Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT SKABIES

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Banyak penyakit yang menyerang manusia jika lingkungan sekitarnya tidak
bersih, salah satunya adalah penyakit skabies. Hal ini dipengaruhi karena
kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan dan menjaga kebersihan diri
dan lingkungannya. Dalam menjaga bersihan diri masyarakat beranggapan sudah
cukup dan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan khususnya penyakit kulit.
Penyakit skabies merupakan penyakit kulit menular disebabkan oleh tungau
Sarcoptes scabies. Penyakit ini sering dijumpai ditempat-tempat yang padat
penduduknya dengan keadaan hygiene yang buruk. Di Indonesia penyakit skabies
merupakan penyakit kulit biasa yang banyak dijumpai didaerah tropis terutama
berasal dari masyarakat yang hidup dalam lingkungan atau keadaan hygiene
sanitasi dan social ekonomi yang sangat rendah.
kurangnya pengetahuan dan hygiene perorangan dapat memicu terjadinya
penyakit scabies serta tradisi kebiasaan buruk misalnya sering berganti-ganti
pakaian dengan orang lain. Upaya kesehatan dalam rangka pencegahan dan
penularan penyakit antara host agent dan environment. Upaya ini ditujukan untuk
menurunkan angka kesakitan serta mencegah akibat buruk lebih lanjut.
Skabies ditemukan disemua negara dengan prevalensi yang bervariasi.
Dibeberapa negara yang sedang berkembang prevalensi skabies sekitar 6% - 27%
populasi umum dan cenderung tinggi pada anak-anak serta remaja. Menurut
Departemen Kesehatan RI prevalensi skabies di Puskesmas seluruh Indonesia pada
tahun 1986 adalah 4,6% - 12,95% dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12
penyakit kulit tersering. Di bagian Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM pada tahun
1988, dijumpai 704 kasus skabies yang merupakan 5,77% dari seluruh kasus baru.
Pada tahun 1989 dan 1990 prevalensi skabies adalah 6% dan 3,9% ( Sungkar.S,
1995).
II. PENGANTAR
Bidang studi : Keperawatan
Topik : Penyakit kulit
Sub topik : Penanggulangan penyakit skabies
1. pengertian skabies
2. penyebab skabies
3. tanda dan gejala skabies
4. cara penularan skabies
5. cara penanganan dan pengobatan penyakit scabies
6. cara pencegahan penyakit skabies
Sasaran : Warga dusun teloke kecamatan batulayar
Hari/tanggal : Minggu, 07 Desember 2014
Jam : 10.30 WIB
Waktu : 15 menit
Tempat : Balai desa teloke, kecamatan batulayar

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan warga dusun
teloke kecamatan batulayar mampu memahami dan menanggulangi penyakit kulit:
skabies.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat :
1. Menjelaskan Pengertian skabies
2. Menyebutkan penyebab skabies
3. Menyebutkan tanda dan gejala scabies
4. Menyebutkan cara penularan skabies
5. Menyebutkan cara penanganan dan pengobatan pada penyakit scabies
6. Menyebutkan cara pencegahan penyakit skabies
V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII. MEDIA
1. Laptop
2. LCD
3. Leflet

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegitan Kegiatan
No Kegiatan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan a. Mengucapkan a. Menjawab
salam salam
b. Memperkenalk b. Mendengarkan
an diri dan
memperhatikan 2 Menit
c. Menyampaikan c. Mendengarkan
maksud dan dan
tujuan memperhatikan

2 Penyajian a. Menjelaskan a. Mendengarkan


materi pengertian dan
skabies memperhatikan 5 Menit
b. Menjelaskan b. Mendengarkan
penyebab dan
penyakit memperhatikan
skabies
c. Menjelaskan c. Mendengarkan
tanda dan dan
gejala scabies memperhatikan
d. Menjelaskan
cara penularan d. Mendengarkan
scabies dan
e. Menjelaskan memperhatikan
penanganan
dan pengobatan e. Mendengarkan
penyakit dan
scabies memperhatikan
f. Menjelaskan
cara
pencegahan
penyakit
skabies

3 Evaluasi a. Menyimpulkan a. Mendengarkan


isi penyuluhan dan
memperhatikan
b. Memberi b. Bertanya.
kesempatan
pada peserta 5 Menit
untuk bertanya
c. Memberikan c. Menjawab
pertanyaan pertanyaan
kepada peserta

4 Penutup a. Menyampaikan a. Mendengarkan 3 Menit


saran sekaligus
menutup
penyuluhan b. Menjawab
b. Mengucapkan salam
salam

IX. EVALUASI
1. Tanya jawab
a. Pengertian skabies
b. penyebab skabies
c. tanda dan gejala scabies
d. cara penularan scabies
e. cara penanganan dan pengobatan scabies
f. cara pencegahan penyakit skabies
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Jakarta.

Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Cetakan 1. Hipocrates : Jakarta.

http://www.askep-scabies.html

Diposkan oleh Khadijah El - Rohym di 20.36


LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian penyakit Skabies


Skabies adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei var homini,
yang penularannya terjadi secara kontak langsung (Ilmu Penyakit Kulit).
Penyakit kulit yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei yang menyebabkan iritasi
kulit. Parasit ini menggali parit-parit di dalam epidermis, sehingga menimbulkan gatal-
gatal dan merusak kulit penderita (Soedarto, 92).
Skabies (gudik) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes
scabiei varian hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai dengan keluhan gatal, terutama
pada malam hari dan ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui alas
tempat tidur dan pakaian.
2. Penyebab skabies
Skabies ditularkan oleh kutu betina, melalui kontak fisik yang erat. Penularan
melalui pakaian dalam, handuk, seprei, tempat tidur dan perabot rumah. Jarang terjadi
kutu dapat hidup di luar kulit hanya 2-3 hari. Kutu ini dapat membuat lubang-lubang
dibawah permukaan kulit, biasanya disela-sela antara jari dan pergelangan tangan atau
dibagian depan siku dan sekitar alat-alat kelamin dan sangat gatal. Penderita maunya
menggaruk-garuk terus bintil-bintil itu setiap waktu, dan bila kuku jari cukup panjang
maka kuku itu dapat menyebabkan luka. Maka garukan dari kuku kotor tersebut akan
menyebabkan infeksi kulit, selanjutnya akan timbul gelembung-gelembung kecil seperti
gudik atau bisul.
Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda. Tetapi dapat
mengenai semua umur. Beberapa faktor yang dapat membantu penyebarannya adalah
kemiskinan, hygiene (kebersihan diri) yang jelek, demografi dan derajat sensitasi
individual.
3. Tanda dan gejala scabies
a. Gatal pada malam hari atau gatal terutama pada saat berkeringat
b. Bintik kecil berwarna merah atau garis putih/merah
c. Bagian kecil yang kasar pada kulit dengan lingkaran merah muda di sekeliling
d. Bekas garukan akan semakin meluas jika digaruk
e. Biasa di kulit yang lunak dan lembab.
4. Cara penularan skabies
Penularan penyakit skabies dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung,
adapun cara penularannya adalah:
a. Kontak langsung (kulit dengan kulit)
Penularan skabies terutama melalui kontak langsung seperti berjabat tangan,
tidur bersama dan hubungan seksual. Pada orang dewasa hubungan seksual
merupakan hal tersering, sedangkan pada anak-anak penularan didapat dari orang tua
atau temannya.
b. Kontak tidak langsung (melalui benda)
Penularan melalui kontak tidak langsung, misalnya melalui perlengkapan
tidur, pakaian atau pemakaian handuk yang bersamaan dapat menimbulkan
penularan.
5. Penanganan dan Pengobatan
a. Penanganannya :
Setiap orang di dalam keluarga harus diobati pada waktu yang sama, tiap-tiap orang
harus :
1) Membersihkan semua bagian tubuhnya dengan memakai sabun dan air hangat.
2) Mengolesi seluruh tubuh dengan Benzyl Benzoat
3) Pakailah baju bersih dan cucilah semua pakaian dengan bersih
4) Setelah satu minggu, ulangi pengobatan sekali lagi.
b. Pengobatannya :
Semua keluarga yang berkontak dengan penderita harus diobati termasuk
pasangan seksnya. Ada bermacam-macam pengobatan antiskabies :
1) Benzona Heksaklorida (lindane)
Tersedia dalam bentuk cairan atau lotion, tidak berbau dan tidak berwarna.
Obat ini membunuh kutu dan nimfa, Obat ini digunakan dengan cara menyapukan
keseluruh tubuh dari leher ke bawah dan setelah 12 jam s/d 24 jam dicuci bersih-
bersih. Pengobatan ini diulang selama 3 hari. Pengobatan diulang maksimum 2 kali
dengan interval 1 minggu.
2) Sulfar
Dalam bentuk paradiulunale, sulfur 10% secara aman dan efektof
digunakan dalam konsentrasi 2,5% dapat digunakan pada bayi. Obat ini digunakan
pada malam hari selama 3 malam.
3) Benzil Benzoat (Crotaminton)
Tersedia dalam bentuk krim atau lotion sebaiknya obat ini digunakan
selama 24 jam, kemudian digunakan lagi 1 minggu kemudian. Obat ini disapukan
ke badan dari leher ke bawah. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi.
Bila digunakan untuk bayi dan anak-anak harus ditambahkan air 2 s/d 3 bagian.
4) Monosulfiran
Tersedia dalam bentuk lotion, harus ditambah 2-3 bagian air dan digunakan
setiap hari selama 2-3 hari. Selama dan segera setelah pengobatan penderita tidak
boleh minum alkohol karna dapat menyebabkan keringat berlebihan dan
takikardia.
5) Malation
Malathiom 0,5% dengan dasar air digunakan selama 24 jam pemberian
berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.
6) Permerhrin
Dalam bentuk cream 5% sebagai dosis tunggal, penggunaannya selama 8-
12 jam dan kemudian dicuci bersih-bersih. Obat ini dilaporkan efektif untuk
skabies.
6. Pencegahan
Cara-cara pencegahan ini cukup sederhana dan tidak sulit untuk melakukannya, yaitu:
a. Jagalah badan tetap bersih dengan mandi setiap hari
b. selalu bergantilah dengan pakaian bersih bila yang telah dipakai kotor
c. Gantilah pakaian tidur sesering mungkin
d. Jagalah kuku tetap pendek dan bersih
PENUTUP

Scabies merupakan penyakit kecil yang dampaknya tidak begitu serius, namun sangat
mengganggu kenyamanan dan kebebasan dalam beraktivitas. Dan penularannya juga sangat
mudah terjadi. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang selalu ingin hidup sehat, marilah kita
senantiasa menjaga kebersihan dan menghindari hal-hal yang dapat membuat kita tertular
penyakit scabies.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Adi Heru S. MSC. 1995 Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Diposkan oleh Kapevi Hatake di 9:30 PM

http://macrofag.blogspot.com/2013/04/sap-penyakit-kulit-skabies_3737.html

Anda mungkin juga menyukai