Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGOLAHAN SAMPAH

Pokok Bahasan : Pengolahan Sampah

Sasaran : Masyarakat Jorong Lubuak Aua

Hari / tanggal : Rabu, 17 Juli l2019

Waktu : Pukul 14.00 Wib (45 menit)

Tempat : Majelis Taklim Lubuak Aua

A. PENDAHULUAN
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi

baik industry maupun domestik (rumahtangga). Sementara di dalam UU No

18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa

kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi

padat berupa zat organic atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat

terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan di buang kelingkungan.

Dan menurut UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

mendefinisikan sampah rumah tangga sebagai sampah yang berasal dari

kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah

spesifik (sampah yang mengandung bahan beracun).

B. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit

diharapkan audien dapat memahami tentang konsep pengolahan sampah.


C. TUJUAN KHUSUS

1. Audien mampu memahami Pengolahan Sampah

2. Audien mampu memahami Jenis Sampah

3. Audien mampu memahami dampak sampah terhadap manusia dan

lingkungan

4. Audien mampu memahami dampak negatif dan positif dari pembuangan

sampah

5. Audien mampu memahami cara pengolahan sampah

6. Audien mampu memahami pembuangan sampah

D. PELAKSANAAN WAKTU
Materi : Pengolahan Sampah
Metode : Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
Hari/ tanggal : Rabu, 16 Juli 2019
Media : leaflet, infokus, laptop
Waktu : 14.00 WIB s/d selesai
Tempat : Musholla Lubuk Aua
E. Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator : Observer : Audiens

: Penyaji : Fasilitator

F. URAIAN TUGAS
1. Moderator dan Penyaji
 Moderator : Uzia
Tugas :
Membuka acara
Kontrak waktu,bahasa dan tempat dengan kliens
Membimbing sesi tanya jawab
Mengevaluasi materi bersama audiens
Menutup acara
 Penyaji : Sofyan
Tugas :
Menyampaikan materi
Menggali pengetahuan kliens
Memberikan re-inforcment
 Fasilitator : Mega
Tugas :
Mempersiapkan keperluan pada saat penyuluhan
Memotivasi audiens untuk bertanya
 Obsever : Mifta
Tugas :
Mengamati jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir
Membuat laporan kegiatan penyuluhan
G. MEDIA
1. Leaflet
2. Infocus
3. Laptop

H. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

I. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :
Menjawab salam dan
 Memperkenalkan diri mendengarkan

 Menjelaskan tujuan dari


Mendengarkan
penyuluhan.
 Melakukan kontrak waktu. Mendengarkan

 Menyebutkan materi Mendengarkan


penyuluhan yang akan
diberikan
2 20 Menit Pelaksanaan : Mengemukakan
pendapat, mendengarkan
 Menggali pengetahuan
dan memperhatikan
audiens tentang pengertian
pengolahan sampah
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan pengertian
pengolahan sampah

 Menggali pengetahuan Mengemukakan


audiens tentang klasifikasi pendapat, mendengarkan
Jenis Sampah dan memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan klasifikasi Jenis
Sampah
 Menggali pengetahuan Mengemukakan
audiens tentang dampak pendapat, mendengarkan
sampah terhadap manusia dan memperhatikan
dan lingkungan
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens.
 Menjelaskan dampak sampah
terhadap manusia dan
lingkunga.
 Menggali pengetahuan Mengemukakan
audiens tentang dampak pendapat, mendengarkan
negatif dan positif dan memperhatikan
pembuangan sampah
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan dampak negatif
dan positif pembuangan
sampah
 Menggali pengetahuan Mengemukakan
audiens Pembuangan pendapat, mendengarkan
Sampah dan memperhatikan
 Memberikan reinforcement
positif pada audiens
 Menjelaskan Pembuangan
Sampah

 Menggali pengetahuan Mengemukakan


audiens tentang cara pendapat, mendengarkan
pegolahan sampah dan memperhatikan
 Memberikan
reinforcement positif pada
audiens
 Menjelaskan cara
pegolahan sampah
3 5 Menit Evaluasi : Menjawab &
menjelaskan pertanyaan
 Menanyakan audien materi
yang diberikan dan
reinforcement kepada audien
bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
 Menarik kesimpulan tentang
materi yang sudah diberikan
 Mengucapkan terima kasih
kepada audien
 Mengucapkan salam

J. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a). Kesepakatan dengan audien (waktu dan tempat)

b). Kesiapan materi penyaji

2. Evaluasi Proses

a). lansia bersedia diruangan sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan

b). lansia antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya

c). lansia menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan mahasiswa

d). Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan

e). Dapat menjalankan perananya sesuai dengan tugas

3. Evaluasi Hasil

a). Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

b).Adanya kesepakatan antara lansia dengan perawat dalam melaksanakan

implementasi keperawatan selanjutnya.


MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Sampah
Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Secara umum sampah dapat
diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses.
B. Pengertian Pengelolaan Sampah
Adalah suatu kegiatan atau upaya untuk menjamin tersedianya fasilitas
pembuangan sampah yang sehat dan baik dalam pengurusan suatu barang atau
benda baik padat maupun cair yang dibuang dan tidak terpakai lagi oleh manusia,
keluarga, kelompok maupun masyarakat.
C. Jenis Sampah
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah
Organik dan Sampah Anorganik.
1. Sampah organik
Adalah sampah yang berasal dari jasad hidup sehingga mudah membusuk
dan dapat hancur secara alami.
Contoh : Sayuran, Daging, Ikan , Nasi, Potongan rumput/ daun/ ranting dari
kebun.
2. Sampah non organik/ an-organik
Adalah sampah yang tidak mudah busuk
Contohnya: Botol, Gelas, Plastik, Tas plastik, Kaleng, Logam
Sampah non-organik tidak mudah diuraikan oleh alam dan bahkan
sebagian sama sekali tidak bisa terurai.

Jenis Sampah Lama Hancur

Kertas 2-5 Bulan


Dus Karton 5 Bulan
Filter Rokok 10-12 Tahun
Kantong Plastik 10-20 Tahun
Kulit Sepatu 25-40 Tahun
Pakaian/Nylon 30-40 Tahun
Plastik 50-80 Tahun
Alumunium 80-100 Tahun
Styrofoam Tidak Hancur
Rata-rata setiap orang menghasilkan sampah 1 Kg/orang/hari
yang terdiri dari 17% sampah plastik

D. Dampak sampah terhadap Manusia dan lingkungan


1. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak memadai (pembuangan sampah sembarangan
dan tidak terkontrol) dapat menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :
a. Diare, kolera, tipus dan demam berdarah dapat menyebar dengan cepat
karena sampah memasuki air minum.
b. Cacing pita yang dapat menyebar melalui rantai makanan, dimana cacing
dikonsumsi sebelumnya oleh ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan / sampah.
c. Minamata (di Jepang) disebabkan karena masyarakat mengkonsumsi ikan
yang terkontaminasi sampah beracun (limbah baterai dan akumulator yang
dibuang di perairan umum)
2. Terhadap Lingkungan
Cairan yang dilepaskan sampah ke saluran drainase dan air tanah sehingga
mencemari sumber air tersebut. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam
air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik seperti metana
(dapat menimbulkan bau dan gasnya dapat menimbulkan ledakan bila
konsentrasinya cukup besar).
E. Dampak negatif dan positif dari pembuangan sampah
1. Dampak negatif antara lain :
a. Musibah fatal contohnya burung bangkai yang terkubur di bawah
timbunan sampah akan menimbulkan bau busuk dan merusak tanah.
b. aKerusakan infrastruktur contohnya kerusakan ke akses jalan oleh
kendaraan berat yang mengangkut sampah ke TPA menimbulkan
kerusakan pada jalan yang di laluinya.
c. Pencemaran lingkungan setempat seperti pencemaran air tanah oleh
kebocoran dan pencemaran tanah sisa selama pemakaian TPA, begitupun
setelah penutupan TPA
d. Pelepasan gas metana yang disebabkan oleh pembusukan sampah organik,
metana adalah gas rumah kaca yang berkali-kali lebih potensial daripada
karbon dioksida, dan dapat membahayakan penduduk suatu tempat.
e. gangguan sederhana contohnya debu, bau busuk, dan kutupolusi suara.
2. Dampak positif antara lain :
Menjadi lahan Perekonomian yang sangat produktif bagi masyarakat sekitar.
Banyaknya tumpukan sampah anorganik di TPA, telah menimbulkan inisiatif
baru dalam sektor ekonomi bagi masyarakat di sekitar TPA, mereka
menganggap tumpukan sampah tersebut adalah lahan perekonomian yang
sangat produktif, dengan cara mengumpulkan sampah-sampah anorganik,
seperti plastik, atau barang-barang bekas yang tidak mudah mudah hancur,
plastik dan barang bekas tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan hidup
mereka sehari-hari, bahkan menurut tanggapan masyarakat yang ada di sekitar
sana, penghasilan yang mereka dapatkan dari TPA dengan cara
mengumpulkan plastik dan barang bekas lebih dari cukup. Bahkan ada
masyarakat sekitar yang mau meninggalkan usaha dagangan nya, karna
mereka beranggapan TPA lebih mampu memenuhi kebutuhan perekonomian
mereka sehari-hari.
F. Cara Mengelola Sampah
1. Memilah Sampah
Sampah di pisah antara organik dan an organik
Pembuatan kompos
Kompos dapat mengurangi tumpukan sampah yang mudah membusuk
seerta sangat berguna dalam penyuburan tanah, selain itu kompos juga bisa
memberikan nilai ekonomis dengan cara menjual kompos yang dimanfaatkan
sebagai pupuk untuk tanaman
3. Pendaur Ulang Dengan 3R adalah singkatan dari Reduce, Reuse dan Recycle.
(3R) yaitu :
a. Reduce artinya mengurangi.
Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya
dengan membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi
sampah plastik dan mencegah pemakaian styrofoam.
b. Reuse artinya pakai ulang.
Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi
sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-ulang. Misalnya menulis
pada kedua sisi kertas dan menggunakan botol isi ulang.
c. Recycle artinya daur ulang.
Sampah kertas dapat dibuat hasil karya, demikian pula dengan sampah
kemasan plastik mie instan, sabun, minyak, dll

G. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dapat dilakukan dengan cara :
1. Land fill
Sampah dibuang pada tanah yang rendah. Pembuangan samapah secara ini
hanya baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis
garbage atau tercampur dengan garbage, tempat pembuangan sampah ini
akan menjadi tempat perkembangbiakan serangga, tikus, juga menimbulkan
bau-bauan yang tidak sedap.

2. Sanitary land fill


Sampah dibuang pada tanah yang rendah, kemudian ditutup lagi dengan
tanah paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan oleh anjing, tikus
dan binatang-binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
3. Individual incineration
Sampah dari rumah dikumpulkan sendiri, kemudaian dibakar sendiri.
Pembakaran sampah ini harus dilakukan dengan baik sebab bila tiadak :
 Asapnya mengotori udara
 Bila tidak terbakar sempurna sisanya tercecer kemana-mana.
4. Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini dikerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah
dikumpulkan dari truk / gerobak sampah dibakar dam incinerator khusus
(alat pembakar sampah). Incinerator ini mempunyai bagian-bagian :
 Tempat pengumpulan sampah
 Ruang pengeringan
 Ruang pembakaranCerobong asap
Cara pembuangan sampah ini baik sekli tapi biayanya mahal.
5. Pulverisation
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling (dihaluskan) dengan
alat khusus, kemudian dibuang ke laut. Dalam bentuk yang sudah digiling
ini, sampah menjadi tidak disukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-
tikus.
6. Composting (dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat dibuat pupuk sebagai penyubur
tanah pertanian. Cara ini telah banyak dikerjakan di negara-negara maju
misalnya di Amerika Serikat. Pada prinsipnya :
 Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan-bahan lainnya
yang tak dapat dijadikan kompos dipisahkan terlebih dahulu.
 Setelah dipisah-pisahkan, sampah yang akan dijadikan kompos digiling
menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri
pembusuk berlangsung dengan baik.
 Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses
pembusukan akan terjadi. Tempat ini dilengakapi dengan alat pengatur
suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran udara agar proses
pembusukan terjadi secra optimum.
 Kadang-kadang ditambahkan starin mikro-organisme yang dapat
mempercepat proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu,
karena pada sampah sendiri telah cukup mengandung mikrooranisema
tersebut.
 Bila sampah yang sedang dibusukkan ini ditambahkan Lumpur dari air
limbah akan dihasiklkan kompos yang baik sekali. Lama proses
pembusukannya bervariasi antara 2 hari samapi 6 minngu. Untuk dijual
ke pasaran, kompos ini dikeringkan, digiling kemabali dan dibungkus.

7. Hogfeeding (sebagai makanan ternak)


Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa sayuran , ampas
pembuatan tapioca,ampas pembuatan tahu dan sabagainya. Diberikan
kepada ternak sebagai makanannya.

8. Recycling
Dengan cara ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, maka
bagian-bagian sampah yang masih dapat dipakai/ digunakan, diambil lagi
misalnya kertas-kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari
benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya
karton, plastik alat-alat dari gelas dan sebagainya. Sangat berbahaya untuk
kesehtan bila kertas-kertas dari tempat sampah yang dikumpulkan kaum
tuna-wisma, dipergunakan sebagi kantong pembungkus makanan. Karena
itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas segera dibakar setelah dibuang.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai