Anda di halaman 1dari 24

TINJAUAN KASUS

INTRA NATAL CARE


Nama mahasiswa : Sartika Dewi, S. Kep
Nim : 12 3145 901 073
Tgl pengkajian : 4 Desember 2012
Di RS/Ruangan : Puskesmas Batua/INC
i. DATA UMUM
 Inisial klien : Ny “S” Nama suami : Tn “ A”
 Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan swasta
 Pendidikan terakhir : SMP Pendidikan terakhir : SMP
 Agama : Islam Agama : Islam
 Suku bangsa : Makassar
 Status perkawinan : Kawin
 Alamat : Jl. Borong Raya II Lrg 4 No. 10
ii. DATA UMUM KESEHATAN
 TB/BB : 162 cm 68 kg, LILA : 25 cm
 BB sebelum hamil : 57 kg
 Masalah kesehatan khusus : tidak ada
 Obat-obatan : Menggunakan obat perangsang berupa oksitosin 1 amp
 Alergi ( obat/makanan/bahan tertentu ) : Tidak ada
 Diet khusus : Tidak ada
 Alat bantu yang digunakan : Tidak ada
 Lain-lain : tidak ada
 Frekuensi BAB/BAK : 5 – 6 kali / 24 jam
 Masalah BAB/BAK : Tidak ada
 Kebiasan waktu tidur : Siang : kadang-kadang ( tidak rutin )
Malam : jam 22.00 – 05.00
iii. DATA UMUM KEBIDANAN
 Kehamilan sekarang direncanakan ( ya/tidak ) : ya
 Status obstetri : GIV PIII AI usia kehamilan 38 minggu 4 hari
 HPHT : 28-2-2012
 Taksiran partus : 5-12-2012
 Jumlah anak dirumah : 3
BB
No Jenis kelamin Cara lahir Keadaan saat ini umur
lahir
1. Baik
2. Baik
3. Baik

 Mengikuti kelas prenatal ( ya/tidak ) : Tidak Mengikuti kelas prenatal


 Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : Jumlah kunjungan pada  3 kali
di puskesmas
 Masalah kehamilan yang lalu : -
 Masalah kehamilan sekarang : Tidak ada masalah kehamilan sekarang
 Rencana KB : ada
 Makanan bayi sebelumnnya : ASI/PASI / Lainnya : ASI
 Pelajaran yang diinginkan saat ini : ( lingkari ) Yaitu teknik pernafasan ,
relaksasi , nyeri dalam proses persalinan .
 Relaksasi/pernapasan/manfaat ASI/cara memberi minuman botol/senam :
Jelaskan : teknik relaksasi merupakan salah satu untuk mengurangi rasa sakit.
ASI bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
 Nifas/metode KB/perawatan perineum/perawatan payudara//lain-lain :
Jelaskan : Nifas
Metode KB :
perawatan perineum :
perawatan payudara : untuk memperlancar ASI
 Setelah bayi lahir siapa yang diharapkan membantu : Setelah bayi lahir yang
diharapkan membantu adalah suami.
 Masalah dalam persalinan yang lalu : tidak ada
iv. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG
 Mulai persalinan (kontraksi) : tangan/jam : 4 Desember 2012 pukul 10.30
 Pengeluaran pervaginam ( tanggal/jam ) : 4 Desember 2012 pukul 10.30
 Keadaan kontraksi ( frekuensi dalam 10 menit,lamanya,kekuatannya ) : HIS
yang adekuat 4 x 10 menit, durasi > 35 detik
 Denyut jantung janin : frekuensi 145 x/i
o Kualitas : di kuadran kiri bawah perut ibu
o Irama : auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur
Pemeriksaan fisik :
a. Kenaikan BB sebelum hamil : 7 kg
b. Keadaan umum ibu baik
c. TTV :
TD: 110/80 mmHg
N : 81 x/i
S : 36,5 ºC
P : 21 x/i
d. Kepala :
Inspeksi : rambut bersih berwarna hitam, dan tidak mudah rontok.
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
e. Wajah :
Inspeksi : ekspresi wajah terlihat meringis kesakitan
Palpasi : tidak ada oedema
f. Mata :
Inspeksi : simestris kiri kanan,konjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterus
g. Telinga :
Inspeksi : simestris kiri kanan, tidak ada sekret telinga dan pendengaran jelas
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h. Hidung :
Inspeksi : tidak ada polip, tidak ada peradangan
i. Mulut dan gigi
Inspeksi: mulut tampak bersih, tidak ada caries, gigi tanggal 1 buah.
j. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan jugularis
k. Payudara
Inspeksi : payudara simestris kanan kiri, putting menonjol
Palpasi : ada colostrom bila putting dipencet, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa dan benjolan.
l. Jantung : BJ I/II murni.
m. Paru – paru : Bronchovesikuler, tidak ada bunyi tambahan.
n. Abdomen
Inspeksi :Tampak linea nigra, stria alba, tonus otot perut,tampak kendor,tonus
otot menegang.
Palpasi :
- LP : 96 cm
- tidak ada nyeri tekan
- leopold 1 : 2 jr bpx, 35 cm teraba bokong pada fundus
- leopold II : PU-KA
- leopold 1II : kepala
- leopold 1V : BDP
- TBJ : TFU X LP : 35 x 96 = 3360 gr
- Auskultasi DJJ terdenga jelas, kuat dan teratur di kuadran kiri bawah perut
ibu dengan frekuensi 145 x/i
- Kontraksi uterus : jam 08.40 = 4x10 x/mnt durasi 40-45 detik.
o. Alat genetalia
Inspeksi :
- ada pelepasan lendir dan darah pada vulva,
- tidak ada varises
- ada cairan amnion
palpasi :
- tidak ada nyeri tekan dan massa
- VT pukul 08.50 oleh mahasiswa
- Keadaan vulva dan vagina = normal
- Porsio : tipis dan lunak
- Pembukaan 9 cm
- Ketuban : utuh
- Presentase : belakang kepala dengan UUK kiri melintang
- Penurunan : kepala station HII
- Molase atau penyusupan: tidak ada
- Bagian terkemuka : tidak ada
- Kesan panggul dalam normal
- Pelepasan lendir dan darah ada
p. Pemeriksaan Laboratorium
Hb = 11, gr% ( 12-14 gr % )
3
Trombosit =195. 100 / mm ( 150-400. 000 mm 3 )
Leukosit = 9, 100 ( 5-10. 000 )
CT = 7 ‘ 15’ ( 9 - 15 /mnt )
BT = 1’ 30 ‘ ( 1 - 4 / mnt.
GDS : HIS ,DJJ, kemajuan persalinan.
v. DATA PSIKOSOSIAL
 Penghasilan keluarga setiap bulan : Rp. ± 500.000,-
 Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang : sangat senang karena satu-
satunya anak laki-laki
 Perasaan suami terhadap kehamilan sekarang : gembira dan mengharap
kelahiran bayi dengan selamat.
 Jelaskan respon sibling terhadap kehamilan sekarang : keluarga sangat
mengharapkan kehadiran bayinya.
LAPORAN PERSALINAN
1. Pengkajian persalinan
 Tanggal : 4 Desember 2012 10.30
 TTV :
TD: 110/80 mmHg
N : 81 x/i
S : 36,5 ºC
P : 21 x/i
 Pemeriksaan palpasi abdomen :
o Leopold 1 : 2 jrbpx
o Leopold 2 : PU-KA
o Leopold 3 : Kepala
o Leopold 4 : BDP
 Hasil pemeriksaan dalam : VT tgl 4 Desember 2012 jam 08.40
1. Keadaan vagina dan vulva normal
2. Pembukaan 10 cm
3. Porsio lunak dan tipis
4. Ketuban utuh
5. Presentase belakang kepala dengan UUK kiri melintang
6. Penurunan HII
7. Moulase atau penyususpan tidak ada
8. Bagian terkemuka tidak ada
9. Kesan panggul normal ( PAP normal )
10. Ada pelepasan lendir dan darah
 Pemeriksaan perineum : perineum letak tinggi, sehingga tidak dilakukan
episiotomi.
 Dilakukan klisma ( ya/tidak ): Tidak dilakukan klisma, karena sebelum masuk
RS klien sudah BAB dan klien sudah masuk ke WC cuci kaki dan BAB pada
saat baru masuk RS.
 Pengeluaran pervaginam : perdarahan pervaginam ( ya/tidak ) : lendir campur
darah
 kontraksi uterus ( frekuensi, lamanya, kekuatan ) : kontraksi uterus 4 x10
dalam 10 menit dengan durasi 40-45 detik.
 DJJ : ( frekuensi / kualitas ) : DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri bawah
teratur dengan frekuensi 145 x/mnt, tidak ada nyeri tekan, Status janin : (
hidup) : tidak terdapat varises pada tungkai
2. Kala persalinan
Kala 1
 Mulai persalinan : tanggal 4 Desember 2012 pukul 10.30 oleh bidan
 Tanda dan gejala :
- Ibu mengeluh nyeri perut tembus kebelakang, sifat nyeri hilang timbul,
semakin lama semakin kuat dan teratur
- Nampak keluar lendir dan darah dari jalan lahir
 Lama kala 1 : (jam/ menit/detik) : 7 jam 5 menit
 Keadaan psikososial : Ekspresi wajah klien meringis menahan sakit kadang-
kadang merintih kesakitan. Klien mengeluh nyeri perut bagian bawah tembus
ke belakang
 Kebutuhan khusus klien : tidak ada
 Tindakan :
1. Menganjurkan cuci kaki, BAK/BAB berwudhu,
Rasional : cuci kaki dapat mencegah terjadinya infeksi silang dan
kandung kemih dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada
ibu dan memperlambat turunnya bagian terendah janin.
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakan
2. Memberi tahu ibu penyebab nyeri
Rasional : agar klien mengerti dan memahami rasa nyeri yang dialaminya
sehingga dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan.
Hasil : ibu mengerti
3. Ajarkan teknik relaksasi dengan bernafas dalam melalui hidung dan
keluarkan secara perlahan melalui mulut bila ada HIS
Rasional : pada saat kontraksi terjadi tekanan ynag hebat, ketegangan ini
berkurang dengan adanya pengaturan napas napas terutama pada
pengeluaran napas melalui mulut bukan melalui hidung.
Hasil : ibu melakukan relaksasi napas dalam saat HIS datang
4. Menganjurkan ibu untuk baring dengan posisi miring ke kiri
Rasional : untuk mencegah penekanan vena cara inferior yang dapat
menyebabkan aliran darah terhambat dan oksigen dari ibu ke
janin tidak lancar.
Hasil : ibu melakukan
5. Memberitahu ibu untuk makan/minum saat HIS berkurang
Rasional : dengan intake yang adekuat dapat melancarkan metabolisme
tubuh dan memberi tenaga pada ibu, dehidrasi tidak terjadi
sehingga proses persalinan berjalan dengan lancar.
Hasil : ibu makan dan minum air putih dan teh kotak
6. Memantau kemajuan persalinan, HIS dipantau tiap 30 menit dan
dilakukan VT tiap 4 jamatau 2 jam bila ada indikasi.
Rasional : untuk mengetahui kemajuan persalinan.
Hasil : ibu melakukannya
7. Memantau keadaan ibu dan janin
a. DJJ dan nadi tiap 30 menit
b. TTV ibu : TD tiap 4 jam dan suhu tiap 2 jam
Rasional : untuk mengetahui kemajuan persalinan.
Hasil : jam 08.40 his 4 x 10 mnit, durasi 40-45 detik
Jam 09.10 his 4 x 10 mnit, durasi 40-45 detik
8. Memberikan support pada ibu
Rasional : agar ibu lebih semangat dan optimis menghadapi persalinan
dan kelahitran bayi.
Hasil : ibu semangat
9. Membersihkan vulva dengan kapas savlon sebelum VT
Rasional : untuk mencegah kuman masuk ke jalan lahir sehingga dapat
terhindar dari infeksi
Hasil : ibu mau dibersihkan vulvanya
10. Informasikan hasil pemantauan kala 1 pada ibu dan keluarganya
Rasional : agar ibu dan keluarga siap menghadapi persalinan
Hasil : ibu mengerti
11. Memantau kemajuan persalinan dengan partograf
Rasional : dengan partograf maka akan memudahkan dalam
pengambilan keputusan klinik dan rencana asuhan selanjutnnya.
Hasil : ada pada partograf
 Pengobatan : oksitosin 1 amp
 Lain – lain
Abdomen tampak tegang saat his datang, klien tampak gelisah, kadang-
kadang berteriak kesakitan, tampak menahan sakit, banyak berkeringat,
sedikit nafsu makan dan minum.
 Observasi kemaluan persalinan :
Tanggal/ja
Kontraksi uterus DJJ keterangan
m
11 mei 4 x 10 x/menit , durasi 150 x/menit
2011 jam 40-45 detik
08.40 wita
Jam 09.10 4 x 10 x/menit , durasi 150 x/menit
40-45 detik
KLASIFIKASI DATA KALA I
DATA SUBYEKTIF DATA OBJEKTIF
 Klien mengeluh nyeri perut  Kontraksi uterus 4 x /10’ lamanya
tembus ke belakang disertai 40”-45”
pelepasan lendir dan darah.  G 1 . P 1 A 0
Sejak tanggal 11 mei 2011  Ekspresi wajah meringis .
jam 08.40  Abdomen tampak tegang saat his.
 Ibu mengatakan mules sejak  Klien selalu memegang bagian pinggul
jam 09.00. belakang saat His
 Ibu mengatakan HPHT  Klien tampak berkeringat banyak
tanggal 12-8-2010  Klien tampak lemah
 Ibu mengatakan kehamilan  Klien Tampak menahan rasa sakit
yang pertama  Klien nampak gelisah dan kadang
 Ibu mengatakan umur merintih kesakitan
kehamilan ± 9 bulan  Klien BAK 3 kali.
 Ibu mengatakan pergerakan  Klien tampak tidak mau ditinggalkan
janinnya kuat di sebelah kiri keluarganya.
 Ibu mengatakan tidak pernah  Djj 150 / mnt, kualitasnya kuat.
nyeri perut hebat selama  Hasil palpasi :
hamil Leopold I : TFU : 2 jari bawah pusat
Leopold II : posisi puki.
Leopold III : bagian terendah kepala
Leopold IV : kepala bergerak dalam
panggul, ( 2/5),
Kesan janin tunggal.
 Hasil pemeriksaan dalam
 Portio tipis dan lunak
 Pembukaan 7 cm
 Ketuban utuh
 Presentasi Kepala UUK kiri
melintang
 Penurunan kepala station Ø2
 Moulage atau penyususpan tidak
ada
 Bagian terkemuka tidak ada
 Kesan panggul normal ( PAP
normal)
 Adanya pelepasan lendir dan darah
 Tanda – tanda vital :
TD: 110/80 mmhg
N : 88 x/i
S : 37 ºC
P : 20 x/i
ANALISA DATA KALA I
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Kontraksi uterus Nyeri
 Klien mengeluh nyeri Penurunan bagian bawah
perut tembus ke janin
belakang disertai
pelepasan lendir dan Penambahan dilatasi serviks
darah. Sejak tanggal 11 Peregangan otot polos
mei 2011 jam 08.40
DO : Menekan ujung saraf
 Kontraksi uterus 4 x sensoris dan saraf simpatis
/10’ lamanya 40”-45” Transmisi
 Ekspresi wajah meringis Transduksi
 Klien tampak Modulasi
berkeringat banyak.
 Abdomen tampak Nyeri
tegang saat his.
 Klien selalu memegang
bagian pinggul belakang
saat His
 Hasil pemeriksaan
dalam
 Portio tipis dan
lunak
 Pembukaan 7 cm
 Ketuban utuh
 Presentasi Kepala
UUK kiri melintang
 Penurunan kepala
station Ø2
 Moulage atau
penyususpan tidak
ada
 Bagian terkemuka
tidak ada
 Kesan panggul
normal (PAP normal
)
 Adanya pelepasan
lendir dan darah

DS : - Proses persalinan kala I Risiko Defisit

DO : ↓ volume cairan

 Klien tampak Kontraksi uterus

berkeringat banyak ↓

 Klien tampak lemah Met. tubuh meningkat

 TTV ↓

TD: 110/70 mmhg berkeringat banyak

N : 88 x/i ↓

S : 37 ºC meningkatnya kehilangan

P : 20 x/i cairan tubuh



Risiko defisist volume
cairan
3. DS : Persalinan kala I Perubahan pola
 Klien mengatakan ↓ eliminasi BAK
perasaan ingin BAK Turunnya kepala keBAP
 Klien mengatakan ↓
tegang pada kandung Tekanan mekanik dari
kencing bagian presentasi
DO : ↓
 Klien BAK 5 kali mempressing vesika
 G1P0A0 urinarius

desakan isi dari vesika
urinarius

merangsang pembukaan
spinkter

frekuensi miksi meningkat

4. DS : Proses persalinan pertama Kecemasan


 Klien selalu ↓
menanyakan kapan Belum ada pengalaman
anaknya akan lahir. sebelumnya
DO : ↓
 Klien tampak gelisah Merupakan stressor
 Klien tampak tidak ↓
mau ditinggalkan oleh Mekanisme koping
keluarganya Tidak efektif

Kala II
 Kala II dimulai (tgl/jam) : tanggal 11 mei 2011 , jam 11.30 wita
 Tujuan kala II : - kala II berlangsung normal
- Bayi lahir normal
 Kriteria :
- Bayi lahir tidak lebih dari 1 jam ( 30 menit ) menangis segera dan
bernapas spontan
- Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
- Tidak terjadi pendarahan yang lebih dari 500 cc, pendarahan sebanyak ±
250 cc.
 TTV : TD: 110/70 mmhg
N : 88 x/i
S : 37 ºC
P : 20 xi
 Lama kala II : (jam/menit/detik) :
- kontraksi uterus 5 x dalam 10 menit, durasi > 55 detik.
- DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri perut ibu dengan frekuensi 142 x/i
 Keadaan psikososial : Klien tenang dan dapat beradaptasi terhadap
nyeri.
 Kebutuhan khsus klien : tidak ada
 Tindakan :
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Rasional : diharapkan agar dapat mengetahui apakah sudah dapat memimpin
persalinan atau belum
Hasil : terlihat adanya tanda dan gejala kala II berupa dorongan meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan anus membuka.
2. Menyiapkan diri dan peralatan persalinan
Rasional : dapat mencegah infeksi silang dan tidak kerepotan ila pembukaan
sudah lengkap.
Hasil :
a. Bak partus
- 1 ½ pasang Handschon - Duk steril 1
- 2 koher - spoit yang berisi oxitosin
- 1 buah ½ koher - Khas steril secukupnya.
- Gunting tali pusat
b. Alat hecting
- 1 buah nalfoder - Jarum dan benang
- 1 buah pinset anantomi - Gunting benang
- 1 buah pinset chirurgi
c. Diluar bak partus
- Pakaian ibu Dan bayi
- Duk / pembalut
- Sarung ibu dan bayi
3. Memakai celemek
Rasional : melindungi diri dari percikan darah, lendir dan air ketuban
sehingga mencegah terjadinya infeksi silang.
Hasil : penolong memakai celemek
4. Memastikan tangan dan lengan tidak memakai perhiasan, cuci tangan dengan
sabun dengan air yang mengalir.
Rasional : dapat mencegah infeksi silang dan memberikan kenyamanan saat
menolong.
Hasil : penolong mencuci tangan dengan sabun dibawah air yang mengalir
dengan teknik 7 langkah.
5. Memakai sarung tangan DTT
Rasional : dapat mencegah infeksi silang
Hasil : penolong memakai sarung tangan.
6. Mengisi spoit dengan oxitosin 1 amp
Rasional : diharapkan dengan menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai
Hasil : spoit berisi oxitosin 1o unit
7. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas sablon.
Rasional : dapat mencegah terjadinya infeksi silang, kuman-kuman tidak
masuk saat melakukan VT.
Hasil : vulva sampai perineum dibersihkandengan kapas yang dibasahi
dengan air matang.
8. Melakukan VT
Rasional : dapat mengetahui pembukaan dan kemajuan persalinan yaitu
dengan keadaan ibu dan janin.
Hasil :
- keadaan vulva dan vagina normal
- Porsio melesap
- Pembukaan 10 cm
- Ketuban pecah jernih
- Presentase belakang kepala dengan UUK dibawah sympisis
- Penurunan kepala dengan station t3
- Moalase atau penyusupan tidaka ada
- Tidak ada bagian terkemuka
- Kesan panggul normal
- Pelepasan darah bertambah.
9. Menkontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan kedalam
larutan clorin 0,5 % dan buka secara terbalik, dan rendam selam 10 menit.
Rasional : diharapkan dapat mencegah terjadinya infeksi silang
Hasil : mencelupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan kedalam
larutan clorin 0,5 % kemudian merendam selama 10 menit.
10. Mendengarkan DJJ saat tidak ada kontraksi
Rasional : dapat mengetahui keadaan janin
Hasil : DJJ terdengan jelas dengan frekuensi 142 x/i
11. Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Rasional : agar ibu tidak khawatir dengan keadaan bayinya dan
mempersiapkan diri dalam proses persalinan.
Hasil : ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
12. Meminta bantuan ibu/keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran
ibu.
Rasional : agar dapat membantu proses persalinan.
Hasil : ibu dalam posisi meneran
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
meneran.
Rasional : dapat memperlancar berlangsungnnya proses persalinan.
Hasil : ibu meneran sesuai anjuran bidan.
14. Memberi posisi yang nyaman pada ibu ( berdiri jongkok miring )
Rasional : agar ibu merasa nyaman saat persalinan.
Hasil : ibu mau melakukannya
15. Memasang handuk bersih diatas perut ibu pada saat kepala janin terlihat pada
vulva dengan diameter 5-6 cm.
Rasional : agar handuk tersebut digunakan untuk membersihkan bayi
Hasil :handuk diletakkan diatas perut ibu.
16. Mengambil kain bersih / duk dan lipat 1/3 bagian dan letakkan dibawah
bokong ibu.
Rasional : sebgai alat digunakan menyokong perineum dan mencegah robekan
karena handscon licin.
Hasil : 1/3 bagian duk diletakkan di dibawah bokong ibu.
17. Membuka bak partus
Rasional : dengan mempersiapkan alat partus dalam keadaan siap pakai.
Hasil : bak partus dalam keadaan terbuka.
18. Memakai sarung tangan DTT
Rasional : untuk mencegah terjadinya infeksi
Hasil : sarung tangan DTT telah dipakai
19. Memimpin persalinan / sokong perineum dan menahan puncak kepala agar
tidak terjadi defleksia terlalu cepat.
Rasional : dengan menyokong perineum dengan baik akan mengurangi
trauma, mencegah ruptur perineum.
Hasil : tangan kanan menyokong dan tangan kiri menahan puncak kepala
20. Periksa adanya lilitan tali pusat
Rasional : lilitan tali pusat pada leher bayi dapat mengakibatkan asfiksia dan
kematian janin.
Hasil :. Tidak ada lilitan tali pusat
21. Menunggu kepala melakukan putaran paksi luar
Rasional : menghilangkan torssi pada leher yang terjadi akibat putaran paksi
dalam.
Hasil : kepala melakukan putaran paksi luar
22. Melahirkan bahu belakang dan depan, letakkkan tangan secara biparetal tarik
kebawah untuk melahirkan bahu depan dan tarik keatas untuk melahirkan
bahu belakang.
Rasional : membantu pengeluaran dan menghindari trauma pada bahu dan
mencegah lserasi pada perineum dan klitoris.
Hasil : setelah bayi menghadap ke salah satu sisi paha ibu, menempatkan
kedua tangan dengan biparietal lalu menarik secara hati-hati kearah bawah
untuk melahirkan bahu depan dan menarikke atas untuk melahirkan bahu
belakang.
23. Melahirkan badan bayi dengan sanggah
Rasional : membantu pengeluaran bayi seluruhnya dan mencegah agar bayi
tidah terjatuh.
Hasil : setelah bahu lahir tanga kanan menyangga kepala,leher dan bahu janin
bagian belakang dengan posisi ibu daripada leher dan keempat dari lainnya
pada bahu dan dada punggung janin sementara tangan kiri memegang tangan
dan bahu bayi
24. Melahirkan tungkai dan bokong dengan mentelusuri punggung kearah bokong
dan tungkai.
Rasional : memberikan pegangan yang kuat atas tubuh bayi dan juga
menuntun kearah sisi tubuh bayi melalui kurva
Hasil : setelah badan lahir tangan kiri menulusuri punggung kearah bokong
sampai tungkai bawah dengan menyelipkan dari telunjuk diantara ke dua
tungkai bayi, bayi lahir spontan tanggal 11 mei 2011 jam 09.20
 Perineum (utuh/episiotomi/ruptur/),jika ruptur,tingkat ruptur : tidak ruptur
 Bonding ibu dan bayi :
 TTV bayi : TD: 110/70 mmhg
N : 88 x/i
S : 37ºC
P : 20 x/i
 Pengobatan :
 Catatan kelahiran :
 Bayi lahir jam :
 Jenis kelamin : perempuan
 Nilai APGAR menit 1 : menit V :
 BB/PB/lingkar kepala : gram cm cm ……..
karakteristik khusus bayi :
 Kaput suksadeneum/chepal hematom :
 Anus : berlubang/tertutup
 Perawatan tali pusat :
 Perawatan mata :
Kala III
 Mulai jam :
 TTV : TD:110/70 mmhg
N : 88 x/i
S : 37 ºC
P : 20 x/i
 Tanda dan gejala :
 Plasenta lahir jam :
 Cara lahir plasenta :
 Karakteristik plasenta :
 Diameter : cm
 Ketebalan : cm
 Panjang tali pusat :
 Jumlah pembuluh darah : … arteri … vena
 Insersio tali pusat :
 Kelainan :
 Perdarahan : ml
 Karakteristik perdarahan :
 Keadaan psikososial :
 Kebutuhan khusus :
 Tindakan :
 Pengobatan :
Kala IV
 Mulai jam :
 TTV : TD:110/80 mmhg
N : 86 x/i
S : 36,5 ºC
P : 20 x/i
 Kontraksi uterus :
 Perdarahan : ml
 Karakteristik :
 Tindakan :

Anda mungkin juga menyukai