Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ASKEP TRI MESTER III

Disusun oleh :

Kelompok 11
HERWIN SETIAWAN NIM 20166114039
HETI SUSANTI NIM 20166124040
NORNIATI NIM 20166124062

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
TAHUN 2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adanya ovum,
spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi.
1. Ovum : adalah suatu sel besar dengan diameter kurang lebih 0,1 mm.
2. Spermatozoa : berbentuk seperti kecebong dan mempunyai kecepatan yang cukup tinggi
sehingga dalam satu jam, sel sperma sudah sampai di tuba melalui kanalis dan kavum uteri.
Disini sel sperma menunggu sel telur.
3. Konsepsi : adalah suatu peristiwa bertemunya sperma dan ovum, umumnya terjadi di
ampula
4. Nidasi : dinding endometrium yang menebal, selanjutnya membentuk desidua, dimana
memungkinkan blastokist untuk berimplantasi. Peristiwa tertanamnya blastokist pada desisua
disebut nidasi.
(Depkes RI, 1993)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh
karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
antenatal :
a. satu kali kunjungan selama trimester pertama(sebelum 14 minggu)
b. satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
c. dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke
36) (Prawirohardjo, 2001)
B. Rumusan Masalah
 Bagaimana pengkajian pada ibu hamil trimester tiga ?
 Diagnosa apa saja yang dapat diangkat ?
 Apa saja intervensi yang dilakukan ?
 Bagaimana implementasi terhadap pasien ibu hamil trimester tiga ?
 Dan bagaimana evaluasi terhadap pasien tersebut ?
C. Tujuan
 Dapat mengetahui apa saja yang dikaji pada ibu hamil trimester tiga
 Dapat mengetahui diagnosa apa yang tepat untuk ibu hamil trimester tiga
 Dapar merumuskan intervensi untuk pasien ibu hamil trimester tiga
 Dapat melakukan implementasi sesuai dengan intervensi yang telah dirumuskan
 Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan
BAB II
PEMBAHASAN

Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi penting mengenai kehamilan selanjutnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
Riwayat obstetri meliputi hal-hal di bawah ini:
a) Gravid, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c) Pengalaman persalinan, jenis persalina, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
d) Komplikasi maternal seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan pendarahan.
e) Komplikasi pada bayi.
f) Rencana menyusui bayi

2. Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran
persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir ( HPHT ).
Untuk menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus Naegel , yaitu hari
di tambah tujuh, bulan dikurang tiga, tahun disesuaikan.
Contoh : HPHT 30 agustus 2017 berarti TP tanggal 6 Juni 2018. Aturan
Naegel lebih akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan
28 hari, kurang akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

3. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kinjungan
pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat kehamilan
yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.

4. Riwayat Penyakit Dan Operasi


Kondisi kronis ( menahun / terus – menerus ) seperti diabetes mellitus,
hipertensi,dan penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu,
adanya riwayat infeksi, prosedur operasi dan trauma pada persalinan sebelumnya
harus didokumentasikan.

5. Riwayat Kesehatan
a) Usia, ras, dan latar belakang etnik(berhubungan dengan kelompok resiko
tinggi untuk masalah gestasi seperti anemia sickle sel, talasemia).
b) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.
c) Penyakit kronis (menahun/terus menerus) seperti asma dan jantung.
d) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi,, dan cedera (pelvis dan pinggang)
e) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual dan
tuberkolosis.
f) Riwayat dan perawatan anemia.
g) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h) Jumlah fungsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, dan minuman ringan lainya.
i) Merokok (jumlah batang per hari).
j) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan resiko
terinfeksi toxoplasma.
k) Alergi dan sensitive dengan obat.
l) Pekerjaan yang berhubungan dengan resiko penyakit.
m) Riwayat keluarga
Memberikan infomasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit
kronis, (menahun/terus-menerus) seperti diabetes mellitus dan jantung, infeksi
seperti tuberculosis dan hepatitis, serta riwayat congenital yang perlu
dikumpulkan.
n) Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang
berhubungan dengan masalah genetic, penyakit kronis, dan infeksi.
Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alcohol akan berpengaruh pada
kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok
yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terutama
resiko mengalami komplikasipernapasan akibat sebagai perokok pasif.

6. Pemeriksaan Fisik
A. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
2) Nadi
3) Pernapasan
4) Suhu
B. Sistem kardiovaskular
1) Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskuler adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bias berkembang menjadi varises. Bendungan
vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rectum.
2) Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dan pengisisandarah
pada ekstrimitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang
interstisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini dinamakan pitting
edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut
karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
C. Sistem Respirasi
Tinggi diafragma bergeser sebesar 4cm selama masa hamil. Dengan
semakin tuanya kehamilan dan seiring pembesaran uterus kerongga abdomen,
pernapasan dada menggantikan pernapasan perut dan penurunan diafragma
saat inspirasi menjadi semakin sulit.
Wanita hamil bernapas lebih dalam, tetapi frekuensi napasnya sedikit
meningkat. Peningkatan volume tidal pernapasan, yang berhubungan dengan
frekuensi napas, menyebabkan peningkatan volume napas satu menit sekitar
26%.
D. Sistem musculoskeletal
1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bias terjadi selama
kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan renggangan pada otot
punggung dan tungkai.
2) Tinggi dan berat badan
Berat badan pada awal kunjungan dibutuhkan sebagai data
dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama
kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi
badan kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan
berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90
kg dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada
kehamilan, persalina seksio-caesarea, dan infeksi postpartum.
Rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan
indeks masa tubuh.
3) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk
menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
4) Abdomen
Kontur, ukuran dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi
fundus diukur. Selama trimester ketiga, otot rektus abdominis dapat
memisah, menyebabkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh.
Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.
E. Sistem neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.
Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena hiperfleksi
menandakan adanya komlikasi kehamilan.
 Kompresi saraf panggul atau stasis vascular akibat pembesaran uterus
dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah
 Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan saraf
atau kompresi akar saraf

F. Sistem integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan adanya gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi
seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan
strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan
pengisisan kapiler baik.
G. Sistem endokrin
 Kelenjar tiroid: selama masa kehamilan pembesaran moderat kelenjar
tiroid merupakan akibat plasia jaringan grandular dan peningkatan
vaskularitas.
 Kelenjar paratiroid: saat kebutuhan untuk pertumbuhan rangka janin
mencapai puncak, kadar parathormon meningkat, kadar puncak terjadi
pada minggu ke 15 dan ke 35 gestasi.
H. Sistem gastrointestinal
1) Mulut
Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir
bebas dari ulserasi, gusi, berwarna kemerahan, serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hyperplasia. Gigi terawat
dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena
penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya
persalian premature.
2) Usus
Bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada otot
polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus
terjadi bila klien mengalami diare.

I. Sistem urinaria
Urinary frekuensi merupakan akibat peningkatan sensitifitas kandung
kemih dan pada tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung
kemih. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang sama, pembesaran
uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih berisi sedikit urin.
Pengumpulan urine untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urin
tengah. Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda dan infeksi saluran kemih dan
zat yang ada dalam urine yang menandakan suatu masalah.
1) Protein
Protein ini seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada
dalam urine, hal ini menandakan adanya kontaminasi secret vagina,
penyakit ginjal, serta hipertensi pada kehamilan.
2) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang besar dalam urine memerlukan
pemeriksaan gula darah pada klien.
3) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas berat
atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
4) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi
saluran kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
J. Sistem reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi putting, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya bejolan dan tidak simetris pada
payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
2) Organ reproduksi eksternal
Kulit membrane mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa
dari eksoriasi, ulserasi, lesi varises, dan jaringan parut pada perineum.
3) Organ reprosuksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.

Tujuan perawatan antepartum


1. Pengetahuan calon ibu dan keluarga tentang kehamilan meningkat.
2. Calon ibu dan anggota keluarga lainnya belajar tentang tindakan-tindakan yang dapat
mereka lakukan untuk emfasilitasi hasil kehamilan yang positif.
3. Anggota keluarga menerima pengalaman kehamilan dengan cara yang positif.
4. Bayi baru lahir berhasil menyatu ke dalam keluarga.

Ultrasonografi (sonogram)
1. Sonografi serial memberikan informasi yang berguna waktu mengkaji pertumbuhan
dan perkembangan
2. Ultrasonografi memberikan informasi langsung tentang janin selama kehamilan setiap
trimester.
Trimester ke-3
a. Menentukan posisi janin
b. Memperkirakan ukuran janin

Tahapan perkembangan pada trimester ke tiga


28 minggu 30-31 minggu 36 minggu 40 minggu
PENAMPILAN LUAR:
Badan langsing, keriput Lemak, subkutan Kulit merah muda, Kulit halus dan berwana
berkurang dan berwarna merah; mulai terkumpul; tubuh bulat; lanugo merah muda, verniks
terbentuk kuku. tampak lebih bulat; menghilang di kaseosa sedikit, rambut
kulit merah muda seluruh tubuh; sedang atau banyak;
dan licin; tubuh biasanya lanugo hanya pada bahu
mengambil posisi gemuk. dan tubuh bagian atas
persalinan. saja; tampak tulang rawan
hidung dan cuping hidung
UKURAN PUNCAK KEPALA-
BOKONG (CM), BERAT (G)
27 cm; 110 gr 31 cm; 1800-2100 35 cm; 2200-2900 40 cm; >3200 gr
gr gr
SISTEM PENCERNAAN

SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Astragalus (talus, tulang tumit) Falang medial Terdapat pusat Gerakan aktif dan
menjalani osifikasi; gerakan keempat mengalami osifikasi femoral bertahan; tonus baik;
lemah dan cepat, tonus minimum. penulangan; terlihat distal; gerakan pasti dapat mengangkat kepala.
primordial gigi dan dapat bertahan,
permanen; dapat tonus cukup kuat,
menoleh dapat membalik dan
kesamping. mengangkat kepala.
SISTEM SIRKULASI

SISTEM PERNAPASAN
Lesitin terbentuk pada Rasio L/S = 1.2 : 1 Rasio L/S ≥ 2 : 1 Percabangan paru-paru
permukaan alveolus hanya selesai 2 / 3.

SISTEM GINAL
Pembentukan
nefron baru berhenti

SISTEM SARAF
Tampak fisura serebralis, Ujung medulla Mielinisasi otak dimulai;
pembentukan lipatan otak dengan spinalis setinggi L- siklus tidur bangun teratur
cepat; siklus tidur bangun yang 3; siklus tidur diselingi periode bangun;
tidak tetap; dapat menangis bangun tetap. menangis jika lapar dan
lemah atau belum sama sekali; merasa tidak nyaman;
refleks menghisap lemah. refleks menghisap kuat.

ORGAN ORGAN SENSORIS


Kelopak mata terbuka kembali; Terdapat rasa
lapisan retina selesai dibentuk, kecap; sadar akan
dapat menerima cahaya; pupil suara di luar tubuh
dapat bereaksi terhadap cahaya. ibu.

SISTEM GENITAL
Testis turun ke Testis di dalam skrotum;
dalam skrotum. labia mayora berkmebang
baik.

Uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostic


Selama pengkajian awal status fisik, yang khususnya terjadi selama kunjungan pranatal
pertama. Data ini memberikan suatu ukuran dan dengan ukuran tersebut data selanjutnya
dievaluasi.
1. Urinalisis meliputi uji protein, glukosa, keton, bilirubin, sel-sel darah merah, sel-sel
darah putih dan bakteri.
2. Pemeriksaan darah
a. Hitung darah lengkap untuk menentukan kadar hemoglobin dan hamatokrit.
b. Golongan darah dan uji golongan untuk menentukan golongan darah, factor Rh,
dan adanya antibody terhadap antigen golongan darah.
c. Uji glukosa darah untuk menskrining diabetes; biasa dilakukan pada usia gestasi
antara 24 minggu dan 28 minggu karena efek hormone yang memblok
penggunaan insulin.
d. Titer antibodirubella untuk menskrining rubella
e. Biakan darah untuk mendeteksi mikroorganisme infeksius yang spesifik.

Uji laboratorium prenatal yang umum


Uji Waktu Nilai Signifikan
HCG Kunjungan awal Positif

Hitung darah lengkap


1. Hematocrit Kunjungan awal, 28 dan 36 <32%
minggu

2. Hemoglobin Kunjungan awal, 28 dan 36 <11 g/dL


minggu

3. Hitung darah putih Kunjungan awal, 28 dan 36 >15.000 mm3


minggu

Golongan darah dan Rh Kunjungan awal Ibu Rh-


Ayah Rh+

Skrining antibody Kunjungan awal, 28 dan 36 Positif


minggu

Serologi Kunjungan awal dan 36 Positif


minggu

Titer rubella Kunjungan awal ≤1:8


1 jam glukosa serum 24 sampai 28 minggu > 140

HBsAg Kunjungan awal, jika ada Positif


indikasi

Urinalisis Kunjungan awal Positif

Urin C dan S Kunjungan awal Positif jika ada infeksi

Urin
1. Glukosa
Setiap kunjungan Positif
2. Protein
Setiap kunjungan Lebih besar dari 2+
Pap smear
Kunjungan awal Sitology abnormal
Tuberculin PPD
Kunjungan awal Positif
HIV
Ditawarkan pada kunjungan Positif
awal
Skrining sel sabit
Ditawarkan pada kunjungan Positif untuk sifat atau
awal anemia
Skrining tay-sachs
Ditawarkan pada kunjungan Pembawa
awal
Kultur gonolok
Kunjungan awal dan 36 Positif
minggu
Antibody Rh
Kunjungan awal, 28 dan 36 Negative
minggu
MSAFP
15 sampai 20 minggu ≥2
Profil biofisik
Trimester ketiga ≤ 8-10

(dari Simpson, KR dan Creehan, PA (1996). AWHONN’s Perinatal Nursing. Philadelphia:


Lippin-cott-Raven, hlm. 86)
f. VDRL, ART, dan RPR adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi adanya
penyakit-penyakit tertentu yang ditularkan melalui hubungan seksual.
g. Penentu hemoglobin dan hematocrit
h. Uji hepatitis B
i. Uji human immunodeficiency virus
j. Uji sel sabit untuk menskrining adanya sifat atau penyakit sel sabit
3. Papanicolaou smear dan studi sitology untuk menskrining dispalsia serrviks dan
mengkaji hormone sitology dan penyakit inflamasi pada saluran genital wanita.

Pengkajian prenatal selanjutnya


Pada kehamilan risiko rendah, kunjungan prenatal dijadwalkan setiap 4 minggu
selama 28 minggu pertama; setiap 2 minggu dari kehamilan 28 minggu sampai 36
minggu; dan kemudian setiap minggu sampai melahirkan.
1. Pengkajian fisik dan riwayat pada setiap kali kunjungan prenatal seharusnya
meliputi:
a. Data tentang perjalanan kehamilan (misalnya, keluhan rasa tidak nyaman dan
cara meredakannya)
b. Tanda-tanda vital ibu, termasuk suhu, denyut nadi, pernapasan, dan tekanan
darah.
c. Pertambahan berat badan (distribusi per trimester)
d. Adanya edema
e. Ukuran uterus
f. DJJ
g. Protein dan glukosa dalam urin
h. Tanda-tanda bahaya, meliputi perdarahan per vaginam, gangguan penglihatan,
bocornya cairan amnion, pertambahan berat badan yang cepat, dan
peningkatan tekanan darah, sakit kepala, muntah yang persisten, nyeri
abdomen, edema, peningkatan suhu, nyeri berkemih, tanda-tanda persalihan
premature dan rupture membrane (bocornya cairan amnion)
2. Pengkajian psikososial harus berfokus pada setiap masalah spesifik wanita atau
pasangannya, yang meliputi akrivitas seksual, persiapan menjalankan peran orang
tua, persiapan kelahiran anak, tanda-tanda persalinan.
3. Pengkajian nutrisi harus meliputi:
a. Tinjau kembali asupan makanan yang mengandung zat besi dan suplemen besi
b. Mengingat kembali diet 24 jam
c. Perbandingan berat badan sebelum hamil dengan pertambahan berat badan
selama kehamilan
1) Selama perjalanan kehamilan, direkomendasikan total pertambahan
berat badan adalah 10,8 sampai 13,5 kg.
2) Pola normal pertambahan berat badan adalah 0,67nkg pada 10 minggu
pertama; 4,05 kg pada 20 minggu; 8,55 kg pada 30 minggu; dan 12,37
kg pada kehamilan 40 minggu.
3) Faktor-faktor selain makanan yang memengaruhi pertambahan berat
badan meliputi kenaikan tekanan darah dan kelebihan retensi cairan.
ANALISIS DATA

NO ANALISIS DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: klien mengeluh nyeri pada Perubahan fisik, Nyeri akut
perut, kram pada kaki. pengaruh hormonal,
DO: skala nyeri 6, klien tampak kontraksi uterus
meringis, nadi 50 x/menit, TD:
100/70 mmHg, RR: 26 x/menit,
suhu: 37,5o C

2 DS: klien mengeluh sering buang air pembesaran uterus, Perubahan eliminasi
kecil peningkatan tekanan urin
DO: klien terlihat sering ke kamar abdomen, fluktuasi
kecil aliran darah ginjal dan
laju filtrasi glomerulus.

3 DS: klien mengatakan sulit tidur Perubahan pada tingkat Gangguan pola tidur
DO: klien tampak lemah, pucat, aktifitas, stres,
letih, terdapat lingkarangan hitam di psikologi,
mata klien, nadi 50 x/menit, TD: ketidakmampuan untuk
100/70 mmHg, RR: 26 x/menit, mempertahankan
suhu: 37,5o C kenyamanan.

4 DS: klien mengatakan sulit untuk Perubahan aliran darah Perubahan pola napas
bernafas dan sering capek. dalam desidua, tidak efektif
DO: klien terlihat sering sesak, perubahan suplai
apalagi kalau jalan agak jauh, nadi oksigen/kapasitas
50 x/menit, TD: 100/70 mmHg, RR: pembawa oksigen
26 x/menit, suhu: 37,5o C darah
5 DS: klien mengeluh lemah dan Peningkatan berat Intoleransi aktivitas
sering keletihan, kurang tidur atau badan, keletihan dan
istirahat dispnea, sekunder
DO: nadi 50 x/menit, TD: 100/70 akibat penekanan
mmHg, RR: 26 x/menit, suhu: 37,5o uterus yang membesar
C pada diafragma dan
penigkatan volume
darah
6 DS: klien mengatakan ini Kurang pengalaman, Kurang pengetahuan
merupakan kehamilan pertama kesalahan interpretasi
DO: klien tampak cemas, gelisah informasi

INTERVENSI
1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan , klien melaporkan nyeri berkurang
atau terkontrol.
Kriteria hasil :
 Mampu mengontrol nyeri(tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan managemen nyeri
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi:
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi, frekuensi,
kualitas, dan faktor presipitasi).
Rasional : agar dapat memberikan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan
manajemen nyeri.
 Kaji terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk mengatasinya
Rasional : data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan
 Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
Rasional : melihat kondisi klien pada saat nyeri kambuh.
 Ajarkan teknik manajemen nyeri (distraksi, dll)
Rasional : supaya klien dapat mengatasi nyerinya dan mengurangi intensitas nyerinya.
 Tingkatkan istirahat
Rasional : agar dapat mengurangi nyeri dan sebagai upaya distraksi terhadap nyeri
yang dilakukan.
 Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Anjurkan penggunaan sepatu hak rendah, latihan pelvicrock, sentuhan terapeutik
dengan tepat
Rasional : lordosis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh (relaksin, progestron)
pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan perbesaran
uterus. Intervensi lainnya mengurangi ketidaknyamanan.
 Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi dan menghindari
berdiri/duduk terlalu lama.
Rasional : menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan kadar kalsium
atau ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena tekanan dari pembesaran uterus
pada saraf yang mensuplai ekstremitas bawah.
 Kaji adanya frekuensi kontraksi braxton hiks. Berikan informasi mengenai fisiologi
aktifitas uterus.
Rasional : kontraksi ini dapat megakibatkan ketidaknyamanan pada multigravida pada
trimester kedua. Primigravida biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai
trimester akhir.
 Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). Tinjau pembatasan diet.
Rasional : masalah ini sering terjadi pada trimester kedua dan dapat berlanjut
khususnya bila diet tidak termodifikasi.

2. Perubahan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,


fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien mengerti tentang perubahan
pola eliminasi urin.
Kriteria hasil :
 Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
 Mengidentifikasi cara-cara mencegah stasis urinarius dan edema jaringan.
Intervensi :
 Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester ketiga
Rasional : memberikan klien memahami alasan fisiologi dari frekuensi berkemih dan
nokturia. Pembesaran uterus trimester ketiga.
 Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring saat tidur. Perhatikan keluhan nokturia
Rasional : meningkatkan perfusi ginjal
 Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari, penurunan
masukan 2-3 jam sebelum beristirahat dan penggunaan garam, makanan, dan produk
mengandung natrium dalam jumlah sedang.
Rasional : memperhatikan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat, yang mengurangi
natrium diet untuk mempertahankan status isotonik.
 Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretik dan penghilangan natrium
dari diet
Rasional : kehilangan/pembatasan natrium dapat sangat menekan regulator renin-
angiotensin-aldosteron dari kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia berat.
 Tes urin midstream untuk memeriksa albumin.
Rasional : dapat mengidentifikasi spasme glomerulus atau penurunan perfusi ginjal
berkenaan dengan hipertensi akibat kehamilan.

3. Gangguan pola tidur b.d perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan pasien tidak mengalami
gangguan pola tidur
Kriteria hasil :
 Melaporkan perbaikan tidur/istirahat
 Melaporkan peningkatan rasa sejahtera dan perasaan segar
Intervensi :
 Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
tentukan pola tidur saat ini
Rasional : membantu mengidentifikasi kebutuhan untuk menetapkan pola tidur yang
berbeda
 Evaluasi tingkat kelelahan
Rasional : peningkatan retensi cairan penambahan BB, dan pertumbuhan janin, semua
memperberat persaan lelah, khususnya pada multipara.
 Kaji terhadap kejadian insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur.
Anjurkan alat bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat
dan penurunan aktifitas sebelum istirahat
Rasional : ansietas yang berlebihan kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, nokturia,
dan aktifitas janin dapat mempersulit tidur
 Perhatikan kesulitan bernafas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler
Rasional : pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta orgam abdomen menekan
diafragma sehingga membatasi ekspansi paru. Penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru
optimal.
 Dapatkan sel darah merah dan kadar Hb
Rasional : anemia dan penurunan kadar Hb, mengakibatkan penurunan oksigenasi
jaringan serta mempengaruhi perasaan letih belebihan
 Rujuk klien untuk konseling bila kekurangan tidur/kelelahan mempengaruhi aktiftas
kehidupan sehari-hari
Rasional : mungkin perlu bagi klien menghadapi perubahan silus tidur-terjaga,
mengidentifikasi prioritas yang tepat dan memodifikasi komitmen.

4. Perubahan pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pola nafas klien menjadi lebih
efektif.
Kriteria Hasil :
 Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas
 Klien akan melaporkan penurunan frekuensi atau beratnya keluhan.
 Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan.
Intervensi :
 Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi.
Rasional : untuk memastikan tingkat keparahan dispnea.
 Pertahankan pergerakkan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu, serta
retraksi otot supraklavikular dan interkostal.
Rasional : untuk menentukan intervensi keperawatan selanjutnya
 Auskultasi bunyi napas
Rasional : untuk menentukan intervensi keperawatan selanjutnya
 Pantau peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengal-sengal
 Berikan posisi semi fowler/ fowler
Rasional : memberikan posisi nyaman dan mempertahankan oksigenasi klien.
 Kolaborasi :Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan, keletihan dan


dispnea, sekunder akibat penekanan uterus yang membesar pada diafragma dan
penigkatan volume darah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien dapat melakukan aktivitas
sehari-hari.
Kriteria Hasil : klien dapat kembali melakukan aktivtas seperti biasanya
Intervensi :
 Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.
Rasional : Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-
menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus
 Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
Rasional : Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi
untuk wanita beresiko.
 Bantu klien beraktifitas secara bertahap
Rasional : Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan
dalam memenuhi kebutuhannya.
 Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi
Rasional : Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.

6. Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien mampu menambah
pengetahuannya tentang perubahan fisik.psikologi, persalinan atau kelahiran
Kriteria hasil :
 Mendiskusikan perubahan fisik/psikologi berkenaan dengan persalinan/kelahiran
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi tentang
perawatan bayi
 Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/ kelahiran dan bayi

Intervensi :
 Berikan informasi tentang perubahan fisik normal berkenaan dengan trimester ketiga
Rasional : pemahaman kenormalan perubahan ini dapat menurnkan kecemasan dan
membantu meningkatkan penyesuaian aktifitas perawatan diri
 Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan
Rasional : membantu klien untuk mengenali awitan persalinan, untuk menjamin tiba
dirumah sakit tepat waktu, dan menangani persalinan/kelahiran
 Berikan informasi tentang perawatan bayi dan pemberian makan
Rasional : membantu menyiapkan pengambilan peran baru, memerlukan barang-
barang tertentu untuk perabot, pakaian, dan suplai
 Anjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak dan melakukan orientasi rumah
sakit atau rumah bersalin
Rasional : menurunkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan; meningkatkan
mekanisme koping untuk persalinan/kelahiran.

IMPLEMENTASI

1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus

 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi, frekuensi,


kualitas, dan faktor presipitasi).
 Mengkaji terus-menerus ketidaknyamanan klien dan metode untuk mengatasinya
 Melakukan observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan.
 Mengajarkan teknik manajemen nyeri (distraksi, dll)
 Meningkatka n istirahat
 Memperhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.
Anjurkan penggunaan sepatu hak rendah, latihan pelvicrock, sentuhan terapeutik
dengan tepat
 Memperhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke posisi dorsofleksi dan menghindari
berdiri/duduk terlalu lama.
 Mengkaji adanya frekuensi kontraksi braxton hiks. Berikan informasi mengenai
fisiologi aktifitas uterus.
 Mengkaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). Tinjau pembatasan diet.
2. Perubahan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,
fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
 Memberikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester
ketiga
 Menganjurkan klien untuk melakukan posisi miring saat tidur. Perhatikan keluhan
nokturia
 Memberikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hari, penurunan
masukan 2-3 jam sebelum beristirahat dan penggunaan garam, makanan, dan produk
mengandung natrium dalam jumlah sedang.
 Memberikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretik dan penghilangan
natrium dari diet
 Melakukan tes urin midstream untuk memeriksa albumin.

3. Gangguan pola tidur b.d perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
 Meniinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,
tentukan pola tidur saat ini
 Mengevaluasi tingkat kelelahan
 Mengkaji terhadap kejadian insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur.
Anjurkan alat bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat
dan penurunan aktifitas sebelum istirahat
 Memperhatikan kesulitan bernafas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi semi
fowler
 Mendapatkan sel darah merah dan kadar Hb
 Merujuk klien untuk konseling bila kekurangan tidur/kelelahan mempengaruhi
aktiftas kehidupan sehari-hari

4. Perubahan pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah
 Memantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi.
 Mempertahankan pergerakkan dada, amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu,
serta retraksi otot supraklavikular dan interkostal.
 Melakukan auskultasi bunyi napas
 Memantau peningkatan kegelisahan, ansietas dan tersengal-sengal
 Memberikan posisi semi fowler/ fowler
 Melakukan kolaborasi :Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan, keletihan dan


dispnea, sekunder akibat penekanan uterus yang membesar pada diafragma dan
peningkatan volume darah
 Menganjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.
 Menganjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.
 Membantu klien beraktifitas secara bertahap
 Menganjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi

6. Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.


 Memberikan informasi tentang perubahan fisik normal berkenaan dengan trimester
ketiga
 Memberikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan
 Memberikan informasi tentang perawatan bayi dan pemberian makan
 Menganjurkan keikutsertaan dalam kelas kelahiran anak dan melakukan orientasi
rumah sakit atau rumah bersalin

EVALUASI

1. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus
S : klien mengatakan bahwa dengan teknik distraksi dan manajemen nyeri yang telah
diajarkan, klien merasakan bahwa nyerinya turun, menjadi skala 3.
O : klien terlihat tidak terlalu cemas, dan dapat tersenyum, serta jarang mengeluh
nyeri.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi.

2. Perubahan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,


fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
S : klien mengatakan bahwa ia mengerti akan kondisinya jika sering berkemih. Dan
hal itu dapat diatasi, klien minum tidak pada saat istirahat
O: klien terlihat masih sering ke kamar kecil, namun sudah agak berkurang ke kamar
kecil tersebut.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi

3. Gangguan pola tidur b.d perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
S : klien mengatakan bahwa ia dapat tidur 6 jam dan bisa beradaptasi dengan konsidi
perutnya
O : tidak ada lingkaran hitam pada matanya, klien terlihat segar.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi

4. Perubahan pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan aliran darah dalam
desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen darah
S : klien mengatakan bahwa ia masih merasakan sesak pada saat bernafas, sehingga
klien hanya melakukan aktivitas seperlunya saja.
O : klien terlihat sering capek, sesak, dan berusaha mengontrol nafasnya.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan semua intervemsi

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan, keletihan dan


dispnea, sekunder akibat penekanan uterus yang membesar pada diafragma dan
peningkatan volume darah
S : klien mengatakan bahwa ia belum bisa melakukan aktivtas seperti biasanya,
karena klien masih suka terlihat capek dan sesak
O : klien tidak melakukan aktivitas seperti biasa. Klien hanya duduk atau bersantai
dalam mempersiapkan kelahirannya
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan semua intervensi
6. Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.
S : klien mengatakan bahwa klien mengerti dengan perubahan fisiologis pada
tubuhnya yang sedang hamil, klien juga mengatakan bahwa sedang mendiskusikan
tentang kesiapan persalinan, serta perawatan anak dan ibu pasca melahirkan, tapi klien
mengatakan bahwa ia takut pada proses persalinan.
O : klien terlihat mengerti serta antusias dalam berdiskusi seputar kelahiran anaknya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan semua intervensi
Daftar Pustaka

DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga.
Jakarta: Bhakti husada
Mitayani.2009.Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta:Salemba Medika
Doengoes, Marylin E.2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta: EGC
Stright,Barbara R.2005.Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.Jakarta: EGC
Wheeler, Linda.2004.Buku Saku Asuhan Pranatal & Pascapartum.Jakarta:EGC
Bobak.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai