Anda di halaman 1dari 2

Resume partograph digital

1. Pengertian partografi digital


Partograf Digital merupakan aplikasi untuk memantau kemajuan persalinan
menggunakan smartphone merek apa pun, tanpa menggunakan kuota. Partograf
Digital tinggal diunduh di AppStore atau iTunes lalu install, selanjutnya tinggal
digunakan saja tanpa menggunakan kuota.
Dengan menggunakan Partograf Digital, pengisian partograf menjadi lebih
mudah, seluruh instrumen dalam partograf manual tersedia lengkap dalam Partograf
Digital tersebut. Bahkan, hasil akhirnya mirip seperti mengisi partograf manual, yakni
ada kesimpulan akhirnya dan bisa disimpan di smartphone.
2. Sejarah patograf digital
Sejak Friedman memperkenalkan kurva servikogram pada tahun 1954,
banyak peneliti yang menggunakannya sebagai dasar dalam penatalaksanaan
persalinan. Rosa dan Ghilaini 1959, menggunakan grafik kemajuan persalinan
sederhana dengan memodifikasi cara pengukuran pembukaan serviks, Friedman
mulai mengembangkan grafik analisa statistik dari berbagai tipe persalinan. Beazly
dan Kurjak 1972, merancang suatu partograf berdasarkan data dari persalinan
normal dengan cara periksa dalam yang dilakukan pada awal dan akhir
persalinan. Dimana partograf ini tidak mengenal adanya fase laten. Phillpot
1972, membuat perubahan dalam merancang grafik catatan persalinan yang
lebih detail, dengan memasukan keadaan ibu dan janin pada selembar kertas.
Dengan membuat dua garis skrining, yaitu garis waspada (alert line) dan garis
aksi (action line), yang sejajar dan terpisah empat jam setelah garis waspada.
Partograf WHO 1988 merupakan sintesa dan implikasi dari berbagai model
partograf dengan menelaah semua jenis partograf yang ada di dunia. Dalam
perkembangan selanjutnya, tahun 2000 partograf WHO di modifikasi, untuk
lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Dimana pada partograf yang
dimodifikasi, fase laten dihilangkan dan penggambaran partograf dimulai dari fase
aktif, pada saat pembukaan serviks 4 cm. Pada fase aktif persalinan, grafik
pembukaan dihubungkan dengan waktu yang biasanya dimulai di sebelah kiri
garis waspada, dan apabila grafinya memotong garis ini, itu merupakan tanda
peringatan bahwa persalinan mungkin akan berlangsung lama. Garis tindakan
adalah 4 jam ke sebelah kanan garis waspada, jika grafik mencapai garis
tindakan harusnya diambil keputusan tentang penyebab kemajuan persalinan
yang lambat dan mesti di ambil tindakan yang tepat, kecuali wanita sudah
menjelang melahirkan partograf ini tidak diindikasikan. Pada akhirnya, partograf
WHO yang dimodifikasi ini yang menjadi acuan dari partograf Asuhan
Persalinan Normal (APN) (Rangkuti, 2011). Terdapat banyak kelebihan penggunaan
Partograf Digital dibanding partograf manual, salah satunya yaitu terdapat
notifikasi/pemberitahuan apabila terdapat penyulit persalinan.
3. Tujuan penggunaan partograf digital
Tujuan utama penggunaan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi
dan kemajuan persalinan dan mendeteksi apakah proses persalinan berjalan
normal. Dengan demikian, juga dapat dilaksanakan deteksi secara dini, setiap
kemungkinan terjadinya partus lama.
4. Manfaat partograf digital
Dapat menetapkan kebijakan dalam pencatatan dan pelaporan pemantauan
kemajuan persalinan khususnya penggunaan partograph sehingga dapat membantu
dalam pengambilan keputusan yang cepat, tepat dimana hal ini dapat berdampak
pada penurunan angka kematian ibu dan bayi.
5. Syarat Penggunaan partograf
Partograf harus digunakan
a. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan merupakan elemen
penting dari asuhan persalinan. Partograf harus digunakan untuk semua
persalinan, baik normal maupun patologis. Partograf sangat membantu penolong
persalinan dalam memantau pencatatan dan pelaporan persalinan, mengevaluasi
dan membuat keputusan klinik, baik persalinan dengan penyulit maupun yang
tidak disertai dengan penyulit.
b. Selama persalinan dan kelahiran bayi di semua tempat (rumah, Puskesmas,
klinik bidan swasta, rumah sakit.)
c. Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan
persalinan kepada ibu dan proses kelahiran bayinya (Spesialis Obstetri, Bidan,
Dokter Umum, Residen dan Mahasiswa Kedokteran). Penggunaan partograf
secara rutin dapat memastikan bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan
yang aman, adekuat dan tepat waktu serta membantu mencegah terjadinya
penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayi.
6. Keuntungan dan kerugian pelaksanaan partograf
a. Keuntungan
1) Tersedia cukup waktu untuk melakukan rujukan (4 jam) setelah perjalanan
persalinan melewati garis waspada. Di pusat pelayanan kesehatan cukup waktu
untuk melakukan tindakan.
2) Mengurangi infeksi karena pemeriksaan dalam yang terbatas
b. Kerugian
Kemungkinan terlalu cepat lakukan rujukan, yang sebenarnya dapat
dilakukan di tempat (Ujiningtyas, 2009).

Anda mungkin juga menyukai