Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN

A. DEFENISI
ANC (Antenatal Care) adalah Pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim.
ANC atau pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental
dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,
persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar.
Asuhan Antenatal adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,
untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman
dan memuaskan
Tujuan
- Tujuan Ante Natal Care
a. Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut:
- Kesehatan umum ibu
- Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
- Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
- Menerapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan, rendah)
b. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan Well
Health Monther
c. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
d. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat akhir kala
nifas
- Tujuan Pre Natal Care
a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat ditentukan dengan
pemeriksaan khusus
b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan
neonates
c. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby
dan Well Health Monther
Kebijakan Program
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan,
pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal
Pelayanan Asuhan Standar Minimal "7T"
1. Timbang berat badan
2. Tekanan Darah
3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4. TT lengkap (imunisasi)
5. Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu :
- 1 kali pada trimester I
- 1 kali pada trimester II
- 2 kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat
haid.
Kunjungan ANC yang ideal adalah :
- Setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu
- Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- Setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai terjadi
kelahiran.
Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.
Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra
uterin mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40
minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari).
Kehamilan berlangsung antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan
prematur, sedangkan bila lebih dari 43 minggu disebut kehamilan
postmatur
Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi
1. Kehamilan trimester pertama (0-14 minggu)
2. Kehamilan trimester kedua (14-28 minggu)
3. Kehamilan trimester ketiga (28-42 minggu)

B. ETIOLOGI
Kehamilan dapat terjadi karena pertemuan ovum dan sperma di
dalam tuba falopi. Pada koitus air mani terpancar kedalam ujung dari
vagina sebanyak 3cc. Dalam air mani terdapat spermatozoa atau sel-
sel mani sebanyak100-200 juta tiap cc. Di dalam tubasperma
menunggu kedatangan ovum, jika terjadi ovulasi maka mungkin terjadi
fertilisasi, jadi kehamilan dapat dihasilkan bila koitus dilaksanakan
pada saat ovulasi.

C. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae)
dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen
tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel
telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil
bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini
disebut nidasi (implantasi).Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan
waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),
spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum
terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang
dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani
dengan sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.

D. MANIFESTASI KLINIS
- Gejala kehamilan tidak pasti
1. Amenorea
2. Nausea dan Vomitus (Morning Sicknes)
3. Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman tertentu)
4. Konstipasi/obstipasi
5. Sering berkemih
6. Pingsan dan mudah lelah
7. Anoreksia
- Tanda kehamilan tidak pasti
1. Pigmentasi kulit,
2. Leukore, peningkatan sekret serviks
3. Epulis (hipertropi papila gingiva)
4. Perubahan payudara, payudara tegang dan membesar
5. Pembesaran abdomen
6. Suhu basal sesudah ovulasi meningkat terus (37,2-37,8 oC)
7. Perubahan organ dalam pelvik
- Tanda Chadwick : Vagina livid, minggu ke-6
- Tanda Hegar : Segmen bawah uterus lembek
- Tanda Piscaseck : Uterus membesar ke satu arah
- Tanda Braxton Hicks : Uterus berkontraksi bila
dirangsang
8. Tes Kehamilan (+)
- Tanda Pasti Kehamilan
1. Pada palpasi dirasakan bagian janin, ballotement (lentingan
janin) dan gerakan janin
2. Pada auskultasi terdengar denyut jantung janin (DJJ)
- Dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12 minggu
- Dengan Laennec terdengar pada kehamilan 18-20 minggu
3. Dengan USG atau scanning dapat dilihat gambaran janin
4. Pada pemeriksaan sinar-x tampak kerangka janin
Perubahan-Perubahan Dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan
1. Trimester I (0-12 mg)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-
gejala yang berasal dari buah kehamilan yaitu dari janin dan
plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air kemih.
b. Masalah gastrointestinal
- Mual dan muntah(4-6 minggu)
- Morning sickness
- Anoreksia
- Saliva berlebihan\Tak tahan terhadap bau–bau tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi.
d. Perubahan janin 
- Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur
itik
- Pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar
jeruk keprok
- Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar
kepalan tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Tanda-tanda hebat
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan seolah-
olah jari-jari yang diluar bertemu dengan jari-jari yang ada
didalam, hal ini sebabkan oleh bertambahnya jumlah pembuluh
darah pada rahim. 
g. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan
kandung kemih sehingga didapatkan ibu sering kencing
h. Kardiovaskuler
- Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran
uterus posisi jantung pada bagian kiri atas
- Kardiak output
1) Denyut jantung meningkat
2) Nadi meningkat ± 10-15  x /menit
3) Filtrasi ginjal meningkat
4) Transportasi oksigen meningkat
i. Uterus
- Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volumenya 10
cc
- Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
- Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus alveoli
payudara
k. Vagina
- Peningkatan vaskularisasi
- Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
l. Respirasi
- Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan
ikat
- Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi
dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan
mengalirnya carbon dioksida dari janin ke ibu
- Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
m. Muskuluskeletal
- Relaksasi persendian
- Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen
rotundum
- Perubahan postural
1) Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan
tulang belakang
2) Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada
terdsorong kedepan
n. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami
hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie gravidalum 
2. Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis
a. Uterus
- Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- Dinding uterus tipis dan lunak
- Fetus dapat di palpasi pada abdomen
- Uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi” braxson his” 
b. Servik
- Terus memanjang
- Adanya mucous plag
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif

c. Vagina
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0 
d. Payudara
- Duktus dan alveoli hipertropi
- Areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
- Volume darah meluas 
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada
sel darah merah
- Output meningkat 30-50 %
- Stroke volume meningkat
- Tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f. Sistem respiratory
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam 
- Volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan
sulit/sesak nafas
g. Sistem Urinary
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- Udema fisiologis pada kandung kemih
- Frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkat
- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang
larut dalam air meningkat
h. Sistem muskulus keletal
- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus,
lordosis fisiologis
- Kram pada kaki
i. Sistem integument
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perineum
- Adanya linianigra
- Vaskuler adanya palmar eritema
- Rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gigi
Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
- Esofagus dan gaster
1) Kapasitas lambung menurun
2) Sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung
menurun
- Liver
Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan
globulin
- Pankreas
1) Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi
pada sel-sel beta
2) Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus
gestasional
- Intestinal
1) Pengosongan lambung meningkat
2) Absorbsi  nutrien dan air meningkat
k. Sistem endokrin
- Pituitary
1) Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating
hormone
2) Prolaktin meningkat
- Tiroid
1) Vaskularisasi meningkat
2) Meningkatnya T3 dan T4
3) BMR meningkat
- Paratiroid
Hiperplasia, sekresi hormon meningkat
- Adrenal
1) Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat
2) Level kortisol meningkat
3) Level aldesteron meningkat
- Plasenta
Fungsi utuh dan komplek
Perubahan Psikologis
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan
“Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal
orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan
dapat diterima.
c. Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk
pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu
penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku
kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk
komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda
kehamilan mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada
janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain
3. Trimester ketiga ( 28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42
minggu )
Perubahan fisiologis
a. Sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding
menipis, kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
- Serviks
Effousment, pengeluaran mukosa.
- Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
- Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
- COP meningkat 40 %
- Volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Stroke volume meningkat
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu
dengan masalah jantung
c. Sistem pernafasan
- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
- Iga-iga ekspansi
- Kebutuhan oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
- Frekwensi miksi meningkat
- Kosentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem muskuloskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
f. Sistem integument
- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
- Rambut tipis dan rontok
- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitive
- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h. Sistem endokrin
- Pituitary
Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
- Tiroid
BMR meningkat
- Plasenta
Fungsi maksimal
Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan,
personal freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan  calon ayah lain
E. KOMPLIKASI
- Kelainan pada kehamilan
1. Hiperemesis Gravidarum
2. Preeklamsia/Eklampsia
3. Abortus
4. Kehamilan ektopik
5. Plasenta previa
6. Solusio plasenta
- Penyakit dalam kehamilan
1. Penyakit jantung pada kehamilan
2. Diabetes melitus gestasional
3. Asma brokhial
4. Tuberkulosis
5. Anemia
- Anemia defisiensi besi
- Anemia akibat perdarahan
- Anemia megaloblastik

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium
1. Darah
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL
2. Urin
- Warna, bau dan kejernihan
- Protein, glukosa, nitrit
3. Biakan
Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik)
- Radiologi
1. USG
- Jenis kelamin
- Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion
2. Pelvimetri

G. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
- Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan leopold I, untuk menentukan bagian janin yang
berada dalam fundus uteri.
Petunjuk cara pemeriksaan :
Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap
kearah kepala pasien.Kedua tangan diletakkan pada bagian atas
uterus dengan mengikuti bentuk uterus.Lakukan palpasi secara
lembut untuk menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan
janin. Tentukan bagian janin mana yang terletak di fundus.

Hasil:
Jika kepala janin yang terada di fundus, maka palpasi akan teraba
bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika
bokong yang terletak di fundus,maka pemeriksa akan meraba
suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari
kepala, tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada
letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong.
Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang
berada pada kedua sisi uterus.
Petunjuk pemeriksaan :
Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien, menghadap
kepala pasien.Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua sisi
perut, dan lakukan tekanan yang lembut tetapi cukup dalam untuk
meraba dari kedua sisi. Secara perlahan geser jari-jari dari satu
sisi ke sisi lain untuk menentukan pada sisi mana terletak pada sisi
mana terletak punggung, lengan dan kaki.

Hasil :
Bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras
pada beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur,sedangkan bila
teraba adanya bagian – bagian kecil yang tidak teratur mempunyai
banyak tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka
bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung janin
tidak teraba di kedua sisi mungkin punggung janin berada pada
sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi posterior) atau janin
dapat pula berada pada posisi dengan punggung teraba disalah
satu sisi.
Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian janin apa
yang berada pada bagian bawah.
Petunjuk cara memeriksa:
Dengan lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati
bagian bawah abdomen pasien tepat diatas simfisis pubis. Coba
untuk menilai bagian janin apa yang berada disana. Bandingkan
dengan hasil pemeriksaan Leopold.

Hasil :
Bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka bagian
terbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul.Bila kepala
yang berada diabagian terbawah, coba untuk menggerakkan
kepala. Bila kepala tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala
sudah “engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau
bokong, maka letak janin adalah melintang.
Pemeriksaan Leopold IV, untuk menentukan presentasi dan
“engangement”.
Petunjuk dan cara memeriksa :
Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu.Kedua lutut ibu
masih pada posisi fleksi. Letakkan kedua telapak tangan pada
bagian bawah abdomen dan coba untuk menekan kearah pintu
atas panggul
Hasil:
Pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold III, menilai
bagian janin terbawah yang berada didalam panggul dan menilai
seberapa jauh bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul.

- Penentuan masa gestasi berdasarkan pengukuran Tinggi fundus


uteri:
1. Spiegelberg’s Measurement
Biasanya Tfu dalam cm – mingg ,setelah mgg 22, Tfu naik 1
cm/mgg
22-28 mgg 24-25 cm diatas simfisis
28 mgg 26,7 cm diatas simfisis
30 mgg 29,5-30 cm diatas simfisis
32 mgg 29,5-30 cm diatas simfisis
34 mgg 31 cm diatas simfisis
38 mgg 33 cm diatas simfisis
40 mgg 37,7 cm diatas simfisis

2. Mac Donald’s Measurement


Tfu (cm) x 2/7 = masa gestasi ( bulan )
Tfu (cm) x 8/7 = masa gestasi ( minggu )
3. Selain itu dapat dengan cara sebagai berikut
- Terabanya ballotement di simpisis à 12 mgg
- DJJ (+) dg Dopller à 10-12 mgg
- DJJ (+) dg fetoscop à18-20 mgg
- Quickening à 20 mgg
- USG
- Perhitungan Taksiran Partus
Menurut Neagle
H+7
B (1-3) + 9, bila tanggal > 24 + B 1
B (4-12) –3
T (1-3) +0
T (4-12) +1
- Taksiran berat janin:
1. Mac Donald:
TBJ = TFU (cm) x Lingkar perut

2. Johnson-toschack (standar):
TBJ= TFU (cm) – N x 155
N= 13 bila kepala belum masuk PAP
N= 12 bila kepala masih berada diatas spina ischiadica
N= 11 bila kepala dibawah spina ischiadica
- Cara menghitung DJJ
Dihitung 3 x 5 detik secara berurutan, dengan cara ini dapat
diketahui teratur tidaknya DJJ, contoh:
11 12 13 --- djj = 4x (11+12+13)= 136 per menit teratur
10 14 9 --- djj= 4x(10+14+9)=132 per menit tidak
teratur
- Frekuensi Kehamilan
a. Kunjungan I (12-24 mgg)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, Pemeriksaan
lab., Antopo metri, penilaian resiko kehamilan, KIE
b. Kunjungan II ( 28 – 32 mgg )
Anamnesis, USG, Penilaian resiko kehamilan, Nasehat
perawatan payudara & Senam hamil), TT I
c. Kunjungan III ( 34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II
d. Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg)
Anamnesis , perawatan payudara & persiapan persalinan

BAB II
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12
minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah
kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur
sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan
volume, varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin
ada (terutama pada trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan
frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutama apada trimester pertama : nyeri ulu hati
umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi
Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.
6. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi
pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi
uterus, pernapasan torakal.
7. Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar
dengan daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20
minggu), gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20
minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20
minggu, ballottement ada pada bukan keempat dan kelima.
8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual,
leukarea mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus,
perubahan payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan
vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12
minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae
gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap
maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan
stressor kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat
bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman,
keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan nafsu makan, mual/muntah, tidak mengenal
peningkatan kebutuhan metabolik
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output
berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologik,
perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
C. Perencanaan Keperawatan
N DIAGNOSA PERENCANAAN
O KEPERAWATAN TUJUAN& KRITERIA
INTERVENSI RASIONAL
PERIORITAS HASIL
1 2 3 4 5
1 Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan MANAJEMEN NUTRISI MANAJEMEN NUTRISI
kebutuhan tubuh b/d tindakan keperawatan 1. Tentukan jumlah kalori dan jenis 1. Membantu
Penyakit kronis selama 3x24 asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk memnuhi
nutrisi terpenuhi dengan memenuhi persyaratan gizi kebutuhan gizi
indicator 1 (Sangat 2. Tawarkan makanan ringan yang pasien
menyimpang dari rentang padat gizi 2. Membantu
normal) 2 (Banyak 3. Anjurkan pasien untuk membawa memenuhi
menyimpang dari rentang makanan favorit pasien kebutuhan nutrisi
normal) 3 (Cukup pasien
menyimpang dari rentang TERAPI NUTRISI 3. membantu
normal) 4 (Sedikit 1. Lengkapi pengkajian nutrisi meningkatkan nafsu
menyimpang dari rentang 2. monitor intake makanan makan pasien
normal) 5 (Tidak 3. Monitor instruksi diet yang
menyimpang dari rentang sesuai untu memenuhi TERAPI NUTRISI
normal) dengan criteria kebutuhan nutrisi 1. Utuk mengetahui
hasil status nutrisi
1. Asupan gizi dari 2. Utuk megetahui
indicator 2 pemasukan
ditingkatkan menjadi KONSELING NUTRISI 3. Untuk
indicator 5 1. Bina hubungan terapeutik mempertahanka
2. Asupan makanan dari berdasarkan rasa percaya dan status nutrisi
indicator 2 menjadi saling menghormati
indicator 5 2. Kaji asupan makanan dan KONSELING
3. Asupan cairan dari kebiasaan makan pasien NUTRISI
indicator 2 3. Berikan informasi sesuai
ditingkatkan menjadi kebutuhan mengenai perlunya 1. Memberika rasa
indikator 5 modifikasi diet bagi kesehatan peraya
4. Energi dari indicator 2 2. Membantu proses
ditingkatkan menjadi MANAJEMEN BERAT BADAN pemasukan
indicator 5 1. Diskusikan dengan pasien makanan
mengenai kondisi medis apa saja 3. Menambah
yang berpengaruh terhadap pegetahuan pasien
penurunan berat badan
2. Kaji motivasi pasien untuk
mengubah pola makannya MANAJEMEN
BERAT BADAN
1. Untu memebrikan
pemahaman
tentang penuruna
BB
2. Untuk
mempertahankan
sattus nutrisi pasien
2 Kekurangan volume Setelah dilakukan Manajemen Cairan Manajemen Cairan
cairan b/d kehilangan tindakan keperawatan 1. Jaga intake /asupan yang akurat 1. Menjaga cairan
cairan aktif selama 2x24 jam dan catat pasien agar tercukupi
diharapkan terjadi 2. Berikan cairan dengan tepat 2. Memenuhi
keseimbangan cairan 3. Pantau adanya tanda dan gejala kebutuhan cairan
dengan indikator 1 retensi cairan 3. Mencegah terjadinya
(sangat terganggu), 2 kekurangan cairan
(banyak terganggu), 3 Monitor Tanda-Tanda Vital
Monitor Tanda-Tanda
(cukup terganggu), 4 1. Observasi tanda-tanda vital
Vital
(sedikit terganggu), 5 2. Monitor dan laporkan tanda dan 1. Untuk intervensi
(tidak terganggu) dengan gejala hipertermi selajutnya
kriteria hasil: 3. Monitor tekanan darah setelah 2. Peningkatan suhu
1.Berat badan stabil pasien minum obat badan
dengan indikator 2 memungkinkan
ditingkatkan menjadi 5 terjadinya infeksi
2.Turgor kulit baik dengan 3. Untuk intervensi
indikator 2 ditingkatkan selanjutnya, Untuk
menjadi 5 mengetahui reaksi
3.Kelembaban membrana obat
mukosa baik dengan
indikator 2 ditingkatkan
menjadi 5

3 Gangguan pola tidur b/d Setelah dilakukan Manajemen lingkungan :


Ganngguan psikologis tindakan keperawatan kenyamanan
yang lama selama 2x24 jam 1. Memberikan
1. Tentukan tujuan pasien dan
masalah gangguan pola kenyamanan pada
keluarga dalam mengelola
tidur dapat teratasi lingkungan dan kenyamanan pasien
dengan indicator 1, yang optimal 2. Mmeudahkan
(sangat terganggu) 2, 2. Mudahkan transisi pasien dan pasien dalam
(banyak tergangu) 3, keluarga dengan adanya beradapatasi
(cukup terganggu) 4, sambutan hangat dilingkungan dengan orang-
(sedikit terganggu) 5, yang baru orang
(tidak terganggu) dengan 3. Pertimbangkan penempatan sekelilingknya
criteria hasil: pasien dikamar dengan
1. pola tidur membaik beberapa tempat tidur (teman 3. Agar pasien tidak
dari indicator 2 sekamar dengan maslah kesepian dan
ditingkatkan menjadi 5 lingkungan yang sama bila mengurangi rasa
2. Jam tidur meningkat memungkinkan) takut
dari indicator 2 4. Hindari gangguan yang tidak
ditingkatkan menjadi 5 perlu dan berikan waktu untuk
istirahat
4. Membiarkan pasien
5. Ciptakan lingkungan yang istrahat dengan
tenang dan mendukung tenang tanpa
adanya gangguan
5. Mmeberikan
4. Sediakan lingkungan yang aman ketenangan bagi
dan bersih pasien
5. Sesuaikan suhu ruangan yang
paling menyamankan individu 6. Memberikan
jika memungkinkan keamanan bagi
6. Berikan sumber-sumber edukasi pasien
yang relevan dan berguna
mengenai manajemen penyakit
dan cedera pada pasien dan
keluarga jika sesuai
DAFTAR PUSTAKA

1. Bobak, M.I. Perawatan Maternitas dan Ginekolog. Yayasan Ikatan


Alumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran. Bandung.2000.
2. Doenges, Marilynn& Mary Frances Moorhouse. 2001. Rencana
Perawatan Maternal/Bayi “Pedoman untuk Perencanaan
danDokumentasi Perawatan Klien” Ed. 2. EGC. Jakarta.
3. Mansjoer, Arif dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Ed.3.
Media Aesculapius FK UI. Jakarta.
4. Wilkinson M. Judith, (2017), Diagnosis Keperawatan : diagnosis
NANDA-I Intervensi NIC, Hasil NOC. Buku kedokteran EGC. Jakarta
5. Bulechek.M Gloria & Butcher,Howard K, dkk, (2016), Nursing
Intervention Classivication (NIC),Ed 6, Elsivier Globl Rights : Singapore
6. Moorhead, Sue & Jhonson, Marion,dkk, (2016), Nursing Outcomes
Classivications (NOC), Ed 6, Elsivier Globl Rights : Singapore

Anda mungkin juga menyukai