Anda di halaman 1dari 6

A.

Konsep dasar Penyakit


Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman
bahaya/kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak
diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian sedangkan keamanan adalah keadaan
aman dan tenteram.

1. faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan keamanan


a. Usia pada anak-anak tidak terkontrol dan tidak mengetahui dari akibat apa
yang di lakukan pada orang tua atau lansia akan mudah sekali terjatuh atau
kerapuhan tulang.
b. Tingkat kesadaran pada pasien koma, menurun ya respon terhadap
rangsang paralisis disorientasi dan kurang tidur.
c. Emosi seperti kecemasan, depresi dan marah akan mudah sekali terjadi
dan berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan kematian.
d. Status mobilisasi, keterbatasan aktivitas, paralisis, kelaman otot dan
kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko injuri atau gangguan
integitas kulit
e. Gangguan persepsi sensori, kerusakan sensori akan mempengaruhi
adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti ganguan penciuman
dan penglihatan.
f. Informasi atau komunikasi, gangguan komunikasi seperti aphasi atau tidak
dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.
g. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, antibiotik dapat menimbulkan
resisten dan anafilaktik syok.
h. Keadaan imunitas, gangguan imunitas akan menimbulkan daya tahan
tubuh yang kurang sehigga mudah diserang penyakit.
i. Ketidak mampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih. Sel darah
putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap suatu penyakit.
j. Status nutrisi, keadaan nutrisi yang kurang dapat menimbulkan kelamahan
dan mudah menimbulkan penyakit, demikian sebaliknya kelebihan nutrisi
beresiko terhadap penyakit tertentu.
k. Tingkat pengetahuan, kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatan
dan keamanan dapat di prediksi sebelumnya.

2. macam-macam bahaya atau kecelakaan


a. di rumah
- tersedak
- jatuh
- tertelan alat-alat rumah tangga
- tersiram air panas
- jauh dari jendela tangga
- terpotong
- luka tusuk atau luka gores
- luka bakar
- tenggelam
- pecahan kaca
- terkunci dalam kamar
- keracunan
b. di rumah sakit
- mikroorganisme
- cahaya
- kebisingan
- temperatur
- kelembaban
- cedera atau jatuh
- keselahan prosedur
- peralatan medik
- radiasi
- keracunan inhalasi, injeksi
- elektrik syok
- asfiksia dan kebakaran

3. pencegahan kecelakaan di rumah sakit


a. mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri.
b. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di tempat tidur
c. Menjaga keselamtan klien yang dari infeksi dengan mempertahankan
tehnik aseptik. Menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan.
d. Menjaga keselamatan klien yang di bawa dengan kursi roda.
e. Menjaga kecelakaan
- mengunci roda kereta dorong saat berhenti.
- Tempat tidur dalam keadaan rendah di berikan penghalang pada
pasien yang gelisah
- Bel berada pada tempat yang mudah terjangkau
- Meja yang mudah di jangkau.
- Kereta dorong ada penhalangnya
f. menjegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik.
g. Mencegah kecelakan pada klien yang menggunakan alat mudah meledak
seperti tabung oksigen, dan termos
h. Memasang label pada obat, botol dan obat-obatan yang mudah terbakar.
i. Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokonial seperti
penempatan klien terpisah antara infeksi dan non infeksi
j. Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan.
k. Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat.
l. Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan.
m. Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi.
n. Menyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan
mampu mengguankannya.
o. Mencegah kesalahan prosedur : identitas pasien harus jelas.
B. konsep Dasar Asuhan keperawatan

Pengkajian
1. faktor-faktor yang berhubungan dengan sistem sensori
komunikasi pasien seperti adanya perubahan perilaku pasien
karena adanya gangguan sensori komunikasi
a. Halusinasi
b. Gangguan proses pikir
c. Kelesuan
d. Ilusi
e. Kebosanan dan tidak bergairah
f. Perasaan terasing
g. Kurang kosentrasi
h. Kurangnya koordinasi dan keseimbangan.

2. faktor resiko yang berhubungan dengan keadaan klien


a. kesadaran menurun
b. kelemahan fisik
c. immobilisasi
d. pengunaan alat bantu

Diagnosa keperawatan

1. resiko lajuri
definisi kondisi dimana pasien beresiko mengalami injuri akibat
hubungannya dengan kondisi lingkungan. Adaptasi dan sumber-
sumber yang mengancam.

Kemungkinan penyebab:
a. kurangnya informasi tentang keamanan
b. kelemahan
c. gangguang kesadaran
d. kurangnya koordinasi otot
e. epilepsi
f. episode kejang
g. vertigo
h. gangguan persepsi

kemungkinan di temukan data:


a. perlukaan dan injuri

kondisi klinis:
a. AIDS.
b. Dimensia
c. Pengobatan barbitarat, hallosinoen, dan benzo diaepin.
d. Epilepsi
e. Penyakit pendarahan

Tujuan yang dihapkan:


a. injuri tidak terjadi.
INTERVENSI RASIONAL
1. cek keadaan pasien setiap jam dan 1. pencegahan primer
berikan penghalang pada tempat
tidurnya
2. cek vital sign setiap 1 jam dan 2. monitor faktor resiko
kepatenan saluran pernapasan
3. jangan tinggalkan obat yang dekat 3. mencegah terjadinya kecelakaan
dengan tempat tidurnya
4. siagakan alat-alat emergensi seperti 4. dibutuhkan pada saat emergensi
suction dan intubasi pada tempatnya
5. kunci pada roda tempat tidur 5. mempertahankan keamanan
6. posisi kepala lebih di tinggikan
7. berikan penerangan yang cukup 6. mencegah asipirasi
pada malam hari
8. kolaborasi dengan dokter dalam 7. mencegah jatuh
menangani masalah gangguan
persepsi pasien 8. mencegah kecelakaan akibat
9. bantu pasien dalam gangguan sensori
pergerakan/aktifitas ke toilet
10. lakukan kajian kepada kulit pasien 9. mencegah kecelakaan
dan gunakan tempat tidur khusus
untuk mencegah dekubitus 10. mencegah komplikasi akibat injuri
11. berikan pendidikan kesehatan
tentang: 11. mencegah injuri
- perubahan gaya hidup seperi
merokok dan minum
alkohol
- pencegahan injuri di rumah

2. Perubahan proteksi.

Defenisi : kondisi dimana pasien mengalami penurunan kemampuan untuk


melindungi dirinya dari penyakit baik dari luar maupun dari dalam tubuh.

Kemungkinan penyebab
a. defisit immunologi.
b. Malnutrisi
c. Kemoterapi atau efek pengobatan
d. Penglihatan yang kurang
e. Kurang informasi tentang keselamatan.
Kemungkinan di temukan data
a. riwayat kecelakaan
b. lingkungan yang beresiko

Kondisi klinis:
a. usia kematangan sangat tua
b. nutrisi kurang
c. gangguan darah
d. pembedahan
e. radiasi atau khemoterapi
f. penyakit immune
g. AIDS

Tujuan yang diharapkan:


a. pasien tidak mengalami infeksi nosokomial

INTERVENSI RASIONAL
1. luangkan waktu untuk menjelaskan 1. mengurangi resiko
tentang proteksi atau metode isolasi penularan penyakit
2. kolaborasi dengan dokter dalam 2. mengatasi faktor penyebab
pemberian pengobatan 3. mengurangi resiko infeksi
3. jaga pasien dari injuri dan infeksi 4. data dasar untuk
4. monitor vital sign, integritas kulit, membandingkan adanya
efek obat, dan pendarahan dari gangguan proteksi
bekas suntikan 5. menghindari pendarahan
5. tekan tempat penuntikan setelah 6. meningkatkan daya tahan
menyuntik tubuh
6. berikan diet adekuat 7. memberikan penetahuan
7. lakukan pendidikan kesehatan dasar tentang menjaga
tentang keamanan diri
- pemberian pengobatan
- memperthankan keamanan
- teknik isolasi
- penggunaan alat-alat
proteksi

3. resiko tinggi infeksi


definisi kondisi dimana pasien mempunyai resiko yang tinggi terhadap masuknya
virus penyakit.
Kemungkinan penyebab:
a. tidak adekuatnya pertahanan primer
b. kerusakan jaringan
c. terpaparnya lingkungan yang terkontaminasi penyakit
d. prosedur invasif
e. malnutrisi
f. penyakit kronis

kemungkinan di temukan data


a. kondisi kulit
b. nilai laboratorium
c. pemakaian alat-alat invasif

kondisi klinis
a. AIDS
b. Infeksi bakteri dan virus
c. Kondisi setelah operasi

Tujuan yang diharapkan:


a. pasien dapat menunjukan penurunan infeksi
b. tidak ada tanda-tanda infeksi

INTERVENSI RASIONAL
1. Monitor tanda vital setiap 4 jam 1. data dasar untuk
2. gunakan metode pengontrol adanya mengetahui keadaan
infeksi normal
3. pertahankan diet adekuat vitamin 2. melindungi pasien dari
vitamin C dan tablet Pe infeksi
4. catat hasil laboratorium 3. meningkatkan daya
5. monitor pemberian antibiotik dan tahan tubuh
kaji efek sampingnya 4. mengindentifikasi
6. informasikan tentang efek adanya infeksi
pengobatan 5. mencegah konflikasi
7. lakukan teknik steril 6. mencegah infeksi silang
8. lakukan pendidikan kesehatan 7. memberikan
tentang pengetahuan dasar
- pencegahan dan penularan bagaimana cara
penyakit memproteksi diri
- tanda dan gejala infeksi
- hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai