Secara klinis, hiperemesis gravidarum dibedakan atas 3 tingkatan, yaitu:3,12
Tingkat I Muntah yang terus-menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman, berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang dan urin sedikit tetapi masih normal. Tingkat II Gejala lebih berat, segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, tekanan darah sistoik kurang dari 80 mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin, dan berat badan cepat menurun. Tingkat III Walaupun kondisi tingkat III sangat jarang, yang mulai terjadi adalah gangguan kesadaran (delirium-koma), muntah berkurang atau berhenti tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, bilirubin, dan proteinuria. GEJALA KLINIS Gejala klinis biasanya tidak spesifik dan sangat penting untuk membedakan dengan penyebab mual dan muntah lainnya. Termasuk didalamnya ulserasi peptic, hepatitis, pankreatitis, penyakit tiroid, obstruksi gastrointestinal dan adrenocortical insufficiency. Onset gejala yang dimulai pada kehamilan diatas 10 minggu adalah tipe dari mual dan muntah dalam kehamilan dan setelah menyingkirkan penyakit-penyakit diatas.1,13 Gejala mual dan muntah dalam kehamilan hanya memiliki sedikit gejala pendukung selain pasien merasa lelah. Pirexia, sakit perut, sakit kepala atau tanda neurologi lainnya biasanya mengarah ke penyebab lain, meskipun dalam kasus yang jarang mengarah pada mual muntah yang lama atau berkepanjangan contohnya dalam kasus Wernickees encephalopathy atau central pontine myelinolysis.1,8,13 Gejala lain yang sering dijumpai adalah nausea, muntah, penurunan berat badan, hipersalivasi, tanda-tanda dehidrasi termasuk hipotensi postural dan takikardi. 1,8,13