Anda di halaman 1dari 26

BUERGER DISEASE

OLEH
SAYYID AFFAN MUADZI
TRI WIRA ALMUNQIS SP
Pendahuluan
Penyakit Buerger (Tromboangitis Obliterans) merupakan penyakit
oklusi pembuluh darah perifer yang lebih sering terjadi di Asia
dibandingkan di Negara-negara barat
idiopat
ik
Stenosis dan
oklusi pembuluh
darah
autoimu
ne

Prevalensi
12,6-20% kasus/100.000 populasi Perokok dewasa muda
Pria : wanita = 2 : 1
Kulit putih : kulit hitam = 8 : 1
Anatomi
Histologi
DEFINISI
Penyakit Buerger atau Tromboangitis Obliterans (TAO)
adalah penyakit oklusi kronis pembuluh darah arteri
dan vena yang berukuran kecil dan sedang

Penyakit Tromboangitis Obliterans merupakan kelainan


yang mengawali terjadinya obstruksi pada pembuluh
darah tangan dan kaki

Penyakit Buerger adalah kondisi medis jarang yang


ditandai dengan adanya ulkus pada jari-jari tangan dan
jari-jari kaki, yang disertai dengan perasaan nyeri pada
tangan dan kaki
EPIDEMIOLOGI
10-25% PADA
WANITA
75-90% TERJADI
PALING
PADA USIA < 45
SERING PADA
TAHUN
USIA 20-40
ASIA > TAHUN
AMRERIKA,
EROPA DAN
9 KEMATIAN
AFRIKA
BERHUBUNGA
N DENGAN
43% PASIEN AMPUTASI JIKA
TOA MASIH TETAP MEROKOK
PRIA : WANITA = 2 : DALAM 6-7 TAHUN
1
ETNIS PUTIH : HITAM
8 :1
Etiologi
BUERGER DISEASE

Merokok /
Vaskulitis perokok berat

Autoimune Jenis kelamin

Idiopatik Usia

Sindrom
antifosfolipid
Patofisiologi
Rokok

Nikotin

Ph asam
darah
Injuri jaringan
Reaksi imunologi
tubuh

Hipersensitivitas seluler Tromboangitis


kolagen tipe 1 dan 2 obliterans Sianosis

Serum antiendotel HLA-H9,


HLA-H54 dan HLA-B5
Peradangan arteri dan Kurang suplai darah
Proloferasi sel otot vena dan o2
polos
Vasokonstriksi
vaskuler Obstruksi vaskuler
Manifestasi klinis
1. Nyeri yang dapat terjadi waktu malam dan keadaan dingin, dapat
juga terjadi waktu istirahat, klaudikasi (nyeri waktu berjalan)
2. Sianosis atau rubor
3. Infark kecil yang dapat berlanjut menjadi ganggren atau ulserasi
kronis yang nyeri
4. Rasa gatal dan bebal pada tungkai
5. Phenomena Raynaud (ektremitas distal menjadi putih jika terkena
suhu dingin)
6. Ulkus atau ganggren
7. Tromboflebitis migran superfisialis
Perjalanan penyakit ini khas, yaitu secara bertahap bertambah
berat. Penyakit berkembang secara intermitten, tahap demi
tahap, bertambah falang demi falang, jari demi jari.
Fase akut
Kulit menunjukkan kemerahan, sedikit nyeri dan vena teraba
sebagai saluran yang mengeras beberapa mili sampai sentimeter
dibawah kulit, setelah itu tempak bekas yang berbenjol-benjol.
Fase kronik
Ulkus dan ganggren dan sering didahului dengan udem dan
dicetuskan oleh trauma.
Kriteria diagnosis
1. Adanya tanda insufisiensi arteri
2. Umumnya pria dewasa muda
3. Perokok berat
4. Adanya gangren yang sukar sembuh
5. Riwayat tromboflebitis yang berpindah
6. Tidak ada tanda arterosklerosis di tempat lain
7. Yang terkena biasanya ekstremitas bawah
8. Diagnosis pasti dengan patologi anatomi
70-80% yang menderita penyakit Buerger mengalami nyeri iskemik bagian
distal saat istirahat dan atau ulkus iskemik pada tumit, kaki atau jari-jari kaki
Tanda yang harus dicurigai
1. Jari iskemik yang nyeri pada ekstremitas atas dan
bawah pada laki-laki dewasa muda dengan riwayat
merokok yang berat.
2. Klaudikasi kaki
3. Tromboflebitis superfisialis berulang
4. Sindrom Raynaud
Kriteria Positif Point Positif
Onset usia <30 tahun (+2)

30-40 tahun (+1)


Klaudikasi intermiten kaki Saat ini (+2)

Hanya riwayat (+1)


Ekstremitas atas Simtomatik (+2)

Asimptomatik (+1)
Thrombophlebitis superfisial migrasi Saat ini (+2)

Hanya riwayat (+1)


Raynaud phenomenon Saat ini (+2)

Hanya riwayat (+1)


Angiography; biopsy Tipikal, keduanya (+2)

Salah satu (+1)


Kriteria Negatif Point Negatif
Onset usia 45-50 tahun (-1)

>50 tahun (-2)

Sex, merokok Wanita (-1)

Bukan perokok (-2)

Lokasi Satu ekstremitas (-1)

Tidak ada esktremitas bawah terlibat (-2)

Pulsasi tidak ada Brachial (-1)

Femoral (-2)

Arteriosklerosis, diabetes, hipertensi, Diketahui 5-10 tahun setelah diagnosis (-1)


hiperlipidemia
Diketahui 2-5 tahun setelah diagnosis (-2)
Skor Kemungkinan diagnosis
thromboangiitis obliterans
0-1 Diagnosis disingkirkan

2-3 Diagnosis suspek (kemungkinan


rendah)

4-5 Diagnosis probable (kemungkinan


sedang)
6 Diagnosis definit (kemungkinan
tinggi)
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Angiogram
ditemukan gambaran corkscrew dari arteri yang terjadi
akibat dari kerusakan vaskular, bagian kecil arteri
tersebut pada bagian pergelangan tangan dan kaki
3. Pemeriksaan Doppler,
dapat juga membantu
dalam mendiagnosis
penyakit ini, yaitu
dengan mengetahui
kecepatan aliran darah
dalam pembuluh darah
4. Pemeriksaan histopatologi
.Fase akut
Terjadi oklusi oleh terbentuknya trombus berupaproliferasi
endotelium tunika intima dengan infiltrasi sel-sel lekosit.
.Fase subakut (intermediate)
Trombus yang mulai organisasi dengan tanda-
tandaperadangan ringan.
.Fase kronis
Transformasi trombus menjadi fibrosis intraluminal serta
pembentukan fibrosis pada dinding pembuluh darah dan
perivaskuler.
5. CT scan dan MRI dalam diagnosis dan diagnosis
banding masih belum dapat dijadikan acuan utama
6. Allen test, untuk mengetahui sirkulasi darah pada
tangan dan kaki
Diagnosis banding
Atherosclerosis obliteran
suatu proses bertahap pengerasan dan hilangnya fleksibilitas dari arteri
sebagai akibat dari pengendapan kolesterol dan lemak di dalam lumen.
Takayasus arteritis
Kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada arteri-arteri
terbesar pada tubuh dan cabang-cabang utamanya(aorta) yang
menghantarkan darah kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Diabetes Melitus
Adalah penyakit yang mempengaruhi gula darah, hal ini terjadi karena
glukosa (gula sederhana) di dalam darah terlalu tinggi.
Terapi
1. Terapi secara umum
.Pemijatan lembut dan penghangatan untuk meningkatkan sirkulasi,
.Menghindari kondisi yang mengurangi sirkulasi perifer, seperti
kondisi dingin,
.Menghidari duduk atau berdiri pada satu posisi dalam waktu lama,
.Gunakanlah alas kaki yang dapat melindungi untuk menghindari
trauma kaki dan panas atau juga luka karena kimia lainnya,
.Menghindari pakaian yang ketat, dan
.Lakukanlah perawatan lebih awal dan secara agresif pada lula-luka
ektremis untuk menghindari infeksi.
2. Terapi medikamentosa
.Aspirin dosis rendah dan obat iloprost (analog
prostasiklin)
.Antibiotic
.carperitide (atrial peptide natriuretic), limaprost dan
analog prostaglandin lainnya
.nicotine replacement therapy (NRT)
3. Terapi pembedahan
.Revaskularisasi arteri
.Simpatektomi
Simpatektomi lumbal dilakukan dengan cara mengangkat
paling sedikit 3 buah ganglion simpatik, yaitu Th12, L1
dan L2
.Amputasi
pada pasien yang terus mengkonsumsi tembakau)
adalah amputasi tungkai tanpa penyembuhan ulcers,
gangrene yang progresif, atau nyeri yang terus-menerus
Komplikasi

Ganggren Ulkus

kemerahan sianosis
Prognosis
Pasien yang berhenti merokok, 94% tidak perlu
melakukan amputasi.
Pasien perokok berat biasa 43% bakal dilakukan
amputasu dalam kurun waktu 6-7 tahun kedepan
TERIMA KASIH

BUERGER

Anda mungkin juga menyukai