PEMBIMBING:
Ns. Mefrie Puspita, M.Kep
Ns. Susi Widiawati, M .Kep
Ns. Ana , S.Kep
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK KATHERINE KOCALBA
1. Eko Sari Putra, S.Kep 6. Firwan Mutril G, S.Kep
2. Agus Setiyo Utomo, S.Kep 7. Ayu Nopita, S.Kep
3. Yeni Gusmida Pabuta, S.Kep 8. Andrian Fadil P, S.Kep
4. Miranda Saraswati, S.Kep 9. Endah Yomella, S.Kep
5. Junaidi, S.Kep
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi
masalah kesehatan dalam masyarakat kita. Penyakit tuberculosis paru dimulai dari
tuberculosis, yang berarti suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk
(basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit
ini melalui perantaraan ludah atau dahak penderita yang mengandung basil berkulosis
paru. Pada saat penderita batuk, butir-butir air ludah bertebangan di udara dan terhisap
oleh orang sehat, sehingga masuk kedalam paru-parunya, yang kemudian
menyebabkan penyakit tuberculosis paru (Sholeh S.Naga, 2014).
Perkembangan penyakit TB pada anak saat ini sangat pesat. Sekurang-
kurangnya 500.000 anak di dunia menderita TB setiap tahun. Di Indonesia proporsi
kasus TB anak di antara semua kasus TB yang ternotifikasi dalam program TB berada
dalam batas normal yaitu 8-11 %, tetapi apabila dilihat pada tingkat provinsi sampai
fasilitas pelayanan kesehatan menunjukkan variasi proporsi yang cukup lebar yaitu
1,8-15 %. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2015
sebanyak 1 juta anak di seluruh dunia menderita TBC, antara uzia <15 tahun dan lebih
dari 163 ribu meninggal setiap tahun (Kemenkes RI, 2013). Di Provinsi Jambi data
anak dengan terdiagnosa TB itu mencapai 4338 jiwa dimana pada Kota Jambi itu
mencapai 1021 jiwa yang terdiagnosis TB paru dan menjadi kejadian yang paling
tinggi di Provinsi Jambi (BPS Prov Jambi. 2020). Di Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi Tahun 2020-2021 didapati data bahwa anak dengan TBC itu sebanyak 15 anak
dan yang menjalini pengobatan secara rutin.
TB anak adalah penyakit TB yang terjadi pada anak usia 0-14 tahun. Anak ≤ 5
tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami progresi infeksi menjadi sakit TBC,
mungkin karena imunitas selulernya belum berkembang sempurna (imatur).
Kecenderungan sekitar 16 persen penyakit TB menyerang anak-anak. Resiko
timbulnya transmisi kuman dari orang dewasa ke anak akan lebih tinggi jika pasien
dewasa tersebut mempunyai BTA sputum yang positif, status gizi anak, dan status
imunisasi (Ahcmadi, 2009).
B. Tujuan
Setelah dilakukan penkes, peserta mampu memahami tentang penanganan
C. Materi (Terlampir)
D. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penatalaksanaan Tuberculosis pada anak
2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Tuberculosis.
b. Penyebaran TBC pada anak.
c. Tanda dan gejala TBC pada anak.
d. Penatalaksanaan TBC pada anak.
e. Pencegahan TBC pada anak.
3. Sasaran dan target
Ibu dan Keluarga
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
5. Media dan alat
a. Alat
1) Infocus
2) Leaflet
3) PPT
6. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Selasa, 05 Mei 2022
Jam : 09:00-09:30 WIB
Waktu pertemuan : 30 menit
Tempat : Aula Puskesmas Putri Ayu Jambi
E. Pengorganisasian
MEDIA
O M P
K F K F K
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang di rencanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang di rencanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang di rencanakan
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu sesuai dengan yang di rencanakan
c. Selama proses berlangsung di harapkan audience dapat mengikuti seluruh
kegiatan penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan
d. Selama kegiatan berlangsung di harapkan audience berperan aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian Tuberculosis
b. Peserta yang hadir mampu menyebutkan penyebab dari TBC pada anak
c. Peserta yang hadir mampu menyebutkan dan memperaktikan tanda dan
gejala TBC pada anak.
d. Peserta yang hadir mampu memahami penatalaksanaan TBC pada anak
e. Peserta yang hadir mampu memahami pencegahan TBC pada anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terinfeksi
Mycrobakterium
Tubeculosis
Tidak Menular
Gejala
Tidak Ada Tanda Gejala
Tidak Menular
Memiliki penyakit TB
Parameter 0 1 2 3 Jumlah
Kontak TB Tidak Jelas Laporan BTA Positif
keluarga,
BTA negative
atau BTA
tidak jelas
Uji Tuberculosis Negatif Positif
(10mm-5mm
dalam
keadaan
imunospasi
Berat Bawah garis Klinis gizi
badan/keadaan merah (KMS) buruk (BB/U
gizi atau <60%)
BBU<80%
Demam tanpa 2 minggu
sebab yang jelas
Batuk 3 minggu
Pembesaran 1 cm, jumlah
kelenjar lebih dari 1,
limfaekoli,aksila tidak nyeri
,ingiunal
Pembekakan Ada
tulang/sendi pembengkakan
panggul dan
lutut
Tabel 2.2 Dosis OAT Yang Dilanjutkan Sesuai Berat Badan Anak