Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS OSTEOARTHRITIS
PADA TANGGAL 25-28 JANUARI 2020

Oleh :

FIRA YASINTA
17.321.2714

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021

1
KASUS :
LANSIA UMUR 61 TAHUN DENGAN KELUHAN NYERI , BENGKAK DAN
KEMERAHAN PADA KEDUA LUTUT. PASIEN MEMILIKI RIWAYAT JATUH 2
KALI KARNA TIDAK MAMPU BERDIRI SENDIRI KARNA NYERI

PENGKAJIAN 9 KOMPONEN

1. Pengkajian Fisik (per sistem)


Eksremitas bawah :
Inspeksi : kulit lulut tanpak kemerahan, kaki tanpak bengkak,
pergerakan sendi terbatas, pasien tanpak meringis
Palpasi : terdapat nyeri tekan.

2. Pengkajian fungsional lansia (menggunakan Indeks Katz)


Skore Kriteria:
Katagor Keterangan
i
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen
(BAB atau BAK), berpindah, ke kamar
kecil, mandi dan berpakaian
B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua hal, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua hal kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi
tambahan
E Kemandirian dalam semua hal, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua hal kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi
tersebut
Lain- Tergantung pada sedikitnya dua fungsi,
Lain tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai
C, D, E atau F
Keterangan: F

2
3. Pengkajian Kognitif (menggunakan SPMSQ)
Skore No Pertanyaan Jawaban
+ -
1 Tanggal berapa hari ini? 
2 Hari apa sekarang? 
3 Apa nama tempat ini? 
4 Berapa nomor telepon 
Anda?
Dimana alamat Anda?
(tanyakan bila tidak
memiliki telepon)
5 Berapa umur Anda? 
6 Kapan Anda lahir? -
7 Siapa Presiden Indonesia 
sekarang?
8 Siapa Presiden sebelumnya? 
9 Siapa nama Ibu Anda? 
10 Berapa 20 dikurangi 3? -
(Begitu seterusnya sampai
bilangan terkecil)

Keterangan
Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : Kerusakan intelektual berat

4. Pengkajian status emosional

Pertanyaan tahap 1
a. Apakah klien mengalami kesulitan tidur? ( TIDAK )
b. Apakah klien sering merasa gelisah? ( IYA )
c. Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? (TIDAK)
d. Apakah klien sering was-was atau khawatir? (TIDAK)

Pertanyaan tahap 2
a. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu bulan?
( TIDAK)
b. Ada atau banyak pikiran? (TIDAK)
c. Ada masalah atau gangguan dengan keluarga lain? (TIDAK)

3
d. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? (TIDAK)
e. Cenderung mengurung diri? (TIDAK)
Keterangan : 1 (IYA) Masalah Emosional Negatif (-)
Bila lebih dari satu atau sama 1 jawaban “ya”Masalah Emosional Positif (+)

5. Pengkajian psikososial
1. kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang : Baik
2. sikap klien pada orang lain : Baik
3. harapan-harapan klien dalam melakukan sosialisasi : menambah teman dan
kerabat

6. Pengkajian spiritual
1. kegiatan keagamaan : Kurang aktif
2. konsep/keyainan klien tentang kematian : Semua mahluk hidup pasti akan
mengalami kematian, kita hanya bisa berdoa dan menyerahkan segalanya
kepada tuhan
3. harapan-harapan klien : Ingin masuk surga dan berkumpul dengan
keluarga

