KONSEP KEHAMILAN
A. DEFINISI
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke- 7 sampai ke-9 (Adriaansz,
Wiknjosastro dan Waspodo, 2007. p. 89).
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan
sebuah sperma, yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada
suatu rangkaian kejadian yang mengelilinginya. Kejadiankejadian itu ialah
pembentukan
gamet
(telur
dan
sperma),
ovulasi
(pelepasan
telur),
penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus. Jika peristiwa ini
berlangsung baik, maka proses perkembangan embrio dan janin dapat dimulai
(Bobak, 2005, p. 74).
Kehamilan adalah dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan
permulaan
persalinan.
Kehamilan
adalah
pertumbuhan
dan
perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai mulai
persalinan.
B. PROSES KEHAMILAN
Setiap bulan wanita melepaskan 1/2 sel telur dari indung telur yang
ditangkap oleh fimbriae dan masuk dalam saluran telur. Waktu persetubuhan
sperma tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke dalam saluran telur kemudian bersatu dengan sel
telur. Peristiwa ini disebut pembuahan.Konsepsi merupakan persatuan antara
sebuah telur dan sebuah sperma yang menandai awal kehamilan. Ovum yang
telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba)
menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya
bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi. Dari pembuahan sampai
alis mata, bulu mata mulai tampak, fetus lebih aktif, ibu mulai
tumbuh
lebih
panjang,
alis
dan
bulu
mata
mengalami
13. Minggu ke 25-28: panjang fetus 38cm (15 ich), berat 1.2 kg.
Perkembangan yang cepat pada otak dan sistem saraf.
Fetus dapat
Konsepsi
dan
nidasi
menyebabkan
tidak
terjadi
c. Ngidam
Terjadinya
gangguan
sirkulasi
ke
daerah
kepala
e. Payudara tegang
Pengaruh
estrogen-progesteron
menimbulkan deposit
lemak,
air
dan
dan
somatotropin
garam
pada
payudara.
f.
Sering miksi
C. Pigmentasi
Dinding perut
Sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mammae, puting susu makin menonjol,
pembuluh darah manifest sekitar payudara.
D. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil.
E. Varices / penampakan pembuluh darah vena.
Pengaruh
estrogen-progesteron
terjadi
penampakan
Tanda Hegar
Tanda Chadwick
Tanda Piscaseck
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, alih
bahasa Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugrah (Edisi 4), Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI ( 1995 ),Perkembangan Kesehatan Masyarakat di
Indonesia.
Saifuddin AB,Adriaasz G,Wiknjosastro GH,Waspodo D.Buku Acuan Nasional
Pelayaan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: JNPKKR
YBPSP,2000.
Sofyan,
Mustika.,et
all
(ed).,
Bidan
Menyongsong
PREEKLAMPSIA
Masa
Depan,
341
b) Gangguan penglihatan
c) Nyeri kepala
d) Edema paru dan sianosis
e) Gangguan kesadaran.
c. Pemeriksaan dan diagnosis
1. Kadar enzim meningkat disertai ikterus
2. Perdarahan pada retina
3. Trombosit kurang dari 100.000/mm.
d. Penatalaksanaan Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejalagejala preeklamsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi:
1. Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah
pengobatan medisinal. Sedapat mungkin sebelum perawatan aktif pada
setiap penderita dilakukan pemeriksaan fetal assesment yaitu NST (Non
Stress Test) dan USG (Ultrasonography). Indikasi :
a) Ibu 1. Usia kehamilan 37 minggu atau lebih
Adanya tanda-tanda atau gejala impending eklamsia, kegagalan
terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi
kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam perawatan medisinal, ada
gejala-gejala status quo (tidak ada perbaikan)
b) Janin 1. Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) 2. Adanya tanda
IUGR (Intrauterine Growth Restriction)
c) Laboratorium Adanya HELLP syndrome (hemolisis dan peningkatan
fungsi hepar, trombositopenia).
Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah
pengobatan medisinal.
a) Indikasi : bila kehamilan preterm kurang 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda
eklamsia dengan keadaan janin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Muflihan, Fajar Alam. 2011. Analisis Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Preeklamsia
Berat Di Rsud Tugurejo Tahun 2011. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Semarang.
TROMBOSITOPENIA GESTASIONAL/INSIDENTAL
A. DEFINISI
Trombositopenia merupakan abnormalitas hemostasis yang paing sering
dijumpai pada wanita hamil. Penurunan jumlah trombosit adalah normal pada
kehamilan, walaupun begitu kebanyakan jumah trombosit masih dalam batas
normal (> 150.000). Pada banyak wanita sehat (kurang lebih 10%), kehamilan
lanjut berhubungan dengan trombositopenia. Kemungkinan besar dikarenakan
hemodelusi, namun peningkatan mean platelet volume (MPV) memberikan
gambaran kemungkinan status kompensasi dari destruksi platelet yang progresif.
Gestasional atau trombositopenia insidental muncul pada trimester ketiga
pada pasien tanpa ada riwayat trombositopenia sebelumnya. Trombositopenia
seperti ini cenderung jinak, dan tidak menyebabkan permasalahan pada
maternal, fetal, atau neonatal dan akan kembali ke jumlahnya secara spontan
setelaj
persalinan.
Trombositopenia
gestasional
mempunyai
insidensi
tertinggipada wanita hamil yaitu 81%. Pasien ini, tidakmenjadi faktor resikountuk
terjadinya perdarahan, dan tidak ada kontraindikasi untuk dilakukan tindakan
pembedahan. Umumnya jumlah platelet tidak kurang dari 70.000/mikroliter. Jika
dijumpai jumlah platelet< 70/000, dapat dipertimbangkan kemungkinan HELLP
syndrome, DIC, ITP dan lain-lain. Penurunan jumlah platelet paling agresif
dijumpai pada trimester ketiga kehamilan.
B. ETIOLOGI
1. Trombositopenia Gestasional
2. Infeksi virus dan bakteri
3. Preeklampsia dengan komplikasi sindroma HELLP (hemolisis-Elevated
Liver Enzyme dan Low Platelet).
C. PATOFISIOLOGI
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh
2. Menstruasi yang banyak
3. Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi
4. Muntah darah dan batuk darah
5. Perdarahan Gastro Intestinal
6. Adanya darah dalam urin dan feses
7. Perdarahan serebral, terjadi 1 5 % pada ITP.
F. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan trombositopenia biasanya adalah mengobati penyakit
yang mendasarinya. Apabila terjadi gangguan produksi trombosit, maka tranfusi
trombosit dapat menaikkan angka trombosit dan menghentikan perdarahan atau
mencegah perdarahan intracranial. Apabila terjadi penghancuran trombosit yang
esksesif, trombosit yang ditransfusikan juga akan dihancurkan dan tidak akan
menaikkan angka trombosit.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas, alih
bahasa Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugrah (Edisi 4), Jakarta: EGC.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Ginting, Ananda W. 2011. Hemostasis pada kehamilan. (online) dalam
http://ikaapda.com/resources/HOM/Reading/HEMOSTASIS-PADAKEHAMILAN.pdf diakses pada 20 April 2015