OLEH:
NI KM ARI CENDANI GP
AFILIASI KELAS A
NO. 32
1.1 Kehamilan
Dari video yang telah saya tonton terdapat banyak aspek nilai- nilai yang
bisa dipetik, dari mulainya masa kehamilan peran dari keluarga terdekat sangatlah
penting dalam upaya mendukung kesehatan bagi seorang ibu hamil yang
menyenangkan dari mulai masa kehamilan, persalinan, nifas dan sampai kelahiran
bayinya. Serta pentingnya peran pendamping yaitu suami untuk mendukung dari
aspek psikologis dan peran serta dalam setiap proses yang dilalui oleh ibu hamil.
Dapat dilihat juga aspek yang terpenting adalah bahwa pemahaman masyarakat
Kader kesehatan guna mewujudkan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru
lahir yang fisiologis dan penapisan resiko kegawatdaruratan yang cepat dan tepat.
Peran bidan dalam menunjang kehamilan yang sehat dan aman sangat
secara
sistematis perlu dilakukan serta identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan
kali selama kehamiln (1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali
timbang berat badan dan tinggi badan secara rutin untuk memantau pertumbuhan
berat badanselama kehamilan, ukur tekanan darah setiap bulan, nilai status gizi
(ukur lingkar lengan atas), ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin, pemberian Imunisasi TT (T5), pemberian Tablet besi (90
tablet selama hamil), Tes laboratorium (rutin dan khusus), Tatalaksana kasus,
kehamilan dengan baik, maka seorang ibu akan melewati masa kehamilan dengan
normal dan mengesankan. Selain menerapkan hal diatas dalam viedeo juga dapat
kita lihat bagaimana seorang bidan dan ibu mempersiapkan kelahiran dengan baik.
juga esensial yang harus dipersiapkan dimana peran bidan memberikan edukasi
dalam bentuk stiker. P4K adalah upaya yang dilakukan oleh bidan untuk
hamil.
Tujuan P4K antara lain Suami, keluarga dan masyarakat paham tentang
tanda bahaya persalinan, adanya rencana persalinan yang aman, adanya rencana
Pada video yang disajikan seorang ibu hamil menyiapkan Tabungan Ibu
Bersalin (Tabulin) untuk persiapan untuk menuju persalinan. Selain itu ketika
sudah mendekati hari perkiraan lahir dikarenakan jarak yang jauh, terlihat peran
kondisi masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan. Hal ini untuk mengindari 3
Saat proses persalinan berlangsung peran bidan, keluarga dan suami sangat
antara ibu dan bayi sejak bayi itu dilahirkan. Segera setelah lahir bayi diletakan di
dada ibu untuk IMD , selain pembentukan bounding attachment tujuan IMD
adalah untuk melatih reflek hisap bayi pertama kali. Bidan juga berperan
memberikan KIE pentingnya IMD untuk bayi dan ibu. Perawatan yang diberikan
bidan untuk bayi juga terlihat dalam pemberian salep mata, vitamin K,
imunisasi Hepatitis B. dan memberikan infromasi kepada ibu untuk melakukan
kunjungan/ memeriksakan bayinya minimal 3 kali (1 kali pada umur 6-8 jam, 1
kali pada umur 3-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari) hal ini dilakukan untuk
mengindari komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi. Pemberian
dengan memberikan asuhan yang berkualitas. Jika pasien sering bertatap muka
dengan bidan melalui pemeriksaan antenatal maka bidan mempunyai lebih banyak
komplikasi yang mungkin muncul pada masa bersalin dan nifas. Untuk deteksi
dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu
pertama pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari, kunjungan nifas kedua
Segera setelah lahir ibu nifas wajib diberikan vitamin A dan 24 jam
seteahnya diberikan satu kapsul lagi. Pemberian tablet tambah darah selama
periode nifas juga wajib diberikan oleh seorang bidan agar selama masa nifas ibu
Selain itu seorang ibu nifas harus dibekali dengan pengetahuan dan
mungkin terjadi, cara mencegah dan cara mengatasi komplikasi pada masa nifas.
Bidan juga wajib mengingatkan ibu kunjungan rutin yang harus dilakukan selama
periode masa nifas. Pelayanan yang wajib dilakukan seorang bidan adalah
kunjungan rumah yang bisa dilakukan jika ada ibu nifas yang tidak datang ke
Pada kunjungan nifas bidn dapat memberikan KIE tentang alat kontrasepsi
kecukupan makan dan minum sangat penting dilakukan. Selain kecukupan nutrisi
perlu juga diperhatiakan kecukupan istirahat ibu dan pola hygine. Ingatkan
keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada ibu selama masa
nifas, agar semua rangkaian dari hamil, bersalin dan nifas menjadi pengalaman
Dari hal ini dapat saya simpulkan bahwa keberhasilan ibu dalam menyusui
bayi nya tak luput dari peran suami, suami berperan sebagai pendukung utama
dalam memenuhi kebutuhan ibu semasa nifas baik dalam hal fisik maupun
psikologis. Ibu nifas memerlukan pola nutrisi dan istirahat yang baik untuk
mencukupi keperluan nutrisi selama menyusui.
Dalam hal ini bidan juga memberikan konseling dan pendekatan persuasif
kepada suami, dan suami harus ikut serta dan banyak berperan dalam mendukung
ibu dalam mengasuh anak dan mendukung ibu untuk dapat memberikan ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan tetap memberikan asi sampai umur 2
tahun dengan makanan pendamping.