Anda di halaman 1dari 15

BAB I

TINJAUAN TEORI

1. KONSEP MEDIS
A. Definisi inpartu
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).
B. Penyebab
1) Teori penurunan hormone
1.2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone progesterone
dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos
rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila progesterone tua.
2) Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3) Teori distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4) Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
5)  Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.
C. Tanda dan gejala
1. Lightening atau setting atau dropping yaitu kepala turun memasuki
PAP,terutama pada primigravida.
2.   Perut kelihatan lebih melebar ,fundus uteri menurun
3. Perasaan sering atau susah kencing karena tertekan oleh bagian terbawah
janin.
4. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemah dari uterus kadang-kadang disebut “fase labor pains”
5. Serviks menjasi lembek,mulai mendatar dan sekresinya bertambah  bisa
bercampur darah.
D. Manifestasi klinik
1. Terjadi lightening
Menjelang kehamilan 36 minggu pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi mulai masuk PAP yang disebabkan oleh :
a. Adanya kontraksi uterus Braxton Hic
b. Ketegangan dinding perut
c. Ketegangan ligamen rotundum
d. Gaya berat janin dimana kepala ada di bawah
Semua ini dirasakan oleh ibu dengan rasa sesak berkurang, bagian bawah
rasa berat, terjadi kesulitan berjalan dan sering kencing.
2. Terjadi his pendahuluan
Makin tuanya kehamilan pengeluaran estrogen dan progesteron makin
berkurang sehingga menimbulkan kontraksi lebih sering yang disebut his
palsu, sifatnya :
a. Pasien nyeri ringan di perut bagian bawah
b. Datangnya tidak teratur dan durasinya lebih pendek
c. Tidak bertambah bila beraktivitas
E. Test diagnostik
1. Ultrasonografi
ultrasonografi dapat mengidentifikasikan kehamilan ganda, anomaly janin,
atau melokalisai kantong amnion pada amniosintesis.
2. Amniosintesis
cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi kematangan
paru janin.
3. Pemantauan janin
membantu dalam mengevaluasi janin.
4. Protein C-reaktif
peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peningkatan
korioamnionitis.
5. Histopatologi
cairan ditampung dalam tabung reaksi kemudian dibakar sampai tertinggal
endapan tersebut dilihat dibawah mikroskop dan bila air ketuban mengalami
kelainan maka akan terlihat seperti daun pakis.
6. Kertas lakmus
bila merah menunjukkan cairan mengandung urine yang bersifat asam, bila
biru menunjukkan cairan mengandung air ketuban yang bersifat basa.
F. Penatalaksanaan
1. Ibu :
a. 8 Ampul Oksitosin 1 ml  10 U (atau 4 oksitosin 2ml U/ml
b.   20 ml Lidokain 1% tanpa Epinefrin atau 10ml Lidokain 2% tanpa
Epinefrin
c. 3 botol RL
d.  2 Ampul metal ergometrin maleat ( disimpan dalam suhu 2-80C        

2. Bayi :    
a. Salep mata tetrasiklin
b. Vit K 1 mg
G. Komplikasi
1. Persalinan lama
2. Perdarahan pasca persalinan
3.  Malpresentasi dan malposisi
4. Distosia bahu
5.  Distensi uterus
6.  Persalinan dengan parut uterus
7.  Gawat janin         
8. Prolapsus tali pusat
9. Demam dalam persalinan
10.   Demam pasca persalinan
Penyimpangan KDM

In Partu

Uterus secara progresif lebih peka


Sampai akhirnya berkontraksi kuat

Merangsang pembukaan Penurunan bgian Hipoksia jaringan


bawah janin

Adanya His Penekanan pada Prbhn thnan vas meknik


serviks
Menimbulkan rasa Pen.alirn blk vena
mengedan Menekan ujung
saraf Hipovolemia
Pengeluaran energy
berlebihan O2 ke otak
Nyeri dipersepsikan

Keletihan Gg. Pertkran


Nyeri gas
persalinan
2. KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian :
1. Kala I fase laten
1) Integritas ego : dapat senang atau cemas
2) Nyeri atau ketidaknyamanan
 Kontraksi regular, peningkatan frekuensi, durasi, dan keparahan
 Kontraksi ringan, masing-masing 5-30 menit, berakhir 10-30 detik
3) Keamanan : irama jantung bayi paling baik terdengar pada umblikus atau
tergantung pada posisi janin
4) Seksualitas :
 Membrane mungkin atau tidak pecah
 Serviks dilatasi 0 - 4 cm
 Bayi mungkin pada 0 atau primigravida dan dari 0 – 2 cm
multigravida
 Rabas vagina sedikit, mungkin lender merah muda, kecoklatan atau
terdiri dari plak lender
2. Kala I fase aktif
1) Aktifitas / istirahat : dapat menunjukkan bukti kelelahan
2) Integritas ego :
 Dapat tampak lebih serius dan terhanyut dalam proses persalinan
 Ketakutan tentang kemampuan mengendalikan pernapasan dan
atau melakukan teknik relaksasi.
3) Nyeri atau ketidaknyamanan: kontraksi sedang, terjadi setiap 2,5 - 5
menit dan
berakhir 30 - 45 detik.
4) Keamanan:
 Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat pada posisi vertex
 Denyut jantung janin bervariasi dan perubahan periodic umumnya
teramatipada respons terhadap kontraksi, palpasi abdominal, dan
gerakan janin.
5) Seksualitas
 Dilatasi serviks dari kira-kira 4-8 cm (1,5 cm/jam multipara, 1,2
cm/jamnulipara)
 Perdarahan dalam jumlah sedang
 Janin turun 1 – 2 cm dibawah tulang iskial
3. Kala II
1) Aktivitas / istirahat
a. Laporan kelelahan, melaporkan ketidakmampuan
melakukan dorongansendiri / teknik relaksasi
b. Letargi dan lingkaran hitam di bawah mata
2) Sirkulasi: tekanan darah dapat meningkat 5-10 mmHg di antara
kontraksi
3) Integritas ego
c. Respons emosional dapat direntang dari perasaan
fear/irritation/relief/joy
d. Dapat merasa kehilangan control atau kebalikannya seperti saat
ini klienterlibat mengejan secara aktif
4) Eliminasi
e. Keinginan untuk defekasi / mendorong involunter pada kontraksi,
disertaitekanan intraabdomen dan tekanan uterus
f. Dapat mengalami rabas fekal saat mengejan
g. Distensi kandung kemih mungkin ada, dengan urine dikeluarkan
selamaupaya mendorong
5) Nyeri / ketidaknyamanan
h. Dapat merintih/meringis selama kontraksi
i. Amnesia diantara kontraksi mungkin terlihat
j. Melaporkan rasa terbakar/meregang dari perineum
k. Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
l. Kontraksi uterus kuat, terjadi 1,5-2 menit masing-masing dan
berakhir 60-90 detik
m. Dapat melawan kontraksi, khususnya bila ia tidak berpartisipasi
dalamkelas kelahiran anak
6) Pernapasan : peningkatan frekuensi pernapasan.
7) Keamanan
 Diaphoresis sering terjadi
 Bradikardia janin (tampak saat deselerasi awal pada pemantau
elektrik)dapat terjadi selama kontraksi (kompresi kepala)
8) Seksualitas
 Serviks dilatasi penuh (10 cm) dan penonjolan 100%
 Peningkatan penampakan perdarahan vagina
 Penonjolan rektal / perineal dengan turunnya janin
 Membrane mungkin ruptur pada saat ini bila masih utuh
 Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
 Crowning terjadi, kaput tampak tepat sebelum kelahiran pada
presentasivertex
4. Kala III
1) Aktivitas / istirahat : perilaku dapat direntang dari senang sampai
keletihan
2) Sirkulasi
 Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat,
kemudian kembali ke tingkat normal dengan cepat.
 Hipotensi dapat terjadi sebagai respons terhadap analgesic dan
anestesi.
 Frekuensi nadi melambat pada respons terhadap perubahan
curah jantung.
3) Makanan / cairan: kehilangan darah normal kira-kira 250-300 ml.
4) Nyeri / ketidaknyamanan: dapat menyebabkan tremor kaki atau
menggigil.
5) Keamanan
 Inspeksi manual pada uterus dan jalan lahir menentukan adanya
robekanatau laserasi
 Perluasan episiotomy atau laserasi jalan lahir mungkin ada.
6) Seksualitas
 Darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta
lepas dariendometrium, biasanya dalam 1-5 menit setelah
melahirkan bayi.
 Tali pusat memanjang pada muara vagina
 Uterus berubah dari discoid menjadi bentuk globular dan
meninggikanabdomen.
5. Kala IV
1) Aktivitas: dapat tampak berenergi/ kelelahan.
2) Sirkulasi: nadi lambat (50-70x/menit), TD bervariasi, kehilangan
darah selamapersalinan 400-500 ml untuk kelahiran
pervaginam 600-800 ml untukkelahiran SC
3) Integritas ego: rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia.
4) Eliminasi: hemoroid, kandung kemih teraba di atas simpisis.
5) Makanan/cairan: mengeluh lapar/haus.
6) Seksualitas: fundus keras terkontraksi, pada garis tengah terletak
setinggiumbilikus, perineum bebas dari kemerahan, edema
B. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
b.  Dada
Terdapat adanya pembesaran pada payudara, areala dan papilla mammae.
c. Perut
Adanya pembesaran pada perut membuyur, hyperpigmentasi linea alpa /
nigra.
d. Palpasi      : Usia kehamilan 3 jari di bawah px
e. Auskultasi : Ada tidaknya DJJ, frekuensi antara 140-160 kali / menit
f. Genetalia
Pengeluaran darah bercampur lendir, pengeluaran air ketuban.
g. Ekstermitas
Adanya varices pada ekstremitas bagian bawah karena adanya penekanan
dan pembesaran uterus yang menekan vena abdomen.
C. Data fokus
Ds :
- Pasien mengeluh nyeri pada daerah pinggang
Menjalar sampai ke perut
- Pasien mengeluh nyeri pada vagina
- Pasien mengatakan rasa sakit semakin kuat,
sering dan lama
- Pasien mengeluh sesak dan nyeri saat bernafas
- Pasien mengeluh sakit perut
- Pasien mengatakan badannya terasa lemas
- Klien mengeluh keluar darah banyak bergumpal-gumpal
- Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh keluarga
Do :
- Wajah klien tampak meringis
- Skala nyeri 8
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak gelisah
- Bunyi nafas tampak melemah
- Frekuensi nafas pasien > 20x/m
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak merasa sakit
- Pasien hanya tampak berbaring di tempat tidur

D. Analisa data dan Masalah


1. Ds :
- Pasien mengeluh nyeri pada daerah pinggang
Menjalar sampai ke perut
- Pasien mengeluh nyeri pada vagina
- Pasien mengatakan rasa sakit semakin kuat,
sering dan lama
Do:
- Wajah klien tampak meringis
- Skala nyeri 9
2. Ds :
- Pasien mengeluh sesak dan nyeri saat bernafas
Do :
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak gelisah
- Bunyi nafas tampak melemah
- Frekuensi nafas pasien > 20x/m
3. Ds :
- Pasien mengeluh sakit perut
- Pasien mengatakan badannya terasa lemas
- Klien mengeluh keluar darah banyak bergumpal-gumpal
- Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh keluarga
Do :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak merasa sakit
- Pasien hanya tampak berbaring di tempat tidur

E. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri persalinan berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
2. Gangguan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan penurunan
suplai 02 plasenta sekunder akibat kontraksi uterus
3. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energy akibat
peningkatan metabolisme sekunder akibat nyeri selama persalinan
F. Perencanaan keperawatan
1. Nyeri persalinan berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
Tujuan :ibu mampu mengendalikan nyerinya dengan kriteria evaluasi ibu
menyatakan menerima rasa nyerinya sebagai proses fisiologis persalinan
KH :
- Mengungkapkan penurunan nyeri
- Menggunakan tehnik yang tepat untuk mempertahankan control.nyeri.
-  Istirahat diantara kontraksi
Intervensi :
a. Kaji kontraksi uterus dan ketidaknyamanan (awitan, frekuensi,
durasi, intensitas, dan gambaran ketidaknyamanan)
rasional : Untuk mengetahui kemajuan persalinan dan
ketidaknyamanan yang dirasakan ibu
b. Kaji tentang metode pereda nyeri yang diketahui  dan dialami
Rasional :  Nyeri persalinan bersifat unik dan berbeda – beda tiap
individu. Respon terhadap nyeri sangat tergantung budaya,
pengalaman terdahulu dan serta dukungan emosional termasuk orang
yang diinginkan
c. Kaji faktor yang dapat menurunkan toleransi terhadap nyeri
Rasional :   Mengidentifikasi jalan keluar yang harus dilakukan

d. Kurangi dan hilangkan faktor yang meningkatkan nyeri


Rasional :Tidak menambah nyeri klien
e. Jelaskan metode pereda nyeri yang ada seperti relaksasi, massage,
pola pernafasan, pemberian posisi, obat – obatan
Rasional :  Memungkinkan lebih banyak alternative yang dimiliki
oleh ibu, oleh karena dukungan kepada ibu untuk mengendalikan
rasa nyerinya
f. Dorong ibu untuk mencoba beberapa metode
Rasional :  Dengan beberapa metode diharapkan ibu dapat
mengendalikan rasa nyerinya
g. Lakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi ingin
di tempat tidur anjurkan untuk miring ke kiri
Rasional : Nyeri persalinan bersifat sangat individual sehingga posisi
nyaman tiap individu akan berbeda, miring kiri dianjurkan karena
memaksimalkan curah jantung ibu
2. Gangguan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan penurunan
suplai 02 plasenta sekunder akibat kontraksi uterus
Tujuan :Tidak terjadi fetal distress
KH :
- Tanda – tanda vital dalam batas normal
- DJJ dan variabilitas dalam batas normal
Intervensi :
a. Kaji DJJ tiap 30 menit
Rasional :Untuk mengetahui DJJ sehingga dapat dilakukan tindakan
dengan segera apabila terjadi peningkatan atau perlambatan
b. Sarankan ibu untuk tidak berbaring telentang lebih dari 10 menit
Rasional :Jika terlentang maka berat janin, uterus, air ketuban akan
menekan vena cava inferior, hal ini dapat mengakibatkan turunnya
sirkulasi darah dari ibu ke plasenta

c. Catat kemajuan persalinan


Rasional :Persalinan lama/disfungsional dengan perpanjangan fase
laten dapat menimbulkan masalah kelelahan ibu, stres berat, infeksi
dan hemoragi karena atonia/ruptur uterus
d. Catat DJJ bila ketuban pecah,  periksa lagi 5 menit kemudian dan
observasi perineum terhadap prolaps tali pusat
Rasional :  perubahan pada tekanan cairan amniotik dengan ruptur
dan prolaps tali pusat dapat menurunkan transfer oksigen ke janin
e.  Kolaborasi pemberian oksigen
Rasional :Meningkatkan oksigen ibu yang tersedia untuk ambilan
fetal
3. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energy akibat
peningkatan metabolisme sekunder akibat nyeri selama persalinan.
Tujuan : ibu tidak mengalami keletihan dengan kriteria
KH :
-Nadi:60-80x/menit(saat tidak ada his)
- ibu menyatakan masih memiliki cukup tenaga.
Intervensi :
a. Kaji tanda – tanda vital yaitu nadi dan tekanan darah
Rasional : Nadi dan tekanan darah dapat menjadi indicator terhadap
status hidrasi dan energy ibu
b.  Anjurkan untuk relaksasi dan istirahat di antara kontraksi
Rasional : Mengurangi bertambahnya keletihan dan menghemat
energy yang dibutuhkan untuk persalinan
c.  Sarankan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu
Rasional :Dukungan emosional khususnya dari orang – orang yang
berarti bagi ibu dapat memberikan kekuatan dan motivasi bagi ibu
d. Sarankan keluarga untuk menawarkan dan memberikan minuman
atau makanan kepada ibu
Rasional :Makanan dan asupan cairan yang cukup akan memberi
lebih banyak energy dan mencegah dehidrasi yang memperlambat
kontraksi atau kontraksi tidak teratur
DAFTAR PUSTAKA

Doengos, Marillyn E (2001) Rencana Perawatan Maternal Bayi. Edisi 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC; Jakarta
Prawiroharjo, Sarwono. (1997). Ilmu Kebidanan. Edisi 3. yayasan Bina Pustaka; Jakarta

Prof. dr. Ida BagusGde Manuaba, SpOG. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku EGC;Jakarta

Muliyati,( 2005) Buku Panduan Kuliah Keperawatan Maternitas, Makassar.

Sarwono Prawirohardjo,( 2002), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Mansjoer, Arif dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Ed.3. Media Aesculapius
FK UI. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai