jantung janin, bising tali pusat, bising rahim, serta bising usus.
2008)
Berdasarkan pemeriksaan Leopold, fetoskop diletakan antara bahu pada bagian punggung janin.
Sebelum memposisikan diri untuk mendengarkan denyut jantung janin, palpasi terlebih dahulu denyut
nadi radialis ibu. Selagi mempalpasi denyut nadi ibu, letakan telinga ke fetoskop, kemudian lepaskan
palpasi denyut nadi ibu jika detak jantung janin sudah terdengar. Denyut ibu dan janin berbeda,
sehingga ika terdengar denyut nadi ibu bersamaan dengan denyut janin, pindahkan posisi fetoskop.
Pemeriksaan detak jantung janin juga dapat dilakukan saat kehamilan berusia 12 minggu dengan
menggunakan doppler. Setelah usia kehamilan mencapai 24 minggu, auskultasi dapat dilakukan
menggunakan fetoskop. Frekuensi detak jantung janin normal adalah 120-160 kali/menit.
5) Auskultasi
Peristaltik usus
PEMERIKSAAN AUSKULTASI :
1. Angkat kedua tangan dari dinding perut ibu kemudian ambil stetoskop
perut ibu yang sesuai dengan posisi punggung bayi (bagian yang memanjang
dan rata).
(pindahkan titik dengar apabila pada titik pertama, bunyi jantung tersebut
Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit untuk mendengarkan bunyi
jantung bayi, pindahkan ujung stetoskop pada dinding perut yang relatif tipis
3. Dengarkan dan hitung bunyi jantung bayi dalam 60 detik (1 menit ) penuh
7. Persilahkan ibu untuk duduk kembali dan catat hasil pemeriksaan pada lembar