RSUD Kertosono
Oleh :
Pembimbing :
dr. Kristina Sulistyowati
LAPORAN KASUS ASUHAN PERSALINAN NORMAL
No MR : 16.09.87.43
Anamnesis :
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak pernah menderita penyakit jantung, paru, hati,
ginjal, DM, dan hipertensi. Riwayat alergi tidak ada
Pemeriksaan Fisik :
Vital sign:
Nadi : 80x/menit
Nafas : 22x/menit
Temperatur : 36,80 C
Thoraks :
Jantung :
Paru :
Ekstremitas : Akral Hangat Kering Merah, CRT <2 detik, Edema -/-
Status Obstetrik :
Abdomen :
Palpasi :
Leopold 4: Bagian bawah janin telah masuk pintu panggul atas ibu
Perkusi : Timpani
Genitalia :
Laboratorium :
Diagnosa :
G2P1001 Usia Kehamilan 41/42 minggu Postdate + Janin Hidup Tunggal Intra
Uterine Presentasi Kepala + Kala I Fase Laten + Ketuban Pecah Dini +
Preeklamsia Ringan
- Inform consent
O : KU GCS TD N RR S
Abdomen :
Genitalia :
Diagnosis :
G2P1001 UK 41/42 minggu + Postdate + Kala I fase aktif + Ketuban Pecah Dini +
Preeklamsia Ringan
PF : KU GCS TD N RR S
Abdomen :
Genitalia :
Diagnosis :
LAPORAN PERSALINAN
Jam 10.00 terlihat adanya tanda kala II persalinan, yaitu ibu merasa ada
dorongan kuat untuk meneran, tekanan meningkat pada rektum dan
vagina, perineum tampak menonjol, vulva dan sfingter ani membuka.
Jam 10.15 WIB, Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm
membuka vulva maka lindungi perineum dengan tangan kanan (dibawah
kain bersih dan kering), ibu jari pada salah satu perineum dan 4 jari tangan
pada sisi perineum yang lain. Tangan kiri menahan kepala bayi untuk
menahan posisi tetap fleksi saat keluar secara bertahap melewati introitus
dan perineum. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat
dan dangkal.
Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi. Pada
pasien ini tidak terdapat lilitan tali pusat.
Jam 10.50 WIB lahir bayi laki-laki, bayi lahir cukup bulan, menangis kuat
dan bergerak aktif
Bayi dikeringkan mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk / kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal ( ibu ) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama
Pemotongan dan pengikatan tali pusat : Dengan satu tangan. Angkat tali
pusat yang telah dijepit ( lindungi perut bayi ), dan dilakukan pengguntingan
tali pusat diantara 2 klem tersebut. Kemudian dilakukan pengikatan tali
pusat.
Agar ada kontak kulit ibu kekulit bayi, bayi diletakkan tengkurap di dada
ibu. Lurus kan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada / perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting payudara ibu dan selimuti bayi
Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva.
Plasenta lahir spontan, lengkap 1 buah, berat ± 500 gram, ukuran 17x17x2
cm dengan panjang tali pusat ± 45 cm, insersi parasentralis
Awasi kala IV
Terapi :
KALA IV
A : Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (-), Perdarahan per vaginam (-)
PF : KU GCS TD N RR S
Perkusi : Timpani
Genitalia :
Diagnosis :
- Diet TKTP
- Mobilisasi dini
- Breast care
- Vulva hygiene
Terapi :
A : Demam (-), ASI (+/+), BAK (+), BAB (-), Perdarahan per vaginam (-)
PF : KU GCS TD N RR T
Abdomen :
Perkusi : Timpani
Diagnosis :
- Diet TKTP
- Mobilisasi dini
- Breast care
- Vulva hygiene
Terapi :