Kala II
Kala II dimulai : 02 April 2020 / 11.00 WITA
TTV : TD :120/80 mmHg, N : 80x/mnt, S :
36,5oC, P : 20x/mnt
Keadaan psikososial : Cemas dan Takut
Kebutuhan khusus klien :Dukungan keluarga
Tindakan : Asuhan Persalinan Normal
Memberi tahu ibu bahwa pembukaan telah lengkap dan kepala bayi
telah terlihat
Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bokong ibu
Menginstruksikan ibu untuk mengeran dengan bernapas dangkal
Mengistruksikan ibu untuk melahirkan kepala janin secara perlahan,
biarkan kepala janin melakukan putaran paksi luar secara spontan
Menyokong perineum selama persalinan
Memeriksa adanya lilitan tali pusat
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
Membantu melahirkan bahu
Membantu melahirkan bayi dengan perlahan
Klem dan memotong tali pusat,
Mengikat tali pusat dengan benang steril.
Melakukan perhitungan APGAR skor di menit pertama dan menit
kelima
Membersihkan bayi dengan mengelap secara lembut
Menempatkan bayi di perut ibu untuk melakukan IMD selama 1 jam
Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus
Perineum, jika rupture, tingkat rupture :2
Bonding ibu dan bayi : Setelah IMD, bayi segera di bawa ke ruangan Bayi
TTV bayi : DJB : 150 x/mnt, S : 36,2oC, P : 48x/mnt
Pengobatan :-
Cacatan kelahiran : Tidak ada
Bayi lahir jam : 11.30 WITA
Jenis kelamin : Perempuan
Nilai APGAR : 8/10
BB/PB/lingkar kepala : 3000gram, 47cm, 30cm
Kaput suksadaneum/cephal hematoma :Tidak ada
Anus : Berlubang
Perawatan tali pusat : Pengikatan tali pusat (jepit umbilical dan biarkan
terbuka
Perawatan mata : Di berikan tetes mata
Kala III
Mulai jam : 11.30 WITA
TTV : TD :120/90 mmHg, N : 90 x/mnt, S : 37,4oC, P :
22x/mnt
Tanda dan gejala :
Tinggi fundus uteri 1 jari dibawah pusat
Tali pusat memanjang
Semburan darah mendadak dan singkat
Plasenta lahir jam : 11.35 WITA
Cara lahir plasenta : Plasenta lahir dengan cara peregangan tali pusat
terkendali (PTT), Dorsokranial
Karateristik plasenta : Karakteristik plasenta dalam keadaan lengkap dan
bulat
Diameter :-
Ketebalan :-
Panjang tali pusat :-
Jumlah pembulu darah : Dua arteri dan satu vena
Insersio tali pusat : Ada di tengah (sentralis)
Kelainan :Tidak ada kelainan
Pengeluaran darah per vaginam : ± 50 ml
Karakteristik perdarahan : Kental dan berwarna merah kehitam-
hitaman
Keadaan psikososial : Ny. STerharu ketika bayinya lahir
Kebutuhan khusus : Tidak ada kebutuhan khusus
Tindakan :
Memberi tahu ibu bahwa akan disuntikkan oksitosin agar uterus dapat
berkontraksi dengan baik
Melakukan regangan tali pusat terkontrol,
Meminta ibu mengeran sambil menarik tali pusat
Setelah plasenta lahir, memperhatikan plasenta apakah plasenta utuh
atau tidak
Massase fundus uteri
Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
Melakukan penjahitan pada perineum
Membersihkan perineum
Memperkirakan darah yang hilang selama persalinan
Pengobatan : Pemberian Lidocaine 1 amp/2 ml
Kala IV
Mulai jam : 12.00 WITA
TTV : TD :120/90 mmHg, N : 90x/mnt, S : 37 oC, P :
20x/mnt
Kontraksi uterus : Baik
Pengeluaran darah per vaginam : ± 50 ml
Karateristik : Darah bercampur dengan stolsel, lanugo
Tindakan:
Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada atau IMD
dengan ibu, selama 1 jam
Setelah satu jam, melakukan penimbangan dan pengukuran bayi
(LD,LK,LL,PB) dan memberikan salep mata Chlorampenikol, serta
memberikan Vit K 1 mg IM dipaha kiri anterolateral
Memasang baju, celana dan selimut pada bayi
Setalah 1 jam pemberian Vit K, memberikan imunisasi Hb0 di paha
kanan anterolateral
Melanjutkan pemantauan kontaksi dan mencegah perdarahan
pervaginam
Mengevaluasi dan menentukan jumlah kehilangan darah
Membantu ibu memakai pembalut
Memeriksa nadi ibu, kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
persalinan
Memeriksa kembali keadaan bayi
Mengisi partograf
Mengisi buku status rekam medis ibu dan bayi
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. S
Diagnose Medis : Persalinan Normal Primi Gravida Ruang rawat :KB
KALA I
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1. TD : 120/80 mmHg, N
: 90x/mnt, S : 36,5oC, P :
20x/mnt
2. Porsio lunak/tipis
3. Pasien memengangi
daerah yang nyeri
4. Pengkajian nyeri :
P : Proses pembukaan jalan lahir
Q : Tajam
R : Perut bagian bawah
S:8
T : Terus menerus
DS :
KALA II
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS :
DS :
KALA IV
Data Masalah keperawatan
DS:
Diagnose keperawatan
Kala I
1. Nyeri akut berhubungan dengandilatasi serviks
2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi kebutuhan
Kala II
1. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan pada daerah perineum
(pengeluaran presentase kepala)
Kala III
1. Nyeri akut berhubungan dengan pengeluaran plasenta
2. Risiko perdarahan
Kala IV
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan setelah melahirkan
INTERVENSI KEPERAWATAN
KALA I
No Diagnose Keperawatan Tujuan/ Kriteria hasil Rencana keperawatan
Kala III
No Diagnose Keperawatan Tujuan/ Kriteria hasil Rencana keperawatan
Kala IV
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA I
Dx Tgl/ jam Implementasi Evaluasi
Leopold II : PUKA
Leopold IV : BDP
7. Lakukan pemeriksaan vagina, dengan
cara tepat
Hasil : terdapat pembukaan 4 cm
8. Monitor tanda-tanda vital maternal
diantara kotraksi, sesuai kebutuhan
Hasil :
TTV: TD 120/80 mmHg,N : 80x/mnt,S 36,5 oC, P :
20x/mnt
9. Eksplorasi posisi yang meningkatkan
kenyaman maternal
Hasil: Melakukan gerakan dengan miring ke kiri
pada ibu hamil agar kepala janin segera terjadi
penurunan dan pasien merasa lebih relaks
2. 02/04/2020 1. Menginformasikan pada pasien dan orang S : Pasien mengatakan khawatir atas proses
terdekat mengenai tindakan yang akan persalinannya
berlangsung
O : Pasien nampak cemas
Hasil : Pasien mulai mengerti akan tindakan
persalinan yang dilakukan Pasien nampak gelisah
2. Menginformasikan kepada pasien dan
orang terdekat mengenai siapa yang akan A :Masalah belum teratasi
melakukan tindakan
P : Lanjutkan intervensi ke KALA II
Hasil : Pasien mengetahui siapa yang akan
menolong persalinannya
3. Mengkaji pengalaman sebelumnya dan
tingkat pengetahuan pasien terkait tindakan yang
akan dilakukan
Hasil : Pasien belum pernah melakukan persalinan
karena baru kehamilan yang pertama
4. Melibatkan keluarga atau orang terdekat
Hasil : Ibu merasa lebih bersemangat dalam proses
persalinannya
Kala II
Kala III
1. 02/04/202 1. Melakukan pengkajian nyeri S : pasien mengatakan sudah ada dorongan kuat
0 komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, dari dalam tubuh
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
O : pengeluaran plasenta utuh
beratnya nyeri dan faktor pencetus
Hasil : A : Masalah teratasi
P : Pengeluaran plasenta
P : Lanjutkan intervensi ke KALA IV
Q : Tajam
R : Perut bagian bawah
S:6
T : Hilang timbul
2. Mengajarkan nafas, relaksasi dan tehnik
visualisasi
Hasil : Pasien merasa lebih relaks
3. Melakukan posisi yang meningkatkan
kenyaman maternal & perfusi plasenta
Hasil : Plasenta mulai keluar denga sendirinya
4. Memasase perineum untuk melonggarkan
dan merelaksasikan jaringan
Hasil : Plasenta keluar dengan spontan
2. 02/04/202 1. Mengkaji riwayat obstetric dan catatan S : Pasien mengatakan merasa ada darah yang
0 persalinan terkait dengan faktor resiko keluar
perdarahan post partum
O : Adanya pengeluaran darah setelah bayi lahir
Hasil : Pasien mengatakan ini adalah kehamilan
pertama A : Masalah teratasi
2. Memberikan oksitoksin IV atau IM sesuai
P : Lanjutkan intervensi ke KALA IV
protocol
Hasil : Pemberikan oxytosin untuk merangsang
pengeluaran plasenta
3. Meningkatkan pijatan fundus
Hasil : plasenta lahir dengan mudah dan spontan
4. Monitor tanda-tanda vital maternal setiap
15 menit atau lebih sering
Hasil :
20x/mnt
Kala IV
1. 02/04/202 1. Melakukan pengkajian nyeri S : Pasien mengatakan sakit saat perutnya ditekan-
0 komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, tekan
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
O : Pasien Nampak kurang meringis
beratnya nyeri dan faktor pencetus
Hasil : A : Masalah teratasi
P : Bekas jahitan robekan
P : Pertahankan intervensi
Q : Tajam
R : Perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul
2. Memberikan informasi mengenai nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan
prosedur
Hasil : Penyebab nyeri karena proses setelah
persalinan/ jahitan pada robekan jalan lahir, dan
mengantisipasi/ mengurangi dengan cara tehnik
relaksasi dilakukan ketika nyerinya datang
3. Mengajarkan penggunaan
nonfarmakologi (Anjurkan ibu agar
menggunakan teknik relaksasi dan distraksi rasa
nyeri)
Hasil : Pasien lebih relaks dan nyerinya berkurang