A. Latar Belakang
Skabies adalah penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit, yang umumnya
terabaikan sehingga menjadi masalah kesehatan yang umum di seluruh dunia
(Heukelbach et al. 2006). Skabies terjadi pada kedua jenis kelamin, di segala usia,
dalam semua kelompok etnis, dan di semua tingkat sosial ekonomi (Chosidow, 2006).
Tungau ektoparasit penyebab skabies adalah Sarcoptes scabiei var hominis termasuk
ordo Acariformes, family Sarcoptidae, Genus Sarcoptes. Sarcoptes scabiei var
hominis menular melalui kontak manusia dengan manusia (Chosidow 2006). Skabies
dalam bahasa Indonesia sering disebut kudis, orang Jawa menyebutnya “gudig”
(Anies, 2005)
Prevalensi skabies di seluruh dunia telah diperkirakan sekitar 300 juta kasus
per tahun (Chosidow 2006). Insiden skabies di Indonesia masih sangat tinggi,
terendah di Sulawesi Selatan dan tertinggi di Jawa Barat. Prevalensi skabies di
puskesmas seluruh Indonesia pada tahun 2008 adalah 5,6%-12,95% dan skabies
menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering (DEPKES RI, 2008).
Skabies merupakan penyakit infeksi parasit yang menular pada kulit (Chin,
2006). Pada tahun 2010, penyakit kulit infeksi termasuk 10 penyakit terbanyak di
2. Tujuan Khusus
1. Pasien dan keluarga mampu memahami pengertian penyakit Scabies
2. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang penyebab penyakit Scabies
3. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang tanda Scabies
4. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara penularan penyakit Scabies
5. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang penanganan dan pengobatan
Scabies
C. Pelaksanaan Waktu
Materi : Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Hari/ tanggal : Senin, 25 Februari 2019
Media : leaflet
Waktu : 07.30 – 08.00 WIB
Tempat : Ruang Tunggu Antrian Puskesmas Guguk Panjang
D. Setting Tempat
Keterangan :
: Obsever : Fasilitator
E. Uraian Tugas
1. Moderator dan Penyaji
Moderator :
Tugas :
Membuat acara
Membuat kontrak waktu dan bahasa dengan kliens
Membuat sesi tanya jawab
Mengevaluasi materi bersama audiens
Menutup acara
Penyaji :
Tugas :
Mengenali pengetahuan audiens tentang materi dan penjelasan materi yang
diberikan.
2. Fasilitator :
Tugas :
Mempersiapkan keperluan pada saat penyuluhan
Memotivasi audiens untuk bertanya
3. Obsever :
Tugas :
Mengamati jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir
Membuat laporan kegiatan penyuluhan
H. Media
1. Leaflet
2. Infocus
I. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
J. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
Menjawab salam dan
Memperkenalkan diri
mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari
Mendengarkan
penyuluhan.
Mendengarkan
Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan
Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 20 Menit Pelaksanaan : Mengemukakan
Menggali pengetahuan pendapat, mendengarkan
audiens tentang pengertian dan memperhatikan
Scabies
Memberikan reinforcement
positif pada audiens
Menjelaskan pengertian
penyakit Scabies
Mendengarkan dan
Menjelaskan Tips dan memperhatikan
Anjuran
K.Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan pasien dan keluarga (waktu dan tempat)
b. Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
a. Peserta dan keluarga bersedia diruangan sesuai dengan kontrak waktu yang
ditentukan
b. Pasien dan keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
c. Pasien dan keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikanmahasiswa
d. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
e. Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara pasien dan keluarga dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
Materi Tentang Scabies
A. Pengertian Scabies
Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes
scabieis varian hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai dengan keluhan gatal,
terutama pada malam hari dan ditularkan melalui kontak langsung atau tidak
langsung.
Scabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei var
homini, yang penularannya terjadi secara kontak langsung (Ilmu Penyakit Kulit)
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh sarcoptes scabiei yang
Scabies adalah mudah menular dan dapat ditimbulkan oleh investasi kutu
sarcoptes scabiei var homini yang membuat terowongan pada stratum korneum kulit,
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi dan sensitisasi
Skabies (gudik) adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes
scabieivarian hominis (sejenis kutu, tungau), ditandai dengan keluhan gatal, terutama
pada malam hari dan ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui
Biasanya menyerang kelompok dan gatalnya itu memang khas pada malam
hari karena aktifitas dari tungaunya itu dan juga dia membentuk suatu terowongan di
bawah kulit. Biasanya terjangkit pada sela jari tangan, ketiak bagian depan, lipat siku
bagian luar, kalau perempuan itu di daerah aerlamamai (puting), daerah pusar, perut
bagian bawah. Kalau untuk laki-laki biasanya di daerah genetalia atau eksternal
(daerah kemaluan).
B. Penyebab Scabies
Skabies disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabei. Infestasi kutu ini mudah
menyebar dari orang ke orang melalui kontak fisik dan sering menyerang seluruh
penghuni dalam satu rumah. kutuini ukurannya cukup besar sehingga dapat dilihat
dengan mata telanjang dan sering menular diantara orang-orang yang tidur besama.
Kadang tungau ditularkan melalui pakaian, seprei dan benda-benda lainnya yang
membuat terowongan di bawah lapisan kulit paling atas dan menyimpan telurnya
dalam lubang. Beberapa hari kemudian akan menetas kutu muda (larva). Infeksi
tangan, siku, ketiak, daerah payudara, sekitar pusar dan perut bagian bawah, sekitar
kelamin dan pantat. Sedangkan pada bayi dan anak-anak dapat mengenai wajah, sela-
sela jari kaki dan telapak kaki. Pada pria bisa mengenai ujung kemaluan bahkan
sekujur kemaluan.
D. Cara Penularan Scabies
1. Kontak langsung yaitu kontak kulit dengan kulit, misalnya berjabat tangan, tidur
2. Kontak tak langsung yaitu melalui benda, misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal,
dan lain-lain.
Penularannya biasanya oleh Sarcoptes Scabiei betina yang sudah dibuahi atau
kadang-kadang berbentuk larva. Dikenal pula Sarcoptes scabiei var, animalis yang
Setiap orang di dalam keluarga harus diobati pada waktu yang sama, tiap-tiap
orang harus :
a) Membersihkan semua bagian tubuhnya dengan memakai sabun dan air hangat.
2. Pengobatannya
Tersedia dalam bentuk cairan atau lotion, tidak berbau dan tidak
berwarna. Obat ini membunuh kutu dan nimfa, Obat ini digunakan dengan
cara menyapukan keseluruh tubuh dari leher ke bawah dan setelah 12 jam s/d
24 jam dicuci bersih-bersih. Pengobatan ini diulang selama 3 hari. Pengobatan
b) Sulfar
digunakan dalam konsentrasi 2,5% dapat digunakan pada bayi. Obat ini
Tersedia dalam bentuk krim atau lotion sebaiknya obat ini digunakan
d) Monosulfiran
Tersedia dalam bentuk lotion, harus ditambah 2-3 bagian air dan
digunakan setiap hari selama 2-3 hari. Selama dan segera setelah pengobatan
e) Malation
f) Permerhrin
8-12 jam dan kemudian dicuci bersih-bersih. Obat ini dilaporkan efektif untuk
skabies.
F. Tips dan Anjuran
1. Periksakan ke Puskesmas, dokter, dokter spesialis kulit atau Rumah sakit setempat
2. Cuci semua baju dan alas tidur (sprei atau sejenisnya) dengan air panas.
4. Apabila ada yang sakit Skabies (gudik), periksakan semua anggota keluarga yang
kontak dengan penderita. Jika ternyata menderita skabies, obati semuanya secara
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran
Dr. Adi Heru S. MSC. 1995 Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Cetakan 1. Hipocrates : Jakarta.