B. DIAGNOSIS
Single Spontaneous Delivery
C. TINDAKAN MEDIS
Menolong persalinan normal
Tatalaksana
A. Tatalaksana Kala 1 fase aktif (pembukaan serviks >4 cm)
1. Mengukur tekanan darah ibu tiap 4 jam
2. Mengukur Denyut Jantung Janin (DJJ) tiap 30 menit
3. Melakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam
Pemeriksaan Dalam meliputi Pembukaan serviks, penurunan kepala dan
menilai cairan amnion
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora
B. Tatalaksana Kala 2
1. Mengenali tanda dan gejala kala 2, yaitu : ibu ingin meneran, tekanan
yang meningkat pada rectum dan vagina, perineum menonjol dan
menipis, vulva-vagina dan spingter ani membuka.
2. Menyiapkan kelengkapan pertolongan persalinan (Set Partus, APD,
klorin)
3. Memastikan pembukaan serviks lengkap dan keadaan janin baik (DJJ
120-160 kali/menit)
4. Mengosongkan kandung kemih ibu. Memposisikanibu dalam posisi
litotomi setengah duduk.
5. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses meneran.
Mengajarkan ibu cara meneran yang benar, yaitu hanya saat ada
kontraksi dan ada dorongan untuk meneran. Mengajarkan suami atau
keluarga merangsang puting susu ibu untuk membantu memperbaiki
kontraksi.
6. Setelah tampak kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan
kering, sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan
posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
7. Memeriksa lilitan tali pusat
8. Setelah kepala bayi melakukan putaran paksi luar, pegang kepala secara
biparental.
9. Dengan lembut menggerakkan kepala bayi ke arah bawah dan distal
hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis. Menggerakkan kepala
ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang
10. Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan yang berada di bawah ke
arah perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah
bawah
11. Setelah tubuh dan lengan bayi lahir, melanjutkan penelusuran tangan
yang berada di atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi
12. Kemudian dengan menggunakan klem, jepit tali pusat pada sekitar 3 cm
dari pusat (umbilikus) bayi. Dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora
pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal
dari klem pertama
13. Potong dan ikat tali pusat
14. Melakukan penilaian awal bayi, apakah terdapat tanda asfiksia atau
tidak (bayi menangis atau tidak, tonus otot baik atau tidak).
15. Melakukan manajemen awal bayi baru lahir.
C. Tatalaksana Kala 3
1. Melakukan manajemen aktif kala 3, yaitu menyuntikkan oksitosin 10 IU
IM pada sepertiga paha atas bagian distal lateral
2. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial
3. Melakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta
terlepas, lalu minta ibu meneran sambil menarik tali pusat dengan arah
sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir
dengan tetap melakukan tekanan dorso-kranial,
4. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase uterus dengan
meletakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan
gerakan melingkar secara lembut hingga uterus berkontraksi
5. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
janin dan memastikan bahwa selaputnya lengkap dan utuh
6. Melakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan
melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif
D. Tatalaksana Kala 4
1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak ada perdarahan
aktif
2. Melakukan inisiasi menyusu dini pada ibu dan bayi (selama 1 jam)
3. Setelah selesai IMD, timbang dan ukur BB dan PB bayi
4. Memberi bayi tetes mata antibiotik profilaksis
5. Menyuntikkan vitamin K1 1 mg IM pada anterolateral paha kiri bayi
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora
6. Memeriksa kontraksi, tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih
ibu setiap 15 menit selama 1 jam pertama pascasalin dan setiap 30 menit
selama jam kedua pascasalin
- RPD : Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, dan
hipertensi. Riwayat alergi tidak ada
- RPK : Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan, menular dan
kejiwaan
- Riwayat perkawinan : satu kali tahun 2014
- Riwayat kehamilan/melahirkan/abortus : 2/1/0, anak pertama usia 4 tahun,
sehat, dulu lahir normal di puskesmas
- Riwayat kontrasepsi : riwayat kontrasepsi suntik kb 3 bulanan namun sudah
berhenti 2 tahun yang lalu.
- Riwayat Imunisasi : Imunisasi TT3 pada Maret 2019
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora
- Riwayat Pendidikan : Tamat SMP
- Riwayat Pekerjaan : Ibu rumah tangga
- Riwayat kebiasaan : merokok (-), alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif (CMC)
Tinggi Badan : 160 cm
BB sebelum hamil : 57 Kg
BB sesudah hamil : 70 Kg
Vital sign:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
Nafas : 20x/menit
Temperatur : 36,80 C
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks :
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : murni, reguler, bising (-)
Pulmo :
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris kiri = kanan
Palpasi : Fremitus normal kiri = kanan
Perkusi : Sonor kiri = kanan
Auskultasi : Vesikuler normal, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Status Obstetrikus
Genitalia : Status Obstetrikus
Ekstremitas : Edema -/-, RF +/+, RP -/-
Status Obstetrikus
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora
Mammae : Membesar, aerola dan papilla mammae hiperpigmentasi (+),
pembesaran kelenjar (+), kolostrum (+)
Abdomen
Inspeksi : Tampak membuncit sesuai dengan usia kehamilan aterm, linea
mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+), sikatrik (-)
Palpasi :
Leopold 1 : Fundus uteri teraba 3 jari dibawah processus xiphoideus, teraba
massa besar, lunak, noduler
Leopold 2 : Teraba tahanan memanjang di sebelah kanan
Teraba bagian bagian kecil janin di sebelah kiri
Leopold 3 : teraba massa keras terfixir
Leopold 4 : Divergen, sudah masuk PAP
TFU : 32 cm, tafsiran berat janin 3255 gram, His 2 kali dalam 10 menit durasi
40 detik, kuat
Perkusi : timpani
Auskultasi : BU (+) normal, DJJ 148 x/menit
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora
Follow up (kemajuan persalinan)
Tanggal 3 Agustus 2019 pukul 08.00 WIB
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora
PBL : 50 cm
Memberikan tetes mata antibiotik dan injeksi vitamin K1 pada bayi
Diagnosis : P2A0 26 tahun post partum spontan, neonatus cukup bulan, laki-laki,
BBL 3200grm, PBL 50 cm Apgar score 9-9-10.
Terapi :
Amoxicillin 500 mg tab 3x1
Asam Mefenamat 500 mg tab 3x1
Vitamin C tab 2x1 tab
SF 2 x 1
dr.Bastiangga
Puskesmas Ngawen-RSUD Blora