7. Pengkajian Depresi, menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS)

4
NO ITEM PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah Bapak/ Ibu sekarang ini 0 1
merasa puas dengan kehidupannya?
2 Apakah Bapak/ Ibu telah 1 0
meninggalkan banyak kegiatan atau
kesenangan akhir-akhir ini?
3 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0
hampa/ kosong di dalam hidup ini?
4 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0
bosan?
5 Apakah Bapak/ Ibu merasa 0 1
mempunyai harapan yang baik di
masa depan?
6 Apakah Bapak/ Ibu merasa 1 0
mempunyai pikiran jelek yang
mengganggu terus menerus?
7 Apakah Bapak/ Ibu memiliki 0 1
semangat yang baik setiap saat?
8 Apakah Bapak/ Ibu takut bahwa 1 0
sesuatu yang buruk akan terjadi pada
Anda?
9 Apakah Bapak/ Ibu merasa bahagia 0 1
sebagian besar waktu?
10 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0
tidak mampu berbuat apa- apa?
11 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0
resah dan gelisah?
12 Apakah Bapak/ Ibu lebih senang 1 0
tinggal dirumah daripada keluar dan
mengerjakan sesuatu?
13 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0
kawatir tentang masa depan?
14 Apakah Bapak/ Ibu akhir – akhir ini 1 0
sering pelupa?
15 Apakah Bapak/ Ibu pikir bahwa hidup 0 1
Bapak/ Ibu sekarang ini
menyenangkan?
16 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0
sedih dan putus asa?
17 Apakah Bapak/ Ibu merasa tidak 1 0
berharga akhir-akhir ini?
18 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa 1 0
kawatir tentang masa lalu?
19 Apakah Bapak/ Ibu merasa hidup ini 0 1
mengembirakan?
20 Apakah sulit bagi Bapak/ Ibu untuk 1 0
memulai kegiatan yang baru?
21 Apakah Bapak/ Ibu merasa penuh 0 1
semangat?
22 Apakah Bapak/ Ibu merasa situasi 1 0
5
sekarang ini tidak ada harapan?
23 Apakah Bapak/ Ibu berpikir bahwa 1 0
Ket: Setiap jawaban yang “ SESUAI” diberi skor 1
Skor 0-10 : Menunjukkan tidak depresi
Skor 11-20 : Menunjukkan depresi ringan
Skor 21-30 : Menunjukkan depresi sedang/ berat

8. Pengkajian Risiko jatuh, menggunakan Morse Scale/ tes- TUG (TIMED UP


AND GO)
Tgl : 25 Januari 2021
Jam : 10:00
No Item Penilaian
Sko I 1 2 3 4
r A
1 Usia
a. Kurang dari 60 0
b. Lebih dari 60 1
c. Lebih dari 80 2
2 Defisit Sensoris
a. Kacamata bukan bifokal 0
b. Kacamata bifokal 1
c. Gangguan pendengaran 1
d. Kacamata multifokal 2
e. Katarak/ glaukoma 2
f. Hamper tidak melihat/ buta 3
3 Aktivitas
a. Mandiri 0
b. ADLdibantu sebagian 2
c. ADL dibantu penuh 3
4 Riwayat Jatuh
a. Tidak pernah 0
b. Jatuh< 1 tahun 1
c. Jatuh < 1bulan 2
d. Jatuh pada saat dirawat 3
sekarang

5 Kognisi
a. Orientasi baik 0
b. Kesulitan mengerti perintah 2
c. Gangguan memori 2
d. Kebingungan 3
e. Disorientasi 3
6 Pengobatan dan Penggunaan Alat
Kesehatan

6
a. >4 jenis pengobatan 1
b. Antihipertensi/ hipoglikemik/ 2
antidepresan 2
c. Sedative/ 2
psikotropika/narkotika
d. Infuse/ epidural/ spinal/ dower
catheter/ traksi
7 Mobilitas
a. Mandiri 0
b. Menggunakan alat bantu 1
berpindah 2
c. Kordinasi/ keseimbangan 3
memburuk 4
d. Dibantu sebagian 4
e. Dibantu penuh/bedrest/nirse
assist
f. Lingkungan dengan banyak
furniture
8 Pola BAB/BAK
a. Teratur 0
b. Inkotinensia urine/feses 1
c. Nokturia 2
d. Urgensi/frekuensi 3
9 Komorbiditas
a. Diabetes/ penyakit jantung/ 2
stroke/ ISK 2
b. Gangguan saraf pusat/ 3
Parkinson
c. Pasca bedah 0-24 jam

Total skor 9
Keterangan
Risiko Rendah 0-7
Risiko Tinggi 8-13
Risiko Sangat Tinggi ≥ 14
Nama/ paraf

9. APGAR keluarga

7
N ITEMS SELALU (2) KADANG TIDAK
O PENILAIAN -KADANG PERNA
(1) H (0)
1 A: Adaptasi 
Saya puas bisa
kembali pada
keluarga (teman-
teman) saya untuk
membantu apabila
saya mengalami
kesulitan (adaptasi)
2 P: Partnership 
Saya puas dengan
cara keluarga
(teman-teman)
saya
membicarakan
sesuatu dan
mengungapkan
masalah dengan
saya (hubungan)
3 G: Growth 
Saya puas bahwa
keluarga(teman-
teman) saya
menerima dan
mendukung
keinginan saya
untuk melakukan
aktivitas
(pertumbuhan)
4 A: Afek 
Saya puas dengan
cara keluarga
(teman-teman)
saya
mengekspresikan
afek dan berespons
terhadap emosi
saya, seperti
marah, sedih atau
mencintai
5 R: Resolve 
Saya puas dengan
cara teman atau
keluarga saya dan
saya menyediakan
waktu bersama-
sama 8
mengekspresikan
Penilaian:
Total nilai <3 : disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Total nilai 4-6 : disfungsi keluarga sedang
Total nilai 7-10: tidak ada disfungsi keluarga

9
FORMAT LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

Resume Asuhan Keperawatan Gerontik pada Lansia Dengan Osteoartritis (OA) Tanggl 25-28
Januari 2021

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin :Perempuan
No. RM : 12345
Tgl. MRS : 25 Januari 2021
Dx. Medis Osteoarthritis
B. KEADAAN UMUM
Keadaan Umum : lemas, kaki bengkak dan kemerahan
TTV TD : 140/80 mmHg
Nadi : 103 kali/menit
RR : 22 kali/menit
S : 37,5 C
Kesadaran : komposmentis
GCS : 15 (E: 4,V: 6,M: 5)
Keluhan Utama : nyeri pada kedua lutut
C. DATA FOKUS
No Data Focus Masalah
1. DS : Nyeri akut
- Pasien mengeluh nyeri pada kedua
lutut sejak 1 bulan lalu
- Pasien mengatakan nyeri ketika
bergerak
- P : nyeri ketika bergerak
- Q : nyeri terasa berdenyut
- R : nyeri pada kedua lutut

10
- S : skala nyeri 4
- T : nyeri hilang timbul selama 1 bulan
DO :
- Pasien tampak meringis
- Frekuensi nadi meningkat (103
kali/menit)
- Tekanan darah meningkat (140/80
mmHg)
- Bengkak dan kemerahan pada kedua
lutut
2. DS : Gangguan mobilitas fisik
- Pasien mengeluh sulit menggerakkan
kedua kaki
- Pasien mengatakan nyeri ketika
bergerak
DO :
- Rentang gerak menurun
- Gerakan terbatas
- Sendi kaku
3. DS : Risiko jatuh
- Pasien mengatakan memiliki riwayat
jatuh sebanyak 2 kali dalam 1 bulan
- Pasien mengatakan pernah terjatuh
ketika berjalan dan naik tangga
- Pasien mengatakan kesulitan berjalan
karena nyeri, dan kaki terasa lemah
DO :
- Kekuatan otot menurun

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

11
1. (D.0077) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (inflamasi) yang ditandai
dengan klien mengeluh nyeri, pasien tampak meringis, frekuensi nadi meningkat, dan
tekanan darah meningkat
2. (D.0054) Gangguan mobilitas fisik berhubungan kekakuan sendi ditandai dengan klien
mengeluh sulit menggerakkan kedua kaki,nyeri ketika bergerak, kekuatan otot menurun,
rentang gerak menurun, sendi kaku, gerakan terbatas
3. (D.0136) Risiko jatuh berhubungan dengan riwayat jatuh dan kekuatan otot menurun

