Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

POLIP SERVIK

A. POLIP
1. PENGERTIAN
Polip adalah pertumbuhan bertangkai vaskular jinak yang biasanya
muncul pada endometrium serviks dan menonjol melebihi ostium uteri
eksternaum. Polip lazim menyebabkan pendarahan serviks, karena ujungnya
cenderung mudah berdarah pada sentuhan (pencuncian atau sanggama). Polip
juga sering berdarah beberapa hari setelah atau sebelum haid.
Polip-polip kandungan adalah pertumbuhan-pertumbuhan yang terlalu
cepat, atau tonjolan-tonjolan yang tidak berbahaya dari jaringan normal yang
melapisi kandungan kedalam rongga kandungan. Polip-polip mungkin juga
ditemukan pada cervix kandungan. Polip-polip biasanya melekat pada
kandungan yang mendasarinya dengan dasar atau batang, dan mereka
bervariasi dalam ukuran. Polip-polip hanya jarang mengandung sel-sel
kanker. Mereka adalah paling umum pada wanita-wanita berumur 40-an.

2. GEJALA
Polip-polip kandungan mungkin tidak menghasilkan segala gejala-
gejala. Bagaimanapun, beberapa wanita-wanita mungkin mengalami:
 perdarahan vagina yang tidak beraturan,
 perdarahan setelah hubungan seksual, atau
 perdarahan menstruasi yang berat.

3. DIAGNOSA
Adakalanya, polip-polip keluar melalui mulut cervix (leher rahim)
sehingga mereka terlihat sewaktu pemeriksaan speculum, seperti sewaktu pap
smear. Diagnosis adalah dengan ultrasound atau pemeriksaan dibawah
mikroskop dari jaringan yang dikeluarkan sewaktu sampling (pengambilan
contoh) kandungan. Diagnosis dapat juga dibuat dengan hysteroscopy,
pemasukan dari scope yang mengizinkan visualisasi dari rongga kandungan
dari dalam. Adalah seringkali mungkin untuk mengeluarkan polip-polip
sewaktu prosedur ini. Curettage, prosedur dimana lapisan kandungan
dikeluarkan, dapat digunakan untuk menyembuhkan polip-polip endometrial
pada kebanyakan kasus-kasus.
 Tes Sitologi serviks (Apusan Pap): Apusan sitologi serviks dan
sambungan skuamolummer dan endoserviks sangat bermaat untuk
evaluasi penyakit serviks yang tidak terlihat. Gambaran dysplasia atau
kemungkinan keganasan menunjukkan kebutuhan untuk evaluasi
diagnostic tambahan.
 Biakan serviks: memberikan diagnosi bakteriologi spesifik bila diduga
gonorre atau bila terlihat secret purulen.
 Kolposkopi : sering dianjurkan untuk evaluasi lesi pada serviks yang
mencurigakan atau apusan sitologi yang abnormal.
 Biopsi : memberikan diagnosis histologi definitive. Biopsi yang
diarahkan dengan kolkoskopi ditambah kuretase endoserviks dpat
menyingkirkan atau memastikan keganasan serviks.

4. MACAM-MACAM POLIP
a. POLIP SERVIKS
Polip serviks adalah polip berukuran kecil, tumbuh di permukaan mukosa
serviks, atau pada saluran endoserviks dan menonjol pada mulut serviks.
Polip serviks sering mempunyai tangkai yang pendek, tetapi beberapa dapat
mempunyai dasar yang lebar. Umumnya bertangkai, berasal dari mucosa
intracervikal tapi kadang-kadang dapat pula tumbuh dari daerah portio.

Makroskopis :
Dapat tunggal atau multipel dengan ukuran beberapa sentimeter, warna
kemerah-merahan dan rapuh. Kadang-kadang tangkainya jadi panjang sampai
menonjol dari introitus. Kalau asalnya dari portio konsistensinya lebih keras
dan pucat dengan tangkai yang tebal.
b. Penyebab :
Penyebabnya belum jelas, meskipun penampilannya menggambarkan respon
epitel endo servik terhadap proses peradangan.

c. Tanda Dan Gejala


Polip servik dapat menimbulkan perdarahan pervaginam, perdarahan kontak,
pasca coitus atau setelah pencucian merupakan gejala yang tersering
dijumpai. Banyak polip serviks tidak memberikan gejala tetapi ada gejala
utama adalah dasar diagnosa perdarahan intermitten dan gejala-gejala umum
ke-3 bentuk abnormal tersebut:
- Leukorea yang sulit disembuhkan.
- Terasa discomfort dalam vagina.
- Kontak berdarah.
- Terdapat infeksi.

d. Diagnosa
Diagnosisnya dibuat dengan menginspeksi servik. Jika terdapat perdarahan,
harus dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kelainan, terutama
keganasan serviks dan endometrium. Diagnosis dibuat dengan melakukan
inspeksi pada servik. Diagnosa secara mikroskopis
- Asal/patologi : serviks
- Asal : - servik - bertangkai
- Identitas : - agak padat - tertutup epitel - Bernanah - Warna merah

e. Penanganan/Therapy
Bila polip mempunyai tangkai kurus, tangkainya digenggam dengan forsep
polip dan diputar beberapa kali sampai dasar polipnya terlepas dari jaringan
servik dasarnya. Bila terdapat perdarahan pervaginam abnormal, maka
diperlukan curettage di RS untuk menyingkirkan keganasan servik dan
endometrium.
TERAPI :
- Dilakukan ekstervasi pada tangkainya
- Dilakukan curettage sehingga seluruhnya dapat dikeluarkan
- Cauterisasi
LANDASAN ASKEB
POLIP SERVIKS

Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil dilakukan dengan


pendekatan manajemen Varney. Penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney di
dalam memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil secara sistematis sebagai berikut:
I. Pengumpulan Data
Mengumpulkan data subyektif dan data obyektif, berupa data focus yang
dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakann
anamnesa, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan, dan
pemeriksaan laboratorium. Jenis data yang dikumpulkan adalah :
a. Data subyektif yang terdiri dari :
- Biodata ibu dan suami
- Alasan ibu memeriksakan diri
Ibu biasanya mengeluh adanya perdarahan yang abnormal :
hipermenore. Mengeluh pada saat coitus mengalami pendarahan, terjadi
keputihan yang lama tidak sembuh-sembuh.
- Riwayat menstruasi
Menarche. Siklus : tidak teratur. Lamanya haid 20 hari. Banyaknya : 3-4
x ganti pembalut tiap hari. Warna darah : merah kehitaman kadang
bergumpal. Dismenore : ya, pada saat sebelum, selama maupun setelah
haid. Flor albus : kadang-kadang terdapat flour albus. HPHT
- Riwayat perkawinan
Kawin/tidak, usia pertama kali menikah, lamanya menikah, berapa kali
menikah.
- Riwayat kehamilan sekarang (jika ada)
- Riwayat kebidanan yang lalu
- Riwayat pemakaian alat kontrasepsi

- Riwayat kesehatan
Klien : Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).
Biasanya mengalami gangguan dalam siklus haid seperti Hipermenore.
Keluarga : Jantung, DM, TBC, Hepatitis, Ginjal, Asma, (tidak ada).
Biasanya dalam keluarga terdapat salah satu anggota keluarga yang
menderita sakit yang sama seperti polip
- Riwayat biopsikososial spiritual
Pola nutrisi, pola eliminasi : nyeri pada saat BAK, poli uri, retensi urine,
pola istirahat : pola aktivitas, pola spritual, pola hubungan seksual.
- Pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan.
Tehnik yang digunakan untuk mengumpulan data subyektif yaitu dengan
anamnesa.
 Keadaan Umum
 Kesadaran
 Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah, nadi, suhu, berat badan, tinggi badan
 Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan muka : tidak ada masalah
2. Mata : kalau perdarahan banyak biasanya konjungtiva pucat, sklera
putih.
3. Telinga : tidak terdapat masalah
4. Hidung : tidak terdapat masalah
5. Mulut dan Gigi : tidak terdapat masalah
6. Leher : tidak terdapat masalah
7. Dada : tidak ada masalah
8. Abdomen : terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah, teraba
massa pada uterus
9. Genetalia : adanya keluaran darah
10. Anus : timbul rasa sakit saat defekasi
11. Ekstremitas : atas : kadang terdapat oedem
bawah : kadang terdapat edema tungkai
 Pemeriksaan Dalam
portio konsistensinya lebih keras dan pucat dengan tangkai yang tebal.
 Pemeriksaan Penunjang
1. USG
2. Biopsi
3. Hb

II. Interpretasi data dasar/analisa data


Dalam langkah ini data subjektif dan data objektif yang sudah dikaji
kemudian dianalisa menggunakan teori-teori fisiologis dan teori-teori
patologis sesuai dengan perkembangan kehamilan berdasarkan umur
kehamilan ibu pada saat diberi asuhan. Hasil analisis dan interpretasi data
menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan.
a. Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah merupakan kesimpulan yang ditegakkan oleh
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dengan memenuhi standar
diagnosa nomenklatur kebidanan.
b. Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang tidak sesuai dengan perkembangan
fisiologis kehamilan, adaptasi ibu yang tidak positif terhadap
kehamilannya.
c. Kebutuhan
Merupakan hal-hal yang dibutuhkan oleh ibu atau menurut bidan hal itu
harus diketahui oleh ibu tapi tidak dirasakn oleh ibu hamil. Hal yang
dibutuhkan oleh ibu hamil dapat berupa informasi/tindakan.

III. Merumuskan diagnosa/masalah potensial


Pada tahap ini setelah bidan merumuskan diagnosa atau masalah dituntut
untuk memikirkan masalah atau diagnosa potensial yang merupakan akibat
dari masalah/diagnosa yang ada. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat bersiap-siap
bila diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
IV. Merumuskan kebutuhan akan tindakan segera, tindakan kolaborasi
dan rujukan
Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang
fatal, sehingga nyawa ibu dan janin dapat terselamatkan. Tindakan segera
bisa merupakan intervensi langsung oleh bidan bisa juga berdasarkan hasil
kolaborasi dengan profesi lain.

V. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh


Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kepada
diagnosa, masalah asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi
klien saat diberi asuhan.

VI. Pelaksanaan asuhan sesuai dengan perencanaan secara efisien


Pada langkah ini bidan melaksanakan langsung tindakan yang telah
direncanakan pada langkah sebelumnya, baik yang bersifat antisipasi,
tindakan segera, support, kolaborasi, bimbingan konseling, pemeriksaan dan
follow up.

VII. Evaluasi
Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan. Hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien
terpenuhi, masalah yang ada terpecahkan, masalah potensial dihindari, klien
dan keluarga mengetahui kondisi kesehatannya dan klien mengetahui apa
yang harus dilakukan dalam rangka menjaga kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Prawirohardjo, Sarwono.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
http://medlinux.blogspot.com/2010/09/Polip-servik.html
http://netfarm.blogsome.com/2010/10/01/askeb-polip-servik-pada-ibu/

Anda mungkin juga menyukai