Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTAN PERGAULAN BEBAS REMAJA

Pokok Bahasan : Pergaulan bebas Remaja


Sasaran : Siswa dan siswi SMK MA’ARIF 01 BANTARKAWUNG
Hari / Tanggal : Jum’at, 03 desember 2021
Jam : ………………..wib
Waktu Pertemuan : 45 Menit
Tempat : Aula SMK MA’ARIF 01 BANTARKAWUNG.

A. Latar belakang
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk provinsi Jawa Tengah tahun 2018
sebanyak 34.490.835 jiwa dengan 24,08 persen merupakan penduduk dalam kategori
remaja (umur 10-24 tahun). jumlah remaja ini akan terus meningkat seiring dengan
perubahan struktur usia penduduk. Jumlah remaja yang banyak merupakan potensi bagi
pembangunan di Jawa Tengah, asalkan diimbangi dengan peningkatan kualitas. Kualitas
dari sisi pendidikan dan ketrampilan dalam menyongsong perubahan-perubahan yang
terjadi. Sebaliknya remaja yang tidak berkualitas hanya menjadi beban pembangunan.
Faktanya remaja tidak lepas dari berbagai permasalahan. Antara lain pergaulan
bebas berupa seks bebas, narkoba, judi, merokok sehingga dapar berakibat pada penyakit
berbahaya seperti HIV/AIDS. Dampak seks bebas tanpa pengamanan alat kontrasepsi
menyumbangkan peningkatan penderita HIV/AIDS di kalangan remaja. Hingga kini,
kabupaten jawa tengah sendiri merupakam urutsn ke 5 Penderita HIV/AIDS se Indonesia
(Kemenkes RI, 29 mei 2020).

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan anak dan remaja serta orang tua / keluarga
memahami tentang gangguan perilaku anak dan remaja.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan anak dan remaja serta orang tua / keluarga
diharapkan mampu;
a. Menyebutkan defenisi Gangguan perilaku
b. Menyebutkan Macam & Respon Perilaku yang mengalami
Gangguan
c. Menyebutkan Cara Penanggulangan

C. Pokok Bahasan
Gangguan Perilaku pada Anak dan Remaja

D. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian Gangguan Perilaku Pada Anak dan Remaja
b. Macam-macam dan Respon Perilaku yang Maladaptif (terganggu)
c. Cara Penanggulangan Gangguan Perilaku pada Anak dan Remaja

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media dan Alat


1. Media
a. Flip chart
b. Leaflet
2. Alat
a. Spidol flip chart
b. Penunjuk

G. Materi
(terlampir)

H. Pengorganisasian
1. Moderator : Zaitun Na’im
Tugas : Mengatur jalannya acara pada saat pemberian materi
maupun pada saat pemberian materi dan diskusi.
2. Presenter : Listia Andriyani
Tugas : Menyampaikan Materi
3. Dokumenter : Seli Wahyu Utami
Tugas : mendokumentasikan kegiatan saat pemberian materi
Sampai selesai acara penyuluhan selesai

I. Pengaturan tempat

Media
O M P Pb Pb

K K K K K K K

K K K F K K K

Keterangan
Pb : Pembimbing

M : Moderator

P : Presenter

K : Klien

F : Fasilitator

O : Observer

Media : Media / Model

J. Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
& Waktu
Pendahuluan  Moderator mengucapkan salam  Menjawab salam
( 5 menit )  Moderator memperkenalkan  Mendengarkan dan
semua anggota kelompok memperhatikan
penyuluhan  Menyetujui kontrak waktu
 Moderator membuat kontrak
waktu  Mendengarkan dan
 Moderator menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan yang akan dicapai

Pelaksanaan  Moderator memberi kesempatan


( 35 menit ) menjelaskan materi
 Menggali pengetahuan audiens  Mengemukakan pendapat
tentang Gangguan Perilaku pada
anak dan remaja
 Memberi reinforcemen positif  Mendengarkan dan
pada audiens atas pendapatnya memperhatikan
 Menjelaskan materi penyuluhan  Mendengarkan dan
tentang ; memperhatikan
 Pengertian
Gangguan Perilaku pada anak
dan remaja
 Macam-
macam dan respon Perilaku  Mengemukakan pendapat
yang maladaptive
 Menggali pengetahuan audiens
tentang cara penanggulangan
Gangguan Perilaku pada anak dan  Mendengarkan dan
remaja memperhatikan
 Memberi reinforcemen positif  Mendengarkan dan
pada audiens atas pendapatnya memperhatikan
 Menjelaskan tentang ;
 cara  Mengajukan pertanyaan
penanggulangan Gangguan
Perilaku pada anak dan remaja
 Memberikan kesempatan audiens
untuk bertanya
 Memberi reiforcement pada  Mengemukakan pendapat
audiens atas pertanyaannya  Menjawab pertanyaan
 Mendengarkan dan
 Memberikan kesempatan audiens memperhatikan
lain untuk memberi pendapat
 Melengkapi atau memberikan
penjelasan atas pertanyaan audiens

Penutup  Presenter mengajukan pertanyaan  Menjawab pertanyaan


( 5 menit ) pada audiens mengenai materi yang
dibahas untuk mengevaluasi
pemahaman audiens
 Presenter mengucapkan salam  Menjawab salam
 Moderator menyimpulkan hasil  Mendengarkan dan
ceramah dan tanya jawab memperhatikan
 Moderator memberi salam  Menjawab salam
penutup

K. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan ………..orang
b. Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang
c. Suasana tenang dan tidak ada yang mondar mandir
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan klien dan keluarga dapat
mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Audiens dapat menyebutkan defenisi Gangguan perilaku pada
anak dan remaja
b. Audiens dapat menyebutkan Macam-macam dan Respon perilaku
yang maladaptive (terganggu)
c. Audiens dapat menyebutkan cara penanggulangan gangguan
perilaku pada anak dan remaja

L. Pengesahan
Bantarkawung, 03 desember 2021.
Mengetahui :
    

Kepala Sekolah Penanggung Jawab Penyuluhan


Eti Budiarti, S.KM.,MM
…………………………..

MATERI PENYULUHAN
TENTANG PERGAULAN BEBAS REMAJA

A. Pengertian

B. Penyebab Pergaulan Bebas


Berikut beberapa penyebab pergaulan bebas:
- Kurangnya nilai keagamaan.
Melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku
di masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai
nilai kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari.dengan
berbekal nilmu agama yang kuat maka seseoramg dapat mengontrol dirinya
sesuai norma agama yang dianutnya . Orang yang kontrol dirinya lemah
biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat
anak dan remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku
buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku
tersebut, mereka tetap bisa melanggarnya ketika mereka tidak dapat
mengembangkan kontrol diri dengan baik.Jika pendidikan agama tidak dapat
ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan dalam
mengonrtol diri dan menjalankan peranan di masyarakat.
- Faktor keluarga
Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa menyebabkan
pergaulan bebas. Dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan
pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang yang
berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan
pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga. Pengaturan
keluarga yang disfungsional—ditandai dengan konflik, kontrol orang tua yang
tidak memadai, hubungan dan integrasi internal yang lemah, dan otonomi dini—
berhubungan erat dengan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas.
- Keadaan lingkungan tempat tinggal.
 Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk maka tentu akan
mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya, anak dengan lingkungan
pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling membantu dan memberikan
pengaruh baik satu dengan yang lain. Kemudian Mengikuti gaya hidup atau tren
lingkungan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada akhirnya dapat
memicu pergaulan bebas

- Pengaruh teman sebaya. 


Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam pengelompokan
alami lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi dewasa. Melalui
asosiasi primer tersebut, seorang individu memperoleh rasa aman dan aman,
mengembangkan pengetahuan tentang interaksi sosial, dan dapat menunjukkan
kualitas tersebut.
- factor pendidikan
Salah satu faktor utama penyebab anak mengalami pergaulan bebas adalah
minimnya tingkat pendidikan di dalam keluarga. Orang tua tidak melakukan
pengawasan secara intens yang mengakibatkan anak terjerumus tanpa tahu itu
benar atau tidaknya.
Contohnya adalah orang tua memberi izin anak untuk berpacaran, tapi orang tua
tidak melakukan pengawasan.

C. Dampak Pergaulan bebas


1. Merokok dan miras
2. Narkoba
3. Seks bebas
4. Hiv\aids
D. Cara Penanggulangan
1. Terapi individu
Memperkokoh keimanan/ ilmu agama
2. Terapi keluarga
Mendekatkan diri dengan keluarga supaya dapat Membangun kembali interaksi
keluarga yang sehat dan konstruktif
Memanfaatkan dukungan teman sebayanya dan mengikuti kegiatan-kegiatan
yang kreatif dan digemarinya yang tidak menyimpang ( seperti kelompok seni,
kelompok olahraga dll)
3. Terapi Lingkungan
Menghindari lingkungan dan pertemanan yang bebas atau berdampak negative
dengan Memanfaatkan dukungan teman sebayanya dan mengikuti kegiatan-
kegiatan yang kreatif dan digemarinya yang tidak menyimpang ( seperti
kelompok seni, kelompok olahraga dll)
===============Ay=============

Anda mungkin juga menyukai