STATUS OBSTETRI
IDENTITAS PENDERITA
Nama pasien : Ny. Dewi Susilawati Nama suami : Tn.Indra maulana
Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Jl. Punak Purnama Alamat : Jl. Punak Purnama
No. MR : 378730
Seorang pasien masuk via VK IGD RSUD Dumai pada tanggal 25 mei 2017 Jam
12.30 WIB.
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Keluar air-air
Riwayat penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak 2 jam
SMRS berwarna jenih dan berbau amis. Pasien mengaku air yang keluar
merembes dan membasahi pakaian pasien. Pasien juga mengaku adanya mules-
mules disertai nyeri pinggang yang menjalar ke ari- ari sejak 12 jam SMRS,
semakin lama semakin sering, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir,
gerakan janin dikatakan aktif sejak kehamilan dirasakan 6 bulan. Pasien merasa
hamil 9 bulan dengan HPHT lupa. Pasien pernah kontrol kehamilan dan
melakukan pemeriksaan USG ke dokter Sp.OG pada tanggal 22 mei 2017 dan
dikatakan hamil 37-38 minggu dan dalam kondisi baik. Selama hamil riwayat
hipertensi tidak ada, gigi berlubang tidak ada, riwayat keputihan tidak ada.
Prenatal Care :
Pasien mengaku ANC pernah dilakukan, USG dilakukan 1x ke dokter Sp.OG
pada tanggal 22 mei 2017 dan dikatakan hamil 37-38 minggu dan dalam kondisi
baik
Riwayat Haid :
Menarche usia 15 tahun, siklus teratur, selama 6-7 hari, 3-4 kali ganti
pembalut/hari, nyeri haid (+).
Riwayat Perkawinan :
Satu kali perkawinan,
I. Tahun 2013 (menikah pada usia 24 tahun).
Riwayat KB : (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign:
Tekanan Darah : 120 /80 mmHg
Frek. Nadi : 86x / menit
Frek. Nafas : 20 x / menit
Suhu : 36,6 0C
Gizi:
TB : 165 cm
BB : 55 kg (sebelum hamil), sesudah hamil 65 kg
IMT : 20,2 kg/m2
Kepala:
Mata: Palpebra tidak edema, konjungtiva anemis (-/-), sklera tidak ikterik
Leher: Tidak teraba adanya pembesaran KGB
Thoraks:
Paru: dalam batas normal, vesikuler +/+, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung: dalam batas normal, s1 s2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik dan tidak adanya edema tungkai
kanan dan kiri.
STATUS OBSTETRIKUS
Muka :Kloasma Gravidarum tidak ada.
Mammae :Hiperpigmentasi areola mammae, mammae tidak membesar dan
menegang, keluar colustrum secara spontan (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membuncit, striae gravidarum (+), linea nigra (-),
sikatrik (-)
Palpasi :
Leopold I : Fundus uteri 4 jari dibawah procesuss xyphoideus, teraba massa
lunak, bulat dan tidak melenting (kesan bokong)
Leopold II : Teraba tahanan terbesar di sebelah kiri dan teraba bagian-bagian
kecil janin di sebelah kanan (pu-ki)
Leopold III : Teraba massa bulat, keras, tidak melenting (kesan kepala)
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk (2/5 bagian) PAP
TFU : 32 cm
TBJ (Rumus Johnson-Tausak): (TFU-12) x 155 (32-12) x 155 = 3.100 gram
His : 3-4x 10 menit selama 20-40
Auskultasi : DJJ : 148 x/ menit.
Genitalia
Inspeksi : bloody show (+), v/u tenang.
VT : portio tipis, konsistensi lunak, pembukaan 8-9 cm, selaput
ketuban tidak utuh, kepala Hodge II-III
Janin:
Presentasi : Kepala
Situs : Memanjang
Station : Hodge II-III
Ketuban : tidak utuh.
Portio:
Konsistensi : lunak
Pembukaan : 8-9 cm
Penipisan : 80%
Arah sumbu : anterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG -
DIAGNOSIS KERJA
G3P1A1H1 gravid 37 -38 minggu inpartu kala1 fase aktif +
Janin presentasi kepala tunggal hidup intra uterin.
TERAPI / SIKAP
- Hemodinamik ibu-bayi stabil : Observasi KU, tanda vital, his, djj/ jam
- Cegah infeksi : Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam IV
- Observasi tanda-tanda kompresi tali pusat, fetal distress.
RENCANA
Partus per vaginam
PROGNOSIS :
Dubia ad bonam
KRONOLOGIS PROSES PERSALINAN
A:
Diagnosis :
G3P1A1H1 gravid 37-38 minggu inpartu kala1 fase aktif +
Janin presentasi kepala tunggal hidup intra uterin.
P:
Hemodinamik ibu-bayi stabil : Observasi KU, tanda vital, his, djj/
jam, observasi tanda-tanda kompresi tali pusat, fetal distress , IIU
A:
G3P1A1H1 gravid 37-38 minggu inpartu kala1 fase aktif +
Janin presentasi kepala tunggal hidup intra uterin.
P: Pimpin persalinan
Urutan persalinan Pasien di baringkan dalam posisi litotomi, tangan memegang paha.
(Kala II) Siapkan peralatan (partus set, perlengkapan jahit episiotomi,
cairan DTT dan alat resusitasi untuk bayi), pasang alas bokong,
pasang sarung tangan, perlengkapan pelindung diri, dan persiapan
tempat dan lingkungan untuk bayi.
Bersihkan vulva-vagina dengan kapas DTT
Lakukan manajemen meneran (ajari ibu meneran hanya saat his)
Kepala bayi terlihat dari luar vagina maka lakukan perasat ritgen
(tangan kanan dengan kain/ kasa menahan diperineum dan tangan
kiri menekan kepala bayi di pubis).
Lahir kepala bayi langsung dilakukan pembersihan jalan nafas
dengan kasa, dengan tangan kiri memastikan leher bayi tidak dililit
tali pusat. Lilitan tali pusat positif, lilitan longgar, diselipkan lewat
kepala bayi. Kemudian terjadi putar paksi luar (eksternal rotasi).
Dilakukan persalinan bahu dimana persalinan dilakukan saat his
(beritahu ibu untuk meneran saat kontraksi) dengan posisi tangan
kiri diatas kepala dan tangan kanan dibawah kepala kemudian
dilakukan penarikan secara perlahan-lahan ke bawah luar hingga
bahu anterior tampak di bawah arkus pubis kemudian dilakukan
penarikan kearah atas luar secara perlahan-lahan untuk melahirkan
bahu posterior.
Setelah bahu lahir kemudian tangan kanan berada di posterior
kepala bayi untuk mengendalikan kelahiran bayi dan tangan kiri
menelusuri tubuh bayi dari arah anterior hingga kaki lahir dan
menangkap kedua kaki bayi di bagian mata kakinya.
Baringkan bayi dihanduk/ kain dekat perut ibunya sehingga kepala
bayi lebih rendah dari tubuhnya kemudian bayi dikeringkan.
Pastikan tidak ada janin ke dua
Jepit tali pusat dengan jarak 3 cm dari pusat bayi kemudian
dengan klem kedua dijepit tali pusat dengan jarak 2 cm dari
jepitan pertama arah ibu. Lakukan desinfeksi pada tali pusat yang
akan digunting kemudian digunting dengan gunting tali pusat.
13.35 Telah lahir seorang bayi dengan jenis kelamin perempuan secara
WIB
spontan, sisa ketuban jernih jumlah sedikit, lahir langsung menangis.
BB 2.420 gram, PB 50 cm, APGAR skor 6/8.
Diagnosis : P2A1H2 post partus pervaginam
Ibu baik, anak inisiasi menyusui dini
Penatalaksanaan: Lahirkan plasenta serta observasi keadaan ibu
Urutan persalinan Pastikan tidak ada janin kedua. Beritahu ibu bahwa dia akan
(Kala III) disuntik dibagian paha.
Drip oksitosin 10 unit IM dipaha ibu maksimal setelah 1 menit
anak lahir. Kemudian berdiri disamping kanan ibu.
Tali pusat yang diklem dilakukan pengurutan kearah ibu hingga
jaraknya 5 cm dari vulva kemudian ditekan dengan jari dan jepit
dengan klem. Lakukan peregangan tali pusat.
Lakukan perasat kustner, strassman, dan klein untuk memastikan
lepasnya plasenta. Setelah ada tanda lepasnya plasenta kemudian
dengan tetap dilakukan peregangan tali pusat suruh ibu meneran
dan setelah plasenta tampak di introitus vagina maka dengan
kedua tangan memegang plasenta dan lakukan putaran searah arah
jarum jam dengan lembut hingga terlahir seluruhnya.
Selaput ketuban yang tampak kemudian dijepit dengan klem dan
dilakukan penarikan secara perlahan-lahan dan lembut.
13.50 WIB Plasenta lahir dalam waktu kurang dari 30 menit, perdarahan
pervaginam 100 ml, lakukan masase fundus uterus kontraksi uterus
(+), Perdarahan normal. TFU 2 jari di bawah pusat, laserasi jalan lahir
tidak ada.
Diagnosis : P2A1H1 post partus presipitatus pervaginam
Penatalaksanaan: observasi kala IV
Mengetahui,
Konsulen RSUD Dumai Mahasiswa yang memeriksa,
Laporan
PARTUS MANDIRI
Oleh:
1608437641
Pembimbing :