OLEH:
KELOMPOK 14
1.1 LatarBelakang
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan, tidak lepas dari pelayanan
keperawatan yang berkesinambungan dengan mempromosikan perawatan yang
baik sesuai standar professional dan hukum (College of registered nurses of
British Columbia, 2007). Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan kepada
pasien adalah melalui pemberian asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman
bagi pasien, keluarga serta masyarakat (Aditama, 2010).
Pemberian asuhan keperawatan merubuan kebutuhan dasar yang
diperlukan oleh setiap pasien rawat inap. Salah satunya adalah prosedur serah
terima yang merubuan kegiatan sehari-hari dan harus dilakukan perawat.
Pelaksanaan serah terima pasien merubuan tindakan keperawatan yang secara
langsung akan berdambu pada perawatan pasien, selain itu serah terima dibangun
sebagai 3 sarana untuk menyampaikan tanggung jawab serta legalitas yang
berkaitan dengan pelayanan keperawatan kepada pasien (Wallis, 2010).
Serah terima (operan) merubuan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Serah
terima pasien ini tertuang dalam sasaran keselamatan pasien PMK No. 1691/
MENKES/PER/VIII/2011 dibuat dengan mengacu pada sembilan solusi
keselamatan pasien oleh WHO bertujuan untuk mendorong perbaikan spesifik
dalam keselamatan pasien. Serah terima pasien termasuk pada sasaran yang kedua
yaitu peningkatan komunikasi yang efektif petugas kesehatan. Kesalahan akibat
penyampaian serah terima pada saat pergantian shift akan berakibat pada
menurunnya indikator kualitas pelayanan terutama patient safety suatu rumah
sakit (Fabre, 2010 dalam Manopo, 2012).
1.2 RumusanMasalah
a. Apa pengertian dari Operan?
b. Bagaimana prosedur Prosedur Operan?
c. Apa saja hal-hal yang diperhatikan dalam Operan?
d. Bagaimana contoh scenario dalam operan?
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapat
pengetahuan tentang Operan dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dari Operan
b. Untuk mengetahui Prosedur Operan
c. Untuk mengetahui hal-hal yang diperhatikan dalam Operan
d. Untuk mengetahui contoh skenario dari operan
1.4 Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini bermanfaat bagi seorang Perawat,
Pasien, Pendidikan dan Mahasiswa.
1. Manfaat bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna dan
meminimalkan terjadinya kesalahan tindakan.
Pasien
Diagnosa Diagnosa
Medis Masalah Keperawatan
RencanaTindakan
Perkembangan
keadaan pasien
Masalah:
• Teratasi
• Belum
• Sebagian
B. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
C. Media
1. Status pasien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
4. Sarana dan prasarana perawatan
D. Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan : Ni Ketut Suci
2. Perawat Primer :
a. Pande kadek noli K. (PP Malam)
b. Silvy Maeky Yuda (PP Pagi)
3. Perawat Associate :
a. Eka sudarsana (PA Malam)
b. Veralin Polly (PA Pagi)
c. Ni Kadek Siti Hendra Dewi (PA Pagi)
Pasien 1 : Ny. Ratna
Pasien 2 : Ny.Tiya
Pasien 3 : Ny. Wulan
E. Uraian Kegiatan
1. Prolog
Pada hari Jumat, 17 Januari 2021 pukul 07.30 WITA seluruh perawat (PP dan PA)
shift malam dan pagi serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan
timbang terima.
a. Session di Nurse Station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa
dan kemudian mempersilakan perawat dinas malam untuk melaporkan keadaan dan
perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya
(pagi). PP dan PA shift pagi memberikan klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan
yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif dan
dependent, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dll), hal yang belum jelas atas laporan yang telah
disampaikan setelah melakukan timbang terima di nurse station berupa laporan
tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di tempat pasien
b. Session II
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ke tempat pasien.
PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada pasien
yang mengalami masalah khusus. Pasien yang tidak mengalami masalah khusus,
kunjungan tetap dilaksanakan. Lama kunjungan tidak lebih dari 5 menit per pasien,
bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi,
maka dapat dilakukan di nurse station setelah kunjungan ke pasien berakhir.
2. Epilog
Kembali ke ners station, diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia.
Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan
timbang terima dengan diketahui oleh karu.
F. Evaluasi
1. Struktur (Input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain:
catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan
selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu
malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam di
pimpim oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2. Proses
Pelaksanaan timbang terima dilakukan oleh perawat shift malam ke shift pagi,
perawat shift pagi ke perawat shift sore dan perawat shift sore ke perawat shift malam.
Pelaksanaan timbang terima pagi dilakukan pada pukul 07.30 WITA oleh perawat malam
ke perawat pagi, dimana pelaksanaan timbang terima di pagi hari ditemani oleh kepala
ruangan dan perawat primer 1 dan 2. Pelaksanaan timbang terima sore dilakukan pada
pukul 13.30 WITA oleh perawat shift pagi ke shift sore. Dan terakhir pelaksanaan
timbang terima malam dilaksanakan pada pukul 19.30 WITA dilakukan oleh perawat shift
sore ke shift malam.
