Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH :

TEKNOLOGI KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

DOSEN PENGAMPUH :

ANITA S.ST., M.Kes

OLEH:

LISA ALZIKRI (PBA190014)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK BAUBAU

2021

Soal: membuat resume tentang Leaneck, Doppler, Pelvimetri dan CTG

PEMBAHASAN :
1. LEANNEC (FUNDUSCOPE)

A. Pengertian

Leanec atau biasa disebut stetoskop monoaral merupakan alat berupa kayu
yang mirip terompet, dimana alat ini adalah alat yang digunakan untuk
mendengarkan Denyut Jantung Janin (DJJ).

B. Sejarah Perkembangan

Stetoskop ditemukan oleh dokter Prancis bernama René Laennec di tahun


1816. Saat itu, dia sedang mendapatkan pasien seorang wanita dengan
masalah jantung dan memiliki kelebihan berat badan.

Dikutip dari laman Brought to Life pada Kamis (16/1/2020), sebelum


ditemukan stetoskop, dokter memeriksa pasien dengan menempelkan telinga
mereka secara langsung di dada atau punggung. Praktik ini disebut auskultasi.
Laennec saat itu merasa tidak nyaman memeriksa wanita itu dengan praktik
tradisional tersebut. Selain itu, kegemukan juga membuat pemeriksaan menjadi
sulit untuk dilakukan.

Dalam tulisannya di De l'Auscultation Médiate yang terbit Agustus 1819,


Laennec menceritakan pengalamannya tersebut. "Metode lain yang baru saja
disebutkan (auskultasi langsung) dianggap tidak dapat diterima oleh usia dan
jenis kelamin pasien," tulis Laennec seperti dikutip dari Past Medical History.
Namun, dokter kelahiran 1781 itu ingat sebuah teknik sederhana yang pernah
dipelajarinya. Laennec langsung menggulung selembar kertas ke dalam benda
semacam tabung silinder lalu menempelkannya ke daerah jantung di satu sisi,
sementara sisi lainnya di telinganya. "Dan saya tidak sedikit terkejut dan senang
menemukan bahwa saya dapat sedemikian merasakan gerakan jantung dengan
cara yang jauh lebih jelas dan berbeda daripada yang pernah saya lakukan
dengan aplikasi langsung dari telinga," ujarnya.

Laennec kemudian melanjutkan penemuannya itu dengan membuat versi


yang terbuat dari kayu dan bisa digunakan sehari-hari. Dia menyebutknya
stetoskop yang berasal dari bahasa Yunani yaitu 'stetos' untuk dada dan
'scopos' atau pemeriksaan. Tahun 1819, dia mempresentasikan temuannya di
Académie de Médecine. Di sana, stetoskop disambut baik dan mulai digunakan
oleh para dokter di seluruh Eropa, lalu berlanjut ke Amerika Serikat dan seluruh
dunia.

C. Fungsi masing-masing bagian alat

Leannec terbuat dari dua bagian utama yaitu bagian sungkup atau bell dan
earpieces. Sungkup atau bell berfungsi untuk menghimpun suara dari daerah
yang akan diperiksa seperti pada daerah dada, pada kulit pasien yang
bersentuhan dengan sungkup terbuka akan berfungsi seperti diafragma.

D. Manfaat alat

yaitu untuk mengetahui atau mendengar denyut jantung janin

E. Cara kerja

1. Tempat mendengarkan harus tenang, agar tidak mendapat gangguan dari


suara lain.

2. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan palpasi.


3. Mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan biasanya
merupakan punggung bayi. Setelah daerah ditemukan, stetoskop leannec di
pakai bagian yang berlubang luas ditempatkan ke atas tempat atau daerah
dimana kita akan mendengarkan. Sedangkan bagian yang lubangnya sempit
ditempatkan pada telinga kita, letakkan tegak lurus
4. Kepala pemeriksa dimiringkan, perhatian dipusatkan pada denyut jantung
janin. Bila terdengar suatu detak, maka untuk memastikan apakah yang
terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harus disesuai dengan detak nadi
ibu. Bila detakkan itu sama dengan nadi ibu, yang terdengar bukan jantung
janin, tetapi detak aorta abdominalis dari ibu.
5. Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut jantung janin
maka dihitung untuk mengetahui teraturnya dan frekuensinyadenyut jantung
janin itu.

F. Indikasi menggunakanan alat :

Ada maupun tidak ada indikasi ibu hamil wajib dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan leannec ini

G. kapan ibu hamil menggunakan alat tersebut

Yaitu pada usia kehamilan 20 minggu

H. Cara perawatan alat

Dulu leneck disterilkan dengan cara dimasak(direbus) sampai ada uapnya.

2. DOPPLER

A. Pengertian

Merupakan monitor jantung portabel, yang bekerja seperti USG. Namun alat
ini memiliki intensitas yang lebih rendah. Fetal Doppler juga tidak
menghasilkan gambar, tetapi mengambil suara detak jantung janin. Alat ini
sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin.

B. Sejarah perkembangan
Prinsip doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari
Australia pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik
Doppler Ultrasound pertamakali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan
Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup jantung pada tahun
1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan
ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan
pembulauh darah dapat didokumentasikan.

Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang


memperkenalkan penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan
dengan menggambarkan tentang spektrum Doppler dari arteri umbilikalis.
Sementara itu, di Barat penggunaann velocimetri Doppler di bidang
kebidanan baru dilakukan pada tahun 1977. Pada awal penggunaan Doppler
Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan
selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.

Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr
Edward H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor
denyut jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang
digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari janin. Edward menggunakan
Efek Doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak jantung.
Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan denyut jantung janin
per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.

C. Bagian-bagian dari Doppler


1. Display,sebagai penunjukan nilai denyut jantung yang terukur.

2. Settingan volume,untuk mengatur tinggi rendahnya suara.

3. Tombol On/Off, sebagai tombol power

4. Speaker, untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

5. Tranduser, ini diletakkan diatas obyek (perut). Dalam tranduser ini


terdapat : oscilator yang membangkitkan frekuensi, transmitter memancarkan
frekuensi yang dibangkitkan oscilator , reciver menerima frekuensi yang
terpantulkan oleh obyek.

D. Manfaat alat

yaitu untuk menghitung denyut jantung janin, Hasilnya lebih akurat, lebih
cepat, mudah digunakan

E. Alat dan Cara kerja

1. Ambil probe pada fetal doppler.

2. Tekan tombol power pada alat ini.

3. Setelah lampu doppler menyala maka alat ini pun siap untuk digunakan.

4. Oleskan gel pada probe.

5. Tempelkan probe ke perut ibu hamil pada posisi punggung janin.

6. Probe dapat di geser-geser sampai menemukan tempat yang pas dimana


detak jantung dapat di deteksi

7. Setelah terdengar bunyi jantung janin, volume Doppler dapat ditingkatkan


agar dapat terdengar suara detak jantung dengan lebih keras

8. Banyaknya denyut jantung permenit akan di tampilkan dilayar display

F. Indikasi menggunakan alat

Ada maupun tidak ada indikasi ibu hamil wajib dilakukan pemeriksaan
dengan menggunakan doppler ini
G. kapan ibu hamil menggunakan alat tersebut

Yaitu pada usia kehamilan 16-18 minggu

H. Perawatan alat

1. Bersihkan Doppler dari sisa jelly dengan tissue sampai bersih

2. Cek indicator baterai

3. Charge bila baterai lemah sampai penuh

4. Rapikan dan simpan alat di tempat yang aman

3. PELVIMETRI

A. Pengertian

Pelvimetri adalah pengukuran dimensi tulang jalan lahir untuk menentukan


apakah bayi dapat dilahirkan pervaginam. Secara teori dapat mengidentifikasi
disproporsi cephalo-panggul, yaitu ketika kapasitas panggul tidak memadai
untuk memungkinkan janin untuk menegosiasikan saluran kelahiran

B. Sejarah perkembangan

Pelvimetri radiology pertama kali dikembangkan oleh Albert di jerman serta


Budin dan Varnier di prancis pada tahun 1895. sejak saat itu banyak tulisan
yang dibuat mengenai pelvimetri, yang berhubungan dengan macam-macam
tehnik pengukuran. Dari yang mudah hingga yang sukar dengan suatu
kecenderungan saat ini untuk kembali lagi pada cara yang mudah. Thoms
menerbitkan hasil karyanya tentang pelvis pada tahun 1922,dan saat ini
banyak dijadikan sebagai pedoman metode-metode radiology. Johnson,
Cliffort dan Hodges melakukan penelitian dalam metode posisi untuk
mengurangi bayangan palsu agar didapat ukuran yang sebenarnya.
Guthmann, pada tahun 1928 adalah orang yang pertama menegaskan
pentingnya proyeksi lateral pelvis untuk pengukuran diameter sagital. Ball
pada tahun 1932 menegaskan pentingnya sifat-sifat kwalitatif terhadap
masalah penyesuaian kepala janin terhadap pelvis dalam mekanisme
persalinan yang disebut pelvimetri dan sepalometri

C. Manfaat alat

Merupakan cara pemeriksaan yang penting untuk mendapatkan keterangan


tentang keadaan panggul. Pada wanita dengan tinggi badan kurang dari 150
cm dapat dicurigai adanya kesempitan panggul

D. Cara kerja

Dilakukan dengan 2 cara :

1. pelvimetri eksternal
Pelvimetri Eksternal dilakukan dengan cara pengkuran jarak antara
cristal iliaka, jarak antara spina iliaka anterior superior, jarak
intertrocanter jarak diagonal transfersal area michaelis-sakrum, dan
intertuberositas.

2. pelvimetri internal
Pelvimetri Internal dengan cara vagina toucher (VT) atau pemeriksaan
dalam menggunakan jari telunjuk dan tengah untuk mengevaluasi
kapasitas panggul, yakni PAP, Ruang tengah panggul (RTP), dan pintu
bawah paggul (PBP)

E. Kondisi yang mengharuskan menggunakan alat

Ada maupun tidak ada indikasi ibu hamil wajib dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan pelvimetri ini.
F. kapan ibu hamil menggunakan alat tersebut

Yaitu pada awal kehamilan dan awal kunjungan untuk mengetahui kondisi
panggul ibu, dan sebagai upaya penanggulan dini jika didapatkan ukuran
panggul yang tidak normal

G. Cara perawatan alat

Setelah digunakan dikembalikan lagi di tempatnya semula

4. CTG

A. Pengertian

CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam


rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan
gerakan janin atau kontraks rahim. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ
maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan
DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi

B. Sejarah perkembangan

Bunyi jantung janin telah dijelaskan sejak 350 tahun yang lalu dan sekitar
200 tahun yang lalu stetoskop mekanis, seperti tanduk Pinard , diperkenalkan
dalam praktik klinis. CTG seperti yang kita kenal sekarang dikembangkan dan
diperkenalkan pada 1950-an dan awal 1960-an oleh Edward Hon, Roberto
Caldeyro-Barcia dan Konrad Hammacher. Monitor janin komersial pertama
(Hewlett-Packard 8020A) dirilis pada tahun 1968.
Pemantauan CTG banyak digunakan untuk menilai kesejahteraan janin
dengan mengidentifikasi bayi yang berisiko hipoksia (kekurangan oksigen).
CTG terutama digunakan selama persalinan. Sebuah tinjauan menemukan
bahwa pada periode antenatal (sebelum persalinan), tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa pemantauan wanita dengan kehamilan berisiko tinggi
bermanfaat bagi ibu atau bayinya, meskipun penelitian tentang hal ini sudah
tua dan harus ditafsirkan dengan hati-hati. Penelitian terkini diperlukan untuk
memberikan lebih banyak informasi seputar praktik ini. Pemantauan CTG
terkadang dapat mengarah pada intervensi medis yang tidak selalu
diperlukan.

C. Fungsi bagian-bagian alat

D. Manfaat alat

yaitu Untuk mengetahui kesejahteraan janin dalam rahim, berupa dapat


mendengar DJJ, dan untuk mengetahui gerakan janin atau kontraksi rahim

E. Cara kerja

1. Buka pakaian bagian bawah pasien (perut), kemudian dengarkan denyut


jantung janin dengan Doppler. Setelah itu pasang tranduser merah untuk
grafik kontraksi dengan jarak ± 3 (tiga) jari dibawah fundus.

2. Kemudian tranduser kuning diberi jelly , pasang tranduser kuning untuk


denyut jantung janin tepat dimana bunyi jantung janin terdengar paling jelas.

3. Masukkan data pasien (nama,nomer RM,tanggal lahir,dan usia kehamilan)

4. Setelah itu, anjurkan pasien untuk tidur miring / semi fowler dengan posisi
yang nyaman.
5. Atur Toco dengan nilai minimal 20 ( duapuluh)setelah mencapai nilai yang di
tentukan,dilanjutkan menekan tombol star

6. Berikan kbael knop pada pasien dan ingatkan pasien untuk menekan knop
apabila dirasakan janin bergerak.

7. Rekam CTG selama 20 (duapuluh) sampai 30 (tigapuluh) menit.

8. Setalah selesai, tekan tombol stop

9. Matikan CTG dengan shut down

10. Kemudian rapikan kembali peralatan dan pasien

11. Robek hasil print CTG sesuai dengan lipatan potongan kertas

F. Kondisi yang mengharuskan menggunakan alat

 Ketuban pecah dini

 Pergerakan janin berkurang atau berhenti

 Demam

 Kelahiran prematur

 Perdarahan saat persalinan

 Kehamilan bayi kembar

 Masalah pada air ketuban, misalnya infeksi ketuban

 Gangguan pada plasenta

 Ukuran bayi kecil

 Kehamilan sungsang

G. kapan ibu hamil menggunakan alat tersebut

Sesuai intruksi dari dokter, biasanya dilakukan pada usia kehamilan 28 minggu
atau pada trimester ke 3, akan tetapi bisa dilakukan sebelum usia kehamlan 28
minggu jika terdapat indikasi seperti di atas.
H. Cara perawatan alat

Setelah digunakan lap kembali jelly yang ada pada tronduser menggunakan
tissue halus, kemudian letakan kembali pada tempat yang aman.

DAFTAR PUSTAKA

Alatkesehatan_funduscope.googlebooks.com.
Pengertian.fungsidoppler.blogspot.com

Kunzel Wolfgang, 1985, Fetal Heart Rate monitoring,Springer


Suririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama

Sastrawinata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obstetri Patologi.


Jakarta: EGC

Wiknjosastro H. Anatomi jalan lahir. Dalam: Wiknjosastro H. Saifuddin AB, RachimhadiT


Ilmu Kebidanan 4rd ed. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2014;102
112 4.3.
Cunningham FG, Mac Donald PC, Gant NF. The Normal Pelvis. In: William Obstetrics,23
th ed. Appleton and Lange, 2010; 283-294

Anda mungkin juga menyukai