Oleh :
WAYAN USIANA
(209012434)
laju pertumbuhan janin, atau cacat bawaan. Kegiatan yang dilakukan pada
masa ini
adalah anamnesis keluhan dan perkembangan yang dirasakan ibu,
Pada masa ini sebaiknya ibu melakukan kunjungan antenatal care setiap
dua minggu sampai adanya tanda kelahiran. Pada masa ini dilakukan
5. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum
(sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di
tuba pallofi. Terjadi pada 1/3 distal tuba. Mengalami pembelahan: zigot-
morula- balstula.
4. Nidasi (implantasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Terjadi hari ke 4-7 hari setelah konsepsi.
5. Plasentasi: Tumbuh kembangnya khorion dan desidua. Pembentukan
plasenta. Pada akhir bulan ke-4 plasenta terbentuk lengkap.
6. Pathway
Kehamilan
7. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran, Tanda vital (tekanan
darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan. Kemungkinan risiko tinggi
pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan 75 kg. Batas hipertensi pada
kehamilan yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih bermakna untuk prediksi
sirkulasi plasenta)
IV. IMPLEMENTASI
Melakukan implementasi sesuai intervensi
V. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
OLEH
WAYAN USIANA
2090124
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Penanggung Jawab
Nama : Tn. S Nama : Tn. C
Umur : 23 tahun Umur : 26 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Jenis kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Hindu Alamat : Denpasar, Bali.
Suku : Bali Status perkawinan: Kawin
Alamat : Denpasar Agama : Hindu
No CM : 22222
Tanggal MRS : 09 November 2020
Tanggal Pengkajian : 10 November 2020
Sumber informasi : Pasien
B. ALASAN MRS
a. Keluhan Utama MRS : Sesak nafas
b. Keluhan saat dikaji : Sesak
nafas
c. Riwayat Penyakit sekarang :
Pasien mengatakan riwayat penyakit sekarang pasien merasa sesak nafas dan
mengalami kesulitan tidur karena sesak nafas yang dialaminya
d. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang berat, seperti diabetes
melitus, hipertensi, dan penyakit jantung
D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien : Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
yang parah, penyakit yang pernah dialami pasien hanya penyakit demam dan batuk
pilek.
2. Keluarga : Pasien mengatakan di keluarganya tidak
mempunyai riwayat penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, ataupun penyakit
gangguan pernafasan.
2. Nutrisi / metabolik
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada nutrisi metaboliknya. Pasien
mengatakan makan 3 - 4 kali sehari, 1 porsi makanan lengkap dengan lauk pauk, serta
setelah makan pasien makan buah - buahan.
Pasien mengatakan tidak ada merasa mual ataupun muntah.
3. Pola eliminasi
1) BAK :
Pasien mengatakan tidak ada masalah atau gangguan pada pola eliminasi
(pengeluaran urine). Pasien kencing 4 - 5 kali sehari tergantung dari seringnya
pasien minum, bau kencing tidak menyengat dan warna kencing jernih. Pasien
juga mengatakan tidak ada nyeri saat buang air kecil.
2) BAB :
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pada pola eliminasi. Pasien buang air
besar 1 kali dalam sehari, kadang 2 kali (tergantung banyaknya pasien
makan).
7. Pola perseptual
Pasien mengatakan kehamilan adalah sesuatu yang mutlak yang akan dilewati semua
wanita yang sudah menikan dan ingin mempunyai keturunan
8. Pola persepsi diri
Pasien mengatakan proses kehamilannya ini tidak mengganggu citra tubuh, pasien
hamil karena ingin mempunyai keturunan.
A. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :
GCS : Eye : 4, Verbal : 5, Motorik : 6
Tingkat kesadaran : Komposmentis (Kesadaran penuh)
Tanda – tanda vital : TD 120 / 70 mmHg, N 88 kali / menit, RR 28 kali
permenit, T 36,80C
BB : 57 Kg TB: 160cm LILA : 23 cm
Head to toe :
Kepala
Wajah :
Inspeksi : Bentuk wajah bulat, simetris, tidak ada jerawat, tidak ada lesi atau luka di
wajah.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, wajah teraba hangat.
Sklera : An ikterik
Konjungtiva : : An anemis
Pembesaran limphe node : Tidak ada pembesaran limphe node
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Telinga :
Inspeksi : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, tidak terdapat serumen.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Kulit
Linea nigra (√)
Striae gravidarum (√)
Pucat (-)
Cloasma (-)
Dada
Payudara
Areola : Menghitam Putting : (menonjol)
Tanda dimpling / retraksi : Tidak ada tanda dimpling atau retraksi
Pengeluaran ASI : ASI belum keluar
Jantung :
1. Jantung ibu : Terdengar suara S1 S2 reguler tunggal, dengan denyut jantung 88
kali / menit
2. Jantung janin : Denyut jantung janin (DJJ) terdengar 120 kali/menit.
Paru: Suara paru vesikuler, nafas pendek, suara nafas tidak teratur, frekuensi nafas
28 kali permenit.
Abdomen
Linea : Nigra Striae : Striae gravidarum berwarna merah muda
Pembesaran sesuai UK : 31 minggu
Gerakan Janin : Aktif Kontraksi : Tidak ada kontraksi
Luka bekas operasi : Tidak ada
Ballottement : Tidak ada
Leopold I : Teraba kepala janin TFU: 32 cm
Leopold II : Letak punggung janin di sebelah kanan, teraba lebar dan keras
Leopold III : Kepala janin belum masuk PAP
Leopold IV : Konvergen
Kontraksi : Belum ada kontraksi
DJJ : 120 kali/ menit Bising usus : 25 kali / menit
B. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium : Hb : 9 g/dL
Pemeriksaan USG : Jenis kelamin janin laki - laki.
C. DIAGNOSA MEDIS
G1P0A0
D. PENGOBATAN
Pengobatan yang didapatkan Ibu C selama kehamilan, yaitu :
1. Tablet zat besi
2. Vitamin C
III.RENCANA KEPERAWATAN
Tgl / RencanaKeperawatan
No Dx
jam Tujuan Intervensi Rasional
09/11 Setelah dilakukan Observasi Observasi
1 /20 1
tindakan keperawatan 1. Monitor vital sign 1. Tanda vital merupakan
08.00
wita selama 1 x 24 jam, pasien acuan untuk
diharapkan pola nafas 2. Monitor respirasi dan mengetahui keadaan
pasien teratasi, dengan status O2 umum klien
kriteria hasil : 3. Monitor suara paru 2. U ntuk mengetahui
1. Mendemonstrasikan 4. Monitor sianosis perifer adanya masalah pada
batuk efektif dan Nursing Treatment respirasi pasien
suara nafas bersih, 5. Buka jalan nafas, 3. Untuk mengetahui
tidak ada sianosis gunakan teknik chin lift adanya kelainan dari
dan dyspnea atau jaw thrust (bila suara nafas
(mampu perlu) 4. Untuk mengetahui
mengeluarkan 6. Bersihkan mulut, hidung adanya
sputum, mampu dan secret trakea ketidakefektifann
bernafas dengan 7. Pertahankan posisi perfusi perifer
mudah, tidak ada pasien Nursing Treatment
pursed lips) 8. Pertahankan jalan nafas 5. Untuk membebaskan
2. Menunjukkan jalan tetap paten jalan nafas pasien
nafas yang paten Edukasi 6. Untuk memastikan
(klien tidak merasa 9. Ajarkan pasien dan tidak ada sumbatan
tercekik, irama keluarga untuk jalan nafas
nafas, frekuensi memberikan pasien 7. Posisi mempengaruhi
pernafasan dalam posisi yang dapat pernafasan pasien
rentang normal, memaksimalkan 8. Mencegah terjadinya
tidak ada suara nafas ventilasi gangguan nafas
abnormal) Kolaborasi Edukasi
3. Tanda - tanda vital 10. Kolaborasi pemberian 9. Agar keluarga dan
dalam rentang terapi oksigenasi (bila pasien mengetahui
normal perlu) pentingnya ventilasi
yang baik untuk pasien
Kolaborasi
10. Untuk memenuhi
kebutuhan oksigen
pasien
2 09/11 2 Setelah dilakukan Observasi Observasi
/20
tindakan keperawatan 1. Monitor waktu makan 1. Untuk menghindari
08.00
wita selama 1 x 24 jam, dan minum dengan kurang atau kelebihan
diharapkan gangguan waktu teratur makan yang dapat
pola tidur pasien 2. Monitor kebutuhan tidur membuat tidur
teratasi, dengan kriteria tidur pasien setiap hari terganggu
hasil : dan jam 2. Untuk memenuhi
1. Jumlah jam tidur Nursing Treatment kebutuhan istirahat dan
dalam batas normal 3. Ciptakan lingkungan tidur pasien
6 - 8 jam perhari yang nyaman Nursing Treatment
2. Pola tidur, kualitas 4. Fasilitasi untuk 3. Untuk meningkatkan
dalam batas normal mempertahankan kualitas istirahat dan
3. Perasaan segar aktivitas sebelum tidur tidur pasien
sesudah tidur atau (membaca) 4. Sebagai salah satu hal
istirahat 5. Diskusikan dengan yang dapat
4. Mampu pasien dan keluarga meningkatkan ngantuk
mengidentifikasi hal tentang teknik tidur 5. Untuk mengetahui
- hal yang pasien teknik tidur yang dapat
meningkatkan tidur Edukasi meningkatkan pola tidur
6. Ajarkan pasien tentang pasien
pentingnya tidur yang Edukasi
adekuat 6. Untuk memenuhi
Kolaborasi kebutuhan istirahat dan
7. Kolaborasi pemberian tidur pasien
obat tidur Kolaborasi
7. Untuk memenuhi
kebutuhan istirahat dan
tidur pasien
IV. IMPLEMENTASI
Data Subyektif :
- Pasien mengatakan susah
tidur karena sesak yang
dialaminya
Data Subyektif :
- Pasien tampak tertidur
1 setelah diberikan
17.00 wita 5. Monitor vital sign pasien lingkungan nyaman Usi
(tidak bising dan bersih)
Data Subyektif :
- Pasien mengatakan
sesaknya sudah mulai
tidak dirasakan
Data Subyektif :
- Pernafasan pasien
tampak kembali normal
- Hasil TTV :
TD : 125/80 mmHg
Nadi : 85 X/ menit
2 Suhu : 36,80C Usi
20.00 wita 6. Ajarkan pasien tentang RR : 21 X/ menit
pentingnya tidur yang adekuat
Data Subyektif :
- Pasien mengatakan
tidurnya sudah sedikit
membaik
Data Subyektif :
- Pola tidur pasien
kembali normal (8 jam
sehari)
- Pasien tidak mengalami
insomnia
- Pasien tidak tidur terjaga
V. EVALUASI