Anda di halaman 1dari 12

PROMKES DALAM LINGKUP KEBIDANAN

Disiapkan oleh : Eti budiarti

27/02/23 1
A. LINGKUP PROMKES TERHADAP NEONATUS

 Lingkup promkes terhadap neonatus meliputi :


- Pernafasan
- Resusitasi
- Bounding attachment
- Pemberian ASI ekslusif
- Pemberian ASI awal
- Kebersihan
- Eliminasi
- Keamanan

27/02/23 2
B. LINGKUP PROMKES TERHADAP BAYI
 Lingkup promkes terhdap bayi meliputi air susu ibu, Gizi, pertumbuhan,
perkembangan, Immunisasi, keamanan dan kebersihan.
 Bidan harus memberikan promkes bayi kepada ibu, ayah atau keluarga bayi
 Bayak sekali lingkup promosi kebidanan thd bayi, salah satunya adalah pentingnya ASI
 Bidan hrs mampu mempromosikan, bahwa ASI sangat penting bagi bayi
 Pemberian ASI harus dianjurkan kpd setiap ibu, karena ASI yg pertama keluar
(kolostrum) mengandung zat antibodi yg dapat mencegah infeksi pd bayi, bayi yg
minum ASI jarang mengalami gastroenteritis.
 Lemak dan protein asi mudah dicerna
 Dapat mengeratkan hubungan ibu dan bayi
 ASI merupakan susu buatan alam yg lebih baik, suci hama, segar murah, tersedia
setiap waktu.
 Dengan alasan2 yg diberikan oleh bidan, melalui promkes diharapkan ibu bersedia
melakukan anjuran yg diberikan oleh bidan

27/02/23 3
C. LINGKUP PROMKES THD ANAK BALITA
 Lingkup promkes thd anak balita meliputi, ASI, gizi, pertumbuhan,
perkembangan, interaksi, immunisasi, sosialisasi dan keamanan
 Puskesmas, pustu dan polindes mempunyai data ttg anak balita di wilayah
kerjanya
 Data tsb diperlukan untuk pelaksanaan pembinaan kesehatan balita baik
dilakukan oleh bidan maupun tenaga kes lain.
 Bidan mmeberikan penyuluhan kepada orang tua menyangkut perbaikan
gizi, perbaikan kesling, pengawasan tumbang anak
 Anggota keluarga, guru taman kanak2 atau pengasuh anak diikutsertakan
dalam kegiatan pembinaa kesehatan.
 Semua kegiatan dicatat dan dilaporkan ke puskesmas
 Semua kegiatan dan pembinaan kes anak balita akan berhasil baik jika
didukung oleh pemerintah desa, pemimpin dan orang terkemuka di
masyarakat, termasuk dukun.
 Paraibu juga perlu didorong untuk memeriksakan kesehatan anaknya.

27/02/23 4
D. LINGKUP PROMKES TERHADAP REMAJA
 Lingkup promkes thd remaja meliputi gizi, sosialisasi,
pendidikan kesehatan, pergaulan, sexualita dan kemandirian
 Pembinaan remaja terutama wanitanya tidak hanya kepada
masalah gangguan kes penyakit sistem reproduksi.
 Faktor perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan
membina kesehatan remaja.
 Remaja yg tumbuh berkembang secara biologis diikuti oleh
perkembangan psikologis dan sosialnya.
 Alam pikiran remaja perlu diketahui, remaja yg berjiwa muda
memiliki sifat menantang sesuatu yg dianggap kaku dan kolot
serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di
dalam diri mereka. Penyampaian pesan dilakukan melalui
bahasa remaja .

27/02/23 5
I. LINGKUPROMKES THD IBU HAMIL
 Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu hamil meliputi lingkup fisik dan
psikologis.
 Lingkup fisik meliputi gizi, oksigen, personal hygiene, pakaian, eliminasi,
sexual, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat, imunisasi,
traveling, persiapan laktasi, ersiapan persalinan dan kelahiran,
kesejahteraan janin, ketidaknyamanan, pendidikan kesehatan dan
pekerjaan.
 Lingkup psikologis meliputi Support keluarga, support tenaga kesehatan,
rasa aman dan nyaman, persiapan menjadi orang tua, dan persiapan
sibling.

Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,


perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan
adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap
sebagai peristiwa khusus yang sangat menentuka kehidupan selanjutnya.
Bahkan sebagian ibu hamil merasa cemas, panik yang bisa berujung pada
depresi berat.

27/02/23 6
I. LINGKUPROMKES THD IBU HAMIL

 Dukungan psikologis dan perhatian akan memberi dampak terhadap


pola kehidupan sosial (keharmonisan, penghargaan, pengorbanan,
kasih sayang dan empati) pada wanita hamil dan aspek teknis,
dapat mengurangi aspek sumber daya (tenaga ahli, cara
penyelesaian persalinan normal, akselerasi, kendali nyeri dan
asuhan kebidanan). Hal-hal tersebut dapat dilakukan oleh suami
bersama keluarga ibu atau bidan sebagai tenaga kesehatan melalui
promosi kesehatan.

27/02/23 7
F. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU BERSALIN

 Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi persiapan


persalinan, nutrisi dan cairan, dukungan, kesejahteraan janin, keterlibatan
keluarga serta mengurangi rasa sakit.

 Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinya depresi


saat atau setelah melahirkan. Cemas menghadapi persalinan adalah hal
yang wajar tetapi seorang bidan harus mampu mengatasi hal tersebut.
Salah satunya adalah memberikan promosi kesehatan ibu bersalin.
 Persalinan dan kelahiran merupakan proses yang fisiologis. Kelahiran
seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
nantikan selama 9 bulan.
 Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya.
Untuk itu, dengan diberikan promosi kesehatan dapat mengatasi rasa
cemas, khawatir, panik dan depresi ibu bersalin. Promosi ini lebih baik
diberikan jauh hari sebelum bersalin, misalnya saat hamil trimester III.

27/02/23 8
G. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU NIFAS

 Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan,
ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam
nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian ASI.

 Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa
nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu
merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk
beristirahat.
 Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui
keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan b hawa ibu boleh
minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan
sebagainya.
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan
kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan.
Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan
yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa,
setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan
perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan
memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi
masa nifas dengan baik dan normal.

27/02/23 9
H. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU MENYUSUI

 Hak seorang bayi adalah menyusu kepada ibunya. Sebagai promotor


kesehatan, bidan diharapkan mampu memberikan pendidikan pada ibu
menyusui.

 Pendidikan lebih baik diberikan sebelum ibu bersalin, sehingga ibu dapat
melakukan persiapan-persiapan ibu menyusui.
 Lingkup promosi kesehatan yang diberikan kepada ibu menyusui meliputi
kebersihan diri, istirahat, sexual, pemberian ASI, nutrisi bagi bayi,
pendidikan kesehatan gizi ibu menyusui, dan meyakinkan pada ibu
menyusui bahwa tidak ada pantangan makan selama menyusui.
 Sebagai contoh terdapat mitos yang sudah beredar sejak dulu bahwa ibu
menyusui tidak boleh makan makanan yang berbau amis karena akan
menyebabkan ASInya amis. Disinilah tugas bidan untuk meluruskan mitos
tersebut bahwa justru makanan yang amis dibutuhkan oleh ibu menyusui
karena mengandung protein tinggi melalui promosi kesehatan.

27/02/23 10
I. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP WANITA USIA
SUBUR/PASANGAN USIA SUBUR (WUS/PUS)

 Lingkup promosi kesehatan terhadap PUS/WUS meliputi persiapan hamil,


keluarga berencana, kesehatan, parenting, nutrisi dan produktifitas.

 Penyuluhan tentang kesehatan pada masa pra kehamilan di sampaikan


pada kelompok wanita usia subur/pria usia subur yang akan menikah.
Penyampaian tentang kesehatan ini disesuaikan dengan tingkat intelektual
klien.
 Nasehat yang diberikan menggunakan bahasa yang mudah dicerna, karena
informasi yang diberikan bersifat pribadi dan sensitif.
Wanita usia subur juga diberikan pendidikan mengenai gangguan
kesehatan, akibat gangguan sistem reproduksi. Gangguan sistem reproduksi
tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat terhadap kondisi psikologis
dan lingkungan sosial klien itu sendiri. Bila masalah kesehatan itu sangat
kompleks, perlu dikonsultasikan ke ahli yang relevan atau dirujuk ke unit
pelayanan kesehatan yang fasilitasnya lebih lengkap. Faktor keluarga juga
turut mempengaruhi kondisi WUS/PUS yang akan memasuki pintu gerbang
pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk
memperkuat mental WUS/PUS dalam memasuki masa perkawinan dan
kehamilan.

27/02/23 11
J. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP
KLIMAKTERIUM/MENOPAUSE

 Lingkup promosi kesehatan terhadap klimakterium/menopause meliputi


nutrisi, psikologis, olah raga, kesehatan umum, support keluarga san
support tenaga kesehatan.

 Masa menopause merupaka fase yang selalu terjadi pada wanita yang
menginjak umur 44 tahun dan ditandai dengan berhentinya haid. Terkadang
wanita belum siap menghadapi masa ini karena mereka selalu beranggapan
bahwa seorang wanita yang mengalamim menopause adalah wanita yang
tidak berguna.
 Untuk mengawali promosi kesehatan, bidan sebelumnya harus mengetahui
ketakutan-ketakutan yang mungkin dialami pada masa menopause,
misalnya secara fisik wanita sering merasa dirinya tidak cantik lagi, berkulit
keriput, berbadan bungkuk dan sebagainya. Secara biologis kekhawatiran
tidak mampu melayani suami karena dirasakan sakit saat berhubungan
seksual. Secara psikologis sering mengalami susah tidur sehingga
mengganggu aktivitas di siang hari.

27/02/23 12

Anda mungkin juga menyukai