Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRE POST CONFERENCE

STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN

Oleh :
Kelompok 15

Nama :
Ni Luh Putu Weliani (209012424)
Ni Luh Putu Riska Kusuma Sari (209012425)
Wayan Usiana (209012434)
I Gusti Putu Mahindhu (209012474)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan untuk
selalu berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi diberbagai
kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin meningkatnya tuntutan
masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan
secara profesional didukung dengan adanya sumber daya manusia yang bermutu, standart
pelayanan, termasuk pelayanan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan
masyarakat. Agar pelayanan keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan
memenuhi standar yang berlaku maka perlu dilakukan Pre Post Conference terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan.
Pre Post Conference, yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan dan sebelum operan berikutnya yang dipimpin oleh katim atau penanggungjawab
tim. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan tambahan
rencana dari katim. Isi post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan
hal penting untuk operan.
Pelaksanaan Pre Post Conference dilakukan setelah timbang terima dan
pengarahan dari kepala ruangan, ketua tim 1 dan ketua tim 2 melakukan kegiatan Pre
Post Conference bersama anggota timnya dan membagi pasien sesuai dengan pasien
kelolaan. Pelaksanaan penulisan rencana harian dilakukan pada saat Pre Post Conference
antara ketua tim dan perawat pelaksana. Ketua tim memerintahkan kepada perawat
pelaksana untuk menyiapkan note book atau catatan harian dan bersama ketua tim
mendiskusikan kebutuhan pasien sehingga mempunyai persepsi yang sama dalam
pembagian tugas perawat pelaksana kemudian masing-masing menuliskan intervensi
yang akan dilakukan pada catatan harian. Kepala ruangan setelah melaksanakan timbang
terima menulis catatan rencana kegiatan harian kepala ruangan. Post conference
membahas tentang keadaan implementasi masing-masing pasien, apakah ada masalah
selama dinas shift , katim memberikan reinforcement kepada anggotanya yang selesai
melaksanakan tugasnya. Kegiatan Pre Post Conference dirasakan sangat berguna karena
Pre Post Conference merupakan komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan dan sebelum operan berikutnya yang dipimpin oleh katim atau penanggung jawab
tim dimana isi post conference adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan hal
penting untuk operan. Post conference akan menginfokan kegiatan perawat selama dinas
shift.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Pre Post Conference keperawatan?
b. Apa saja jenis Pre Post Conference keperawatan?
c. Apa tujuan Pre Post Conference keperawatan?
d. Apa saja syarat dari Pre Post Conference keperawatan?
e. Apa saja pedoman Pre Post Conference keperawatan?
f. Bagaimana panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi?

1.3. Tujuan
a. Menjelaskan tentang pengertian Pre Post Conference keperawatan
b. Menjelaskan jenis Pre Post Conference keperawatan
c. Menjelaskan tentang tujuan Pre Post Conference keperawatan
d. Menjelaskan syarat Pre Post Conference keperawatan
e. Mengidentifikasi pedoman Pre Post Conference keperawatan
f. Menjelaskan panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Definisi Conference


Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi
dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan
jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference sebaiknya dilakukan di tempat
tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.

2.2 Jenis Conference


Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference yaitu :
a. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau
penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka
pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian), dan tambahan rencana dari katim (Modul MPKP, 2006)
Waktu : Setelah operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim
Kegiatan :
1) Ketua tim membuka acara
2) Ketua tim menanjakan rencana harian masing – masing perawat pelaksana
3) Ketua tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan
yang diberikan saat itu.
4) Ketua tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim menutup acara

b. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim (Modul MPKP, 2006).
Waktu : Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : Ketua tim
Kegiatan :
1) Ketua tim membukaacara.
2) Ketua tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah
diberikan.
3) Ketua tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
harus dioperkan kepada perawat shiftberikutnya.
4) Ketua tim menutup acara.

2.3 Tujuan Pre dan Post Conference


Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara
kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai
situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi
sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan
merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie,
1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan
sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi
asuhan (T.M.Marelli, et.al,1997).
a. Tujuan pre conference adalah:
1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui dilapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
b. Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai

2.4 Syarat Pre dan Post Conference


a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan
dan post conference dilakukan sesudah pemberian
asuhankeperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggotatim

2.5 Pedoman pelaksanaan conference


a. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic
e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda
f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
g. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh
pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan

2.6 Panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi


Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai berikut:
(Ratna Sitorus,2006).
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi atau
sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing – masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan
hasil evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinasmalam.
Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :
1) Keluhan utama klien
2) Keluhan klien
3) TTV dan kesadaran
4) Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
5) Masalah keperawatan
6) Rencana keperawatan hari ini.
7) Perubahan keadaan terapi medis.
8) Rencana medis.
d. Perawat primer mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah
yang terkait dengan perawatan klien yang meliputi:
1) Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang
dikonsulkan.
2) Ketepatan pemberian infuse.
3) Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
4) Ketepatan pemberian obat /injeksi.
5) Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
6) Ketepatan dokumentasi.
e. Menggiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
f. Menggiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan
masing – masing perawatan asosiet.
g. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari,tanggal : Selasa, 04-02-2020
Pukul : 07:00 WITA -Selesai
Pelaksana : KARU, KATIM dan Perawat Pelaksana
Topik : Pre-Post Conference
Tempat : Ruang Kedondong Kamar kelas III Barat

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan (Karu) :
Wakil Kepala Ruangan (Wakaru) :
Perawat Primer (PP) :
Perawat Asociate (PA) :

3.3 Mekanisme Kegiatan


Cara Mengumpulkan Fakta Pre Post Conference
1. Pelaksanaan Pre Post Conference
2. Diskusi / Tanya jawab
3. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

3.4 Instrumen
1. Catatan Harian Katim
2. Catatan Harian Perawat Pelaksana
3.5 Mekanisme Kerja Pre dan Post Conference

TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPA PELAKSANA


T
Persiapan 1. Ruangan 5 menit Ners PP / PJ, PA
2. Staff station
.

Pelaksa- 1. Melakukan konfrensi setiap hari segera 10 menit Ners PP / PJ, PA


naan. setelah dilakukan pergantian dinas pagi, station
sore dan malam sesuai dengan jadwal
pelaksana
2. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung
jawabtim
Isi konfrence :
Rencana tiap asuhan ( Rencana Harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau
penanggung jawab tim.
3. Konfrensi dihadiri oleh PP/Katim/PJ dan
PA/perawat pelaksana dalam timnya
masing –masing
4. Menyampaikan perkembangan dan
masalah pasien berdasarkan hasil evaluasi
kemarin dan kondisi pasien yang
dilaporkan dinassebelumnya
5. Perawat pelaksana menyampaikan hal –
hal meliputi:
a. Keluhan pasien
b. TTV dan Kesadaran pasien
c. Hasil pemeriksaan laboratorium atau
diagnosis terbaru
d. Masalah keperawatan
e. Rencana keperawatan hari ini
f. Perubahan keadaan terapi medis
g. Rencana medis

6. Perawat primer/Katim/PJ mendiskusikan Pasien


dan mengarahkan perawat pelaksana
tentang masalah yang terkait dengan
perawatan pasien yang meliputi :
a. Pasien yang terkait dengan pelayanan
seperti : keterlambatan, kesalahan
pemberian makanan, kebrisikan
pengunjung lain, kehadran dokter
yang dikonsulkan.
b. Ketetapan pemberian infus
c. Ketetapan pemantauan asupan dan
pengeluaran cairan
d. Ketetapan pemberian obat /injeksi
e. Ketetapan pelaksanaan tindakan lain
f. Ketetapan dokumentasi
7. Mengingatkan kembali standar prosedur
yang ditetapkan
8. Mengingatkan kembali tentang
kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing – masing perawat
pelaksana
9. Membantu perawat pelaksana
menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan.
ROLE PLAY
PRE CONFERENCE
Pemeran Pre Conference
1. Karu : Usiana
2. Katim : Weli
3. PP : Riska
4. PA : Mahindu
Waktu kegiatan : Setelah operan malam kepagi
Tempat : Ruang Dahlia
Penanggung Jawab : Ketua Tim

