GAGAL INDUKSI
Penyusun:
Ami Hestiani
08310351
Pembimbing:
2014
BAB I
PRESENTASI KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Umur : 24 tahun
Pendidikan : SMA
Suku : Batak
Agama : Kristen
No.CM : 108493
a. Keluhan Utama :
Pasien G1P0A0 hamil 42 minggu datang dari poli KIA untuk rencana
induksi
b. Keluhan Tambahan :
Pasien merasakan sakit dan tegang pada perutnya sejak 1 hari sebelum
bercampur lendir sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
diberikan surat pengantar dari dokter umum sebuah klinik karena
keluhan apa-apa.
TP : 5 November 2014
d. Riwayat Haid :
e. Riwayat KB :
maupun PIL
f. Riwayat Pernikahan :
g. Riwayat Obstetri :
- Abortus (-)
sekali.
Status Generalis:
KEADAAN UMUM
Kesadaran Compos mentis
Kesan sakit Sakit sedang
Status gizi Baik
Sikap pasien Kooperatif
Komunikasi Baik
Dispnoe Tidak tampak
TB / BB 165 cm / 65 kg
TANDA2 VITAL
Tekanan darah 120/80 mmHg.
Nadi 82 x/menit.
Suhu 36°C
Respiratory rate 18 x/menit
KULIT
Turgor kulit Baik
Warna kulit Sawo matang
KEPALA
Bentuk kepala Normochepali
MATA
PALPEBRA
Oedem Tidak ada
Exopthalmus Tidak ada
Enopthalmus Tidak ada
Konjungtiva Tidak anemis
langsung
Refleks cahaya +/+
tidak langsung
LEHER
Pembesaran Tidak ada
kelenjar
Deviasi trakea Tidak ada
Kaku kuduk Tidak ada
Kelenjar tiroid Tidak teraba
JVP T.T
THORAKS
Inspeksi Bentuk normal, simetris
Palpasi Fremitus taktil sama di kedua lapang paru.
Perkusi Sonor di seluruh lapang paru
kanan
kiri
kanan
Leopold I : bokong
Leopold II : puki
Leopold IV : 4/5
Perkusi Timpani
Auskultasi DJJ1 133 kali/menit
EKSTREMITAS ATAS
Akral Hangat
Palmar eritem Tidak ada
Clubbing finger Tidak ada
Sianosis Tidak ada
Ikterik Tidak ada
Motorik Baik
Sensorik Baik
EKSTREMITAS BAWAH
Akral Hangat
Palmar eritem Tidak ada
Clubbing finger Tidak ada
Sianosis Tidak ada
Ikterik Tidak ada
Motorik Baik
Sensorik Baik
Status Obstetri:
1. Pemeriksaan luar
INSPEKSI :
perut membuncit.
PALPASI :
TFU : 33 cm.
melenting.
Leopold III : Teraba bagian keras dan bulat tidak dapat digerakan
4/5
AUSKULTASI :
2. Pemeriksaan Dalam
KESAN
V. DIAGNOSIS KERJA
oksipito persistent).
Rencana Diagnosis:
o Pasang iv line
o Pasang kateter
Rencana Pendidikan:
Menjelaskan pada pasien dan keluarga akan keadaan ibu pada rencana
VII. PROGNOSIS
Ibu : bonam.
Janin : ad bonam
PERKEMBANGAN SOAP
Abdomen : TFU 33 cm
L1 : bokong
L2 : puki
L3 : kepala
L4 : PAP 4/5
A : G2P1A0 Hamil 42 minggu, janin tunggal intrauterin presentasi kepala
P : pro SC
Tanggal : 20-11-2014
Telah dilakukan operasi SC oleh dr. Fauzi , Sp.OG, bayi lahir pada pukul 14.50 WIB,
jenis kelamin perempuan, BBL : 3100 gr, PBL : 52 cm, A/S : 8/9, anus (+), cacat (-),
HR 148 x/menit, RR 40x/menit, Suhu 37,1 0C, pernafasan cuping hidung (-), retraksi
dada (-), pergerakan bayi aktif, warna ketuban jernih, plasenta lahir lengkap.
Tanggal 20-11-2014,
S : nyeri post op (+), mobilisasi (-), ASI (-), makan (-), minum (-), BAK on DC, BAB
O : abdomen
Perkusi : Timpani
- Mobilisasi bertahap.
- Motivasi
- Diet TKTP
- inj cefotaxim 2 x 1 gr iv
- Sangobion tab 1 x 1
- Profenid supp 3 x 1 mg
- Sangobion tablet 1 x 1
VIII. Resume
tegang pada perut disertai keluar darah bercampur lendir dari kemaluan.
bayi lahir pada pukul 14.50 WIB, jenis kelamin perempuan, BBL : 3100
gr, PBL : 52 cm, A/S : 8/9, anus (+), cacat (-), HR 148 x/menit, RR 40x/menit,
Suhu 37,1 0C, pernafasan cuping hidung (-), retraksi dada (-), pergerakan bayi
aktif, warna ketuban jernih, plasenta lahir lengkap.. Kondisi ibu setelah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid
terahir menurut rumus neagle dan siklus haid rata 28 hari (Prof. Dr. dr. Sarwono
masih dalam perdebatan tetapi kehamilan post term memiliki hubungan terhadap
perkembangan hingga kematian janin. Ada janin yang lebih dari 42 minggu berat
badannya terus bertambah, dan ada yang tidak bertambah dan lahir dengan berat
badan kurang dari semestinya, atau meninggal di dalam rahim karena kekuangan
B. Konsep Kehamilan
kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, dihitung dari
hari pertama haid terakhir .Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40
minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300hari). Kehamilan berlangsung
kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan
Mengidam sering terjadi pada bulan bulan pertama akan tetapi menghilang
Pingsan.
Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan
timbul lagi.
Sering kencing.
Terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini
akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini
Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
steroid.
Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-
deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula
linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea griea).pigmentasi
Epulis
Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada triwulan
pertama.
Varises.
Sering dijumpai padaa triwulan terakhir pada triwulan terakhir. Didapat pada
daerah genitalia eksterna, fosa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida
kehamilan muda
Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.
Pada auskultasi terdengar detak jantung janin (DJJ). Dengan stetoskop laennec
DJJ terdengar pada kehamilan pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan alat
C. Etiologi
Penyebab kehamilan post term sampai saat ini belum diketahui secara jelas,
namun beberapa teori kehamilan dapat menjelaskan tentang kehamilan post term
seperti pengaruh progesteron, teori oksitosin, teori kortisol, teori syaraf uterus, dan
herediter akan tetapi tidak ada yang dianggap mutlak benar dari teori-tersebut.
D. Patofisiologi
lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO2/O2
sehingga janin mempunyai resiko asfiksia sampai kematian dalam rahim ( Manuaba,
1998), dimana terjadi perubahan-perubahan pada faktor fisiologi yaitu disfungsi
placenta. Yang terjadi pada placenta diantara lain adalah kalsifikasi yang ditimbulkan
karena penimbunan kalsium, selaput vakulosinsial menjadi tambah tebal dan jumlah
nya berkurang, terjadi proses degenerasi placenta, dan perubahan biokimia pada
placenta.