12
E. RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan asuhan SIKI : (I.08238) Manajemen Nyeri
keperawatan 3x kunjungan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1) Mengetahui karakteristik nyeri
diharapkan masalah keperawatan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri yang dirasakan pasien
pasien dapat teratasi dengan 2. Identifikasi skala nyeri 2) Skala nyeri menunjukkan
kriteria hasil: seberapa parah nyeri yang
SLKI : (L.08066) Tingkat dirasakan pasien
Nyeri 3. Identifikasi respon nyeri secara verbal 3) Pasien yang merasakan nyeri,
1. Keluhan nyeri menurun akan menyampaikan nyeri yang
(skala sedang-skala dirasakan secara verbal
ringan) 4) Teknik nonfarmakologi diberikan
4. Berikan teknik nonfarmakologi untuk
2. Meringis menurun sebagai alternatif dari terapi
mengurangi rasa nyeri ( kompres jahe
3. Tekanan darah membaik farmakologi
hangat)
(120/80 mmHg) 5) Lingkungan yang nyaman
4. Frekuensi nadi membaik membuat pasien nyaman dan
5. Kontrol lingkungan yang memperberat
(60-100 kali/ menit) mengurangi nyeri
rasa nyeri (suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
6) Menjelaskan penyebab, peiode

13
6. Jelaskan penyebab, periode dan dan pemicu dari nyeri yang
pemicu nyeri dirasakan pasien dapat menambah
pengetahuan tentang nyeri yang
dirasakan

7) Melatih kemandirian pasien


dalam mengatasi nyeri yang
7. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
dirasakan
mengurangi rasa nyeri
8) Analgetika bekerja dengan
meningkatkan nilai ambang
8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
persepsi rasa sakit.
perlu

2 Setelah dilakukan asuhan SLKI :


keperawatan 3x kunjungan (I.05184) Terapi Latihan Penguatan Sendi

14
diharapkan masalah keperawatan
1. Identifikasi keterbatasan fungsi dan
pasien dapat teratasi dengan 1) Mengetahui permasalahan yang
gerakan sendi
kriteria hasil: terdapat pada sendi pasien
SLKI : (L.05042) Mobilitas
2. Monitor lokasi dan sifat
Fisik 2) Menghindari keluhan nyeri
ketidaknyamanan atau rasa sakit
1. Pergerakan ekstermitas bertambah ketika melakukan
selama gerakan/ aktivitas
meningkat latihan pergerakan
2. Rentang gerak (ROM)
3. Lakukan pengendalian nyeri sebelum
3) Pengendalian nyeri dapat
meningkat
memulai latihan
membuat pasien merasa nyaman
3. Gerakan terbatas
ketika latihan, dan mencegah
menurun
terjadinya keluhan nyeri yang
4. Kaku sendi menurun
semakin parah
4) Memberikan latihan sesuai
4. Fasilitasi gerak sendi teratur dalam
dengan toleransi pasien
batas-atas rasa sakit, ketahanan, dan
mobilitas sendi

5. Jelaskan kepada pasien/ keluarga 5) Dukungan keluarga diperlukan


tujuan dan rencanakan latihan bersama untuk meningkatkan motivasi
pasien dalam melakukan
pergerakan
6. Ajarkan melakukan latihan rentang
6) Latihan gerak aktif dan pasif

15
gerak aktif dan pasif secara sistematis dapat melatih fleksibilitas sendi
7. Kolaborasi dengan fisioterapi dalam 7) Berkolaborasi dengan fisioterapi
mengembangkan dan melaksanakan dapat memulihkan atau
program latihan meminimalkan gangguan sistem
gerak dan fungsi tubuh akibat
cedera atau penyakit
3 Setelah dilakukan asuhan SIKI :
keperawatan 3x kunjungan (I.14540) Pencegahan Jatuh
diharapkan masalah keperawatan (I.14584) Surveilensi Keamanan dan
pasien dapat teratasi dengan Keselamatan
kriteria hasil: 1. Identifikasi faktor risiko jatuh 1) Mengidentifikasi faktor risiko
SLKI : (L.14138) Tingkat dapat mencegah terjadinya
Jatuh kejadian jatuh pada pasien
1. Jatuh saat berjalan 2. Identifikasi faktor lingkungan yang 2) Faktor lingkungan yang tidak
menurun meningkatkan risiko jatuh mendukung dapat meningkatkan
2. Jatuh saat naik tangga risiko jatuh pada pasien
menurun 3. Gunakan alat bantu berjalan (missal : 3) Alat bantu digunakan untuk
tongkat) menguragi risiko jatuh

4. Anjurkan memanggil keluarga jika 4) Bantuan diberikan oleh keluarga


membutuhkan bantuan untuk jika pasien merasa tidak mampu
berpindah untuk berpindah dan mencegah
risiko terjadinya cedera

16
5. Kolaborasi dengan tim medis, jika 5) Berkolaborasi dengan tim medis
perlu dapat meningkatkan keselamatan
pasien

17
F. IMPLEMENTASI
No Hari/ tanggal Implementasi Respon Klien

1 Selasa, 26 Januari 2021 1. Melakukan pengkajian PQRST DS :


09.00 P : nyeri ketika bergerak
Q: berdenyut
R : kedua lutut
S:4
T : hilang timbul selama 1 bulan
DO :
Kedua lutut tampak bengkak

DS : pasien mengeluh nyeri


2. Mengidentifikasi respon nyeri secara DO: terdapat nyeri tekan
verbal

DS : pasien mengatakan nyeri


3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk berkurang dari skala 4 menjadi
mengurangi rasa nyeri (kompres jahe skala 3
hangat selama 20 menit) DO :
- pasien tampak lebih nyaman
- tekanan darah 130/80 mmHg

18
- meringis berkurang
- nadi : 100 kali/menit

DS : -
4. Menjelaskan penyebab, periode dan DO : pasien memperhatikan penjelasan
pemicu nyeri yang diberikan.

DS : pasien mengatakan mengerti


5. Mengajarkan teknik nonfarmakologi dengan teknik kompres jahe
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres hangat yang diberikann
jahe hangat) DO : pasien memperhatikan penjelasan
yang diberikan.

2 Rabu, 27 Januari 2020 1. Melakukan pengkajian PQRST DS :


09.00 P : nyeri ketika bergerak dan
bangun tidur
Q: berdenyut
R : kedua lutut
S:3
T : hilang timbul selama 1 bulan
DO :
- Kedua lutut masih terlihat
bangkak

19
- Pasien tampak sedikit meringis

2. Mengidentifikasi respon nyeri secara DS : pasien masih mengeluh nyeri


verbal DO: -

3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk DS : pasien mengatakan nyeri


mengurangi rasa nyeri (kompres jahe berkurang dari skala 3 menjadi
hangat selama 20 menit) skala 2
DO :
- pasien tampak lebih nyaman
- Meringis berkurang
- Tekanan darah 120/80 mmHg
- Nadi : 98 kali/ menit

4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi DS : pasien mengatakan akan


untuk mengurangi rasa nyeri (kompres mengikuti teknik kompres jahe
jahe hangat) hangat
DO : pasien memperhatikanpenjelasan
yang diberikan.
3 Kamis, 28 Januari 2021 1. Melakukan pengkajian PQRST DS :
09.00 P : nyeri ketika bergerak dan
bangun tidur

20
Q: berdenyut
R : kedua lutut
S:2
T : hilang timbul selama 1 bulan
DO :
- Bengkak pada lutut sudah
berkurang

2. Mengdentifikasi respon nyeri secara DS : pasien mengatakan nyeri


verbal berkurang
DO: -

3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk DS : pasien mengatakan nyeri


mengurangi rasa nyeri (kompres jahe berkurang dari skala 2 menjadi
hangat selama 20 menit) skala 1
DO :
- bengkak pada kedua lutut
sudah berkurang
- tekanan darah 120/80 mmHg
- nadi : 95 kali/ menit

21
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi DS : pasien mengatakan sudah
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres melakukan kompres jahe hangat
jahe hangat) ketika kakinya nyeri
DO : pasien memperhatikan penjelasan
yang diberikan.

G. EVALUASI
Evaluasi yang didapat pada hari itu untuk masalah keperawatan yang didapat
No Tgl/ Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Nama /TTD

1 Senin, 28 Januari Nyeri akut berhubungan S: pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala 2 Fira Yasinta
2021 dengan penekanan saraf yang menjadi skala 1
ditanda dengan klien O:
mengeluh nyeri, kilen tampak - bengkak pada kedua lutut sudah berkurang
gelish, meringis, tidak mampu - tekanan darah 120/80 mmHg
menuntaskan aktifitas, besikap - nadi : 95 kali/ menit
protektif - pasien tampak nyaman
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi

22
23
ANALISA PICOT
NO JUDUL P I C O T

1. Pengaruh Kompres Populasi penelitian Intervensi yang Tingkat skala nyeri terdapat pengaruh Intervensi
Hangat Rebusan adalah semua lanjut diberikan pada tertinggi sebelum kompres hangat diberikan selama 4
Jahe Terhadap usia dengan penelitian ini adalah tindakan adalah rebusan jahe hari berturut-turut
Tingkat Nyeri osteoarthritis lutut kompres hangat skala 8 sedangkan terhadap perubahan selama 20 menit
Subakut dan Kronis yang mengikui rebusan jahe skala nyeri nyeri sendi pada
pada Lanjut Usia posyandu lanjut usia tertinggi setelah klien osteoarthritis
dengan Puskesmas Arjuna tindakan adalah lutut.
Osteoarthtritis Kecamatan Klojen skala 5. Secara
Lutut di Puskesmas Malang Jawa Timur keseluruhan rata-
Arjuna Kecamatan yang berjumlah 20 rata penurunan
Klojen Malang orang skala nyeri sebesar
Jawa Timur 2,75. Pengukuran
skala nyeri,
didapatkan skala
nyeri rendah yaitu
sejumlah 1
respoden (5 %).
Nyeri sedang
menjadi nyeri

24
rendah sejumlah 12
responden (10 %)
dan tetap sebanyak
2 responden (10
%). Nyeri berat
menjadi nyeri
rendah sebanyak 2
responden (10 %),
nyeri sedang
sebanyak 3
responden (15 %).
2. Pengaruh Sampel yang dipilih Intervensi yang Hasil rata-rata Terdapat pengaruh Pada penelitian ini
Pemberian pada penelitian ini diberikan pada tingkat nyeri yang signifikan tidak dicantumkan
Kompres Hangat sebanyak 42 orang penelitian ini adalah osteoatritis pemberian kompres berapa lama dan
Rebusan Parutan kompres hangat sebelum pemberian hangat dengan berapa kali
Jahe Terhadap rebusan parutan kompres hangat rebusan parutan jahe intervensi
Nyeri Pada Lansia jahe rebusan parutan terhadap penurunan diberikan
Dengan jahe 3,78 tingkat nyeri lansia
Osteoartritis Di sedangkan hasil dengan osteoatritis
Pejeng Kangin rata-rata tingkat di Pejeng Kangin,
Kabupaten Gianyar nyeri osteoatritis Kabupaten Gianyar.
sesudah pemberian
kompres hangat

25
rebusan parutan
jahe 1,0
3. Kompres Jahe Populasi dalam Intervensi yang Intensitas nyeri Terdapat perbedaan Intervensi
Berkhasiat Dalam penelitian ini adalah diberikan pada pada data pre-test rata-rata skala nyeri diberikan 1 kali
Menurunkan seluruh penduduk penelitian ini adalah kompres jahe rheumathoid arthritis saat nyeri
Intensitas Nyeri yang sudah kompres jahe tertinggi adalah yang bermakna menyerang selama
Pada Penderita didiagnosa dokter hangat intensitas nyeri 6 antara sebelum 20 menit
Rheumathoid menderita sebanyak 12 kompres jahek jahe
Arthritis Reumathoid responden,
Arthritis di intensitas nyeri
lingkungan kerja terendah yaitu 2
Puskesmas Tiga sebanyak 3
Balata sebanyak 470 responden dan
jiwa dan sampel pada data post-test
pada penelitian ini kompres jahe
adalah penderita intensitas nyeri
dengan nyeri tertinggi adalah 4
rheumathoid sebanyak 2
arthtritis usia diatas responden,
40 tahun di intensitas nyeri
lingkungan kerja terendah yaitu 0
Puskesmas Tiga dengan 2
Balata responden

26
27
28

Anda mungkin juga menyukai