SKABIES
KELOMPOK 5
RUANGAN MERPATI
( ) ( )
I. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
mendekatkan pimpinan (advocacy), bina suasana (empowerment) sebagai
suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri. Dalam tatanan masing-masing, agar dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatan (Guna & Amatiria, 2015).
Pondok Pesanteren merupakan salah satu tempat yang rentan
terjadinya berbagai penyakit menular, salah satunya adalah penyakit kulit.
Faktor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) memegang peranan
penting dalam menentukan terjadinya proses interaksi antara host dengan
agent dalam proses terjadinya penyakit, lingkungan yang tidak sehat erat
kaitannya dengan peningkatan terjadinya penyakit kulit (Guna & Amatiria,
2015).
Skabies merupakan penyakit kulit yang sering menyerang
masyarakat daerah tropis yang disebabkan oleh bakteri sarcoptes scabei.
Skabies dalam bahasa Indonesia sering dengan “kudis” dan masyarakat di
Jawa menyebutnya sebagai “gudig” yang ditandai dengan keluhan gatal,
terutama pada malam hari dan ditularkan melalui kontak langsung atau
tidak langsung melalui peralatan sehari-hari (Mading & Sopi, 2015).
Skabies juga dikenal sebagai infeksi penyakit menular yang mendunia
dengan estimasi 300 juta kasus setiap tahunnya (Sumiatin, Yunariyah, &
Ningsih, 2017). Meskipun demikian, penyakit skabies sering diabaikan
karena dianggap tidak mengancam jiwa sehingga prioritas penanganannya
rendah yang berujung pada serangan komplikasi sekunder. Oleh karena
itu, sesuai dengan uraian diatas penyusun tertarik untuk memberikan
asuhan keperawatan komunitas pada agregat pesantren berupa penyuluhan
kesehatan bertema penyakit kulit “skabies” untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat pondok.
IV. METODE
Ceramah , Tanya Jawab dan Demonstrasi
Vl . SETTING TEMPAT
: Moderator
: Santri
: Fasilitator
: Pemateri
: Observer
VI. PENGORGANISASIAN
skabies
f. Pencegahan penyakit
skabies
Memberikan kesempatan Bertanya/ada respon
untuk bertanya
Menjawab pertanyaan peserta Memperhatikan jawaban
3. Penutup, terdiri dari :
2. Evaluasi Proses
Para santri antusias terhadap Pendidikan Kesehatan
Santri tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
Santri terlihat aktif dalam kegiatan tersebut.
3. Evaluasi Hasil
Peningkatan pgetahuan santri tentang konsep penyakit kulit
“skabies” yang sering terjadi pada lingkungannya, yaitu santri
dapat:
Mading, M., & Sopi, I. P. B. (2015). Kajian Aspek Epidemiologi Skabies Pada
Manusia Aspects of Epidemiology Studies Scabies in Human, 9–18.
Wijayanti, L., & Ainiyah, N. (2019). The Effect Of The Skin Personal Hygiene
Modules As Health Education Media Against, 8(1), 1–7.
http://www.depkes.go.id/article/view/19032800001/no-more-myth-of-scabies-
among-santri.html diakses Jum'at, 27 September 2019 pukul 21.17 WIB.