Kepala ruangan membuka acara Pre Conference


Karu (Usi) : Om Swastyastu, selamat pagi semua. Puji syukur kehadapan Tuhan yang telah
memberikan kesehatan kepada kita semua sehingga kita dapat menjalankan
tugas sebagai seorang perawat. Baik untuk memulai aktifitas kita berdoa sesuai
agama dan kepercayaan masing-masing. Baiklah untuk selanjutnya saya
serahkan kepada perawat Weli selaku ketua tim seperti biasa untuk memandu
Pre Confrence hari ini untuk pembahasan masalah yang akan dibicarakan
sekarang. Silakan perawat Weli.
Katim (Weli) : Om Swastyastu, selamat pagi ibu karu dan rekan-rekan semua. Puji syukur kita
masih diberikan keselamatan untuk berkumpul pada pagi hari ini, untuk
melaporkan hasil dari pelaksanaan asuhan keperawatan tadi malam
berdasarkan laporan perawat pelaksana dibangsal dahlia 1 dan 2. Pada bangsal
1 ada Ny. S dan Ny. M. Diagnosa medis Ny. S yaitu Cardiomegali dan Ny. M
yaitu Sirosis Hepatis. Ny. S mengeluh merasa lemas dan sesak sudah
berkurang, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital didapat TD : 160/100
mmHg lebihtinggi dari pemeriksaanpada shif sebelumnya yaitu 150/90 mmHg.
Sedangkan Ny. M mengalami penurunan nafsu makan. Ny. M mengatakan
tidak mau makan jika ananknya tidak datang untuk menjenguknya. Kemudian
dibangsal dahlia 2 ada Tn. K dengan DM dan Ny. R dengan Anoreksia Nerfosa.
Tn. K dilaporkan oleh perawat pelaksana beliau tidak mau diberikan insulin
karenasudah lelahdisuntik dan Ny. R tadi pagi sudah mau makan dan menelan
makanannya sebanyak 5 sendok makan. Itu laporan dari saya, mungkin teman-
teman ada yang memberikan tanggapan/masukan?
Karu (Usi) : Baik terima kasih perawat Weli, apakah ada yang ingin menambahkan lagi?
PP (Riska) : Baik terimakasih, disini saya akan menambahkan untuk diagnosa keperawatan
di bangsal 1 pada Ny. S yaitu Cardigomegali dan rencana keperawatan yang
akan dilakukan yaitu pembatasan aktivitas dan asupan cairan. Pada Ny. M
rencana keperawatan yang akan dilakukan yaitu membantu memberikan asupan
nutrisi.
Katim (Weli) : Terimakasih perawat Riska untuk masukannya. Mungkin dari perawat
Mahindu ada tambahan lagi?
PA (Mahindu) : Terimakasih atas waktunya disini saya ingin menambahkan untuk pasien di
bangsal 2 yaitu pada Tn. K perlu dilakukan penkes tentang pemberian insulin.
Sedangkan pada Ny. R perlu dipantau asupan nutrisinya.
Katim (Weli) : Trimakasih perawat Mahindu untuk masukannya. Baiklah terimakasih untuk
rekan-rekan semua atas masukannya. Setelah pre conference ini intrvensi-
intervensi yang sudah direncanakan bisa dilakukan, jadi tindakan dapat berjalan
dengan lancar dan tujuan yang akan dicapai bisa terlaksana. Demikian yang
dapat saya sampaikan, waktu saya serahkan kepada ibu Usi selaku kepala
ruangan.
Karu (Usi) : Terimakasih kepada katim dan rekan-rekan semua untuk laporannya.
Langsung saja kita melaksanakan tindakan-tindakan yang sudah direncanakan.
Sekali lagi diharapkan kerja sama dari semua rekan-rekan sekalian. Saya akhiri
pre conference pada pagi hari ini. Semua perawat dipersilakan meninggalkan
ruangan dan melakukan tindakan yang sudah direncanakan. Selamat pagi, om
shanti, shanti, shanti om.

POST COMFERENCE
Waktu kegiatan : Sebelum operan ke dinas sore
Tempat : Ruang Dahlia
Penanggung jawab : Ketua Tim

Karu (Usi) : Om swastyastu, puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan hari ini kita masih
bisa bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas kita. Seperti biasa kita
akan melakukan post conference sebelum dioperkan ke shift berikutnya,
langsung saja saya serahkan kepada perawat Weli selaku ketua tim.
Katim (Weli): Baik, terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya selaku ketua tim,
baiklah langsung saja bagaimana hasil tindakan yang telah dilakukan oleh
rekan-rekan termasuk kendala selama rekan-rekan melakukan tindakan agar
dapat disampaikan kepada shif berikutnya

Bangsal 1
PP (Riska) : Baik, terimakasih atas waktunya, pasien Ny. S sudah diberikan asupan cairan
dengan konsumsi cairan sejumlah 875 ml sampai 1000 ml selama 24 jam,
dengan denyut nadi sudah kembali normal 80x/menit, untuk suhunya sudah
380C. Lanjutkan intervensi.
PA (Mahindu) : Ny. M beliau tidak nafsu makan jika anaknya tidak datang menjenguknya.
Sudah dibantu untuk makan namun beliau tidak mau. Lanjutkan intervensi.

Bangsal 2
PP (Riska) : Tn. K keadaan umum lemah, sudah dilakukan medikasi, keadaan luka sudah
berwarna merah, sudah diberikan insulin 10 unit. Lanjutkan intervensi.
PA (Mahindu) : Ny. R keadaan umum lemah, TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,50C, BB tidak terjadi penurunan, namun Ny. R masih mual
dan muntah. Lanjutkan intervensi.
Katim (Weli): Baiklah terimakasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang telah
dilakukan. Kita telah melakukan semua sesuai tindakan. Selanjutnya saya
kembalikan kepada kepala ruangan.
Karu (Usi) : Terimakasih kepada rekan-rekan, intervensi yang sudah kita lakukan dari pagi-
siang ini terlaksana dengan lancar dan sesuai prosedur. Terimakasih atas
kerjasama rekan-rekan sekalian sudah bekerja semaksimal mungkin, alangkah
baiknya jika bisa ditingkatkan lagi demi pencapaian kinerja yang lebih optimal.
Untuk itu saya akhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah kita berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing, Berdoa dimulai… berdoa selesai. Kita
akhiri post conference hari ini. Selamat siang.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Fase pre-konfre, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang didalamnya


terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa tersebut dalam
melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar memperhatikan hal
yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur klinis merencanakan
fase pre-konferens dengan kelompok kecil siswa tentang suatu topik.

Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul MPKP, 2006).

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengharapkan kepada teman-teman


ataupun pembaca agar makalah kami ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami i
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna. 2009. Pedoman Pelayanan Keperawatan Profesional, Jakarta :


EGC

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan, Aplikasi dan Praktik Keperawatan


Profesional, Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika

Sitorus, Ratna Dr. 2006.Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit,

Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai