206. Risiko perdarahan
00204. Perfusi jaringan perifer tidak efektif
00200.Risiko penurunan perfusi jaringan cardial
00201. Risiko inefektif perfusi jaringan cerebral
00202. Risiko inefektif perfusi jaringan cardial
00203. Risiko inefektif perfusi ginjal
00205. Risiko shock
CLASS 5 : SELF CARE
00109. Kurang perawatan diri : Berpakaian/berhias
00108. Kurang perawatan diri : Mandi/hygiene
00102. Kurang perawatan diri : Makan
00110. Kurang perawatan diri : Toileting
00182. Kesiapan untuk peningkatan perawatan diri.

5. PERCEPTION/COGNITION (CARA PANDANG/KESADARAN)

Sistem pemrosesan informasi manusia, termasuk perhatian, orientasi (tujuan), sensasi, cara
pandang, kesadaran, dan komunikasi

CLASS 1 : ATTENTION ( Perhatian) : Kesiapan mental untuk memperhatikan atau


mengamati

000123. Pengabaian unilateral

CLASS 2 : ORIENTATION (Tujuan) : Kesadaran akan waktu, tempat dan orang

00127. Sindrom kerusakan interpretasi lingkungan


00154. Wandering

8
CLASS 3 : SENSATION/PERCEPTION (Sensasi/Cara Pandang) : Menerima informasi
melalui sentuhan, rasa, bau, penglihatan, pendengaran, dan kinestesi (gerakan otot) dan
pemahaman akan data rasa hasil dari penamaan, mengasosiasikan dan atau pengenalan pola

00122. Gangguan persepsi sensori (: visual, auditory, kinestetik, gustatori, taktil, olfactori)

CLASS 4 : COGNITION (Kesadaran) :  Kegunaan memori, belajar, berfikir, penyelesaian


masalah, abstraksi, penilaian, pengetahuan, kapasitas intelektual, kalkulasi dan bahasa.
00126. Kurang pengetahuan (spesifikkan)
00161. Kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan (spesifikkan)    
00128. Kebingungan akut
00129. Kebingungan kronik
00131. Kerusakan memori     
00130. Gangguan proses fikir
00184. Kesiapan untuk meningkatkan pengambilan keputusan
00173. Risiko kebigungan akut
00199. Perencanaan kegiatan tidak efektif

CLASS 5 : COMMUNICATION (Komunikasi) : Mengirim dan menerima informasi verbal


(memakai kata-kata) dan non verbal (memakai gerakan anggota badan yang mengandung arti)
00051. Kerusakan komunikasi verbal                        
00157. Kesiapan untuk meningkatkan komunikasi

6. SELF-PERCEPTION (PERSEPSI DIRI)

Kesadaran Akan diri sendiri

CLASS 1 : SELF CONCEPT (Konsep Diri) : persepsi tentang diri sendiri secara
menyeluruh

00121. Gangguan identitas diri


00125. Ketidakberdayaan
00152. Risiko terhadap ketidakberdayaan
00124. Putus Asa
00054. Risiko kesepian
00167. Kesiapan untuk meningkatkan konsep diri
00187. Kesiapan untuk meningkatkan kekuatan
00174. Kesiapan untuk mengkompromikan martabat
00185. Kesipan untuk meningkatkan harapan

CLASS 2 : SELF ESTEEM (Penghargaan diri) : Penilaian akan pekerjaan sendiri, kapabilitas,
kepentingan, dan keberhasilan
00119. Harga diri rendah kronik
00120. Harga diri rendah situasional
00153. Risiko harga diri rendah situasional

CLASS 3 : BODY IMAGE (Citra Tubuh) : Citra mental akan tubuh diri sendiri
00118. Gangguan citra tubuh

9
7. ROLE RELATIONSHIPS (HUBUNGAN PERAN)

Hubungan atau asosiasi positif  dan negative antar individu atau kelompok-kelompok
individu dan sarananya. Hubungan-hubungan tersebut ditunjukkan oleh sarana tersebut.

CLASS 1 : CAREGIVING ROLES (Peran-peran yang memberi perhatian) : Pola perilaku yang
diharapkan secara social oleh individu-individu yang menyediakan perawatan dan bukan para
professional perawatan kesehatan
00061. Ketegangan pemberi asuhan
00062. Risiko terhadap ketegangan pemberi asuhan
00056. Kerusakan peran orang tua
00057. Risiko Kerusakan peran sebagai orang tua
00164. Kesiapan untuk meningkatkan peran sebagai orang tua

CLASS 2 : FAMILY RELATIONSHIPS (Hubungan keluarga) : Asosiasi orang-orang yang


secara biologis saling berkaitan
00060. Hambatan proses keluarga
00159. Kesiapan meningkatkan proses keluarga
00063. Disfungsi proses keluarga : alkoholisme
00058. Risiko kerusakan kedekatan

CLASS 3 : ROLE PERFORMANCE (Kinerja Peran) : Kualitas memfungsikan didalam pola-


pola perilaku yang diharapkan secara sosial
00106. Menyusui efektif
00104. Menyusui tidak efektif
00105. Menyusui terputus
00055. Penampilan peran tidak efktif
00064. Konflik peran sebagai orang tua
00052. Kerusakan interaksi social
00207. Kesiapan untuk meningkatkan hubungan

8. SEXUALITY /SEKSUALITAS

Identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi

COP CLASS 1 : SEXUAL IDENTITY (Identitas Seksual) : Kondisi menjadi seseorang yang
khusus dalam hal seksualitas dan atau gender

CLASS 2 :SEXUAL FUNGTION (Fungsi Seksual) : Kapasitas atau kemampuan untuk


berpartisipasi didalam aktifitas seksual
00059. Disfungsi seksual
00065. Pola seksualitas tidak efektif

CLASS 3 : REPRODUCTION (Reproduksi) : Segala proses yang melahirkan individu-


individu baru

00208. Kesiapan untuk meningkatkan poses kelahiran anak


00209. Risiko gangguan kehidupan ibu/janin

10
9. ING/STRESS TOLERANCE

Berkaitan dengan kejadian-kejadian  atau proses-proses kehidupan

CLASS 1 : POST-TRAUMA RESPONSES (Respon paska trauma) Reaksi-reaksi yang terjadi


setelah trauma fisik atau psikologis
00114. Sindrom stres relokasi
00149. Risiko terhadap Sindrom stres relokasi
00142. Sindrom trauma perkosaan
00141. Sindrom post-trauma
00145. Risiko Sindrom post-trauma

CLASS 2 : COPING RESPONSES (Respon-respon penanggulangan) : Proses mengendalikan


tekanan lingkungan
00148. Ketakutan
00146. Kecemasan
00147. Kecemasan akan kematian
00137. Berduka kronik
00072. Mengingkari tak efektif
00136. Berduka
00135. Berduka komplikasi
00069. Koping tak efektif
00073. Ketidakmampuan koping keluarga
00074. Koping keluarga kompromi
00071. Koping defensive
00077. Koping komunitas tak efektif
00158. Kesiapan untuk meningkatkan koping (individual)
00075. Kesipan untuk meningkatkan koping keluarga
00076. Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas
00172. Risiko berduka komplikasi
00177. Stress berlebihan
00188. Risiko perilaku sehat memburuk
2010. gangguan kegembiraan individu
2011. Kesiapan mengkompromikan kegembiraan
2012. Kesiapan meningkatkan kegembiraan

CLASS 3 : NEUROBEHAVIORAL STRESS (Respon-respon perilaku syaraf) Respon perilaku


yang mencerminkan fungsi saraf dan otak
00009. Disrefleksi otonom
00010. Risiko untuk Disrefleksi otonom
00116. Perilaku bayi tak teratur
00115. Risiko untuk Perilaku bayi tak teratur
00117. Kesiapan untuk meningkatkan Keteraturan perilaku bayi
00049. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial

10. LIFE PRINCIPLES (PRINSIP-PRINSIP HIDUP)

Prinsip-prinsip yang mendasari  perilaku, pikiran dan perilaku tentang langkah-langkah, adapt
istiadat, atau lembaga yang dipandang benar atau memiliki pekerjaan intrinsik

11
Values: Beliefs:

CLASS 1 : VALUES (Nilai-nilai) : Identifikasi dan pemeringkatan tentang bagaimana


akhirnya bertindak yang disukai

00185. Kesiapan untuk meningkatkan harapan

CLASS 2 : BELIEFS (Kepercayaan) : Pendapat, harapan atau penilaian atas tindakan, adapt
istiadat, atau lembaga yang dianggap benar atau memiliki pekerjaan instrinsik
00068. Kesiapan untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual

CLASS 3 : VALUE/BELIEF/ACTION CONGRUNCE (Nilai, Kepercayaan, kesesuaian


tindakan) : korespondensi atau keseimbangan yang dicapai antara nilai-nilai, kepercayaan dan
tindakan
00066. Distress spiritual
00067. Risiko untuk distress spiritual
00083. Konflik membuat keputusan
00079. Ketidakpatuhan
00170. Risiko untuk kerusakan beragama
00169. Kerusakan Beragama
00171. Kesiapan untuk meningkatkan beragama
00175. Distres moral
00184. Kesiapan untuk meningkatkan pengambilan keputusan

11. SAFETY/PROTECTION (KESELAMATAN/PERLINDUNGAN)

Aman dari mara bahaya, luka fisik atau kerusakan system kekebalan, penjagaan akan
kehilangan dan perlindungan keselamatan dan keamanan

CLASS 1 : INFECTION (Infeksi)  : Respon-respon setempat setelah invasi patogenik


00004. Risiko Infeksi

CLASS 2 : PHYSICAL INJURY(luka Fisik) : Luka tubuh yang membahayakan

00045. Kerusakan membran mukosa oral


00035. Risiko terhadap cedera
00087. Risiko terhadap cedera posisi perioperasi
00155. Risiko terjatuh
00038. Risiko terhadap trauma
00046. Kerusakan integritas kulit
00047. Risiko terhadap kerusakan integritas kulit
00044. Kerusakan integritas jaringan
00048. Kerusakan pertumbuhan gigi
00036. Risiko kekurangan nafas
00039. Risiko aspirasi
00031. Bersihan jalan nafas tak efektif
00086. Risiko terhadap disfungsi neurovaskular perifer
00043. Proteksi tak efektif
00156. Risiko terhadap sindrom kematian bayi mendadak

12
00213. Risiko trauma vaskuler

CLASS 3 : VIOLENCE ( kekerasan ) penggunaan kekuatan atau tenaga yang berlebihan


sehingga menimbulkan luka atau siksaan

00139. Risiko untuk mutilasi diri


00151. Mutilasi diri
00138. Risiko untuk mencederai orang lain
00140. Risiko untuk mencederai diri sendiri
00150. Risiko bunuh diri

CLASS 4 : ENVIRONMENTAL HAZARDS(tanda bahaya lingkungan ) sumber-sumber


bahaya yang ada dilinkungan sekitar kita

00037. Risiko keracunan


00180. Risiko kontaminasi
00181. Kontaminasi

CLASS 5 : DEVENSIVE PROCESSES Defensive Processes: ( proses mempertahankan diri )


proses  seseorang mempertahankan diri dari luar
00041. Respon alergi getah
00042. Risiko terhadap alergi getah

CLASS 6 : THERMOREGULATION : proses fisiologis untuk mengatur panas dan energi di


dalam tubuh untuk tujuan melindingi organisms.
00005. Risiko terhadap ketidakseimbangan suhu tubuh
00008. Termoregulasi tak efektif
00006. Hipotermi
00007. Hipertermi

12. COMFORT
Rasa kesejahteraan atau ketenganan mental, fisik, atau sosial
Terdiri dari  3 Class

CLASS 1 : PHYSICAL COMFORT/KENYAMANAN FISIK


Rasa kesejahteraan atau ketenangan dan / atau kebebasan dari nyeri

00132. Nyeri Akut


00133. Nyeri Kronis
00134. Nousea
00183. Kesiapan untuk meningkatkan kenyamanan
00214. Gangguan rasa nyaman

CLASS 2 : ENVIRONMENTAL COMFORT/KENYAMANAN LINGKUNGAN


Rasa kesejahteraan atau ketenangan  di dalam lingkungan seseorang

13
00183. Kesiapan untuk meningkatkan kenyamanan
00214 Ganguan rasa nyaman

CLASS 3 : SOCIAL COMFORT/KENYAMANAN SOSIAL


Rasa kesejahteraan atau ketenangan dengan situasi social seseorang

00053. Isolasi sosial

13. GROWTH/DEVELOPMENT
Peningkatan dimensi fisik, maturasi system organ  dan atau perkembangan yang sesuai
usia  melalui penanda  perkembangan (developmental milestone)
Terdiri 2 class

Class 1. Pertumbuhan (Peningkatan dimensi atau maturitas system organ)


00111. Keterlambatan Pertumbuhan dan perkembangan
00113. Risiko terhadap pertumbuhan tidak proporsional
00101. Kegagalan pertumbuhan dewasa

CLASS 2 : DEVELOPMENT/ PERKEMBANGAN


Perkembangan  Kemajuan atau kemunduran melalui serangkaian penanda kehidupan yang
diidentifikasi

00111  Keterlambatan pertumbuhan dan perkembang

Growth: kenaikan demensi fisik atau kedewasaan system organ

Development: apa yang dicapai, kurang tercapai, atau kehilangan tonggak perkembangan.

14
BAB III

PENUTUP
a. KESIMPULAN

Dalam diagnosa keperawatan dapat digunakan dengan domain nanda, domain


nanda sendiri terdapat 13 divisi yaitu :

1.      Domain 1 promosi kesehatan


2.      Domain 2 nutrisi
3.      Domain 3 eliminasi dan pertukaran
4.      Domain 4 aktivitas - istirahat
5.      Domain 5 persepsi – kognisi
6.      Domain 6 persepsi diri
7.      Domain 7 hubungan peran
8.      Domain 8 seksualitas
9.      Domain 9 koping/toleransi stress
10.  Domain 10 prinsip-prinsip hidup
11.  Domain 11 keamanan/perlindungan
12.  Domain 12 kenyamanan
13.  Domain 13 pertumbuhan/perkembangan

b. SARAN

Kami berharap agar pembaca dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar


(media dan berita) yang terkait dengan materi ini. Dengan demikian belajar diagnosa
keperawatan dengan domain nanda menjadi pembelajaran yang menarik, kreatif dan
berwibawa.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/26/prioritas-masalah-keperawatan-keluarga/
(Diakses pada tanggal 29 Oktober 2018)
http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-diagnosa-keperawatan/

https://mahardika4984.wordpress.com/2016/04/12/domain-i-nanda-2015-2017/

https://banyumasperawat.wordpress.com/2009/07/11/pengkajian-keperawatan-menggunakan-
13-domain-nanda/

16

Anda mungkin juga menyukai