Kegiatan timbang terima dilaksanakan di Nurse Station dimana kegiatan pagi
dihadiri lengkap dengan kepala ruangan dan perawat primer. Sedangkan timbang terima
shift sore dan malam dihadiri perawat jaga dan penanggung jawab sore dan malam.
Selanjutnya perawat akan mengkonfirmasi keadaan pasien diruangan pasien setelah itu
kembali ke Nurse Station melakukan diskusi singkat tentang terapi dan Planning pasien,
perawat yang telah melaksakan operan selanjutnya melakukan tugasnya masing-masing
sesuai pembagian.
3. Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
Kepala ruangan :
Membuka dan memfasilitasi hand over
Perawat pelaksana :
Menjelaskan data pasien
Menjelaskan sarana dan prasarana yang tersedia diruangan
Menjelaskan kondisi pasien
Menjelaskan rencana yang akan dilakukan
Menjelaskan intervensi yang akan dilakukan
Nurse Station :
Kepala ruangan : Sebelum kita melakukan timbang terima marilah kita ucapkan puji syukur
atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena rahmat serta karuniaNyalah kita lakukan setiap
pergantian shift kepada saat ini ke perawat pelaksana yang dinas malam dipersilakan
menjelaskan kondisi masing masing pasien saat ini ke perawat pelaksana yang dinas pagi
PP( Pagi ) : Terimakasih Babu Om swastiastu terima kasih untuk kesempatan diberikan kepada
saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini jumlah pasien di bangsal ini ada 3 orang dengan
tingkat ketergantungan minimal 1 orang dan parsial 3 orang
Identitas pasien yang pertama:
1. Ny. Ratna
Dokternya : dr. Nindy, umur 42 tahun, tingkat ketergantungan minimal, diagnosa medis ca.
Mamae post mastektomi, keadaan umum pasien baik composmentis, tekanan darah 120/80
mmhg, temperatur 37 derajat celcius, nadi 100 x/mt respirasi 20 x/mt, pasien mengeluh
nyeri pada luka lengan atas sebelah kanan dengan skala 7, masalah keperawatan yang
ditemukan yaitu nyeri, resti infeksi dan gangguan integritas kulit. Implementasi yang sudah
dilakukan monitor ttv, relaksasi dan distraksi ganti balut injeksi tramadol 1 ampul injeksi
cefotaxim 500 mg, intervensi yang belum terlaksana rencana yang belum dilakukan kaji
tanda-tanda infeksi pada luka dan rasa nyeri terapi tramadol 3x1 ampul, cefotaxim 2 x 500
mg infus nacl 20 tpm. Persiapan lain tidak ada.
2. Ny. Teya
umur 47 tahun tingkat ketergantungan parsial, diagnosa medis Ca. Resti, keadaan umum
pasien lemah composmentis, pucat, anemis, tekanan darah 100/60 mmhg, temperatur 37
derajat celcius, nadi 80 x/mt respirasi 20 x/mt, pasien mengeluhkan nyeri di daerah anal
skala 7, masalah keperawatan yang ditemukan yaitu nyeri, intervensi yang sudah dilakukan
monitor tanda-tanda vital relaksasi dan distraksi intervensi yang belum terlaksana rencana
yang belum dilakukan pemberian asam mefenamat 500 mg peroral, terapi asam mefenamat
3 * 500 mg vitamin B complex 3 kali 1 tablet persiapan lain USG abdomen dan cek
albumin besok pagi konsul ke internis persiapan colon in loop
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien di kamar 3 soal saat ini
Dan begitu juga perawat pelaksana 2 melaporkan keadaan pasien saat ini
PP 2 malam : Om swastyastu, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini
Identitas pasien pertama
Ny. Dewi, dokternya dr. OZ umur 41 tahun, tingkat ketergantungan minimal,
diagnosa medis Ca. Mamae Keadaan umum pasien baik, compos mentis,
Tekanan darah 120/80 mmhg, temperatur 37 O celcius, Nadi 100 x/mt, respirasi
20 x/mt, pasien mengeluhkan takut dioperasi masalah keperawatan yang
ditemukan antara lain ansietas, Implementasi yang dilakukan monitor TTV,
Motivasi individu, intervensi yang belum di terlaksana: relaksasi pendidikan
klien terapi vitamin C 3 * 500 mg vitamin B complex 3 x1 tablet/ oral persiapan
lain cek darah rutin
Kepala Ruangan : terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah menyampaikan kondisi dari
semua pasien saat ini mari kita langsung saja menuju ke ruangan pasien
Di ruangan pasien
Kepala ruangan : Om swastiastu Ibu bagaimana keadaannya saat ini
Ny.Ratna: masih nyeri di lengan kanan atas ibu
Kepala Ruangan: baik Bu nanti akan dibantu oleh perawat kami seperti biasa ibu kita di sini akan
melakukan kegiatan timbang -terima yang rutin setiap pergantian shift tujuan
dari timbang terima inilah untuk mengomunikasikan keadaan ibu sekarang dan
menyampaikan informasi yang penting agar siap jaga. Perkenalkan kepada
perawat pelaksana pagi yang akan bertugas menggantikan perawat pelaksana
malam in.
Kemudian perawat pelaksana memperkenalkan diri dan masing-masing perawat pelaksana yang
dinas pagi melakukan validasi langsung ke pasien
Pp. Pagi: Apa yang dirasakan Bu Ratna rasakan saat ini abuah sudah ada perkembangan yang
lebih baik dari sebelumnya
Pasien : Ya suster saya masih sakit pada bagian lengan atas kanan
Pp pagi: Iya Bu sakit yang kurasakan merubuan efek dari operasi yang telah dilakukan namun
jangan terlalu cemas karena sudah ada terapi obat tramadol yang diberikan dokter
Nindy untuk mengatasi masalah yang diderita ibu saat ini perawat memberikan
senyaman mungkin pada pasien yang mengajarkan teknik distraksi relaksasi untuk
mengurangi rasa nyeri baik Ibu tidak perlu sungkan bila memerlukan bantuan kami
akan selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik
Demikian perawat pelaksana menanyakan secara bergantian keluhan dari semua pasien yang ada
di kamar tiga hal untuk membeli dasi data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana yang bertugas
pada malam hari
Kepala ruangan : sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang belum di
diskusikan kembali jika tidak saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mengikuti timbang terima ini semua anggota timbang
terima meninggalkan kamar pasien dan akan menuju ke ruang obat
Selanjutnya Karu dan perawat pelaksana Pagi dan siang melakukan operan di ruang obat
Di Ruang Obat
Kepala ruangan : kepada PP malam dipersilakan berikan penjelasannya
PP malam: Terimakasih bu baiklah obat yang tersedia di sini ada tramadol sebanyak 7 ampul
infus NaC, cefotaxim 500 mg
PP 2 pagi : Ada yang perlu ditambah jumlahnya Bu atau sudah cukup untuk hari ini
PP 1 malam : Saya rasa sudah cukup bu kalau ada kekurangan minta dulu saja ke apotek tapi
jangan lupa ditulis nggih bu
PP 2 pagi : Baik Bu terima kasih
Nurse Station :
Kepala ruangan : kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang terima saya
berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antar shift
bisa jelas dan terstruktur mungkin dari pesan tadi ada yang masih perlu
didiskusikan lagi
Perawat pelaksana dinas sore mengklarifikasi hasil validasi kepada Karu dan perawat pelaksana
dinas pagi
PP pagi : iya ada tambahan dari pasien kamar tinggal atas nama Ibu Ratna masih mengeluhkan
nyeri di bagian lengan atas kanan
Pp 1 malam : sesuai dengan anjuran dari dokter nindi
Kepala ruangan : untuk informasi selanjutnya pasien Ibu Ratna berikan posisi yang nyaman
dan ajarkan teknik distraksi relaksasi bila perlu konsultan lagi ke dokter
mini untuk terapi obat tramadol abuah masih bisa berikan atau diganti
dengan obat yang lain
Pp pagi: baik Bu terima kasih
Kepala Ruangan : terima kasih atas kerjasamanya pelaksana yang telah bekerja dengan baik
demikian tadi timbang prima ini semoga apa yang telah kita lakukan hari
ini memberikan banyak keuntungan bagi kita semua dan kita diberikan
kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing terima kasih saya
akhiri dengan Om Shanti Shanti Shanti
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Pelaksanaan Handover dilakukan untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima ini harus dilakukan seefektif mungkin di
setiap pergantian shift mulai tahap persiapan, pelaksanaan hingga post handover (Istiningtyas
dan Wulandari, 2018).
Tujuandaritimbangterima, yaitu menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data
focus), menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada klien, dan menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya.
4.2 Saran
Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat kiranya lebih mematuhi SOP yang
ditetapkan. Menerapkan kerjasama dengan tim kesehatan dalam pemberian pelayanan kesehatan,
menerapkan komunikasi yang baik terhadap terhadap pasien dan keluarga serta tenaga kesehatan
lainnya. Peka dalam menyelesaikan masalah terhadap kejadian tidak diharapkan,
mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan
keluarga. Pada laporan timbang terima hendaknya dilengkapi dengan tanda tangan PP pagi dan
PP soree sebagai buktidokumentasi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Hughes, R. 2008. Agency for healthcare research and quality u.s. department of health and
human services, 54. Patient Safety and Quality
Istiningtyas, A. dan Y. Wulandari. 2018. Hubungan kepemimpinan kepala ruang dengan
pelaksanaan handover. KesMadaSka
Kamil, H. 2011. Handover dalam pelayanan keperawatan. Idea Nursing Journal. 4(2):144–152.
Noprianty, R. 2018. Modul Praktikum Nursing Management. Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish.
Nursalam, 2015. Manajemen keperawanan Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional,
Salemba Medika, Jakarta
Nursalam, 2015. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik Salemba Medika,
Jakarta