Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bella Adelia

NIM : 201611006
M.A : Manajemen Keperawatan

Contoh Skenario dan dan Cara Penulisan SBAR

SBAR adalah Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit yang terdiri dari
Situation, Background, Assessment, Recommendation. Metoda komunikasi ini digunakan
pada saat perawat melakukan timbang terima (handover) ke pasien.

Keuntungan dari penggunaan metoda SBAR


a. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif.
b. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham akan kondisi
pasien.
c. Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keamanan pasien.

 Tehnik Pelaksanaan SBAR


S : Situation (kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
1) Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta
dokter yang merawat
2) Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau
sudah teratasi/ keluhan
 Contoh Penerapan Rumah Sakit :
a) Pemindahan pasien : isi dengan tanggal, waktu, dari ruang asal ke ruang tujuan
pemindahan
b) Diagnosa medis : isi dengan diagnosa medis yang terakhir diputuskan oleh dokter
yang merawat
c) Masalah utama keperawatan saat ini, isi dengan masalah keperawatan pasien yang
secara aktual pada pasien yang wajib dilanjutkan diruang kepindahan yang baru.

B : Background (info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)


1) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan
2) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan
obat – obatan termasuk cairan infus yang digunakan
3) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap
diagnosis keperawatan
4) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan
obat – obatan termasuk cairan infus yang digunakan
5) Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis

 Contoh Penerapan Rumah Sakit :


a) Riwayat alergi/reaksi obat : isi dengan apa jenis alergi yang diderita atau jenis reaksi
obat tertentu pada pasien dulu hingga sekarang
b) Hasil investigasi abnormal : isi keadaan abnormal/keluhan saat pasien datang
ke RS sehingga mengharuskan pasien tersebut dirawat (riwayat keluhan saat ini).
A : Assessment (hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini)
1) Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti tanda vital,
skor nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status restrain, risiko jatuh, pivas score,
status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan lain – lain.
2) Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.

 Contoh Penerapan Rumah Sakit :


a) Observasi terakhir, GCS: Eye, Verbal, Motorik (EVM) : isi dengan vital sign dan
tingkat
kesadaran pasien secara numerik. contoh : E 4, V 5 M 6
b) BAB dan BAK, diet, mobilisasi, dan alat bantu dengar, isi / di ceklist sesuai keadaan
pasien
c) Luka decubitus : isi dengan kondisi saat ini (misalnya ada pus, jaringan nekrotik, dll,)
lokasi dan ukurannya juga dilengkapi
d) Peralatan khusus yang diperlukan: isi misalnya WSD, colar brace, infuse pump dll.

R : Recommendation
Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan (refer to nursing
care plan) termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.

Contoh Penerapan Rumah Sakit :


a) Konsultasi, fisiotherafi dll, isi dengan rencana konsultasi, rencana fisiotherafi dll
b) Obat, barang dan berkas-berkas yang lain : isi jumlah barang / berkas.

Contoh Skenario SBAR Di Rumah Sakit


Perawat : Assalamualaikum, mohon maaf menganggu waktunya. Apakah benar ini dengan
dokter Indah?
Dokter : Waalaikumsalam iya benar
Perawat : Saya perawat Bella dari ruang Melati Rumah Sakit STIKes Jayakarta ingin
melaporkan keadaan pasien yang bernama Tn.Arga umur 40 tahun, tanggal masuk 24 April
2020 sudah 3 hari perawatan, DPJP : dr. Indah SpPD, diagnosa medis : Post Operasi
Apendiksitis.Nyeri tetap ada selama dirawat dibagian bekas operasi pasien terpasang infuse
NaCl 10 tetes/menit, kesadaran composmentis. Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl,
albumin 15, ureum 237 mg/dl.
Dokter : Iya sus, ada apa ?
Perawat : Tn. Arga, merasakan nyeri berat pada bekas operasinya dikarenakan pasien
mengkonsumsi makanan pedas ketika makan malam semalam. Saya sudah menganjurkan
pasien latihan tarik nafas untuk mengurangi rasa nyerinya dan saya berikan analgesik.
Dokter : Nah, tolong terapi latihan tarik nafas diteruskan ya sus. Berikan juga obat
antiemetik parenteral untuk mengurangi rasa nyeri di bekas operasi bapak tersebut.
Perawat : Baik dok, saya ulangi rekomendasi dari dokter. Latihan tarik nafas diteruskan dan
berikan obat antiemetik parentl untuk mengurangi rasa nyeri.
Dokter : Ya sus, benar
Perawat : Baik dokter terimakasih atas waktunya, asalamualaikum.
Dokter : Waalaikumsalam.

Anda mungkin juga menyukai