Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok
dimana perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi,
mencegah dan merubah (Carpenito, 2000). Dan Diagnosa keperawatan adalah

keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang actual atau potensial (NANDA, 1990).
Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi yang menjadi tanggung
gugat perawat. Perumusan diagnose keperawatan adalah bagaimana diagnose
keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah. Melalui identifikasi, dapat
digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan.
Di samping itu, dengan menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat
dijumpai faktor yang menjadi kendala dan penyebabnya. Dengan menggambarkan tanda
dan gejala, akan memperkuat masalah yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimanakah Membuat Analisa Data ?
2. Bagaimanakah Merumuskan Diagnosa Berdasarkan Rumusan PES/PE/P
Sesuai Acuan Domain Dan Toksonomi NANDA?
3. Bagaimanakah Memprioritaskan diagnosa keperawatan?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui mengenai diagnosa keperawatan.
1.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Membuat Analisa Data .

2. Untuk mengetahui Merumuskan Diagnosa Berdasarkan Rumusan


PES/PE/P Sesuai Acuan Domain Dan Toksonomi NANDA.
3. Untuk mengetahui Memprioritaskan diagnosa keperawatan.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
1.4.1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan
keluarga maupun masyarakat.
1.4.2. Bagi Pembaca
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai diagnosa
keperawatan.
.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respons manusia
( status kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu atau kelompok dimana
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara
pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah
( a Carpenito, 2000 ).
Gordon ( 1976 ) mendefinisikan bahwa diagnosa keperawatan adalah masalah
kesehatan aktual dan potensial dimana perawat berdasarkan pendidikan dan
engalamannya, dia mampu dan mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan
keperawatan . Kewenangan tersebut berdasarkan pada standar praktek keperawtan
dnaetik keperawatan yang berlaku diindonesia.
NANDA menyeatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang
respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau
pontesial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan
keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat .
Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA
diartikan sebagai defenisi karakteristik . Defenisi karateristik tersebut dinamakan
dengan tanda dan gejala , tanda adalah sesuatu yang dapat di observas dan gejala
adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien. Diagnosa keperawatan menjadi dasar untuk
pemilihan tindakan keperawatan untuk mencapai hasil bagi anda,s ebagai perawat, yang
dapat diandalkan ( NANDA Internasional, 2007 ).
Diagoosa keperawatan berfokus pada respon aktual atau potensial klien terhadap
masalah kesehatan dibandingkan dengan kejadian fisiologis, komplikasi, atau penyakit.
Tujuan Pencatatan Diagnosa Keperawtan
1. Meneydiakkan defenisi yang tepat yang dapat memberikan bahasa yang sama
dalam memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelayanan kesehatan.
2. Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang mereka lakukan
sendiri, dengan profesi pelayanan kesehatan yang lain, dan masyarakat.
3. Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelengara pelayanan kesehatan
lain.
4. Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan
5. Membantu mengembnagan pengetahuan keperawatan.

Perbedaan Diagnosa Medis Dan Perawatan


Diagnosa Medis :
1.
2.
3.
4.
5.

Fokus : faktor faktor pengobatan penyakit


Orientasi : Keadaan patologis
Cenderung tetap, mulai sakit sampai smebuh
Mengaarah pada tindakan medis yang sbagai dilimpahkan kepada perawat
Diagnosa medis melengkapi diagnosa kepearwatan..

Diagnosa keperawqtan
1. Fokus : reaksi / respon klien terhadap tindakan keperawatan dan tindakan
medis / lainnya.
2. Orientasi : kebutuhan dasar individu
3. Beurbah sesuaiperubahan responden klien
4. Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan dan
evaluasinya.
5. Diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa medis.
Langkah langkah dalam diagnosa keperawatan dapat dibedakan menjadi :
1.
2.
3.
4.

Klasifikasi dan analisa data


Interpretasi data
Validasi data
Perumusan diagnosa keperawatan

2.2. Membuat Analisa Data


Analisa data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya berfikir dan
penalaran yang dipengaruhi oleh latar belakang ilmu dan pengetahuan, pengalaman, dan
pengertian keperawatan. Dalam melakukan analisa data, diperlukan kemampuan
mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip
yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan dan
keperawatan klien.
a. Dasar Analisis
1. Anatomi fisiologi
2. Patofisiologi penyakit

3. Mikrobiologi parasitologi
4. Farmakologi
5. Ilmu perilaku
6. Konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)
7. Tindakan dan prosedur keperawatan
8. Teori-teori keperawatan.
b. Fungsi Analisa
1. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga data yang
diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan
klien.
2. Sebagai proses pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif pemecahan
masalah

yang

dituangkan

dalam

rencana

asuhan

keperawatan,sebelum

melakukan tindakan keperawatan.


c. Pedoman Analisa Data
1. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis
2. Identifikasi kesenjangan data
3. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah
4. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart, dibandingkan
dengan data senjang
5. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang menunjang asuhan keperawatan klien
6. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul.
d. Cara Analisa Data
1. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul
2. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual
3. Membandingkan dengan standart

4. Membuat kesimpulan tantang kesenjangan (masalah keperawatan) yang


ditemukan
2.3 Merumuskan Diagnosa Berdasarkan Rumusan PES/PE/P Sesuai Acuan Domain Dan
Toksonomi NANDA
1. PerumusanDiagnosaKeperawatan
Perumusandiagnosakeperawatandidasarkanpadaidentifikasikebutuhanklien.Bila
data

pengkajianmulaimenunjukanmasalah,

perawatdiarahkanpadapemilihan

diagnose keperawatan yang sesuai.


Format DiagnosaKeperawatan NANDA
PernyataanDiagnostik
Kontipasi

Faktor Yang Berhubungan


Diet serat yang tidakmencukupi
Efeknedikasi
Masukancairan yang tidakadekuat
Penurunanaktivitas
Ketidaknyamanan
Tuntutanperan yang berlebihan
Peningkatankebutuhanenergi

Keletihan

Kerusakanintergritaskulit

Retensi
Klebihansekresi
Imobilisasi
Perubahansirkulasi

2. Diagnosa keperawatan dapat bersifat yaitu :


1. Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini dengan data klinik yang
ditemukan.
Syarat : Harus ada unsur P (problem) E (etiologi) S (Symptom) memenuhi 80100% kriteria mayor dan sebagian dari kriteria minor dari NANDA.
2. Risiko :Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak di
intervensi.

Syarat : Harus ada unsur P E, penggunaan istilah risiko dan risiko tinggi
tergantung dari tingkat keparahan/kerentanan terhadap masalah.
3. Kemungkinan : Menjelaskan perlua adanya data tambahan untuk memastikan
masalah keperawatan kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor
pendukung belum ada tetapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan
masalah.
Syarat : Adanya unsur respon ( Problem) dan faktor yang mungkin dapat
menimbulkan masalah tetapi belum ada.
4. Weellness :Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga dan atau
masyarakat

dalam

transisi dari

tingkat

sejahtera

tertentu

ketingkat

sejahtera lebih tinggi.


Syarat : (1) Sesuatu yang menyenagkan pada tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi (2)Aadanya status dan fungsi yang efektif.
5. Syndrom :Diagnosa yang terdiri dari kelompok diagnosa aktual dan risiko
tinggi

yang

diperkirakan

akan

muncul

atau

timbul

karena

suatu

kejadian atau situasi tertentu.


Menurut NANDA ada dua diagnosa keperawatan syndrome :
1. Syndrom trauma pemerkosaan, Menunjukkan adnya kelompok tanda dan
gejala dari pada kelompok diagnosa keperawatan.Seperti Cemas, takut,
sedih, gangguan istiraht tidur dan risiko tinggi nyeri sewaktu melakukan
hubungan seksual.
2. Risiko sindrom penyalah gunaan :Risiko konstipasi, Risiko infeksi,
Risiko gangguan aktifitas, Risiko perlukaan, Risiko kerusakan mobilitas
fisik dll.
3. Diagnosa keperawatan pada salah satu domain NANDA
NANDA menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik
tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau

potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan
keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat.
Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut
NANDA diartikan sebagai defenisi karakteristik. Definisi karakteristik tersebut
dinamakan Tanda dan gejala, Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala
adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien.
Diagnosa keperawatan menjadi dasar untuk pemilihan tindakan keperawatan
untuk mencapai hasil bagi anda, sebagai perawat, yang dapat diandalakan(NANDA
Internasional, 2007)
Diagnosa keperawatan berfokus pada, respon aktual atau potensial klien
terhadap masalah kesehatan dibandingkan dengan kejadian fisiologis, komplikasi, atau
penyakit.
Kategori diagnosa keperawatan
Tipe diagnosa keperawatan meliputi yaitu:
a. Diagnosa keperawatan aktual
Diagnosa keperawatan aktual menurut NANDA adalah menyajikan keadaan
klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang
diidentifikasi. Diagnosa keperawatan aktual memiliki empat komponen
diantaranya : label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor yang berhubungan.
Faktor yang berhubunga terdiri dari empat komponen yaitu:
1.
2.
3.
4.

Patofisiologi (biologis atau psikologis)


Tindakan yang berhubungan
Situasional (lingkungan, personal)
Maturasional

Penulisan rumusan ini adalah PES (problem + etiologi + simtom).


Contoh pernyataan diagnosa keperawatan : Intoleransi aktivitas yang
berhubungan dengan penurunan transport oksigen sekunder akibat tirah
baring lama dan menurun, tekanan diastolik meningkat
pucat, sianosis, lemah.

>15 mmHg,

b. Diagnosa keperawatan risiko atau risiko tinggi


Menurut NANDA, diagnosa keperawatan risiko adalah keputusan klinis tentang
individu, keluarga, atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah
dibanding individu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.
Diagnosa keperawatan ini mengganti istilah diagnosa keperawatan potensial
dengan menggunakan risiko terhadap atau risiko tinggi terhadap. Validasi untuk
menunjang diagnosa risiko tinggi adalah faktor risiko yang memperlihatkan
keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok dan tidak
menggunakan batasan karakteristik.
Penulisan rumusan diagnosa keperawatan risiko tinggi adalah PE (problem +
etiologi).
Contoh penulisan diagnosa risiko tinggi : Risiko terhadap penularan
infeksi yang berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
menurunnya risiko penularan virus AIDS.
c. Diagnosa keperawatan kemungkinan
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan kemungkinan adalah pernyataan
tentang masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan dengan harapan
masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya
faktor risiko.
Contoh penulisan diagnosa kemungkinan : Kemungkinan gangguan
konsep diri yang berhubungan dengan kehilangan peran tanggung jawab.
d. Diagnosa keperawatan sejatera
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan sejatera adalah ketentuan klinis
mengenai individu, kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat
kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik. Cara pembuatan
diagnosa ini menggabungkan pernyataan fungsi positif dalam masing-masing
pola kesehatan fungsional sebagai alat pengkajian yang disahkan. Dalam

menentukan diagnosa keperawatan sejatera menunjukkan terjadi peningkatan


fungsi kesehatan menjadi fungsi yang positif.
Sebagai contoh, pasangan muda yang kemudian menjadi orangtua telah
melaporkan fungsi positif dalam perannya pola hubungan. Perawat dapat
memakai informasi dan lahirlah bayi baru sebagai tambahan dalam unit
keluarga, untuk membantu keluarga mempertahankan pola hubungan
yang efektif.
Contoh penulisan diagnosa keperawatan sejatera : Perilaku mencaari
bantuan kesehatan yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
peran sebagai orang baru (Linda Jual Carpenito,1995).
e. Diagnosa keperawatan sindrom
Menurut NANDA, diagnosa keperawatan sindrom adalah diagnosa
keperawatan yang terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau
risiko tinggi yang diduga akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.

Contoh penulisan diagnosa keperawatan sindrom : Sindrom disuse yang


berhubungan dengan tindakan pembedahan (amputasi).

4. Diagnosis Keperawatan NANDA 2012-2014


Domain 1 PromosiKesehatan
Kelas 1: KesadaranKesehatan
Kelas 2: ManajemenKesehatan
Domain 2 Nutrisi
Kelas 1: Makan
Kelas 2: Pencernaan
Kelas 3: Absorpsi
Kelas 4: Metabolisme
Kelas 5: Hidrasi
Domain 3 EliminasidanPertukaran
Kelas 1: FungsiUrinarius
Kelas 2: Fungsi Gastrointestinal

10

Kelas 3: FungsiIntegumen
Kelas 4: FungsiPernapasan
Domain 4 aktivitas / istirahat
Kelas 1: Tidur/Istirahat
Kelas2: KeseimbanganEnergi
Kelas3: ResponsKardiovaskuler/Pulmonal
Kelas4: PerawatanDiri

Domain 5 Persepsi/Kognisi
Kelas 1: Perhatian
Kelas 2: Orientasi
Kelas 3: Sensasi/Persepsi
Kelas 4:Kognisi
Kelas 5: Komunikasi
Domain 6 PersepsiDiri
Kelas 1: KonsepDiri
Kelas 2: HargaDiri
Kelas 3: Citra Tubuh
Domain 7 hubunganperan
Kelas 1: PeranPemberiAsuhan
Kelas 2: HubunganKeluarga
Kelas 3: Performa Peran
Domain 8 seksualitas
Kelas 1: Identit5as Seksual
Kelas 2: FungsiSeksual
Kelas 3: Reproduksi
Domain 9 Koping/ToleransiStres
Kelas 1: ResponsPascatrauma
Kelas 2: ResponsKoping
Kelas 3: Stres Neurobehavioral

11

Domain 10: PrinsipHidup


Kelas 1: Nilai
Kelas 2: Keyakinan
Kelas 3: KeselarasanNilai/Keyakinan/Tindakan
Domain 11: Keamanan/Perlindungan
Kelas 1: Infeksi
Kelas 2: CederaFisik
Kelas 3: PerilakuKekerasan
Kelas 4: BahayaLingkungan
Kelas 5: ProisesPertahananTubuh
Kelas 6: Termoregulasi
Domain 12: Kenyamanan
Kelas 1: KenyamananFisik
Kelas 2: KenyamananLingkungan
Kelas 3: KenyamananSosial
Domain 13 Pertumbuhan/Perkembangan
Kelas 1: Pertumbuhan
Kelas 2: Perkembangan
2.4 Memprioritaskan diagnosa keperawatan
a. Sudahkah mengalisis diagnosa keperawatan yang ada pada klien?
b. Sudahkah membuat prioritas diagnosa keperawatan berdasarkan hierarki
Maslow dengan urutan:
i. Keadaan yang mengancam kehidupan yaitu suatu keadaan yang dapat
menyebabkan kematian pada klien apabila tidak dilakukan tindakan
keperawatan secara cepat dan tepat.
ii. Keadaan yang mengancam kesehatan yaitu suatu keadaan yang dapat
menyebabkan kondisi mengancam kehidupan jika tidak dilakukan
tindakah keperawatan secara cepat dan tepat.
iii. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan yaitu tentang pemahaman
klien atau keluarga terhadap kesehatan dan tindakan keperawatan yang
dilakukan.

12

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa dari pengertian di atas, Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa Diagnosa keperawatan memberikan dasar intervensi

yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnose keperawatan atau


bagaimana diagnose keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah.
Untuk memudahkan dalam membuat diagnose keperawatan harus diketahui tipe
diagnose keperawatan yang meliputi, aktual, resiko tinggi / resiko kemungkinan,
sejahtera dan sindrom.
3.2. Saran

13

3.2.1 Bagi Penulis


Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga
maupun masyarakat.
3.2.2 Bagi Pembaca
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai diagnosa
keperawatan.

14

Anda mungkin juga menyukai