Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Scabies


Hari/Tanggal : Jumat, 29 Februari 2019
Waktu : 30 menit ( 07.30 – 08.00 WIB)
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Materi : Terlampir
Tempat : Ruang Tunggu Antrian Puskesmas Guguk Panjang

A. Latar Belakang
Skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit, yang umumnya
terabaikan sehingga menjadi masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia
(Heukelbach et al. 2006). Skabies terjadi pada kedua jenis kelamin, di segala usia,
dalam semua kelompok etnis, dan di semua tingkat sosial ekonomi (Chosidow, 2006).
Tungau ektoparasit penyebab skabies adalah Sarcoptes scabiei var hominis termasuk
ordo Acariformes, family Sarcoptidae, Genus Sarcoptes. Sarcoptes scabiei var
hominis menular melalui kontak manusia dengan manusia (Chosidow 2006). Skabies
dalam bahasa Indonesia sering disebut kudis, orang Jawa menyebutnya “gudig”
(Anies, 2005)
Prevalensi skabies di seluruh dunia telah diperkirakan sekitar 300 juta kasus
per tahun (Chosidow 2006). Insiden skabies di Indonesia masih sangat tinggi,
terendah di Sulawesi Selatan dan tertinggi di Jawa Barat. Prevalensi skabies di
puskesmas seluruh Indonesia pada tahun 2008 adalah 5,6%-12,95% dan skabies
menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering (DEPKES RI, 2008).
Skabies merupakan penyakit infeksi parasit yang menular pada kulit (Chin,

2006). Pada tahun 2010, penyakit kulit infeksi termasuk 10 penyakit terbanyak di

Sumatera Barat dengan kejadian 106.568 kasus


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang scabies selama 1 x 30 menit diharapkan
pasien dan keluarga mengerti tentang penyakit Scabies.

2. Tujuan Khusus
1. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian penyakit Scabies
2. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang penyebab penyakit Scabies
3. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang tanda Scabies
4. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara penularan penyakit Scabies
5. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang penanganan dan pengobatan
Scabies

C. Pelaksanaan Waktu
Materi : Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Hari/ tanggal : Senin, 25 Februari 2019
Media : leaflet
Waktu : 07.30 – 08.00 WIB
Tempat : Ruang Tunggu Antrian Puskesmas Guguk Panjang

D. Setting Tempat
Keterangan :

: Moderator dan Penyaji

: Layar infocus : Audiens

: Obsever : Fasilitator

E. Uraian Tugas
1. Moderator dan Penyaji
 Moderator :
Tugas :
Membuat acara
Membuat kontrak waktu dan bahasa dengan kliens
Membuat sesi tanya jawab
Mengevaluasi materi bersama audiens
Menutup acara
 Penyaji :
Tugas :
Mengenali pengetahuan audiens tentang materi dan penjelasan materi yang
diberikan.
2. Fasilitator :
Tugas :
Mempersiapkan keperluan pada saat penyuluhan
Memotivasi audiens untuk bertanya
3. Obsever :
Tugas :
Mengamati jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir
Membuat laporan kegiatan penyuluhan

H. Media
1. Leaflet
2. Infocus

I. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi

J. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
Menjawab salam dan
 Memperkenalkan diri
mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
Mendengarkan
penyuluhan.
Mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan
 Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 20 Menit Pelaksanaan : Mengemukakan
 Menggali pengetahuan pendapat, mendengarkan
audiens tentang pengertian dan memperhatikan
Scabies
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan pengertian
penyakit Scabies

 Menggali pengetahuan Mengemukakan


audiens tentang penyebab pendapat, mendengarkan
Scabies dan memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan penyebab
penyakit Scabies
 Menggali pengetahuan Mengemukakan
audiens tentang tanda pendapat, mendengarkan
Scabies. dan memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens.
 Menjelaskan tanda Scabies
 Menggali pengetahuan Mengemukakan
audiens tentang cara pendapat, mendengarkan
penularan penyakit Scabies dan memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan cara penularan
penyakit Scabies

 Menggali pengetahuan Mengemukakan


audiens tentang penanganan pendapat, mendengarkan
dan pengobatan Scabies dan memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan penanganan dan
pengobatan Scabies

Mendengarkan dan
 Menjelaskan Tips dan memperhatikan
Anjuran

3 5 Menit Evaluasi : Menjawab &


 Menanyakan pada keluarga menjelaskan pertanyaan
dan paien tentang materi
yang diberikan dan
reinforcement kepada
keluarga dan pasien bila
dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
 Menarik kesimpulan tentang
materi yang sudah diberikan
 Mengucapkan terima kasih
kepada keluarga pasien
 Mengucapkan salam

K.Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan pasien dan keluarga (waktu dan tempat)
b. Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
a. Peserta dan keluarga bersedia diruangan sesuai dengan kontrak waktu yang
ditentukan
b. Pasien dan keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Pasien dan keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikanmahasiswa
d. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
e. Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas

3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara pasien dan keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
Materi Tentang Scabies

A. Pengertian Scabies
Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes

scabieis varian hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai dengan keluhan gatal,

terutama pada malam hari dan ditularkan melalui kontak langsung atau tidak

langsung.

Scabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei var

homini, yang penularannya terjadi secara kontak langsung (Ilmu Penyakit Kulit)

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei yang

menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini menggali parit-parit di dalam epidermis,

sehingga menimbulkan gatal-gatal dan merusak kulit penderita (Soedarto, 92)

Scabies adalah mudah menular dan dapat ditimbulkan oleh investasi kutu

sarcoptes scabiei var homini yang membuat terowongan pada stratum korneum kulit,

terutama pada predileksi (Wahidayat, 98)

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi dan sensitisasi

terhadap sarcoptes scabiei var homini dan produknya (Derber, 71)

Skabies (gudik) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes

scabieivarian hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai dengan keluhan gatal, terutama

pada malam hari dan ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui

alas tempat tidur dan pakaian.

Biasanya menyerang kelompok dan gatalnya itu memang khas pada malam

hari karena aktifitas dari tungaunya itu dan juga dia membentuk suatu terowongan di

bawah kulit. Biasanya terjangkit pada sela jari tangan, ketiak bagian depan, lipat siku

bagian luar, kalau perempuan itu di daerah aerlamamai (puting), daerah pusar, perut
bagian bawah. Kalau untuk laki-laki biasanya di daerah genetalia atau eksternal

(daerah kemaluan).

B. Penyebab Scabies
Skabies disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabei. Infestasi kutu ini mudah

menyebar dari orang ke orang melalui kontak fisik dan sering menyerang seluruh

penghuni dalam satu rumah. kutuini ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat

dengan mata telanjang dan sering menular diantara orang-orang yang tidur besama.

Kadang tungau ditularkan melalui pakaian, seprei dan benda-benda lainnya yang

digunakan secara bersama-sama; masa hidupnya hanya sebentar. Kutu betina

membuat terowongan di bawah lapisan kulit paling atas dan menyimpan telurnya

dalam lubang. Beberapa hari kemudian akan menetas kutu muda (larva). Infeksi

menyebabkan gatal-gatal hebat, kemungkinan merupakan suatu reaksi

alergi terhadap kutu.

C. Tanda – tanda Scabies


Keluhan utama pada penderita skabies (gudik) adalah:

1. Rasa gatal terutama waktu malam hari.

2. Tonjolan kulit (lesi) berwarna putih keabu-abuan sepanjang sekitar 1 cm.

3. Kadang disertai nanah karena infeksi kuman akibat garukan.

Lokasi paling sering di sela-sela jari tangan, telapak tangan, pergelangan

tangan, siku, ketiak, daerah payudara, sekitar pusar dan perut bagian bawah, sekitar

kelamin dan pantat. Sedangkan pada bayi dan anak-anak dapat mengenai wajah, sela-

sela jari kaki dan telapak kaki. Pada pria bisa mengenai ujung kemaluan bahkan

sekujur kemaluan.
D. Cara Penularan Scabies
1. Kontak langsung yaitu kontak kulit dengan kulit, misalnya berjabat tangan, tidur

bersama dan berhubungan seksual.

2. Kontak tak langsung yaitu melalui benda, misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal,

dan lain-lain.

Penularannya biasanya oleh Sarcoptes Scabiei betina yang sudah dibuahi atau

kadang-kadang berbentuk larva. Dikenal pula Sarcoptes scabiei var, animalis yang

kadang-kadang dapat menulari manusia, terutama pada mereka yang banyak

memelihara binatang peliharaan misalnya anjing.

E. Penanganan dan Pengobatan Scabies


1. Penanggulangannya :

Setiap orang di dalam keluarga harus diobati pada waktu yang sama, tiap-tiap

orang harus :

a) Membersihkan semua bagian tubuhnya dengan memakai sabun dan air hangat.

b) Mengolesi seluruh tubuh dengan Benzyl Benzoat.

c) Pakailah baju bersih dan cucilah semua pakaian dengan bersih.

d) Setelah satu minggu, ulangi pengobatan sekali lagi.

2. Pengobatannya

Semua keluarga yang berkontak dengan penderita harus diobati termasuk

pasangan seksnya. Ada bermacam-macam pengobatan anti scabies :

a) Benzona Heksaklorida (lindane)

Tersedia dalam bentuk cairan atau lotion, tidak berbau dan tidak

berwarna. Obat ini membunuh kutu dan nimfa, Obat ini digunakan dengan

cara menyapukan keseluruh tubuh dari leher ke bawah dan setelah 12 jam s/d
24 jam dicuci bersih-bersih. Pengobatan ini diulang selama 3 hari. Pengobatan

diulang maksimum 2 kali dengan interval 1 minggu.

b) Sulfar

Dalam bentuk paradiulunale, sulfur 10% secara aman dan efektof

digunakan dalam konsentrasi 2,5% dapat digunakan pada bayi. Obat ini

digunakan pada malam hari selama 3 malam.

c) Benzil Benzoat (Crotaminton)

Tersedia dalam bentuk krim atau lotion sebaiknya obat ini digunakan

selama 24 jam, kemudian digunakan lagi 1 minggu kemudian. Obat ini

disapukan ke badan dari leher ke bawah. Penggunaan berlebihan dapat

menyebabkan iritasi. Bila digunakan untuk bayi dan anak-anak harus

ditambahkan air 2 s/d 3 bagian.

d) Monosulfiran

Tersedia dalam bentuk lotion, harus ditambah 2-3 bagian air dan

digunakan setiap hari selama 2-3 hari. Selama dan segera setelah pengobatan

penderita tidak boleh minum alkohol karna dapat menyebabkan keringat

berlebihan dan takikardia.

e) Malation

Malathiom 0,5% dengan dasar air digunakan selama 24 jam pemberian

berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.

f) Permerhrin

Dalam bentuk cream 5% sebagai dosis tunggal, penggunaannya selama

8-12 jam dan kemudian dicuci bersih-bersih. Obat ini dilaporkan efektif untuk

skabies.
F. Tips dan Anjuran
1. Periksakan ke Puskesmas, dokter, dokter spesialis kulit atau Rumah sakit setempat

bila menjumpai penyakit ini untuk mendapatkan pengobatan.

2. Cuci semua baju dan alas tidur (sprei atau sejenisnya) dengan air panas.

3. Mandi teratur dengan sabun.

4. Apabila ada yang sakit Skabies (gudik), periksakan semua anggota keluarga yang

kontak dengan penderita. Jika ternyata menderita skabies, obati semuanya secara

serempak agar tidak terjadi penularan ulang.

DAFTAR PUSTAKA

Donna L,Wong.2008.Wong Buku Ajar Kep.pediatrik vol 2.EGC:Jakarta

Hidayat,Aziz Alimul.2006.Pengantar Ilmu Kep.anak.Salemba Medika.Jakarta

Schwart Z,M.William.2004.Pedoman Klinis Pediatrik.EGS :Jakarta

Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia : Jakarta.

Dr. Adi Heru S. MSC. 1995 Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Cetakan 1. Hipocrates : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai