DISUSUN OLEH :
Kelompok II
TRI DIAN MAISYARAH
POPY ASMAYANTI
ESRA LASGANDA SITORUS
MUH. IKHSAN FADLI NANLOHY
K1A2 14 006
K1A2 14 019
K1A2 14 023
K1A2 14 027
darah yang berkumpul ditempat tersebut baik pada abortus tuba maupun
pada rupture tuba gerakan pada serviks nyeri sekali.
5. Pemeriksaan genetalia
a. Sebelum dilakukan tindakan operasi pada pemeriksaan genetalia
eksterna dapat ditemukan adanya perdarahan pervagina. Perdarahan
dari uterus biasanya sedikit- sedikit, berwarna merah kehitaman.
b. Setelah dilakukan tindakan operasi pada pemeriksaan genetalia dapat
ditemukan adanya darah yang keluar lebih sedikit di bandingkan
sebelum oprasi.
6. Pemeriksaan ekstremitas
Pada ekstrimitas atas dan bawah biasanya ditemukan adanya akral dingin
akibat syok serta tanda-tanda cyanosis perifer pada tangandan kaki.
C. Pemeriksaan diagnostic
Bila diduga ada kehamilan ektopik yang belum terganggu, maka penderita
segera dirawat di rumah sakit. Alat bantu diagnostic yang dapat digunakan ialah
ultrasonografi, laparoskopi atau kuldoskopi.
Untuk mempertajam diagnosis, maka pada tiap wanita dalam masa
reproduksi dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah atau kelainan haid,
kemungkinan kehamilan ektopik harus dipikirkan. Pada umumnya dengan
anamnesis yang teliti dan pemeriksaan yang cermat diagnosis dapat ditegakkan,
walaupun biasanya alat bantu diagnostic seperti kuldosentesis, ultrasonografi
dan laparoskopi masih diperlukan anamnesis. Haid biasanya terlambat untuk
beberapa waktu dan kadang-kadang terdapat gejala subyektif kehamilan muda.
Nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tenesmus, dapat dinyatakan. Perdarahan
per vaginam terjadi setelah nyeri perut bagian bawah.
Pemeriksaan umun : penderita tampak kesakitan dan pucat, pada
perdarahan dalam rongga perut tanda-tanda syok dapat ditemukan. Pada
jenis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit mengembung dan
nyeri tekan.
Pemeriksaan ginekologi : tanda-tanda kehamilan muda mungkin
ditemukan. Pergerakan serviks menyebabkan rasa nyeri. Bila uterus dapat
diraba, maka akan teraba sedikit membesar dan kadang-kadang teraba
tumor di samping uterus dengan batas yang sukar ditemukan. Kavum
Douglas yang menonjol dan nyeri-raba menunjukkan adanya hematocele
retrouterina. Suhu kadang-kadang naik, sehingga menyukarkan perbedaan
denga infeksi pelvik.
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel
darah merah berguna dalam menegakkan diagnosis kehamilan ektopik
terganggu, terutama bila ada tanda-tanda perdarahan dalam rongga
perut. Pada kasus jenis yang tidak mendadak biasanya ditemukan anemia,
tetapi harus diingat bahwa penurunan hemoglobin baru terlihat setelah 24
jam.
Penghitungan leukosit secara berturut menunjukkan adanya perdarahan
bila leukositosis meningkat. Untuk membedakan kehamilan ektopik dari
infeksi pelvik, dapat diperhatikan jumlah leukosit. Jumlah leukosit yang
melebihi 20.000 biasanya menunjuk pada keadaan infeksi pelvik. Tes
kehamilan berguna untuk mendiagnosa kehamilan ektopik apabila positif.
Akan tetapi jika tes kehamilan negative tidak menyingkirkan kemungkinan
kehamilan ektopik terganggu karena kematian hasil konsepsi dan
degenerasi
trofoblas
menyebabkan
produksi
human
chorionic
gonadotropin menurun dan menyebabkan tes negative.
2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan menggabungkan data dan mengkaitkan
data tersebut dengan konsep yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam
menentukan masalah kesehatan dan keperawatan.
Dalam analisa data ini pengelompokan data dilakukan berdasarkan reaksi
baik subyektif maupun obyektif yang digunakan untuk menentukan masalah dan
kemungkinan penyebab.
3. Diagnosa Keperawatan
Kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut :
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan perdarahan yang lebih
banyak pada uterus.
2. Nyeri yang berhubungan dengan rupture tuba fallopii, perdarahan
intraperitonial.
3. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman
atau tidak mengenal sumber-sumber informasi.
4. Intervensi Keperawatan
Diagnose Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Perubahan perfusi
jaringan berhubungan
dengan perdarahan
yang lebih banyak
pada uterus.
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama..x jam
diharapkan pasien
mampu
mendemonstrasikan
perfusi yang adekuat
secara individual
dengan KH:
-Kulit hangat dan
kering
-Ada nadi perifer kuat
-Tanda vital dalam
batas normal
-Pasien
sadar/berorientasi
-Keseimbangan
pemasukan/pengeluara
n
-Tak ada edema
Intervensi
1. Awasi tanda vital,
kaji pengisisn kapiler,
warna kulit atau
membran mukosa dan
dasar kuku.
2. Kaji respon verbal
melambat, mudah
terangsang, agitasi,
gangguan memori,
bingung.
3. Catan keluhan
rasa dingin.
Pertahankan suhu
lingkungan dan tubuh
hangat sesuai indikasi
Kolaborasi :
4. Berikan SDM yang
lengkap/packed,
produk darah sesuai
indikasi. Awasi ketat
untuk komplikasi
tranfusi.
5. Berikan oksigen
tambahan sesuai
indikasi
Diagnose Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Intervensi
Nyeri yang
berhubungan dengan
rupture tuba fallopii,
perdarahan
intraperitonial
1. Tentukan sifat,
lokasi, dan dirasi nyeri.
Kaji kontraksi uterus,
perdarahan, atau nyeri
tekan abdomen
2. Kaji stress
psikologi ibu atau
pasangan dan respon
emosional terhadap
kejadian.
3. Berikan lingkungan
yang tenang dan
aktifitas untuk
menurunkan rasa
nyeri. Instruksikan
klien untuk
menggunakan metode
relaksasi misalnya
nafas dalam,
visualisasi distraksi dan
jelaskan prosedur.
Kolaborasi :
4. Berikan narkotik
atau sedative berikut
obat-obat praoperatif
bila prosedur
pembedahan
diindikasikan
5. Siapkan untuk
prosedur bedah bila
terdapat indikasi
Diagnose Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Kurangnya
pengetahuan yang
berhubungan dengan
kurang pemahaman
atau tidak mengenal
sumber-sumber
informasi.
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
Hasil
Seteleh diberikan
askep selama ..x jam
pasien berpartisipasi
dalam proses belajar,
mengungkapkan dalam
istilah sederhana
mengenai patofisiologi
dan implikasi klinis.
Intervensi
1. Menjelaskan
tindakan dan rasional
yang ditentukan untuk
kondisi hemoragi
2. Berikan
kesempatan bagi ibu
untuk mengajukan
pertanyaan dan
mengungkapkan
kesalahan konsep.
3. Diskusikan
kemungkinan
komplikasi jangka
pendek pada ibu/janin
dari keadaan
perdarahan
4. Tinjau ulang
komplikasi jangka
panjang terhadap
situasi yang
memerlukan evaluasi
dan tindakan
5. Evaluasi Keperawatan
Diagnosa 1: menunjukan perfusi jaringan yang adekuat, misalnya: Tanda-tanda
vital stabil, membrane mukosa warna merah muda, pengisian kapilerbaik,
haluaran urine adekuat, wajah tidak pucat dan mental seperti biasa.
Diagnosa 2: ibu dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi, tanda-tanda vital
dalam batas normal, dan ibu tidak meringis atau menunjukan raut muka yang
kesakitan.
Diagnosa 3 : ibu dapat berpartisipasi dalam proses belajar, mengungkapkan
dalam istilah sederhana, mengenai patofisiologi dan implikasi klinis.
Daftar Pustaka
store.com/kehamilan
ektopik,kehamilan
luar