Fungsi placenta mencapai puncak pada umur 38 minggu, dan mulai menurun
peningkatan kejadian gawat janin sebesar 3 kali lipat. Akibat penuaan placenta
Berat janin : kehamilan lebih dari 42 minggu dapat menyebabkan pasokan dari
placenta berkurang karena insufisiensi placenta sehingga berat janin berkurang tetapi
juga dapat menyebabkan bayi terus tumbuh jika placenta masih baik, sehingga dapat
Sindroma postmatur : ditemui pada bayi dengan post matur adalah gejala-gejala
gangguan pertumbuahan, dehidrasi, kulit kering, keriput seperti kertas, kuku panjang,
tulang tengkorak lebih keras, hilangnya verniks kaseosa dan lugano, maserasi kulit
terutama di lipat paha dan genital, warna coklat kehijauan pada kulit , muka tampak
menderita dan rambut yang sudah tebal. Tidak semua bayi menunjukan gejala
Stadium 1 : kulit kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh
Tanda dan gejala tidak terlalu dirasakan, hanya dilihat dari tuanya
kehamilan. Biasanya terjadi pada masyarakat di pedesaan yang lupa akan hari
pertama haid terakhir. Bila tanggal hari pertama haid terakhir di catat dan diketahui
wanita hamil, diagnosis tidak sukar, namun bila wanita hamil lupa atau tidak tahu,
hal ini akan sukar memastikan diagnosis. Pada pemeriksaan USG dilakukan untuk
memeriksa ukuran diameter biparietal, gerakan janin dan jumlah air ketuban
(Muchtar, 1998). Menurut Achdiat (2004), umur kehamilan melewati 294 hari/
genap 42 minggu palpasi bagian – bagian janin lebih jelas karena berkurangnya air
USG.
F. Diagnosis
Dalam menegakan diagnosis pada kehamilan post term sebenarnya cukup sulit,
karena pada diagnosis kasus ini harus ditegakan berdasarkan umur kehamilan,
bukan terhadap kondisi kehamilan, maka menentukan umur kehamilan harus dapat
a. Riwayat haid
Harus ditentukan dengan pasti riwayat HPHT nya, lalu siklus haid yang teratur,
Gerak janin biasanya dirasakan dalam 18-20 minggu. Pada primigravida biasanya
Pemeriksaan DJJ : DJJ dapat di dengar dengan stetoskop leanec pada kehanmilan
c. Pemeriksaan TFU
Jika umur kehamilan lebih dari 20 minggu umur kehamilan dapat diperkirakan
secara kasar.
d. Pemeriksaan USG
tekanan oksitosin. Bila diperoleh hasil reaktif maka nilai spesifisitas 98,8%
menunjukkan kemungkinan besar janin baik. Bila ditemukan hasil tes tekanan yang
positif, meskipun sensitifitas relatif rendah tetapi telah dibuktikan berhubungan
2. Gerakan janin.
kali/ 20 menit) atau secara objektif dengan tokografi (normal rata-rata 10 kali/ 20
menit), dapat juga ditentukan dengan USG. Penilaian banyaknya air ketuban secara
kualitatif dengan USG (normal >1 cm/ bidang) memberikan gambaran banyaknya
3. Amnioskopi.
Bila ditemukan air ketuban yang banyak dan jernih mungkin keadaan
janin masih baik. Sebaliknya air ketuban sedikit dan mengandung mekonium akan
4. Kematian janin
Morbiditas ibu karena makrosomnia bayi yang dilahirkan sehingga terjadi distosia
G. Komplikasi
Kematian janin terhadap kehamilan post teram adalah 30%sebelum persalinan, 55%
dalam persalinan, dan 15% setelah persalinan. Menurut Mochtar (1998), komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada ibu dapat menyebabkan partus lama, inersia uteri,
Komplikasi yang terjadi pada bayi seperti berat badan janin bertambah besar,
tetap atau berkurang, serta dapat terjadi kematian janin dalam kandungan.
H. Pencegahan
teratur, minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama (sebelum 12
minggu), 1 kali pada trimester ke dua (antara 13 minggu sampai 28 minggu) dan 2
kali trimester ketiga (di atas 28 minggu). Bila keadaan memungkinkan, pemeriksaan
kehamilan dilakukan 1 bulan sekali sampai usia 7 bulan, 2 minggu sekali pada
kehamilan 7 – 8 bulan dan seminggu sekali pada bulan terakhir. Hal ini akan
menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan benar usia kehamilan, dan mencegah
seperti yang digunakan para dokter kandungan merupakan perhitungan yang lebih
tepat. Untuk itu perlu diketahui dengan tepat tanggal hari pertama haid terakhir
seorang (calon) ibu itu. Perhitungannya, jumlah hari sejak hari pertama haid terakhir
hingga saat itu dibagi 7 (jumlah hari dalam seminggu). Misalnya, hari pertama haid
terakhir Ny.X jatuh pada 2 Januari 1999. Saat ini tanggal 4 Maret 1999. Jumlah hari
sejak hari pertama haid terakhir adalah 61. Setelah angka itu dibagi 7 diperoleh angka
I. Penatalaksanaan
Persalinan anjuran dengan infus oksitosin, pituitrin, sintosinon 5 unit dalam 500
cc glukosa 5%, banyak digunakan. Teknik induksi dengan infus glukosa lebih
terjadi persalinan.
kontraksi otot rahim dapa diikuti induksi persalinan dengan infus glukosa yang
prostaglandin sebagai induksi persalinan dapat dalam bentuk infus intravena dan
adalah monitoring janin sebaik – baiknya. Apabila tidak ada tanda – tanda
kematian janin dalam kandungan, pre-eklamsi, hipertensi menahun dan pada primi
tua maka dapat dilakukan operasi seksio sesarea. Keadaan yang mendukung bahwa
janin masih dalam keadaan baik, memungkinkan untuk menunda 1 minggu dengan
INDUKSI PERSALINAN
Definisi
Induksi persalinan adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap ibu hamil yang
belum inpartu, baik secara operatif maupun medisinal untuk merangsang timbulnya
1. Medisinal;
- Infus oksitosin
- Prostaglandin
2. Manipulatif/ operatif;
- Amniotomi
Indikasi
- Janin mati
- Primigravida tua
Kontra Indikasi
2. Insufisiensi plasenta
3. Disproporsi sefalopelvik
4. Cacat rahim
5. Grande multipara
6. Gemelli
8. Plasenta previa
1. Kehamilan aterm
5. Serviks sudah matang yaitu, porsio teraba lunak, mulai mendatar dan sudah
mulai membuka
Skor 0 1 2 3
Pembukaan serviks (cm) 0 1-2 3-4 5-6
Pendataran serviks 0-30 % 40-50 % 60-70 % 80 %
Penurunan kepala -3 -2 -1 +1 +2
Hodge III
Konsistensi serviks Keras Sedang Lunak
Posisi serviks Ke Searah sumbu Ke arah
- Kecepatan dapat dinaikkan 4 tetes tiap 30 menit sampai tetes maksimal 60 tetes/
menit
- Bila kontraksi rahim timbul secara teratur dan adekuat, maka kadar tetesan
- Bila dalam pemberian oksitosin ditemukan penyulit pada ibu atau janin, infus
Definisi
Adalah suatu cara melahirkan janin dengan membut sayatan pada dinding
uterus melalui dinding depan perut atau vagina; atau suatu histerotomia intuk
Istilah
Istilah section caesarea berasal dari perkataan Latin caedere yang artinya memotong.
Dari semula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan secara seksio
sesarea.
Mencoba menunggu kelahiran biasa, bila tidak ada kemajuan persalinan atau
Adalah suatu operasi dimana setelah janin dilahirkan dengan seksio sesarea,
Indikasi
Indikasi ibu
1. Panggul sempit
3. Stenosis serviks/vagina
4. Plasenta previa
5. Disproporsi sefalo-pelvik
7. Partus lama (prolonged labor) atau partus tak maju (obstructed labor)
Jenis-jenis operasi
Kelebihan
Kekurangan
uterus.
Kelebihan
- perdarahan kurang
Kekurangan