OLEH
4120005
CI LAHAN CI INSTITUSI
MAKASSAR
2021
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Hemiparese adalah kelumpuhan pada sebagian salah satu sisi tubuh. (Kamus
B. Etiologi
Stroke biasanya diakibatkan dari salah satu dari empat kejadian (Brunner dan
a. Trombosis
hidup, serta bekuan darah didalam pembuluh darah otak atau leher. Koagulan
b. Embolisme serebral
Embolisme serebral adalah bekuan darah dan material lain yang dibawa ke
otak dari bagian tubuh lain. Merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh
bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari trombus di
menerima sekitar 60-80 ml darah per 100 g jaringan otak per menit. Jika alirah
darah aliran darah serebri 20 ml/menit timbul gejala iskemia dan infark. Yang
disebabkan oleh banyak faktor yaitu hemoragi, emboli, trombosis dan penyakit
lain.
d. Hemoragi serebral
atau didalam jaringan otak sendiri. Pendarahan ini dapat terjadi karena
kualitas pembuluh darah otak.Sehingga dengan adanya tekanan darah yang tinggi
C. Faktor resiko
Perokok.
DM.
Obstruksi thrombus
di otak
Penurunan darah
ke otak
Hipoksia cerebri
Penurunan kemampuan
otot
menunyah/menedan
Gangguan Mobilitas
mobilitas fisik menurun
E. Manifestasi Klinis
Gejala - gejala stroke muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang
disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke daerah tersebut. Gejala itu muncul
a. Sementara
Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang
attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau
malah menetap.
Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini disebut reversible ischemic neurologic
defisit (RIND)
d. Sudah menetap/permanen
Hal ini disebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang disebut
F. Komplikasi
a. Hipoksia serebral karena terjadi sebagai akibat dari oksigen yang ke otak tidak
adekuat
a. Defisit Neurologis
b. Defisit Motorik
1. Hemiparese
2. Hemiplegia
3. Ataksia
Berjalan tidak mantap, tegak, tidak mampu menyatukan kaki, perlu dasar berdiri
yang luas.
4. Disartria
5. Disfagia
c. Defisit Sensori
1. Afasia ekspresif
Ketidakmampuan menggunakan simbol berbicara
2. Afasia reseptif
3. Afasia global
d. Defisit Kognitif
5. Perubahan penilaian
e. Defisit Emosional
2. Labilitas emosional
5. Perasaan isolasi
H. Pemeriksaan Penunjang
a. Labolatorium
3. Masa protombin.
4. Urinalisis.
b. Diagnostik
adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, serta posisinya secara pasti.
spesifik seperti perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari
3. EEG, untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang timbul
dan dampak dari jaringan yang infark segingga menurunnya inpuls listrik dalam
jaringan otak.
4. Pungsi lumbal, tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan
pada intrakranial.
6. X-Ray tengkorak
I. Penatalaksanaan Medik
a. Konservatif.
3. Antihipertensi.
4. Deuritika.
5. Vasodilator perifer.
6. Antikoagulan.
9. Kortikosteroid : pada kasus ini tidak ada manfaatnya karena klien akan mudah
b. Operatif.
1. Terapi wicara.
2. Terapi fisik.
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
a. Biodata
Pengkajian biodata di fokuskan pada, umur : karena usia di atas 55 tahun
lebih tinggi 30% di banding wanita.Ras : kulit hitam lebih tinggi angka
kejadiannya.
b. Keluhan Utama.
kesadaran atau koma serta disertai kelumpuhan dan keluhan sakit kepala hebat
mengalami stroke.
1) mandi
2) makan/minum
3) bab / bak
4) berpakaian
5) berhias
6) aktifitas mobilisasi
BI ( Breathing / pernafasan).
batuk.
B2 ( Blood / sirkulasi ).
Darah disertai dengan pelebaran nadi dan penurunan jumlah nadi. TD biasanya
terjadi peningkatan dan bisa terdapat adanya hipertensi masif >200 mmHg.
B4 ( Bladder / Perkemihan ).
B5 ( Bowel : Pencernaan )
tirah baring lama, kekuatan otot, disfungsi motor paling umum adalah
hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) karena adanya lesi pada sisi otak
yang berlawanan.
h. Sosial Interaksi.
neurologis.
pada area bicara pada hemisfer otak, kehilangan tonus otot fasial atau oral,
C. Intervensi Keperawatan.
Kriteria hasil :
2) Nadi melebar.
4) Muntah projectile.
Intervensi.
NO INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau tanda dan gejala peningkatan TIK Deteksi dini peningkatan TIK
3) GCS
4) Respirasi
6) Muntah projectile
7) Pupil unilateral
2. Tinggikan kepala tempat tidur 15-30 Meninggikan kepala dapat
vena.
3. Hindari hal-hal berikut : Masase karotid
Rangsangan anal dengan jari(boleh tapi vena dari rongga intra kranial.
manuver valsalva.
5. Pertahankan lingkungan tenang, sunyi dan Meningkatkan istirahat dan
2) Mencegah terjadinya
7) Mengurangi nyeri.
Kriteria hasil
INTERVENSI RASIONAL
1. Ubah posisi klien tiap 2 jam 1) Menurunkan resiko terjadinnya iskemia
sakit pernapasan
fungsionalnya
Tujuan
Kriteria hasil
1) Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuan klien
INTERVENSI RASIONAL
1. Tentukan kemampuan dan tingkat 1. Membantu dalam mengantisipasi
klien yang dapat dilakukan klien ketakutan dan sangat tergantung dan
meningkatkan pemulihan
4. Berikan umpan balik yang positif 4. Meningkatkan perasaan makna diri
Tujuan
Kriteria hasil
INTERVENSI RASIONAL
1. Tentukan kemampuan klien dalam 1. Untuk menetapkan jenis makanan
ketika klien dapat menelan air 7. Menguatkan otot fasial dan dan otot
9. Kolaborasi dengan tim dokter untuk juga makanan jika klien tidak mampu
neurologis.
Tujuan :
Kriteria Hasil : klien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa
menggunakan obat, konsistensi feses lembek berbentuk, tidak teraba massa pada
kolon ( scibala ).
INTERVENSI RASIONAL
1. Berikan penjelasan pada klien 1. Klien dan keluarga akan mengerti
area bicara pada hemisfer otak, kehilangan tonus otot fasial atau oral, dan
Dalam waktu 2x24 jam klien dapat menunjukkan pengertian terhadap masalah
bahasa isyarat.
Kriteria Hasil :
Terciptanya suatu komunikasi dimana kebutuhan klien dapat terpenuhi, klien dapat
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tipe disfungsi misalnya klien 1. Membantu menentukan
kata.
D. Evaluasi
perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan
tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang. (Lismidar, 1990).
DAFTAR PUSTAKA
3. www.google.com
5. http://meliyanatandilawa.blogspot.co.id/2015/09/askep-hemiparese.html