Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN LEUKOPENIA

A. DEFINISI
Leukopenia berasal dari kata leukosit yang ditambah dengan akhiran penia (dalam
bahasa Yunani, penia berarti kemiskinan). Jadi leukopenia adalah suatu keadaan
berkurangnya jumlah leukosit dalam darah, yaitu kurang dari atau sama dengan 5000 / mm3.
(Dorland,1994)
Leukopenia adalah kondisi klinis yang terjadi bila sumsum tulang memproduksi
sangat sedikit sel darah putih sehingga tubuh tidak terlindung terhadap banyak bakteri dan
agen-agen lain yang mungkin masuk mengenai jaringan. (Guyton, 2008)
Leukopenia adalah keadaan bila sum-sum tulang memproduksi sangat sedikit sel
darah putih, sehingga tubuh tidak terlindung terhadap bakteri dan agen lain yang mungkin
masuk menginvasi jaringan. (Guyton and Hall, 2007)

B. ETIOLOGI
Menurut Elizabeth J. Corwin dalam bukunya yang berjudulBuku Saku
Patofisiologi Corwin, leukopenia dapat disebabkan berbagai kondisi, termasuk stress
berkepanjangan, infeksi virus, penyakit atau kerusakan sum-sum tulang, radiasi atau
kemoterapi. Penyakit sistemik yang parah misalnya lupus eritematosus, penyakit tiroid,
dan sindrom cushing juga dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih.
Leukopenia ini dapat menyebabkan individu menjadi rentan terhadap infeksi.
Penyebab leukopenia dikhususkan ke dalam jenis-jenisnya, yaitu:
1. Neutropenia, penyebabnya : infeksi virus, campak,demam thypoid toksin, rickettsia dari
tifus, faktor fisik (radiasi pengion), obat-obatan (sulfanilamides, barbiturat, cytostaties),
bensol, kekurangan vitamin B12, asam folat, anafilaksis shock, hypersplenism, juga
karena kelainan genetik.
2. Eosinopenia, penyebabnya : meningkatnya kadar stres, syndrom Cushing, kortikosteroid,
penyakit menular, corticotrophin dan kortison.
3. Limfopenia, penyebabnya : karena faktor keturunan dan immunodeficiency, stres, radiasi
penyakit, tuberkulosis militer.
4. Monocytopenia, penyebabnya : batang myeloid tertekan ditembak dari sumsum tulang
hemopoiesis (misalnya, dalam penyakit radiasi, kondisi septik parah, dan
agranulocytosis).
Penyakit hematologis sering merupakan gangguan yang menyerang banyak sistem
(multisistem) dan berbagai macam pemeriksaan penunjang sering kali diperlukan untuk
menentukan luas dan stadium penyakit. Contoh pemeriksaan tersebut antara lain :
1. Pemeriksaan sel darah lengkap (CBC)
2. B M P (Bone Marrow Puncture)
BMP adalah sebuah proses pemeriksaan sumsum tulang belakang dengan cara mengambil
sedikit sampel massa dari sumsum tulang belakang, biasanya dilkukan untuk pasien yang
terindikasi menderita leukimia, untuk diperiksa apakah dalam sumsum tulang tersebut
terdapat sel sel kanker atau tidak. Tapi tak hanya sampai disitu, pemeriksaan sampel
sumsum tulang juga memeriksa secara teliti baik jumlah maupun komponen komponen
yang terdapat didalamnya hingga dapat diketahui dengan lebih akurat jika terdapat
kelainan sedikit saja pada struktur penyusun sumsum tulang belakang.
3. Pemeriksaan smear darah tepi untuk menunjukkan penurunan yang ditandai atau tidak
adanya neutrofil.

F. PENATALAKSANAAN
Beberpa penatalaksanaan pada leukopenia, antara lain:
1. Steroid dan vitamin yang diresepkan oleh dokter untuk mengaktifkan sumsum tulang
untuk menghasilkan lebih banyak sel darah putih.
2. Beberapa terapi seperti terapi sitokin dan kemoterapi digunakan untuk pengobatan
leukopenia.

G. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang mungkin muncul pada pasien dengan leukopenia, antara lain:
1. Leukimia
2. Pneumonitis
3. TBC
4. Influenza
5. HIV/AIDS

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal RS : Selasa, 05 Januari 2015
Tanggal Pengkajian : Selasa, 05 Januari 2015
Diagnosa Medis : Anemia
 Identitas Pasien
 Nama : An. Andi
 Jenis kelamin : laki-laki
 Umur: 3 tahun
 Alamat : -
 Pekerjaan : -
 Keluhan : pucat, lesu diikuti lebam biru dilengannya
 Diagnosa medic : anemia
 Pemeriksaan fisik :
 Tanda – tanda vital
 TD =
 S= -
 N=
 TB=-
 BB= -

 Riwayat kesehatan Pasien


 Riwayat kesehatan saat ini: ibu dari An.andi berkata bahwa sejak 1 minggu yang
lalu anaknya terlihat pucat dan lesu diikuti lebam biru dilengannya.
 Riwayat kesehatan masa lalu
Istri Tn. T mengatakan sebelum masuk ke rumah sakit klien
mengalami riwayat hanya makan dengan nasi dan kerupuk saja. Sangat
jarang menikmati daging dan lauk pauk.

 Riwayat kesehatan keluarga


Ibu dari An. andi mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita
penyakit sama dengan klien. Tetapi istri klien juga mengatakan
kemungkinan pasien sakit karena sering

riwayat hanya makan dengan nasi dan kerupuk saja. Sangat jarang
menikmati daging dan lauk pauk.
1. Data Subjektif
· Pasien mengeluh lesu
· Pasien mengeluh lemas
· Pasien mengeluh pusing
· Pasien merasa gelisah
· Pasien mengatakan tidak nafsu makan
2. Data Objektif
· Wajah pasien terlihat pucat, bibir berwarna putih
· Pasien terlihat tidak bergairah dan aktivitas menurun
· Wajah pasien meringis kesakitan
· Wajah pasien terlihat cemas
· Pasien terlihat tidak nafsu makan

B. ANALISA DATA
Analisa Data Etiologi
DS : Kelemahan tubuh= intoleran
Pasien mengeluh lemas aktivitas
DO :
Pasien terlihat tidak bergairah dan aktivitas menurun
DS : Leukopenia problem nya resiko
Pasien mengatakan mudah sakit infeksi
DO :
Pasien terlihat sakit influenza

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan
leukopenia antara lain :
1.. Kelemahan berhubungan dengan proses penyakit
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan Leukopenia

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Beberapa intervensi yang muncul dengan beberapa diagnosa di atas :
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil
Keperawatan
Intoleran aktivitas Tujuan :
b/d kelemahan fisik Pasien mengatakan bisa beraktivitas secara normal

Resiko Infeksi b/d Tujuan :


Leukopenia Pasien tidak mudah terinfeksi virus dan bakteri

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Berkolaborasi dengan fisioterapi untuk memantau aktivitaf pasien

E. EVALUASI KEPERAWATAN
S : Pasien tidak mengeluh nyeri
O:
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36°C
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Leukopenia adalah keadaan bila sum-sum tulang memproduksi sangat sedikit sel
darah putih, sehingga tubuh tidak terlindung terhadap bakteri dan agen lain yang mungkin
masuk menginvasi jaringan. (Guyton and Hall, 2007). Menurut Elizabeth J. Corwin dalam
bukunya yang berjudulBuku Saku Patofisiologi Corwin, leukopenia dapat disebabkan
berbagai kondisi, termasuk stress berkepanjangan, infeksi virus, penyakit atau kerusakan
sum-sum tulang, radiasi atau kemoterapi.
Indikator yang paling umum dari leukopenia adalah neutropenia (pengurangan jumlah
neutrofil dalam leukosit). Jumlah neutrofil juga dapat menjadi indikator yang paling umum
dari risiko infeksi. Jika leukopenia ringan, orang tidak akan menunjukkan gejala apapun,
hanya dalam kasus yang berat gejala mulai muncul. Penyakit hematologis sering merupakan
gangguan yang menyerang banyak sistem (multisistem) dan berbagai macam pemeriksaan
penunjang sering kali diperlukan untuk menentukan luas dan stadium penyakit.
B. SARAN
Kita sebagai perawat yang baik harus bisa memahami tentang penyakit leukopenia
dan mengetahui tentang asuhan keperawatan pada pasien leukopenia . Agar kita bisa menjadi
perawat yang profesional dalam melaksanakan tugas-tugas keperawatan danupaya profesi
yang kita dapatkan bisa menjadi semakin maju dan lebih berkembang terutama ke-
profesionalan kerja kita.

Anda mungkin juga menyukai