Anda di halaman 1dari 6

BERKAS PENYULUHAN

TEMA PENYULUHAN: SCABIES

Disusun oleh:
DIVA DE LAURA, S.Kep., Ners
NIP. 19940516 201712 2 001

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM SUMATERA BARAT

RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB PADANG

2021
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH SUMATERA BARAT
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II B PADANG
Alamat : Jl. By pass Anak Air Kota Padang 25171
email : padangrutan@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : SCABIES


Sub Pokok Bahasan : 1. Definisi Scabies
2. Etiologi Scabies
3. Tanda dan Gejala Scabies
4. Penularan Scabies
5. Pencegahan dan Penanganan Scabies
Sasaran : Pasien dengan Scabies
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit
Hari/ Tanggal : Sabtu, 27 November 2021
Tempat : Rutan Padang
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan tentang Scabies.
2. Tujuan khusus instruksional
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta mampu:
a. Mengetahui Definisi Scabies
b. Mengetahui Etiologi/ Penyebab Scabies
c. Memahami Tanda dan Gejala Scabies
d. Memahami Pencegahan Scabies
e. Memahami Pencegahan dan Penanganan Scabies

B. Garis besar materi


1. DEFINISI SCABIES
Skabies merupakan ruam gatal intensif pada kulit terutama sela-sela jari dan
lipatan-lipatan kulit (Currie & James, 2014). Penyakit ini disebut juga dengan
nama kudis, the itch, seven year itch, gudikan, budukan atau ampera
(Boediardja, Sugito, & Rihatmadja, 2004).
Di Indonesia skabies kerap dikatakan kudis, masyarakat jawa
menamakannya gudik, sementara masyarakat sunda menamakannya budug
(Cakmoki, 2007). Skabies merupakan zoonotik yang menyeroboti kulit, bisa
membuat semua kalangan di muka bumi yang diakibatkan oleh mite yaitu
Sarcoptes scabiei (Al-Falakh, 2009).Penyakit ini bisa ditularkan lansung apabila
kontak kulit dengan kulit contohnya dengan bersalaman, terbaring bersama, juga
dari bersetubuh. Penyebaran dengan tidak lansung (lewat barang) contohnya
pakaian, handuk, sprey, bantal, selimut (Djuanda, 2010).
2. ETIOLOGI SCABIES
Skabies disebabkan oleh tungau kecil yang berkaki delapan atau disebut
(Sarkoptes scabiei), dan diperoleh dari sentuhan fisik yang intim dengan orang
yang terkena penyakit ini atau bahkan hanya bergandengan untuk waktu yang
cukup instens adalah pemicu umum timbulnya penularan penyakit ini. Skabies
dapat diderita oleh seluruh kelompok umur, namun pada umumnya kebanyakna
menyerbu anak-anak dan usia dewasa, meskipun belakangan ini pun kerap
sering diderita oleh lansia (pada rumah jompo).
3. TANDA GEJALA SCABIES
Gejala klinis akibat tungau skabies ini adalah timbulnya rasa gatal-gatal pada
kulit yang terkena, terutama pada malam hari (pruritus noktura) sehingga
mengganggu ketenangan tidur. Rasa gatal timbul akibat dari reaksi alergi
terhadap eksresi dan sekresi yang keluar dari tubuh tungau, biasanya gejala ini
muncul satu bulan setelah serangan tungau didahului dengan munculnya bintik-
bintik merah pada kulit (rash). Diagnosis dilakukan dengan menemukan parasit
tungau skabies ini pada kulit melalui kerokan kulit. Kerokan kulit yang diperiksa
dibawah mikroskop akan menunjukkan adanya parasit Sarcoptes scabiei yang
spesifik bentuknya (Sucipto, 2011).
4. PENULARAN SCABIES
Skabies ditularkan dari seseorang penderita pada orang lain melalui kontak
langsung yang erat, misalnya antara anggota keluarga, antara anak-anak
penghuni panti asuhan yang tidur bersama-sama di satu tempat tidur. Penularan
biasanya melalui Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau kadang-
kadang oleh larva (Soedarto, 2009).
Anjing dan kucing penderita skabies yang hidup didalam rumah dapat
menjadi sumber penularan yang penting bagi keluarga yang memeliharanya
(Soedarto, 2009)
5. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN SCABIES
Pencegahan skabies dengan cara mengobati penderita dengan
sempurna sebagai sumber infeksi. Selain itu selalu menjaga kebersihan badan
dengan mandi dua kali sehari dengan sabun secara teratur serta menjaga
kebersihan, mencuci dan merendam dalam air mendidih alas tidur dan alas
bantal yang digunakan penderita (Soedarto, 2009).
Menurut (Tarigan, 2004), sasaran perilaku hidup bersih dan sehat pada
santri yang dapat menimbulkan penyakit kulit harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Kebersihan kulit
Memelihara kebersihan kulitm harus memperhatikan kebiasaan berikut:
a. Mandi dua kali sehari
b. Mandi pakai sabun
c. Menjaga kebersihan pakaian
d. Menjaga kebersihan lingkungan
2. Kebersihan tangan, kaki dan kuku
Kebersihan tangan berhubungan dengan penggunaan sabun dan cuci
tangan dengan menggunakan air mengalir. Pencucian tangan dengan sabun
yang benar dan disaat yang tepat merupakan peranan penting dalam
mengurangi adanya bakteri penyebab penyakit melekat pada tangan. Sama
halnya dengan kebersihan kaki dalam membersihkannya harus
menggunakan sabun sehingga kulit kaki bersih dan bebas dari penyakit
khususnya penyakit kulit.
Penanganan yang dapat dilakukan yaitu, setiap orang di dalam keluarga
atau yang tinggal bersama harus diobati pada waktu yang bersamaan. Tiap-
tiap orang/individu harus :
a. Membersihkan semua bagian tubuh dengan memakai sabun dan air
hangat
b. Mengolesi seluruh tubuh dengan benzilbenzoat
c. Memakai baju yang bersih serta mencuci semua pakaian dengan bersih.
d. Setelah satu minggu ulangi pengobatan sekali lagi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Boediardja, S.A., Sugito, T.L., & Rihatmadja, R. (2004). Dermatitis pada bayi
dan anak. Jakarta: FKUI.
2. Cakmoki. (2007). Scabies (Gudikan). Palaran: Samarinda
3. Currie, B. J. & James, S. M. (2014). Manson’s tropical infectious diseases.
(Twenty Third Edition). Australia : Elsevier Saunders
4. Djuanda, A. (2010). Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
5. Soedarto, M. (2003). Skabies dalam daili sf, makes wib, zubier f, dkk. penyakit
menular seksual. (Edisi ke-2). Jakarta : FKUI.

C. Metode Penyuluhan
Metode dalam penyuluhan ini adalah:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media Penyuluhan
Leaflet

Kegiatan Penyuluhan

Alokasi
No Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Waktu
1 Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
pembelajaran
2 Penyajian 1. Menyampaikan definisi, 1. Memperhatikan 20 Menit
etiologi, dan tanda
gejala scabies
2. Menjelaskan 2. Memperhatikan
patofisiologi dan
penatalaksanaan asma 3. Mengajukan
3. Memberikan pendapat/ pertanyaan
kesempatan kepada
peserta untuk
berpendapat/bertanya
3 1. Menyimpulkan materi 1. Memperhatikan dosen 5 menit
Penutup penyuluhan 2. Menjawab pertanyaan
2. Mengevaluasi
kemampuan peserta 3. Menjawab salam
3. Mengucapkan salam
penutup

E.
F. Evaluasi
a. Peserta Mampu Memahami Definisi Scabies
b. Peserta Mampu Memahami Etiologi/ Penyebab Scabies
c. Peserta Mampu Memahami Tanda dan Gejala Scabies
d. Peserta Mampu Memahami Pencegahan Scabies
e. Peserta Mampu Memahami Pencegahan dan Penanganan Scabies

Padang, 27 November 2021


Mengetahui
Kasubsi Pelayanan Tahanan Petugas Penyuluh Kesehatan

MUHAMMAD NANDA GUSTIKO DIVA DE LAURA


NIP. 19970820 201808 1 001 NIP. 19940516 201712 2 001

Anda mungkin juga menyukai