Oleh:
Pembimbing:
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini
dengan judul “Fraktur Talus”.
Penulisan laporan kasus ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen Ilmu
Orthopedi dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai masukan dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya. Semoga makalah laporan kasus ini bermanfaat, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Talus adalah tulang yang sangat kritikal pada persendian ankle. Tulang talus
seperti tulang skapoid pada tangan, tidak dilekati oleh otot dan sebagian
permukaannya dilapisi tulang rawan sendi sehingga mendapat perdarahan yang
tidak cukup banyak. Talus yang menghubungkan tungkai dengan kaki menerima
pasokan darah dari arteri- arteri seperti arteri tibialis dan peroneus tibialis1,2.
Terdapat pembuluh intraoseosa terutama berjalan dari anterior ke posterior. Pada
fraktur talus, apabila mengenai leher talus, pembuluh ini dapat terpisah, dan jika
fraktur bergeser maka pleksus ekstraoseosa juga dapat rusak dan tubuh talus
berisiko menghadapi nekrosis iskemik atau nekrosis avaskuler2.
Oleh karena itu, fraktur talus ini harus di tangani secara tepat karena tingginya
tingkat osteonekrosis di daerah ini dan nekrosis avaskuler yang terjadi pada
hampir 50% dari seluruh kejadian patah tulang dengan dislokasi leher talus
mengakibatkan kegagalan bertaut1.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk menguraikan teori tentang
fraktur Talus, mulai dari definisi hingga tatalaksana dan pencegahan.
1
2
1.2 MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan penulis maupun
pembaca khususnya dari peserta P3D untuk mengintegarasikan teori yang ada
dengan aplikasi kasus yang ditemui di lapangan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tulang talus yaitu tulang berbentuk tidak teratur. Tulang ini berartikulasi
dengan maleolus medial tibia dan dengan maleolus lateral fibula untuk
membentuk persendian pergelangan kaki. Bagian depan berhubungan dengan os
naviculare dan bagian bawah berhubungan dengan os calcaneus. Oleh karena itu,
bagian ini menopang sebagian berat tungkai yang tersebar setengah ke bawah ke
arah tumit dan setengah lagi ke depan ke tulang-tulang pembentuk lengkung
kaki3.
3
4
dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Fraktur talus
5
jaringan tulang.1
Pada epidemiologi, tidak ada usia asosiasi yang berkaitan dengan gender.
Tingkat insidensi fraktur talus mewakili 3% dari semua patah tulang kaki dan
50% berada di leher talus, dan fraktur pada bagian badan talus maupun bagian
yang lain jarang hanya sekitar 7-8% dari semua fraktur talus. 3,5
yaitu :
• Anamnesa
• Pemeriksaan fisik
Seorang pasien dengan fraktur tarsal paling sering dilihat pada bagian
kulit cepat sekali mengalami nekrosis sehingga arteri dorsalis pedis harus
• Pemeriksaan penunjang
diperiksa untuk melihat apakah ini fraktur atau dislokasi atau keduanya
bergeser. Jika demikian, pasti ada subluksasi yang tak terelakkan pada
Fraktur pada caput atau badan talus atau pada prosesus jarang terjadi,
tampaknya tidak penting di bawah maleolus lateral tetapi pada posisi obliq
9
2.6. PENANGANAN
2.7. KOMPLIKASI
Dini :
- Kerusakan kulit
- Pelepasan talus
Lanjut :
- Malunion
- Nekrosis avaskuler
T
a
b
e
l
1
T
T
abel 1. Klasifikasi Hawkins dan risiko AVN10
14
G
a
m
b
a
r
1
Gambar 11. Avaskuler nekrosis (AVN) pada talus12
- Osteoarthritis sekunder
• Dapat terjadi beberapa tahun setelah cedera
BAB III
KESIMPULAN
15
16
DAFTAR PUSTAKA
16